improving writerpreneurship

Post Top Ad

September 25, 2020

Vaksin Covid 19 Indonesia

by , in

 Vaksin Covid 19 Indonesia



Covid-19 ini memang menggemaskan sekali. Padahal aku sudah berusaha keras untuk selalu melakukan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, eh tetap saja pada akhirnya terpapar. Errrgghh gemes banget gak sih.

Awalnya aku tidak tahu karena diriku merasa sehat-sehat saja, tidak mengalami gejala apapun. Nah, karena ada undangan untuk menjadi nara sumber pelatihan menulis di sebuah kementerian di Jakarta, maka aku memesan tiket kereta bolak balik. 

Pagi itu pergi ke stasiun dengan perasaan biasa-biasa saja. Ada sedikit excited memang karena setelah berdiam diri di rumah semasa pandemi sejak Maret 2020 akhirnya September 2020 bepergian juga. Padahal waktu tidak ada pandemi hampir setiap hari keluar rumah bahkan  keluar kota. Jadi bayangkanlah gimana rasanya berada di rumah saja selama itu. Oh ya semua merasakan juga sih ya.



Pas sudah sampai di stasiun, aku diperiksa dengan rapid test. Di luar dugaanku, ternyata reaktif. IgM. Otomatis KAI membatalkan tiketku dan mengembalikannya full. Aku jelas batal pergi naik kereta.


Bergegas aku ke pergi ke rumah sakit untuk mencari second opinion. Kalau rapid test non reaktif, rencana mau nekat naik bis. Lha eman-eman fee narsumnya belasan juta rupiah, plus kan sudah tanda tangan kontrak jadi merasa ada kewajiban datang. Profesional.

Eh ternyata rapid tèst yang ini juga reaktif. IgM dan IGG. Dus, aku terpaksa membatalkan kepergianku. Minta maaf pada panitia sambil  mengirimkan foto dua hasil rapid test itu. Belasan juta rupiah bablas. Hehe.

Karena tidak bergejala, atas saran adikku yang dokter, aku isolasi mandiri di rumah saja selama empat belas hari.


Terbayang bahwa bukan aku seorang yang mengàlami kayak begitu. Sedih, kecewa dan lain lain perasaan tak terkatakan.


Harapan kita sama. Semoga pandemi ini segera berlalu dan semua kembali normal.

Saat ini beberapa negara saling berlomba riset dan memproduksi vaksin covid-19. 

Meskipun jika kelak vaksinnya tersedia,  itu pun masih jauh dari kata selesai. Karena kita akan menemui kendala distribusinya.


Dari banyak riset di dunia, konon bahkan ada peneliti yang ingin segera punya vaksin sementara, yang bisa memberi ketahanan beberapa bulan, sambil terus melakukan pengembangan.


Sejauh ini ada lima kandidat pengembang vaksin yang masuk uji klinis fase 3 :


(1) Novavax

(2) Johnson & Johnson

(3) AstraZeneca's

(4) Moderna

(5) Pfizer. 


Diperkirakan sekitar November atau Desember akan diumumkan apakah vaksin tersebut aman dan efektif. 


Namun untuk saat ini memang DISIPLIN PROTOKOL KESEHATAN ADALAH VAKSIN CORONA yang kita punya.


Covid-19 bisa menyerang siapa saja. Tak memandang usia maupun status sosial. Ribuan orang telah kehilangan orang terkasih tanpa sempat berpamitan untuk terakhir kali


3 strategi Pemerintah untuk menyediakan  vaksin covid 19 indonesia


1. Mencari vaksin yang diproduksi  pihak manapun di seluruh dunia 


2. Kerjasama riset dan produksi Biofarma- Sinovac 


3. Riset vaksin merah putih oleh Lembaga Eijckman

Kita juga sudah melihat pak Ridwan Kamil telah menjadi sukarelawan yang mau jadi uji coba vaksin. Saat ini beliau sudah menjalani dua kali suntikan sebagai bagian dari prosesnya.

Mari kita berdoa untuk dunia yang sedang memperjuangkan kehidupan.

Semoga obat dan vaksin Covid-19 bisa menjadi kenyataan. Semoga esok kita masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan dengan lebih banyak cinta. Mari terus berharap kepada-Nya.

Tentang vaksin covid-19 ini juga  bisa teman teman baca juga di halodoc. Platform keren ini bukan saja menyediakan banyak informasi yang berguna untuk kesehatan dan kebugaran kita, tetapi juga menyediakan banyak dokter dan ahli profesional lainnya yang terkait untuk memenuhi kebutuhan kita dalam penanganan kesehatan.

Alhamdulillah dengan Halodoc ini juga layanan kesehatan  jadi lebih mudah, aman dan nyaman, dapat ditangani lebih cepat. Karena Halodoc selalu siap memberikan kemudahan layanan kesehatan untuk kita dan keluarga, di mana saja kapan saja. Sehat Jadi Lebih Mudah, karena ada dokter, apotek, rumah sakit, dan asuransi terintegrasi  dan  memenuhi kebutuhan medis setiap saat, yang disediakan oleh Halodoc.

September 17, 2020

Review Novel Ibu, Sedang Apa

by , in

 Review Novel Ibu, Sedang Apa

Gambar

Alhamdulillah aku mendapatkan kiriman buku-buku dan juga kain dari pak Edi CEO Diva Press kemarin. Subhanallah, senang banget. Bisa jadi bahan bacaanku selama empat belas hari masa isolasi mandiri setelah kemarin test rapid-ku ternyata reaktif (dua kali test rapid, di stasiun dan di rumah sakit. tentang ini akan aku ceritakan lebih panjang lagi di postingan lain, insya Allah)



Aku membaca novel Ibu, Sedang apa dari siang pas paket datang sampai sore bakda ashar. Cepet kan ya. Saking ingin tahu sampai habis.



Berikut ini sedikit catatan hasil pembacaanku atas novel tersebut. ya dianggap sebagai  resensi atau review boleh juga. 


Ditulis dengan syahdu, tak terasa novel 'Ibu, Sedang Apa' membiusku dari awal hingga akhir. Frase-frasenya tidak biasa. kalimat-kalimt dan paragraf-paragrafnya mengalir dengan indah. Di beberapa tempat tak terasa mata turut mengembun, tak tertahankan. Sangat terbaca kedalaman  cinta ibu ke anak dan cinta anak ke ibu.


Teladan-teladan kedermawanan, keikhlasan digambarkan dengan sangat real, filmis lewat adegan-adegan yang seolah nyata bisa kita saksikan dan rasakan, meski tindakan-tindakan tersebut seolah hanya bisa dilakukan oleh manusia berhati malaikat. 


Setting madura berikut kuliner-kulinernya yang khas, membuat selera tergugah dan ingin mencicipi seperti apa rasa makanan-makanan yang diceritakan


Pak Edi sempat terpeleset slengekan menyebut nama orang-orang dekatnya yang memang suka beliau bully di sosmed. Cuma satu paragraf sih, sehingga tidak mengganggu. Malah jadi sebuah intermezo, bagian yang menghibur, dan menunjukkan bagian diri pak Edi yang lain di luar sisi mellow dikarenakan vibe novel ini.


Alurnya maju mundur, dan sebenarnya hanya menampilkan sedikit saja bagian dari keseluruhan hidup ibu. hanya saat mau pergi umroh, umroh dan wafat, lalu rasa kehilangan serta kisah-kisah contoh kedermawanan ibu. Yang sebagiannya juga diperoleh dari para petakziyah dan saudara. 


Tidak banyak kutipan ayat dan tidak berkesan menggurui sama sekali. Yang ada hanya teladan amal, action, tindakan nyata yang menginspirasi. Salut.


Ada bagian tentang pertikaian dengan saudara, tapi tidak begitu jelas masalah apa dan dengan siapa.  Karena memang disamarkan dan dikemas dengan sedemikian rupa, tapi kita bisa mengambil pelajarannya.


Pak Edi juga tidak malu menceritakan beberapa kisah tentang kesalahan yang pernah dia lakukan dan penyesalannya. Sebenarnya tidak salah juga sih kalau dari kacamata umum. Tapi dari sudut pandang ibu yang sangat dermawan dan welas asih, hal-hal tersebut menjadi 'noktah' yang pak Edi sesali. 


Setelah membaca novel ini, aku mendapatkan inspirasi seperti apa memoir yang tengah kugarap ini.  Gaya penceritaan dan juga vibe-nya. Doakan semoga sebagus novel 'Ibu, Sedang Apa'.


Novel ini menurutku merupakan salah satu buku yang membagikan  rahasia kesuksesan pak Edi. Bakti pada ibu dan shodaqoh tak henti-henti. 


**


Deskripsi Ibu Sedang Apa? - Edi AH Iyubenu

Suatu hari, ibu bercerita padaku tentang sebuah lautan yang di dasarnya terdapat sebuah kerajaan yang maha gemilang cemerlang hingga menyinari saantero penghuninya dalam semata kesenangan dan kegembiraan. Aku sepenuhnya percaya, tanpa syak. Sebab dia ibuku dan aku anaknya.
Kelak aku mengerti bahwa lautan itu adalah kehidupanku, dasarnya adalah hatiku, dan istana yang maha gemilang cemerlang itu adalah nisan ibu yang selalu menyalakan kenangan-kenangan yang maha kurindukan sepanjang hayatku.
Aku pun berkata kepada ibuku, rasa sayangku tak tertampungkan oleh lema apa pun yang pernah dikenal sejarah kata-kata. Kata-kata terlalu dangkal dan kerdil untuk menuturkan perihal kedalaman rasa dan perasaan. Biar kunikmati saja, selamanya, dalam rupa kenangan-kenangan di kepala dan dada, yang begitu jauh sekaligus dekat, begitu samar sekaligus terang, begitu nyalang sekaligus gamang, begitu tawa sekaligus tangis.
Ibu juga pernah berkisah tentang bintang-bintang, laut-laut, dan jalan-jalan kehidupan yang amat panjang tak tepermanai pada suatu malam saat aku demam. Sejak saat itu aku lantas menjadi kerap merindukan demam demi mendengarkan lagi, lagi, dan lagi bisikan-bisikannya yang abadi.
Kusebut ini sebuah novel, bukan sekadar cerita. Kusebut ini sebuah cinta, bukan sekadar kisah. Kusebut ini sebuah kehidupan, bukan sekadar sejarah.

Rincian buku:
Penulis : Edi AH Iyubenu
Penerbit : DIVA Press
Tahun terbit : 2020
ISBN : 9786023919949
Halaman : 188

Post Top Ad