improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sastra. Tampilkan semua postingan
Juli 12, 2020

Zoominar Leiden FieldNote: Penelitian Sastra

by , in
Zoominar Leiden FieldNote: Penelitian Sastra


Baca juga:
Zoominar Riset Etnografi
Menulis Riset dengan Metoda Etnografi


Zoominar Penelitian sastra Studi s3 leiden, topik disertasi infrastruktur sastra di sumbar Aspek/elemen/faktor/institusi yg mendukung sastra di sumbar Penerbitan, komunitas,lembaga, toko buku Pdktn sosiologi sastra Mekanisme pelarangan karya sastra di ind Lanjutan riset sblmnya

Riset thd anomali, ada yg mestinya dilarang tp bisa lolos sensor. Menyasar penulis,penerbit, badan sensor, gmn bisa lolos sensor Mengkombinasikan dg bidang lain, dlm penelitian sastra. Misal sosiologi, psikologi,dll Peluang2 riset etnografi utk sastra utk bs diajukan u/ funding
Sastra2 daerah hrs diketahui ekosistem/medan wilayah kajian Redefinisi etnografi: empirik Analisis data scr holistik Data alamiah, mengalami gejala scr empirik sehari2 Instrumen Induktif berdsr data di lpgn Sejak 66 novel terbit 70an ttg pembunuhan masal 65 Tdk byk yg nulis

Sblm terbit sbg buku, diterbitkan berkala via koran. Test ombak Gmn cara membuka jalan utk interview narsum2? Via email yg didpt dr dewan kebudayaan Ada narsum yg tdk biasa dg teknologi, didatangi Utk hbgi penerbit, Lembaga sensor/kejaksaan agung: dikenalkan via kolega
Cerita2 dr berbagai narsum bisa berbeda2 krn perspektif, emosionil. Krn byk dinamika. Apalagi berkaitan dg pencapaian, mslh2. Peneliti hrs bisa memilah, mengklaim, mendudukkan seobyektif mungkin
Jk narsum sdh dikenal dg baik, gmn cara memilah yg subyektif Pahami dinamika yg tdk muncul, lakukan interpretasi, penetrasi Tenaga yg pendek, bisa diakomodir dg meneliti hal2 yg lokal Krn indonesia luas, berbeda2 dukungan di msg2 daerah hrs scr arif bijak utk pahami mslh seni
Bisa juga justru mengambil manfaat dr subyektifitas, krn berpeluang byk dlm melakukan riset Tantangan dan cara dealing Berkenaan dg konsen, etika penelitian. Consent is a bit overrated Narsum cenderung jaga jarak Kesampingkan sdkt ttg etik
Bandung sbg pivot Narsum2 lain tersebar di byk tempat Perjalanan melelahkan, jadwal padat, hrs dinamis pindah2 Dr bekasi hrs ke banyumas, hampir tdk ketemu narsum, krn mobil ditabrak, ada insiden aneh (kok jd serem) Tjd sering banget. Wew
Yg paling pnting adl infrastruktur Karya sastra pernah menjamur dan dibaca setiap org pd suatu masa Kuncinya sokongan negara yg kuat thd infrastruktur sastra Jgn melulu fokus nulis sastra yg kanon. Karya2 periferil, populer perlu diberi perhatian besar Egaliter kesusastraan
FLP pernah mengisi kekosongn Gramedia sdh pernah bikin terobosan dg teenlitnya Penuhi hasrat kebutuhan pembaca Tobuk dalam pasar,terminal Bukti teman2 di daerah2 butuh Karya populer jd batu loncatan utk menarik minat baca Komunitas sastra mendedikasikan diri,meski blm byk dkgn

Ada gak konflik politik sosial dlm penggalian data? Sastra py kemerdekaan lbh luas Krn py kecenderungan ttt, pengaruh pd yg diteliti. Selera, pdgn2 tertentu Scr ideal, peneliti tdk hrs dipengaruhi kepentingan2 tertentu

Berusaha obyektif dan bebas nilai Ada yg dijuluki penulis rakyat, karyanya dinikmati oleh byk pembaca. Dokumen sosial yg mencatat byk kelokalan daerahnya Riset2 thd tema khusus daerah, didukung residensi komite buku Utk memahami lbh jauh, jd jwbn,penghargaan kebudayaan2
Persoalan yg perlu dituntaskan bgm mengapresiasi Karya2 yg sdh ditulis dg cukup baik Salah satunya dg melakukan riset2 thdnya Mengangkat nilai2 di sekitar penulis, pandangan dunia penulis yg dipengaruhi dunia sekitarnya, refleksi thdnya

Kajian menarik ttg UU minangkabau 20. Dipakai, py urutan pewarisan pengetahuan, perlu penelitian historis, etnografi Masih adakah yg berlaku, hrs dillihat di lpgn Byk peluang industri kreatif bs diangkat Batik iluminasi naskah manuskrip Alat musik promosi kebudayaan Indonesiana

Another study: Literatur kuliner sunda, sdh inheren dlm kebudayaan sunda, tp dlm sastra jarang Krn namanya terkait dg keterbukaan seksual Masy sundanya cenderung merdeka, tampak dr kulinernya
Utk mencari tahu apakah novel narsum itu otobiografi, periset bertanya pd saudara kembar penulis. penulis menyangkal pdhl saudara kembarnya bilang itu real Respon: merangkul 2 info yg berbeda. Analisis2 apakah krn ada trauma dst Terkait bias, berusaha inklusif Cek dan ricek

Strategi dpt info sahih, tdk bs lgs konfrontasi Perlu narsum lain utk mendukung atau lainnya Info bisa beda bhkn oleh org2 yg terlibat peristiwa yg sama Hargai, posisikan sesuai konteks Jaga jarak Kemukakan argumen Kelebihan peneliti,menyisir, mlipir
Pak ahmad tohari pakai strategi mlipir, tdk mau nyinggung Sbnrnya sdh analisis teks dulu sblm riset. Tp begitu diubah kajiannya (krn proposal ditolak), maka justru memgambil jarak dr analisis teks Celah yg disediakan adl proses kreatif

Analisis sastra sdh jenuh Kebaruan dr celah proses kreatif Riset yg sdh ada:Larangan buku, tp melihat censorship dr luar, cenderung hitam putih Kompleksitas pelarangan terbilang baru. Novelty nya di kompikasi Bukan perkara oposiai biner korban pelaku Berkelindan dlm prosesnya

Kebaruan: melihat scr komprehensif, keterkaitan satu sama lain antara tobuk, penerbit, penulis,lembaga bhs dll Bgm bekerja dan saling kontribusi Meski simpulannya ada temporarility, ada pengulangan2 Lembaga kebudayaan tergantung pemerintah. Bisa naik,turun Tobuk juga turun naik

Desember 19, 2019

Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang

by , in
Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang

Alhamdulillah tanggal 17 Desember 2019 sepulang dari Women Writers Conference di Cirebon, saya ketiban sampur untuk menjadi nara sumber di acara Bincang Sastra Di UIN Walisongo Semarang, bareng kang Puthu alias pak Gunawan Budi Susanto (sastrawan senior dan salah satu guru nulisku juga)


Panel-panel di Women Writers Conference antara lain:
  1. Musdah Mulia dan Muslimah Reformis
  2. Faqihuddin Abdul Kodir dan Muslimah Reformis
  3. Musriya dan Muslimah Reformis
  4. Husein Muhammad dan Muslimah Reformis
  5. Kajian Gender Islam Nur Rofiah
  6. Participant Reflection
  7. Perempuan dan Pesantren
  8. Merumuskan Hukum Keluarga Adil Gender
  9. Perjalanan Menuju Mubaadalah
  10. Writing Session

Acara bincang sastra yang  bertempat di auditorium 2 kampus 3 UIN Walisongo ini merupakan salah satu event dari rangkaian acara perhelatan ulang tahun SKM Amanat yang ke-35. Wow yach. Majalah kampus universitas  ini dulunya hanya dikerjakan secara single, lalu dengan beberapa volunteer yang waktu itu juga merupakan para aktifis kampus, dan kini makin banyak mahasiwa yang terlibat serta sudah menelurkan banyak karya serta kontribusi. 

Cerita ini kami dengar bersama malam itu dari para pelakunya langsung. Pak Ajang, pak Hasan Aoni, pak Djoko Litbang UIN, mbak Alfie aktifis perempuan, dan pak Muhsin Djamil yang kini menjadi Wakil Rektor I UIN Walisongo. 

Salah satu karya bersama sekaligus produk Amanat tahun ini adalah antologi puisi yang dilaunching saat bincang sastra malam itu. Dan buku ensiklopedia perjalanan Amanat selama 35 tahun yang berisi tulisan dan artikel jurnalistik, laporan-laporan juga esai dari beberapa jurnalis Amanat.

Membincang puisi saat ini menjadi tema bincang sastra malam itu. 

Berikut rangkumannya yang sudah tayang di media ayo semarang.

Saat ini fungsi akademisi sastra lebih banyak mencetak analis dan kritikus. Mereka menciptakan berbagai teori sastra yang digunakan sebagai kritik terhadap karya sastra. Namun banyak dari mereka yang justru tidak menciptakan karya apapun.
Hal itu disinggung oleh sastrawan asal Kota Semarang, Gunawan Budi Susanto yang akrab disapa Kang Putu dalam bincang sastra dan launching antologi puisi “Membaca Wajah Puisi Hari Ini” di Auditorium II kampus 3 UIN Walisongo, Selasa (17/12/19).
"Saya pribadi sudah kehilangan kepercayaan pada akademisi sastra, omong kosong aja mereka. Baca sastra aja gak pernah kok ngaku akademisi,” jelas Kang Putu.
Bincang sastra dan lauching Antologi puisi Soeket Teki tersebut digelar dalam rangka memeringati hari lahir (Harlah) ke-35  surat kabar mahasiswa (SKM) Amanat UIN Walisongo Semarang.
Turut hadir  penulis buku Dian Nafi, Wakil Rektor I Muhsin Jamil dan beberapa alumni SKM Amanat seperti Hasan Aoni Aziz, Joko Tri Haryanto, Zaenal Arif, Siti Alfijah dan sebagai moderator Nur Zaidi.

Mengenai tema yang diusung “Membaca Wajah Puisi Hari Ini”, Kang Putu mengatakan ia tidak dapat menjelaskan bagaimana bentuk wajah puisi pada hari ini.
“Saya tidak dapat berkata macam apa dan bagaimana wajah puisi hari ini, karena bagaimana mungkin anda semua bikin sajak yang begitu indah namun sampai hari ini ada kawan penyair yang kita tidak tahu di mana beliau dikuburkan, Wiji Tukhul," tuturnya.
Kang Putu juga mengatakan, dalam hal membuat puisi ada hal-hal yang perlu diperhatikan bukan hanya soal kata-kata yang indah yang bisa dibaca oleh semua orang, tetapi tentang nilai apa yang terkandung di dalamnya.
“Kalau buat puisi cobalah perhatikan kata-katanya. Pakai kata-kata yang anda kenal, pakai susunan kata yang sederhana, kalimat yang sederhana tapi kemudian jika anda pikirkan lagi kata-kata tersebut susah untuk diartikan,” katanya.
Dian Nafi membahkan, ilmu tentang cara menulis puisi, cara bagaimana seorang sastrawan mengajak kita merespons puisi, dan mampu menjadikan puisi bukan hanya sebagai ajang ekspresi dan eksistensi.
“Untuk menulis puisi, kita harus peka menangkap sesuatu yang langsung buat kita punya ide. Memang semestinya puisi kita itu diarahkan untuk membaca apa yang terjadi di sekitar kita sehingga kita itu dapat menyuarakan sesuatu dan kita mampu menjadikan sebuah puisi bukan hanya sebagai ekspresi, eksistensi tetapi juga sebagai sebuah solusi,” ujar Dian.


Acara tersebut dimeriahkan dengan musikalisasi puisi kolaborasi Teater Wadas dan Skm Amanat, dan di akhir acara, Wakil Rektor I UIN Walisongo, Muhsin Jamil dan beberapa alumni berkesempatan tampil membacakan puisi.

Saya juga berkesempatan membacakan satu  puisi yang ada di dalam buku antologi puisi yang diluncurkan malam itu.

Terima kasih SKM Amanat UIN Walisongo Semarang for having me.
Happy anniversary. Semoga makin sukses, berkah dan berjaya di darat, laut dan udara!

Februari 22, 2019

Artpreneur Mempertemukan Seni Sastra dan Sketsa

by , in
Artpreneur Mempertemukan Seni Sastra dan Sketsa



Minggu lalu sebuah gelaran Sketsastra sukses diselenggarakan di Tekodeko Kota Lama Semarang. Senang sekali menjadi bagian dari 22 penulis dan 22 sketser yang berkontribusi dalam event ini. 

 Adalah buku antologi yang kutulis bareng 21 teman lainnya dari berbagai profesi: aku sendiri arsitek dan penulis serta blogger, lalu ada dosen, psikolog, konsultan, desainer, penyiar, tour travel agent, tour leader, dll. Kami sama-sama single fighter sehingga lahirlah buku Aku Memilih Bahagia ini.

Mbak Heti mempertemukan buku ini dengan para sketser perempuan, 22 juga jumlahnya. Dan jadilah sketsa-sketsa yang terinspirasi atas 22 tulisan di buku itu.

Alhamdulillah pameran sketsastra berlangsung 16-20 Februari 2019 lalu di kota lama Semarang. Beberapa sketsa pun laku, diganti dengan harga yang pantas.

 Pada pembukaannya, hadir juga ibu Ati Kresna, perupa Senior di Semarang. Beliau menyampaikan speech sebagai wakil dari para perupa.
Bu Sulis menjadi wakil dari para sastrawan aka penulis.



Ini dia sketsa atas tulisanku di buku itu. Dibuat oleh Teni, sketser asal Bandung. 


Ternyata seru ya, kerja sama lintas seni gitu. Antara teks tulisan dan gambar sketsa. 


 Buku-buku Hasfa Publishing pun ikut mejeng di arena pameran Sketsastra, dan alhamdulillah laku dibeli para pengunjungnya.

 Malam pembukaan diisi dengan pembacaan sinopsis 22 tulisan diiringi pembuatan sketsa oleh para sketser yang hadir. Kemudian dilanjutkan talkshow pembahasan buku dan sketsa oleh para pakarnya.


Surprise, karena tahu-tahu ada mbak alias putri Demak yang ternyata juga berkunjung ke pameran. Thanks for coming!

November 04, 2018

Kami Tunggu Karyamu Untuk Festival Kayon Sembilan!

by , in
Kami Tunggu Karyamu Untuk Festival Kayon Sembilan!


PAMERAN BUKU




Insya Allah Festival DKD bertajuk Festival Kayon Sembilan akan digelar Maret 2019.
Komite Sastra DKD Demak bermaksud memajang buku-buku karya penulis, seniman, sastrawan Demak di festival tsb. 
Kirim bukumu ke Komite Sastra DKD 
(cp: Dian Nafi 085701591957)



PENYUSUNAN ANTOLOGI CERITA DAERAH









Ingin cerita tentang desa/daerahmu dimuat dalam buku antologi yang dipamerkan Festival Kayon Sembilan ini?


Kirim cerita asal usul desa/daerahmu dalam tulisan 4-6 halaman A4. Arial 11 spasi 1 
Kirim ke sastradkd1@gmail.com 
Ditunggu paling lambat 12 Desember 2018.

 (cp: Dian Nafi 085701591957)
Juni 02, 2017

Sharing At Universitas PGRI Upgris

by , in
Sharing At Universitas PGRI Upgris


Alhamdulillah tepat harinya dengan ultahku kemarin, Allah memberikanku kesempatan untuk sharing di Universitas PGRI aka Upgris.

Aku ingat banget terakhir kali ke kampus yang makin maju dan mentereng ini waktu datang ke konsernya Eross Sheila On 7 aka SO7.  Sempat kutulis juga pengalaman menakjubkan jumpa dengan Eross ini di blog-ku.

Nah kemarin ini aku diminta untuk membedah sebuah novel karya anak lulusan UPGRIS dan sharing mengenai kepenulisan.  Meski hujan lebat mengguyur bumi Semarang sore itu tetapi alhamdulillah acara tetap berjalan dengan lancar. Bahkan acaranya diliput oleh Kompas TV Jateng.

Sampai bedug maghrib tiba, sesi barulah diakhiri dan dilanjut dengan takjilan. Yeay! Ini buka bersama pertamaku di season Ramadhan tahun ini. Jadi ingat Ramadhan tahun lalu aku melewatinya dengan berbuka bersama di beberapa tempat di Jakarta dan Bandung usai nge-gig alias sharing kepenulisan juga. 

Thanks Upgris for havng me. Thanks Kompas TV yang telah meliput acaranya.
Semoga ada kesempatan bertemu di acara-acara selanjutnya ya...




April 11, 2017

#NgemilBaca Orang-Orang Bloomington

by , in




 

Sudah pas banget dengan judulnya. Novel ini ya cerita tentang people, orang-orang, di sebuah kawasan lingkungan neighborhood, Bloomington. 

 

Pak Budi Darma pernah tinggal di sana, sebuah daerah di Indiana, dan dengan mata kamera penulisnya mengelupas karakter manusia dalam lingkungan itu dengan sense of humannya. Membuat kita melongok ke dalam diri kita sendiri, menemukan 'kemanusiaan' itu, untuk kita bisa memahami, menginsyafi, memaklumi, dan 'menjadi manusia'.

  

Sudah lama banget imgin baca orang-orang bloomington nya pak budi darma ,dan baru kesampaian sekarang. So subtile, detail banget. Filmis ya. Gambaran sosiologi, planologi, arsitektural, pedalaman paikologis manusia dengan segala abu-abu karakternya, paradoksal dan ambigu nya terangkum dalam cerita cerita pendek yang membukakan cakrawala berpikir dan merasa kita. Sense of human. Bahwa manusia tuh ya gitu, ada sisi baik dan buruknya. Kadang curiga, kadang iri. Kadang tertipu diri sendiri. Pengakuan pak budi darma tentang seuntai bait puisi yang menginspirasinya, merupakan benang merah tema dalam cerpen cerpennnya di sini yang banyak sekali terutama mengisahkan tentang penyakit, kematian, pergaulan dengan tetangga, teman, dll. Ada kalanya beberapa selftalk karakternya beresonansi dengan kita. Mempunyai relevansi dengan pribadi kita sendiri, sehingga kita merasa tersindir dan tersadar. Cerita ceritanya yang mengungkap sisi gelap manusia, mmebukaakan kesadaran kita betapa buruknya sifat sifat dan perilaku yang demikian, dan betapa buruk akibatnya. Sehingga kita dengan sendirinya terdorong untuk menghndari sifat dan perilaku buruk tersebut. Thanks pak budi darma. Mengajarkan kita tentang keburukan agar kita tahu yang demikian itu buruk dan selayaknya tak kita lakukan. 

 

Btw, masih ingin membaca karya pak Budi Darma yang lainnya, yaitu Olenka. Semoga kapan-kapan bisa nemu dan baca juga. Aamiin. 

Juli 29, 2016

#ngemilbaca Tanah Tabu Novel Juara DKJ

by , in

#ngemilbaca Tanah Tabu Novel Juara DKJ



ini salah satu kutipan yang aku sukai dari novel ini:

Takdir adalah peta buta kehidupan yang kau tentukan sendiri arah dan beloknya berdasarkan tujuan hidup. Takdir berakhir buruk jika tidak berhati-hati melangkah

and it may be true... Jalan hidup seorang manusia tersimpan di lauhul mahfudz dg jutaan alur pemrograman: If... Then... Else...

Pov anak kecil&binatang mjd kekuatan pertama krn bs keep wondering on anything,&kt jd main tebak2an apa yg sdg dibicarakan

Setting Papua,tambang emas,perang antar suku serta tema seksi yg menyertainya,kdrt,perlawanan perempuan,pengkhianatan bgs jd kekuatan brktny

Diksi,kalimat2&ungkapan2 ajaib hadir mengalir di byk tempat,jd bukti kebaruan,invention&originalitas terinspirasi detail&kekhasan cerita

Sbgmn good movie,opening&endingnya menampilkan tokoh yg sama dg perubahan yg signifikan sbg gambarn bgm cerita ini tlah mempengaruhi byk hal

Alur maju mundur yg apik,plot&sub plot yg memperkuat tema&pesan,klimaks yg meski sdh bs kt tebak tp tetap menegangkan,&...ending terbuka  

Karakter&settingnya detail. Shg tak tertukar2. Ada cerita dlm cerita&flashback yg cukup shg menjdkn karakternya punya 4dimensi.  

Sebuah kritik sosial,ekonomi,kebangsaan&pemerintahan yg dikemas dlm cerita personal yg manusiawi. Loud out some unspoken voice out there  

Memberi gambaran psikologis bbrp org yg berbeda&sikap2 yg mrk ambil dlm situasi yg sama, bahkan dlm menghadapi trauma,sengsara dll  

Ktk suara2&kritik2 spt ini tlah diangkat&diperdengarkan oleh penulis ke khalayak&dunia, apakah ada dampaknya bg perbaikan?Ini yg msh jd soal

...di Indonesia, krn entah knapa mmg kbykn pihak msh menutup atau tertutup mata hatinya. Diingatkan terang2an marah, disindir2 pura2 gak tau

 

 

Mei 01, 2016

Puisi, Aan Mansyur dan AADC

by , in
Puisi, Aan Mansyur  dan AADC



Jadi memang sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.  Aan Mansyur penyair kondang asal Makasar, diundang ke Jogja dalam premier film Ada Apa Dengan Cinta alias AADC2. sekaligus peluncuran buku puisinya 'Tak Ada New York Hari Ini'.


Ini dia salah satu puisi Aan untuk AADC2 yang dibacakan Rangga:

Batas
Semua perihal diciptakan sebagai batas

Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain

Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin

Besok batas hari ini dan lusa

jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,

bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata

begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila

Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya

Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan

Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur

Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi 


Aan melakukan riset panjang untuk puisi-puisinya ini dan dia bilang: Puisi-puisi Rangga di film ini lahir dari cara berpikir Rangga dan juga persoalan-persoalan yang dihadapi Rangga. Rangga begitu percaya dengan yang disebut sebagai kekuatan kata-kata dan kekuatan bahasa.

Wow ya?!

Nah, jika pada malam minggunya dia milik para hadirin premier AADC2, maka hari minggunya Aan menjadi milik kami semua yang hadir hari itu di event kampus fiksi emas. Sehingga aku dan teman-temanpun punya kesempatan untuk berfoto bersamanya setelah mendengar penuturan proses kreatif penulisan puisi-puisinya.


Terima kasih mas Aan Mansyur. Semoga lekas ketemu jodohnya ya:)

Mei 01, 2016

#ngemilbaca Puya Ke Puya Faisal Oddang

by , in
#ngemilbaca Puya Ke Puya Faisal Oddang




Yeay! Akhirnya aku ketemu langsung dengan penulis muda berbakat asal Makasar ini. Faisal Oddang namanya. Tapi sudah menerima banyak penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
 Keren kaaan.

Berikut ini kesan pembacaanku saat #ngemilbaca novel Puya Ke Puya


Diceritakn dengan pov3 dan pov1 dlm kurung dan tanda bintang,Puya ke puya kental dengan local wisdom dan genius,fasih bicara kematian,pemberontakan pada adat
Cara belajar adat dan istilah2nya dengan cara yang menyenangkan. Meski tak bisa lgs hafal smua istilah2 sulit tsb.hanya sbg wawasan dan ilmu pengetahuan
Suka dengan gaya berceritanya,juga kalimat2 lirisnya. Mematut pandangan ke lutut. Lukanya telah menua dan seterusnya
Raising conflict stlh pro kontra cara pemakaman adalahh ketika ada tawaran dr tambang.Lalu tuturan ambe membuat kita menduga2 sebab kematiannya
Tapi beberapa hal yang sepertinya diulang2 bikin kita jadi ingin skip di beberapa tempat. Mungkin jika ada revisi lagi,akan lebih ciamik lagi,lebih padat berisi
Sesuatu yang berisi tak bisa keluar dari kekosongan #onlysaying
Yang saru dan beberapa drama itu mungkin sebenarnya hanya untuk menyaru saja.karena poin utamanya bisa jadi adalah kritik terhadap kapitalisme dan adat yang tak lagi relevan
Sama seperti pak Tohari menulis romansa srintil itu juga untuk kamuflase saja,karena tujuan utamanya mengkritisi peristiwa politik saat itu,ketidakadilan
Keinginan allu menikahi Malena make the situation become worst.Cinta dan  ketergesaan sebab takut khlgn,mengubah sikap dan pendiriannya semula.
Bahkan melakukan hal2 yang selama ini ditentangnya. Tuntutan2,stakes dan jalan pintas make him decide to take wrong actions
Pemprov dan Dinpar yang hendak ambil keuntungan dr rambu solo bikin pembaca ikut muntab. protes allu berbuah dicabutnya ijin keramaian
Ini juga bentuk kritik atas kebusukan orang2 pemerintahan yang memang seperti itu kelakuannya d mana2. Bravo FO,py kejujuran dan keberanian untuk mnlskn
Klimaks terjadi saat perusahaan tambang akan meratakan tongkonan,sehari stlh rambu solo.allu bertahan dan melawan meski ia sendiri yang mjualnya
Alih2 memilih dari beberapa perumpamaan yang bisa dipakai untuk menjelaskan sesuatu, sekaligus beberapa perumpamaan itu dipakai semua. Jenius!:D
Tapi tongkonan rata tanah.rahasia yang disimpan indo/tina terungkap saat rapat keluarga.Rante diracun. Twist lain bisa kita tebak,Malena sandiwara.
Twist lagi,allu dan bumi. Resolusi:Dua pihak yang tadinya berseberangan kini bersatu untuk lawan kejahatan komplotan korporasi dan perangkat
Tapi ngeri banget adegan ke Malena itu. Ya rabb. Nauzubillah min dzalik. Speechless
Main plot:rambu solo,pertambgn dan konspirasi
Subplot: Siti, Malela, rencana pernikahn
Subplot: maria,passiliran,pencurian mayat bayi.  
Alur majumundur.
Ada yang lebih berharga ketimbang gengsi dan semacamnya. Kejujuran



Maret 03, 2016

Their Magnificent Is Our Manifesto

by , in
Their Magnificent Is Our Manifesto


Bersua dan menyerap energi orang-orang besar tahu-tahu telah menjadi obsesi dan hobiku.
Demikianlah kiranya sehingga aku pun dengan suka cita dan gegap gempita datang ke vina house hotel untuk bersua tiga maestro sastra ini. Pak Ahmad Tohari, pak Taufik Ismail dan eyang NH Dini.
Their magnificent become our manifesto.
November 07, 2015

Hujan Purnama

by , in

Hujan Purnama






Hujan adalah rindu
Purnama adalah harapan
Doa dan ikhlas adalah kunci

Rekah hati dalam perjalanan menempuhi kehidupan memuisikan 
hujan dan rindu
purnama dan harapan
melayang di awan cinta
berpayung kenangan 
dan meski bergelut bersama paradoks
senantiasa terus berbisik pada sang maha cinta


Bersama air yang mengalir, basahkan jiwa - jiwa yang kering. 
Bersama rising moon - bulan yang terbit dan mengaksentuasi.

menyala meski gemetar. bersinar meski terpejam.
menoba cerahkan mata hati menuju bening mata air

Hujan Purnama by @ummihasfa

Post Top Ad