Bayangan Tak Selalu Sesuai Kenyataan
Dalam kejadian sesungguhnya memang demikian, sehingga ungkapan ini sepenuhnya benar.
Banyak orang tentu mengira menjadi artis, seleb, penyanyi, vokalis tentulah berkelimpahan harta.
Sama halnya penulis yang kalau pas dapat orderan nulis novel biografi tadinya punya bayangan akan dapat fee antara 10-20 juta an, tapi pas sudah ketemu langsung ama yang ngorder ternyata cuma dapat 40% dari yang dibayangkan.
Atau pas dapat undangan sharing dari brand terkenal yang ngadain CSR, tadinya mengira akan dapat amplop an antara 300 ribu- 1 juta seperti biasanya kalau dapat undangan dalam kota, tapi malah cuma dapat terima kasih karena katanya itu gerakan sukarelawan. Oh my.
Atau pas dapat undangan sharing dari brand terkenal yang ngadain CSR, tadinya mengira akan dapat amplop an antara 300 ribu- 1 juta seperti biasanya kalau dapat undangan dalam kota, tapi malah cuma dapat terima kasih karena katanya itu gerakan sukarelawan. Oh my.
Jadi artis pun sama saja, ada kalanya dapat sedikit, ada kalanya dapat banyak. So, akumulasinya juga nggak banyak-banyak amat. Sehingga anggapan dan bayangan orang pada umumnya tak selamanya benar.
Hanya karena penulis atau artis terkenal, mosok kalau naik motor atau vespa malah diledek, eh kok cuma naik motor atau vespa. Lah kok malah bullying, bukannya malah nyumbang misalnya dengan ngasih duit atau.ngasih mobil, ya kan? Itu kan lebih bermanfaat. Ahaha :D
However kamu juga tak berusaha menutupi keadaan dirimu yang sebenarnya, kamu tak ingin berpura-pura tampil wah. Yach ada kalanya kamu tak bisa menyembunyikan malu dari raut wajah dan parasmu. Tapi selebihnya kamu puas karena jujur, tampil apa adanya dan tidak terbebani karena harus bersembunyi di balik topeng.
Malu itu kalau mencuri atau berbuat kriminal. Kalau jujur mah nggak perlu malu. Ya kan?
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar