improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
September 11, 2022

Buku Sajak-sajak Nels

by , in
Buku Sajak-sajak Nels



sajak-sajak nels karya Dian Nafi berawal dari ekstrak perasan perasaan yang paling dalam, pengalaman trance yang didapatkan saat mengalami galau cinta, kepedihan, rindu, sakau dan aneka peristiwa ketuhanan yang sering tiba-tiba muncul saat menyerahkan diri sepenuhnya kepada cinta yang tak kunjung bertepi. never ending love story.

Jika teman-teman menginginkan versi cetaknya yang dilengkapi sketches,
atau sms/wa 081328767574,
dengan format nama/kota/jumlah/judul buku yang dipesan

Versi digital/ebook bisa dibeli via google play ataupun google books.



Juni 08, 2021

Series Books by Dian Nafi

by , in

 Series Books by Dian Nafi

dian nafi




Semenjak pandemi, mau gak mau  kerja harus dari rumah. Alhasil jadi musti makin banyak buku dan ebook yang harus dibuat agar bisa tetap menghasilkan cuan meski di kandang. Begitulah akhirnya banyak buku yang sudah dihasilkan sejak dari tahun 2009 mulai dikumpulkan dan diinventarisasi datanya supaya bisa tampil katalog buku dian nafi secara lengkap. Sekitar total ada 50-an buku single alias yang ditulis sendiri dan 120-an lebih buku antologi yang ditulis bareng teman-teman, yang terbit di 17 penerbit di Indonesia. Versi cetaknya alhamdulillah sudah beredar di toko buku konvensional maupun toko buku online selama lebih dari sepuluh tahun-an ini. Versi digital alias ebooknya makin marak ada di google play books semenjak pandemi covid menyerang bumi. 

Versi lengkap katalog books series by dian nafi bisa teman-teman simak di sini. Sudah dikelompokkan menurut jenis-jenis tema tulisannya. 

 Cekidotttt....


Gambar


#pesantrenseries

Too Good To be True

Nyai Reiha

Hoping 

Pawastran 

Perempuan-perempuan Pesantren 

Nadira di Titik Nadir

Majid


Gambar
DNbooks

#inspiratifseries

#inspirationseries





Swing Love


Gambar

#loveseries

Novel Mayasmara


Gambar

#peopledevelopmentseries

#DNbooks

Bukan Akhir Dunia

Work From Home

Sederas Hujan Seterang Purnama

Elwvate

Gambar

#enterpreneurseries

Content and Copy Writing

Designetic



#WritingSeries by Dian Nafi

FABULA: ceritakan ceritamu

Tips Menulis Memoir

Tips Menulis Novel

Tips Menulis Cerpen

Tips Menulis Kisah Inspiratif

Tips Menulis Biografi

Tips Menulis Buku

Tips Menulis Artikel, Esai, Opini

Tips Menulis Kreatif

Tips Menulis Fiksi

Tips Penerbitan dan Publikasi

Tips Editing

Tips Mengubah Blog jadi Buku

Gambar

#childrenseries

Prasangka Yazid

Kue Ibu


Gambar

#DNbooks

#poemseries

Sajak-sajak NELS Hujan Purnama

Tiga Biru Segi

Hybrid Paradox

Gambar

#techarchsainseries

Wanita di Era Digital

Sprint Master

Gambar


#cerpen #kumcer

Perempuan-perempuan Pesantren

Pawastran

Preacher Sin

Gambar

#travelseries

Genuine Love

No Proper Good Bye

Side of The Cycle

God's Joke

Beyond Limit


Gambar

#chickensoupstories

Cinta Jangan Kau Pergi

TUGU

#loveseries

Gambar

#memoirbiografiseries

Berlari Menujumu

Drawn Into Tears

Pijar Keberkahan

Nyadong Pitulung Nemu Pulung

Sisi Lain: Memoir Bupati

Jariyah Untuk Demak

Melanjutkan Yang Tertunda


Gambar

#horor #humor #thriller #fantasi

Terbaring Di Bibir Sumbing

ORES

Bumi Tiga Matahari

4444

Nomeref

Gambar


#youthseries

Twinlight

Cincin Koleksi Sarva Muda

Rumah Kita 


Gambar


#womenseries #relationshipseries

Berdua Sampai Tua

SERI MENULIS

Gambar



SERI SDGS


CLIMATE SERIES



Dari semua seri buku ini, mana genre maupun tema lainnya yang kelihatannya bisa digarap lagi nih?


Agustus 01, 2020

Spektrum Karya

by , in
Spektrum Karya


Prosa, Puisi, Fiksi, Nonfiksi, Standar, & Kontrastandar. Menentukan suatu karya sebagai apa trnyata nggak semudah itu. Kotak2 definitif hitam-putih cuma terjadi di teori (wilayah analisis). Di praktik (wilayah pengaryaan) semua jadi SPEKTRUM.

Msh ada yg rancu apa itu prosa, apa itu cerpen?

Prosa & Puisi adlh bntuk tulisan. Sdrhananya: Prosa based on paragraf. Puisi based on larik. Dlm Prosa ada Fiksi & Nonfiksi. Prosa Fiksi: Cerpen, novel, dsb Prosa Nonfiksi: Esai, buku teks kuliah, dsb. BISA diperdebatkan.

Kenapa bisa diperdebatkan? Krn ada standar n kontrastandar. Puisi bisa terdiri dr paragraf KALAU bentuk paragraf dijadiin kontrastandar. Prosa yg di dalamnya ada larik menyerupai puisi tidak membuat novel jd puisi. Ada lg prosa/puisi lirik. Standar/kontrastandar ini riweut
Mau bikin puisi/cerpen bentuk tabel? BOLEH BANGET. Bentuk tabel adalah kontra standar. Hal2 kek gini bisa jd bahan perdebatan definisi, dan ini malah serunya nulis/berkarya. Di luar itu semua, berkarya mah berkarya aja. Capek kalo terus2an bahas definisi.

Mosaik, Ikan, Ubin, Seni, Keramik

Cerpen memang dr sononya prosa. Apa lagi yg mau digabung
Yg mungkin dilakukan, Mis: Nulis cerpen dg kontrastandar makalah—cerpen pakai abstrak, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dsb.

Dunia nulis, n seni secara umum selalu bisa dikembangkan, dipelajari, & dipertanyakan. Mungkin, nggak penting. Tapi, memahami hal2 semacam ini jadi penting kalau kita mau berkarya kreatif, gak terikat banyak batas, tapi tetap tidak terkesan asal2an.
Puisi Nonfiksi ada nggak? Bisa aja ada. Kali aja ada yg mau bikin puisi yang isinya penjelasan sistem reproduksi atau hukum mekanika

Skrg tinggal kitanya aja sbg pengarya mau liat batas sebagai apa? Per se batasan, atau malah ruang kreatif? Kita yg pilih

Yg jelas, batas antara kreatif dan ngawur, ide bagus atau ide sampah, memang kabur. Mostly, batas itu letaknya di cara kita eksekusi. Ide yg kreatif bisa jadi terlihat kek kengawuran yg meaningless kalo dieksekusi asal2an, dan tanpa penguasaan teknik yg proper
Menguasai teknis butuh waktu, gak terjadi semalam. Butuh jam terbang. Sabar. Ulang-ulang. Yg jelas: ide sederhana yg dieksekusi dg baik jauh lebih berharga dibanding ide rumit dg eksekusi dg teknis ambyar. One step at a time.
Seni, Seni Supplies, Artis, Biru, Sikat
Contoh di bentuk seni lain. Lukisan. Apa yang membuat lukisan jadi lukisan? STANDAR-nya adalah FLATNESS (kedataran). TAPI, kalau seorang pelukis menempelkan SEPEDA ke karyanya (saya pernah liat), apakah bentuk sepeda bikin lukisan itu bukan lukisan? TIDAK. Itu tetap lukisan.

Kenapa? Karena konsep Standar-Kontrastandar. Selama masih berbasis Flatness, karya itu tetap lukisan. Flatness adalah standar. Bentuk sepeda yang 3Dimensi adalah Kontrastandar-nya
Pun di tulisan. Misal: Biografi adlh nonfiksi, standarnya adalah KEBENARAN KEJADIAN. Tapi, biografi punya KONTRASTANDAR, salah satunya: SUARA BENAK (ini standar fiksi). Muncul dlm kalimat2 kek: "Pengkhianatan itu membuat Cut Nyak Dien merasa dalam badai."

Siapa yg bisa membuktikan bahwa Cut Nyak Dien bener2 merasa ada "badai" dalam pikirannya? Tidak ada. "Badai" muncul akibat IMAJINASI si penulis. Toh, Pernyataan itu adalah Asumsi Logis yang BOLEH dipakai oleh seorang penulis biografi karena suara benak adlh kontrastandar-nya.

sumber wisnucuit
Mei 12, 2020

Gratis Ebook Tiga Biru Segi

by , in
Gratis Ebook Tiga Biru Segi




Klik sini untuk dapat gratis Ebook Tiga Biru Segi

Tiga Biru Segi

Puisi sejak riwayatnya yang paling usang adalah dunia tersingkir, dunia tercibir.
Demikian Damhuri Muhammad dalam pengantar buku Luka Mata, buku sajak Hasan Aspahani.
Puisi pula yang telah menjadi medium terluar ketika kedahsyatan menerpa seseorang.
Demikianlah pula ketika bencana alam di tiga sudut bumi nusantara menuliskan puisinya.
Dan mereka, para penulis yang mengirimkan puisinya, telah menuliskannya kembali menjadi untuk, apa yang disebut Dahari sebagai "menghembuskan gairah epistemologi". Jika kini puisi-puisi ini menjadi buku yang terbaca, itu karena puisi telah menjadi kasih karena bencana tak boleh hanya lara sendiri.

Sebagai antologi, keberagaman menjadi dimensi yang menguatkan buku ini yang didedikasikan sepenuhnya untuk bencana yang tak hanya sampai pada simpati. Tetapi ingin menjadi saksi, bahwa puisi menjadi kasih yang nyata dalam kata dan tindakan.


buku "TigaBiruSegi"
Antologi Puisi Kasih – Tanah,Air, Udara
Penulis: Dian Nafi & Hasfriends
Penerbit: Hasfa Publishing
ISBN 978-602-98386-0-2
harga : Rp 30.000, tebal 116 hal, HVS 70 gr, ukuran 13,5x20 cm.

Teman-teman bisa dapatkan gratis ebooknya di sini ya. Untuk menemani teman-teman di masa karantina alias isolasi diri di rumah. 




Joy Reading!
Stay at Home!
Stay Safe!
Stay Healthy!


Untuk lihat dan beli buku-buku Dian Nafi lainnya, klik bit.ly/bukudiannafi

Untuk beli buku-buku versi digital alias ebook Dian Nafi di Amazon, klik bit.ly/diannafi

Untuk beli buku-buku versi digital alias ebook Dian Nafi di Google Books dan GooglePlay, klik bit.ly/DianNafi
Januari 13, 2020

Buku Baru Sajak-Sajak Nels

by , in
Buku Baru Sajak-Sajak Nels



karena belum sempat menyelesaikan novel #NeverEndingLoveStory, untuk sementara ini lahir #SajakSajakNels dulu ya. Versi digital alias ebooknya juga  dijual via GooglePlay.


Tadinya kepikiran biar cukup tebal, sajak-sajak nels juga akan dilengkapi dengan sketches. Tapi lalu setelah dikompilasi, tercapai enam puluh halaman sajak, sehingga ya sudahlah biar enam puluh halaman itu saja, biar bisa murah juga harga di GooglePlay dan GoogleBooksnya

Untuk beli #DNBooks versi digital, klik ini bit.ly/DianNafi



sajak-sajak nels berawal dari ekstrak perasan perasaan yang paling dalam, pengalaman trance yang didapatkan saat mengalami galau cinta, kepedihan, rindu, sakau dan aneka peristiwa ketuhanan yang sering tiba-tiba muncul saat menyerahkan diri sepenuhnya kepada cinta yang tak kunjung bertepi. never ending love story.

Jika teman-teman menginginkan versi cetaknya yang dilengkapi sketches, bisa klik bit.ly/orderhasfa atau sms/wa 081328767574, dengan format nama/kota/jumlah/judul buku yang dipesan


Untuk melihat koleksi karya Dian Nafi lainnya, serta membaca preview sinopsis, premis dst, bisa klik bit.ly/bukudiannafi

Ada 25 buku tunggal dan 86 antologinya yang diterbitlkan oleh 17 penerbit di Indonesia. 
Selamat membaca! 
Semoga terhibur dan terinspirasi :)

Desember 19, 2019

Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang

by , in
Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang

Alhamdulillah tanggal 17 Desember 2019 sepulang dari Women Writers Conference di Cirebon, saya ketiban sampur untuk menjadi nara sumber di acara Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang, bareng kang Puthu alias pak Gunawan Budi Susanto (sastrawan senior dan salah satu guru nulisku juga)


Panel-panel di Women Writers Conference antara lain:
  1. Musdah Mulia dan Muslimah Reformis
  2. Faqihuddin Abdul Kodir dan Muslimah Reformis
  3. Musriya dan Muslimah Reformis
  4. Husein Muhammad dan Muslimah Reformis
  5. Kajian Gender Islam Nur Rofiah
  6. Participant Reflection
  7. Perempuan dan Pesantren
  8. Merumuskan Hukum Keluarga Adil Gender
  9. Perjalanan Menuju Mubaadalah
  10. Writing Session

Acara bincang sastra yang  bertempat di auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo ini merupakan salah satu event dari rangkaian acara perhelatan ulang tahun SKM Amanat yang ke-35. Wow yach. Majalah kampus universitas  ini dulunya hanya dikerjakan secara single, lalu dengan beberapa volunteer yang waktu itu juga merupakan para aktifis kampus, dan kini makin banyak mahasiwa yang terlibat serta sudah menelurkan banyak karya serta kontribusi. 

Cerita ini kami dengar bersama malam itu dari para pelakunya langsung. Pak Ajang, pak Hasan Aoni, pak Djoko Litbang UIN, mbak Alfie aktifis perempuan, dan pak Muhsin Djamil yang kini menjadi Wakil Rektor I UIN Walisongo. 

Salah satu karya bersama sekaligus produk Amanat tahun ini adalah antologi puisi yang dilaunching saat bincang sastra malam itu. Dan buku ensiklopedia perjalanan Amanat selama 35 tahun yang berisi tulisan dan artikel jurnalistik, laporan-laporan juga esai dari beberapa jurnalis Amanat.

Membincang puisi saat ini menjadi tema bincang sastra malam itu. 

Berikut rangkumannya yang sudah tayang di media ayo semarang.

Saat ini fungsi akademisi sastra lebih banyak mencetak analis dan kritikus. Mereka menciptakan berbagai teori sastra yang digunakan sebagai kritik terhadap karya sastra. Namun banyak dari mereka yang justru tidak menciptakan karya apapun.
Hal itu disinggung oleh sastrawan asal Kota Semarang, Gunawan Budi Susanto yang akrab disapa Kang Putu dalam bincang sastra dan launching antologi puisi “Membaca Wajah Puisi Hari Ini” di Auditorium II kampus 3 UIN Walisongo, Selasa (17/12/19).
"Saya pribadi sudah kehilangan kepercayaan pada akademisi sastra, omong kosong aja mereka. Baca sastra aja gak pernah kok ngaku akademisi,” jelas Kang Putu.
Bincang sastra dan lauching Antologi puisi Soeket Teki tersebut digelar dalam rangka memeringati hari lahir (Harlah) ke-35  surat kabar mahasiswa (SKM) Amanat UIN Walisongo Semarang.
Turut hadir  penulis buku Dian Nafi, Wakil Rektor I Muhsin Jamil dan beberapa alumni SKM Amanat seperti Hasan Aoni Aziz, Joko Tri Haryanto, Zaenal Arif, Siti Alfijah dan sebagai moderator Nur Zaidi.

Mengenai tema yang diusung “Membaca Wajah Puisi Hari Ini”, Kang Putu mengatakan ia tidak dapat menjelaskan bagaimana bentuk wajah puisi pada hari ini.
“Saya tidak dapat berkata macam apa dan bagaimana wajah puisi hari ini, karena bagaimana mungkin anda semua bikin sajak yang begitu indah namun sampai hari ini ada kawan penyair yang kita tidak tahu di mana beliau dikuburkan, Wiji Tukhul," tuturnya.
Kang Putu juga mengatakan, dalam hal membuat puisi ada hal-hal yang perlu diperhatikan bukan hanya soal kata-kata yang indah yang bisa dibaca oleh semua orang, tetapi tentang nilai apa yang terkandung di dalamnya.
“Kalau buat puisi cobalah perhatikan kata-katanya. Pakai kata-kata yang anda kenal, pakai susunan kata yang sederhana, kalimat yang sederhana tapi kemudian jika anda pikirkan lagi kata-kata tersebut susah untuk diartikan,” katanya.
Dian Nafi membahkan, ilmu tentang cara menulis puisi, cara bagaimana seorang sastrawan mengajak kita merespons puisi, dan mampu menjadikan puisi bukan hanya sebagai ajang ekspresi dan eksistensi.
“Untuk menulis puisi, kita harus peka menangkap sesuatu yang langsung buat kita punya ide. Memang semestinya puisi kita itu diarahkan untuk membaca apa yang terjadi di sekitar kita sehingga kita itu dapat menyuarakan sesuatu dan kita mampu menjadikan sebuah puisi bukan hanya sebagai ekspresi, eksistensi tetapi juga sebagai sebuah solusi,” ujar Dian.


Acara tersebut dimeriahkan dengan musikalisasi puisi kolaborasi Teater Wadas dan Skm Amanat, dan di akhir acara, Wakil Rektor I UIN Walisongo, Muhsin Jamil dan beberapa alumni berkesempatan tampil membacakan puisi.

Saya juga berkesempatan membacakan satu  puisi yang ada di dalam buku antologi puisi yang diluncurkan malam itu.

Terima kasih SKM Amanat UIN Walisongo Semarang for having me.
Happy anniversary. Semoga makin sukses, berkah dan berjaya di darat, laut dan udara!

Post Top Ad