improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label gizi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gizi. Tampilkan semua postingan
Oktober 29, 2016

Menjelajah Minahasa Menelusuri Sejarah Hubungan Dengan Demak

by , in

Menjelajah Minahasa Menelusuri Sejarah Hubungan Dengan Demak




Kenapa aku ingin banget bisa datang ke bumi Makasar, Minahasa, Ambon dan sekitarnya? Karena banyak sekali hal yang seolah memanggil diri ini datang ke sana. Meski sampai saat ini belum kesampaian. Beberapa alasan itu antara lain:

Aku penasaran dengan bumi Ambon sebagaimana yang Sarvatraesa ceritakan dan kubagikan di salah satu novelku tersebut.

Makasar International Writers Festival itu sudah lalu lalang di time line ku sejak kapan. Menggodaku untuk datang, tapi belum juga punya kesempatan. Lalu rumah baca katakerja milik Aan Mansyur dan keponakannya Faisal Oddang juga sungguh membuatku ngiler ingin datang.

Dan bahwa Pangeran Sabrang Lor dari Demak dan armada pasukannya waktu itu menyeberang lautan menuju Indonesia Timur ini untuk mengusir penjajah Portugis, sungguh momen heroik dan historis yang seolah makin mewajibkan aku datang ke sana.


Kyai Mojo, asistennya Pangeran Diponegoro dulu dibuang ke Minahasa. Para pengikutnya menikah dengan orang setempat. Termasuk yang bernama Kyai Demak (berarti dari Demak kan ya?:D) dan sekarang bahkan dijadikan nama marga. 

Beberapa bulan lalu, sebenarnya aku dapat tawaran untuk menuliskan biografi salah seorang tokoh di Makasar. Aku sudah bilang siap. Tapi sampai saat ini belum ada lagi kabar lanjutannya.

Ditambah kemarin ini barusan dapat kesempatan mereview novel Calabai yang settingnya daerah sana. Yaaachh..tambah ngecesss.


Dus, rasanya kepenasaran dan keinginan makin menjadi-jadi deh.

Terus ingat, bahwa kalau mau ke Mekkah Medinah, musti hafal manasiknya dulu biar panggilan makin menguat (dan alhamdulillah sudah berhaji umroh tahun 2009 lalu)

Kini saatnya mengencangkan magnet antara aku dan Minahasa serta sekitarnya. Ahay.

Resep bubur Manado atau tinutuan merupakan bubur khas asli Manado dan daerah Minahasa Sulawesi Utara yang enak untuk dijadikan hidangan spesial. Termasuk  untuk  acara Hadrah. Ya kayak di Demak sini juga.


RESEP BUBUR MANADO

Bahan dan Bumbu :
  • 500 gram beras, cuci dan tiriskan
  • air secukupnya
  • 300 gram labu kuning, potong
  • 2 buah jagung, sisir dari tongkolnya
  • 200 gram ubi jalar, potong
  • 100 gram daun melinjo muda
  • 100 gram daun bayam, cuci bersih
  • 100 gram daun kangkung, cuci bersih
  • 2 ikat kacang panjang, petik 2 cm
  • 50 gram daun kemangi
  • 4 sdt garam / sesuai selera
CARA MEMBUAT BUBUR MANADO :
  1. Masukkan air 3-5 cm di permukaan beras yang telah dicuci bersih. Rebus hingga setengah matang.
  2. Masukkan potongan labu kuning, jagung dan ubi jalar. Rebus kembali sampai matang.
  3. Masukkan satu persatu sayuran ke dalam bubur. Masak terus sampai seluruhya matang dan bubur cukup kental.
  4. Angkat dan siap dihidangkan.
Bubur manado biasa dihidangkan dengan berbagai pelengkap, antara lain ikan bakar, ikan asin goreng, perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung.
RESEP SAMBAL ROA :
Bahan :
  • 4 sdm ikan roa kering siap pakai
  • 10 butir bawang merah, iris halus
  • 10 cabai merah (bisa campur rawit, pedas sesuai selera), ulek kasar
  • 2 buah tomat ukuran sedang, potong dadu
  • garam dan gula secukupnya
  • minyak untuk menumis
CARA MENGOLAH SAMBAL ROA :
  1. Panaskan minyak, tumis bawang merah dan cabai merah hingga harum.
  2. Masukan potongan tomat, garam dan gula secukupnya. Aduk. Masak hingga tomat layu.
  3. Masukkan ikan roa. Aduk-aduk hingga matang.




Sebagai temannya bubur, ada sate berbahan keong. Di Minahasa disebut sebagai Sate Kolombi. Ih persis kayak masakan yang banyak ditemukan di Demak lho ini. Ih beneran deh.

 RESEP SATE KOLOMBI
  • 1 kg kolombi(keong sawah)
  • 2 sendok makan air perasan jeruk nipis / lemon cui
  • 1 sdt garam
  • Minyak goreng untk melumuri kolombi

Bahan untk sambelnya
  • 8 bawang merah
  • 1 bawang putih kecil
  • 1genggam cabe rawit
  • 4 cabe keriting
  • 3 kemiri
  • 3 cm jahe
  • 3 cm kunyit
  • 2 tomat potong sesuai selera
  • 1/2 sdm Air perasan jeruk nipis / lemon cui
  • Sejumput gula pasir
  • Garam secukupnya
  • Penyedap (jika suka)

Cara membuat Sate Kolombi
  • Rendam kolombi selama semalam.
  • Besoknya, keluarkan kolombi dari cangkangnya. Lumuti dgn air perasan jeruk nipis / lemon cui dan garam. Diamkan sekitar 15 menit
  • Haluskan semua bumbu bumbu untk sambel dan sisihkan.
  • Tusuk kolombi pd tusukan sate.
  • Selanjutnya kita buat bumbu untk lumuran bakarannya. Ambil sedikit saja bumbu untk sambal. Campurkan dgn minyak goreng. Sisihkan
  • Selanjutnya, lumuri kolombi dgn sedikit minyak goreng, pastikan bahwa semua permukaannya terkena minyak goreng. Tapi sedikit saja ya minyaknya. Bakar hingga ¼ matang. Lumuri dgn bumbu lumuran bakarnya. Bakar lagi satenya hingga setengah matang.
  • Lakukan hal yg sama untk sisi sebelahnya. Bakar hingga kolombi matang dgn sempurna


Cara membuat sambal sate Kolombi
  • Haluskan semua bumbu di atas. Jangan lupa dicampur jg dgn air perasan jeruk nipis / lemon cui. Taruh pd wadah/piring tahan panas.
  • Panaskan minyak goreng sebanyak 2x kuantitas bumbu halusnya.
  • Panaskan minyaknya hingga puanaaaaaas nas nas dan siramkan ke bumbu halus tadi,
  • Aduk cepat agar semua komponen bumbu halus matang dgn rata.















Kalau sampai ke Minahasa beneran, aku ingin ke kampung Tondano dan  melihat lebih dekat masyarakat Jotun. Serta mengunjungi  Masjid Al Falah Kyai Modjo dan kompleks makam Kyai Modjo. Konon Masjid yang memiliki daya tampung hingga seribu jamaah itu beratap joglo, mirip dengan Masjid Agung Demak, Jawa Tengah. Masjid tersebut dibangun Kyai Modjo pada 1854.

Jadi yuk ke Minahasa dan menikmati kulinernya :))
Januari 31, 2016

Seminar Diet Alkali Bareng Wied Harry

by , in
Seminar Diet Alkali Bareng Wied Harry


Sudah lama sebenarnya pengen mempraktikkan lagi food combaining yang dulu pernah akrab dengan saya, tapi berantakan gegara waktu itu dapat undangan pelatihan kepenulisan di Puncak dan kedinginan serta khawatir jatuh sakit sehingga akhirnya makan nasi dan lauk lengkapnya.


Beberapa kali mau mencoba sendiri lagi belum berhasil juga. Dus, ketika ada flyer digital acara bareng pak wied harry ini melambai lambai menggoda, akhirnya saya putuskan untuk.ikutan. yeach, siapa tahu motivasi nya jadi lebih kuat dan makin tahu tata aturan serta menu menunya.

Maka dengan semangat empat lima kaki melangkah ke guest house eben heizer di seberangnya resto pesta kebun yang kebetulan setahun lalu jadi meeting point waktu kami para blogger diminta datang meliput acara sebuah provider.

Awalnya acara seminar akan diselenggarakan di teracota cafe di lantai duanya guest house eben heizer, tapi karena satu dan lain hal acara dipindah ke lantai tiganya, di hall pertemuan yang sering buat ajang latihan yoga.
Pak.wied harry rupanya sudah rawuh dari jam delapan. Langsung dengan sabar meladeni pertanyaan-pertanyaan dari beberapa ibu sepuh yang sudah rawuh juga. Serta mbak pelatih yoga yang punya lokasi event kali ini. 





Acara dimulai agak molor dari rencana dan  sempat mati listrik juga. Tapipak Wied Harry berhasil mengkondisikan audience sedemikian rupa sehingga musti fokus pada pemaparannya yang sebagian besar sesungguhnya pernah kita baca dan kita dengar serta lihat di televisi. 

But, ada yang berkesan juga bagiku, antara lain tentang pola makan yang berkesadaran serta  berapa persen pembagian yang tepat antara porsi sayur, karbo dan lauk. 

Siiip deh. Bismillah ya, langsung kita praktikkan saja. Semoga tiga bulan ke depan ada hasilnya yang menggembirakan. Meski harus puasa dari makanan-makanan maknyus, dan kalau kata temanku kita makan buah-buahan kayak burung dan makan sayur-sayuran mentah kayak  wedhus. 

Ahaha:D


But, seperti  kata pak Wied Harry yang menyitir ungkapan seorang selebs luar negeri yang tetap ramping sehat meski sudah berusia tujuh puluh satu tahun, 
kalau kita baik pada tubuh kita, maka tubuh kita juga akan baik pada kita. 
Gitchu:D

Post Top Ad