Puisi
ABU
By
Dian Nafi
kubaca cinta di tuturnya yang dewasa
ikut tergetar karena cinta memang selalu menggetarkan
kubaca kehati-hatian dalam pilihannya
ikut tertahan sebab pilihan selalu sulit
cinta seharusnya mudah tapi hidup meniscayakan pelik
o pecinta yang hati-hati
kuhela nafas dan turut merasakan kedukaanmu
di sudut sana seorang pecinta lain menunggu putusanmu
dan kau, pecinta yang hati-hati, kau tulis
'Kini rambutku penuh abu-abu. mencintaimu bisa sangat
sederhana. Tak perlu kau kumiliki agar tak harus kurinci segalanya di
pengadilan nanti. Cukup siapa punya waktu menyapa ketika diri di ambang mimpi.'
kehati-hatianmu membuka semua tabir
jawab atas tanya yang ada di kepala
bahwasanya mereka yang sampai di altar penyatuan adalah
para pemberani
dan Tuhan bersama para pemberani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar