Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali
Siapa yang pernah nonton film Walisongo di televisi?
Pernah perhatikan bagaimana para sunan dan wali itu memutar-mutar tasbih mereka terus menerus?
Aku nggak ingat pasti apakah memang ada tokoh Sunan di film itu yang membawa tasbih raksasa. Tapi di toko dan kios-kios kawasan wisata relijius Masjid Agung Demak menjual tasbih raksasa ini lho.
Kenapa coba ukurannya harus super besar seperti itu? ahaha...itu sebenarnya masih tanda tanya juga.
Supaya syetannya lebih takut mungkin? :D
Siapa yang pernah nonton film Walisongo di televisi?
Pernah perhatikan bagaimana para sunan dan wali itu memutar-mutar tasbih mereka terus menerus?
Aku nggak ingat pasti apakah memang ada tokoh Sunan di film itu yang membawa tasbih raksasa. Tapi di toko dan kios-kios kawasan wisata relijius Masjid Agung Demak menjual tasbih raksasa ini lho.
Kenapa coba ukurannya harus super besar seperti itu? ahaha...itu sebenarnya masih tanda tanya juga.
Supaya syetannya lebih takut mungkin? :D
Selain tasbih raksasa yang bisa kita beli dan jadikan oleh-oleh, ada juga souvenir berupa cangklongan cerutu dari kayu, tongkat kayu (yang mungkin terinspirasi dari film-film tentang WaliSongo), sandal kayu alias bakiak baik yang polos ataupun permukaannya bergerigi (berfungsi juga sebagai sandal pijat)
Pun tersedia gantungan kunci maupun gantungan mobil dengan sablonan gambar masjid agung demak, bros-bros, dompet maupun tas dari yang kecil sampai besar, dari bahan kain, kulit sampai manik, juga bisa menjadi alternatif oleh-oleh.
Berbagai macam tas pun lengkap di sini. Tas cangklong dengan sablonan gambar masjid yang polosan juga banyak tersedia, membuat orang yang tadinya tidak kepikiran untuk punya tas tersebut, jadi tiba-tiba merasa membutuhkannya untuk membawa barang-barang kecil, sehingga akhirnya berpindah tanganlah tas tersebut dari kios ke tangan pembeli.
Yang bau-bau semacam oleh-oleh ala-ala Masjidil Haram dan masjid Nabawi ada juga tuh, siwak, parfum juga wewangian lain menjadi benda-benda kecil yang juga menggoda untuk dibawa pulang. Selain ringan harganya, juga masih bisa kita gunakan terus untuk jangka waktu yang lama.
kalau ingin oleh-olehnya bisa ditempel di dinding dan dipandang setiap saat sebagai bukti pernah ke masjid demak, ada hiasan dinding bergambar masjid agung, atau sembilan wali atau kaligrafi kayu bisa menjadi pilihan.
Yang suka dan butuh baju ganti? Ada nih kaos-kaos bergambar masjid agung demak, gambar wali-wali juga mendominasi barang-barang di kios-kios ini. Selain juga ada daster-daster (biasanya dari Kudus, Solo dan Pekalongan) dan busana muslim/muslimah anak-anak.
Yang suka camilan, ada nih jenang, rengginang, rangin, intip, karo, krupuk puli, merupakan oleh-oleh yang bisa dikudapi sambil jalan pulang balik ke rumah masing-masing.
Kalau mau agak-agak nyeni dan lebih awet, beli aja rekal alias tatakan mushaf Alquran dari bahan kayu juga bisa menjadi pilihan cendera mata. Ukurannya bervariasi, dari kecil sampai besar. Kualitas kayu dan kerumitan ukiran menjadi pembeda yang menentukan mahal atau murahnya souvenir ini.
Yang suka baca bisa beli buku, kitab dan bahkan primbon juga ada di sini. Cocok juga sebagai oleh-oleh bagi seorang kutu buku.
Dan satu lagi nih, yang terbaru dan mungkin belum banyak yang belum tahu bahkan juga mungkin belum banyak yang menjualnya, ada batik khas Demak. Motifnya tentu saja apalagi kalau bukan buah belimbing, berikut dengan sulur-sulur dedaunannya. Eh ada juga motif ikan dan simbol yang ada di pintu bledeg Masjid Agung Demak lho.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus