improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label bekal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bekal. Tampilkan semua postingan
November 28, 2016

Aset Tanah Terbeli Berbekal Tabungan Emas

by , in


Aset Tanah Terbeli Berbekal Tabungan Emas

Lahan atau tanah tak urung merupakan salah satu aset yang menjadi pilihan banyak orang. Sehingga ketika ada lahan sedang ditawarkan dengan harga agak miring alias tidak semahal harga pasarannya waktu itu, pasti banyak orang tertarik untuk membeli. Termasuk ibuku. Seperti saat itu ketika ada yang menawarkan lahannya karena butuh untuk membayar dana haji. Tapi karena ibu sedang tidak ada cash waktu itu, jadi dia menawarkannya padaku.
Kalau saja uang yang kuperoleh selama bekerja sejak jaman kuliah sampai beberapa tahun selepas lulus itu kutabungkan dalam bentuk rupiah saja, mungkin tidak akan cukup. Alhamdulillahnya ibu mengajarkan padaku untuk menyimpannya dalam bentuk tabungan emas juga. Karena nilai logam mulia akan terus bertambah. Sedangkan uang kadang kala mengalami devaluasi dan semacamnya. Alhamdulillah akhirnya aset tanah itupun terbeli berbekal tabungan emas.
Saat kini belum lagi punya tabungan emas, pengalaman berharga itu menyeruak dan menghadirkan kesadaran. Bahwa perlu sekali punya tabungan emas ini lagi. Beruntung sekali kemudian aku mengenal Tabungan Emas yang ditawarkan dan menjadi salah satu layanan  pembelian dan penjualan emas dari Pegadaian. Karena ini merupakan layanan fasilitas titipan emas dengan harga yang terjangkau. Sehingga siapapun yang ingin berinvestasi emas, bisa melakukannya dengan mudah.
Pegadaian Tabungan Emas tersedia di Kantor Cabang di seluruh Indonesia. Meski sementara baru tersedia di Kantor Cabang Piloting. Dengan layanan yang profesional dari para petugasnya, Tabungan Emas ini menjadi salah satu alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio aset.
Bagaimana nggak mudah dan murah? Karena kita bisa melakukan pembelian emas dengan harga terjangkau. Yakni mulai dari berat 0,01 gram. Sehingga dengan hanya membawa uang Rp. 30.000,- kita sudah langsung bisa membuka tabungan. Ringan kan ya?
Dan nggak perlu khawatir, karena jika kita ingin mencairkan untuk memenuhi kebutuhan dana, akan sangat mudah dan cepat prosesnya. Sebagaimana mudahnya saat kita melakukan pembukaan rekening Tabungan Emas. Sebab hanya dibutuhkan fotocopy identitas diri (KTP/ SIM/ Passpor) yang masih berlaku. Kemudian mengisi formulir pembukaan rekening dan membayar biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp. 30.000,-.
Saat membutuhkan dana tunai, saldo titipan emas kita ini dapat dijual kembali (buyback) ke Pegadaian dengan minimal penjualan 1 gram. Kita akan menerima uang tunai sebesar jumlah nilai tukar uang dengan logam mulia pada hari itu.
Jika kita menghendaki fisik emas batangan, juga bisa. Cukup dengan  melakukan order cetak dengan pilihan keping (5gr, 10gr, 25gr, 50gr, dan 100gr) dengan membayar biaya cetak sesuai dengan kepingan yang dipilih. Dengan  minimal saldo rekening 0.1 gram. Mudah bukan?
Transaksi penjualan emas kepada Pegadaian dan pencetakan emas batangan, saat ini hanya dapat dilayani di Kantor Cabang tempat pembukaan rekening dengan menunjukkan Buku Tabungan dan identitas diri yang asli.
Jadi semangat ini untuk bekerja mencari pundi-pundi uang buat bisa disetorkan ke Tabungan Emas, biar bisa cukup jumlahnya nanti untuk bisa beli aset lagi. Aamiin.






April 03, 2016

Pakai Sponsor Plus Kunjungan Berantai

by , in
Pakai Sponsor Plus Kunjungan Berantai



Kayaknya memang belum pernah liburan yang mewah deh kalau aku dan anak-anak nih. Hahaha. Jadi ya selama ini memang liburan murah meriah yang aku dan anak-anakku baru bisa lakukan.

Jadi ini yang kami lakukan jika mau menghabiskan waktu dua minggu hingga tiga minggu liburan pada waktu-waktu lalu. Kami memanfaatkan sponsor waktu berangkatnya, kemudian perpanjangan hari liburannya kami lakukan dengan berkunjung dari pintu ke pintu.


Misal nih, waktu kami kelilingan beberapa kota di Jawa Timur. Selain berbekal sangu sponsor dari penerbit karena perjalanan ini sekaligus untuk riset novel, kami juga berkunjung dari satu pesantren ke pesantren lain untuk silaturahim. Kan intinya liburan itu silaturahim kan ya?

Kebetulan karena keluarga kami keluarga pesantren juga, jadi ada 'tali kekeluargaan' dengan keluarga pesantren lain. Kalau ngendhikane bu nyai Langitan, 'al arwahu junuudun mujannadah'. Bahwa jiwa-jiwa yang mempunyai kecenderungan yang sama akan berkumpul, bertemu dan langsung akrab, meskipun tidak punya pertalian darah.

Pergi ke Ubud Bali dengan anak-anak juga dapat sponsor alias golden ticket dari panitianya. Selanjutnya hari-hari sesudah festival, kami lanjutkan sendiri perjalanan liburan kami dengan mengunjungi sahabat waktu sekolah menengah dulu.


Waktu di Jakarta dan sekitarnya pada akhir tahun kemarin pun kami lakukan hal yang sama. Berangkatnya sekaligus memenuhi undangan kondangan manten dari saudara. Menginap di hotel sudah jadi tanggungan yang punya hajat. Tentu saja sekaligus makannya tuh. Hehe. Nah, selepas dua hari kami mengikuti acara wedding itu, kami melanjutkan perjalanan ke rumah saudara yang lain. Juga ke rumah sahabat serta kenalan. Karena memang pas masa liburan dan mereka juga ada agenda jalan-jalan ke tempat wisata, jadi kita turut keangkut deh :D

Oh ya, lumayan sering juga ke Jakarta nih. Kayaknya musti berkali-kali liburan deh untuk bisa mengunjungi semua tempat asyik di Jakarta. Malah sepertinya nggak bakalan habis-habis, karena pasti nambah lagi orang-orang membangun destinasi. Ya kan? :D

Kalau berlibur ke Semarang, wah malah semakin banyak saudara  yang bisa dikunjungi tuh. Dan efeknya kami jadi diajak mengunjungi tempat-tempat wisata yang belum pernah kami kunjungi.

Seru kan? Murah, meriah dan bermanfaat :))
Kalau kamu?



Post Top Ad