improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film. Tampilkan semua postingan
Juli 25, 2023

Tips Menulis Premis

by , in
Tips Menulis Premis

dian nafi

Menulis premis yang kuat dan jelas merupakan langkah penting dalam proses menulis. Premis adalah pernyataan singkat yang menggambarkan ide inti atau pesan yang ingin Anda sampaikan dalam tulisan Anda. 

Berikut adalah beberapa tips untuk menulis premis yang baik:

Singkat dan padat: Premis haruslah singkat dan padat, biasanya hanya terdiri dari satu atau dua kalimat. Jangan gunakan kalimat yang terlalu panjang atau rumit karena akan membuat premis sulit dipahami.

Spesifik dan jelas: Pastikan premis Anda menyatakan secara jelas apa yang ingin Anda sampaikan. Hindari kalimat yang ambigu atau dapat diartikan dalam berbagai cara.

Fokus pada inti permasalahan: Premis harus mengidentifikasi masalah utama atau ide inti yang ingin Anda eksplorasi atau sampaikan dalam tulisan Anda.

Pilih kata-kata yang tepat: Pilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan premis dengan tepat. Hindari penggunaan kata-kata yang berlebihan atau ambigu.

Jelaskan dampak atau implikasinya: Cobalah untuk menyertakan informasi tentang dampak atau implikasi dari premis Anda. Apa yang akan terjadi jika premis Anda benar atau terbukti salah?

Pertimbangkan target audiens: Ketika menulis premis, pertimbangkan siapa target audiens Anda. Pastikan premis Anda relevan dan menarik bagi audiens yang dituju.

Sisipkan argumen atau bukti: Dalam beberapa kasus, premis bisa lebih kuat jika Anda dapat menyertakan argumen atau bukti pendukung untuk mendukung pernyataan Anda.

Jangan campur adukkan premis dengan opini: Pastikan premis Anda merupakan pernyataan fakta atau argumen yang dapat diverifikasi, bukan sekadar opini pribadi.

Evaluasi kembali premis Anda: Sebelum mulai menulis, evaluasi kembali premis Anda untuk memastikan bahwa ini adalah inti dari apa yang ingin Anda sampaikan.

Sederhana namun kuat: Kesederhanaan adalah kunci. Cobalah untuk menyampaikan premis Anda dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca tanpa kehilangan kekuatan argumen.

Ingatlah bahwa premis adalah dasar dari seluruh tulisan Anda, jadi penting untuk menghabiskan waktu untuk merumuskannya dengan tepat sebelum Anda melanjutkan ke tahap menulis selanjutnya.
November 10, 2022

Film Favorit Dian Nafi

by , in

 Film Favorit Dian Nafi




Sebagai seorang hybrid writerpreneur, menonton film bagi dian nafi tentu saja merupakan sunnah kalau tidak bisa dikatakam sebagai wajib sih. Hehe. Kalau ada film film baru yang bagus, baik itu produksi luar negeri maupun dalam negeri, aku berusaha menontonnya. Apakah itu  menonton di bioskop atau di tempat lain. Baik sendirian, sama anak-anak ataupun kawan-kawan. Lebih senamg lagi kalau pas dapat tugas liputan atau promo film. Karena selain gratisan nontonnya, juga dapat uang kompensasi untuk liputannya. Eaaaa.


Ngomomgin soal film favorit, ada banyak banget lah. Kalau yang akhir akhir ini  aku suka film Mencuri Raden Saleh. Bukan karena itu produksinya visinema angga sasongko yanh notabene anak perudahaannya pak Gita Wirjawan yang adalah dosen dan idolaku ya. Tapi memang beneran filmnya bagus banget. Baik dari segi sinematografi  alur cerita yang tak biasa, penuh twist dan permainan akting bintang bintang mudanya yang ciamik.

Kalau film luar negeri tentu saja aku suka produksi marvel. Superhero films ini adalah menu wajib yang harus kutonton karena menuruti keinginan anak anak remajaku yang juga penasaran. FOMO fear of missing out alias gak mau ketinggalan tadinya yang menjadi motivasi awal. Tapi setelah beberapa kali nonton spiderman,  batman, dan lain lain termasuk endgame, lama-lama nyandu juga. Sadar bahwa film filmnya memang yahud. 


By the way anyway busway, aku sebenarnya punya film favorit dari dulu sampai sekarang yang kalau nonton masih suka nangis gregetan. Macam kuch kuch hota hai, kabhi kushi kabhi gam, dan film film shakhrukh khan lainnya. Maklum, ngefans berat hehe.


Film film lain yang mungkin tidak viral atau populer tapi aku suka,  ada juga. Biasanya karena direkomendasikan oleh teman, saudara atau kenalan dan kolega.

Masih kepikiran lho sampai sekarang. Kapan ya kira-kira cerita novel atau cerpenku juga difilmkan. Eaaaaa.


Aamiin ya Allah. Ya robbal alamiin.

Kalau kamu, apa film favoritmu?

Oktober 19, 2022

Suka Drakor atau Nggak?

by , in

 Suka Drakor atau Nggak?



Ini pertanyaan yang sungguh sulit.

Masalahnya adalah bukan suka atau tidak suka. Tapi tidak sempat.

Beneran!

Karena suatu kali saat aku sedang berada dalam  barisan panjang antrian untuk mengurus perpanjangan surat ijin mengemudi, alias sim, aku terpaku melihat drama korea yang ditayangkan di televisi ruangan kantor polres itu.


Lah ternyata drama korea menarik banget ya. Seru. Pemain pemainnya sangat natural, tidak tampak sedang acting, dan kostum serta setting lokasi juga vibe nya so believable.


Pantesan aja banyak yang suka dengan drama korea. Dua adik perempuanku itu juga fans berat drama korea. Kalau mereka bertemu dan ngobrolin drama korea, pasti seru banget.


Pernah beberapa kali aku mendapati adikku tengah menangis gero gero dan dlewer dlewer di ruang tengah rumah kami, karena dia lagi nonton drama korea.


Trus pertanyaannya kok sampai gak sempat nonton drama korea ki lho ngapain aja?

Ya banyak yang dikerjakan.

Trus pertanyaan berikutnya mungkin adalah tapi kok kalau ada film barat atau film indonesia yamg bagus, dibela belain dan disempat sempati pergi ke bioskop?

Lah ya iya, karena kadang ada kebutuhan untuk merefresh dan menggali kepiawaian  telling story nya para film maker tersebut. Atau juga karena ingin keep in touch dengan para pembuat ataupun pemain filmnya. Karena setelah nonton bisa mention mention atau nge tag nge tag. 


Sebabnya mungkin dari kecil memang aku sukanya film barat dan film india malahan. Drama korea ini datang kan belakangan pas aku sudah tua ini. Eaaaa.


Eh pernah juga ding aku nonton drama korea yang bikin aku nangis parah, berlinang air mata, sampai kepalaku pusing. Mungkin juga ini salH satu aspek kenapa tanpa sadar aku tidak begitu nonton drama korea. Khawatir nangis nangis lagi yang sampai bikin pening kepala. Mungkin lho yaaa.

Oh ya satu lagi, mungkin aku khawatir bakal kecanduan drama korea kayak yang teman-teman ceritakan di media sosial. Kecanduan yang bisa merampas waktu lain padahal sudah ada alokasi tugasnya, kan ya berabe. Ya kan

Btw aku mau deh coba nonton drama korea lagi.  Sini sini kasih judul judul drama korea rekomendasimu




Februari 17, 2021

Talkshow di Radio Suara Kota Wali Demak RSKW

by , in

 Talkshow di Radio Suara Kota Wali Demak RSKW




Alhamdulillah pada hari Ahad awal Februari 2021 lalu, aku mendapatkan undangan untuk mengisi talkshow kepenulisan di radio kebanggaan Demak. Radio Suara Kota Wali Demak RSKW. 


Bersama host-hostnya yang ramah dan baik hati, kami berbincang tentang seluk-beluk kepenulisan, buku, penerbitan, literasi, seni  budaya dan film. Berlangsung satu jam dari pukul sepuluh sampai sebelas pagi, tahu-tahu waktunya habis. hehe. 

Tentu saja ada musik-musik yang diputar di sela-sela perbincangan seru yang mengandung unsur-unsur curhatan colongan juga. Hahahaa

Thanks for having me ya:)





Oktober 23, 2018

A Star Is Born: Love is Pain

by , in
A Star Is Born: Love is Pain




Oh fucking good!
Senang banget karena akhirnya setelah puluhan tahun mendamba dan setidaknya lima tahun yang lalu aku pernah menuliskan keinginanku ini dalam kompetisi SCUFI Surat Cinta Untuk Film Indonesia yang waktu itu kumenangkan, akhirnya bioskop hadir di kota kecilku. Yeayyyyyyy... alhamdulillah. 

 


Tempatnya di bekas gedung bioskop lama yang dulu pernah menjadi tempat kami menonton Film Kartini jamannya Yeni Rahman dan film Pahlawan sewaktu kami duduk di bangku SMA.

So, begitu bioskop ini hadir lagi di sini, aku buru-buru datang untuk mencobanya. Film Venom menjadi pilihanku karena pilihan lainnya horor semua. Tapi aku belum sempat menuliskan reviewnya. Kali ini aku mau menuliskan kesan atas film yang barusan kutonton saja, A Star Is Born.



Aku datang agak terlambat sehingga kehilangan lima menit pertama. Oh Damn! Kayaknya aku harus menontonnya sekali lagi dan memastikan bahwa aku tidak ketinggalan.




Karena datang untuk belajar story telling, di samping juga untuk mendapatkan hiburan serta pelajaran kehidupan, aku mencermati baik-baik bagian dramatiknya terutama.

Yang aku suka dari film besutan Bradley Cooper dan dibintangi Lady Gaga ini adalah semuanya terasa compelling, padat. Sepertinya setiap bagian diperhatikan dan diperhitungkan dengan seksama. Tidak ada yang sia-sia. Semua berfungsi. Semua ada maksud dan tujuannya.

Termasuk kehadiran si Charlie anjing yang Ally (Lady Gaga) bawa ke rumah mereka waktu itu. Keberadaan Charlie di bagian klimaksnya saat Jack (Bradley Cooper) mau mati, menjadikan adegan itu semakin dramatis sekaligus spiritualis. Seolah mengatakan kalau binatang itu lho tahu bagaimana seseorang akan mendekati kematiannya.



Kurasa Jack mungkin bunuh diri. Tidak diceritakan dan ditampakkan bagaimana dia mati. Penonton diminta menebak-nebak sendiri. Dan yang terlintas dalam kepalaku adalah ketika Jack cerita dengan temannya di panti rehabilitasi drug dan narkoba saat-saat dia pernah mencoba bunuh diri ketika berusia 13 tahun. Potongan adegan bercerita itu rupanya semacam gimmick.



One of memorable scene from A Star Is Born is when Jack suddenly come to Ally's room coz her daddy allow him. Aslinya yg nonton sih nyadar ya oh palingan ini si Jack nih,meski shoot nya mmg bikin penasaran antara apakah itu si ayah atau si jack. Tp tetap aja ikut kaget kyk Ally


Yg paling bikin masygul stlh nonton A Star Is Born adalah hiks itu si bradley cooper 43 th bikin karya sebagus itu, direct newbi jd secerlang itu, arrange n manage big team sekompak itu. 43 th. Sementara di usia yg sama, kita belum ngapa2in. Itu bagian paling pedih sih *lecutdiri

Seandainya raz tdk ngomong kyk gitu ke jack, apakah jack mungkin tdk akan bunuh diri?

padahal jack udah berusaha untuk “sebersih” mungkin buat Ally.. and here comes Rez..

dan dalam kehidupan nyata ya mmg ada situasi2 demotivasi macam begitu ya. Betapa kuatnya kekuatan kata2 dlm membangkitkan ataupun sebaliknya, menghancurkan

jack bunuh diri pakai obat apa gantung diri ya ? nggak di lihatin

Mmg gak dilihatin krn memberi kebebasan pd penonton utk berimajinasi sendiri. Sekilas aku lihat ada pisau di tepi meja pas dia taruh topi koboinya.

bagian2 kosong antar percakapan, bagian2 kosong dalam adegan, justru mjd kekuatan dramatiknya. Hrs belajar sih bgm cara bikin 'something between lines' and unspoken moments kyk gitu.

Kosong adalah isi





 Bagian yang paling aku ambil pelajarannya tentang story telling adalah ketika ada waktu-waktu hening di antara percakapan yang justru menimbulkan kesan dramatik.

Waktu Jack pertama kali menceritakan tentang masa lalunya pada Ally di depan Indomaret.

Lalu 'hening antara' dalam percakapan antara  Ally dan Jack ketika berbincang di panti rehab.

Juga something between lines saat adegan Jack hendak menyampaikan kejujuran pada kakaknya kalau bukan ayahlah idolanya, tapi justru sang kakak (yang selama ini selalu berselisih dengannya)


Hubungan antara Ally dan sahabat serta teman-temannya di klub
Hubungan antara Ally dan ayahnya
Hubungan Jack dengan kakaknya.

Film adalah tentang hubungan antar manusia, dengan kepedihan-kepedihan antar mereka, yang sesungguhnya lahir sebab cinta.


Agustus 12, 2016

Tips Menulis Gina S Noer

by , in
Tips Menulis Gina S Noer


Siapa yang nggak kenal nama Salman Aristo?
Nah, mbak Gina S Noer ini adalah istrinya yang juga sukses di dunia skenario film. Saya pertama kenal langsung dengannya saat saya memenangkan lomba menulis cerpen yang diadakan Plot Point dan kemudian dibukukan dalam Cerita Cinta Kota.

Kemudian  tulisan saya terpilih lagi saat Plot Point bikin event lomba menulis cerita sebagai kado hari Film Nasional. Dan mbak Gina ini serta dua orang film lainnya lagi yang menjadi jurinya.

Yuk simak tips darinya. Bagi mbak Gina S Noer aka Retna Ginatri S. Noer, kesuksesan film garapannya merupakan sebuah rezeki dan keberuntungan. Dia mengakui bahwa tidak semua film yang ditulisnya terjamin akan menjadi box office.

Untuk menciptakan film yang sukses di pasaran, ada kerjasama tim yang solid di baliknya. Jika ada sebuah skenario yang bagus, belum tentu akan terlihat bagus di layar jika sutradaranya kurang mumpuni. Namun kadangkala ada pula skenario yang biasa saja, digarap oleh sutradara yang bagus maka hasilnya pun bisa jadi memuaskan.
Gina sendiri memandang, pengembangan skenario adalah suatu investasi awal yang paling murah bagi para produser jika ingin menghasilkan film yang berkualitas. Dia melihat masih ada saja pihak yang menganggap enteng masalah skenario.

Gina tidak mau terburu-buru dalam bekerja. Dia membutuhkan waktu yang cukup panjang yaitu minimal enam bulan dalam menciptakan skenario yang matang. Waktu sepanjang itu dihabiskan antara lain untuk merumuskan ide cerita, melakukan riset, menyusun sinopsis, memperkuat karakter, hingga menulis skenarionya. Setelah jadi, skenario pun biasanya masih harus melalui proses perubahan berkali-kali.
Selama proses menggarap skenario, dia melibatkan sutradara, produser, dan sebuah sindikasi penulis skenario. Mereka akan membantu mengembangkan ide cerita tetapi ide dasar dan proses menulis skenario itu sendiri tetap berada di tangan Gina.
Pekerjaan menulis skenario memang berbeda dengan pekerjaan menulis buku, cerpen, atau puisi yang dapat dilakukan murni seorang diri. Pada prakteknya, seorang penulis skenario tetap harus berkolaborasi dengan pihak lain untuk melakukan pengembangan cerita.
Salah satu hal penting yang kerap dilupakan dalam proses penggarapan skenario adalah riset. Gina yang memiliki latar belakang pendidikan Komunikasi Massa pun merasa beruntung. Lewat ilmu jurnalisme investigasi yang dia pelajari saat kuliah, dia memiliki modal kuat untuk melakukan riset.
Skenario yang baik baginya adalah skenario yang memiliki cerita serta menampilkan karakter-karakter yang menarik, sehingga membuat penonton terus bertanya, “What’s next?”.  

Apabila penonton telah berhenti bertanya, artinya mereka kurang menikmati. Apalagi di era sekarang ini, jika bosan dengan film maka beralih ke telepon pintar di genggaman tangan adalah langkah termudah.



dian nafi dengan mbak Gina S Noer dan tim Plot Point di UWRF Ubud Bali


Gina merasa film sangat berperan penting bagi kehidupannya. Film baginya dapat membentuk hidup seseorang. Sejak kecil, dia gemar melahap berbagai bacaan dan film. Hal tersebut tak lepas dari pengaruh keluarganya.
Dia lahir dan sempat merasakan masa kecil di Balikpapan. Saat usianya 10 tahun, dia bersama keluarga pindah ke Jakarta. Selain membaca dan menonton, Gina kecil pun senang menulis.

Saat duduk di bangku SMA, sahabatnya mengenalkan kepada Angga Dwimas Sasongko yang kini menjadi sutradara. Gina dan Angga membuat bersama yaitu film pendek berjudul Maya (2003).
Film digarap dengan modal handycam pinjaman. Bahkan untuk mengedit film tersebut, mereka harus ke daerah Mangga Dua karena tidak memiliki komputer. Mereka kemudian mengikutkan filmnya ke kompetisi film pendek. Setelah film tersebut, mereka tak berhenti berkarya hingga kini.
Ada sebuah momen penting lainnya saat Gina masih duduk di bangku SMA. Dia mengikuti sebuah workshop perfilman dari kru Ada Apa Dengan Cinta? termasukMira Lesmana dan Rudy Soedjarwo. Kala itu hujan turun, tapi dia tetap bersemangat untuk ikut. Siapa sangka, saat ini dia telah menjadi rekan seprofesi Mira Lesmana dan Rudy Soedjarwo.

Seru kan pengalaman mbak Gina dalam dunia tulis menulis, skenario dan perfilm-an. Dengannya aku akhirnya bertemu langsung guna brainstorming ideku tentang sebuah novel. Berangkat dari ketertarikan mereka akan cerpenku yang menang lomba saat itu, mereka memang memintaku menulis cerita yang lebih panjang aka novel untuk bisa diterbitkan. 

Beberapa ide kusampaikan dalam pitching dan brainstorming di Jakarta kala itu, dan mbak Gina meng-ACC salah satunya yang kemudian kukembangkan menjadi novel Mengejar Mukti. Alhamdulillah novel tersebut akhirnya lahir dan sudah bisa teman-teman dapatkan di sini >> https://play.google.com/store/books/details?id=2D3JDAAAQBAJ


Kami bertemu lagi saat sama-sama menghadiri Ubud Writer Reader Festival di Bali waktu itu, sekitar Oktober beberapa tahun lalu. Kemudian kami jumpa lagi saat awarding night di Crematology Coffee &  Roaster  daerah Senopati Jakarta. Karena novelku Shape Of My Heart terpilih menjadi salah satu dari delapan novel terbaik pilihan even Bulan Narasi yang diselenggarakan Nulis Buku dan Plot Point.  Lalu aku bersua lagi dengan mbak Gina karena mendapat undangan hadir dalam gala dinner yang digelar oleh Mizan September tahun berikutnya sekaligus launching Mizan Digital Initiatives.

 
Sukses terus ya mbak! Proud of you!
dian nafi dengan gina s noer pitching dan  brainstorming jakarta

Feature Film
  • Foto, Kotak dan Jendela (2006)
  • Lentera Merah (2006)
  • Jelangkung 3 (2007)
  • Musik Hati (2008)
  • Ayat-Ayat Cinta (2008) (bersama Salman Aristo)
  • Perempuan Berkalung Sorban (2009)
  • Queen Bee (2009)
  • Hari Untuk Amanda (2010) (bersama Salman Aristo)
  • Habibie & Ainun (2012) (bersama Ifan Adriansyah Ismail)
  • Pintu Harmonika (2013) (bersama Piu Syarif, Rino Sarjono, dan Bagus Bramanti, Sigi Wimala)

Short Movies
  • Maya (2003) (produser) Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
  • Ladies Room (2003) (produser & penulis) Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
  • Refleksi (2005) (penulis) Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
  • Harmoni Baruga (2009) (penulis) Sutradara : Dani
  • JK (2009) (penulis) Sutradara : Hanung Bramantyo





dari berbagai sumber
Mei 01, 2016

Puisi, Aan Mansyur dan AADC

by , in
Puisi, Aan Mansyur  dan AADC



Jadi memang sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.  Aan Mansyur penyair kondang asal Makasar, diundang ke Jogja dalam premier film Ada Apa Dengan Cinta alias AADC2. sekaligus peluncuran buku puisinya 'Tak Ada New York Hari Ini'.


Ini dia salah satu puisi Aan untuk AADC2 yang dibacakan Rangga:

Batas
Semua perihal diciptakan sebagai batas

Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain

Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin

Besok batas hari ini dan lusa

jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,

bilik penjara, dan kantor wali kota, juga rumahku dan seluruh tempat di mana pernah ada kita

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta

Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata

begitu pula rindu. Antara pulau dan seorang petualang yang gila

Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang

Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya

Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan

Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur

Apa kabar hari ini?

Lihat tanda tanya itu jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi 


Aan melakukan riset panjang untuk puisi-puisinya ini dan dia bilang: Puisi-puisi Rangga di film ini lahir dari cara berpikir Rangga dan juga persoalan-persoalan yang dihadapi Rangga. Rangga begitu percaya dengan yang disebut sebagai kekuatan kata-kata dan kekuatan bahasa.

Wow ya?!

Nah, jika pada malam minggunya dia milik para hadirin premier AADC2, maka hari minggunya Aan menjadi milik kami semua yang hadir hari itu di event kampus fiksi emas. Sehingga aku dan teman-temanpun punya kesempatan untuk berfoto bersamanya setelah mendengar penuturan proses kreatif penulisan puisi-puisinya.


Terima kasih mas Aan Mansyur. Semoga lekas ketemu jodohnya ya:)

November 05, 2015

Kabhi alvida na kehna (Never say goodbye)

by , in

Kabhi alvida na kehna (Never say goodbye)


Film yang dibintangi Shakhrukh Khan ini beberapa kali tayang di televisi dan setiap kali diputar selalu bikin air mata menetes, mengalir sampai kita sesenggukan. 

Saat-saat seperti itulah kita percaya cinta itu ada, dan menyentuh kehidupan. 

Tumko bhi hai khabar – You also know
 Mujhko bhi hai pata – I also know
 Ho raha hai judaa dono ka raasta – Our ways are getting separated
 Door jaa ke bhi mujhse – Even going away from me
Tum meri yaadon mein rehna – You stay in my memories
Kabhi alvida na kehna (3) – Never say goodbye
Tumko bhi hai khabar – You also know
Mujhko bhi hai pata – I also know
Ho raha hai judaa dono ka raasta – Our ways are getting separated
Door jaa ke bhi mujhse – Even going away from me
Tum meri yaadon mein rehna – You stay in my memories
Kabhi Alvida Na Kehna (3) – Never say goodbye
Jitni thi khushiyan sab kho chuki hai – Whatever happiness there was it’s all gone
Bas ek gham hai ke jaata nahi – Just the sadness won’t go away
Samjha ke dekha behela ke dekha – I tried to make it understand
Dil hai chain isko aata nahi…aata nahi – This heart does not receive any peace…
Aasoon hai ke hai angaarey, aag hai ab aankhon se behena – Are these tears or bolts of flame, fire now floats through these eyes
Kabhi alvida na kehna (3) – Never say goodbye
Rut aa rahi hai, rut jaa rahi hai – Seasons have come, seasons have gone
Dard ka mausam badla nahi – The weather of pain has not changed
Rang yeh gham ka itna hai gehera – The color of sadness is so deep
Saadiyon bhi hoga halka nahi…halka nahi – Even after years it will not get less…will not get less
Kaun jaane kya hona hai – Who knows what will happen
Humko hai ab kya kya sehena – What more do I have to go through
Kabhi Alvida…Kabhi Alvida Na Kehna (2) – Never say goodbye
Tumko bhi hai khabar – You also know
 Mujhko bhi hai pata – I also know
Ho raha hai judaa dono ka raasta – Our ways are getting separated
Door jaa ke bhi mujhse – Even going away from me
Tum meri yaadon mein rehna – You stay in my memories
 Kabhi Alvida Na Kehna (5) – Never say goodbye



Post Top Ad