Ada
satu lagi kunci sukses yang sepertinya kalian miliki. Kuncinya kunci, restu
orang tua dan doa. Relijiousitas tampak sekali terpancar, terutama
gitaris yang seringkali pundaknya menjadi tumpuan lelah dan resahmu. Kamupun
sama relijiusnya, hanya sering tak kau tampakkan.
Paduan
kerja keras lahiriah dengan doa sebagai bekal batiniah dan spiritual menjadikan
langkah-langkah kalian mantap, melaju percaya diri
dan
itulah yang menjadikannya magnet bagi penggemarmu. Kalian melakukan pekerjaan
kalian dengan penuh cinta,sehingga cinta jugalah
yang
berjalan menuju kalian. Hati dibalas hati, jiwa dibalas jiwa. Kalian menyadari
ini dan mempertahankannya dengan terus tetap merunduk.
Berendah
hati bahwa ini semata karunia. Kalian hanya ingin berkarya sepanjang nafas dan
memberikan persembahan terbaik bagi kehidupan.
Sesederhana
itu sehingga tak mengeluh juga jika tersebab kerja dengan rombongan sangat besar
itu menjadikan masing-masing bagiannya jd sedikit.
So
kamu masih belum geser dari bervespa. Bisa saja kamu ambil kredit untuk motor
besar atau mobil mewah, tapi kamu memilih apa adanya,sdrhn.
Meski
relijius, kalian tak bisa menolak undangan-undangan manggung di pub. Dan
sebagai front man, kamu yang berusaha menyesuaikan diri. Kadang melakukan
sesuatu yang bagi penggemarmu adalah sesuatu yang keliru. Seperti saat di pub
jogja dan kamu terlihat menenggak dari botol bir saat bernyanyi. Spontan para
penggemarmu protes. Mungkin di venue alias spot, juga di sosmed. Mereka kecewa
kamu 'minum'. Meski ada juga.
yang
membelamu dg bilang eh siapa tahu isi botolnya sudah diganti air mineral. Ada yang
membela dengan bilang yach kamu kan harus sesuaikan diri
Sering kau sematkan doa dalam status
dan postinganmu, salam juga tutur relijius pun acapkali kau lontarkan ketika
manggung di mana-mana.
Mungkin itu pula yang
membuat banyak orang jatuh hati dan simpatik padamu. Perpaduan antara gaya cool
vokalis dengan kesalihan pribadi dan social
Suatu kali saat liburan
di sela kerja manggung di Bali, kamu menemukan seorang bapak tua menepi di
ceruk dekat pantai tempatmu refreshing.
Kau tak bisa menahan
ketakjubanmu. That's best momen on your holiday, menyaksikannya ruku dan sujud
dengan khusyu. Sehat-sehat ya pak, doamu.
Semoga aku juga bisa
sepertimu pak tua, katamu. Meyakini bhw segala sesuatu ada di tanganNya
membuatmu merasa tak perlu jumawa. Just like dust.
Bagimu bermusik adalah
juga ibadah. Darinya kamu bisa menafkahi keluargamu dari jalan yang halal.
Lewat music kamu menghibur dan membawa
bahagia bagi banyak orang. Kesadaranmu akan keajaiban ilham dan inspirasi yang
Dia percikkan pada kalian, membuatmu makin mengagumiNya.
Maka ketika the little
lady in black memberimu buku-buku yang membukakan kembali mata hatimu setelah
sempat ‘tersesat’ kamu seakan memperoleh
setitik cahaya dan menemukan dirimu kembali. Seolah Dia mengirimnya untuk tidak
semakin jauh dari rel yang semestinya. Meski kamu tak yakin akan ada apa lagi atau
siapa lagi setelah kamu memutuskan untuk menepi.
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar