improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kehidupan. Tampilkan semua postingan
Februari 10, 2016

Fase kehidupan manusia dalam falsafah jawa

by , in

Fase kehidupan manusia dalam falsafah jawa

Berikut ini adalah fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa:

1. Maskumambang

Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" (kumambang) di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.

2. Mijil

Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.

3. Sinom

Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.

4. Kinanthi

Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.

5. Asmaradhana

Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.

6. Gambuh

Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih

7. Dhandang Gula

Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana, gula). Namun selain kenikmatan (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.

8. Durma

Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial.

9. Pangkur

Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup. Fase kontemplasi.

10. Megatruh

Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.

11. Pucung

Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang banyak berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan Yang Mahasuci.

Semoga bermanfaat untuk refleksi diri.

Februari 03, 2016

Tangan Tuhan Dan Serendipity Dalam Kehidupan Kita

by , in
Tangan Tuhan Dan Serendipity Dalam Kehidupan Kita


Tak dapat dipungkiri lagi bahwa ada kekuatan sangat besar di luar sana yang menggerakkan semesta sehingga ada banyak hal terjadi pada kita seolah-olah kebetulan saja, namun sesungguhnya ada berbagai alasan juga latar belakang sehingga itu terjadi.

Saya pun mengalaminya. Sering. Hal-hal yang tadinya cuma sekelebat terlintas terdengar, kemudian di waktu lain tiba-tiba mewujud nyata di hadapan kita.  Yang membuat kita bengong sesudahnya dan hanya rasa syukur yang menggelembung dalam dada.

Orang-orang yang lebih tua, lebih senior daripada kita tentulah punya pengalaman yang lebih banyak akan hal ini. Meski seringkali tidak terceritakan oleh mereka karena banyak hal. Misalnya ada pengalaman bahwa kalau diceritakan, kekuatan dan keberuntungan-keberuntungan aka serendipity itu tak lagi datang. Yach mungkin faktornya antara lain sedikit terbersitnya kesombongan kita saat menceritakannya. Wallahu a'lam bishshowab.

Ada banyak sekali serendipity in this life sehingga nulisnya nggak harus urut ya. Seingatnya saja, dan maaf kalau ntar ada yang tertinggal lupa diceritakan.

Yang terlintas sekarang  di antaranya adalah pertemuan dengan beberapa living legend yang sebelumnya  bahkan tidak sangat-sangat terpikirkan karena yach ketidakmungkinannya terasa lebih besar. Tapi subhanallah Dia memang yang Maha Bisa, jadi terjadilah pertemuan-pertemuan itu. Dengan pak Ahmad Tohari, bu NH. Dini, mas Garin Nugroho, pak Bakdi Sumanto, dan pak Sapardi Djoko Damono.

Terus dulu aku tahu nama Rizal Armada itu dari mentor menulisku sekitar tiga sampai empat tahun yang lalu, eh akhirnya bisa ketemu orangnya langsung. lebih dari sekali malah, dan lebih daripada sekedar bertemu.

Mendengar kisahnya mas Salman Aristo beberapa tahun lalu dari anaknya temannya temanku. Waktu itu aku belum begitu ngeh. dan setelah diceritain memang timbul kagum dan ingin bertemu serta banyak baca tentang beliau. Eh  siapa sangka kalau bertahun-tahun kemudian malah ketemu pasangannya dan kerja bareng.

Pas ketemu mbak Abidah El Khaliqy juga seperti ketiban durian runtuh tuh aku, hehe. Eh kok bisa ya akhirnya orang yang dulu hanya kudengar namanya, bisa kutemui langsung.

Dus begitu juga dengan saat mendapat undangan ke Medan untuk mengisi pelatihan. Sebab aku sangat ingin berkunjung ke sana menengok saudaraku. Dan perjalanan dalam rangka bekerja itu malah mengantarku mencapai impianku  itu.

Serendipity lagi, waktu  aku dan anak-anak tinggal di Villa Ubud kepikiran wah enak nih kalau kita punya rumah sendiri. Eh lha kok keturutan. Setelah krentek ati di akhir Oktober itu, Januari tahun depannya bener jadi punya rumah sendiri untuk bertiga dengan anak-anakku. Subhanallah.

Apalagi ya? Ntar sambung lagi deh kalau keinget apa lagi serendipity-nya.



Ajib, kan.
Dan ketemunya nggak via orang yang ngasih tahu kita lho, makanya itu disebut serendipity.



Oktober 21, 2015

Kesegaran Dalam Kehidupan Baru

by , in

Kesegaran Dalam Kehidupan  Baru

Menakjubkan sekali dalam sebulan, aku tiba-tiba punya banyak sekali bayi baru....untuk dikunjungi. Bayi dari adikku sendiri, dari teman komunitas nulis, dari teman komunitas blogger, beberapa tetangga, dan teman mengajar. Wow, kok bisa sih bareng-bareng gitu. Hanya selisih beberapa hari antara satu dengan yang lainnya. Mungkin  karena bulan kemarin alias bulan dzulhijjah itu memang musim nikah, sehingga tahun berikutnya setelah nikah ya melahirkan. Ahaha.

Kelahiran, kehidupan baru selalu membawa kesegaran dan vitalitas. Itu yang kurasakan.

Tapi aku sudah lupa caranya menggendong bayi, jadi hanya bisa mengelus mereka. Lalu ingat bagaimana dulu anak-anakku sendiri lahir. Tak terbayangkan bahwa aku pernah melewati masa-masa itu. Mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, mengasuh hingga mereka sekarang sebesar ini. Ingat bagaimana menyuapi mereka sejak mereka harus diperkenalkan dengan makanan. Orang-orang tua di sekitar kami selalu wanti-wanti agar kami memilih dengan baik asupan bergizi dan aman bagi si bayi. Sebisa mungkin kami memasak sendiri atau membeli di sekitar tempat tinggal kami.

Tapi kadang kalau sedang bepergian, tak mudah menemukan makanan masakan langsung seperti itu. Jadi kami membeli  Bubur Bayi Organik sebagai persediaan. Salah satunya adalah Milna. Eh ternyata malah senang dan ketagihan karena rasanya yang enak.


Saat Si Kecil pertama kali diperkenalkan dengan makanan semi padat (MPASI), sebaiknya mulai dengan memperkenalkan Si Kecil dengan satu rasa (single flavor) terlebih dahulu agar Si Kecil dapat mengenal rasa dengan baik dan meminimalkan risiko alergi pada jenis makanan tertentu
Milna Bubur Bayi Organik tersedia dalam 2 pilihan single flavor (Beras Merah & Kacang Hijau) yang lezat dan tidak berpotensi menimbulkan alergi pada bayi
Milna Bubur Bayi Organik terbuat dari bahan organik pilihan dan kandungan gizinya sudah diformulasikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk Makanan Pendamping ASI sehingga memiliki kandungan gizi lengkap dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Milna Bubur Bayi Organik diperkaya dengan:
  • Tinggi Protein
  • Tinggi Serat
  • Omega 3 & Omega 6
  • Tinggi Zat Besi
  • 12 Vitamin & 8 Mineral
kandungan ini penting untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil agar tumbuh optimal. Kami memberikan Milna Bubur Bayi Organik 2x sehari untuk awal petualangan makan Si Kecil yang menyenangkan.

Post Top Ad