improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label pasar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pasar. Tampilkan semua postingan
Februari 03, 2016

Sama-sama komoditi, apa bedanya?

by , in
Sama-sama komoditi, apa bedanya?


Beberapa waktu padha ribut-ribut masalah menurunnya daya serap pembelian buku cetak, harga bahan pokok cetak yang makin mahal, toko buku yang kurang mendukung dan seterusnya. Beberapa majalah cetak gulung tikar membuat para penulis makin galau. Alamaaak.

Mau nggak mau bisik-bisik sampai yang terang-terangan dalam bentuk artikel ataupun catatan di fesbuk, cuitan di twitter ataupun postingan di blog itupun cukup membuat kethar kethir juga.

Tapi saat berkendara suatu sore dari  arah rumah ke arah rumah ibu, dan melewati perumahan baru yang sudah mulai tertata,  banyak kedai yang masih ramai, juga beberapa toko roti yang baru dibuka di sebelah toko roti lama, mobil bak yang nge-drop barang-barang (dagangan mestinya)  di depan swalayan, toko busana yang juga makin menjamur, tiba-tiba saja sebuah pikiran melintas,

Lha yo, lha wong ya sama-sama komoditas. Rumah, makanan, jajanan, busana, dan lainnya saja masih dibutuhkan sehingga terus berjalan  meski keadaan perekonomian konon katanya amburadul. Kan buku kan sama juga, masih dibutuhkan. Apalagi buku dan membaca adalah investasi. Iya kan?

Sama-sama komoditas, jadi ya masih lah, masih akan jalan. Insya Allah.



Januari 27, 2016

Bagaimana Cara Menjadi Marketer/Pemasar Yang Lebih Strategis

by , in
Bagaimana Cara Menjadi Marketer/Pemasar Yang Lebih Strategis

How To Become A More Strategic Marketer


Bisnis makin tak tentu, apalagi dengan makin cepat bergesernya segala sesuatu di dunia yang makin digital seperti sekarang ini. Nah, bagaimana caranya supaya bisa menjadi pemasar yang handal dan strategis sehingga kita tak tertinggal atau bahkan terkubur di riuhnya persaingan memperebutkan pasar. 

1. Take a  long-term view of your business, one that doesn’t require you to go for quick wins.
Buat rencana jangka panjang bisnis kita. Jangan hanya kemenangan cepat jangka pendek yang dikejar.

2. Find a group of people you care about serving.
Carilah grup atau kelompok yang kita jaga dan perhatikan pelayanannya. Baik mereka yang telah menggunakan produk ataupun prospek bakal klien/pengguna produk kita. Perhatikan dan layani dengan sebaik-baiknya. Jangan bikin mereka kecewa.


3. Listen to what they say and watch what they do.
dengarkan apa yang mereka katakan dan perhatikan apa yang mereka kerjakan.


4. Create a product or service you believe in, one that solves problems and satisfies wants and needs.

Buat produk dan layanan yang kita percayai benar, sesuatu yang menyelesaikan permasalahan dan memuaskan keinginan dan kebutuhan.


5. Trust the people you made it for.
Percayai orang-orang yang kepada mereka kita ciptakan produk atau layanan tersebut.


6. Stop selling to and start connecting with people, talk about why you made what you made.
Berhentilah berjualan dan mulailah terhubung dengan  orang-orang, sampaikan pada mereka kenapa kita membuat produk/layanan tersebut, Apa alasannya, ceritakan.


7. Rinse and repeat.
Lakukan dengan sesering mungkin dan ulangi terus.

There’s nothing more magnetic to your potential customers than the feeling of being seen and understood. That’s the number one job of your marketing.

Tak ada yang lebih berdaya magnet bagi calon pelanggan potensial kecuali perasaan bahwa mereka diperhatikan dan dimengerti. Inilah tugas pertama dan pertama dalam marketing.

Semoga bermanfaat ^_^

Post Top Ad