improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label oleh-oleh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label oleh-oleh. Tampilkan semua postingan
Januari 14, 2016

Batik? Demak Juga Punya

by , in
Batik? Demak Juga Punya 

Ada dua sentra produksi batik di kota kecil ini. Salah satunya ada di jalan lingkar kota Demak.  Satunya lagi di dekat perkebunan jambu dan belimbing, kampung Betokan. Rupanya dua buah khas Demak ini  menjadi sumber inspirasi dari motif batik Demak ini. Aku berkesempatan  menyaksikan langsung proses produksi batik Demak lho.
Batik Demak Sekar Jagad
Prosesnya diawali dengan pencelupan kain menggunakan  warna dasar. Sebagian  masih menggunakan bahan pewarna alami seperti dedaunan, tapi ada juga yang menggunakan pewarna sintetis.
Setelah dikeringkan, kemudian dibuatlah motif batik-an di atas kain tersebut menggunakan lilin. Ada tiga cara pembuatannya, yakni dengan cara men-cap dengan cetakan, dengan cara menyablon dan dengan canting alias yang kita kenal sebagai batik tulis.
Batik Demak Sekar Jagad
Selanjutnya dikeringkan kembali, dan dicuci untuk membersihkan bekas lilin cetakannya. Lalu dicelup menggunakan warna lain. Jumlah warna dalam kain menunjukkan berapa kali proses pencelupan, yang artinya juga berbeda dalam harga kain batik jadinya.
Batik Demak Sekar Jagad
Untuk kain batik dengan satu warna, rata-rata per meter Rp. 60.000,- Untuk yang dua warna, rata-rata per meter Rp. 70.000,- rata-rata per meter Rp. 80.000,-
Batik Demak Sekar Jagad
Jumlah warna, jenis kain batik ini yang  menentukan harganya. Ada gallery-nya yang tidak saja memajang berbagai macam kain batik dengan berbagai motif dan ukuran, tetapi juga menampilkan batik yang sudah digubah menjadi baju, kemeja, celana, gaun, cardigan, tas dll.
Batik Demak Sekar Jagad
Batik Demak dulunya konon terkenal dengan batik sisiknya. Sudah ada sejak   tahun 1920-an, dengan sentra usaha terbesar yang terletak di Kecamatan Wedung. Namun karena tidak ada yang meneruskan dan mengembangkan, akhirnya usaha ini mati. Kenapa sisik, karena Demak berada di daerah pesisir pantura (pantai utara Jawa)
Batik Demak Sekar Jagad
Setelah mati suri sekian lama, alhamdulillah akhirnya batik Demak pun  dirintis lagi sekitar tahun 2006.
Batik Demak Sekar Jagad
Perhatikan motif-motif  batik ini. Mereka mengambil inspirasi dari hasil alam Demak sendiri,  jambu,  belimbing,  mangrove, semangka tegalan, ikan dst.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif lainnya  menggunakan stilasi ornamen yang terdapat di Masjid Agung Demak (MAD), seperti  gambar bledeg (petir) yang ada di pintu bledeg.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif bulus yang ada di pengimaman Masjid Agung Demak. Motif yang terinspirasi soko tatal  Masjid  Agung maupun motif erinspirasi tiang Majapahit pemberian Raja Brawijaya pada Raden Fatah yang ada  di teras MAD.
Batik Demak Sekar Jagad
Keren kan?  Karena sejarah dan kekayaan alam yang menjadi ciri khas Demak ini pun tertuang dalam batik-batiknya.  So colourful, memadukan motif klasik dengan motif batik kontemporer. 
Batik Demak Sekar Jagad


Ada satu motif batik yang memadukan semua motif tersebut, dan inilah yang disebut sebagai Batik Sekar Jagad. Mau berburu Sekar Jagad ini? Yuk ke Demak!

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 12, 2016

Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali

by , in
Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali




Siapa  yang pernah nonton film Walisongo di televisi?
Pernah perhatikan bagaimana para sunan dan wali itu memutar-mutar tasbih mereka terus menerus? 
Aku nggak ingat pasti apakah memang ada  tokoh Sunan di film itu yang membawa tasbih raksasa. Tapi di toko dan kios-kios kawasan  wisata relijius  Masjid Agung Demak menjual tasbih raksasa ini lho. 

Kenapa coba ukurannya harus super besar seperti itu?  ahaha...itu sebenarnya masih tanda tanya juga. 
Supaya syetannya lebih takut mungkin? :D

Selain tasbih raksasa yang bisa kita beli dan jadikan oleh-oleh, ada juga souvenir berupa cangklongan cerutu dari kayu, tongkat kayu (yang mungkin terinspirasi dari film-film tentang WaliSongo), sandal kayu alias bakiak baik yang polos ataupun permukaannya bergerigi (berfungsi juga sebagai sandal pijat)
Pun tersedia gantungan kunci maupun gantungan mobil dengan sablonan gambar masjid agung demak, bros-bros, dompet maupun tas dari yang kecil sampai besar, dari bahan kain, kulit sampai manik, juga bisa menjadi alternatif oleh-oleh.
Berbagai macam tas pun lengkap di sini. Tas cangklong dengan sablonan gambar masjid  yang polosan juga banyak tersedia, membuat orang yang tadinya tidak kepikiran untuk punya tas tersebut, jadi tiba-tiba merasa membutuhkannya untuk membawa barang-barang kecil,  sehingga akhirnya berpindah tanganlah tas tersebut dari kios ke tangan pembeli.
Yang bau-bau semacam oleh-oleh ala-ala Masjidil Haram dan masjid Nabawi ada  juga tuh, siwak, parfum juga wewangian lain menjadi benda-benda kecil yang juga menggoda untuk dibawa pulang. Selain ringan harganya, juga masih bisa kita gunakan terus untuk jangka waktu yang lama.
kalau ingin oleh-olehnya bisa  ditempel di dinding dan dipandang setiap saat sebagai bukti pernah ke masjid demak, ada hiasan dinding bergambar masjid agung, atau sembilan wali atau kaligrafi kayu bisa menjadi pilihan.
Yang suka dan butuh baju ganti? Ada nih kaos-kaos bergambar masjid agung demak, gambar wali-wali juga mendominasi barang-barang di kios-kios ini. Selain juga ada daster-daster (biasanya dari Kudus, Solo dan Pekalongan) dan busana muslim/muslimah anak-anak.
Yang suka camilan, ada nih jenang, rengginang, rangin, intip,  karo, krupuk puli, merupakan oleh-oleh yang bisa dikudapi sambil jalan pulang balik ke rumah masing-masing.
Kalau mau agak-agak nyeni dan lebih awet, beli aja rekal alias tatakan mushaf Alquran dari bahan kayu juga bisa menjadi pilihan cendera mata. Ukurannya bervariasi, dari kecil sampai besar. Kualitas kayu dan kerumitan ukiran menjadi pembeda yang menentukan mahal atau murahnya souvenir ini.
Yang suka baca bisa beli buku, kitab dan bahkan primbon juga ada di sini. Cocok juga sebagai oleh-oleh bagi seorang kutu buku.
Dan satu lagi nih, yang terbaru dan mungkin belum banyak yang belum tahu bahkan juga mungkin belum banyak yang menjualnya, ada batik khas Demak. Motifnya tentu saja apalagi kalau bukan buah belimbing, berikut dengan sulur-sulur dedaunannya. Eh ada juga motif ikan  dan simbol yang ada di  pintu bledeg Masjid Agung Demak lho. 

Post Top Ad