improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Maret 31, 2017

#NgemilBaca The Lost Islamic History

by , in
#NgemilBaca The Lost Islamic History








 Alhamdulillah dapat buku Lost Islamic History ini dari pameran kemarin. Eh pas ku-upload di instagram, malah ada teman follower yang naksir. Dia minta tolong untuk dibelikan juga dan dikirimkan ke Tangerang. Jadi deh aku beli lagi, dan aku pos-kan.


Nah ini dia  sebagian hasil yang juga kucicil postingannya via mikroblog  bernama twitter. Hehe


 


Ibnu Haitam(965-1040M)nulis 200buku, invent lensa pembesar, hukum gerak, geometri analysis, kalkulus, astronomi, psikologi eksperimental dll

Universitas tertua di dunia, alqarawiyyin, didirikan oleh seorg muslimah di fez maroko thn 859. 

Baitul Hikmah didirikan oleh khalifah Makmun, merekrut karakter2 terbaik dr persia, mesir, India, Byzantium baik muslim& non Muslim iuntuk..
memajukan ilmu pengetahuan dg cara yg akan menguntungkan seluruh dunia. Rohmatan lil alamiin. Penelitian ilmiah mjd bagian dr ibadah
Studi matematika juga sbg bentuk perjalanan relijius. AlKhawarizmi (780-850M) menemukan aljabar, angka nol.  
Omar khayam (1048-1131) merumuskan teorema binomial dll. AlBattani merumuskan trigonometry, kalkulus doll  
Bdg astronomi ada albiruni. Geografi, ibnu batuta, Al-Idrisi. Kedokteran, arRazi, ibnu Sina, alNafis.Fisika,ibnu Haitam 
Kemudian ide2 mutazilah muncul di bdg teologi,kehendak bebas thd takdir bhkn yakin Tuhan tdk dpt kendalikan masa depan, tdk tahu apa2...
sampai kemudian gerakan tradisionalis dipimpin Ahmad Bin hanbal mengembalikan pd penafsiran ketat &literal pd Quran hadits, dk ada ruang..
bagi penalaran filosofis.Hal ini lalu berubah ketika pd abad 10.Al Asy'ari dg metode kalam, menyampaikan tak apa pakai penalaran filosofis
Sesdh mmpelajari muktazilah &Asy'ari, abu hamid AlGhazali (1058-1111)menyeimbangkn.keimanan tak he's spnhnya didasarkn pd penalarn filosofis
Tp logika juga dpt digunakan utk membela ide2 tradisional jk diperlukan. Jln yg benar pdNya adl lewat ketaatan mutlak pdNya &pemurnian jiwa
Kemudian sejarah diisi dg pergolakan dan genosida. Perang salib dan juga serangan mongol yg membabi buta.Kekayaan intelektual yg dibangun..
..dlm 600 thn habis dlm htgn minggu terbakar &ditenggelamkan ke sungai tigris. 1 juta jiwa muslim tewas.
Kehancuran abad 13, menimbulkan pertanyaan apakah Islam agama yg sempurna. Apalagi yg mengalahkan justru Mongol yg bhkn bukan ahli kitab.
Byk pihak bertanya, apakah ada yg salah dg Islam? Lalu ibnu taimiyah (1263-1328) berargumen bhw tdk ada yg salah dg islam. Krn umatnya memyimpang dr praktik yg benar, maka kehancuran tjd. Ide2nya membgn harapan byk org. Jk menganut versi murni Islam, kt akan bangkit lagi

 


Februari 27, 2017

Inilah 5 Tempat Wisata di Bogor untuk Para Pencinta Sejarah

by , in
Inilah 5 Tempat Wisata di Bogor untuk Para Pencinta Sejarah

Bogor bukan hanya menarik dengan berbagai tempat wisata alamnya. Bogor pun cocok untuk Anda yang menyukai wisata sejarah. Kota hujan ini menawarkan tempat-tempat yang akan menerbangkan pikiran Anda ke masa lalu, baik di masa sejarah maupun prasejarah. Apa saja ya? Berikut inilah 5 di antaranya.
1. Kampung Budaya Sindangbarang


Sumber : kp-sindangbarang.com
Kampung Sindangbarang disebut-sebut sebagai kampung tertua di Bogor. Ketika mengunjungi kampung ini, Anda akan menyaksikan berbagai peninggalan prasejarah seperti batu menhir, batu kursi, batu dakon, dan batu tapak. Peninggalan zaman sejarah pun juga dapat Anda temukan, seperti punden berundak yang disinyalir berasal dari zaman Kerajaan Pajajaran. Alam Kampung Sindangbarang yang masih asri pun akan membuat Anda betah dan tidak ingin terburu-buru meninggalkan kampung bersejarah ini.
2. Prasasti Batutulis
Prasasti Batutulis merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Pajajaran. Kekuasaan kerajaan ini memang pernah begitu cemerlang di Tanah Sunda. Adapun, prasasti ini – konon – ditulis oleh Prabu Surawisesa, putra dari Prabu Siliwangi. Prasasti tersebut dibuat sebagai bentuk penyesalan sang prabu karena tidak dapat mempertahankan kekuasaan. Kerajaan Pajajaran tidak sanggup bertahan dalam menghadapi kejayaan Kerajaan Demak. Prasasti Batutulis juga dianggap sebagai benda sejarah in situ. Artinya, prasasti tersebut belum pernah dipindahkan sehingga masih berada di lokasi aslinya.
3. Museum Pasir Angin
Pasir Angin merupakan salah satu tempat ditemukannya berbagai benda peninggalan prasejarah. Benda-benda yang ditemukan di situs ini disinyalir berasal dari masa 600 sampai 200 tahun sebelum masehi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukkan eksistensi masyarakat Bogor yang telah begitu lama. Sebagian besar artefak yang ditemukan di situs Pasir Angin pun disimpan dengan teratur di Museum Pasir Angin. Berkelanalah ke masa lalu dan perhatikanlah perkembangan sejarah dan budaya masyarakat Bogor, dari masa ke masa.
4. Museum Perdjoeangan
Tambahlah wawasan Anda tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama yang dilakukan di wilayah Bogor dan sekitarnya. Di Museum Perdjoeangan, Anda akan menyaksikan diorama berbagai pertempuran di Bogor dan sekitarnya, serta peninggalan-peninggalan sejarah lainnya. Saksikanlah berbagai senjata yang pernah digunakan para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan, peralatan stensil kuno, baju-baju para pejuang, mata uang di zaman VOC, hingga dokumen-dokumen bersejarah.
5. Museum PETA
Pada awalnya, bangunan museum ini merupakan tangsi militer para pejuang dan tempat pelatihan pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Setelah Indonesia merdeka, gedung ini dialihfungsikan sebagai museum, untuk menyimpan berbagai benda bersejarah terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Museum ini pertama kali direnovasi pada masa wakil presiden Umar Wirahadikusumah. Beliaulah yang meletakkan batu pertama pembangunan museum ini. Selanjutnya, Presiden Soeharto meresmikan Museum PETA pada tahun 1995.
Menarik sekali bukan? Selanjutnya, Anda mungkin memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Anda pun bisa menginap di hotel yang terdekat dari salah satu tempat tujuan wisata Anda. Untuk memperoleh hotel murah di Bogor, gunakanlah layanan jaringan hotel murah seperti Airy Rooms.
Sebagai jaringan hotel dan guest house terbesar di Indonesia, Airy Rooms menawarkan beragam hotel yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan. Hotel-hotel di Airy Rooms pun dijamin murah, tetapi dengan fasilitas yang tidak murahan. Dalam setiap hotel yang Anda pesan, Anda akan memperoleh tempat tidur yang bersih, fasilitas televisi layar datar, pendingin ruangan, air minum, dan juga jaringan internet nirkabel.


Ingin pesan? Mudah, tinggal kunjungi halaman situs di bawah ini :
Atau pesan langsung melalui aplikasi Android atau iOS yang sudah tersedia di Playstore dan Appstore.
Anda pun bisa menggunakan kartu kredit ataupun transfer sebagai metode pembayaran. Asyik kan? Rencanakan tujuan wisata Anda, pilih hotel yang tepat, dan jadikan wisata sejarah Anda di Bogor menjadi lebih menyenangkan dengan Airy Rooms.

Oktober 29, 2016

Menjelajah Minahasa Menelusuri Sejarah Hubungan Dengan Demak

by , in

Menjelajah Minahasa Menelusuri Sejarah Hubungan Dengan Demak




Kenapa aku ingin banget bisa datang ke bumi Makasar, Minahasa, Ambon dan sekitarnya? Karena banyak sekali hal yang seolah memanggil diri ini datang ke sana. Meski sampai saat ini belum kesampaian. Beberapa alasan itu antara lain:

Aku penasaran dengan bumi Ambon sebagaimana yang Sarvatraesa ceritakan dan kubagikan di salah satu novelku tersebut.

Makasar International Writers Festival itu sudah lalu lalang di time line ku sejak kapan. Menggodaku untuk datang, tapi belum juga punya kesempatan. Lalu rumah baca katakerja milik Aan Mansyur dan keponakannya Faisal Oddang juga sungguh membuatku ngiler ingin datang.

Dan bahwa Pangeran Sabrang Lor dari Demak dan armada pasukannya waktu itu menyeberang lautan menuju Indonesia Timur ini untuk mengusir penjajah Portugis, sungguh momen heroik dan historis yang seolah makin mewajibkan aku datang ke sana.


Kyai Mojo, asistennya Pangeran Diponegoro dulu dibuang ke Minahasa. Para pengikutnya menikah dengan orang setempat. Termasuk yang bernama Kyai Demak (berarti dari Demak kan ya?:D) dan sekarang bahkan dijadikan nama marga. 

Beberapa bulan lalu, sebenarnya aku dapat tawaran untuk menuliskan biografi salah seorang tokoh di Makasar. Aku sudah bilang siap. Tapi sampai saat ini belum ada lagi kabar lanjutannya.

Ditambah kemarin ini barusan dapat kesempatan mereview novel Calabai yang settingnya daerah sana. Yaaachh..tambah ngecesss.


Dus, rasanya kepenasaran dan keinginan makin menjadi-jadi deh.

Terus ingat, bahwa kalau mau ke Mekkah Medinah, musti hafal manasiknya dulu biar panggilan makin menguat (dan alhamdulillah sudah berhaji umroh tahun 2009 lalu)

Kini saatnya mengencangkan magnet antara aku dan Minahasa serta sekitarnya. Ahay.

Resep bubur Manado atau tinutuan merupakan bubur khas asli Manado dan daerah Minahasa Sulawesi Utara yang enak untuk dijadikan hidangan spesial. Termasuk  untuk  acara Hadrah. Ya kayak di Demak sini juga.


RESEP BUBUR MANADO

Bahan dan Bumbu :
  • 500 gram beras, cuci dan tiriskan
  • air secukupnya
  • 300 gram labu kuning, potong
  • 2 buah jagung, sisir dari tongkolnya
  • 200 gram ubi jalar, potong
  • 100 gram daun melinjo muda
  • 100 gram daun bayam, cuci bersih
  • 100 gram daun kangkung, cuci bersih
  • 2 ikat kacang panjang, petik 2 cm
  • 50 gram daun kemangi
  • 4 sdt garam / sesuai selera
CARA MEMBUAT BUBUR MANADO :
  1. Masukkan air 3-5 cm di permukaan beras yang telah dicuci bersih. Rebus hingga setengah matang.
  2. Masukkan potongan labu kuning, jagung dan ubi jalar. Rebus kembali sampai matang.
  3. Masukkan satu persatu sayuran ke dalam bubur. Masak terus sampai seluruhya matang dan bubur cukup kental.
  4. Angkat dan siap dihidangkan.
Bubur manado biasa dihidangkan dengan berbagai pelengkap, antara lain ikan bakar, ikan asin goreng, perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung.
RESEP SAMBAL ROA :
Bahan :
  • 4 sdm ikan roa kering siap pakai
  • 10 butir bawang merah, iris halus
  • 10 cabai merah (bisa campur rawit, pedas sesuai selera), ulek kasar
  • 2 buah tomat ukuran sedang, potong dadu
  • garam dan gula secukupnya
  • minyak untuk menumis
CARA MENGOLAH SAMBAL ROA :
  1. Panaskan minyak, tumis bawang merah dan cabai merah hingga harum.
  2. Masukan potongan tomat, garam dan gula secukupnya. Aduk. Masak hingga tomat layu.
  3. Masukkan ikan roa. Aduk-aduk hingga matang.




Sebagai temannya bubur, ada sate berbahan keong. Di Minahasa disebut sebagai Sate Kolombi. Ih persis kayak masakan yang banyak ditemukan di Demak lho ini. Ih beneran deh.

 RESEP SATE KOLOMBI
  • 1 kg kolombi(keong sawah)
  • 2 sendok makan air perasan jeruk nipis / lemon cui
  • 1 sdt garam
  • Minyak goreng untk melumuri kolombi

Bahan untk sambelnya
  • 8 bawang merah
  • 1 bawang putih kecil
  • 1genggam cabe rawit
  • 4 cabe keriting
  • 3 kemiri
  • 3 cm jahe
  • 3 cm kunyit
  • 2 tomat potong sesuai selera
  • 1/2 sdm Air perasan jeruk nipis / lemon cui
  • Sejumput gula pasir
  • Garam secukupnya
  • Penyedap (jika suka)

Cara membuat Sate Kolombi
  • Rendam kolombi selama semalam.
  • Besoknya, keluarkan kolombi dari cangkangnya. Lumuti dgn air perasan jeruk nipis / lemon cui dan garam. Diamkan sekitar 15 menit
  • Haluskan semua bumbu bumbu untk sambel dan sisihkan.
  • Tusuk kolombi pd tusukan sate.
  • Selanjutnya kita buat bumbu untk lumuran bakarannya. Ambil sedikit saja bumbu untk sambal. Campurkan dgn minyak goreng. Sisihkan
  • Selanjutnya, lumuri kolombi dgn sedikit minyak goreng, pastikan bahwa semua permukaannya terkena minyak goreng. Tapi sedikit saja ya minyaknya. Bakar hingga ¼ matang. Lumuri dgn bumbu lumuran bakarnya. Bakar lagi satenya hingga setengah matang.
  • Lakukan hal yg sama untk sisi sebelahnya. Bakar hingga kolombi matang dgn sempurna


Cara membuat sambal sate Kolombi
  • Haluskan semua bumbu di atas. Jangan lupa dicampur jg dgn air perasan jeruk nipis / lemon cui. Taruh pd wadah/piring tahan panas.
  • Panaskan minyak goreng sebanyak 2x kuantitas bumbu halusnya.
  • Panaskan minyaknya hingga puanaaaaaas nas nas dan siramkan ke bumbu halus tadi,
  • Aduk cepat agar semua komponen bumbu halus matang dgn rata.















Kalau sampai ke Minahasa beneran, aku ingin ke kampung Tondano dan  melihat lebih dekat masyarakat Jotun. Serta mengunjungi  Masjid Al Falah Kyai Modjo dan kompleks makam Kyai Modjo. Konon Masjid yang memiliki daya tampung hingga seribu jamaah itu beratap joglo, mirip dengan Masjid Agung Demak, Jawa Tengah. Masjid tersebut dibangun Kyai Modjo pada 1854.

Jadi yuk ke Minahasa dan menikmati kulinernya :))
September 07, 2016

HUKUM PIDANA ISLAM DI KERAJAAN DEMAK PADA ABAD 15

by , in
 HUKUM PIDANA ISLAM DI KERAJAAN DEMAK PADA ABAD 15


Sudah punya buku ini?
Dari sebuah penelitian panjang dan melelahkan, hasil riset thesis S2 dan S3 inipun akhirnya dilahirkan dalam bentuk sebuah buku. Semoga menjadi satu catatan penting dan bermanfaat dalam kerangka kesejarahan maupun untuk diambil inspirasinya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.




Judul : HUKUM PIDANA ISLAM DI KERAJAAN DEMAK PADA ABAD 15
Studi Naskah Serat Angger-Angger Suryangalam&Suryangalam
Penulis: Dr.Hj.Naili Anafah,SHI.MAg
Penerbit : Hasfa Publishing
Cara Pembelian online:
silakan pesan via sms atau wa 085701591957. Sertakan nama, alamat lengkap , kode pos, no telpon & buku pesanan apa saja. Setelah itu kami akan mengirimkan rincian harga yang akan anda transfer ke rekening kami. terima kasih  
April 21, 2016

Habis Gelap Terbitlah Terang

by , in
Habis Gelap Terbitlah Terang


Sudah lama baca dan dengar kalau Raden Ajeng Kartini dulu sempat ngaji dari mbah Yai Soleh Darat. Sebab dulu waktu film Kartini yang pertama itu, bulikku  sempat jadi figurannya. Bersama Kartini mengaji di Demak. Karenanya sempat kuusulkan juga dengan sutradara dan produser Film Kartini yang akan datang, akan dibintangi Dian Sastro, agar mereka tak lupa memasukkan adegan sangat super penting ini. Dan mereka say yes. Jadi kita tunggu saja kru film shooting di Demak ya. Asyiiik. 


Ketika RA KARTINI bertanya kepada KYAI SHALEH DARAT gurunya pendiri NU dan Muhammadiyah...
" Hukum seorang yg berilmu namun menyembunyikan ilmunya"
“Bagaimana aku dapat mencintai agamaku kalau aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya. Al Qur’an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apapun. Di sini tidak ada yang mengerti bahasa Arab. Orang-orang di sini belajar membaca Al Qur’an tapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak mengerti apa yg dibacanya.”
Perlu diketahui, pada waktu pemerintahan Hindia Belanda, umat muslim memang dibolehkan mengajarkan Al-Qur’an dengan syarat tidak diterjemahkan alias hanya belajar baca huruf arab saja (pengaruh ini masih dapat kita jumpai saat ini, di mana belajar Al-Quran dianggap selesai ketika telah mampu membaca Al-Quran dengan lancar sampai akhir, walaupun tidak paham maknanya –khataman-). Dan ini memang taktik Belanda agar orang-orang Indonesia tidak paham terhadap Al-quran dan akhirnya mereka tidak akan angkat senjata kepada penjajah kafir belanda.
Suatu ketika, Kartini berkunjung ke rumah pamannya, seorang Bupati Demak. Saat itu sedang berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga. Kartini ikut mendengarkan pengajian bersama wanita lain dari balik tabir.
Kartini tertarik kepada materi yg sedang diberikan, tafsir Al Fatihah, oleh Kyai Shaleh Darat. Setelah selesai pengajian, Kartini mendesak pamannya agar bersedia untuk menemaninya menemui Kyai Shaleh Darat.
“Kyai, perkenankanlah saya menanyakan, bagaimana hukumnya apabila seorang yang berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?“
...
Pertanyaan ini diajukan Kartini kepada Kyai Haji Muhammad Sholeh bin Umar, atau lebih dikenal dengan Kyai Sholeh Darat, ketika berkunjung ke rumah pamannya Pangeran Ario Hadiningrat, Bupati Demak. Waktu itu sedang berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga dan Kartini ikut mendengarkan bersama para raden ayu lainnya dari balik tabir. Karena tertarik pada materi pengajian tentang tafsir Al-Fatihah, setelah selesai Kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk menemui Kyai tersebut.
Tertegun mendengar pertanyaan Kartini, Kyai balik bertanya,
“Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?“
“Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama (Al-Fatihah), dan induk Al-Quran yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada Allah, namun aku heran tak habis-habisnya, mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Quran dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?“
Ibu Kartini muda yang di kala itu belajar Islam dari seorang guru mengaji, memang telah lama merasa tidak puas dengan cara mengajar guru itu karena bersifat dogmatis dan indoktrinatif. Walaupun kakeknya Kyai Haji Madirono dan neneknya Nyai Haji Aminah dari garis ibunya, M. A. Ngasirah adalah pasangan guru agama, Kartini merasa belum bisa mencintai agamanya. Betapa tidak? Beliau hanya diajar bagaimana membaca dan menghapal Al-Qurâ’an dan cara melakukan shalat, tapi tidak diajarkan terjemahan, apalagi tafsirnya. Pada waktu itu penjajah Belanda memang memperbolehkan orang mempelajari Al-Qurâ’an asal jangan diterjemahkan.
Kartini menceritakan bahwa selama hidupnya baru kali itulah dia sempat mengerti makna dan arti surat Al-Fatihah, yang isinya begitu indah menggetarkan hati. Kemudian atas permintaan Kartini, Kyai Shaleh diminta menerjemahkan Al Qur’an dalam bahasa Jawa di dalam sebuah buku berjudul Faidhur Rahman Fit Tafsiril Quran jilid pertama yang terdiri dari 13 juz, mulai surat Al Fatihah hingga surat Ibrahim. Buku itu dihadiahkan kepada Kartini saat dia (Kartini) menikah dengan R. M. Joyodiningrat, Bupati Rembang.
Kyai Shaleh meninggal saat baru menerjemahkan jilid pertama tersebut. Namun, hal ini sudah cukup membuka pikiran Kartini dalam mengenal Islam.
Tahu tidak? Sebenarnya ungkapan "Habis Gelap Terbitlah Terang" itu sebenarnya ditemukan Kartini dalam surat Al Baqarah ayat 257, yaitu firman Allah“ …minazh-zhulumaati ilan-nuur” yang artinya “dari kegelapan-kegelapan (kekufuran) menuju cahaya (Islam)”.
Oleh Kartini diungkapkan dalam bahasa Belanda "Door Duisternis Tot Licht". Dan kemudian, oleh Armien pane yang menerjemahkan kumpulan surat-surat Kartini diungkapkan menjadi "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Januari 14, 2016

Tilik Museum Masjid Agung Demak

by , in
Tilik Museum Masjid Agung Demak


Buat yang sudah pernah mengunjungi Museum Masjid Agung Demak di masa dulu, mungkin bisa melihat bahwa isi dari museum baru ini sama sebenarnya. Ada  prasasti, miniatur masjid, beberapa gentong dan bedug kuno, serta beberapa serat. Tambahannya adalah beberapa  benda besar yang dulu tidak bisa masuk ke ruangan museum yang  sempit, sekarang bisa ditaruh dalam ruangan baru. Ada  serpihan soko tatal karena besar dan panjang yang dulunya diletakkan terbujur di seberang selatan museum mini ini, dipagari besi tanpa pengaman kaca dan semacamnya sehingga  berhubungan langsung dengan udara luar dan  terancam semakin rusak. Kini lebih aman dan terawat. 
Museum Masjid Agung Demak
Sayangnya  secara arsitektural, letak dan bentuk museum baru ini  sesungguhnya kurang sesuai. Mengurangi ruang pandang bagi Masjid Agung sebagai bangunan utama. Desainnya pun tidak spektakular, kurang selaras dengan masjidnya.

Sudah kadung berdiri, mau diapain?:D
Bw, berikut beberapa arefak dan peninggalan Wali Songo serta kerajaan Demak yang ada dalam museum MAD ini.

Masjid Agung Demak
Bagian yang sudah rapuh dari empat soko guru diamankan di dalam museum ini. Kita juga bisa melihat serpihan soko tatal yang sebagian juga sudah diangkut ke sini. Meskipun jika kita naik ke bagian dalam atas masjid, soko tatal asli masih bisa kita lihat dari atas.
Peta Masjid Agung Demak
Peta kompleks Masjid Agung Demak berikut kompleks makam dengan nama-namanya ada di dalam museum. Bersebelahan dengan bagan silsilah Wali Songo dan silsilah Sultan Fatah.
Masjid Agung Demak
Kalau di museum lama dulu ada satu miniatur. Kini ada  dua miniature Masjid Agung Demak. Miniatur baru ini menyerupai bentuk masjid dalam kondisi yang lebih baru.
Koleksi Masjid Agung Demak
Mau tahu seperti apa perkembangan fisik masjid dan lingkungannya, kita bisa melihat satu sisi dinding museum bagian barat. Ada  gambar dan foto-foto Masjid Agung Demak dari masa ke masa, sejak awal didirikan hingga mengalami beberapa kali renovasi sampai dengan saat ini.
Gentong Kong Demak
Jangan terkejut kalau menemukan sekelompok orang yang bergerombol  di sisi timur, dekat pagar masuk makam. banyak orang  antri untuk bisa meminum air dari dalam gentong yang diyakini bisa mendatangkan berkah atau semacamnya. (Wallahu a’lam bishshowab) Konon gentong ini   berasal dari Cina, asal putri Campa, ibundanya Sultan Fatah.
Batu Besar di Masjid Agung Demak
Selain gentong, ada juga batu-batu besar  dengan cekungan di atasnya. Bentuk-bentuk serupa bisa kita temui berjajar di kolam antara masjid dan museum, yang dulu digunakan sebagai tempat wudhu.
Museum Masjid Agung DemakAda juga dipajang serat-serat peninggalan Wali Songo dan Sultan Fatah dan mushaf Alquran tulisan tangan yang ukurannya lumayan besar. 

Yuk Tilik Museum Masjid Agung Demak

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 12, 2016

Napak Tilas Laksmana Cheng Ho Di Sam Po Khong

by , in
Napak Tilas Laksmana Cheng Ho

Lama tinggal di Semarang, empat tahun semasa kuliah  dan enam tahun selama bersuamikan orang Semarang, tapi malah baru sempat ke kuil Sam Po Khong setelah masa itu berlalu. Aneh ya. Hehe. Setelah berada di kota lain eh malah baru kepikiran untuk melancong ke sana. 
dian nafi at Sam Po Khong
Anak-anak berlarian ke sana kemari karena saking senangnya. Bangunan  eksotis dengan detail yang ciamik, serba merah menyala dengan wangi dupa dan juga teduh pepohonan di beberapa sudutnya membuat kami kerasan.
Anak-anak juga  menaiki beberapa patung yang ada di dekat gerbang masuknya dan have fun :D


Ada sebuah patung tinggi besar yang menggambarkan sosok Laksamana Zheng Ho (kupikir dulu Cheng Ho, ternyata ada versi penulisan lain Zheng Ho) Sosok kebesaran serta keperkasaan Laksman Cheng Ho pasti tidak asing di pendengaran publik bahkan tak ada yang meragukannya, Akan tetapi siapa sebenarnya sosok yang turut membesarkan negeri Tiongkok ini mungkin belum banyak yang mengetahui.
hello zheng ho
Beberapa waktu kemudian   saya  memperoleh gambaran sejarah dan pengaruh Laksamana Zheng Ho yang lebih detail saat menghadiri  undangan seminar Ekspedisinya  Dan Islam Nusantara di hotel Amantis Demak. 

Rupanya Islam jadi massif justru karena datangnya orang-orang Cina. Karena orang-orang Cina belajar dari bagaimana Islam (dari Arab) disebarkan di Cina sendiri.  Misalnya, idiom-idiom Arab diganti dalam bahasa/istilah China. Sehingga di Nusantara ini pula diaplikasikan cara penyebaran yang sama, dengan akulturasi. Zheng Ho turut menyebarkan ajaran Islam tidak dengan kekerasan, melainkan dengan pendekatan budaya dan akhlak.  Pertemuan budaya inilah yang disebut Islam Nusantara, yaitu Islam yang tidak menghapuskan tradisi dan tidak memberangus budaya. Islam Nusantara melebur dengan budaya yang sesuai syariat.
hello undangan

Beruntung dari seminar yang menghadirkan dua guru besar dari Nanjing University Republik Rakyat China, Fan Jinmin dan Xia Weizhong, semua menjadi lebih terang benderang.
Cheng Ho (Zheng He) lahir tahun 1381 dari keluarga muslim yang taat dan bermarga Ma. Ia keturunan Arab yang tumbuh di sebuah keluarga muslim yang taat beribadah.  Pada masa itu, Nanjing merupakan kota dengan populasi muslim yang besar. Leluhur Cheng Ho pernah menjabat sebagai pejabat. Ketika usianya baru belasan, Cheng Ho ikut perang melawan Mongolia di masa Dinasti Ming. Cheng terlihat gagah perkasa dan membawa kemenangan hingga akhirnya Kaisar C heng Le mengelarkan penghargaan dan bergantilah nama menjadi Cheng Ho. Keperkasaan Cheng Ho rupanya telah memikat sang Kaisar sehingga Cheng Ho diberi kepercayaan untuk sebuah ekspedisi berlayar keliling dunia.
hello narasumber
Cheng Ho mengawali perjalanannya dari Nanjing, ibukota Cina 609 tahun lalu. Ia memimpin 27 ribu orang dalam ratusan kapal. Banyak anggota ekspedisi Cheng Ho merupakan muslim. Tujuh kali ekspedisi sekitar 50.000 kilometer jauhnya hingga Samudera Hindia, Laut Merah, Arab, bagian timur Afrika, Somalia, Kenya. Selama periode 1405-1433, bertugas menjelaskan pada dunia tentang perubahan kekuasaan di Tiongkok. Mereka juga membawa misi diplomasi dan membuka hubungan baru Cina dan negara lain. Selain itu ada beragam alasan: menunjukan kekuatan Dinasti Ming, perdagangan, pertukaran budaya, kerjasama antar negara, membuat persekutuan Islam, untuk melawan Mongolia, dan usaha membasmi perompak  di perairan Tiongkok. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho selama 28 tahun dari tahun 1405-1433 ke Nusantara dan 33 negara lainnya menjadi lambang perdamaian dan persahabatan lintas dunia. Ada versi yang menyatakan bahwa ekspedisi juga dalam rangka mencari seorang kaisar yang kabur pada masa Dinasti Ming. Meski misinya berkaitan dengan unjuk kekuatan militer, tetapi Cheng Ho tak pernah menjajah daerah lain. Dalam muhibah yang dilakukannya, Cheng Ho melakukan pertukaran kebudayaan. Ia membawa tumbuh-tumbuhan, binatang, serta obat-obatan. Di setiap daerah, dia berusaha belajar dan memahami budaya setempat.
Sumbangan terpenting dari ekspedisi Cheng Ho adalah pada sejarah maritim dunia. Di mana saat abad ke 15 terjadi penemuan peta, semua jalur ekspedisi barat setelah Cheng Ho jadi lembaran baru maritim. Meski pada Dinasti Han sudah dimulai, namun masih perlu teknik navigasi dan kemampuan yang lebih tinggi. Dan Zheng Ho memperbarui serta mengembangkannya menjadi lebih baik.
Dalam tiap perjalanannya, ekspedisi ini selalu mampir ke Nusantara. Ekspedisi pertama Zheng Ho ke Palembang dengan membawa pasukan lebih dari lima ribu personil. Pasukan ini merupakan pasukan pertahanan, bukan peperangan karena Zheng Ho tidak menjajah atau melakukan perampasan daerah. Konon ada versi yang menyatakan  saat hendak singgah di Pelabuhan Palembang, Sumatera Selatan, Zheng Ho nyaris dirampok penguasa setempat bernama Liang Tao Ming yang merupakan seorang Muslim garis keras yang selalu merampok setiap kapal milik pelaut non-Muslim. Namun, sebelum aksi itu dilakukan, Zheng Ho menangkapnya terlebih dulu.
Profesor Xia Weizhong menjelaskan bukti arkeolog dari ekspedisi Zheng Ho. Di Indonesia terdapat bangunan Sam Po Kong di Semarang. Di  Tiongkok sendiri khususnya di Nanjing yang punya tujuh puluh ribu muslim, ada masjid megah, Masjid Jingjue. Di Tiongkok juga ditemukan makam-makam orang-orang yang mendukung ekspedisi Zheng Ho, seperti makam Hang Bao, makam Yam Qing, makam Luozhi, juga arkeolog lainnya seperti di Pagoda Porselen Barat.
hello sam po kong
Sejarah ekspedisi Zheng Ho ke berbagai negara termasuk Indonesia pada abad ke-15 diperkuat dengan penemuan baru arkeologi di Nanjing, Tiongkok, dalam satu dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir di Nanjing ditemukan sisa reruntuhan lokasi pembuatan kapal serta makam kasim yang diduga merupakan bekas peninggalan kapal Zheng Ho. Di batu nisan makam kasim Hong Bao ditemukan pula kupon pembelian tanah di Semarang.
hello zheng ho
Kedatangan ekspedisi Zheng Ho ke Nusantara ternyata membawa pengaruh terhadap corak Islam yang berkembang di Indonesia. Laksamana Zheng Ho turut menyebarkan Islam di Nusantara dengan semangat damai dengan menjalin kerukunan dengan umat lain.

Post Top Ad