improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label kota. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kota. Tampilkan semua postingan
November 29, 2019

Hobi Naik Kereta

by , in


Hobi Naik Kereta


Alhamdulillah aku senang banget karena akhir pekan lalu sebuah kesempatan menelusuri kota Jakarta kembali hadir. Kebetulan ada jadual event, jadi sekalian aku gunakan beberapa hari di seputar tanggal itu untuk traveling sekaligus sebagai monthly escape routine. Memang biasanya setiap satu bulan sekali, ndilalah ada saja jalannya bagiku untuk melakukan perjalanan sejenak menepikan diri dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari. Semacam nge-charge battery supaya full energized dan sekaligus memperoleh banyak inspirasi untuk jadi bahan tulisan.

Dan seperti biasanya kalau pergi ke Jakarta, aku selalu memilih naik kereta api. Selain karena lebih cepat sampai, anti macet dan belakangan justru ada banyak pilihan harga lebih murah tinimbang naik bis, apalagi pesawat.

Apalagi ada Pegipegi yang menyediakan layanan pembelian tiket kereta api. Sehingga aku bisa merencanakan perjalanan jauh-jauh hari. Karena memang untuk mendapatkan harga tiket kereta yang murah itu harus dipesan jauh sebelum hari H- nya.

Dus, sekitar satu bulan sebelum keberangkatan, aku sudah langsung mencari tiket itu. Gampang banget caranya. Pertama-tama kita perlu  memasukkan tempat asal keberangkatan kita.  Ada pilihan nama-nama stasiun dari beberapa list kota, kita tinggal memilihnya saja. Klik. Setelah itu, kita juga harus memilih stasiun tujuan dari perjalanan kita nanti. Aku biasanya berangkat dari Stasiun Tawang Semarang menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta. Kali ini juga begitu.

Jangan lupa memasukkan tanggal keberangkatan dan tanggal kepulangan. Sudah ada kalendernya yang sekaligus menunjukkan hari-harinya, sehingga kita tinggal meng-klik saja pilihan tanggalnya.

Usai memasukkan jumlah penumpang, kita bisa langsung search alias melakukan pencarian otomatis oleh mesin. Cling, Cuma butuh waktu sebentar saja, semua jenis kereta berikut harga tiketnya sudah langsung terpampang di layar. Kita tinggal memilih kereta mana yang akan kita naiki, baik saat berangkat dan baliknya. Nggak harus sama, bisa aja naiknya pakai brantas dan pulangnya naik tawang jaya.


Oh ya, sudah tertera pula harga tiketnya di samping nama kereta dengan jadual alias schedule-nya lho. Jadi kita bisa sekaligus membandingkan. Nah, tinggal apa nih prioritas kita. Apakah harga yang murah, bahkan yang paling murah, atau jadual yang memungkinkan dan nyaman bagi kita. Karena kan ada kereta yang harga tiketnya murah sekali, tapi kita harus sudah siap di stasiun jam satu malam saat semestinya kita masih lelap tidur he he he. Yach tinggal pilih saja sih.

Pilihanku ya kereta dengan harga terjangkau dengan jadual yang sesuai dengan kebutuhan saja.

Jaman dulu saat masih muda banget, aku bahkan seringkali memilih naik kereta yang harganya agak mahal sedikit tetapi bisa langsung berangkat ke Jakarta dan pulang dari Jakarta pada hari yang sama. Berangkat jam lima pagi, sampai Jakarta jam sebelas siang langsung menuju venue acara. Usai acara berlangsung sampai sore atau malam, aku bergegas ke Stasiun kereta lagi untuk pulang  balik ke Semarang.

Namun belakangan ini seringkali aku meluangkan waktu lebih banyak di Jakarta. Jadi tidak langsung pergi pulang ulang alik kayak dulu lagi. Kenapa berubah polanya ya karena situasinya lebih memungkinkan. Dan efeknya ternyata lebih irit dalam biaya transportasinya. Eaaaaa…

Setelah memilih kereta yang kita inginkan dari list tadi, selanjutnya kita tinggal klik dan melanjutkan sampai pembayaran. Udah deh. Kemudian kita dapat nomer dan barcode tiket pemesanan, yang bisa kita print di stasiun kereta nanti sebelum berangkat.
Gampang kan.

Oktober 29, 2019

Gerakan Literasi Di Kota Wali

by , in
Gerakan Literasi Di Kota Wali




Konsultasi Publik Gerakan Demak Kabupaten Literasi yang diselenggarakan USAID prioritas beberapa waktu lalu di Graha Bina Praja berlangsung sukses. Penyelenggaranya waktu itu Dikpora aka Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga.

Dan di kemudian hari, beberapa bulan selang berlalu, akhirnya gerakan literasi tersebut mewujud ke dalam beberapa kegiatan, baik yang besar dan seremonial, maupun yang membumi sampai ke akar-akar rumpun masyarakat di desa-desa.

Beberapa hari kemarin tim dari pusat Jakarta juga datang meninjau langsung ke lokasi dan menyaksikan kegiatan-kegiatan literasi yang berlangsung.




Banyak program  sudah kami sama-sama mulai kerjakan dengan berbagai elemen masyarakat dan masih banyak lagi program yang sudah dirancang untuk diimplementasikan. Serta masih banyak pula program yang terus menerus dipikirkan konsepnya dan dirumuskan demi semakin berkembangnya gerakan literasi di kota wali tercinta ini.

Semoga Allah meridloi.
Aamiin

September 30, 2016

Novel The Young Man And The Old City akhirnya rilis!

by , in
Novel The Young Man And The Old City akhirnya rilis!




Setelah ditulis beberapa tahun lalu, akhirnya novel ini rilis juga. Alhamdulillah. 
Jadi tahun ini ada novel Mengejar Mukti terbitan Bentang, novel Threez terbit di GP dan novel ini. 

Berikut blurp/sinopsisnya:

Ayla dan Radindra saling jatuh cinta ketika Ayla tinggal di rumah neneknya di Solo. Nenek memperbolehkan Ayla membonceng Radindra karena sekolahan Ayla searah dengan sekolahnya, meski agak lebih jauh. 

Kedekatan ini membuatnya menjadi cinlok (cinta lokasi) bagi Ayla yang seorang petualang cinta dan pematah hati. Tapi cinta beneran bagi Radindra. 

Pada saat bersamaan, ketika Radindra tidak sekolah, Yahya (adiknya) yang mengantar Ayla ke sekolah. Ayla memperlakukan Yahya sedikit sama dengan kakaknya. Ini seperti double date yang memacu adrenalin Ayla. Apalagi ketika pesta ultah Yahya, hampir saja kedok Ayla menduakan mereka terbongkar. 

Syukurnya, ketika belum sampai jauh berhubungan, ayah Ayla di kota asalnya meninggal. Ayla terpaksa pulang menemani ibunya. Radindra melepas kepergian Ayla dengan kesedihan karena tak akan sering bersama–sama lagi. 

Suatu ketika Radindra datang ke kota kecil Ayla dan mengantar pergi ke kampus barunya. Ayla tahu kami saling menyayangi. Tetapi usianya yang lebih muda dari Ayla akan menjadi penghalang bagi hubungan ini. Terutama di mata ibu Ayla. 


Ketika Ayla datang bersama Abduh (pacarnya) ke acara pemakaman nenek, Radindra menatap Ayla dari jauh dengan sorot mata penuh kerinduan. Abduh yang sempat menangkap adegan ini menjadi tahu bahwa Radindra salah satu mantan dan penggemar Ayla. 


Radindra bertemu Abduh, pacar Ayla yang baik. Radindra menginap dan mereka konon bercakap banyak. Sampai kemudian Radindra pulang ke Solo tanpa pernah sempat ketemu Ayla. 


Pacar Ayla meninggal. Ayla meraba-raba mencari harapan dan secercah sinar baru. Teringat Radindra dan memiliki setitik harapan padanya. Ketika ada acara buka bersama di rumah nenek, Ayla datang.

Apakah mereka akan bersatu kembali? 

Yuk, yang mau, bisa pesan via sms/wa 085701591957 juga lho. 
Atau via line diannafi57 


Selamat membaca ya!

 
September 08, 2016

Masjid Tua, Pantai Sampai Makam Tionghoa

by , in
Masjid Tua, Pantai Sampai Makam Tionghoa



Jalan-jalan di sela-sela melakukan roadshow promo buku maupun mengisi sesi sharing kepenulisan merupakan salah satu hobi yang semakin lama semakin bikin ketagihan. Dan semuanya seringkali dimulai dari sebuah mimpi. Ketika saudaraku bertugas dinas di Medan, aku langsung punya keinginan untuk pergi mengunjunginya. Eh ndilalah aku dapat tugas untuk mengisi seminar di Medan. Bahkan dua kali dalam dua bulan berturut-turut. Pada perjalanan yang kedua saat pesawat transit sebentar di bandara Hang Nadim, tercetus dalam khayalanku semoga suatu saat bisa turun ke tanah Batam. Dan subhanallah mimpi pun terwujud. Begitu seterusnya juga terjadi pada beberapa kota lain yang akhirnya aku singgahi. Termasuk Singapura.


Saat mendengar tentang kota Pangkal Pinang, benak pun mengawang dan mulai bercita-cita. Semoga suatu saat kaki inipun bisa menapaki sudut-sudutnya.

Populasi Kota Pangkalpinang kebanyakan dibentuk oleh etnis Melayu dan Tionghoa suku Hakka yang datang dari Guangzhou. Ditambah sejumlah suku pendatang seperti Batak, Minangkabau, Palembang, Sunda, Jawa, Madura, Banjar, Bugis, Manado, Flores dan Ambon.
Kota Pangkalpinang merupakan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan kota di Kelurahan Bukit Intan, dan pusat pemerintahan provinsi dan instansi vertikal di Kelurahan Air Itam. Kantor pusat PT. Timah Tbk. juga berada di sini. Pangkalpinang juga merupakan pusat aktivitas bisnis/perdagangan dan industri di Bangka Belitung.


Pangkalpinang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan ibukota provinsi. Kota Pangkalpinang terbagi menjadi 7 kecamatan, antara lain: Taman Sari, Bukit Intan, Rangkui, Pangkalbalam, Gabek, Girimaya dan Gerunggang. Tepatnya terletak di bagian timur Pulau Bangka.

Pangkalpinang. Katanya, pangkal dalam bahasa melayu artinya pusat atau awal. Tidak lain karena Pangkalpinang berperan sebagai pusat industri pertambangan timah. Sedangkan kata pinang merujuk pada tempat yang ditumbuhi banyak pohon palem. Pangkalpinang menjadi kota terbesar di Bangka yang menjadi gerbang untuk menikmati seluruh keindahan Bangka Belitung.


Beberapa objek wisata yang ada di Pangkalpinang:
  1. Taman Sari
  2. Taman Merdeka
  3. Museum Timah
  4. Masjid Jami'
  5. Gereja Maranatha
  6. Gereja Katedral Pangkalpinang
  7. Vihara Citra Maitreya
  8. Klenteng Konghucu
  9. Pantai Pasir Padi
  10. Pantai Sampur
  11. Pantai telapak kaki dewa
  12. Pantai batu belubang
  13. Lapangan Golf Girimaya
  14. Chinatown
  15. Makam Belanda (Keerkhof)

Untuk bisa sampai ke Pangkal Pinang kita bisa menggunakan transportasi udara.
Bandar Udara Depati Amir melayani penerbangan 13 kali sehari dari/ke Jakarta yang dilayani oleh Sriwijaya Air 6x, Lion Air 4x,Garuda Indonesia 2x. Sedangkan penerbangan dari/ke Palembang sebanyak 1 kali setiap hari yang dilayani oleh Sriwijaya air. Serta Rute Batam - Pangkalpinang- Tanjung Pandan dilayani oleh 2 maskapai yaitu Sky Aviation dan Wings Air.







Bisa  juga lewat laut. Pelabuhan Pangkalbalam melayani angkutan barang seperti ekspor/impor dan perdagangan antar pulau dan angkutan penumpang dengan tujuan Jakarta melalui Kapal Ferry/Roro dan tujuan Tanjungpandan melalui Jet Foil/Kapal Cepat setiap hari. Pelabuhan Muntok melayani kapal cepat dengan tujuan Palembang. Sedangkan pelabuhan Belinyu hanya disinggahi oleh kapal-kapal Pelni. Masih ada lagi pelabuhan di bagian selatan pulau Bangka, yaitu Sadai yang melayani kapal fery dari Pelabuhan Cigading, Banten.

Dari beberapa destinasi wisata di Pangkal Pinang, berikut pilihan prioritas saya jika mendapatkan kesempatan ke sana.

Masjid Jamik merupakan salah satu masjid terbesar di Pangkalpinang, dibangun pada tanggal 3 Syawal 1355 H atau bertepatan dengan tanggal 18 Desember 1936 M,terletak di jalan Masjid Jamik, pada 02°07'47² LS – 106°06'44² BT (48 M 0623692 mU – 9764561 mT).
Masjid didirikan oleh penduduk Kampung Dalam dan Kampung Tengah Tuatunu yang pindah ke wilayah Pangkalpinang dan mendirikan kampung dengan nama atau toponim yang sama dengan kampung asalnya di Tuatunu yaitu Kampung Tengah dan Kampung Dalam. Bentuk fisik awal masjid semi permanen, berlantai semen berdinding papan, beratap genteng, bila dilihat dari atas berbentuk seperti piramida. Bangunannya bertingkat tiga, pada bagian bawah dipergunakan untuk sholat dan pengajian. Di bagian tingkat tengah berfungsi sebagai tempat menyimpan kitab-kitab kuning, buku-buku agama, tikar dan alat perlengkapan masjid lainnya, sedangkan di bagian tingkatan atas berfungsi sebagai menara untuk Muazin mengumandangkan azan.

Salah satu keunikan masjid Jamik adalah antara tangga depan (berbentuk setengah lingkaran) dengan atapnya dihiasi oleh tiang penyangga kecil sebanyak 6 tiang (3 tiang di sebelah kanan dan 3 tiang di sebelah kiri) dapat diartikan sebagai Rukun Iman. Masjid memiliki 4 tiang utama sesuai jumlah khalifaturrasyidin, memiliki 5 pintu masuk, 3 di depan dan 1 disamping kiri dan 1 di samping kanan serta terdiri atas 3 undakan atau tingkatan dengan 1 kubah. Masjid Jamik adalah salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang






Kemudian yang eksotis yang perlu dikunjungi juga adalah masjid tua ini. 

Masjid Kayu Tua Tunu terletak di kawasan hutan di Desa Tua Tunu, Pangkalpinang. Kawasan Masjid ini masih berupa kawasan hutan dan kebun masyarakat, namun dilengkapi dengan galeri dan model kampong Bangka di masa lalu. Kawasan ini dirintis dan dikelola Kelekak Community.
 
Untuk menuju kawasan Masjid, dapat mengikuti papan petunjuk arah yang dipasang dari sebuah gang kecil di sebelah Masjid Raya Tua Tunu, Pangkalpinang. Jalan menuju kawasan ini masih berupa jalan kampong yang tidak di aspal dan di beberapa bagian lebarnya hanya cukup untuk 1 kendaraan mobil penumpang. Sepanjang jalan kampong tersebut dapat dilihat kebun-kebun warga seperti kebun sayuran, kebun lada dan kebun nanas, serta melewati sungai yang airnya masih jernih dan sering digunakan penduduk warga untuk mencuci dan mandi.
 
Masjid Kayu Tua Tunu baru dibangun di akhir tahun 2012. Dinamakan Masjid Kayu karena memang bangunan ini seluruhnya terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu Cempedak dan Meranti yang diharapkan tahan rayap. Masjid ini mengambil bentuk awal Masjid Jami’ Pangkalpinang yang memiliki 5 tiang kayu di dalamnya.
Suasana yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota menjadikan kawasan ini tempat beristirahat yang nyaman. Meskipun demikian, pada hari libur, kawasan ini akan ramai dikunjungi orang serta para pesepeda yang menjelajah alam disekitar Kawasan Masjid.
 
Di dalam kawasan Masjid terdapat galeri yang memuat benda-benda antik dan alat permainan yang sering dimainkan anak-anak Bangka di masa lalu. Terdapat pula contoh rumah panggung yang menjadi ciri rumah-rumah di kebun-kebun di Bangka yang juga dilengkapi dengan Dapuk (tungku berkaki yang sering ditemui di rumah-rumah orang Bangka di masa lalu). Di halaman terdapat sebuah miniature perahu orang Sekak. Untuk menuju rumah, harus menyeberangi kali kecil dengan jembatan bambu yang dililiti oleh sulur rotan.
 
 

 

 Yang tak boleh dilewatkan pula adalah wisata alamnya. Pilihan jatuh pada  Kawasan Pantai Tanjung Bunga.
Kawasan Pantai Tanjung Bunga unik dengan adanya bebatuan pantai yang tersusun indah. Bagi para pecinta wisata minat khusus, lokasi Tanjung Bunga sangat cocok untuk petualangan dengan menyusuri pantai dan alam perbukitan.


Pada bagian arah ke darat Tanjung Bunga memiliki satu kawasan berbukit dengan panorama yang sangat indah kearah laut. Lengkap dengan pemandangan hilir mudik kapal penumpang dan barang, yang keluar masuk pelabuhan Pangkal Balam


Obyek wisata peribadatan terpadu tanjung bunga terletak tidak jauh dari pusat kota Pangkalpinang. Dapat dijangkau dengan durasi waktu tidak lebih dari 30 menit dari pusat kota Pangkalpinang. Sedangkan kendaraan yang bisa dipakai untuk menuju lokasi yaitu dengan taksi atau mobil rental.

Pada saat akhir pekan, banyak warga setempat beserta keluarga mereka datang ke pantai ini untuk menikmati keindahan pantai. Pantai Tanjung Bunga menawarkan keindahan panorama pantai dan bebatuan karang berwarna kemerahannya.




Ada lagi destinasi  wisata yang unik di Pangkal Pinang, yaitu makam Tionghoa berikut rangkaian upacaranya.





Cheng Beng adalah sebuah ritual/sembahyang tahunan sebagai bentuk cinta dan menghormati leluhur. Sangat ramai dan meriah karena seluruh masyarakat tionghoa baik yang ada di Pangkalpinang maupun di perantauan berbondong-bondong untuk berupaya pulang melaksanakan ritual. Ini merupakan bagian dari tradisi masyarakat tionghoa yang menjadi mayoritas masyarakat di kota Pangkalpinang.

Ramainya manusia dan pernak-pernik termasuk persembahan (sesajian) banyak disajikan berkolaborasi. Aneka buah-buahan, ayam/babi, aneka kue, arak, makanan vegetarian, hio/dupa juga lautan uang kertas palsu ada di ritual.

Lembaran kertas yang ditaruh di atas kuburan tersebut menjadi salah satu hal yang menyita perhatian saat puncak perayaan Cheng Beng berlangsung. Serangkaian kegiatan ritual Cheng Beng diawali dengan membersihkan makam di pemakaman tionghoa Sentosa. Kompleks Pemakaman China Sentosa adalah kompleks pemakaman mewah warga Tionghoa yang sudah ada sejak tahun 1935. Pemakaman memiliki luas 27 hektar dan terdapat 11.000 makam di dalamnya.

Makam-makam dibuat dalam bentuk yang berbeda-beda, bahkan ada salah satu makam yang menggunakan batu granit seharga ratusan juta rupiah. Ada juga salah satu Makam yang katanya tertua di kompleks pemakaman tersebut. Makam tersebut adalah milik keluarga Boen Pit Liem yang diperkirakan sudah ada dari tahun 1915.
Pembersihan makam merupakan kegiatan pre-ritual ritual cheng beng. Dilakukan 10 hari sebelum pelaksanaan Cheng Beng dilaksanakan. Sedangkan puncak dari kegiatan Cheng Beng dilaksanakan pada setiap tanggal 5 april (kalender masehi).

Semakin semarak, ritual Cheng Beng dilengkapi dengan banyak lampion, kembang api dan iringan alunan musik Belaz Band atau Tanjidor plus pelepasan lampion bersama. Menurut masyarakat tionghoa sendiri, ritual ini juga momentum reuni. Mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan para sahabat. Terlebih mereka datang dari berbagai wilayah, baik dari tanah air maupun mancanegara. Mereka pulang ke Pangkalpinang untuk berziarah ke makam leluhur. Ritual cheng beng bisa di temukan di pemakaman Sentosa yang berada di Jl. Soekarno Hatta, Pangkalpinang.

Seru dan keren ya wisata Pangkal Pinang. Sekarang sih mimpi dulu. Semoga suatu saat benar-benar kesampaian jalan-jalan ke sana. Aamiiin.
Juli 17, 2016

Pelatihan Menulis Cerita Di SIT Kota Wali

by , in
Pelatihan Menulis Cerita Di SIT Kota Wali

Alhamdulillah pelatihan menulis cerita bersama murid-murid Sekolah Dasar Islam Terpadu Kota Wali berlangsung lancar. Anak-anak yang telah diseleksi menjadi peserta ini dipilih dari ratusan murid lainnya. Sehingga mereka dengan antusias mengikuti sesi pelatihan ini dan mempraktikkan langsung apa yang mereka terima hari ini. 



Aku menggabungkan metode pelatihan story telling dan menulis cerita anak yang kuperoleh dari mas Arif Sidiq dari Tulis Nusantara dan Plot Point waktu pelatihan di sebuah hotel di Semarang waktu itu, juga metode dari pelatihan menulis cerita anak bareng  PBA dan KPK di hotel Bandung beberapa tahun lalu, serta sedikit pitch yang kudapat dari sahabat baikku yang telah sukses dengan sekolah menulis untuk anak-anak dan sukses melahirkan banyak penulis cilik beberapa tahun belakangan ini.




Yang membuat hati bungah utamanya adalah betapa beruntungnya anak-anak ini karena difasilitasi sekolah untuk menemukan dan mengembangkan bakat menulisnya selagi dini. Sesuatu yang dulu belum begitu populer dan umum dilakukan di jaman aku masih kecil.

So, terus semangat membaca dan berlatih menulis ya teman-teman.
Asah terus bakatmu dan berusaha lakukan yang terbaik.
Ganbatte! Keep Hamasah!
Mei 14, 2016

Banyuwangi Nan Eksotis Dan Relijius

by , in
Banyuwangi Nan Eksotis Dan Relijius

Alhamdulillah, aku dan anak-anak sudah pernah berkesempatan menghabiskan liburan akhir tahun di Banyuwangi waktu itu. Menurutku Banyuwangi merupakan salah satu kota yang eksotis di samping Jogja, Solo dan Cirebon. 

Kami tiba di Banyuwangi sekitar sejam sebelum dhuhur, sehingga kami putuskan untuk langsung check  in ke Hotel Ketapang yang punya special previlege,  view langsung ke selat Bali.




Siang itu usai istirahat sejenak dan makan siang, kami langsung lanjut perjalanan ziarah ke salah satu makam auliya di Banyuwangi yang terkenal. Maqom Waliyullah Datuk Abdurrahim bin Abu Bakar Bin Abdurrahman Bauzir ini berada di jalan Basuki Rahmat Keramat Banyuwangi.




Ada banyak sekali peziarah yang datang dari berbagai kota dan bahkan dari berbagai pulau. Semua  ingin melihat dari dekat dan meneladani sikap serta perjuangan beliau dalam berdakwah mensyiarkan ajaran rahmatan lil alamiin.



Sore selepas dari makam dan juga masjid Baiturrahman Banyuwangi, kami ke hotel untuk mandi, bebersih dan ganti baju. Lalu malam itu kami  habiskan waktu untuk makan malam bersama teman di salah satu tempat makan di sudut Banyuwangi yang juga kaya wisata kuliner. Tidak lupa selfie-selfie selagi menunggu pesanan makanan datang. Ahay :D




Alun-alun Banyuwangi penuh sesak oleh masyarakat yang datang dari  banyak tempat karena memperingati ulang tahun alias hari jadi Kota Banyuwangi. Berbagai hiburan baik lokal maupun artis nasional membuat malam jadi hangat dan meriah. Pak Bupati Azwar Anas pun memberikan sambutan juga penghargaan pada beberapa orang yang punya pencapaian serta kontribusi pada Banyuwangi sepanjang tahun itu.



Ahay, kami tak melewatkan kesempatan untuk naik-naik odong-odong wisata mengelilingi alun-alun banyuwangi, meskipun kami harus menggenjot becak berpenumpang empat itu sendiri. Hahaha. Ayo genjot, genjot terus.




Malamnya kami tepar di hotel karena kecapaian. hiks. Tapi pagi-pagi sekali anak-anakku langsung mengajak berenang di kolam hotel, karena mumpung gratis. Halagh.



Seusai berenang dan mandi pagi, kami sarapan bareng pak Bupati  dan beberapa pengusaha yang kebetulan juga sarapan di hotel ini. Waduh, kesempatan langka ya.

Setelahnya, tak lupa kami foto-foto di banyak spot bagus dalam kawasan hotel yang sejuk dan alami ini.



Sepanjang hari itu  kami menyewa trooper alias mobil  rail untuk mengunjungi banyak tempat di sudut-sudut Banyuwangi. Maksud hati ingin mengejar matahari terbit alias sun rise  di Muncar, tetapi karena tadi anak-anak mengajak berenang dulu sehingga  batal deh nggak lihat sun rise-nya. Tapi kami tetap dimanjakan oleh pemandangan perahu-perahu hias yang banyak sekali jumlahnya di tempat wisata ini.




Dari Muncar, kami lanjut mengunjungi sentra-sentra kerajinan yang ada di Banyuwangi. Lokasinya agak berjauhan satu dengan yang lainnya. Karena memang masing-masing daerah punya andalan kerajinannya masing-masing.

di sentra batik kami bisa lasngsung menyaksikan prose pembuatan batik, baik yang dibuat dengan tangan alias batik tulis ataupun batik printing, cetakan. Tak lupa kami membeli beberapa kain batik untuk oleh-oleh maupun untuk kami sendiri.



Tiba di  kampung dengan sentra kerajinan  bambu, kami disambut dengan hujan deras. Tapi tak menghalangi untuk turun dari mobil dan menikmati berbagai kerajinan serta prosesnya di sana.




Dari sentra-sentra itu kami lanjut perjalanan ke pojok timur kota Banyuwangi untuk bersilaturahim ke salah satu pesantren di  sana. Rasanya adeeem banget masuk kawasan  pesantren ini sebagaimana kalau kita masuk ke banyak pesantren lainnya. Terasa sekali hawa  dan aura Alquran yang sejuk menaungi kawasan ini.



Selepas bertangis-tangisan haru dan bertukar cerita serta bercengkerama dengan para penghuni pesantren, kami lanjut jalan ke Pura. Hebat tho Banyuwangi. Di situlah salah satu bentuk eksotismenya. Karena berbagai agama berdampingan dengan indah dan harmoni. 


Setelah meminta ijin dengan penjaga Pura, kami berfoto-foto di berbagai sudutnya juga menikmati upacara yang sedang diselenggarakan di sana. Para peserta upacara bahkan datang dari Bali selain juga para pemeluk agama Hindu di Banyuwangi.





Singgah ke pasar seni dan membeli oleh-oleh menjadi agenda selanjutnya. Tak lupa makan siang da juga sholat serta istirahat sebentar.

Sesudahnya kami jalan ke sebuah desa yang memiliki reruntuhan peninggalan kerajaan Majapahit. Inilah salah satu situs Blambangan yang selama ini hanya kami baca di koran maupun situs on line. Sayangnya kami susah mencapai lebih dekat lagi reruntuhan itu, karena letaknya di tengah-tengah persawahan.  sedangkan land  trooper hanya bisa sampai di jalan galengan saja.


Sore itu kami ke kafe untuk menikmati kopi dan jajanan khas Banyuwangi. Asyiik..



Kami menghabiskan malam terakhir di Banyuwangi dengan dinner di restauran Dapur Oesing. Menikmati makanan-makanan dan minuman khas Banyuwangi. Serta menikmati musik-musiknya yang eksotis.



Namun anak-anak juga mengajak ke KFC untuk membeli makanan kesukaan mereka. Hadeuh, baiklah. Jadi ke sanalah kami juga menikmati kudapan dan minuman serta kota Banyuwangi dari sisi lain.



Daaan.....sempat-sempatnya loh anak-anak main di Dream Zone di mall dekat KFC Banyuwangi tadi. Yach, dasarnya memang jalan-jalan sama anak-anak, ya mau nggak mau ngikutin maunya  mereka juga yach :D



Selepas berputar-putar lagi ke beberapa sudut Banyuwangi termasuk kawasan yang menuju Kawah Ijen menggunakan land  trooper  yang kami sewa, barulah kemudian kami ke Stasiun Karang Asem untuk melanjutkan perjalanan. Bisa ditebak deh, sepanjang perjalanan kereta itu kami tepar di bangku masing-masing.


Pengalaman tiga hari dua malam di kota eksotis itu telah mengguratkan kesan tersendiri dalam kehidupan kami. Meski demikian ada juga banyak tempat wisata di  Banyuwangi yang belum sempat kami kunjungi. Sehingga kalau memungkinkan, kami ingin sekali untuk bisa berkunjung ke sana lagi. Dan aku sudah pasti akan rajin jalan ke  http://www.traveloka.com/hotel/indonesia/city/banyuwangi-103299  untuk melihat pilihan akomodasi alternatif di kota eksotis ini.


April 12, 2016

Dialog Lintas Iman Dan Prototype Kota Toleransi

by , in
Dialog Lintas Iman Dan Prototype Kota Toleransi


Already at venue #DialogLintasIman dg PBNU dlm rangka rekam jejak agama di nusantara #EkspedisiIslamNusantara pic.twitter.com/7jxNAlVfK2

Kalender nusantara hampir punah,pdhl itu bagian dr tradisi. Hrs kita hidupkan&diajarkan kembali. Juga utk promosi ke dunia #JejakIN

Harapannya stlh #dialoglintasiman juga ada sinergi antar umat beragama dlm byk hal. Krn agama bukan hy ttg peribadatan #JejakIslamNusantara

Klo tdk ada campur tangan org2 yg mmg ingin memecah belah,mgkn kita msh serukun&sekarib dulu.Ingat bgt dulu karibku keturunan tionghoa&hindu

Dan terjalinnya persahabatan terjadi begitu saja, tdk direkayasa.Dulu sblm kenal gap antara nu&muhammadiyah juga kita bisa akrab dg siapa sj

Jd aneh klo melihat skrg sedemikian ribetnya 'perseteruan' jd meluas sedemikian rupa. Bhkn antar NU sendiri,ada garis lurus,lucu,bengkok dst

Kenapa ada #DialogLintasIman pdhl Dmk aman? Demak sbg prototype kota damai hrs diperlihatkan utk dijadikan contoh&diteladani bg kota2 lain.




Radik=akar,fundamental.Semua agama punya akar.Tp apakah hrs mjd isme? #DialogLintasIman #JejakIslamNusantara ~imam pituduh @eislamnusantara

Kita hrs mengcounter bhw tdk benar sejarah yg mengatakn bhw kerajaan islam demak dulu dilalui dg transformasi kekerasan #JejakIslamNusantara

Menara=dr manarun ala majusi. Mesjid dg kubah=dr tradisi kristen. Atap tiga=dr tradisi hindu.Adaptasi ini upaya inklusi #JejakIslamNusantara

Kekuatan islam tengah ini yg dibutuhkan dunia. Nilai2nya ini akan kita impor utk negeri2 luar yg membutuhkan bgm sih semestinya berislam

Dg mendagri, sdg menyusun bgm index kota toleran. Sbg tools menjaga perdamaian dlm upaya menjaga keutuhan NKRI #DialogLintasIman

Hasil dokumentasi ekspedisi #JejakIslamNusantara akan diterjemahkan dlm 4 bahasa utk bisa menginspirasi seluruh dunia.Amin @eislamnusantara

*Upali sutta, mahjma nikaya* Budha berkata:sy terima kamu (upali) sbg siswaku,tp hrs tetap hormati bekas agamamu&mantan guru besarmu #DLI

Dasarnya bukan atas rasa suka atau tdk suka, tp toleransi adl kewajiban bagi pemeluk Budha.Tiap org punya kesamaan hak. Jd layani sesama

Brahmajata sutta,digha nikaya:Sikap yg mementingkn diri&merasa plg benar adl org yg tak py sft toleransi.Jgn benci org meski ia mencela kita

Teladan raja asoka:dg menghargai agama org lain,seseorg membantu agamanya utk tumbuh&bantu agama lain utk melakukn kebaikn #DialogLintasIman

3 entitas penting.Agama=pokok,ushul. Keberagamaan=tafsir,respon thd agama. Krn msg2 tafsir beda maka muncullah Keragaman #DialogLintasIman

Rasul dulu juga utus ekspedisi tugas intelejen banu khuraidoh. (Yahudi di mesir) hadits: Jgn sekali2 sholat asar sblm sampai khuraidah.

Krn yg penting kan bergegas,jd mrk segera menyusul kelompok pertama. Rasul bilang dua2nya benar dan kelompok kedua ini cerdas. #DLI #JIN

Bicara islam Nusantara tak bisa lepas dr walisongo. Di demak hy ada dua wali,tp presidium rapatnya di demak,mk 9 wali pasti ke Demak. #JIN

1.Ukhuwah islamiyah dibgn atas nama agama. 2.ukhuwah wathoniyah,sebangsa setanah air. 3.ukhuwah basariyah:sesama manusia #DialogLintasIman

Kapal mafimarmara misi perdamaian utk bantu saudara2 di gaza. Knapa org2 non mau bantu?krn sama2 manusia itulah mengikat persaudaraan #DLI

Ada 4 pilar di NU:Tasamuh/toleran, Tawasuth/sikap tengah,lurus,adil. Tawazun:seimbang,tdk ekstrim kanan/kiri. amar ma'ruf nahi munkar #DLI

Walisongo terkenal dg kearifan lokal. Dpn masjid agung dmk dulu ada jogangan,ada lobang berisi air. Klo mau lht wayang,hrs masuk ke sana

Akulturasi&asimilasi dilakukan walisongo di semua daerah. Wayang,dawah bilhal,via dagang,politik,tembang,pesantren, dst #JejakIslamNusantara










Maret 13, 2016

Sharing Kepenulisan Dalam Rangka Hari Jadi Kota Tercinta

by , in

Sharing Kepenulisan Dalam Rangka Hari Jadi Kota Tercinta

Alhamdulillah, insyaAllah selasa tanggal 22 Maret 2016 jam 09.00 WIB-selesai, saya akan sharing kepenulisan dalam rangka Hari Jadi Kota Demak. Bertempat di panggung Demak Book Fair, di alun-alun Demak depan masjid Agung Demak.

Bismillah. Wish me luck ya.
Matur suwun

Februari 24, 2016

Diskusi publik kota kita di era Masyarakat Ekonomi Asean

by , in

Diskusi publik kota kita di era Masyarakat Ekonomi Asean

Januari 30, 2016

Batas Itu Hanya Ilusi

by , in

Batas Itu Hanya Ilusi

Aku baru sadar hal itu ketika suatu ketika dengan GPS iseng mengukur jarak antara titik nol Semarang (depan kantor pos besar Johar Semarang) dengan titik nol kota kecilku di mana aku tinggal.

Ternyata jaraknya sama kalau dari titik nol Semarang itu ke arah meteseh tembalang. Wow.

Padahal selama ini kalau pas jalan dari Demak ke.Semarang kesannya kan jauh banget karena luar kota. Padahal yang sama-sama dalam kota Semarang ternyata jaraknya sama. nah lho.

Bisa dibilang batas kota itulah yang menjadikan jarak demak Semarang kesannya lebih jauh. Lhah kan beda kota, menyebrang kota lain.

Dus, iseng-iseng lagi membandingkan milestone aka batu/patokan yang dilewati dari meteseh-kantor pos johar dengan point (besar/signifikan) apa saja yang dilewati dari demak-semarang.

Kalau dari meteseh, ada pertigaan unpand, trus patung kuda gerbang ngesrep undip, trus pasar jatingaleh, trus tugu muda, trus kantor pos besar deh, ada berapa tuh, empat stop-an lah ya.

Kalau dari demak, ada jembatan kalikondang, jembatan wonokerto, nggorawe, genuk, kantor pos besar deh. ada betapa tuh, empat stamplat juga kan.

Nah! Jadi batas itu hanya ilusi.
Sejak menyadari ini jadi makin enteng lho kalau musti engklek ke semarang, sama kok kalau aku tinggal di meteseh misalnya jauhnya juga sama.

So, harus tetap happy ya.
Kan Muslimah Kudu Happy :)

Gitchu. Dan ternyata batas itu cuma Ilusi ada lagi kudapat insight nya. Kita bahas kapan-kapan lagi ya:D

Januari 25, 2016

Festival Kota

by , in


 Festival Kota


Festival Pandanaran Semarang
dian nafi @ pandanaran festival


dian nafi @ pandanaran festival


Festival Kota Lama Semarang




Festival Buku Demak


dian nafi @ demak book fair


Asean Literary Festival Jakarta


dian nafi @ asean literary festival


Festival Banyuwangi


Sekaten Solo



Festival UWRF Ubud Bali




Ada festival apa saja di kotamu? Aku mau dong datang ^_^


Btw, aku pengen datang ke Palembang  ngrasain empek-empeknya langsung.

Dan meskipun pernah dua kali ke Medan, tapi belum sempat nonton festival Toba-nya ik. Hiks.

Post Top Ad