improving writerpreneurship

Post Top Ad

Menulis Ide dan Draft

Menulis Ide dan Draft



Di mana menulis draft?
Bisa di mana saja.


menulis bisa juga menggunakan hape. Mau satu cerpen atau satu novel, saya nulis pakai hape.

Bagaimana sy memperlakukan IDE yg datang?

Pemikiran dasar saya adalah IDE adalah sesuatu yg tidak berharga SAMPAI kita tau cara mengeksekusinya & benar2 mengeksekusinya. Kalau tiba2 dpt ide (sbnrnya ide cerita sy tdk prnh tiba2), hal pertama adlh sy catat di HP berupa PREMIS.

Kalau saya suka premisnya, saya akan lanjut sedikit > bikin LANDMARK cerita. Minimal Dramatic Question & Klimaks. Kalau saya tidak suka premis itu (atau, saya tidak mampu mengubah ide jadi premis), ide itu sy hapus dr catatan.


Habis itu sy diemin aja di catatan. Jadi saya punya catatan yg berisi puluhan ide cerita yg sudah berbentuk kerangka2 sederhana. Kalau kelak sy merasa mood, baru saya tulis. Lebih banyak ide yang tidak sy tulis, dibanding yg berhasil sy tulis. Alias lebih bnyk gagalnya.








Saya tidak pernah menyimpan ide mentah. Ide cerita buat saya selalu sudah berbentuk premis+landmark sederhana, isinya paling bnyk 10 kalimat. Contoh ide mentah: Ah, sy mau cerita ttg tukang listrik yang mau pulih dr patah hati. Sesederhana krn ide mentah BUKAN cerita.

Semua ide sy anggap tidak berharga (belum tentu akan sy tulis jd cerita) tapi saya tetap mencatatnya. Kalau sy kehabisan bahan yg hendak saya tulis, saya akan liat catatan2 ide itu. Cara ini membuat sy sangat jarang merenung2 mencari ide.


Aturan dibuat untuk dilanggar
taken from wisnucuit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad