YANG CANTIK YANG UNIK Sejak masih kecil, aku suka banget lihat printhilan-printhilan dekorasi. Apalagi yang mem...
Yang Cantik Dan Unik
YANG CANTIK YANG UNIK
Sejak masih kecil, aku suka banget
lihat printhilan-printhilan dekorasi. Apalagi yang membuat interior ruangan dan
rumah menjadi lebih indah. Seringkali foto-foto interior berikut
aksesorisnya di koran dan majalah ini
kugunting dan kutempelkan dalam buku besarku. Kliping berbagai desain rumah
juga interior inilah salah satu hal yang mendorongku untuk kuliah arsitektur.
Saat lulus kuliah, aku kepikiran
untuk membuka toko barang-barang interior dan aneka dekorasi yang menjadi satu
dengan konsultan desain. Tapi belum terlaksana bikin tokonya, meski konsultan
desain arsitekturnya terus jalan sampai sekarang.
So, mata pun masih terus hijau
tiap kali lihat pernak-pernik yang dipajang di toko di jalanan yang dilewati,
atau di kedai tempat wisata yang sedang dikunjungi, juga toko-toko online yang
sekarang makin semarak. Termasuk yang ada di salah satu situs milik temanku.
Seru banget lihat web makarame ini. Pilihan itemnya banyak banget dan manis-manis.
Web-nya juga keren. Di bagian paling atas sudah langsung tercantum alamatnya. 50662
Sukorini 1 Sumowono, Jawa Tengah. Menandakan bahwa situs ini real, tidak
fiktif. Hal yang paling dicemaskan pembeli adalah kredibilitas toko dan
penjualnya.
Banyak sekali pilihan
pernak-pernik yang bisa dibeli. Ada alas makan, alat dan bahan craft, alat
tulis dan kantor, batu hias, dekorasi, dompet dan tas, fashion, gantungan kunci,
hanger, hidrogel, jampel anti panas, kaktus dan sukulen, kotak tisu, matras
perca, miniatur vespa, peralatan dapur, sandal, souvenir kaktus, tempat pensil
dan topiary tree.
Semua kategori diklasifikasikan dengan rapi. Desain-desainnya juga
manis dan ciamik banget. Foto-foto yang
ditampilkan juga cakep-cakep. Keterangan tentang produk berikut harga dan troli
belanjanya sudah ada di masing-masing item. Sehingga memudahkan pembeli untuk
memilih sekaligus belanja.
Makarame juga memberikan aneka tips lewat postingan blognya. Kiat-kiat
inilah yang juga menjadi pemikat bagi pengunjung untuk datang ke web ini. Postingan
blog meliputi beberapa topik, ada ecoist, eco-friendly crafts, business,
health, news, parenting, relationship, wedding dan advertorial. Termasuk di
dalamnya ada info kontes yang diselenggarakan.
Selalu ada postingan baru sebagaimana ada juga produk baru, yang
menjadikan situs Makarame ini tetap eksis dan menjadi lirikan para calon
pembeli. Dan juga memungkinkan pembelian lagi oleh langganan ataupun mereka
yang sudah pernah merasakan layanan dan produk Makarame.
Eco-friendly crafts yang menjadi konsep dan sekaligus nilai utama yang
dijual Makarame ini sungguh patut mendapat dukungan. Bukan saja karena alat dan
bahannya murah dan memanfaatkan material daur ulang. Tetapi juga kita acungi
jempol upaya-upayanya menjaga kelestarian alam dan pencegahan global warming sebab
menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Termasuk juga menggugah masyarakat untuk
mencintai produk daur ulang ini.
Bahkan Makarame berani menyebut dan memplokamirkan dirinya sebagai marketplace
kerajinan daur ulang yang pertama di Indonesia. Wow! Keren ya!
Mungkin karena positioning ini pulalah
yang menyebabkan tim jurnalis Liputan 6 SCTV datang dan merekam serta
mengabadikannya di acara Bedah Usaha.
Ada kolom dan laman vendor yang
bekerja sama dengan Makarame juga ditayangkan di situs ini. Jika ingin menjadi
vendor juga, ikuti saja ketentuannya. Karena memang dibuka peluang untuk itu.
Kita bisa baca di FAQ-nya. Di bagian paling bawah situs inilah, link FAQ
itu disematkan. Termasuk nomor dan email kontak Makarame, logo brand dan
juga kolom untuk subscribe situs ini. Rapi dan trendy.
16 TIPS BERTAHAN MENJADI PENULIS Tak bisa kita pungkiri bahwa rimba raya belantara kepenulisan ini terus bergerak dengan cepat d...
16 TIPS BERTAHAN MENJADI PENULIS
16 TIPS BERTAHAN MENJADI PENULIS
Tak bisa kita pungkiri bahwa rimba raya belantara kepenulisan ini terus bergerak dengan cepat dengan berbagai perubahannya yang kadang tak bisa diprediksi. Gelombang naik turunnya yang mendebarkan juga menggelisahkan. Apakah kita akan bertahan? Bagaimana kiatnya?
- Always believe in yourself. You have something to offer others, something worth sharing, something unique and special.
- Know the experts are not always right. There is rarely one singular way to do anything. Find your own style and way to do what you need to do to succeed.
- Never accept defeat. Change course, yes. Give up, no. Admit you made an error or mistake but don’t throw in the towel.
- Learn from others. Copy the habits of successful people when it suits you but don’t be just like them. The world needs you—not a replica of someone else.
- Realize you can improve every aspect of your writing, editing, publicity, marketing, sales, distribution, etc. Push the bar higher and keep reaching beyond your comfort zone.
- Stop making excuses or looking for reasons you fall short.
- Find ways to overcome challenges or setbacks. If you just want to sulk about the unfairness of life go see a therapist, but take your passion, vision, energy, and talent and pour it into your efforts to be a successful writer.
- Understand that those around you don’t always believe in you the way you do. In fact, some friends, family members, or colleagues would be jealous or feel threatened by your success. Don’t look for them to inspire you—it happens from within you.
- Exploit your strength, sacrifice your weakness. Don’t worry if you suck at something—play up where you can excel. But, do realize, you are the sum of your weakness and strengths, so where ever you can improve or grow, you should.
- Remember your successes, forget your failures. Repeat the good, dismiss the bad. We’re all too quick to focus on one’s criticism while forgetting all the praise. Filter out the negative and just build on what worked for you in the past.
- Wipe the slate clean–and often. Sometimes you just need a fresh start. Each day can bring new opportunity. You are not living one long day for life—we experience life in increments and your goal is to keep coming out on top, one day at a time.
- Change something. Sometimes you need to reshuffle the cards in order to draw the one you want. If you feel stuck or living below your potential, make a change. It may involve adding or deleting something or someone. It may involve taking the opposite approach to something. It may involve taking a risk or experimenting. Have the mindset that you have nothing to lose and you may just win big.
- Keep a positive, confident, sharing attitude present in all of your interactions. You will rub off on others and they in turn will mirror your smile, energy, and infectious good will. It costs nothing to project a winning approach and the payoff can be immense.
- Go back to the basics when you’re struggling. Remind yourself of what you’re looking to accomplish and reflect on prior successes.
- Treat yourself like a winner. Reward yourself now and make yourself feel worthy of the fruits of your labor.
- Act as if—as if you succeeded, as if you are great, as if you are who you strive to be.
Sharing Kepenulisan Di Pesta Sejuta Buku Alhamdulillah beberapa waktu lalu di panggung utama Pesta Sejuta Buku yang digelar di gedu...
Sharing Kepenulisan Di Pesta Sejuta Buku
Sharing Kepenulisan Di Pesta Sejuta Buku
Alhamdulillah beberapa waktu lalu di panggung utama Pesta Sejuta Buku yang digelar di gedung Wanita Semarang, sharing kepenulisan dan komunitas kepenulisan berjalan lancar.
Meski hujan terus turun rintik-rintik membersamai acara kali ini. Namun semoga yang sedikit dibagikan ini bermanfaat dan membawa berkah. Aamiin.
Berikut ada satu liputan yang ditulis oleh salah satu media di Semarang atas acara kemarin ini. Cekidot ya....
SEMARANG–Sebagai salah satu rangkaian acara Pesta Semarang Sejuta Buku, kemarin (13/11) telah diadakan talkshow bersama Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang dan juga Komunitas Gandjel Rel. Talkshow ini menghadirkan Dian Nafi selaku pembina Komunitas IIDN Semarang dan juga Rahmi Aziza yang merupakan salah satu founder Komunitas Gandjel Rel. Dua komunitas ini merupakan wadah bagi para penulis wanita yang ada di Semarang dan sekitarnya. Acara dihadiri oleh cukup banyak pengunjung meskipun baru dimulai pada pukul 20.00 WIB.
Talkshow yang diselenggarakan di Gedung Wanita Semarang ini membahas secara mendalam tentang kedua komunitas tersebut serta dunia kepenulisan. IIDN Semarang sendiri merupakan komunitas bagi wanita yang suka menulis atau tertarik dengan dunia kepenulisan. Komunitas ini telah berdiri sejak tahun 2011. Dian Nafi mengungkapkan bahwa meskipun komunitas ini bernama Ibu-Ibu Doyan Nulis, namun para wanita yang belum berumah tangga pun juga bisa bergabung. “Tidak harus yang bisa menulis atau sudah punya tulisan. Yang tertarik dengan buku juga bisa bergabung. Langsung saja bergabung di facebook kami, nanti sudah otomatis terdaftar sebagai anggota,” jelasnya.
Selain sering melakukan kopdar (kopi darat) rutin satu minggu sekali, komunitas ini juga sering melakukan kunjungan-kunjungan ke media dan juga penerbit. IIDN Semarang pun kerap diajak bekerja sama dengan instansi untuk menyelenggarakan lomba menulis.
Di tahun 2015, Rahmi Aziza yang juga merupakan anggota IIDN Semarang mempunyai ide untuk membuat sebuah komunitas blogger wanita, kemudian lahirlah Komunitas Gandjel Rel. “Awalnya kami sering kumpul dengan komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis Semarang. Terus karena melihat banyak yang nge-blog seperti itu, terus kami kepikiran yuk kita bikin juga komunitas blogger perempuan gitu, biar ada wadahnya yang khusus perempuan.” terang Rahmi.
Kedua komunitas ini menjadi wadah bagi para wanita yang berdomisili di Semarang dan sekitarnya untuk mengenal dan mendalami dunia kepenulisan, “Menulis itu adalah seni bertutur, berdialog, yang kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Jadi sebenarnya semua orang itu bisa menulis. Karena kita pasti sering berdialog, bertutur dan berargumentasi. Cuma memang kita perlu banyak baca, kemudian banyak latihan, dan utamanya kalau punya komunitas seperti ini kita bisa punya kompor, saling support ya. Jadi, kita share itu temen-temen bisa kasih masukan,“ jelas Dian Nafi.
Bincang-bincang pun dilanjutkan dengan membahas tentang dunia kepenulisan. “Kita memang harus punya budaya, tradisi, habbit untuk tiap hari menulis, dipaksa. Cari waktu yang kira-kira longgar gitu, misalnya dini hari. terus ada target. Pokoknya belum bangkit dari tempat duduk sebelum dapet misalnya satu halaman gitu, ya atau dua halaman. Dan kompornya atau bahan bakarnya adalah motivasi. Kalau motivasi nya cukup kuat, pasti pengen nulis sampai selesai,” jelas Dian ketika menjawab salah satu pertanyaan peserta terkait bagaimana cara menjadi penulis produktif.
“Ada satu rahasia yang pernah saya dapet, yaitu setiap orang punya satu keberuntungan pemula. Jadi, setiap orang punya satu keberuntungan, hanya berlaku satu kali, golden ticket. Nanti ketika dia dapet momennya, ketika dapet keberuntungan itu, dia mungkin naik. Nanti setelah itu baru pr-nya dia supaya mempertahankan. Jadi anggap kita itu punya sesuatu di dalem, terus sebenernya butuh dikeluarin aja. Nah, tinggal kita ngasah itu,” tambah Dian Nafi. Dian Nafi sendiri telah menerbitkan 22 buku dan 80 buku antalogi. Sedangkan Rahmi Aziza adalah penulis komik Mak Irits yang karyanya bisa kita nikmati di Webtoon
sumber: http://duniasrikandi.tumblr.com/post/153171679917/ceriwis-bersama-ibu-ibu-doyan-nulis-semarang-dan
Aset Tanah Terbeli Berbekal Tabungan Emas Lahan atau tanah tak urung merupakan salah satu aset yang menjadi pilihan banyak orang...
Aset Tanah Terbeli Berbekal Tabungan Emas
Aset Tanah Terbeli
Berbekal Tabungan Emas
Lahan atau
tanah tak urung merupakan salah satu aset yang menjadi pilihan banyak orang. Sehingga
ketika ada lahan sedang ditawarkan dengan harga agak miring alias tidak semahal
harga pasarannya waktu itu, pasti banyak orang tertarik untuk membeli. Termasuk
ibuku. Seperti saat itu ketika ada yang menawarkan lahannya karena butuh untuk
membayar dana haji. Tapi karena ibu sedang tidak ada cash waktu itu, jadi dia
menawarkannya padaku.
Kalau saja
uang yang kuperoleh selama bekerja sejak jaman kuliah sampai beberapa tahun
selepas lulus itu kutabungkan dalam bentuk rupiah saja, mungkin tidak akan
cukup. Alhamdulillahnya ibu mengajarkan padaku untuk menyimpannya dalam bentuk
tabungan emas juga. Karena nilai logam mulia akan terus bertambah. Sedangkan
uang kadang kala mengalami devaluasi dan semacamnya. Alhamdulillah akhirnya
aset tanah itupun terbeli berbekal tabungan emas.
Saat kini
belum lagi punya tabungan emas, pengalaman berharga itu menyeruak dan
menghadirkan kesadaran. Bahwa perlu sekali punya tabungan emas ini lagi.
Beruntung sekali kemudian aku mengenal Tabungan Emas yang
ditawarkan dan menjadi salah satu layanan pembelian dan penjualan emas dari Pegadaian.
Karena ini merupakan layanan fasilitas titipan emas dengan harga yang
terjangkau. Sehingga siapapun yang ingin berinvestasi emas, bisa melakukannya
dengan mudah.
Pegadaian Tabungan Emas tersedia di Kantor Cabang di seluruh Indonesia.
Meski sementara baru tersedia di Kantor Cabang Piloting. Dengan layanan yang
profesional dari para petugasnya, Tabungan Emas ini menjadi salah satu alternatif
investasi yang aman untuk menjaga portofolio aset.
Bagaimana nggak mudah dan murah?
Karena kita bisa melakukan pembelian emas dengan harga terjangkau. Yakni mulai
dari berat 0,01 gram. Sehingga dengan hanya membawa uang Rp. 30.000,- kita
sudah langsung bisa membuka tabungan. Ringan kan ya?
Dan nggak perlu khawatir, karena
jika kita ingin mencairkan untuk memenuhi kebutuhan dana, akan sangat mudah dan
cepat prosesnya. Sebagaimana mudahnya saat kita melakukan pembukaan rekening
Tabungan Emas. Sebab hanya dibutuhkan fotocopy identitas diri (KTP/ SIM/
Passpor) yang masih berlaku. Kemudian mengisi formulir pembukaan rekening dan membayar
biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp. 30.000,-.
Saat membutuhkan dana tunai, saldo
titipan emas kita ini dapat dijual kembali (buyback) ke Pegadaian dengan
minimal penjualan 1 gram. Kita akan menerima uang tunai sebesar jumlah nilai
tukar uang dengan logam mulia pada hari itu.
Jika kita menghendaki fisik emas
batangan, juga bisa. Cukup dengan melakukan order cetak dengan pilihan keping
(5gr, 10gr, 25gr, 50gr, dan 100gr) dengan membayar biaya cetak sesuai dengan
kepingan yang dipilih. Dengan minimal
saldo rekening 0.1 gram. Mudah bukan?
Transaksi penjualan emas kepada
Pegadaian dan pencetakan emas batangan, saat ini hanya dapat dilayani di Kantor
Cabang tempat pembukaan rekening dengan menunjukkan Buku Tabungan dan identitas
diri yang asli.
Jadi semangat ini untuk bekerja
mencari pundi-pundi uang buat bisa disetorkan ke Tabungan Emas, biar bisa cukup
jumlahnya nanti untuk bisa beli aset lagi. Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar: