Posisi Depan Dan Kehadiran
Terkadang kita tak tahu bagaimana cara Tuhan akan bekerja, tetapi begitu sudah kejadian kemudian kita baru paham atas intervensiNya lah beberapa hal yang tak terbayangkan tadinya menjadi rejeki kita.
Dia sempat masygul tatkala mendapati label namanya dipasang di deretan kursi paling belakang. Terbiasa duduk paling depan di majelis manapun membuatnya merasa aneh atau yach ada rasa tersingkir kenapa harus duduk di belakang. Padahal semua arrangement ini berdasarkan urutan nama dalam kepengurusan. Dan karena bidang penelitian dan pengembangan ada di bagian paling akhir dari struktur kepengurusan, maka orang-orangnya duduk di deret paling belakang, meskipun dia berperan sebagai ketua bidang aka koordinator.
Lalu ketika tamu makin banyak berdatangan sehingga kursi untuk tamu kurang, maka dia pun disuruh duduk depan karena kursi paling depan yang tadinya diduduki ibu ketua itu kosong. Ibu ketua sendiri duduk di samping pengurus wilayah, posisinya berseberangan dengan meja MC.
Ya Allah, ada saja cara Allah mengatur dan menskenariokan segala sesuatu.
Termasuk ketika malamnya dia datang ke acara penting yang eksklusif dan tidak sembarang orang yang diundang. Dia kemudian tahu bahwa semestinya yang akan hadir adalah orang lain. Tetapi karena jauh lokasinya sehingga dia yang dipilih untuk mengisi kesempatan bagus ini.
Subhanallah. Allah Kariim.
Demikianlah Allah yang Maha Hebat, ada saja caraNya jika Dia mau meninggikan atau merendahkan, menganankan atau mengirikan, mengedepankan atau membelakangkan orang. Subhanallah
Salah potong
Dini hari tadi saat mulai gerah karena tidak bisa internet an sebab wifi di rumah tidak on, dia mengambil kartu dari dalam.modem yang masih ada kuota datanya.
Berhubung terlalu besar dan harus dikecilkan untuk bisa masuk ke dalam slotnya gadget kecil, dia terpaksa mengambil gunting.
Dengan penuh percaya diri, sambil memakai kartu kecil lainnya sebagai pola, dia pun mulai menggunting, kres, kres, kres termasuk pojokannya yang miring sebagai penanda arah masuk ke dalam slot.
Ya kariiim, tetapi ketika diangkatnya kartu kecil lama yang dipakai sebagai pola, membelalaklah matanya. God! Chip keemasan yang menjadi bagian terpenting dari kartu yang masih ada kuotanya itu terpotong sebagian.
Rupanya kartu yang baru memakai pola desain chip yang baru, yang beda bentuk dan peletakkannya. Agak geser sedikit ke atas, so kalau kita motongnya ngikut pola kartu yang lama, gak akan pas.
Dus, gak bisa dipakai.
Lemes deh.
Look! Semacam itu mungkin anak-anak kita, generasi y dan z. Mereka adalah chip dengan desain baru berikut lay outnya yang berbeda dengan chip kita sebagai generasi lalu.
Kalau kita paksa membentuk mereka dengan pola pola lama sebagaimana dulu orang tua kita membentuk kita, kemungkinan tak akan berhasil.
It is because there're some differences that we should pay attention enough, take care of it and put some suit maintenance for the best treatment.
Asus seperti tidak pernah kehabisan cara dan gaya untuk terus menampilkan dan melahirkan pilihan-pilihan baru. Seolah enggan membiarkan para penggemar ataupun orang-orang yang baru meliriknya untuk pergi begitu saja. Seakan banyak pilihan itu disodorkan agar tak ada ruang bagi kita untuk menoleh ke yang lain ya:D
Asus Zenfone 2 Laser smartphone terbaru yang merupakan varian dari Zenfone 2 yang dimiliki Asus. Dan kini Asus Zenfone 2 Laser ini hadir sangat menarik dengan fitur-fitur terbaru salah satunya disektor kamera dengan lensa kamera 13 Mega Piksel dan dapat ditingkatkan mejadi 53 Mega Piksel dengan menggunakan mode Super Resolution dan Autofocus Laser yang dapat menagkap obyek gambar dengan kecepatan yang hanya 0.3 detik.
Asus Zenfone 2 Laser smartphone terbaru yang merupakan varian dari Zenfone 2 yang dimiliki Asus. Dan kini Asus Zenfone 2 Laser ini hadir sangat menarik dengan fitur-fitur terbaru salah satunya disektor kamera dengan lensa kamera 13 Mega Piksel dan dapat ditingkatkan mejadi 53 Mega Piksel dengan menggunakan mode Super Resolution dan Autofocus Laser yang dapat menagkap obyek gambar dengan kecepatan yang hanya 0.3 detik.
|
|
|
|
|
|
|
|
Kelebihan Asus Zenfone 2 Laser
|
Kekurangan Asus Zenfone 2 Laser
|
Harga Asus Zenfone 2 Laser
Bulan/Tahun | Baru | Second |
Januari 2016 | Rp 2.099.000 | |
Februari 2016 | Rp 2.099.000 | |
Maret 2016 | Rp 2.099.000 | |
April 2016 | Rp | |
Sumber : Tabloid Pulsa |
Mau tak mau, inovasi adalah keniscayaan yang harus diupayakan oleh para produsen gadget agar tidak tergilas dalam persaingan yang terus berlangsung dengan cepat seiring pergeseran teknologi dan jaman.
ASUS Zenfone 2 ZE550ML dengan RAM 2 GB dirilis bersamaan dengan ASUS Zenfone 2 ZE551ML pada bulan April lalu di Indonesia. Meski sama-sama memiliki layar berukuran 5,5 inci, namun untuk seri ZE551ML hadir dengan kapasitas RAM yang lebih besar, yakni 4 GB serta unggul di beberapa bagian pada spesifikasi lainnya.
Prosesor Intel Atom quad-core
Ditenagai oleh Intel Atom Z3560 quad-core 1,8 GHz dan GPU PowerVR G6430 membuat multitasking, aktivitas browsing, dan bermain game di ASUS Zenfone 2 ZE550ML berjalan lebih lancar tanpa adanya lag. Kinerjanya juga terbantu dengan sistem operasi Android Lollipop 5.0 (nantinya bisa di-upgrade ke Android Lollipop 5.1.1). Untuk internal storage, varian ZE550ML memiliki kapasitas 16 GB serta satu slot microSD hingga 64 GB.
Kamera 13 MP PixelMaster
ASUS Zenfone 2 ZE550ML memiliki kamera utama 13 MP dengan autofokus plus didukung oleh LED flash dual-tone yang ditempatkan di bagian atas kamera. Selain dilengkapi dengan beragam fitur, kamera dengan aperture f/2.0 tersebut turut terdongkrak dengan teknologi PixelMaster yang dapat membuat gambar yang dihasilkan tetap terang dan tajam meski diambil pada kondisi minim. Sedangkan di bagian depan tertanam kamera beresolusi cukup besar, yakni 5 MP.
Layar lebih lapang
ASUS Zenfone 2 ZE550ML menggunakan layar berjenis IPS berdimensi 5,5 inci dengan resolusi 1.280 x 720 piksel yang dilindungi Corning Gorilla Glass 3. Ukuran bezelnya di sisi kiri dan kanan layar diperkecil menjadi 3 ,3 cm, membuat layar terlihat lebih lapang dibanding ASUS Zenfone 5 dan 6 yang sebelumnya yang masih menggunakan bezel berukuran 5 cm.
Desain bodi ergonomis
Ketebalan bodi 10.9 mm pada ASUS Zenfone 2 ZE550ML tidak mengurangi kenyamanan pada saat digunakan dengan satu tangan, karena cover belakang berbahan plastik yang melengkung dan menipis ke bagian tepi membuat ASUS smartphone ini terasa mantap saat digenggam. ASUS menyediakan tiga pilihan warna menarik, yakni osmium black, glamor red, dan ceramic white.
Mendukung jaringan 4G
Terdapat dua slot SIM card pada ASUS Zenfone 2 ZE550ML, namun hanya satu yang mendukung jaringan 4G. Untuk memenuhi kebutuhan daya, baterai Li-Po 3000 mAh (non removable) dengan teknologi fast charging di dalamnya diperkirakan bisa bertahan sekitar 13 jam pada saat menggunakan satu SIM card 4G. Dengan spesifikasi mumpuni dan harga ASUS Zenfone 2 ZE550ML yang terjangkau, smartphone ini diyakini akan mampu menjadi raja di kelasnya serta menjadi pesaing berat bagi smartphone flagship dari vendor lainnya.
sumber: https://www.droidlime.com/artikel/harga-asus-zenfone-2-ze550ml.html
Gemes ama femes yang satu ini. Karena sebenarnya outline sudah siap. Materi juga ada di kepala. Imajinasi sudah menari-nari. bahkan beberapa quote sudah kudapat dan bahkan kubagi di time line twitter.
Tapi alhamdulillah akhirnya MBTM menemukan jalannya untuk lahir, perlahan-lahan.
Berikut cuplikan teasernya ya, selamat mencicipi sedikit-sedikit :)
2. Pilih "account"
3. Pilih "network usage", kelihatan berapa Kb yg terpakai
4. Pilih "Reset statistic", paling bawah.
JREENG...Langsung semua jadi 0 Kb, terasa lebih cepat lagi
Coba perhatikan deh apa yang sekarang sedang happening di mana-mana. Banyak Mentor Menjual Prestasi Murid, Blog Builder Menjual Reputasi Kontributor.
Sekilas kelihatannya seperti itu ya, sehingga tampak kurang fair. Tapi murid yang canggih dan kontributor yang handal semestinya menjadikan ajang 'pemanfaatan' menjadi pemberdayaan diri dan mencari tambahan kanal, channel dan jaringan.
Mengapa Toko Online Indonesia Lebih Terkenal dan Berkembang?
Berani membayar sponsor untuk memasarkan, Misalnya dengan menggunakan layanan AdsSense, AdWords, SEO dan FacebookAds.
Paling berani memberikan diskon dalam jumlah besar. Hal ini akan mereka lakukan pada awal membuka toko agar konsumen tertarik.
Melayani pembelian hingga 24 jam. Jadi kapanpun konsumen memesan akan dilayani dengan cepat dan tanggap.
Ramah dalam melayani pelanggannya sehingga konsumen menjadi nyaman saat membeli. Tak hanya konsumen lokal saja yang merasa nyaman, konsumen dari luar negeri juga merasa nyaman.
Berikut petikan wawancara dengan Alinea TV
Dian Nafi menasbihkan dirinya sebagai pecinta purnama dan penikmat hujan. Lulusan arsitektur Undip Semarang ini, selain menulis juga mengelola PAUD, aktif di komunitas Hasfriend, dan Pimpinan Redaksi DeMagz. Tulisannya bertebaran di berbagai media cetak, dan acap memenangkan berbagai perlombaan penulisan. Ikuti bincang-bincang AlineaTV dengan penulis yang sudah menelurkan 14 buku ini.
Apa artinya menulis buat kamu?
Menulis mula-mulanya menjadi terapi, dari kesedihan kehilangan pasangan saat itu dan kehilangan banyak hal setelahnya, dari trauma masa lalu, dll. Kemudian lambat laun bergerak menjadi sebuah cara untuk menyuarakan banyak hal. Suara hati, suara lingkungan, dan suara dari teman-teman, saudara, atau kenalan yang akhirnya berdatangan curhat.
Sedekat apa masa kecil kamu dengan dunia menulis?
Almarhum ayah rajin membawakan kami banyak buku dan komik. Saya mendapat hadiah diari darinya di ultah saya yang kedelapan, beliau mengajarkan saya menulis buku harian. Sejak itu saya banyak menulis meski masih untuk konsumsi sendiri. Kelas empat SD saya dikirim mewakili sekolah untuk lomba menulis resensi tingkat kabupaten dan menang. Selanjutnya saya terus menulis tapi hanya untuk konsumsi sekitaran, jadi redaksi mading dan juga majalah almamater di SMP, SMA dan kampus.
Sejak kapan mulai menulis secara profesional?
Sejak 2010. Semua bermula saat saya harus iddah atau tinggal dalam rumah selama 4 bulan 10 hari karena suami meninggal awal tahun 2008. Di saat banyak waktu luang itulah saya bersentuhan dengan Facebook dan menuliskan banyak curhatan di sana. Lalu ikutan lomba-lomba menulis dan beberapa kali menang. Tulisan mulai diterbitkan dalam bentuk antologi sejak 2009. Semakin lama makin keranjingan ikut kompetisi menulis. Dari beberapa kali menang, akhirnya saya mulai mendapat tawaran menulis buku solo dari beberapa penerbit. Begitu seterusnya.
Bagaimana cara mengatur waktu menulis dan proses mencari ide-ide kreatif?
Biasanya saya menulis dari jam tujuh pagi sampai dua belas siang. Lanjut lagi jam satu sampai tiga sore. Malam nulis lagi jam sembilan sampai jam sebelas. Lanjut dini hari mulai jam dua sampai subuh. Tapi menulisnya ini selang seling dengan membaca. Sebulan saya biasanya membaca 5-12 buku. Ide kreatif saya dapatkan dari banyak mengamati yang terjadi di sekitar, dari beberapa kegiatan yang saya ikuti, dari peristiwa-peristiwa yang saya lihat langsung ataupun saya dapatkan dari curhatan teman-teman, saudara-saudara maupun orang-orang baru yang saya temui selama traveling dst. Buku-buku bisnis, leadership, psikologi, parenting, dan non-fiksi lainnya serta buku biografi seringkali juga menjadi sumber ide kreatif yang mendukung cerita-cerita yang embrionya sudah ada dalam kepala.
Menurut kamu, apa yang membedakan karya-karya kamu dengan penulis lain?
Background saya yang santri tetapi kuliah di teknik arsitektur mewarnai tulisan saya yang kadang paradoksal.Between freedom dan puritan, between modern dan tradisional, between setia pada tradisi dan suka melanglang ke mana-mana.
Apakah kamu mengalami kesulitan yang berarti saat mulai membuat karya?
Ide sangat banyak, tetapi seringkali kesulitan dan kedodoran dalam eksekusi. Ini yang masih saya terus pelajari dan latih. Bagaimana supaya tidak ada hole plot, bagaimana supaya lebih mengalir, bagaimana membuat tulisan yang bisa ‘menyihir’ pembaca tetapi sekaligus ‘diam-diam’ menginspirasi dan memberi pencerahan, itu yang selalu menjadi PR saya. Kepenasaran ini membuat saya semakin ‘larut’ dalam dunia kepenulisan. Seperti sebuah tantangan yang minta ditaklukkan.
Dari semua karya yang sudah diterbitkan oleh penerbit, buku apa yang paling berkesan saat merampungkannya?
Novel debut saya, Mayasmara, yang saya tulis bersama sahabat maya, butuh delapan bulan proses penulisannya tanpa bekal ilmu menulis sebelumnya. Saya hampir menyerah karena tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Tapi brainstorming yang intens akhirnya membawa kami sampai akhir. The Invisible Handmemberikan ‘wangsit’ sub-judul bagi novel ini. Saya mengalami banyak transcendence dalam prosesnya. Dan terkesan dengan ‘pesan’ Pak Ahmad Tohari pada saya usai membaca novel ini, agar saya terus menulis novel sejenis itu yang beliau sebut sebagai novel eksistensialis. Meski dalam perjalanannya kemudian saya menulis novel jenis lain, tapi masih terus terbayang pesan itu dan keinginan mewujudkan pesan beliau.
Tips menulis versi Dian Nafi?
Stimulasi diri sendiri dengan ikut banyak lomba, karena dari sana ada tema tertentu yang mendorong kita mencari dan menemukan cerita yang sesuai. Sembari menulis, banyak membaca buku berkaitan, sekaligus membaca tips-teknik menulis dan mengikuti workshop kepenulisan, sambil brainstorming bareng mentor dan sharing. Karena dengan sharing ilmu yang sudah kita ketahui, biasanya kita dianugerahi ilmu baru. Banyak jalan-jalan juga membantu kita menghadapi ‘writer-block’.
Apa pengalaman penyenangkan selama menjadi penulis buku?
Jadi sering jalan-jalan untuk riset ataupun event kepenulisan. Ketemu banyak orang baru baik via online atau ketemuan darat saat event launching/bedah buku/sharing maupun event lain. Menerima testimoni darpi pembaca via mention, inbox, email dan sms juga mengguratkan kesan tersendiri. Utamanya senang karena bisa bisa berbagi manfaat.
Target besar yang ingin kamu lakukan dalam dunia menulis?
Saya punya cita-cita suatu saat cerita-cerita yang saya tulis difilmkan. Pingin juga bisa keliling dunia dari menulis, dapat beasiswa kuliah creative writing dan ikut writing retreat/residence di luar negeri kayak mas Ahmad Fuadi/Asma Nadia dll. Terus pingin mendirikan Hasfa Writing College juga. Haha, banyak banget ya keinginannya?
[Redaksi AlineaTV]
sumber : http://www.alineatv.com/2014/10/dian-nafi-menulis-cara-menyuarakan-banyak-hal/