improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label wali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wali. Tampilkan semua postingan
Oktober 29, 2019

Gerakan Literasi Di Kota Wali

by , in
Gerakan Literasi Di Kota Wali




Konsultasi Publik Gerakan Demak Kabupaten Literasi yang diselenggarakan USAID prioritas beberapa waktu lalu di Graha Bina Praja berlangsung sukses. Penyelenggaranya waktu itu Dikpora aka Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga.

Dan di kemudian hari, beberapa bulan selang berlalu, akhirnya gerakan literasi tersebut mewujud ke dalam beberapa kegiatan, baik yang besar dan seremonial, maupun yang membumi sampai ke akar-akar rumpun masyarakat di desa-desa.

Beberapa hari kemarin tim dari pusat Jakarta juga datang meninjau langsung ke lokasi dan menyaksikan kegiatan-kegiatan literasi yang berlangsung.




Banyak program  sudah kami sama-sama mulai kerjakan dengan berbagai elemen masyarakat dan masih banyak lagi program yang sudah dirancang untuk diimplementasikan. Serta masih banyak pula program yang terus menerus dipikirkan konsepnya dan dirumuskan demi semakin berkembangnya gerakan literasi di kota wali tercinta ini.

Semoga Allah meridloi.
Aamiin

Januari 15, 2016

RE-Charge Energi Ke Kota Wali

by , in

RE-Charge Energi Ke Kota Wali


Lemas?  Tak bertenaga? Like Zombie? Berjalan tapi seolah tak hidup? Butuh charge ulang kehidupan?
Yuk datang ke kota wali, Demak, dan dapatkan energi baru dalam kehidupan kita ^_^

Berikut beberapa momen di kota Demak yang bisa kita manfaatkan :)
  1. Syuro-nan
Peringatan tahun baru Muharram  di Demak juga dirayakan sebagaimana di banyak tempat lain. Festival Muharam biasanya berlangsung seminggu. Puncak acaranya adalah kirab atau arak-arakan yang diikuti semua komponen dan perwakilan warga, sekolah, organisasi, lembaga juga komunitas di Demak.
suronan
  1. Maulid-an.   12 Maulid  hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW ini memang dirayakan di mana-mana. Gaung perayaannya sudah terdengar dari sejak tanggal 1 Maulid. Berupa pembacaan burdah mauled, dziba, sholawat yang diiringi dengan rebana serta marawis. Puncaknya pada tanggal 12 Maulid, pengajian digelar sampai tengah malam. Di Demak, Festival Maulid juga diramaikan dengan banyak lomba yang melibatkan anak, remaja hingga dewasa.
hadrah maulid
  1. Ruwah-an (Haul Akbar Demak)
Pasti nggak asing kan dengan istilah Nyadran? Memang mnjelang bulan Ramadlan, di banyak  tempat lain dikenal tradisi tilik kubur atau nyadran. Kegiatan di bulan ruwah ini bertujuan mengirim doa pada keluarga yang sudah wafat. Di Demak pun diselenggarakan doa bersama ini. Dulu diadakan di kampung masing-masing saja, dengan tumpeng dan makanan yang dibuat bersama seluruh warga. Sejak beberapa tahun  terakhir diselenggarakan dalam bentuk Haul  Akbar di alun-alun depan masjid agung Demak. Biasanya panggung besar berisi para habaib, kyai dan tetua didekor indah berada di sisi utara. Mereka memimpin para jamaah yang duduk lesehan memenuhi alun-alun,melantunkan ayat-ayat suci dan sholawat.
haul akbar ruwahan
  1. Dugderan
Cukup banyak terselenggara juga sih di beberapa kota lain, ya, dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya megengan, dugderan dll. Menyambut datangnya bulan Ramadlan, di sekitaran masjid Agung Demak pun ada event ini. Banyak penjual dan pedagang tiban memenuhi pinggir jalan dan juga alun-alun. Para warga dari dekat maupun jauh berduyun-duyun datang bersama keluarga menyerbu jualan ini. Semua ceria dan menikmati sore. Mungkin sebuah representasi bagaimana berbahagia dan bersuka menyambut bulan Puasa.
dugderan1
  1. Likuran
Galau? Jomblo? Butuh  Jodoh? Banyak yang nangis-nangis di event ini meminta padaNya agar dikabulkan hajatnya. Event ini disebut likuran karena berlangsung di  tanggal selikur(21), rolikur(22), telulikur dan seterusnya sampai songolikur(29) Ramadan.  Utamanya pada  tanggal ganjil, banyak orang datang ke  Masjid Agung Demak untuk sholat tasbih dan sholat hajat berjamaah pada jam 1 malam demi menyongsong Lailatul Qodar. Malam yang lebih mulia dari seribu malam.
likuran
  1. Syawal-an
Nih  yang asyik-asyik, santai di pantai. Berpusat di pantai Moro Demak, sedekah laut dan perlombaan perahu dayung menjadi tontonan  yang menarik. Banyak warga dari berbagai daerah pun datang untuk menikmati. Sebagai simbol  puncak perayaan setelah puasa sunnah seminggu di bulan  Syawal.
syawalan2
  1. Besaran
Hayo, siapa yang belum pernah ke Grebeg Besar Demak?
Event ini berlangsung dalam bulan Dzulhijjah berupa pasar malam (yang juga ramai pada siang harinya). Berpuncak pada tanggal 9  Dzulhijjah dengan arak-arakan tumpeng songo. Dan pada  10 Dzulhijjah berupa kirab prajurit patang puluhan  yang mengiringi para penggedhe menuju Kadilangu untuk penjamasan pusaka peninggalan kerajaan Demak.
grebeg
  1. Jum’at Kliwon-an
Entah kenapa Kliwon  sering dihubungkan dengan sesuatu yang magis. Demikian juga di Demak ini. Pada malam Jumat Kliwonan, masjid Agung dan alun-alun Demak lebih ramai daripada malam-malam lainnya. Banyak orang datang dari berbagai penjuru bahkan luar kota. Ada yang meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih di malam tersebut. Sehingga mereka beramai-ramai ziarah dan memanjatkan doa kepadaNya.
jumat kliwon
  1. Selapanan (Minggu Awal)
Setiap hari Minggu di setiap awal bulan hijriyah, takmir masjid Agung Demak  menyelenggarakan pengajian Minggu Awal . Berduyun-duyun orang-orang datang dari berbagai tempat. Seluruh pelosok desa di kota Demak. Sebagian juga dari kota yang berdekatan.
Pengajiannya diisi guru-guru senior di kota Wali ini. Termasuk paman saya:D
Yang dibahas biasanya seputaran amalan ibadah juga hal-hal terkait permasalahan yang dialami umat sehari-hari.  Mungkin karena dekat dengan kehidupan merekalah pengajian yang telah berlangsung dan menjadi tradisi puluhan tahun ini terus diminati. Terutama tentu saja oleh orang-orang yang berusia paruh baya ke atas.
minggu awal
  1. Haul Raden Fatah
Selain pengajian akbar di hari H-nya, juga diadakan serangkaian  acara yang berlangsung selama seminggu. Ada Haflah Simakan Alquran sampai beberapa kali khataman, Khitanan Tabarukan, Ziarah, dan Kirab budaya. Bahkan juga pernah diselenggarakan Festival Mahrajan Wali Jawi bertepatan dengan acara Haul.

Mari  nge-charge ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Wisata Mangrove Di Kota Demak

by , in
Wisata Mangrove Di Kota Demak


Siapa sangka ternyata di Demak ada wisata mangrove-nya juga!
Duh, ternyata jalan-jalan ke sana sini, ke mana-mana tapi malah lupa dan nggak sempat jalan-jalan di sekitar tempat kita tinggal :D

Wisata Mangrove ini termasuk dari sepuluh tempat yang kudu dikunjungi di Demak nih. Letaknya di Wonosari Sayung (berada di pertengahan antara Semarang dan Demak) Persisnya dari jalan Raya Semarang-Demak Km. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak belok saja  ke arah kiri. Kemudian susuri sungai sepanjang hampir tiga kilometer ke arah laut. Sampai deh :D
Mangrove
Supaya nggak kena pasang, sebaiknya datang pagi sekitar jam enam. Kalau sampai terjadi pasang,  kapal atau perahu tidak bisa menyusuri kawasan hutan mangrove dengan maksimal. Sehingga pemandangan indah di sana tak bisa kita nikmati sampai puol. Gitchu. 
Terus, kalau kesiangan pulang trip naik perahu atau kapalnya, bisa-bisa perahu kandas sebab air surut. Walaupun sebenarnya kalaupun kepepet misalnya,  para pemandu yang mengemudikan perahu atau kapal tetap bisa sih mencarikan jalan agar bisa kembali ke daratan. Biasanya melewati perairan yang biasa digunakan nelayan untuk memancing. 
Mangrove
 Sewa perahu atau boat-nya berkisar antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,-
Atau bisa juga hanya dengan berjalan-jalan di sepanjang setapak dan jembatan. Cuma parkir motornya lumayan jauh sih. Jalur motor ke hutan mangrove hanya berupa jalan setapak yang dibeton selebar satu meter, dan kanan kirinya langsung laut.  So,  naik motornya musti  pelan-pelan supaya tidak nyemplung masuk ke laut. 
Ada banyak sekali burung-burung bangau dan  blekok sawah yang putih tampak beterbangan di kawasan wisata ini. Seru deh pasti! Sensasional! Aih, seandainya burung itu  bisa buat souvenir lho:D
Mangrove
Selain pesona hutan mangrove dan burung putihnya, kita juga bisa melihat langsung  ikan blodog yang unik karena kadang melompat seperti kodok. Baleopthalmus boddarti ini merupakan salah satu penghuni tetap habitat mangrove.
Mangrove
Jangan lupa untuk ziarah juga ke makam  ulama besar bernama Syeikh Mudzakir di tengah laut dekat kawasan mangrove Morosari ini. Beliau pejuang kemerdekaan dan ulama besar di jamannya, sekitar 1900-1960-an.   Hutan Mangrove  di Desa Tambaksari  ini hanya menyisakan lima  keluarga yang masih keturunan Syekh Mudzakir. Karena  pada tahun 1998 Desa Tambaksari terkikis abrasi air laut yang menyebabkan  80 lebih keluarga harus pindah.

Yuk wisata mangrove ke Demak! ^_^
#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Januari 14, 2016

Tilik Museum Masjid Agung Demak

by , in
Tilik Museum Masjid Agung Demak


Buat yang sudah pernah mengunjungi Museum Masjid Agung Demak di masa dulu, mungkin bisa melihat bahwa isi dari museum baru ini sama sebenarnya. Ada  prasasti, miniatur masjid, beberapa gentong dan bedug kuno, serta beberapa serat. Tambahannya adalah beberapa  benda besar yang dulu tidak bisa masuk ke ruangan museum yang  sempit, sekarang bisa ditaruh dalam ruangan baru. Ada  serpihan soko tatal karena besar dan panjang yang dulunya diletakkan terbujur di seberang selatan museum mini ini, dipagari besi tanpa pengaman kaca dan semacamnya sehingga  berhubungan langsung dengan udara luar dan  terancam semakin rusak. Kini lebih aman dan terawat. 
Museum Masjid Agung Demak
Sayangnya  secara arsitektural, letak dan bentuk museum baru ini  sesungguhnya kurang sesuai. Mengurangi ruang pandang bagi Masjid Agung sebagai bangunan utama. Desainnya pun tidak spektakular, kurang selaras dengan masjidnya.

Sudah kadung berdiri, mau diapain?:D
Bw, berikut beberapa arefak dan peninggalan Wali Songo serta kerajaan Demak yang ada dalam museum MAD ini.

Masjid Agung Demak
Bagian yang sudah rapuh dari empat soko guru diamankan di dalam museum ini. Kita juga bisa melihat serpihan soko tatal yang sebagian juga sudah diangkut ke sini. Meskipun jika kita naik ke bagian dalam atas masjid, soko tatal asli masih bisa kita lihat dari atas.
Peta Masjid Agung Demak
Peta kompleks Masjid Agung Demak berikut kompleks makam dengan nama-namanya ada di dalam museum. Bersebelahan dengan bagan silsilah Wali Songo dan silsilah Sultan Fatah.
Masjid Agung Demak
Kalau di museum lama dulu ada satu miniatur. Kini ada  dua miniature Masjid Agung Demak. Miniatur baru ini menyerupai bentuk masjid dalam kondisi yang lebih baru.
Koleksi Masjid Agung Demak
Mau tahu seperti apa perkembangan fisik masjid dan lingkungannya, kita bisa melihat satu sisi dinding museum bagian barat. Ada  gambar dan foto-foto Masjid Agung Demak dari masa ke masa, sejak awal didirikan hingga mengalami beberapa kali renovasi sampai dengan saat ini.
Gentong Kong Demak
Jangan terkejut kalau menemukan sekelompok orang yang bergerombol  di sisi timur, dekat pagar masuk makam. banyak orang  antri untuk bisa meminum air dari dalam gentong yang diyakini bisa mendatangkan berkah atau semacamnya. (Wallahu a’lam bishshowab) Konon gentong ini   berasal dari Cina, asal putri Campa, ibundanya Sultan Fatah.
Batu Besar di Masjid Agung Demak
Selain gentong, ada juga batu-batu besar  dengan cekungan di atasnya. Bentuk-bentuk serupa bisa kita temui berjajar di kolam antara masjid dan museum, yang dulu digunakan sebagai tempat wudhu.
Museum Masjid Agung DemakAda juga dipajang serat-serat peninggalan Wali Songo dan Sultan Fatah dan mushaf Alquran tulisan tangan yang ukurannya lumayan besar. 

Yuk Tilik Museum Masjid Agung Demak

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

by , in
Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

Travelling sudah menjadi life style dan gaya  hidup baru yang terus menjamur dari hari ke hari. Nggak ada salahnya ya kan kalau saya mempromosikan kota kecil saya untuk dikunjungi lebih banyak lagi traveller dari seluruh dunia. Ahay...

Nah, ini dia Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

1. Masjid Agung Demak
Ini yang paling utama dan paling wajib kudu didatangi.
Rasakan energi di dalamnya. Nikmati kesyahduan saat ruku dan  bersujud di dalamnya. Amati dan kagumi arsitektur vernakularnya juga  soko tatal yang ajib, detail di  tiang majapahit di terasnya, detail pintu bledheg, detail di piring campanya, dst.

Jangan lupa berziarah ke makam-makam Sultan di kawasan Masjid Agung ini. Serap pelajaran dan teladani kepahlawanan, semangat syiar dan kebijaksanaan dakwah para ulama pendahulu ini.


2. Museum Masjid Agung Demak
Di bangunan ini segala peninggalan dan artefak yang tersisa dari kerajaan Islam pertama di tanah Jawa ini disimpan, dirawat untuk dinapaktilasi dan diambil pelajaran sejarah serta diserap  inspirasinya.

3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam Rahmatan Lil alamiin  dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Beliau menyisipkannya melalui seni dan  budaya seperti tembang-tembang Jawa dan wayang. Makamnya berada sekitar empat kilometer dari masjid Agung Demak, di daerah Kadilangu.
4. Wisata Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang, bahkan penduduk pribumi Demak sekalipun, yang belum mengetahui adanya wisata ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Burung-burung bangau putih menjadi pemandangan indah selain juga sunset alias matahari terbenam yang menggetarkan hati di setiap senjanya.
mangrove demak
5. Tradisi Syawalan Di Pantai Moro
Seminggu  sesudah hari raya Idul Fitri, orang-orang dari banyak daerah berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan sedekah laut dan juga perlombaan perahu dayung. Tradisi ini disebut sebagai tradisi Syawalan, ada juga yang menyebutnya sebagai Lomban.
moro demak
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga memiliki kekayaan lokal yang berasal dan terinspirasi khasanah kearifan lokal. Berbagai motif batik yang mengambil stilasi dari berbagai hasil alam daerah dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak ini diproduksi sendiri oleh putra daerah. Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan batik ini dari bahan mentah hingga jadinya, sekaligus bisa berbelanja di sana.
batik demak
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak bisa didapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun wisatawan bisa juga mendatangi langsung sentra kerajinan untuk bisa melihat dari dekat proses pembuatannya. Dan tentu saja melihat lebih banyak lagi pilihan untuk bisa dibeli.
sentra kerajinan demak
8. Sentra Kerajinan Rebana
Rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi dan kebanggaan  Demak, selain tembang dan wayang. Di sentra kerajinan  ini kita jadi mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Nama, fungsi dan juga filosofinya. Hasil produksi ini ternyata juga dikirim ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk Kalimantan dan Papua.
rebana
9. Wisata Agro Jambu dan Belimbing
Mungkin banyak orang sudah mafhum jika belimbing merupakan kuliner khas Demak, sebab Sunan Kalijogo pun mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Di daerah Betokan, wisata agro buah belimbing dan buah jambu citra ini kemudian dikembangkan.
wisata belimbing
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Haji atau bulan Dzulhijjah. Di malam sebelum hari Idul Adha, tanggal 9 Dzulhijjah, arak-arakan tumpeng songo digiring dari pendopo  kabupaten menuju masjid Agung Demak. Usai rangkaian acara pengajian dan sebagainya, para pengunjung turut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Pada keesokan harinya, tanggal 10 Dzulhijjah usai sholat Idul Adha, puncak acara grebeg besar berlangsung. Para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung menuju makam Kadilangu untuk melakukan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.


Yuk mari wisata ke Demak ^_^


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 13, 2016

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

by , in

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

Seneng banget begitu tahu ada tempat makan baru lagi di kota kecilku. Serasa isyarat bahwa kota makin maju dan banyak yang harus dicobai, dirasai dan dijelajahi. Ahay. 

Pemancingan Bule Wonosari namanya. Bisa dijadikan destinasi tambahan lho kalau  berkunjung dan keliling kota Demak untuk menikmati beberapa destinasi ataupun momen–momennya yang berharga.
Dekat kok. Cuma butuh sepuluh sampai  lima belas menit perjalanan dari pusat kota Demak. Pemancingan Bule ini berada satu jalur dengan pemancingan Brubus. Dari tepi jalan, kita bisa melihat plang papan nama pemancingan.
Pemancingan di Demak
Karena tempatnya yang lebih menjorok ke daerah yang lebih dalam, jadinya pemancingan Bule ini cenderung lebih tenang.  Segala keriuhan, berisik dan polusi kota seolah teredamlah di sini. 
Asyik aja waktu lihat ada lukisan grafiti di bagian dinding-dinding bangunan paling depan. Dengan warna-warni yang cerah seolah membangkitkan mood bahagia kita. 
Pemancingan di Demak
Ada ada area makan dengan kursi-kursi ukiran jepara dengan meja makan, mungkin untuk pertemuan yang bersifat lebih resmi atau mereka yang enggan melepas sepatu jika harus lesehan.
Di bagian dalam ada  saung-saung yang berdiri di atas kolam-kolam ikan. Ada dua  saung utama di area tengah ini.  Yang paling panjang membujur barat timur. Sedangkan saung satunya lagi membujur utara selatan.
Pemancingan di Demak

Pemancingan di Demak
Segar sekali mata saat menabrak pemandangan  kebun jambu yang lebat di sisi barat kawasan pemancingan.  Langit biru dan air kolam yang menghijau oleh bayangan pohon jambu seolah bertemu di ujung cakrawala.
Pemancingan di Demak
Dekat area makan utama yang bersisian dengan kolam ikan sisi barat ini terdapat area makan yang membentuk aisle alias lorong. Cocok buat mojok dan pacaran tuh. *tapi nggak punya pacar piye?:D
Pemancingan di Demak
Anak-anak pasti senang sekali diajak ke sini karena pemancingan Bule juga menyediakan ayunan di arena play ground di sisi selatan kawasan.
Pemancingan di Demak
Kawasan pemancingan sangat sejuk dan teduh karena  dinaungi oleh pohon-pohon jambu dan belimbing yang merupakan vegetasi khas Demak Kota Wali.
Pemancingan di Demak
Di area makan sisi selatan, berjajar meja-meja pendek dengan area yang semi terbuka, sehingga pemandangan kolam dan kebun jambu bisa dinikmati dengan leluasa.
Pemancingan di Demak
Pemancingan di Demak
Ada juga area makan yang bisa diperuntukkan untuk pertemuan-pertemuan dengan satu bagian dinding barat seolah sebagai  focal point-nya. Letaknya paling barat kawasan. Kapasitasnya untuk lebih banyak orang dalam satu ruangan.
Pemancingan di Demak
Sayangnya nggak ada bule-nya tuh Pemancingan Bule. Ih. Yang ada bulik :D

Yuk ke Demak ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 12, 2016

Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali

by , in
Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali




Siapa  yang pernah nonton film Walisongo di televisi?
Pernah perhatikan bagaimana para sunan dan wali itu memutar-mutar tasbih mereka terus menerus? 
Aku nggak ingat pasti apakah memang ada  tokoh Sunan di film itu yang membawa tasbih raksasa. Tapi di toko dan kios-kios kawasan  wisata relijius  Masjid Agung Demak menjual tasbih raksasa ini lho. 

Kenapa coba ukurannya harus super besar seperti itu?  ahaha...itu sebenarnya masih tanda tanya juga. 
Supaya syetannya lebih takut mungkin? :D

Selain tasbih raksasa yang bisa kita beli dan jadikan oleh-oleh, ada juga souvenir berupa cangklongan cerutu dari kayu, tongkat kayu (yang mungkin terinspirasi dari film-film tentang WaliSongo), sandal kayu alias bakiak baik yang polos ataupun permukaannya bergerigi (berfungsi juga sebagai sandal pijat)
Pun tersedia gantungan kunci maupun gantungan mobil dengan sablonan gambar masjid agung demak, bros-bros, dompet maupun tas dari yang kecil sampai besar, dari bahan kain, kulit sampai manik, juga bisa menjadi alternatif oleh-oleh.
Berbagai macam tas pun lengkap di sini. Tas cangklong dengan sablonan gambar masjid  yang polosan juga banyak tersedia, membuat orang yang tadinya tidak kepikiran untuk punya tas tersebut, jadi tiba-tiba merasa membutuhkannya untuk membawa barang-barang kecil,  sehingga akhirnya berpindah tanganlah tas tersebut dari kios ke tangan pembeli.
Yang bau-bau semacam oleh-oleh ala-ala Masjidil Haram dan masjid Nabawi ada  juga tuh, siwak, parfum juga wewangian lain menjadi benda-benda kecil yang juga menggoda untuk dibawa pulang. Selain ringan harganya, juga masih bisa kita gunakan terus untuk jangka waktu yang lama.
kalau ingin oleh-olehnya bisa  ditempel di dinding dan dipandang setiap saat sebagai bukti pernah ke masjid demak, ada hiasan dinding bergambar masjid agung, atau sembilan wali atau kaligrafi kayu bisa menjadi pilihan.
Yang suka dan butuh baju ganti? Ada nih kaos-kaos bergambar masjid agung demak, gambar wali-wali juga mendominasi barang-barang di kios-kios ini. Selain juga ada daster-daster (biasanya dari Kudus, Solo dan Pekalongan) dan busana muslim/muslimah anak-anak.
Yang suka camilan, ada nih jenang, rengginang, rangin, intip,  karo, krupuk puli, merupakan oleh-oleh yang bisa dikudapi sambil jalan pulang balik ke rumah masing-masing.
Kalau mau agak-agak nyeni dan lebih awet, beli aja rekal alias tatakan mushaf Alquran dari bahan kayu juga bisa menjadi pilihan cendera mata. Ukurannya bervariasi, dari kecil sampai besar. Kualitas kayu dan kerumitan ukiran menjadi pembeda yang menentukan mahal atau murahnya souvenir ini.
Yang suka baca bisa beli buku, kitab dan bahkan primbon juga ada di sini. Cocok juga sebagai oleh-oleh bagi seorang kutu buku.
Dan satu lagi nih, yang terbaru dan mungkin belum banyak yang belum tahu bahkan juga mungkin belum banyak yang menjualnya, ada batik khas Demak. Motifnya tentu saja apalagi kalau bukan buah belimbing, berikut dengan sulur-sulur dedaunannya. Eh ada juga motif ikan  dan simbol yang ada di  pintu bledeg Masjid Agung Demak lho. 
November 10, 2015

Budaya Peninggalan WaliSongo Yang Masih Terus Ditradisikan

by , in
Budaya Peninggalan WaliSongo Yang Masih Terus Ditradisikan


Saat beberapa waktu lalu kami menghadiri undangan pernikahan salah seorang santri, ada suguhan menarik yang tak biasa kami temui di pesta sejenis. Oh ya, santri ini adalah santri tangan kanan, santri kepercayaan ndalem pesantren yang dikisahkan juga di novel Matahari Mata Hati. (Novelnya bisa didapat di tokobuku Gramedia, Togamas dll)

Balik lagi ke pesta kawinan kali ini. Kalau biasanya suguhan hiburannya adalah  rebana dan terbangan serta sholawatan ala ala habib Syeikh atau nasyid-an ala ala Maher Zain karena kota Demak adalah kota wali, kali ini suguhannya Wayang Kulit lho.
Hohoho



Lebih serunya lagi ternyata pagelaran wayang kulit ini dilangsungkan dua kali dengan lakon yang berbeda.  Lampahan Siangnya Wahyu Topeng Wojo. Lampahan Ndalunya Tetuko Wni Sudha.



Dan nggak main-main, biaya sewa alias fee manggungnya jelas jutaan lho ini. Nggak kalah ama grup rebanadan balasyik lengkap atau grup band. 

Di bagian depan layar, berjajar banyak wayang kulit yang waduh gimana ngapalinnya tuh. 

Ibu-ibu sinden yang tidak muda lagi duduk rapi berjajar menembangkan lagu-lagu yang kita juga tak tahu artinya karena dalam bahasa jawa kawi. 
Duh..


Tapi rasakan saja bagaimana harmoninya gamelan di sana. Menggetarkan hati, melarutkan jiwa, trance menujuNya juga. 


Ayo siapa yang mau nanggap lagi, supaya budaya ini tidak punah?

Post Top Ad