improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Surat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Surat. Tampilkan semua postingan
Februari 02, 2016

What Coincident

by , in
What Coincident

Pertemuan yang kedua ini tak pernah kuduga akan terjadi. Meski kuakui kalau kamu kadang masih melintas dalam benakku.
Aku kembali menjabat tanganmu. Senangnya bahwa kamu, seperti juga manajer personalmu, masih mengingatku. Kita melewatkan hampir tiga jam malam itu. Bersama-sama.  Laugh for the same joke, enjoy the same conversation. Larut dalam kesenangan, kebersamaan, kehangatan dan kenyamanan. I think maybe we can see to the same direction in life. Hohoho.
Kamu  sempat merunduk dekat kakiku untuk mengambil cricket, yang mungkin sengaja kamu jatuhkan. Memangnya mau sinetron-an ya? Untung aku tidak terpancing untuk ikut merunduk mengambilkan, sehingga kita bisa bayangkan adegan berikutnya yang mungkin terjadi. Nice try, guy. But you didn’t succeed for that one.
By the way, di luar usahamu yang lucu itu, aku terkesan saat kamu memakai kupluk putih yang kuberikan. Kubawa empat kupluk untuk keempat personel band yang rencananya umroh dua bulan lagi. Tapi konon berangkat umrohnya mundur sampai pertengahan tahun depan.
Sambil memakai kupluk putih itu, gurauan dan leluconmu kembali menghangatkan suasana. Ceritamu tentang tukang cukur (yang mengingatkan pada ‘perbincangan tak kasat mata’ kita tentang rambutmu), tentang rumah Palembang yang tidak sempat ditengok, tentang usaha empek-empek yang tutup karena mama-mu capek, dan juga rencana novel tentangmu. Kamu minta aku mengirimkan saja pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan novel via email. Yups, tentu saja saat rehat begini paling enak adalah ngobrolin yang santai dan ringan.
Kesopananmu, caramu memanusiakan manusia, nguwongke, menghargai orang lain, keberadaan dan juga pemberian  semakin membuat hatiku jatuh. Kuakui atau tidak kuakui.
**
Kukira aku tak akan rindu. Kupikir rasaku sudah beku. Kusangka tombol off hatiku sudah bekerja dengan baik. Tapi rupanya selang sehari sejak pertemuan kembali itu, justru ada rasa hampa dan rindu mengetuk-ngetuk jiwa.
Kubawa diriku sibuk agar teralihkan rasa tak nyaman ini. Sepertinya dia sudah duluan merasakan ‘kesakitan’ ini. Karena dia berdoa di akun instagram-nya supaya Tuhan mengangkat ‘sakit’nya. Yach, sakit apalagi yang bisa terjadi setelah pertemuan yang sama-sama menahan rasa dan membatasi diri agar jangan sampai saling memandang dan bersirobok mata. Pengalaman terdahulu mengajarkan bahwa mataku bisa menenggalamkan dirinya ke dalam arus yang dalam. Dan demikian pula diriku tak sanggup tidak meleleh saat melihat senyum di bibirnya. Maka yang terjadi adalah kami sama-sama saling menahan justru saat kami berdekatan dan punya kesempatan. Sehingga efeknya yang tertahan waktu itu sekarang ini meminta ruang untuk pelepasannya.  Oh, ya Tuhan. Rindu itu antara enak dan tidak enak. Kayaknya semua orang juga tahu ini. Jadi tidak perlu diperpanjang ya.
**
Yang kutahu, Tuhan mengirimkanmu untukku agar aku belajar sesuatu. You have qualities that I need to be. Dan mungkin juga sebaliknya begitu. I have qualities that you need to be. Mungkin. Karena apa gunanya meninggikan diri sendiri kalau ternyata justru malah merendahkan diri karena sebenarnya tak setinggi itu.
By the way, cinta tak seharusnya dibikin berat. Bikin saja ringan seperti layangan. Bikin saja santai, kayak di pantai. Cinta mustinya tanpa syarat. Cinta itu membelenggu  atau membebaskan? Menyakiti atau menyembuhkan? Menggalaukan atau menenangkan? Meniadakan atau mengadakan?  Atau memang perpaduan keduanya?  Bahwa cinta itu paradoks di samping juga adalah keseimbangan. Atau cinta adalah tidak itu semua. Cinta itu ya cinta saja. Atau seperti postingan status yang ditulis oleh salah satu personel band-mu; Biarkanlah cinta menjadi sebuah cinta.



Februari 01, 2016

Kamu Datang Tepat Waktu

by , in

Kamu Datang Tepat Waktu.


Meskipun mata bersinarmu sempat menyihirku, kebersahajaanmu membuatku kagum, namun aku tahu kamu bukan orang yang akan mudah diraih. Aku sadar diri. Untuk itulah aku mencari tahu lagi, sebenarnya apakah arti pertemuan kita. Lalu aku paham.
Sesungguhnya Kamu datang tepat waktu. You become my savior from potential broken heart and being lied. Because you take my attention, so the other who tries to lie to me, fails. 

**

Sayangnya saat aku cerita ke sepupuku kalau aku nge-fans dan akhirnya ketemu kamu, aku malah diketawain. Katanya kok bisa sih aku alay?  Oh what?! (aku ketawa juga dalam hati meski sempat terkejut dengan tuduhan ini)
Iya sih, buat mereka yang sukanya Pink Floyd dan semacamnya, musik indie dan sejenisnya, jazz dan sebangsanya, band-mu yang melayu dan mendayu gitu memang kesannya alay. Terus terang waktu itu aku agak shock juga ya. Padahal aku juga nge-fans sheila on 7, padi, noah, payung teduh, dll.
Di satu sisi, kamu dianggap tidak begitu berharga di 'lingkungan-ku'.  Di sisi lain aku apalagi, mestilah juga kurang berharga di 'lingkunganmu’. Tapi aku tidak mungkin dengan serta merta lepas tangan dan tidak bertanggung jawab dari pilihanku nge-fans kamu. (yang pastinya suatu saat pun akan mengalami kebosanan) hanya karena tidak mau dianggap alay dan semacamnya.
Jadi meski ditertawakan, aku tidak bisa menampik apa  yang dulu pernah kutuliskan, nge-fans kamu sebab kesederhanaan, humoris, kesetiakawanan, persahabatan dan juga kesetianmu sehingga bisa 'merawat' dan 'menumbuhkan' pasukan fans  yang sebanyak dan sesolid itu.
Ironi ya? Sebenarnya sama-sama tidak berharga, tapi kenapa masih bertahan? Lalu kuingat lagi kalau kamu memang beda. Orang sering menganggap artis dan juga anak-anak band cenderung punya kebiasaan dan gaya hidup yang buruk. Namun jika ditelaah lagi, ternyata tidak semuanya demikian. Kayak kamu dan personel band-mu adalah beberapa dari yang pengecualian. Apa sih yang menyebabkan kalian berbeda. hampir-hampir mirip anak-anak Wali, kalian ini cenderung bersih. Baik dari narkoba ataupun main cewek serta gaya hidup mewah dan hura-hura, clubbing dan segala macam. Usut punya usut, ternyata kakakmu ada yang sudah meninggal dunia. Anak sulungnya Mai juga meninggal. Endra, salah satu personel mereka pernah mengalami tiga kali koma.
Rupanya kematian-kematian ini antara lain yang menyebabkan kalin mempunyai pegangan, nilai, sikap dan pilihan serta gaya hidup yang positif. Jadi ingat pernah baca di mana gitu, bahwa mereka yang siap matilah yang siap hidup. Kalau kalian menurutkan hawa nafsu, bisa aja loh ambil kredit, beli motor gedhe atau mobil mewah dan semacamnya, tapi kalian memilih hidup sederhana. apa adanya. (jadi inget teman yang melakukannya dan kemudian bangkrut karena gedhe pasak daripada tiang)
Jadi sebenarnya bukan profesinya apa yang membuat kita kemudian gegabah untuk labeling  seseorang ataupun sekelompok orang. Karena setiap diri toh punya latar belakang, tujuan, cita-cita yang berbeda-beda. Yang membuatnya juga punya pilihan sikap dan gaya hidup yang tak bisa kita sama ratakan dengan orang lainnya meski sama profesinya.
No matter what happened, the true beauty is ever long lasting.  Aku jadi merasa kesenggol juga pas bang Mai nge-cuit:  semoga tuhan selalu melindungi kita. Amin. Cinta akan menjelaskan sesuatu. Jangan kejelekan seseorang di lebih-lebihkan, sedangkan kelebihan seseorang di kurang-kurangkan.
Oh yes, memang semestinya adil dan jujur saja ketika melihat dan menilai seseorang. Dan iya sih, di balik kekhilafan dan kekuranganmu (sebagaimana kita semua juga) yang sebenarnya kamu  bisa jadi role model yang baik.
Selain mindset dan sikapmu yang setia kawan, bijak dalam persahabatan dan bisnis, aku dapat pelajaran baru lagi. Kamu ternyata family man banget. Sangat sayang kedua orang tua  dan juga adikmu. Hubungan yang hangat dan harmonis di antara kalian sungguh menginspirasi.  Oh ya, adikmu ternyata kuliah arsitektur juga kayak aku. what coincidence. Mungkin karena juga Carpicorn-mu itu yang membuatmu jadi family man.

Dari situlah ide membuat novel tentang kamu pun muncul. Aku mulai riset dan menyusun plot serta outline. Para penggemarmu mendukung, ada yang mengirim materi cerita, ada yang bahkan menagih kapan launchingnya.  Namun karena banyaknya tugas lain, novel tentangmu pun terbengkalai. Sampai kemudian tiba-tiba kita punya kesempatan bertemu lagi. Lalu aku pun sadar. Stories come to the writers. Even we ignore and try to forget it; the story will still come and push us to write it. It uses us as the way to speak to world. Sehingga kuputuskan untuk kembali menyentuh calon draft novel tentangmu. .

Januari 31, 2016

Your Sparkling Bright Eyes

by , in
Your Sparkling Bright Eyes


Kamu masih ingat apa warna mataku saat itu? Kalau aku terus terang masih ingat bagaimana warnamatamu. Sparkle. Berbinar. Seperti ada ribuan bintang memancar dari kedalaman matamu. Dan alismu yang tebal, bibir yang separuh terbuka. Tawamu yang membahana. Siapakah yang tak jatuh hati dengan keberadaan dan kehangatanmu? Mungkin memang aku orang yang mudah jatuh cinta. Tapi kamu jelas pencuri hati. Setidaknya pencuri hatiku.
Aku tahu apa yang mungkin kamu pikirkan. Teganya aku menenggelamkan kamu ke dalam arus mataku. Tapi hanya itu yang aku bisa. Hanya itu kemampuanku. Aku tak cukup cantik, tak cukup tinggi, tak cukup memikat secara fisik, tetapi kecerdasan dan kehangatan kadang terpancar dari mataku dan seringnya memang menenggelamkan orang. Kurasa aku berhasil malam itu. Kita akan sama-sama menyimpan peristiwa  saling tatap yang indah itu dalam salah satu rak lemari kenangan kita.
**
Apa kamu tahu aku  mencegat sembarang orang untuk bisa mengantarku pulang malam itu dari menonton konsermu? Bertemu denganmu membangkitkan kemudaan dan kenekatanku kembali. Sepertinya segala tantangan apapun sanggup kuhadapi dan kulalui.  Gila ya?! Cinta memang bikin gila.
Aku bahkan termangu-mangu dalam kemabukanku setelah bertemu kamu. Lalu kucari tahu sendiri, kenapa kamu?
Selain fakta bahwa dulu aku mengenal namamu dan nama band-mu dari cerita salah seorang temanku yang  beberapa tahun lalu bikin event untuk kalian kelilingan Sumatra, apalagi yang membuatmu istimewa? Suatu ketika pertanyaan itu terlintas. Oh, oke, beberapa lagumu memang enak dan suaramu bagus. Tapi kan ada banyak yang lebih bagus juga darimu. Pertanyaan itu menghilang sendirinya seiring waktu. Senyampang dengan perjalananku menemui orang-orang hebat lainnya. Aku berhasil menemui mas Sabrang Noe Letto, menyerap energinya saat dia mau manggung. Demikian juga dengan mas Eros SO7, energinya bahkan lebih besar. Aku sampai jejingkrakan saat berhasil menyerapnya.  Dua band ini, Letto dan SO7 punya fingerprint, signature, yang khas, unik, dan fenomenal. Oh ya, band-mu pun punya finger print dan signature, kekhasannya sendiri.  Meski beberapa orang ada juga yang kurang suka, sebab mungkin bukan seleranya.
Lalu ketika aku berhenti bertanya, jawaban itu justru mewujud.
Ada sahabat penaku yang sangat ingin kukunjungi kotanya, dan ternyata kamu dari sana asalnya, Palembang. Empek-empek adalah makanan favoritku, dan ternyata kamu barusan buka usaha kuliner empek-empek di Kemang.
Pacarku waktu kuliah yang kuabadikan kisahnya dalam novel Lelaki Pertama berbintang Carpicorn 1 Januari, dan ternyata kamu lahir 4 Januari. Vespa adalah kendaraan pacarku yang kuabadikan kisahnya dalam novel The Old City And The Young Man, yang antar jemput aku ke kantor waktu itu, ternyata kendaraan harianmu adalah vespa juga.
Kamu pengen banget punya anak (adopsi) sebelum nikah karena ingin punya tanggung jawab lebih tinggi dalam kehidupanmu, dan aku kan sudah punya dua anak. Iya kan? Walah...ngaco deh.
Oh ya, ternyata juga kakek nenek kita sama-sama dari Solo. Dan kita ternyata sama-sama sekolah teknik bangunan.  Yang paling menyenangkan adalah kamu humoris banget, jenaka abis. So warm and lovable.
**
Duh, tapi kesenangan tak berlangsung selamanya. Apa aku sudah pernah cerita bagaimana dulu rasa nge-fans-ku ke Adipati Dolken luntur?
Yups. Sebelum ketemu langsung, memang aku tidak pernah memperhatikan lebih jauh dan lebih dalam dia seperti apa. setelah ketemu dan mencari tahu, barulah paham pergaulan bebasnya dan langsung kekagumanku luntur dan bye bye.
Yang sekarang pun, terjadi lagi, kekagumanku luntur. Ternyata  kamu sama juga kayaknya.  Walaupun tidak separah Adipati Dolken tentu saja.  Jadi lekas kuganti gambar kita di wall paper maupun desktop dengan gambar lain.
Bye bye ya.  Semua artis sama saja rupanya. Jadi baiknya kuambil dan serap yang tauladan yang baik saja. Sisanya, yach semua manusia memang pada dasarnya sama saja. punya kelebihan kekurangan, dan khilaf-khilafnya.
Namun mungkin kamu memang didatangkanNya untukku agar bisa lebih mudah bagiku melupakan dan meninggalkan kegilaanku sebelumnya. Pada seorang brondong yang sesungguhnya punya reputasi sebagai playboy. For that reason, thanks you.
**
Namun ternyata yang terjadi adalah kamu justru limbung sepulang dari pertemuan kita. Bisa kubaca dari postingan di instagram. Hubungan dengan pacarmu yang seorang model jadi berantakan. Mungkin karena buku-buku yang kuberikan padamu membuat pikiranmu terbuka dan sadar bahwa selama ini kamu salah memilih pasangan. Dan dia tidak mau berubah menuju apa yang kamu maui dan yakini. Bubarnya kalian tentu saja membuat hatimu hancur. Hei!  There is always a turbulence when you take a big step. Tapi kamu pasti akan bisa melaluinya. Kembali benih kagum itu tumbuh di hati. Diam-diam. Pelan-pelan. 

Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone  bisa di baca dalam postingan ini,
November 17, 2015

Lomba Menulis Surat untuk Ibu Menteri Susi Pudjiastuti.

by , in

 Lomba Menulis Surat untuk Ibu Menteri Susi Pudjiastuti.


DEADLINE 30 November 2015

Kabar gembira nih. Event Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia diperpanjang hingga 30 November 2015 loh. Nah kalau yang ini adalah Lomba Menulis Surat untuk Ibu Menteri Susi Pudjiastuti.

HADIAH
Para pemanang akan dapat sertifikat dan kesempatan untuk ikut wisata edukasi ke Taman Laut Raja Ampat dan bertemu Menteri KKP, Susi Pudjiastuti

TEMA
Laut Masa Depan Bangsa

SYARAT IKUTAN
1. Pelajar SD/MI dari seluruh Indonesia
2. NO SARA, NO Porno
3. Jangan plagiat, karya harus asli tulisan sendiri
4. Lomba ini GRATISAN, jangan mau kalau ada penipu yang suruh bayar
5. Jangan lupa ya lampirin biodata singkat, nama dan alamat serta nomor telepon yang bisa dihubungi ya
6. Ditulis dengan tangan ya, pake kertas folio bergaris,
7. Maksimal tulisan 2 lembar
8. Keputusan Juri tidak dapat diganggu gugat

Syarat lengkap wajib baca DISINI

CARA KIRIM
1. Tulisan asli dikirim ke: Sekretariat Panitia Aksi Cinta Laut KKP PO BOX 3961 JKP 10039
2. Scan juga tulisan kita, lalu kirim ke email: aksicintalautkkp@gmail.com jangan lupa subjek emailnya Lomba Menulis Surat_Namakamu Contoh: Lomba Menulis Surat_Andy Lau

TANYA-TANYA
facebook : aksi cinta laut, twitter : @aksicintalautku, dan Instagram : aksicintalaut.

Post Top Ad