Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Harga promo tiket kereta api di hari imlek
Info KA =
Spesial Promo 'Gong Xi Fa Cai'
PT.KAI mengadakan tiket Promo mulai dari 36rb untuk kereta non Subsidi di Pulau Jawa dan Sumatera.
"Dalam rangka Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Cina, PT.KAI meningkatkan program – program promosi serta minat penumpang
kereta api kelas Eksekutif dengan melakukan strategi promosi bertemakan
'Gong Xi Fa Cai'
Berikut adalah Daftar Tarif Promo dan relasi kereta
1.Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasar Turi-Gambir PP) Exe. 240.000
2 Argo Wilis (Surabaya Gubeng- Bandung) Exe. 184.000
3. Argo Lawu (Solo Balapan- Gambir PP) Exe. 200.000
4 . Argo Dwipangga (Solo Balapan- gambir PP) Exe. 200.000
5 Argo Sindoro (Semarang Tawang-Gambir PP) Exe. 160.000
6.Argo Muria (Semarang Tawang- Gambir PP) 160.000
7. Argo Jati (Cirebon-Gambir PP) Exe. 80.000
8. Gajayana (Malang - Gambir PP) Exe.264.000
9. Bima (Malang-Gambir PP) Exe.264.000
10. Sembrani (Surabaya Pasar Turi-Gambir PP) Exe.240.000
11.Turangga (Surabaya Gubeng-Bandung PP) Exe.184.000
12. Bangunkarta (Gambir-Surabaya Gubeng PP) Exe. 192.000
13. Taksaka (Yogyakarta-Gambir PP) Exe 184.000
14. Argo Parahyangan (Gambir-Bandung PP) Exe.48.000 Bis. 36.000
15. Cirebon Ekspres (Tegal-Gambir PP) Exe.88.000 Bis.72.000
16. Ciremai Ekspres (Bandung-CirebonPP) Exe 72.000 Bis 64.000
17. Mutiara Timur (Surabaya Gubeng-Banyuwangi PP) Exe 80.000 Bis 64.000
18. Kereta Gumarang (Surabaya Pasar Turi-Jakarta Kota Pp) Exe 192.000 Bis 176.000
19.Kereta Malabar (Malang-Bandung PP) Exe 176.000 Bis 144.000 Eko 104.000
20. Kereta Jayabaya (Surabaya PasarTuri – Pasar Senen) PP Eko 152.000
21. Kereta Malioboro Ekspres (Malang-Yogyakarta PP)Exe 84.000 Eko 64.000
22. Kereta Harina (Surabaya Pasar Turi -Bandung PP) Exe 160.000 Bis 135.000 Eko 88.000
23. Kereta Sancaka (Surabaya-Yogyakarta PP) Exe 80.000 Bis 64.000
24. Kereta Mutiara Selatan (Surabaya- Bandung PP) Bis 160.000
25. Kereta Sriwijaya II (Tanjung Karang-Kertapati PP) Exe 88.000 Bis 72.000
26. Kereta Sriwijaya II (Tanjung Karang-Kertapati PP) Exe 88.000 Bis 72.000
27. Kereta Sindang Marga I (LubukLinggau – Kertapati PP) Exe 68.000 Bis 56.000
28. Kereta Sindang Marga (LubukLinggau – Kertapati PP) Exe 68.000 Bis 56.000
29.Kereta Sribilah (Rantau Prapat – Medan PP) Exe 72.000 Bis 64.000
Pemesanan dan keberangkatan mulai tanggal 8-29 Februari 2016.
*selama persediaan masih ada
Pelatihan menulis cerpen bisa dilangsungkan secara tatap muka ataupun via online.
paket belajar tiga bulan. Sebulan 4 x pertemuan @ 2 jam.
Peserta per kelas/sesi dibatasi hanya 12 orang. Hasil akan diarahkan ke media atau penerbit yang sesuai.
Materi umum: Dasar-dasar menulis cerpen; Pendalaman cerpen; Membuat karakter, plot dan surprise ending; Kiat-kiat menembus media dan penerbit.
Belajar secara tatap muka bisa pilih lokasi:
kampus 1: jl, masjid agung 65 demak
kampus 2: wijaya kusuma 2 demak
kampus 3: darul kayyis jl, domenggalan demak
atau pilih lokasi sendiri yang lainnya
Investasi: Rp. 400.000,- mendapat bonus 8 judul buku.
Info lengkap, sila hubungi 085701591957
DN Writing School Kelas Non Fiksi
Untuk kamu yang ingin tahu gimana caranya, serta mau mendapatkan trik dan tips agar bisa menulis nonfiksi dengan lebih baik,
- - Di kelas ini kamu akan diajarkan menulis berbagai macam tulisan nonfiksi, seperti; reportase, penulisan berita, feature, esai, opini, editorial, jurnalisme sastrawi, jurnalisme narasi, laporan mendalam.
- - Di kelas ini, akan di ekplorasi passion dari tiap peserta dan menemukan apa yang akan digarap ke depannya dengan keahlian menulis ini.
- - Di kelas ini kamu akan diajarkan menulis opini, feature, profil, review, dan tulisan nonfiksi lainnya.
- - kelas non fiksi ini cocok banget buat kamu yang suka dengan dunia jurnalistik, baru mau mencoba atau memperbagus tulisan kamu, atau mau mengeksplor karya non fiksi.
- - Pada akhir kelas kamu akan membuat media online-mu sendiri.
Sebanyak 8x pertemuan
Biaya: Rp 500.000,-
DN Writing School Kelas Novel
- Kelas standard, investasi Rp. 300.000,- waktu maksimal 2 bulan, peserta akan mendapatkan :
· modul materi lengkap penulisan novel,
· bonus 8 judul buku.
· bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel (premis, sinopsis, outline, karakter, setting, konflik, dll),
- Kelas reguler, investasi Rp. 450.000,- waktu maksimal 4 bulan, peserta akan mendapatkan :
· modul materi lengkap penulisan novel,
· bonus 8 judul buku..
· bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel, dan
· bimbingan penulisan 5 bab novel,
- Kelas eksklusif, investasi Rp. 650.000,-,waktu maksimal 6 bulan, peserta akan mendapatkan :
· modul materi lengkap penulisan novel,
· bonus 8 judul buku..
· bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel, dan
· bimbingan penulisan novel hingga selesai,
- Kelas super eksklusif, investasi Rp. 900.000,- waktu maksimal 9 bulan, peserta akan mendapatkan :
· modul materi lengkap penulisan novel,
· bonus 8 judul buku..
· bimbingan khusus menyusun elemen-elemen penting dalam novel,
· bimbingan penulisan novel hingga selesai
· editing,
· rekomendasi penerbit yang tepat.
Sistematika mentoring :
Dengan sistematika ini, peserta akan terpacu untuk melakukan tahap-tahap penulisan dengan runut, memiliki konsep penulisan yang matang, dan langsung praktek menulis novel di bawah bimbingan yang intensif.
Cara pendaftaran :
1. Transfer biaya sesuai tarif kelas yang dipilih ke rekening Mandiri atau BCA
2. Kirimkan bukti transfer beserta nama lengkap, alamat lengkap, nomor Hp ke email: kbcahaya@gmail.com dengan subject: daftar_kelas(jenis kelas yang dipilih)_nulisprivat. Modul akan dikirim ke email peserta paling lambat seminggu setelah pendaftaran.
3. Untuk kelas eksklusif dan super eksklusif, biaya dapat dicicil 3x selama proses bimbingan berlangsung.
4. Bimbingan privat akan langsung diberikan terhitung pada saat modul pertama dikirimkan.
5. Jika ada pertanyaan terkait kelas privat ini, bisa menghubungi inbox FB UmmiHasfa
Banyak orang yang mendorongku untuk melanjutkan tulisan kisah tentangmu. Ada fans-mu yang nanyain via instagram, via twitter, via line dan bahkan sms. Dari mana kumulai, itulah masalahnya. Sementara semuanya memang berawal dari rasa kepenasaranku saja yang menemukan pintu keluarnya pagi itu.
Dia pamer kalau sedang duduk sebelahan dengan Rizal, vokalis band, di arena konser di Sumatra. Yang mana sih?pikirku saat itu karena aku belum begitu ngeh
Yach,nitip salam gimana,kenal aja nggak, batinku. Tapi dari promosi guruku itu aku jadi memperhatikan si vokalis itu kalau pas muncul videoklip tv
Di kemudian hari aku juga baru nyadar kalau ada postingan guruku di fb yang menggambarkan bgm antusiasme,terutama cewek2 saat nonton konsernya
Kusambar baju terbaruku yang sedianya akan kupakai lebaran nanti. Peduli amat dengan komentar ibu atau adikku nanti kalau lihat kelebay-anku ini
"Wah,pagi2 amat datang padahal hari libur. Eh baju baru?" benar saja dugaanku. Tanpa berhenti dari keasyikannya berkebun,ibu menyambut kdtgnku
"Ada band Armada mau dtg konser ntar malam,siang ini rombongannya mau ke masjid dulu," jelasku singkat. "katanya mrk mau bakso ik,di mana y?"
"Oh pantes pake baju baru,mau ada tamu dari jakarta," ibu yang terbiasa dengan kegiatanku liputan sana sini jadi manggut2.
"Coba hubungi sepupumu aja,
Aku langsung telpon. Tapi nggak diangkat.
Kayaknya sepupuku kelelahan sejak beberapa hari ini semangat dengan kedai barunya. Duh,padahal aku sempat mention Rizal(yang baru saja kufollow)
Aku nawarin siapa tahu dia mau makan bakso di kedai sepupuku. Kabar anak2 band Armada pengen bakso kudpt dari teman yang ikut meetup semalam.
"Kok lama,mi?" keluh si bungsu padahal aku sudah bawakan buku buat dia baca selagi menunggu.
"Ya,namanya juga rombongan banyak org."
Padahal mataku...
..pun bolak balik lihat WA.
Aku nunggu di masjid aja ya,tulisku td ke teman koordinator.Sembari membyangkan spt apa pertemuanku ntar dengan Rizal
..neo letto alias sabrang lor putra emha ainun najib. Juga gitarisnya sheila on seven aka SO7, Eross Candra. Kuingat betapa besar energi mrk
"Mana Armadanya?"
Pertanyaan si bungsu sbnrnya mewakili pertanyaanku juga.Kutekan penasaran,sampai akhirnya si mbak dari konsultan PR menjelaskan ttg citytour
Rupanya city tour ini cuma diikuti para jurnalis. si mas2 Armadanya entah di mana. Intinya kita baru ketemu mrk ntar malam jelang mrk konser.
Terpaksalah aku menenangkan si bungsu yang kecewa karena kemungkinan gak akan ketemu Armada&membujuknya untuk tinggal di rumah saja. #MBTM
Temen,tekun,jujur,sabar,narimo,ikhlas. Prinsip2 tirakat pengrajin bedug ini kemudian kucuitkan di twitter&mention Rizal,juga rokok sponsorny
Sampai sore kami tiba di lokasi konser,ternyata msh blum jlas di mana keberadaan anak2 Armada ini.Aku sudah mau putus asa saja saat maghrib dtg
Nggak enak sama ibu karena nitip anak2 kelamaan,sama capek juga nggak jelas kpn org yang ditunggu2 ini akan dtg, membuatku nggak jenak.
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Seminar Pendidikan, Festival Rebana & Campus Expo 30-31 Januari 2016 dengan tema *Dari Demak Untuk Indonesia* ini digelar di Aneka Jaya & Pendopo Kabupaten Demak. Buku-buku Hasfa & DN ada di booth DN Writing School.
Alhamdulillah pembukaan Seminar Pendidikan, Festival Rebana Dan Campus Expo berlangsung lancar. DNWritingSchool is so blessed and so proud to be part of 17 Campus who represent here.
Pada hari kedua, di pendopo Kabupaten Demak berlangsung Seminar Pendidikan 'Dari Demak Untuk Indonesia' dengan keynote speaker profesor termuda di Indonesia dihadiri sekitar empat ratus peserta. . Pembicara lainnya adalah rektor UIN, rektor Unissula dan accessor BAN PT
#MenujuDemak2030 #seminar#pendidikan #education #demak#indonesia #KitaBisa #Dream #Great#Mimpi #Sakti #sinergi #action#SehatAmalKayaTemanIlmu #pendopo#kabupaten #putradaerah #sukses#achievement #pencapaian #sinergi
Sedangkan di Aneka Jaya, meski mendung tapi kompetisi rebana tetap berlangsung seru. ada tiga puluh dua grup yang meramaikan festival rebana di rangkaian acara Campus Expo 2016. Yach namanya Demak Kota Wali, budaya lokal yang umum digemari pastinya rebana.
Beruntung sekali aku menemukan beberapa buku yang tadinya ingin dibaca tapi #SayangUangnya (ahaha kayak trending topic di twitter pagi ini nih tagarnya) terus akhirnya nemu buku tersebut dalam keadaan harganya sudah didiskon jadi murah bangets. Dus, nggak pakai cang cing cung langsung bayar dan bawa pulang.
Dulu waktu aku baca sinopsisnya, kupikir akan ada adegan tembak-tembakan atau pertempuran atau apalah gitu yang berkaitan dengan kerusuhan di Timor Leste. Tapi ternyata peristiwa kerusuhan dan referendum itu hanya sebagai latar setting situasi saja, dan tidak ada adegan yang kusangka.
Karena ya memang ini sepenuhnya kisah romance yang kebetulan perihal dua orang yang keluarganya berbeda pendapat masalah referendum. Sehingga akhirnya mereka terpaksa berpisah. Setelah sepuluh tahun berlalu, kesempatan bertemu kembali itu kemudian datang.
Dan yang bikin gemes adalah padahal pembaca sudah dibikin jatuh cinta sedemikian rupa dengan Randu, eh kenapa si cewek ini pilih balik sama cowok cinta pertamanya itu. hiks hiks
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa ada kekuatan sangat besar di luar sana yang menggerakkan semesta sehingga ada banyak hal terjadi pada kita seolah-olah kebetulan saja, namun sesungguhnya ada berbagai alasan juga latar belakang sehingga itu terjadi.
Saya pun mengalaminya. Sering. Hal-hal yang tadinya cuma sekelebat terlintas terdengar, kemudian di waktu lain tiba-tiba mewujud nyata di hadapan kita. Yang membuat kita bengong sesudahnya dan hanya rasa syukur yang menggelembung dalam dada.
Orang-orang yang lebih tua, lebih senior daripada kita tentulah punya pengalaman yang lebih banyak akan hal ini. Meski seringkali tidak terceritakan oleh mereka karena banyak hal. Misalnya ada pengalaman bahwa kalau diceritakan, kekuatan dan keberuntungan-keberuntungan aka serendipity itu tak lagi datang. Yach mungkin faktornya antara lain sedikit terbersitnya kesombongan kita saat menceritakannya. Wallahu a'lam bishshowab.
Ada banyak sekali serendipity in this life sehingga nulisnya nggak harus urut ya. Seingatnya saja, dan maaf kalau ntar ada yang tertinggal lupa diceritakan.
Yang terlintas sekarang di antaranya adalah pertemuan dengan beberapa living legend yang sebelumnya bahkan tidak sangat-sangat terpikirkan karena yach ketidakmungkinannya terasa lebih besar. Tapi subhanallah Dia memang yang Maha Bisa, jadi terjadilah pertemuan-pertemuan itu. Dengan pak Ahmad Tohari, bu NH. Dini, mas Garin Nugroho, pak Bakdi Sumanto, dan pak Sapardi Djoko Damono.
Terus dulu aku tahu nama Rizal Armada itu dari mentor menulisku sekitar tiga sampai empat tahun yang lalu, eh akhirnya bisa ketemu orangnya langsung. lebih dari sekali malah, dan lebih daripada sekedar bertemu.
Mendengar kisahnya mas Salman Aristo beberapa tahun lalu dari anaknya temannya temanku. Waktu itu aku belum begitu ngeh. dan setelah diceritain memang timbul kagum dan ingin bertemu serta banyak baca tentang beliau. Eh siapa sangka kalau bertahun-tahun kemudian malah ketemu pasangannya dan kerja bareng.
Pas ketemu mbak Abidah El Khaliqy juga seperti ketiban durian runtuh tuh aku, hehe. Eh kok bisa ya akhirnya orang yang dulu hanya kudengar namanya, bisa kutemui langsung.
Dus begitu juga dengan saat mendapat undangan ke Medan untuk mengisi pelatihan. Sebab aku sangat ingin berkunjung ke sana menengok saudaraku. Dan perjalanan dalam rangka bekerja itu malah mengantarku mencapai impianku itu.
Serendipity lagi, waktu aku dan anak-anak tinggal di Villa Ubud kepikiran wah enak nih kalau kita punya rumah sendiri. Eh lha kok keturutan. Setelah krentek ati di akhir Oktober itu, Januari tahun depannya bener jadi punya rumah sendiri untuk bertiga dengan anak-anakku. Subhanallah.
Apalagi ya? Ntar sambung lagi deh kalau keinget apa lagi serendipity-nya.
Ajib, kan.
Dan ketemunya nggak via orang yang ngasih tahu kita lho, makanya itu disebut serendipity.
Beberapa waktu padha ribut-ribut masalah menurunnya daya serap pembelian buku cetak, harga bahan pokok cetak yang makin mahal, toko buku yang kurang mendukung dan seterusnya. Beberapa majalah cetak gulung tikar membuat para penulis makin galau. Alamaaak.
Mau nggak mau bisik-bisik sampai yang terang-terangan dalam bentuk artikel ataupun catatan di fesbuk, cuitan di twitter ataupun postingan di blog itupun cukup membuat kethar kethir juga.
Tapi saat berkendara suatu sore dari arah rumah ke arah rumah ibu, dan melewati perumahan baru yang sudah mulai tertata, banyak kedai yang masih ramai, juga beberapa toko roti yang baru dibuka di sebelah toko roti lama, mobil bak yang nge-drop barang-barang (dagangan mestinya) di depan swalayan, toko busana yang juga makin menjamur, tiba-tiba saja sebuah pikiran melintas,
Lha yo, lha wong ya sama-sama komoditas. Rumah, makanan, jajanan, busana, dan lainnya saja masih dibutuhkan sehingga terus berjalan meski keadaan perekonomian konon katanya amburadul. Kan buku kan sama juga, masih dibutuhkan. Apalagi buku dan membaca adalah investasi. Iya kan?
Sama-sama komoditas, jadi ya masih lah, masih akan jalan. Insya Allah.