hybrid writerpreneur

Writravellicious Goes To Hotel Ibis Semarang

Alhamdulillah beberapa waktu lalu writravellicious berkesempatan jalan-jalan dan menikmati kenyamanan hotel Ibis Semarang. Terletak di tengah kota, tepatnya Jalan Gajah Mada, menjadikan hotel ini menjadi salah satu yang diincar para traveller, baik yang bepergian ke Semarang karena liburan ataupun kerjaan.
Hotel Ibis dapat dicapai dari bandara Ahmad Yani dengan berkendara sekitar dua puluh menit-an. Terutama kalau pas jalanan tidak macet. Dekat dengan Simpang Lima Semarang dan banyak pusat perbelanjaan, juga fasilitas publik lainnya seperti Masjid Baiturrahman, Rumah Sakit dll.


Tersedia juga beberapa function room yang bisa diselenggarakan untuk berbagai acara. Termasuk seminar, pelatihan, resepsi, meeting dan lain sebagainya.


Restaurannya yang didesain sama compact dan nyamannya juga membuat kita betah. Selain penataan ruangnya yang leluasa dengan berbagai pilihan jenis tempat duduk, bukaan-bukaan jendelanya juga lebar-lebar sehingga kita bisa menikmati view kota dari dalam restaurant.


Perpaduan antara gaya modern dan artistik yang kekinian menjadi bentuk inovasi dan kreatifitas hotel dalam menghadapi makin banyaknya persaingan penginapan di ibu kota Jawa Tengah ini.

Souvenir Dari Korea Makin Perkuat Impian

Malam itu sepasang suami istri yang adalah kenalan via twitter datang ke rumah. Mereka ternyata seniorku jauh, alias dulunya sama-sama sekolah di SMA yang sama. Keduanya pengajar alias dosen di Jakarta, tetapi memilih tinggal di daerah Bogor.

Sering bepergian ke Korea untuk memberi perkuliahan Bahasa Indonesia bagi para mahasiswa Korea, membuat si mbak ini jadi punya banyak souvenir dari negara itu. So, aku jadi kecipratan deh dapat salah satunya. Gantungan kunci dengan hiasan sepasang pengantin memakai baju tradisional Korea ini bukan saja menjadi kenang-kenangan dari si mbak sahabat baru, tetapi juga semacam pemacuku untuk terus menyimpan impian bisa keliling dunia, selain juga tentu saja keliling Indonesia. Dan Korea tentu saja menjadi salah satu destinasinya. Aamiin aamiin ya robbal alamiin.



Demi untuk bisa beneran datang ke Korea, mulai sekarang aku jadi rajin tengak-tengok tentang kekoreaan, hahaha. Karena kata almarhum ayahku dulu, kalau aku mau pergi haji umroh ya harus menguasai beneran dulu ilmu manasik hajinya biar panggilannya tambah kenceng. Alhamdulillah akhirnya aku bisa ke Makkah Madinah tahun 2009 untuk haji dan umroh.

Terus setelah kepengen banget ke Singapura sejak tahun 2013, dan aktif kepoin Spore, alhamdulillah bisa ke negeri Singa itu tahun 2016 kemarin.