improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label kontemplasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kontemplasi. Tampilkan semua postingan
Agustus 14, 2017

Menulis: Di Antara Yang Profan Dan Non Profan

by , in
Menulis: Di Antara Yang Profan Dan Non Profan






Bbrp waktu lalu sempat terlibat obrolan yg simpulan sementaranya adl klo sdg sibuk gawe fisik/materi,cenderung gak mudah nulis(perenungan)

Jd nulis butuh going to cave/gua/spiritual ambience. Kyknya iya juga.Meski kutemui juga bbrp org yg bisa balance keduanya. Bisnis&nulis jago

Tp lalu jd ingat, entah ini kepercayaan atau fakta, bhw menyampurkan yg profan dan non kayaknya hampir2 tak bisa.Mrk ada di dua alam yg beda


Kalaulah hrs milih,mungkin berpegang pd titahNya. Prioritaskan ukhrowi, otomatis dunia terangkut.Mslhnya it's not easy to lift the intention

Bhw pernah py keyakinan klo menulis bs jd jalan tasawuf, tp dlm praktiknya msh cemas juga akan hal2 keduniawian. Manusiawi dan ya receh 

Mgkn mrk yg nulis&bismisnya jalan bareng tuh switch nya cepat. Jd klik tombol nulis, lgs kontemplasi. Klik tombol bisnis, lgs mikir strategi

ketdktajaman tlsn mgkn krn takut terluka&melukai. Ketdkdalamannya krn takut hanyut.Ketdkjujurannya krn takut tersingkap. Atau ya alasan aja

Mungkin butuh kesadaran & pengakuan akan ketidakberdayaan kita agar kemudian Dia iba & memberikan kekuatan & pertolongan.


Juli 02, 2017

Blog Tour Generasi Copy Paste: Kisah Lucu

by , in





Selamat bergabung dalam Blog Tour Generasi Copy Paste ya....
Sudah baca review sebelumnya di blog satunya?

Nah, kalau review buku Generasi Copy Paste karya Gus Awy yang ini ditulis oleh Lilys. Selamat menyimak....


Teknologi semakin berkembang, banyak lahirnya media sosial dengan aneka pilihan sesuai kebutuhan. Dari friendster, Yahoo Messanger, Facebook, twitter, Whatsapp, Instagram, Path, Line, Kakaotalk, dsb.  Ditunjang dengan telepon genggam super pintar yang membuat orang-orang dapat meng-update status dengan cepat, mencari artikel atau apapun dengan akses internet di genggaman tangan. Komunikasi pun semakin hidup dua puluh empat jam penuh tanpa batas dan bisa bebas berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di belahan bumi yang berbeda. Pergerakan informasi yang semakin cepat lewat broadcast di medsos atau chat online yang mudah tinggal di copy paste, membuat orang jarang sekali menilik apakah informasi yang disebar itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.


Orang yang berakal adalah mereka yang mau mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya, dan yang menggali serta merenungi hikmah dari apa yang didengarnya. Istilah kata mutiara bahasa Arabnya, “al-aqil, man i’tabaroo bi maa ro-a, wa itta’adzo bi maa sami’a”. Bahwa orang yang mau berpikir adalah yang mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya, dan memetik pesan dari apa yang didengarnya. (halaman 5).
Dengan membaca buku, “GENERASI COPY PASTE”, karya Awy A. Qolawun. Buku ini ditujukan untuk setiap muslim yang ingin belajar dan memperbaiki kualitas keislamannya, menjaga keistiqomahan dan dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain serta sebagai kado yang penuh manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Buku ini berisikan; Bab I tentang pelajaran dari cerita lucu, Bab II tentang pelajaran dari kekonyolan diri, Bab III tentang  lebih dekat mengenal Islam.

Pada Bab 1 tentang pelajaran dari cerita lucu, dalam buku ini dijelaskan mengenai kisah-kisah lucu dan tentu ada hikmah yang bisa dipetik. Pada momen 4; Pak Kyai dan Rok Noni Belanda, dikutip pendapat Imam Ali yang menggariskan sebuah kaidah kehidupan yang sangat besar, bahwa lihatlah apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang mengatakan (Halaman 18).

Bab II tentang pelajaran dari kekonyolan diri. Pada momen 17;  Kalau  makan suka pakai sendok apa Tangan? Penulis menceritakan kisahnya dan mengambil kisah nyata yang dialami Hasan Al-Banna, saat sedang wisata kuliner di sebuah resto mewah di Perancis (Hal : 65). Tentu dengan ulasan yang sangat menarik dan jawaban dari sudut pandang islam dan dari segi kedokteran.

Bab III tentang  lebih dekat mengenal Islam. Pada momen 24,  doa Bahasa Jawa. Lah kok bahasa Jawa? Nggak bahasa Arab? Pakai bahasa sansekerta sekalipun tak jadi soal, bukan sebuah kewajiban berdoa dalam bahasa Arab, karena Allah Ta’ala adalah Pencipta bahasa dan tentu saja paham semua bahasa (Hal : 95).
Pada momen penutup: Merenungi Kebodohan.
Dalam ilmu ushul fiqh dijelaskan, bahwa bodoh itu ada dua jenis:
1. Bodoh sederhana (Jahl Basith)
2. Bodoh Bertumpuk, bodoh kuadrat (Jahl Murokkab).
Penjelasannya, Jahl Basith adalah semisal kebodohan yang dialami orang-orang pedesaan yang lugu, atau anak-anak kecil yang baru belajar, belum tahu apa-apa.
Sedangkan Jahl Murokkab, adalah bodohnya orang pintar orang berilmu, yang tak pandai menerapkan ilmu sesuai dengan apa yang diketahuinya.
Hal yang tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh ustadz, kyai, guru, doktor bahkan professor sekalipun.
Jadi, jangan mudah mengkultuskan seseorang. Sampai jika salah tetap dibenar-benarkan, dicarikan penafsiran, diinterpretasikan yang macam-macam. Ini juga jenis kebodohan. Manusia, selama bukan Nabi, maka tak ada garansi selamat dari kesalahan dan kebodohan (Halaman 135-136).
Secara umum buku ini berisi kisah-kisah penuh makna, yang bisa diambil hikmahnya. Banyak ilmu yang disisipkan, gaya penyampaian yang penulis tuturkan sederhana dan mudah dicerna. Buku ini menambah wawasan pembacanya.



Buku Generasi Copy Paste juga bisa dibeli via online:
silakan pesan via sms atau wa 085701591957. Sertakan nama, alamat lengkap, kode pos, no telpon & judul buku pesanan.


Sudah tahu cara ikutan giveaway blog tour kali ini?
Follow alias subscribe  beberapa blog yang tertera di pamflet blog tour ya.
www.dian-nafi.com
www.hasfa.co.id
www.hybridwriterpreneur.com


Terus komentar di bawah postingan ini.
Kisah lucu apa yang pernah kamu alami dan membawa hikmah yang sangat berkesan bagimu. 


Jawaban ditunggu sampai tanggal 15 Juli 2017. Sertakan nama, akun sosmed dan kotanya ya. Ada dua pemenang dari blog tour ini yang akan beruntung mendapatkan paket buku senilai 250rb rupiah.

April 21, 2016

Sendiri Atau Bersama

by , in
Sendiri Atau Bersama



Kdg2 utk mencapai tujuan, tergantung juga dg kendaraan&cara yg kita pilih. Mau sendirian, barengan, patas, biasa, dll. Smua ada resiko msg2.

Knapa yg mulai duluan tdk selalu memimpin (selamanya)? Seringkali krn terlalu mdh cepat puas,atau bosan,atau lengah.Tdk memperbarui diri dst


The most awful thing is when you lose respect&love that you already have. It's easier to get love than maintain it.

Sadarilah bhw ada cinta(dan atau cinta yg sempat pergi) utk diperjuangkan (kembali). Speak up love to let him/her know.

Meski kalau ditrace ke blkg, meski ikut tumbuh bersama, sesungguhnya sejak awal mmg tak pernah dilibatkan sbg yg turut pegang akun etc

Sebabnya mgkn krn sejak awal mmg sdh tumbuh duluan sblm gabung. Menghindari ada dua A person dlm tubuh,shg mmg tdk kepasrahan admin&semcmnya

kecenderungan mjd advonturir&A person jd sebab tersisihkan saat kup&kekuasaan baru. Tapi bukan menikung juga namanya, hy meninggalkan

Saat jalan takdir menitahkan sbg org yg mmg musti solo,tak ada jalan lain kecuali melebur. Krn establishing a new one will make conflicts.
Di sinilah rupanya pilihan kesetiaan menemukan jalan. Petualang akan temukan kepuasannya, tp ada juga hal2 yg tak bs ia raih krn plhnnya itu
Jk org lain yg ada di tempatku kmrn,apakah yg akan ia lakukan. Cupukah aku krn apa adanya,atau apkh aku lulus krn mungkin yg kmrn adl test?
Jk kmrn test&aku lulus, apakah aku msh hrs tinggal ataukah menemukan strategi baru yg tdk berada dlm bayang2 lama? Atau just let it flow?

Dan setiap org py prioritas msg2. Apakah mjd lebih tulus&berbagi adl capaian utama? Atau being standout&rich become destination?atau imbang?

Is it because 'only love isn't enough' or 'just we don't love enough yet'?


April 21, 2016

Memaknai Pilihan Dalam Hidup

by , in
Memaknai Pilihan Dalam Hidup
(Bagaimana Menjalani Dan Memaknai Pilihan Dalam Hidup)



Sesungguhnya mungkin satu hal yang hadir dalam hidup kita, jadi menarik hal yg berkaitan ke dalam hidup kita juga. Ada yang menyebutnya mestakung dst

Saat terpaksa berhubungan dengan air misalnya, jadi ada hal-hal terkait dengan air yang minta perhatian.Beli suatu produk, jadi ada peluang kerjasama dengan brand dst

Demikian juga mungkin dengan amal/kontribusi dan dosa. Snowballing itu mungkin dimulai dari percikan kecil. Sehingga memilih dan memilah apa yang ingin
kita akrabi dan geluti adalah keniscayaan mengingat sempitnya waktu dalam kehidupan. atau memang biarkanlah mengalir karena kejutan/hasilnya mungkin menyenangkn
Apakah mimpi yang meninggalkan kita, atau kita yang sesungguhnya meninggalkan mimpi, itu menjadi pertanyaan berikutnya. Apakah di kesadaran mungkinn kita kelihatannya melupakan mimpi, tapi di bawah sadar kita msh menginginkannya. Apakah banyak mimpi mungkin kita capai semua, atau ada quota tertentu?
Apakah sesuatu memang harus berjalan linier, atau bisa lateral. Apakah lateral itu harus dalam benang merah tertentu atau bisa random. Haruskah punya tujuan spesifik atau cukup garis besar dan fleksibel. Apakah roodiyatan Mardiyah itu bisa lentur dan luwes, atau kita jangan-jangan tertipu diri sendiri

Maret 05, 2016

Posisi Depan Dan Kehadiran

by , in

Posisi Depan Dan Kehadiran

Terkadang kita tak tahu bagaimana cara Tuhan akan bekerja, tetapi begitu sudah kejadian kemudian kita baru paham atas intervensiNya lah beberapa hal yang tak terbayangkan tadinya menjadi rejeki kita.

Dia sempat masygul tatkala mendapati label namanya dipasang di deretan kursi paling belakang. Terbiasa duduk paling depan di majelis manapun membuatnya merasa aneh atau yach ada rasa tersingkir kenapa harus duduk di belakang. Padahal semua arrangement ini berdasarkan urutan nama dalam kepengurusan. Dan karena bidang penelitian dan pengembangan ada di bagian paling akhir dari struktur kepengurusan, maka orang-orangnya duduk di deret paling belakang, meskipun  dia berperan sebagai ketua bidang aka koordinator.

Lalu ketika tamu makin banyak berdatangan sehingga kursi untuk tamu kurang, maka dia pun disuruh duduk depan karena kursi paling depan yang tadinya diduduki ibu ketua itu kosong. Ibu ketua sendiri duduk di samping pengurus wilayah, posisinya berseberangan dengan meja MC.

Ya Allah, ada saja cara Allah mengatur dan menskenariokan segala sesuatu.

Termasuk ketika malamnya dia datang ke acara penting yang eksklusif dan tidak sembarang orang yang diundang. Dia kemudian tahu bahwa semestinya yang akan hadir adalah orang lain. Tetapi karena jauh lokasinya sehingga dia yang dipilih untuk mengisi kesempatan bagus ini.

Subhanallah. Allah Kariim.

Demikianlah Allah yang Maha Hebat, ada saja caraNya jika Dia mau meninggikan atau merendahkan, menganankan atau mengirikan, mengedepankan atau membelakangkan orang. Subhanallah

Januari 30, 2016

Batas Itu Hanya Ilusi

by , in

Batas Itu Hanya Ilusi

Aku baru sadar hal itu ketika suatu ketika dengan GPS iseng mengukur jarak antara titik nol Semarang (depan kantor pos besar Johar Semarang) dengan titik nol kota kecilku di mana aku tinggal.

Ternyata jaraknya sama kalau dari titik nol Semarang itu ke arah meteseh tembalang. Wow.

Padahal selama ini kalau pas jalan dari Demak ke.Semarang kesannya kan jauh banget karena luar kota. Padahal yang sama-sama dalam kota Semarang ternyata jaraknya sama. nah lho.

Bisa dibilang batas kota itulah yang menjadikan jarak demak Semarang kesannya lebih jauh. Lhah kan beda kota, menyebrang kota lain.

Dus, iseng-iseng lagi membandingkan milestone aka batu/patokan yang dilewati dari meteseh-kantor pos johar dengan point (besar/signifikan) apa saja yang dilewati dari demak-semarang.

Kalau dari meteseh, ada pertigaan unpand, trus patung kuda gerbang ngesrep undip, trus pasar jatingaleh, trus tugu muda, trus kantor pos besar deh, ada berapa tuh, empat stop-an lah ya.

Kalau dari demak, ada jembatan kalikondang, jembatan wonokerto, nggorawe, genuk, kantor pos besar deh. ada betapa tuh, empat stamplat juga kan.

Nah! Jadi batas itu hanya ilusi.
Sejak menyadari ini jadi makin enteng lho kalau musti engklek ke semarang, sama kok kalau aku tinggal di meteseh misalnya jauhnya juga sama.

So, harus tetap happy ya.
Kan Muslimah Kudu Happy :)

Gitchu. Dan ternyata batas itu cuma Ilusi ada lagi kudapat insight nya. Kita bahas kapan-kapan lagi ya:D

Januari 28, 2016

Life Lesson: Detail, Akurasi, Konfirmasi

by , in

Life Lesson: Detail, Akurasi, Konfirmasi


Minggu ini judul pelajarannya detail, akurasi dan konfirmasi. Eleugh eleugh, bisa jadi bahan candaan dan bahan nulis gado-gado femina nih:D

Jadi kita bagikan sedikit saja di sini ya? sebagai bocoran :P

How many layers? How many kinds? How many pieces? How many pills? Detail is essencial. Count is count.


Not paying enough attention is one of our nowadays problem.




Kadang ada sesuatu yg kayaknya unlogical, gak logis tapi fakta, bener kejadian.

Tuhan seringkali sudah menyiapkan kondisi dan situasi kita untuk suatu ketika menerima cobaan serta ujianNya. Hanya saja seringkali kita terlambat sadar

Panah rejeki mungkin sudah Dia lesatkan, tapi kita kadang sedang dalam kondisi tidak 'siap' sehingga ia belok ke arah lain.Bisa jadi. So memang harus siap standbye trus. Senantiasa terhubung denganNya. Tetap merajuk padaNya, banyak mengingatNya, khusyu sholat, wirid dan dzikir jangan sampai ketinggalan, baca Quran jangan sampai malas atau ogah-ogahan.

JanjiNya pasti benar. Tak ada yg luput dari pengawasanNya.


Januari 26, 2016

Efek Lain Dari Membaca

by , in
Efek Lain Dari Membaca



haha...sering terjadi tapi lupa kita catat, begitulah life lesson. pagi ini dapat lagi nih, supaya membekas pelajarannya, baiklah mari kita tulis.

kadang yang tadinya kita sebenarnya punya kemampuan alamiah terkait sesuatu hal, setelah membaca buku 'how to' yang berhubungan dengannya,malah kita jadi melambat/mundur

padahal tadinya sudah terbiasa mempraktikkan lho, tapi lalu membaca teori itu kadang hasilnya langkah kita sesudahnya justru ada 'mikir/keinget teorinya'dulu jadi nggak gesit lagi seperti biasanya.

kalau buku 'how to' tentang sesuatu yang memang belum kita kuasai barulah efeknya menggerakkan,shifting,transform diri kita ke arah lebih baik


atau mungkin melambatnya tadi sebab'merasa sudah bisa' sehingga bacaan cuma menebalkan 'rasa bisa'nya dan bukannya mempertebal tekad untuk praktik lebih canggih lagi.

atau memang semestinya kebisaan/kemampuan alamiah kita itu dibagikan saja supaya lebih banyak orang yang mendapatkan manfaatnya, bukannya mengeruk tips yang serupa tapi tidak untuk dibagikan lagi. Ya kan?



So, gimana nih maksudnya? 
Hmm....mungkin kalau beli buku how to yang niatnya memang sebagai tambahan referensi untuk  proyek kita menulis buku how to sesuai dengan kemampuan kita, ya semestinya referensi itu menjadikan kita semakin lebih baik dan bukannya justru melorot dan kendor. 


Oh, trus gimana caranya supaya tambah mahir praktik dan bukannya mundur karena jadi kepikiran teorinya? 

Nah, itulah! Mungkin harus bikin buku 'how to' membaca buku 'how to' 
Ahaha :D

November 17, 2015

(tak) mau

by , in
(tak) mau



bukannya menolak dicintai
tetapi sungguh tak  (mau) terbaca
pagar tinggi itu bernama ragu

ragu bertemu ragu
menipu tulus yang mestinya mulus
menidurkan cinta yang sebenarnya telah jatuh

November 07, 2015

kemeja putih bergaris

by , in
kemeja putih bergaris




kemeja putih bergaris
rambut tersibak dan senyum manis

dua minggu sejak hari bersejarah
dua jiwa yang merekah

bertemu rindu tak sengaja 
bersama senyum sahaja

membawa hati yang berbunga
rongga kasih menganga

desir desir lembut
bagai bunga rumput
tertiup angin laut

November 07, 2015

di bawah langit biru

by , in
di bawah langit biru


sepanjang jalan hanya hijau
hamparan hijau yang menyejukkan
beradu dengan denyar dan geletar
lembut mengalun dari kedalaman

mungkin semacam ujian
di samping karunia
Dia-Nya menginginkan sebuah pelajaran
untuk dipetik
atau itukah tanda

setiap pertanyaan akan bertemu dengan jawaban sebagai pasangannya
hanya membutuhkan waktu
dan keberanian
November 07, 2015

Tak Ada Jalan Lain

by , in
Tak Ada Jalan Lain

1/ tak ada jalan lain

berada di antara seratusan anak - anak yang tengah mengisi ruhaniahnya dan tiga saudara tercinta pewaris darah biru itu, terngiang kembali apa yang pernah disampaikan seorang alim bijak. TIDAK ADA JALAN LAIN MENUJU KESUKSESAN DAN KEMULIAAN KECUALI ITTIBA' ROSUL.
selalu ada jalan kembali setelah kita pergi dan mungkin sedikit tersesat. selalu ada jalan kembali. mengundang diri sendiri untuk menempuhi jalan itu adalah pilihan terbaik. bersyukur karena mengenal jalan ini dan ingin mengajak sesiapa yg pernah menyentuh hati untuk bersama - sama menempuhi jalan ini. ya Rabb, semua cita akan tercapai hanya dengan bimbingan dan karuniaMu. faghfirlii maa madlo

2/ kata

Betapa besar dan penting serta krusialnya kata. Juga kalimat yang terlontar dari kita. Baik keluar lewat verbal atau tulisan. Apalagi jika itu menyangkut perasaan dan hubungan kita dengan orang lain. Sebuah rantai dan benang merah menjadi pelajaran penting hari ini. Seseorang mungkin merasakan hal yang sama dengan kita, mencintai. Tetapi dia cukup tahu diri dan menahan, baginya karena sesuatu itu suci dan sakral, tentu tak patut dipermainkan meski hanya kata – kata saja. Tapi kadang karena gejolak diri, justru kita yang terpancing untuk menggunakan kata yang itu bisa membangkitkan harapannya. Senyampang dengan itu, kita olehNya dihadirkan pada peristiwa seorang yang lain yang menggunakan kata-katanya dengan kurang bijaksana sehingga mungkin membangkitkan harapan orang lain. Saat itu kita tersadar bahwa yang demikian ini sungguh berbahaya sesungguhnya bagi mereka yang memasukkan permainan kata – kata dalam kotak kesungguhan dan keseriusan. Dan bahkan peristiwa ini membuka kembali kotak lama yang tersimpan lalu membuat tersadar, apakah waktu itu ketika kata itu diperdengarkan kepada kita ternyata hanya main – main  saja seperti yang saat ini barusan dilakukannya pada seorang lain yang bahkan tak masuk akal/tak mungkin masuk hitungan. Lalu kembali pada diri sendiri, ketika dengan impulsive kita menyampaikan kata pada seseorang, mungkin saja dia menanggapinya sangat serius sementara bagi kita itu bisa saja berlalu. Lingkaran peristiwa yang membuka mata dan kesadaran. Berhati – hati menggunakan kata dari sekarang.

3/ that’s dani
Gadis itu meski seolah berada dalam tempurung karena situasi dan keadaan yang diciptakan oleh orang yang bertugas melindunginya, ternyata tetap mampu mengembangkan dirinya sendiri menjadi seperti apa yang dia mau dan total menjadikan dirinya menjadi seperti apa yang dia bisa. Salut.

4/ basic insting
Pemandangan  dua orang saling mencinta dan bergandengan tangan selalu saja menjadi pemndangan indah. Cemburu ada di nomer sekian dan nahi munkar bahkan juga berada di nomer  sekian. Hanya terlintas di benak ketika pemandangan yang tidak lagi asing pada jaman sekarang itu kembali terpampang di depan mata saat ini. Kenapa Tuhan mencipt gelora di masa muda. sementara halal seharusnya dengan pernikahan. Sedangkan pernikahan  pantasnya bagi yang matang/dewasa dan siap. Nhah! Jadi apakah gelora masa muda itu ujian? Atau gelora itu sebenarnya untuk tujuan lain? Atau bagaimana?

5/ sambung
Mendiskusikan sesuatu dengan seseorang yang mungkin tidak pada frekuensi dan tingkat  kepahaman yang sama bisa bikin capek deh.

6/ beberes
Dengan berbagai carut marut dan kejernihan yang sekaligus didapat hari ini. Justru satu hal yang kemudian terlintas dan mengendap. Pilihan. Untuk beberes diri saja dulu sebelum memulai apapun itu.


November 05, 2015

parek

by , in

parek


iqomah sudah terdengar. sehingga dia akhirnya mengambil tempat terdekat dari dia keluar dari tempat wudlu. sebuah lokasi dekat jendela besar yang menghubungkan pandangan dari pawestren (tempat sholat putri) dengan tempat sholat yang ada di dalam. speaker di pawestren  yang mati dan riuhnya suara para pengunjung masjid yang bersliweran menuju tempat wudlu dan seputaran halaman masjid (maklum bulan ruwah) menyebabkan telinganya kesulitan menangkap suara imam. walhasil dia mengandalkan pandangan matanya yang bisa melirik gerak gerik para jamaah yang ada di dalam masjid.

sayangnya ketika ruku maupun sujud dan duduk setelah sujud, penglihatannya terhalang tembok/dinding yang memisahkan pawestren dan bagian ruang masjid. Sehingga gerakan sholatnya ada yang mendahului sang imam karena dia berdiri setelah sujud dengan hanya mengira – ngira saja waktunya, eh kecepetan.

Gini ini lho kalau jauh, tidak dekat/parek dari sumbernya langsung (sang imam). Jadi bisa sok tahu dan akhirnya keblinger, salah waktu salah gerakan. Demikian pula halnya untuk hal – hal lainnya. Bisa jadi kita melakukan sebuah amalan/laku dengan rasa/anggapan diri kalau yang kita lakukan oke – oke saja. Hmmm.... tapi apa iya? Kalau seperti kasus ini, kita ternyata cuma bisa meraba dan menduga –duga laku yang benar dan tepat padahal ternyata tidak ? hayo lhoh...

Post Top Ad