improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label travelling. Tampilkan semua postingan
Maret 07, 2017

Sudah Ke Mana Saja Writravellicious?

by , in

Sudah Ke Mana Saja Writravellicious?



Pas barusan anak-anak grup arsitektur padha ngasih racun katanya ada promo tiket murah dan juga negara-negara mana saja yang bebas visa, langsung saja hawa jalan-jalan jadi terbangkitkan. Hadeuh.

Tetapi selagi belum bisa memutuskan mau pergi ke mana, mari kita syukuri dulu apa-apa yang sudah kita lakukan, dan syukuri tempat dan kota-kota mana saja yang sudah pernah kita kunjungi ya kan? Hehehe

Alhamdulillah, writravellicious sudah pernah ke:
Demak
Kudus
Jepara
Semarang
Ungaran
Salatiga
Ambarawa
Boyolali
Klaten
Solo
Jogja
Wonogiri
Batang
Pekalongan
Jakarta
Bekasi
Bandung
Tangerang
Bogor
Purwodadi
Lamongan
Surabaya
Madura
Denpasar
Ubud
Lombok
Medan
Batam
Singapura
Jeddah
Mekkah
Medinah
Blitar
Kediri
Tuban
Banyuwangi
Malang
Batu
Jombang
Mojokerto
Wow, lumayan ya, ada 40 kota :)

Oh ya, nih dia info racun pagi ini:


*GARUDA TRAVEL FAIR*

*HARGA NETT, TIDAK PERLU REPOT ANTRI CASH BACK,MURAH, BISA DI BELI DI SEMUA CABANG AVIA TOUR*

*Pre BOOKING* : From Now – 12MAR17
*Date of Purchase: 10 MAR17 -12 MAR17
*TRAVEL PERIOD* : 10MAR17 – 28FEB18
*Black Out Date* : 16Jun17 – 02Jul17 / 21Dec17 - 03Jan18 

*DOMESTIK TIKET* :
Discount up to 15% 


*INTERNATIONAL*

*ECONOMY CLASS*
SINGAPORE IDR 1,4jt
KUALA LUMPUR IDR 1,2jt
BANGKOK IDR 2,9jt
HONG KONG IDR 2,7jt
KOREA IDR 3,7jt
CHINA IDR 4,2jt
JAPAN IDR 4,3jt
AUSTRALIA IDR 5jt
LONDON IDR 8,6jt
AMSTERDAM IDR 9,3jt

*BISNIS*
SINGAPORE IDR. 7,6jt
KUALA LUMPUR IDR. 6,8t
BANGKOK IDR. 13,8jt
HONG KONG IDR. 12,2jt
JAPAN IDR. 16,9JT
KOREA IDR. 15jt
CHINA IDR. 12.1jt
AUSTRALIA IDR. 20.7jt
LONDON IDR. 33.9jt
AMSTERDAM IDR. 35.5jt

*Harga Selling sbb, Tiket Pulang-Pergi, Termasuk Tax , dan tidak termasuk CASH BACK*

*Kunjungi kami : AVIA MALL EMPORIUM PLUIT LANTAI 2 dan DAPATKAN CASH BACK IDR.300.000 &  HARGA PROMO selama persediaan masih ada* ** Promo Berlaku dengan Kartu Kredit BNI* **Terms and Condition applied*

*PRE-ORDER NOW!!!* 

Cantumkan 5 Data anda 
1. Nama Sesuai Passport
2. No Telpon
3. Tanggal dan Jam keberangkatan 
4. Destinasi keberangkatan
5. Kategori kelas pesawat

Dududu...ayo yuk mau ke mana?






November 08, 2016

Menjelajah Bareng Krucils

by , in



Menjelajah Bareng Krucils




Bahagia banget rasanya bisa jalan-jalan bareng anak-anak lagi. Sejak mereka masih orok, aku memang suka banget ajak mereka jalan-jalan. Maklum aku dan almarhum ayah mereka hobi banget bepergian.
Seringnya sih pergi ke rumah saudara, teman, sahabat dan lokasi-lokasi proyek desain ataupun konstruksi yang sedang aku dan suamiku kerjakan. Sampai ke dalam hutan Penggaron lho.
Waktu si sulung masih berusia dua setengah tahun dan si bungsu satu tahun usianya, mereka sudah turut naik mobil pulang pergi Jakarta untuk mengantar adik perempuanku ke bandara Soekarno Hatta. Bulik alias tante mereka ini hendak terbang ke Mesir buat kuliah di bumi seribu menara itu. Semoga suatu ketika krucilku bersama aku juga tentu saja, pun akan sampai negeri Cleopatra. Aamiin.
Pas si sulung tiga tahun dan adiknya satu setengah tahun kami pulang pergi Jakarta dari Semarang lagi naik mobil. Kali ini untuk keperluan pekerjaanku dan almarhum suami, aanwisjing proyek pembangunan pabrik di pinggiran Jakarta.







Ketika suami wafat dalam kecelakaan bepergian dan kami tinggal bertiga, bepergian justru menjadi jalan kami untuk menyembuhkan dari trauma. Jangan sampai kami jadi takut bepergian. Jangan pula tiadanya kepala keluarga ini membuat kami tak bisa ke mana-mana sebagaimana keluarga lain yang lengkap anggotanya. Pada kenyataannya kemudian, travelling ini tidak saja membantu kami juga sembuh dari trauma kesedihan dan kehilangan, tapi juga mengajarkan banyak hal. Membukakan mata akan keluasan dan keindahan ciptaanNya, membawakan  hikmah akan berbagai peristiwa serta mengantarkan kami bertemu para guru yang hebat tapi tawadlu.  

Karena itulah bersama krucils, lagi-lagi aku menjelajah banyak kota. Ubud, Denpasar, Banyuwangi, Surabaya,  Mojokerto, Jombang, Tuban, Lamongan, Solo, Jogja, Magelang, Salatiga, Kudus, Jepara, Ungaran, Pati, Rembang, Wonosobo, Purwokerto, Pekalongan, dan yang baru saja kami jelajahi adalah Batu Malang. Yeay! Alhamdulillah senang dan seru!
Sejak mereka semakin besar dan mulai tertarik untuk memotret berbagai hal yang ditemui sepanjang perjalanan, aku jadi mulai kepikiran untuk memberikan gadget untuk mereka sendiri. Utamanya supaya mereka tidak mengganggu aktifitasku dengan gadgetku sendiri. Ahaha. So setelah melihat dan membandingkan, akhirnya pilihan jatuh pada gadget ini. Apalagi harga lenovo a880 cukup terjangkau. Bisa dibayangkan betapa excited dan senangnya mereka. Sebab mereka bisa menangkap dan menyimpan pemandangan, momen dan hal-hal yang mereka temui. Apalagi dengan gadget itu, hobi bermain game mereka juga bisa tersalurkan. Dasar anak-anak yaaa..




Di Batu Malang kemarin, kami berkunjung ke sebuah home industry dekat Selecta, untuk melihat langsung proses pembuatan kripik apel dan buah lainnya. Dari UMKM ini, kami bergerak ke Jatim Park 1. Jadi ingat waktu ke Universal Studio Singapura kemarin karena antriannya juga sepanjang itu. Di sebelah kiri ada Musium Tubuh, tapi kami tidak sempat ke sana. Masuk ke dalam arena Jatim Park 1, ada banyak sekali area wahana dan bagian. Di hall dekat area masuk ada patung-patung menyerupai simbah-simbah dukun yang tampak sedang mengadakan ritual. Ada tumpeng-tumpengan di tengah-tengah mereka.




Selanjutnya kami menikmati adat busana dan rumah tradisional Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Patung-patung yang memakai busana adat ini mengingatkanku pada Madame Tussaud di Singapura kemarin.  Anak-anakpun bergaya di depan rumah-rumah adat ini, dekat patung berbusana adat.
.
Dari area budaya Indonesia, kami kemudian menjelajah area fisika, kimia, matematika, science. Lalu ada area buah, sayur, agronomi dan seterusnya. Dan terakhir ada wahana permainan yang seru-seru. Setelah renang dan makan siang, kami kemudian meneruskan perjalanan ke Batu Night Spectacular. Di sinipun kami main sepuas-puasnya sampai capek dan menghabiskan banyak uang. Ahaha.
Kapok? Enggaaaak...kami masih mau jalan-jalan lagi. Sampai jumpa di kota-kota berikutnya yaaa....
Oktober 02, 2016

More than learning about language

by , in
More than learning about language 




Honestly, I have no expectation at all when I decided to join this tour.I only need refreshing from my hectic periods nowadays.

But it is so wonderful that I finally get more than learning about language.


FRESH  AIR AND NICE SPACE

Many smile faces and warm people welcoming us when we arrived at this desa bahasa. Many of them are still so young. Can you believe this, they are still teenagers but also teaching many elder people to drive them speak and get conversation in English fluently.

We can enjoy the sound of angklung music which accompanying us that morning. Some pleasant gazebo offer the fresh and free ambience.

Desa Bahasa creates the comfortable environment, not only for that language habit goal, but also for the excitement of learners. This combination could be some of benefit and strength of this place. Especially if we compare it with another space which offer same services.

SHIFTING MINDSET

Mr. Hani presents his 'mind game' on projector that automatically shifting audience's mindset. That actually we need no more grammar for this purpose. We only need to speak English fluently where our partner could understand what we want to say. And reverse.

This new mindset however can make us more brave and not doubt anymore to speak English. Not afraid to make mistakes etc.

HAVING THAN MORE FUN

Laughing together with  great sisters under trainer's instruction make me forget for a while with my problems. Desa Bahasa create many techniques so we can learn English easier and more fun. I heard that maybe there are more than one hundred techniques. Can you believe this? More than 100! Wow!

But because of short time, we can only apply some techniques. Some of them is applied by game and outbound. Very excited!

Beside of above benefits, I also learn many many more lessons from the institution and also the founder. This is definitely one of best moment in my life. A milestone which make me think a lot, contemplate further and also will take action soon immediately. Wish me luck!



Thanks a lot, sisters!
Thanks a lot, desa bahasa and tera!

So long. See you again!





September 18, 2016

Writravellicious Goes To Hubud Co-Working Space (bagian 1)

by , in
Writravellicious Goes To Hubud Co-Working Space



Dari pertigaan pasar Seni Ubud, kami tengak-tengok mencari kendaraan yang bisa mengantar kami ke Hubud. Ada angkotan sih, tapi sepertinya akan lama sampainya karena pasti berhent-berhenti. Kami mencegat taksi, tapi semua taksi yang lewat ada penumpangnya.
“Apa kita jalan saja yuk,” ajakku sembari memperlihatkan GPS pada kedua anakku.
“Jauh nggak, mi?” Fatimah menyeka keningnya.
Dia tampak kelelahan dan duduk di buk beton pinggir  trotoar.
“Lumayan sih. Sekitar 1,5 km-an,” aku meringis ke arahnya.
“Ayolah, jalan. Tapi beli kipas itu dulu, mi,” pinta Fatimah sembari menunjuk keranjang milik penjual keliling yang sedang sama-sama istirahat seperti kami.
“Wah, jauh ya. Aku capek,” sahut Hasan dengan bibir mengerucut.
“Sambil jalan saja kita lihat siapa tahu ada taksi yang kosong,” putusku.
Kami lalu menawar tiga kipas kain berangka kayu pada perempuan Bali penjual souvenir itu. Dan lumayanlah, dua puluh ribu dapat tiga kipas. Huray!
Saat kami menyusuri jalan, tetiba anakku Fatimah berseru, “Mi. itu kayak pak Ketut ya?” tangannya menunjuk seorang pria yang duduk di pinggir trotoar.
“Ah, itu memang pak Ketut. Kebetulan nih,” seruku langsung mendekati pemilik bungalow tempat kami menginap.
Kutanyakan rute dan alternatif kendaraan menuju Hubud dekat Ubud Monkey Forest. Pak Ketut langsung minta teman yang duduk di sebelahnya untuk mengantar kami. Rupanya orang-orang yang sedang duduk bersama pak Ketut ini juga berprofesi sebagai tukang ojek.



Jadilah kami naik ojek menuju Hubud dengan merogoh kocek dua puluh ribu rupiah. Sepanjang perjalanan kami menikmati toko-toko souvenir yang ada di pinggir kanan kiri jalan. Lumayan jauh juga ternyata, kebayang capeknya deh kalau jadi jalan kaki.
Jadilah kami bersama orang tua dan anak-anak lainnya mengikuti SESI Film Making Workshop For Kids And Their Parents. Dalam workshop ini, kami belajar dari Peter Wall, pendiri Hubud - ruang co-kerja berbasis di Ubud - tentang cara men-shoot dan mengedit film pendek yang dibintangi & disutradarai oleh anak-anak kami. Tidak ada pengalaman sebelumnya diperlukan pembuatan film.
Sementara anak-anak menonton film yang artisnya adalah anak-anak Peter sendiri di lantai tiga, sehingga mereka punya bayangan bagaimana seharusnya berakting atau melakukan adegan, para orang tua ditatar di lantai dua. Kemudian kami dipertemukan dalam tim untuk mulai membuat film. Merancang bersama konsepnya, kemudian anak-anak memakai kostum yang mereka pilih sendiri, lalu action!
Ide dari Hubud adalah untuk memiliki sebuah tempat, ruang kreatif, untuk orang datang bersama-sama dan berkolaborasi serta bekerja bersama. Pada dasarnya tidak ada perusahaan besar di sini (selain beberapa jaringan hotel), jadi hampir semua yang ada di sini adalah pengusaha bisnis kecil atau freelancer independen. Pendirinya ingin menciptakan sebuah ruang untuk berbagai tipe orang ini agak bisa hadir, terkoneksi dan bekerja bersama, namun tetap independen.
Ruang pop-up  memiliki meja besar untuk bekerja, serta beberapa sudut serta area kecil untuk bekerja. Ada kopi, teh, dll. lalu printer yang bisa digunakan bersama. Ruang ini berupa gabungan dari beberapa ‘zona’ yang mendukung berbagai kegiatan, seperti perpustakaan/pusat teknologi, pod untuk konferensi dan sebagainya.
Ada banyak jenis kreativitas di sini, penulis, fotografer, artis, desainer, arsitek, pembuat film, namun menurut kami semua orang adalah kreatif. Pengusaha adalah kreatif. Pengusaha kecil adalah kreatif. Jadi idenya adalah menjadi tempat bagi siapapun yang ingin datang dan, seperti yang dikatakan oleh orang yang lebih pintar dari saya –  memungkinkan percepatan kebetulan untuk terjadi. Satu tema yang sudah kami antisipasi di Ubud adalah penemuan/penciptaan kembali –  secara umum ini adalah ruang kreatif dimana banyak orang ada di sini. Idenya adalah dengan membuat sistem keanggotaan, berdasarkan waktu perjam atau perbulan, atau pertahun. Atau bisa juga setengah hari/sehari penuh. 
Dan serunya, arsitektur bangunannya keren banget. Menggunakan bahan alam bamboo dan batu alam, membuat Hubud jadi tempat yang nyaman, artistic dan eksotis.
 
September 14, 2016

Writravellicious Wanna Return To The East

by , in
Writravellicious Wanna Return To The East


Kita tak bisa menampik keindahan dan keeksotisan daerah Indonesia timur. Selain banyak alamnya yang masih  asli dan mungkin beberapa bagian bahkan masih perawan, aish, juga adat istiadat, tradisi dan budayanya sungguh menyentuh rasa. Rasa yang seringkali tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Saking indah dan mempesonanya.


Aku sendiri baru dua kali ke Bali dan sekali ke Lombok. Itupun sudah lamaaaaa buanget. Jaman masih kuliah dulu saat Kuliah Kerja Lapangan alias KKL. Karena mahasiswa arsitektur harus mengenal juga arsitektur vernakular termasuk yang banyak terdapat di Bali dan Lombok.

Perjalanan ke Bali berikutnya adalah saat menghadiri Ubud Writer Reader Festival beberapa tahun lalu. Yang dilanjut jalan-jalan ke Denpasar dan sekitarnya.

Tentu saja masih banyak lokasi di Bali maupun Lombok, apalagi Indonesia Timur lainnya yang belum dikunjungi, dan pengeeeeen banget nget.


writravellicious goes to Bali

Sementara ini karena belum sempat kesampaian return to the east, jadinya baru bisa menikmatinya melalui tayangan Kompas TV.

Adalah Youk Tanzil yang sudah berusia 63 tahun tapi melakukan serangkaian perjalanan ini. Apakah beliau ayahnya Nila Tanzil, traveller yang terkenal itu?

Petualangan ayah tiga anak ini berlangsung selama 45 hari dengan menggunakan motor.
Bersama timnya, Ring of Fire Adventure, juga menjadikan petualangan ini dalam film dokumenter. Persiapan yang utama adalah semangat dan mental yang kuat. Tapi  juga mempersiapkan fisik dengan bersepeda setiap hari. Perjalanan diikuti lima sepeda motor dan satu mobil. Satu motor kamera khusus dan empat motor untuk show rider.

Menggunakan teknologi terkini dan tercanggih, Youk bersama timnya, berprinsip pantang pulang sebelum sukses dalam perjalanan. Proses pengambilan film dokumenter tentang perbedaan dalam senada ini, diharapkan bisa menjadi film terbaik untuk mengenalkan potensi wisata di wilayah Indonesia Timur.

RoFA Return to The East episode 2 - Mendarat di Sumbawa, Pulau Kenawa, Mendaki ke air terjun Agal, offroad di gn.Tambora.

Episode 3 tiba di FLORES tanah yang indah, ramah yang penuh dengan peninggalan prasejarah yang kembali menghebohkan dunia.
Dari Labuhan Bajo menuju ke Wae Rebo sebuah surga kecil di tengah lembah yang jauh dari segalanya  merasakan kedamaian dan ketenangan. Belajar kearifan lokal dan menikmati senandung yang menggetarkan.

Episode ke 4 RoFA Return to The East berangkat dari Wae Rebo melintasi jalur Pantai Utara Flores, Reo, Riung, Mbay hingga Maumere. Melintasi jalur offroad yang penuh dengan lumpur, kubangan air, batu-batuan lepas.

Dalam episode 5 team RoFA melakukan penyebrangan yg beresiko tinggi. Mengitari Gn berapi Ile Ape yg permai dan menajubkan. Melintasi jalur offroad yg penuh dengan lumpur dan kubangan air menuju ke desa Lamalera dimana masih ditemukan sistem barter, jual beli tanpa uang, tradisi perburuan ikan paus yg kontraversial.



 Wow!
Semoga Indonesia Timur dengan keragaman pesonanya semakin bisa dikenal Dunia.

September 14, 2016

Writravellicious Wanna Go To Malay

by , in
 Writravellicious Wanna Go To Malay




Main Ke Tetangga Dulu Sebelum Yang Lainnya, begitu kan ya afdholnya. Jadi kalau ditanya, apa liburan impianku, ya ke Malaysia jawaban yang terdekat. Makin penasaran, karena sebenarnya Mei lalu saat ke Batam dan Singapura,  perjalanan ke Malaysia sudah masuk dalam agenda. Namun karena waktunya yang tidak memungkinkan, sehingga rencana itupun belum jadi terlaksana. Sedihnya lagi, teman yang waktu itu masih tinggal di Malaysia dan rencana mau kukunjungi juga malah sekarang sudah balik ke Indonesia. Hiks hiks. Padahal kan lumayan ya kalau bisa menginap di rumah teman, agak irit akomodasi, Hahay

Tapi untungnya ada beberapa layanan yang memberikan kita beberapa alternatif untuk mendapatkan Harga Hotel termurah. Termasuk Travel Wish Tixton ini.
Sebelum melakukan booking hotel idaman yang sedang kamu incar, masukkan travel wish kamu di Tixton, dan dapatkan potongan harga hingga 20% lebih murah dari harga yang dapat kamu temukan di manapun! Caranya gampang, cukup ikuti tahap berikut ini:
  1. Beritahu lewat halaman Travel Wish Tixton, nama hotel idaman Kamu, beserta dengan harga terendah yang dapat kamu temukan di situs lain.
  2. Genie akan menyulap harga hotel kamu menjadi lebih rendah lagi, lalu menghubungi kamu lewat e-mail
Sekarang jadi  tahu cara mudah dapatkan harga TERMURAH di hotel idaman kan?

Dan serunya lagi, sekarang sedang ada promo juga.
Beritahu  tujuan perjalanan kamu, hotel idaman, dan tanggal perjalanan melalui sistem Travel Wish! Nanti akan diberikan harga garansi lebih rendah dibandingkan sumber lain!
Tidak hanya itu, mulai tanggal 15 Agustus – 14 November 2016, ketika membeli hotel yang ditawarkan dari fitur Travel Wish, kamu berkesempatan untuk memenangkan tiket pesawat untuk 2 orang ke airport terdekat dari hotel tujuan kamu! Terlebih lagi, kamu juga akan mendapatkan uang tunai Rp 5.000.000 sebagai uang saku selama perjalanan kamu! Periode perjalanan untuk 1 Desember 2016 sampai 28 Februari 2017, dengan satu pemenang diundi setiap bulannya!

Eaaaaa, siapa tidak tergiur coba? 
Yuk yuk kita segera bikin itinerary liburan impian!

Aku sih ke Malaysia, inginnya ke beberapa tempat ini:
- Bukit Bintang

Bukit Bintang adalah dikenal sebagai kawasan yang penuh dengan tempat perbelanjaan modern. Masyarakat Kuala Lumpur menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat hangout paling favorit terutama bagi kalangan remaja.

- Petronas, yang terkenal dengan twin towernya.

- Masjid Negara, Masjid Jamik, Masjid Sultan Abu Bakar, karena aku kan penggemar masjid dan pesantren. Sehingga tak mungkin melewatkan destinasi yang membangkitkan relijiusitas dan spiritualitas ini.

- Dataran Merdeka

Dataran Merdeka adalah tempat yang sangat bersejarah bagi masyarakat Malaysia. Di tempat itulah masyarakat Malaysia melaksanakan upacara kemerdekaan setiap tahunnya. Di sana juga ada tiang bendera tertinggi di dunia, dengan ketinggian mencapai 100 meter.

- Istana Negara Malaysia

Konon masyarakat Malaysia dan para wisatawan diperbolehkan mengunjungi bagian luarnya untuk berfoto ataupun untuk melakukan aktivitas-aktivitas lain selama tidak mengganggu lingkungan istana.

- Taman Tasik Perdana
Taman ini luasnya mencapai 91 hektar, di mana kita bisa menemukan banyak sekali jenis tanaman.


- Batu  Caves
Sekitar 13 km di sebelah utara Kuala Lumpur, wisatawan akan menemukan gua batu atau Batu Caves Gombak. Kita konon harus berjuang terlebih dahulu melewati 272 anak tangga sebelum sampai di Batu Caves. Di mana Batu Caves sendiri merupakan tempat suci bagi umat Hindu.

Kalau kamu, apa liburan impianmu?
 




Agustus 12, 2016

Tips Menulis Trinity

by , in
Tips Menulis Trinity



Bertemu darat pertama kali dengan Trinity sebenarnya ketika sama-sama ada di Ubud pada perhelatan Ubud Writer And Reader Festival aka UWRF. Tapi saat itu semua mata dan perhatian tertuju dengan fokusnya ke pemateri yang sedang talkshow di salah satu sesi UWRF sehingga tidak punya kesempatan untuk mengobrol dan berfoto bareng kakak angkatan di Undip ini. Barulah ketika Trinity datang ke Semarang dalam acara bedah bukunya, akhirnya bisa mengobrol singkat dan berfoto bareng. 

Berikut beberapa tips menulis dari Trinity. Cekidoot...

Pada dasarnya ada dua penulis yaitu mereka yang menulis dan mereka yang berprofesi sebagai penulis. Saat ini blogger kedudukannya sudah hampir disamakan dengan wartawan – in a way. Misalnya ada yang meng-endorse. 
 orang saat ini sudah bisa memilah-milah mana blog yang bisa dipercaya atau tidak.


Saat itu orang mulai membaca NT di tahun 2005. pada saat itu masih menggunakan blog spot. Ada beberapa hal:
-          Menulis mengenai jalan-jalan. Di mana yang dituliskan adalah jalan-jalan yang apa adanya, bukan hanya menuliskan tentang hal-hal yang indah-indah saja
-          Sebagai seorang yang berlatarbelakang marketing, saya menggunakan Blue Ocean Strategy
-          Nama domain yang ear-catching dan eye-catching. Ada banyak orang yang terdampar diblog NT karena mereka mengetikkan kata kunci: Naked yang pastinya jauh dari perihal jalan-jalan
Di tahun 2007 NT meraih penghargaan Finalis Best Blog di pesta blogger

Saya sendiri tidak keberatan disebut Travel Writer, namun tetap punya cara sendiri dalam menyajikan tulisan. Dengan adanya pelabelan ini malah jadi memfokuskan diri, misalnya diminta majalah tertentu.

Pertama-tama kita sudah mempunyai gambaran tentang Negara tersebut. Lalu setibanya disana buka panca indra. Lihat dan rasakan apa yang lain daripada yang lain. Jadi harus siap untuk menangkap sesuatu yang beda.

Di rumah saya ada satu pojokan yang dibuat seperti kantor sehingga ada tempat khusus untuk menulis.

Jadi penulis harus punya ciri dan menulislah dengan jujur. Tulislah apa yang kau lihat dan rasakan

yang ini beberapa tips travelling ala trinity 
 
1. Pamit dan minta ijin ke ortu saat akan pergi traveling.
2. Katakan hal-hal yang baik pada ortu.
3. Bagi mahasiswa ada baiknya cari kerjaan part time.
4. Hindari musim liburan sekolah dan hari raya.
5. Berburu tiket promo.




dari berbagai sumber

Juni 21, 2016

Writravellicious goes to Batam And Singapore

by , in
Writravellicious goes to Batam And Singapore

Jalan-jalan  ke Batam Singapura  4 D 3 N


tiba di bandara batam, langit terang. 


so, begitu mendarat di bumi Batam, langsung capcus survey ke pabrik pembuatan modul platform untuk pangkalan rig dan offshore. 



usai  survey, jalan ke lucky plaza batam untuk cari gadget, ponsel, laptop dan kamera. Pulang dari lucky plaza itulah baru hujan turun dengan lumayan lebatnya. 



Sebelum acara sharing di Masjid Raya Batam, sempat selonjoran dan bebersih dulu di hotel haris batam, yang mengarah persis depan Batam Centre.


Alhamdulillah sore pas jadual mau sharing, hujan berhenti. Hingga Batam Centre yang luas yang harus dilewati dari arah Hotel Haris ke Masjid Raya itupun terasa sejuk. Sebab udara yang mengalir membawa suasana sisa hujan dan langit sebagian masih tertutupi awan. 




Masjid raya batam ini bukan ukurannya saja yang besar dan luas juga tinggi. Tetapi lingkungannya, pelatarannya, dan taman-taman serta piazza-piazzanya juga super luas. 



Sore itu sharing kepenulisan bareng teman-teman dari Forum Lingkar Pena Batam berlangsung sukses dan lancar. Komunitas penulis  FLP yang dirintis mbak Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia ini memang merambah di seluruh Indonesia dan bahkan banyak negara. 






Kali ini aku berbagi sedikit tentang bagaimana menulis chicken soup stories, kisah-kisah inspiratif yang kita alami ataupun terjadi di sekitar kita.  Salah satu genre tulisan yang paling mudah bagi para penulis pemula yang baru akan menerjuni dunia kepenulisan ini, sebelum kemudian merambah menulis cerita pendek aka cerpen dan novel dst. 




Terus karena hotel hanya menyediakan sarapan, makan malamnya di batam mall dan  sempat nonton aadc2 untuk menikmati akting mbak dian sastro dan nicholas saputra. 



Hari berikutnya sebelum menyeberang ke singapura, jalan ke pulau galang. Dan sempat foto di jembatan transbalerang


Kampung vietnam di pulau galang ini sebenarnya dulu merupakan tempat pengungsian bagi warga vietnam yang terusir dari negerinya sebab ada perang saudara. Ada peninggalan beberapa tempat beribadah, gereja, kuil, pagoda di sana. Juga monumen-monumen perahu yang menggambarkan kendaraan yang dipakai orang-orang pelarian ini. 






Sampai ke pusat kota Batam lagi, waktu sudah hampir siang.  Setelah sempat makan siang di resto port batam, akhirnya naik ferry untuk menyeberang ke spore. 

Dari dalam kapal, tampak hujan kembali turun deras. Jendela-jendela ferry basah sehingga pemandangan Singapura tampak lamat-lamat dari kejauhan dan berembun.


Masih hujan waktu ferry merapat ke dermaga, tapi sudah tidak sederas tadi. Semuanya tampak berjalan lancar sampai akhirnya langkah sempat terhadang agak lama ketika tiba di ruang imigrasi pelabuhan Singapura. Memang konon belakangan ini pengamanannya ketat sekali. 





Mata langsung  seger lihat jalan-jalan dan taman-taman di Singapura. Bersiiiih, hijauuuuu, rapiiiii.... pokoknya bikin iri abis deh. 



Serunya lagi, dari jendela hotel chancellor orchard, pemandangan Singapura yang bersih biru langitnya dan hijau buminya terpampang nyata dan memanjakan mata sekali. 





Stasiun  Mass Rapid Transportation alias mrt terdekat dari Chancellor adalah Dhoby Ghaut. Dari sanalah semua perjalanan menuju tempat-tempat wisata dimulai.




little india


Di mustafa centre apalagi yang bisa dikerjakan kecuali belanja oleh-oleh. Ada coklat, kaos, souvenir, hiasan dinding, aksesoris dll.


Sholat maghrib di masjid angelican yang ada di dalam kawasan little India juga. 



Malam itu mampir kafe dekat chancellor untuk makan nasi briyani dan kambing serta kopi terenak di orchard road


Paginya kaki melangkah ke merlion park, destinasi wajib dikunjugi di Singapura. Macam monas di Indonesia dan Jakarta. Icon kota dan negara. 



the thinker





susuri jalan menuju garden the bay
ada shooting film india

susuri tepian sungai/laut di pedestrian yang memanjakan pejalan kaki


Garden by park


Supertree






esplanade




nunggu shuttle

Sentosa




batal ke casino

universal studio




monorail


kfc sentosa



madam tussaud








nunggu bus

orchard road, belanja pashmina, kaos, 




makan di lucky plaza






masjid alfalah singapura




Coffee bean paragon orchard road




Taxi to changi

Changi Airport

Musholla






Terima kasih teman-teman Batam dan Singapura. Thanks a lot!
 


Post Top Ad