improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label writerpreneurship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label writerpreneurship. Tampilkan semua postingan
September 03, 2024

Dian Nafi Sharing Writerpreneurship di Festival Literasi UIN

by , in

Dian Nafi Sharing Writerpreneurship di  Festival Literasi UIN



Dian Nafi mendapatkan kesempatan istimewa untuk berbagi tentang dunia kepenulisan di Festival Literasi Amanat di UIN Walisongo Semarang. Acara yang dipenuhi oleh para mahasiswa, penulis muda, dan pegiat literasi ini menjadi wadah bertemunya para pencinta kata untuk saling berbagi inspirasi dan pengetahuan.

Di sesi pertama, Dian memulai dengan topik "Kepenulisan sebagai Jalan Hidup". Ia menceritakan perjalanannya sebagai penulis yang dimulai sejak masih belia, tentang bagaimana ia menjadikan menulis bukan sekadar hobi tetapi juga profesi yang menghidupi. Ia berbagi tips praktis, mulai dari bagaimana menemukan ide cerita, mengatasi writer's block, hingga cara membangun disiplin menulis di tengah kesibukan sehari-hari.

Dian juga menekankan pentingnya menulis dari hati. Menurutnya, tulisan yang baik bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata yang indah, tetapi juga pesan yang tulus dan jujur. Para peserta terlihat antusias saat Dian berbicara tentang proses kreatifnya, terutama ketika ia mengungkapkan bahwa inspirasi sering datang dari hal-hal kecil di sekitar yang sering kali terlewatkan.

Pada sesi kedua, Dian mengangkat topik "Writerpreneurship: Mengubah Kata Menjadi Rupiah". Ia mengajak para peserta untuk melihat kepenulisan dari sisi yang lebih luas, yaitu sebagai peluang bisnis. Dian menjelaskan tentang writerpreneurship—bagaimana menjadi seorang penulis yang juga mampu menjalankan bisnis dengan baik. Mulai dari menerbitkan buku secara mandiri, menjadi ghostwriter, hingga memanfaatkan platform digital untuk monetisasi karya.

Dian juga menceritakan pengalamannya membangun personal branding sebagai penulis dan pembicara, serta pentingnya konsistensi dalam menghasilkan karya berkualitas yang dapat diterima pasar. Ia berbagi strategi untuk mempromosikan diri di era digital, termasuk memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memperluas jangkauan pembaca.

Sesi tanya jawab pun berlangsung dengan hangat. Banyak peserta yang penasaran dengan tips sukses menjadi writerpreneur di tengah persaingan ketat. Dian menjawab dengan lugas, memberi dorongan untuk tidak mudah menyerah, dan selalu berani mencoba hal baru. Ia menyemangati para penulis muda untuk terus berkarya, karena dunia literasi selalu membutuhkan suara-suara segar dan perspektif baru.

Pengalaman berbagi di Festival Literasi Amanat menjadi momen berharga bagi Dian Nafi. Ia merasa senang dapat menginspirasi para peserta untuk menjadikan menulis sebagai lebih dari sekadar hobi, tetapi juga sebagai sarana berkarya dan berdaya. Dari semangat yang ditunjukkan para peserta, Dian yakin bahwa literasi di kalangan generasi muda masih sangat hidup dan penuh potensi.


Juli 09, 2020

1 on 1 Call Counselling

by , in
1 on 1 Call Counselling



1 on 1 call konselling gratis ama konselor2 luar nih bisa sekalian jd ajang latihan conversation. Seru kalau konselornya vibe nya sama. Cuma kalau konselornya cowok lebih milih cancel aja, biar ganti konselor cewek


Layanan 1x gratis konselling ini biasanya lead buat direct org2 utk ikut konseling lanjutannya yg berbayar. Kayak preview, teaser buat ngasih lihat their expertise in that field.Tp yg gratisan 1x aja juga lumayan buat brainstorming, menggugah,gali ide2&bravety to leap of faith


Seringnya mrk kasih lihat secara cepat silabus pelatihannya utk membuat kita tertarik. Sangat detail, minute to minute bahkan. Berikut post service dan juga garansinya. Tapi ya gitu, mahal banget. But worthy. Mba dewi lestari tuh yg kutahu ambil kelas nulis berbayar dr luar.

Cari aja pakai kata kunci bidang yg kamu minati. Apakah ttg enterpreneurship, coaching, digital marketing, writing dll. Soalnya kan beda2 ya. Nanti bikin janji dulu utk 1 on 1 call konsellingnya.

Ini salah satu contoh benefit dari 1 on 1 call counselling yang pernah aku lakukan. She gives me bravety and eliminate my fears.
Waktu 1 on 1 call dg oola saat konsultasi ttg coaching, kan ditanya apa yg sekiranya menghalangi. kubilang aku sdkt ragu krn backgroundku arsitektur dan nulis, bukan psikiater atau psikolog, kok nge-coach life reset. 



Trus dia bilang, gak masalah. Make boundaries aja, apa2 yg bisa kubantu utk org2 reset their life. Sebagaimana pernah kualami dan bbrp teman/kenalan yg pernah kubantu. She said, kamu yg bikin silabusnya, arahnya, caranya. Mmg akan berbeda dg cara yg psikiater/psikolog lakukan, krn mmg beda.

kalau ada yang mau 1 on 1 call counselling juga tentang writing, writerpreneurship, bisa kontak ke wa.me/085701591957
Juni 22, 2020

Kiat Produktif Efektif Menulis

by , in





Kiat Produktif Efektif Menulis

Tips-tips ini  pernah aku bagikan saat sharing di grup fesbuk salah satu komunitas kepenulisan beberapa waktu lalu. Kita angkut ke postingan blog ini supaya makin banyak yang membaca dan mudah-mudahan terinspirasi ya.

1. Banyak Baca
Yang penting dan harus kita lakukan setiap harinya adalah membaca. Karena seperti sumur, kalau dikeruk terus bisa asat. Jadi harus bisa kulakan dan nyumber terus dengan cara mencarinya dari banyak sumber. 
Bacaannya bisa yang terkait dengan topik yang sedang kita tuliskan atau sama sekali lain. Tidak terbatas pada bidang yang kita geluti saja, tapi justru harus luas. Broaden our knowledge biar dapat banyak insight, wawasan sehingga memperkaya dan memperdalam tulisan kita. 

2. Golden Time

Yuk  kenali dengan baik golden time. Yakni waktu-waktu  di mana kita bisa lancar banget menulis. Masing-masing orang  berbeda-beda ya. Kalau aku biasanya jam-jam dini hari setelah bangun tidur dan sholat tahajud, sampai menjelang waktu sholat subuh. 

3. Kuasai
supaya nggak macet, kuasai dulu apa yang mau ditulis. kalau mentok di jalan dan itu memang harus dikerjakan (karena pesanan/order), ambil rehat. tulis yang lain dulu, misal blog atau tulisan-tulisan pendek untuk lomba, atau arisan blog misalnya dst.

4. Brainstorming
brainstorming dengan teman/sahabat/guru sangat berguna. karena dia bisa memberikan alternatif-alternatif plot, sequence-sequence, adegan-adegan, latar belakang/alasan/logika dll

5. Jadwal
buat jadual/schedule apa-apa yang sedang kita kerjakan. tempel di dinding, buat di file dll. tetapkan deadline alias DL kita sendiri, dengan selisih dari DL yang semestinya. jadi kita punya target menyelesaikan tiga atau lima hari lebih cepat dari yang seharusnya.  Jadi nggak mungkin ketinggalan atau lewat deadline yang bisa berakhir dengan penyesalan. 

6. Segera Kerjakan
Jika memungkinkan, saat membaca pengumuman lomba, segera tulis/kerjakan. Jangan tunda-tunda lagi. Meskipun saat itu mungkin baru outline atau draft kasarnya dulu. 

7. Game
Seperti bermain game, yang selalu ingin naik level, demikian pula dalam nulis. jadi makin semangat nambah koleksi tulisan, koleksi buku, sembari berupaya meningkatkan kualitas. karena kualitas itu yang terpenting.

Bisa juga shifting alias naik kelas. Kalau tadinya nulis kisah macam soup chicken stories, lalu nulis cerpen, terus nulis novel.  Kalau tadinya nulis artikel, esai, mungkin bisa shifting nulis paper penelitian. Ahahay.

8. Target
Miliki target . misal karena harus bayar X seharga Y, atau mau jalan-jalan dengan biaya Z. nah jadi kita kejar tuh. supaya dapat segitu duit, harus nulis berapa tulisan/buku dalam jangka waktu berapa. Dst

9. Ibadah
Menulis itu ibadah. jadi harus rajin dan semangat dong

10. Coba
Berani mencoba. semua kan proses. semakin sering dan banyak nulis, lama-lama  akan terasah. asal terus banyak baca, revisi, re-write dll. para profesional itu berangkatnya dulu juga dari amatir

11. Disiplin
Disiplin terhadap janji dan schedule yang sudah dibuat sendiri. jika selesai tepat waktu, kasih hadiah untuk diri sendiri. kalau lewat, hukum diri sendiri:D

12. One by One
Kerjakan satu per satu, step by step, one by one. karena kalau overwhelmed, bisa blunder. maunya mengerjakan semua bareng-bareng, ntar malah nggak ada yang rampung.


13. Notebook

Miliki buku khusus. satu untuk bank ide premis/logline. satu untuk plot/outline/rencana pengembangan ide. satu untuk catatan2 revisi dari editor dll. satu untuk bank data dialog atau scene/adegan menarik yang kita temukan, lihat atau dengar ceritanya. yang mungkin belum bisa dimasukkan ke dalam  cerita atau buku yang sedang kita tulis, tapi siapa tahu bisa berguna. 


Nih, aku punya notebook warna merah seperti punya mbak Dewi Lestari, yang kuning seperti milik Austin Kleon. Ada juga yang hitam, abu-abu dan biru. 



14. Aktif
 org yg paling sibuk adl yg paling produktif. py kegiatan/aktifitas/gawe di luar nulis akan menjadi katalis dan bensin buat produktif nulis.

15. Stay healthy

Jaga kesehatan. krn kalau sakit, nggak bisa nulis

16. Keep Writing

Pokoknya nulis terus, apapun yang terjadi.

17. Spot

Cari spot/ tempat menulis yang nyaman. Juga pakai kostum yang nyaman juga ya.

Selamat menulis!

UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 





Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Juni 21, 2020

Writerpreneur Book Series: Menulis Memoir

by , in
 Writerpreneur Book Series: Menulis Memoir


Berawal dari proyek menulis biografi yang aku terima tengah tahun 2020 yang penuh cerita ini, akhirnya aku membaca ulang beberapa buku biografi yang kumiliki. Ada dua ransel besar! Belum lagi buku-buku memoir dan buku-buku soup chicken stories. 


Dus, aku juga banyak belajar lagi tentang teknik, metode, strategi, tips, trik menulis biografi dan  juga memoir. Akhirnya aku upload juga hasil belajarku ke dalam bentuk postingan di beberapa blogku.

Baik yang hasfa.co.id hybridwriterpreneur.com dian-nafi.com writravelicious.com dan demagz.web.id

Lalu dari beberapa postingan itu, kuangkut ke dalam bentuk buku. Jadi mempraktikkan salah satu tips writerpreneurship nih. From blog to book. 


Dari dua alternatif cover, teman-teman memilih cover payung karena terlihat lebih menarik dan apik. 


Teman-teman bisa mulai PO (pre-order) alias pesan buku Tips Menulis Memoir ya.
Caranya: Tulis nama/alamat/jumlah dan judul buku yang dipesan. Kirim ke wa.me/6285701591957

UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 




Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Juni 11, 2020

Tips Menulis Memoir (7)

by , in
Tips Menulis Memoir (7)

Baca juga:

Tips Menulis Memoir (1)
Tips Menulis Memoir (2)

Tips Menulis Memoir (6)


bagaimana  mengubah memori sulit menjadi adegan?beberapa tips berikut bisa membantu mentransformasikan memori menjadi memoir


Tips 1: Mulai dengan hati
Pada tahapan awal, gali dan ingat memori kenangan hingga tak berjarak. Momen-momen yang membuat kita tercekat. Tinimbang kita melarikan diri dari emosi tersebut, tinggal dan rasakan selama mungkin. Hadapi perih dan gali lebih dalam. 

Jika sebuah adegan tidak menggerakkan kita, maka itu tidak akan menggerakkan pembaca. 
Hellen Keller bilang hal terbaik dan  terindah d dunia tiak bisa terlihat dan tersentuh. Harus dirasakan dengan hati. 

Tips 2: tidak perlu terlalu memikirkan struktur
tulisan awal akan kasar dan belum terpoles, selagi belum ada struktur, tidak perlu khawatir sepanjang kita masih bisa merasakan semua momennya dengan hati.
jangan biarkan inner sense strukturnya membunuh emosinya,inti dari jiwa kreatif.

Pada masa awal struktur, seperti ketika memastikan kamu punya marker yang tepat waktu dan menggunakan verb tense yang tepat, bersinggungan dengan penulisan memoir yang butuh kedalaman. Ini disebut the “the agony versus the ecstasy”
ketika cerita internal minta dilepaskan tapi seringnya kita abaikan.

Untuk membantu visualisasi: lihat dirimu berdiri di pojok gelap, melihat harta karun di sisi lain. Apa yang bisa kamu lakukan untuk menyeberangi rintangan emosional ini?
untuk mengambil harta karun ini, kita harus menyeberangi sisi lain. Di sinilah percaya proses mengijinkan kita membuat progress. 

menulis dari hati butuh nyali, keberanian untuk rauh dan menelanjangi jiwa, tapi inilah satu-satunya cara agar pembaca bisa beresonansi. Hati tidak bisa berbohong.

Tips 3: Dengarkan tanda-tanda atau persinggungan
Cara-cara lain bisa hadir. 
Gambar atau pemandangan yang menghantui.
Suara. Kadang kita tidak bisa menghentikan suara dari orang-orang yang memengaruhi kita. Seringnya random dan pada momen tidak terduga.

berikut checklist yang bisa kita tanyakan tentang peran memori dalam naratif

1. mengapa aku memilih memori tertentu? mulai membuat list daftar memori yang berkesan, stand out, sebab impact/akibatnya terhadap hidup, baik bahagia atau sedih. 
Momen di mana hidup berubah. Kamu butuh memutuskan mana memori yang akan bekerja dengan baik dalam timeline dan juga menampilkan pertumbuhan dan transformasi karakter. 

2. bagaimana aku akan menyampaikan adegan ini? denganpov 1? pov 3?  detail sensori/indra apa yang akan kumasukkan- penglihatan, suara, sentuhan, bau dan rasa- untuk membuat pembaca masuk ke dalam adegan?


3. bagaimana karakter bertumbuh dan bertransformasi? dalammemoir, narator, protagonis dan karakter adalah sama. 
ketika kamu punya kumpulan adegan , kamu bisa mulai menggarap bagaimana adegan mendukung narasi dan tema yang lebih luas.

tapi untuk saat sekarang, biarkan penulisan mengungkap jawaban-jawaban yangkamu butuhkan, yang paling dekat dengan hatimu.

Membiarkanmemori-memori inisial/awal ini keluar dari kepala melompat menuju halaman tertulis.

dalam menulis momen-momen rapuh ini,kita bisa membangun momentum, meskipun merasa tak nyaman dalam mengali memori-memori yang berhubungan dengan kesedihan, sakit, keyakinan dan lain-lain.

Begitu merasa aman mengerjakan tugas berat ini, ijinkan diri untuk melakukan riset terhadap memori-memori ini. terima kasih untuk jurnal, foto-foto, wawancara-wawancara, sehingga kita bisa memahami inti dari apa yang terjadi sebagaisebuah cara  untuk me-validasi memori dan memastikan bahwa kita punya fakta dan data yang benar. 

Kita bisa bergabung dengan grup-grup fesbuk yang terkait dengan memoir kita. Di sana ada dukungan besar dan koneksi nyaman dengan berbagai komunitas online dan orang-orang yang melalui pengalaman-pengalaman serupa. 

Hal ini bisa membantu kita menemukan kata-kata kita sendiri saat sharing/berbagi realita/kenyataan. Meski tidak setiap orang merasa terdorong untuk memilih  rute ini, kadang penulis merasa butuh menjaga melindungi diri mereka sendiri sebelummembagikannya dengan audiens di luar sana.

Poin akhirnya: menulis memoir bisa menjadi proses yang menakutkan. butuh keberanian dan kegigihan dalam membangkitkan memori penuh luka untuk bisa merasakan dan meng-indra-nya.

Bersikap baiklah terhadap dirimu sendiri. ijinkan dirimu menata manuskrip sampai merasa siap secara emosional untuk mengunjunginya kembali. ketika pergi ke sisi lain dan menemukan bahwa kamu sudah sembuh dan bertransformasi, maka kamu akan  punya memoir yangmembantu pembaca terhubung dengan cerita mereka sendiri.





UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 


Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Juni 10, 2020

WEBINAR: WRITERPRENEURSHIP DI ERA NEW NORMAL

by , in
WEBINAR: WRITERPRENEURSHIP DI ERA NEW NORMAL
Writerpreneurship Di Era New Normal bersama Dian Nafi

JUNE 29, 2020
19.00 - 21.00 WIB
Tiket 150.000



Gramedia Academy WEBINAR bersama DIAN NAFI

Pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung beberapa  bulan, grafiknya bukan menurun namun semakin meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan yaitu pembatasan-pembatasan di berbagai hal, di antaranya social distancing dengan stay at home dan lain sebagainya. Sayangnya masalah lain pun muncul, kebosanan, ekonomi, dll. Atas hal tersebut, mau tidak mau kita harus berdamai dengan keadaan, tetap bersikap positif, dan produktif. Salah satunya dengan mengasah diri menjadi penulis. Banyak hal bisa kita tuliskan, apalagi saat seperti ini. Selain sebagai bentuk amal jariyah, juga bisa menghasilkan tambahan pemasukan.

Materi:
Peluang apa saja dalam writerpreneurship

Tiga (3) Profitable Path
Tips writerpreneurship

Webinar akan diampu oleh Dian Nafi (Penulis Gramedia Pustaka Utama).

Dian Nafi adalah lulusan Arsitektur Universitas Diponegoro. Ia suka travelling dan menulis fiksi, non fiksi, seputar keIslaman, kepesantrenan, kewanitaan, parenting, entrepreneurship, dan pengembangan diri. Dian Nafi adalah Mentor Women Will by Google, Fasilitator Gapura Digital by Google, Trainer Hasfa Camp, dan Public Speaker. Ia sudah menulis 37 buku dan 96 antologi di 17 penerbit Indonesia. Ia adalah pemenang berbagai lomba penulisan dan sebagai pegiat banyak komunitas.


Mei 23, 2020

Talkshow With Lingkar Luar Podcast

by , in
Talkshow With Lingkar Luar Podcast



Alhamdulillah meski working from home, ternyata ada saja kesempatan untuk hadir bertemu dengan banyak orang, meski itu lewat online dan media digital. beberapa hari lalu, dua media minta kesediaan Dian Nafi untuk interview seputar dunia kepenulisan. 

Kemarin tanggal 20 April 2020, Podcast Lingkar Luar mewawancarai Dian Nafi seputar kepenulisan. Dan akhirnya tayang rekamannya pada tanggal 11 Mei 2020. 

Pertanyaannya seputar 


awal karir kepenulisan.

masalah-masalah awal nulis

Pengalaman menulis

Gimana mengatur waktu menulis dengan pekerjaan lain

Terus mengalirlah ke mana-mana juga pembahasannya itu. Termasuk bagaimana ceritanya kok bisa sampai pergi ke Belanda dan jalan-jalan ke Eropa.

kenapa menekuni kepenulisan padahal kerja arsitek bayarannya lebih gedhe dan seterusnya.

Bagaimana mengatasi kejenuhan

Apakah sudah pernah menulis buku berkaitan dengan arsitektur 


dan lain-lain pertanyaan.



Dengerin sendiri ya rekaman podcast-nya. Silakan langsung meluncur ke channel podcast yang keren ini. 
Mei 23, 2020

Writerpreneurship Dan Era New Normal

by , in



Writerpreneurship Dan Era New Normal

Rabu 20 Mei 2020 kemarin, Dian Nafi mendapat undangan dari satgas NU peduli covid-19 untuk mengisi sesi sharing via zoom. Topiknya tentang writerpeneurship dan  Era New Normal.

Alhamdulillah sesi satu jam ini menjadi kesempatan untuk menyemangati utamanya diri sendiri dan juga lebih banyak orang lagi supaya bisa memanfaatkan era new normal, di mana makin banyak pengguna internet dan gadget. Writerpreneurship makin punya banyak peluang dan kesempatan yang lebih luas. sayang sekali kalau kita tidak bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya. mengendarai momentum dengan seoptimal mungkin, mengerahkan segala daya upaya usaha dan doa untuk bisa menghasilkan yang terbaik.

baik dari sisi kemanfaatan, sehingga kepenulisan kita memiliki nilai jariyah yang masih bisa kita petik buahnya meskipun kita sudah tiada dan berpindah ke alam lain, maupun dari sisi benefit berupa finansial,material, jaringan, networking dan lain-lain yang bernilai duniawi.

However kita semua tahu bahwa yang sepertinya tampak duniawi juga bisa menjadi bekal yang baik untuk ukhrowi kita. Kan muslim mukmin yang kuat secara ekonomi justru yang dianurkan, agar kita punya kemandirian, sehingga tidak meminta-minta. Ya kan. Aamiiin..
Apalagi kalau bisa memberi. Karena Orang yang tangannya di atas lebih baik daripada tangan di bawah. 

Ada banyak banget sebenarnya yang bisa dibahas terkait writerpreneurship. Karena waktunya singkat, hanya satu jam sudah berikut tanya jawab, maka dalam kesempatankemarin dibagikan tentang tiga jalur kepenulisan yang profitable.

November 14, 2016

7 LANGKAH WRITERPRENEUR

by , in
7 LANGKAH MENJADI WRITERPRENEUR





 Setelah kemarin kita bagikan tips menulis personal literature dan tips menulis novel yang disiapkan untuk film, kali ini kita akan bagikan tips menjadi writerpreneur.

Apa aja sih sebenarnya yang musti dilakukan untuk bisa menjadi writerpreneur?
Nih dia langkah-langkahnya:

Write and polish your manuscript
Create your business plan
Create your author platform
Engage your audience
Prepare for your book launch
Maintain your momentum
Sharing the value of your success
yuk simak penjelasan singkatnya...

1. Write and polish your manuscript
Tulis dan poles naskah kita. first draft alias draft pertamanya tulis dengan hati, dengan cepat, tanpa cang cing cung




 2. Create your business plan

jadi siapkan rencana bisnis untuk buku dan tulisan yang akan kita rilis nanti.


3. Create your author platform

platform penulis ini penting banget. temukan ciri khas kita, branding dengan baik, dan siapkan banyak kanal, channel, tunnel untuk bisa menyuarakan dan menjadi corong bagi tulisan, ide, gagasan dan buku kita.

4. Engage your audience
Baik pembaca lama maupun calon pembaca musti kita rangkul agar selalu dekat dengan kita dan suka membaca tulisan-tulisan kita

5. Prepare for your book launch
Siapkan dengan baik rencana launching atau rilis buku kita. Siapkan momentum, rancang secara detail, libatkan banyak pihak yang bisa mendukung dst.

6. Maintain your momentum
Momentum yang sudah kita dapatkan ini sejogjanya kita undangkan. Emphasize. Bold. Jaga agar momentum ini bisa berlangsung selama mungkin, atau paling tidak sampai kita menyiapkan momentum berikutnya.


7. Sharing the value of your success

Bagikan cerita kesuksesanmu, baik dalam proses menuliskan buku, ataupun dalam launching serta penjualannya. Share 
Selamat menulis!
UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 


Silakan daftar via link ini: https://gramediaacademy.com/enroll/workshop/177


Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Maret 24, 2016

Ada Closing Lagi Setelah Closing

by , in
Ada Closing Lagi Setelah Closing

Dulu sering kepikiran, kenapa orang yang kaya malah cenderung tambah kaya, yang canggih cenderung tambah canggih, dan sebaliknya. Ada apa di balik takdir/nasib itu?

Kemarin sepulang dari mengisi talk show kepenulisan dalam rangka hari Jadi Kota Demak, sebuah pemikiran dan jawaban berkelebat dalam benak. Oh  jadi mungkin begitu cara main mereka, orang kaya dan canggih yang makin kaya dan canggih itu. Mereka beraksi, kemudian dalam perjalanan mengalami banyak hal termasuk rintangan, feedback dan semacamnya, sehingga kemudian memperbaiki lagi sistem dan performanya sehingga makin canggihlah dalam perjalanan berikutnya. Begitu seterusnya.




Ketika dalam kesempatan talkshow di radio, saya mendapat permintaan untuk memberikan statement closing, saya sadar bahwa closing ini penting banget. Dan karenanya justru harus dipersiapkan serta dipikirkan jauh-jauh hari. So, dalam tiap kali performance kopdar/offline pun saya mencantumkan closing ini.

Eh kemarin ini, ternyata meski saya sudah sampaikan closing statement yang memang sudah dipikirkan matang-matang dan disajikan dengan spektakuler di ujung presentasi, ternyata mbak moderatornya nodong minta closing statement lagi di penghujung acara tanya jawab, alias di pojok acara talkshow. Dus, nggak mungkin kan closing yang tadi sudah disampaikan, sekarang diulang lagi. Kesannya kurang kreatif, so mendadak saya jadi membuat closing lagi.

Pengalaman ini mengajarkan bahwa pada kesempatan berikutnya, saya musti menyiapkan dua closing. Closing setelah presentasi, dan closing setelah tanya jawab. Gitchu.

See?
Pengalaman dan jam terbang bagaimanapun mengasah kita. Ada yang baru lagi yang kita pelajari, ada yang baru yang mendorong kita berbuat lebih baik lagi.






Maret 13, 2016

Sharing Kepenulisan Dalam Rangka Hari Jadi Kota Tercinta

by , in

Sharing Kepenulisan Dalam Rangka Hari Jadi Kota Tercinta

Alhamdulillah, insyaAllah selasa tanggal 22 Maret 2016 jam 09.00 WIB-selesai, saya akan sharing kepenulisan dalam rangka Hari Jadi Kota Demak. Bertempat di panggung Demak Book Fair, di alun-alun Demak depan masjid Agung Demak.

Bismillah. Wish me luck ya.
Matur suwun

Post Top Ad