improving writerpreneurship

Post Top Ad

Your Sparkling Bright Eyes

Your Sparkling Bright Eyes


Kamu masih ingat apa warna mataku saat itu? Kalau aku terus terang masih ingat bagaimana warnamatamu. Sparkle. Berbinar. Seperti ada ribuan bintang memancar dari kedalaman matamu. Dan alismu yang tebal, bibir yang separuh terbuka. Tawamu yang membahana. Siapakah yang tak jatuh hati dengan keberadaan dan kehangatanmu? Mungkin memang aku orang yang mudah jatuh cinta. Tapi kamu jelas pencuri hati. Setidaknya pencuri hatiku.
Aku tahu apa yang mungkin kamu pikirkan. Teganya aku menenggelamkan kamu ke dalam arus mataku. Tapi hanya itu yang aku bisa. Hanya itu kemampuanku. Aku tak cukup cantik, tak cukup tinggi, tak cukup memikat secara fisik, tetapi kecerdasan dan kehangatan kadang terpancar dari mataku dan seringnya memang menenggelamkan orang. Kurasa aku berhasil malam itu. Kita akan sama-sama menyimpan peristiwa  saling tatap yang indah itu dalam salah satu rak lemari kenangan kita.
**
Apa kamu tahu aku  mencegat sembarang orang untuk bisa mengantarku pulang malam itu dari menonton konsermu? Bertemu denganmu membangkitkan kemudaan dan kenekatanku kembali. Sepertinya segala tantangan apapun sanggup kuhadapi dan kulalui.  Gila ya?! Cinta memang bikin gila.
Aku bahkan termangu-mangu dalam kemabukanku setelah bertemu kamu. Lalu kucari tahu sendiri, kenapa kamu?
Selain fakta bahwa dulu aku mengenal namamu dan nama band-mu dari cerita salah seorang temanku yang  beberapa tahun lalu bikin event untuk kalian kelilingan Sumatra, apalagi yang membuatmu istimewa? Suatu ketika pertanyaan itu terlintas. Oh, oke, beberapa lagumu memang enak dan suaramu bagus. Tapi kan ada banyak yang lebih bagus juga darimu. Pertanyaan itu menghilang sendirinya seiring waktu. Senyampang dengan perjalananku menemui orang-orang hebat lainnya. Aku berhasil menemui mas Sabrang Noe Letto, menyerap energinya saat dia mau manggung. Demikian juga dengan mas Eros SO7, energinya bahkan lebih besar. Aku sampai jejingkrakan saat berhasil menyerapnya.  Dua band ini, Letto dan SO7 punya fingerprint, signature, yang khas, unik, dan fenomenal. Oh ya, band-mu pun punya finger print dan signature, kekhasannya sendiri.  Meski beberapa orang ada juga yang kurang suka, sebab mungkin bukan seleranya.
Lalu ketika aku berhenti bertanya, jawaban itu justru mewujud.
Ada sahabat penaku yang sangat ingin kukunjungi kotanya, dan ternyata kamu dari sana asalnya, Palembang. Empek-empek adalah makanan favoritku, dan ternyata kamu barusan buka usaha kuliner empek-empek di Kemang.
Pacarku waktu kuliah yang kuabadikan kisahnya dalam novel Lelaki Pertama berbintang Carpicorn 1 Januari, dan ternyata kamu lahir 4 Januari. Vespa adalah kendaraan pacarku yang kuabadikan kisahnya dalam novel The Old City And The Young Man, yang antar jemput aku ke kantor waktu itu, ternyata kendaraan harianmu adalah vespa juga.
Kamu pengen banget punya anak (adopsi) sebelum nikah karena ingin punya tanggung jawab lebih tinggi dalam kehidupanmu, dan aku kan sudah punya dua anak. Iya kan? Walah...ngaco deh.
Oh ya, ternyata juga kakek nenek kita sama-sama dari Solo. Dan kita ternyata sama-sama sekolah teknik bangunan.  Yang paling menyenangkan adalah kamu humoris banget, jenaka abis. So warm and lovable.
**
Duh, tapi kesenangan tak berlangsung selamanya. Apa aku sudah pernah cerita bagaimana dulu rasa nge-fans-ku ke Adipati Dolken luntur?
Yups. Sebelum ketemu langsung, memang aku tidak pernah memperhatikan lebih jauh dan lebih dalam dia seperti apa. setelah ketemu dan mencari tahu, barulah paham pergaulan bebasnya dan langsung kekagumanku luntur dan bye bye.
Yang sekarang pun, terjadi lagi, kekagumanku luntur. Ternyata  kamu sama juga kayaknya.  Walaupun tidak separah Adipati Dolken tentu saja.  Jadi lekas kuganti gambar kita di wall paper maupun desktop dengan gambar lain.
Bye bye ya.  Semua artis sama saja rupanya. Jadi baiknya kuambil dan serap yang tauladan yang baik saja. Sisanya, yach semua manusia memang pada dasarnya sama saja. punya kelebihan kekurangan, dan khilaf-khilafnya.
Namun mungkin kamu memang didatangkanNya untukku agar bisa lebih mudah bagiku melupakan dan meninggalkan kegilaanku sebelumnya. Pada seorang brondong yang sesungguhnya punya reputasi sebagai playboy. For that reason, thanks you.
**
Namun ternyata yang terjadi adalah kamu justru limbung sepulang dari pertemuan kita. Bisa kubaca dari postingan di instagram. Hubungan dengan pacarmu yang seorang model jadi berantakan. Mungkin karena buku-buku yang kuberikan padamu membuat pikiranmu terbuka dan sadar bahwa selama ini kamu salah memilih pasangan. Dan dia tidak mau berubah menuju apa yang kamu maui dan yakini. Bubarnya kalian tentu saja membuat hatimu hancur. Hei!  There is always a turbulence when you take a big step. Tapi kamu pasti akan bisa melaluinya. Kembali benih kagum itu tumbuh di hati. Diam-diam. Pelan-pelan. 

Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone  bisa di baca dalam postingan ini,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad