improving writerpreneurship

Post Top Ad

Juni 21, 2016

Writravellicious goes to Batam And Singapore

by , in
Writravellicious goes to Batam And Singapore

Jalan-jalan  ke Batam Singapura  4 D 3 N


tiba di bandara batam, langit terang. 


so, begitu mendarat di bumi Batam, langsung capcus survey ke pabrik pembuatan modul platform untuk pangkalan rig dan offshore. 



usai  survey, jalan ke lucky plaza batam untuk cari gadget, ponsel, laptop dan kamera. Pulang dari lucky plaza itulah baru hujan turun dengan lumayan lebatnya. 



Sebelum acara sharing di Masjid Raya Batam, sempat selonjoran dan bebersih dulu di hotel haris batam, yang mengarah persis depan Batam Centre.


Alhamdulillah sore pas jadual mau sharing, hujan berhenti. Hingga Batam Centre yang luas yang harus dilewati dari arah Hotel Haris ke Masjid Raya itupun terasa sejuk. Sebab udara yang mengalir membawa suasana sisa hujan dan langit sebagian masih tertutupi awan. 




Masjid raya batam ini bukan ukurannya saja yang besar dan luas juga tinggi. Tetapi lingkungannya, pelatarannya, dan taman-taman serta piazza-piazzanya juga super luas. 



Sore itu sharing kepenulisan bareng teman-teman dari Forum Lingkar Pena Batam berlangsung sukses dan lancar. Komunitas penulis  FLP yang dirintis mbak Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia ini memang merambah di seluruh Indonesia dan bahkan banyak negara. 






Kali ini aku berbagi sedikit tentang bagaimana menulis chicken soup stories, kisah-kisah inspiratif yang kita alami ataupun terjadi di sekitar kita.  Salah satu genre tulisan yang paling mudah bagi para penulis pemula yang baru akan menerjuni dunia kepenulisan ini, sebelum kemudian merambah menulis cerita pendek aka cerpen dan novel dst. 




Terus karena hotel hanya menyediakan sarapan, makan malamnya di batam mall dan  sempat nonton aadc2 untuk menikmati akting mbak dian sastro dan nicholas saputra. 



Hari berikutnya sebelum menyeberang ke singapura, jalan ke pulau galang. Dan sempat foto di jembatan transbalerang


Kampung vietnam di pulau galang ini sebenarnya dulu merupakan tempat pengungsian bagi warga vietnam yang terusir dari negerinya sebab ada perang saudara. Ada peninggalan beberapa tempat beribadah, gereja, kuil, pagoda di sana. Juga monumen-monumen perahu yang menggambarkan kendaraan yang dipakai orang-orang pelarian ini. 






Sampai ke pusat kota Batam lagi, waktu sudah hampir siang.  Setelah sempat makan siang di resto port batam, akhirnya naik ferry untuk menyeberang ke spore. 

Dari dalam kapal, tampak hujan kembali turun deras. Jendela-jendela ferry basah sehingga pemandangan Singapura tampak lamat-lamat dari kejauhan dan berembun.


Masih hujan waktu ferry merapat ke dermaga, tapi sudah tidak sederas tadi. Semuanya tampak berjalan lancar sampai akhirnya langkah sempat terhadang agak lama ketika tiba di ruang imigrasi pelabuhan Singapura. Memang konon belakangan ini pengamanannya ketat sekali. 





Mata langsung  seger lihat jalan-jalan dan taman-taman di Singapura. Bersiiiih, hijauuuuu, rapiiiii.... pokoknya bikin iri abis deh. 



Serunya lagi, dari jendela hotel chancellor orchard, pemandangan Singapura yang bersih biru langitnya dan hijau buminya terpampang nyata dan memanjakan mata sekali. 





Stasiun  Mass Rapid Transportation alias mrt terdekat dari Chancellor adalah Dhoby Ghaut. Dari sanalah semua perjalanan menuju tempat-tempat wisata dimulai.




little india


Di mustafa centre apalagi yang bisa dikerjakan kecuali belanja oleh-oleh. Ada coklat, kaos, souvenir, hiasan dinding, aksesoris dll.


Sholat maghrib di masjid angelican yang ada di dalam kawasan little India juga. 



Malam itu mampir kafe dekat chancellor untuk makan nasi briyani dan kambing serta kopi terenak di orchard road


Paginya kaki melangkah ke merlion park, destinasi wajib dikunjugi di Singapura. Macam monas di Indonesia dan Jakarta. Icon kota dan negara. 



the thinker





susuri jalan menuju garden the bay
ada shooting film india

susuri tepian sungai/laut di pedestrian yang memanjakan pejalan kaki


Garden by park


Supertree






esplanade




nunggu shuttle

Sentosa




batal ke casino

universal studio




monorail


kfc sentosa



madam tussaud








nunggu bus

orchard road, belanja pashmina, kaos, 




makan di lucky plaza






masjid alfalah singapura




Coffee bean paragon orchard road




Taxi to changi

Changi Airport

Musholla






Terima kasih teman-teman Batam dan Singapura. Thanks a lot!
 


Juni 20, 2016

UNTUK BERGAYA DI FOTO

by , in
UNTUK BERGAYA DI FOTO



Seringkali kita tahunya para perempuan yang hobi banget koleksi segala macam aksesoris di samping juga fashion. Sudah punya jilbab dan pashmina yang warna hijau saja misalnya, masih beli  lagi pashmina dengan warna hijau dengan gradasi lain. Sudah punya bross banyak, masih juga beli bross lain karena modelnya lebih baru dan cocok untuk kostum lain dan seterusnya dan sebagainya.

Tapi ternyata yang punya hobi belanja aksesoris dan kelengkapan fashion bukan Cuma para perempuan saja lho. Ada teman-temanku yang cowok juga yang punya hobi belanja kayak begitu. Beberapa orang pria bahkan melakukannya dengan  insidentil dan bukannya terencana  dengan matang.

Contohnya nih, sahabatku yang satu ini yang kupikir pola pikir dan gaya hidupnya masih sederhana kayak dulu jaman sekolah dan kuliah. Eh pas kita tinggal untuk suatu acara, dan dia terpaksa tidak bisa gabung karena beda komunitas dan beda pergaulan gitu, ternyata dia malah jalan sendiri ke mall. Dan tahu apa yang dia bawa pulang?

“Eh apaan nih ada kotak segede gini?” tanya kami terheran-heran melihat barang belanjaan yang dia dapat hanya dalam satu setengah jam tidak bersama kami tadi.

“Oh tadi aku beli jam tangan. Nih!” jawabnya santai sambil menunjukkan sebuah jam yang ciamik banget di pergelangan tangannya. Yang itu artinya kotak gedhe tadi sudah kosong, karena isinya sudah berpindah tempat.

Oh my God!

“Lhoh, tadi katanya ke mall mau cari buah-buahan?”

“Iya, memang. Tuh aku beli apel dan pisang buat kita semua.”

“Lhah bukannya kamu sudah punya jam tangan di rumah?”  tebak kami. Karena dia kan kelihatan kalau di foto-foto fesbuk atau instagramnya tampak selalu memakai jam tangan.

“Iya, ada beberapa. Tadi ketinggalan di rumah.  Jadi aku beli saja tadi,” sahutnya santai.


OMG!

Kami jadi ternganga dan  terbengong-bengong melihat aksinya yang terlihat spontan dan mengejutkan.  Bayangkan, belanja ratusan ribu rupiah begitu saja tanpa terencana dan seperti kalau kita beli es krim gitu saja gayanya. Enteng.

“Terus kenapa gitu memangnya kalau nggak bawa jam tangan? Kan ada penunjuk jam di ponsel?” kejar teman yang lainnya.

“Yach, kalau difoto kurang mantap, bro. Beda kalau pakai jam tangan. Tampak gaya, stylish,” jawabnya sambil cengengesan.

Wah, kejutan nih anak. Memang ya, kalau orang sudah berduit dan uangnya berlebih-lebih gitu, jadi gampang saja beli beli. Padahal bukan kebutuhan primer, sekunder dan bahkan tersier lagi.  Asal pingin aja, ada uangnya, ya beli lah. Tanpa ba bi bu, cang cing cung. Kami memperhatikan model jam expedition yang melingkar manis di dekat pergelangan tangannya. 

Dan mengalirlah kemudian cerita dan curhatan seputar belanja di antara kami, sembari menunggu datangnya pesanan makanan malam itu. Rupa-rupanya kebiasaan belanja teman-teman ini termasuk beli model jam expedition juga sudah mulai merambah dan bahkan ada juga yang bergeser ke pembelian online. MatahariMall menjadi salah satu yang suka dikunjungi teman-teman jika sedang berburu barang-barang. Termasuk temanku yang dulu sederhana dan nerimo tapi sekarang berubah agak borju (bukan burjo ya) dan hobi belanja jam tangan itu juga suka berseluncur ke toko-toko online termasuk MatahariMall.com.

Sembari makan malam bersama, tak  lupa kami ber-wefie ria, juga minta difotokan oleh pramusaji restoran agar kami semua tampil manis dan utuh di kamera. Teman cowok  yang barusan belanja jam tangan tadi tak lupa memamerkan aksesoris barunya. Cekrek. Uploaaaad.
Juni 09, 2016

Wisata Alam Ke Nglimut

by , in
Wisata Alam Ke Nglimut


Alam selalu memberikan kita kesegaran kembali setelah kepenatan sehari-hari. Seringkali alam yang masih perawan, masih asli, susah kita kunjungi dan nikmati karena tingkat kesulitan penjelajahan dan aksesnya. Karenanya kita musti berterima kasih juga pada para kapitalis aka pengusaha yang telah mengupayakan adanya wisata alam yang bisa kita nikmati dalam paket yang mudah dikunjungi tanpa harus babat alas.




Termasuk di antaranya adalah wisata alam di Nglimut ini. Memadukan antara alam asli yang berasal dari hutan setempat dengan taman-taman yang artifisial membuat tempat wisata ini nyaman. Bahkan bukan saja buat orang dewasa juga remaja, tetapi juga anak-anak.




Ke sinilah kami membawa anak-anak didik kami di PAUD (pendidikan anak usia dini) fadhoilusy syukriyah berkunjung saat akhir tahun ajaran.  Paud FS ini merupakan PAUD kedua yang kurintis bersama bulik setelah PAUD cahaya di Semarang yang dulu kurintis bareng almarhum suami.




Ada banyak sekali  hal yang bisa kita nikmati di Nglimut ini. Utamanya adalah anak-anak bisa berenang dan bermain air. Yang seru adalah sembari berenang, kita bisa menikmati  pemandangan yang langsung lepas ke alam bebas.  Wow! Subhanallah!




Ada banyak saung yang tersaji di sepanjang jalan-jalan di kawasan wisata ini. Kita bisa rehat sebentar di sana ketika lelah berjalan. Bisa juga untuk ajang makan bersama sekaligus bercengkerama sembari menikmati alam sekitar.




Berbagai elemen taman diciptakan alami menyerupai alam sesungguhnya, meskipun misalnya tampilannya bambu tetapi sebenarnya dibuat dari beton. Ahaha. Seperti jembatan-jembatan lengkung yang melintasi kali-kali alias sungai-sungai kecil yang diciptakan berkelok-kelok dalam taman yang sangat luas.



Pedestrian dengan paving bersanding dengan taman dan hehijauan rumput yang karena saking luasnya, kadang ada juga yang kurang terawat. Namun malah menjadikan pemandangan yang alamiah. Karena rumput-rumput yang tinggi menjadi dinamika tersendiri di antara rumput yang tertata rapi.





Juni 08, 2016

Tips Memilih Baju Jersey Ketika Membeli Secara Online

by , in
Tips Memilih Baju Jersey Ketika Membeli Secara Online

Mencari baju jersey secara online sangatlah mudah. Namun memilih baju jersey yang tepat dan berkualitas secara online tidak semudah yang Anda bayangkan. Pasalnya, ada banyak pilihan baju jersey yang ditawarkan oleh berbagai macam toko online yang berbeda dan setiap toko menawarkan harga yang menarik untuk dipertimbangkan. Namun pada dasarnya, ada beberapa tips memilih baju jersey  secara online yang perlu Anda terapkan untuk bisa menemukan dan membeli baju jersey yang tepat sesuai keinginan. Beberapa tips tersebut antara lain:

  1. Kunjungi situs toko online yang terpercaya.
Memilih situs toko online yang tepat dan terpercaya menjadi salah satu hal penting dalam memilih dan membeli jersey yang Anda inginkan. Dengan mengenali kualitas setiap situs toko online dengan baik dan membandingkannya secara objektif, tentu saja Anda bisa mendapatkan referensi situs toko jersey online yang terpercaya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa baju jersey yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengecewakan. Sebab pada dasarnya, situs toko online terpercaya pasti memberikan pilihan produk berkualitas untuk para pelanggan.

  1. Kenali macam-macam jersey yang ada di pasaran.
Saat ini berbagai macam baju jersey yang ada di pasaran memiliki tingkat kualitas yang berbeda. Ada yang original dan ada pula yang KW, masing-masing memiliki karakter dan kualitas yang berbeda. Untuk jersey original, tentu saja kualitasnya berada di atas rata-rata. Sementara itu, jersey KW terdiri dari beberapa kelas dengan kualitas yang sangat beragam. Diantaranya yaitu KW Thailand, KW Hongkong hingga KW lokal. Karena kualitasnya berbeda, maka Anda harus mengenali satu per satu jenis jersey yang ditawarkan oleh toko online pilihan Anda.

  1. Perhatikan spesifikasi jersey dengan seksama.
Selain mempertimbangkan jenis jersey yang ditawarkan berdasarkan tingkat kualitasnya, tips memilih baju jersey berikutnya juga perlu dilakukan dengan memperhatikan kualitas jersey berdasarkan spesifikasinya. Kenalilah bahan jersey yang ditawarkan dan karakteristik dari bahan jersey yang tersedia. Pastikan jersey nyaman dipakai, tahan lama dan tidak mudah rusak. Selain itu, pastikanlah informasi spesifikasi mengenai baju jersey yang ditampilkan oleh toko online pilihan Anda dijelaskan secara detail dan lengkap dengan gambar dari produk yang ditawarkan.

  1. Pertimbangkan testimoni pelanggan.
Untuk mengetahui kualitas baju jersey yang ditawarkan oleh salah satu atau beberapa toko online yang Anda kunjungi, Anda dapat mengamati respon pelanggan melalui testimoni yang diberikan. Pertimbangkanlah testimoni tersebut untuk mengenali dan mengetahui kualitas jersey yang ditawarkan. Namun Anda harus memastikan betul bahwa testimoni tersebut tidak di rekayasa sebelum mempercayainya.

  1. Cermati ukuran, warna dan detail desain jersey yang ditawarkan.
Mencermati ukuran, warna dan detail jersey sangatlah penting dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pilihlah ukuran jersey yang tepat sehingga pemakaiannya terasa pas di badan. Selain itu, cermatilah warna ataupun desain jersey yang tersedia melalui gambar yang ditampilkan untuk mengetahui seperti apa baju jersey yang ditawarkan oleh toko online pilihan Anda dengan lebih jelas.
sumber : anekajerseyboladotcom


Itulah berbagai macam tips memilih baju jersey secara online yang perlu dilakukan agar baju jersey yang Anda beli kualitasnya tidak mengecewakan. Selain beberapa tips di atas, jangan lupa untuk melakukan survey dan membandingkan penawaran harga antara satu toko online dengan toko lainnya agar baju jersey berkualitas yang diinginkan bisa diperoleh dengan harga yang sesuai dan lebih bersahabat sesuai budget belanja.
Juni 07, 2016

Pelatihan Peningkatan Peran Perpustakaan Berbasis TIK

by , in



Pelatihan Peningkatan Peran Perpustakaan Berbasis TIK



April dan Mei tahun ini memang istimewa. Ada banyak sekali event yang terselenggara dan melibatkan banyak pihak serta jaringan yang tak seperti biasanya. 


Alhamdulillah beberapa pekan lalu, pelatihan peningkatan peran perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komputer (TIK) berlangsung sukses selama empat hari di perpusda Demak. 



Pelatihan dirancang agar tidak sekedar teori, wawasan dan transfer ilmu tetapi juga sedemikian kolaboratif melibatkan partisipasi peserta, sekaligus praktik dan membuatnya menjadi sebuah agenda transformasi.

Bukan saja transformasi dan lifting mindset tetapi juga meningkatkan kemampuan bekerja dalam tim, berkreasi, berinovasi dan solving problem. Plus rencana-rencana yang dibuat peserta sendiri sepanjang pelatihan ini menjadi bekal untuk langsung ditindaklanjuti setelah pelatihan.




Bukan saja para pegawai perpustakaan yang berperan aktif, bahkan kepala kantor perpustakaan dan arsip pun terus ikut bergabung dan mengambil peran dalam setiap sesinya. Membuat semua peserta semakin bersemangat mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. 



So, kita tunggu gebrakan selanjutnya dari hasil pelatihan ini ya. Stay tune ^_^
Juni 07, 2016

Nusantara Mengaji Dan Ruwahan

by , in
Nusantara Mengaji Dan Ruwahan


Bertepatan dengan bulan sya'ban yan sering sekali diselenggarakan ruwahan, sebuah partai yang lahir dari basis organisasi islam terbesar di negeri ini membuat acara berskala nasional. Tajuknya Nusantara Mengaji. Of course Demak juga kecipratan. Di beberapa pesantren dan lembaga, acara ini diselenggarakan. Fatayat Demak pun memanfaatkannya sekaligus untuk berbagai acara. Ibarat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, sambil berenang minum air.

So bertempat di gedung Ikatan Haji Muslimat (IHM) hari Ahad itu ruwahan sekaligus haflah tahtimul quran sekaligus peringatan harlah Fatayat sekaligus Nusantara Mengaji dilakukan bersama-sama dalam satu event. Cucok tho? :D





Alhamdulillah Nusantara Mengaji berlangsung sukses di seluruh pelosok Indonesia. Bahkan hasilnya lebih dari targetnya 300.000 khataman alquran. Subhanallah.

Semoga menjadi tambah berkah negeri ini. Aamiin.

However ada juga sempat pandangan miring ataupun kekhawatiran dan kegelisahan menelisip dalam hati, mengingat ini seakan ada agenda politik yang ditelusupkan.

But bahkan teman-teman dari partai seberang alias partai lain menganggapnya tetap baik. Gerakan ini sedikit banyak mengqurankan masyarakat dan memasyarakatkan Alquran.

Alhamdulillah.
Mei 30, 2016

Manjakan Diri Di Tanah Surga

by , in
Manjakan Diri Di Tanah Surga


Di grup wa teman-teman jaman kuliah arsitektur sedang ramai-ramainya membahas bagaimana caranya supaya bisa keliling dunia. Gara-garanya adalah ada satu teman yang sudah lama menghilang. Eh pas balik ketemu kami lagi dan masuk grup wa, dia ternyata konon katanya sudah mengunjungi 4 benua dan 30 negara. Wow wow. Langsung saja virus travelling menular pada kami semua.  

Namun selain jalan-jalan keluar negeri, tentu kita tak mau melewatkan banyak pemandangan dan suasana indah yang disajikan tanah surga Indonesia Raya. Termasuk yang di flores ini. 


Ada banyak sekali destinasi yang bisa dikunjungi di tanah surga itu. Berikut beberapa di antaranya. Semoga suatu saat beneran kesampaian bisa mengunjungi semuanya ini ya. hehe. 
Aaamiin ya robbal alamiin



Air Terjun Cunca Rami 


berjarak 30 km dari Labuan Bajo, sebelum mencapai air terjun ini anda harus menyusuri hutan Mbelling dan melakukan perjalanan sekitar 30 menit hingga 1 jam untuk mencapainya. Jika anda berkunjung ke manggarai barat tidak ada salahnya mengunjungi tempat wisata ini.

Pulau Kanawa 

terletak 15 kilometer dari Labuan Bajo dan memiliki luas sekitar 32 hektar. Pasir putih dan airnya sangat jernih sehingga anda dapat melihat keindahan karang bawah lautnya. Selain itu jika anda ingin menyelam, anda akan menemukan beberapa hewan laut yang menakjubkan seperti manta, hiu, paus dan hewan menakjubkan lainnya.

Pantai Koka 

terletak di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pantai ini memiliki pasir berwarna putih dengan air lautnya yang jernih. Anda akan terkagum-kagum melihat pemandangannya yang indah, tentunya berkunjung kesini akan membuka mata anda tentang keindahan pantai-pantai di Indonesia.

pink beach


Pernahkah anda melihat hamparan pasir pantai berwarna merah muda? tentu belum bukan? Inilah salah satu keindahan alam yang ada di Flores, Pantai merah muda ini hanya dapat ditemukan di 7 Negara yaitu Indonesia, Bermuda, Filipina, Italia, Yunani, Bahamas, Karibia.


Taman Nasional  KOMODO.

ini merupakan tempat favorit para wisatawan yang mengunjungi Flores. Di pulau ini anda bisa melihat Komodo berkeliaran dari dekat, tentunya dengan pemandu wisata.


Labuan Bajo

 merupakan pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke Taman Nasional Komodo. Di labuan Bajo anda dapat mengunjungi beberapa pulau yang menghadap ke pelabuhan ini seperti Pulau Bidadari, Pulau Kanawa, Pulau Kukusan Kecil dan Pulau Serayu. Selain itu anda juga dapat mengunjungi Gua Batu Cermin di Labuan Bajo.

Liang Bua 

terletak di Kabupaten Manggarai, Nusai Tenggara Timur 14 kilometer dari Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai. Di sini pernah ditemukan fosil tengkorak manusia purba yang berukuran pendek yang disebut sebagai Homo floresiensis. Di Gua Liang Bua anda hanya bisa melihat gua besar dengan batu stalagmit.

Kelimutu 

terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere tepatnya di puncak Taman Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu ini memiliki keunikan tersendiri, danaunya memiliki tiga warna yang berbeda anda bisa melihatnya sendiri ketika mengunjungi danau ini.


Danau Sano Nggoang 


terletak di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Flores. Kegiatan yang bisa anda lakukan disini adalah rekreasi dengan menungang kuda keliling danau, mandi air panas, trekking.



Flores yang merupakan sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur, Indonesia ini memang sangat mengagumkan. Flores terdiri dari enam kabupaten, yakni Manggarai, Ngadha, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata. Pulau seluas 14.300 km² ini menyimpan berbagai tempat wisata yang indah.


Jadi, kapan mau ke Flores?

Yuk!






Mei 28, 2016

#BahagiaDiRumah Meski Single Parent

by , in
#BahagiaDiRumah Meski Single Parent


Aku bersyukur atas semua yang dianugerahkanNya kepadaku. Bersyukur saja tanpa kata tetapi. Karena bahkan keterbatasan-keterbatasan yang seolah menjadi paket dari kehidupan ini sejatinya adalah bagian dari karuniaNya. Seseorang menjadi semakin terasah lalu menemukan kekuatan-kekuatan baru yang bahkan tidak ia sadari sebelumnya

Keterbatasan cakupannya sangatlah luas. Bukan keterbatasan fisik saja yang bisa menghalangi. Namun keterbatasan akses, keterbatasan mobilitas adalah juga keterbatasan yang bisa menjadi alasan bagi seseorang untuk maju dan sukses. Apapun itu, keterbatasan harus dan musti dilalui dan ditembus. Karena dengan berjalan menembus batas saja, kita akan sampai meraih impian dan mewujudkan cita-cita.

Tidak mudah menjalani peran sebagai orangtua tunggal sejak kematian suamiku dalam kecelakaan tiga tahun yang lalu. Apalagi dengan posisi di antara tarik menarik antara ibu kandungku dan ibu mertuaku. Mereka sama-sama menginginkan aku tinggal di rumah mereka bersama anak-anakku.

Setelah melalui banyak pertimbangan dan mendengarkan banyak masukan, akhirnya aku kembali ke rumah ibuku dan terpaksa meninggalkan banyak hal yang kurintis di kota suamiku. Konsultan arsitektur dan PAUD. Untunglah, hubunganku yang baik dengan keluarga mertua membawaku tak berlalu begitu saja. Aku masih memegang manajemen PAUD tersebut meski harus kukerjakan dari 25km, yang meski jaraknya kelihatannya dekat, tetapi sifat protektif ibuku membuatku tak bisa bergerak banyak keluar rumah.
“Tidak perlu berpikir karir dulu”, ujar ibu suatu ketika.
Agak aneh bagiku karena ibuku sendiri wanita karir yang berangkat ke kantor jam setengah enam pagi dan sampai rumah jam setengah enam sore, tetapi memintaku tinggal di rumah saja.
“Konsentrasikan dirimu untuk anak-anakmu”, tandas beliau.
Oh, oke.
Alhasil, aku banyak berdiam di dalam rumah, di depan laptop. Sambil tetap berusaha mencari peluang untuk membuka usaha di rumah, karena aku tetap harus memikirkan masa depan aku dan anak-anakku.
Membuka usaha konsultan arsitek di kota kecil tidak prospektif. Terpikir untuk membuka toko souvenir seperti yang dulu pernah kukerjakan saat masih belum lulus kuliah. Tetapi kini banyak sekali toko sejenis sudah dibuka di sekitar tempat tinggal kami namun konsumennya tidaklah banyak. Tidak mudah.

“Coba hubungi teman-teman ayahmu. Siapa tahu bisa ikut jadi pegawai di kantornya”, saran ibu suatu hari. Ahay! Beliau ternyata mulai terbuka juga pikirannya bahwa aku, mau tidak mau, harus tetap bekerja.
“Kalau kerja ikut orang harus disiplin lho, bu. Pagi –pagi harus sudah berangkat, pulangnya sesuai jadual. Belum lembur-lemburnya. Ibu nggak apa-apa aku akan banyak meninggalkan anak-anak?”, aku berusaha memancing reaksi beliau sembari mengingatkannya bahwa menurutnya anak-anakku adalah prioritas utama. Dan utamanya sih aku sejak memiliki kantor konsultan arsitek sendiri dan mengelola PAUD, aku mulai menikmati cara kerja yang bebas, be a boss of my own
Meski tak cocok dengan ibuku dalam banyak hal, seiring kedewasaan dan tempaan kehidupan, aku memilih banyak diam. Meski pandangan kami banyak berbeda tetapi aku menaruh hormat padanya. Beliau banyak mengajarkan padaku kerja keras, kedisiplinan, kesungguhan. Dan meneladankan ketabahan dan kekuatan dengan mengentaskan empat putra-putrinya sendirian sejak ayahku meninggal.
Dan Tuhan ternyata menyayangiku, sungguh. Mungkin karena ada dua anak yatim yang berada di bahuku seorang diri sekarang. Dan mungkin juga ibuku mendoakan aku agar diberikan jalan. DibukakanNya pintu baru bagiku, dunia kepenulisan. Ternyata bakat menulis yang lama terpendam akhirnya muncul lagi seperti intan yang tersembul dari dalam lumpur. Dhul!
Di tengah kesibukan momong dua anakku, enam dan empat tahun, aku menulis dan mengirimkannya ke event-event penulisan via facebook. Tapi dengan sikap ibu yang tidak mendukungku, aku harus mencuri waktu untuk bisa menulis. Malam-malam saat semua orang terlelap, aku sengaja menahan kantuk agar bisa menulis. Ada waktu lumayan panjang juga yang lepas dari pengawasan beliau ketika ibu beraktifitas di kantor. Tetapi dua anakku sering sekali merecoki dan mengganggu.
Jika aku sedang tidak mempunyai kesempatan mencurahkan ideku langsung ke computer atau laptop, aku bergegas menuliskannya dengan pena ke buku yang sudah kusediakan. Khusus untuk menulis seluruh ide-ide yang kadang datang tak diundang, tiba-tiba dan semena-mena. Hehe. Sambil menemani anakku makan atau bermain.
Jika ibu tampak mendekat, aku langsung menyembunyikan buku spesialku itu ke balik sesuatu. Entah kursi, karpet atau barang apapun yang bisa menutupinya dari pandangan ibu. Demikian juga dengan buku yang kubaca karena kita membutuhkan banyak bacaan untuk bisa men-charge dan mengembangkan kemampuan menulis kita.
Termasuk saat menulis dan menyelesaikan novel pertamaku. Mencuri –curi waktu seperti ini rasanya tidak nyaman. Tetapi aku harus menembus batas, tidak ada alasan apapun untuk membiarkan cita-cita terhadang.
Alhamdulillah.
Kemudian buku-buku antologiku lahir. Sehingga tak terasa tujuhbelas buah buku antologiku terbit di berbagai penerbit. Kesuksesan kecil yang kita dapatkan senyata-nyatanya mendorong kita menemukan kesuksesan-kesuksesan berikutnya.
Seiring dengan itu, novel pertamaku selesai setelah hampir lima bulan mengerjakannya duet dengan seorang sahabat. Dia banyak memacuku untuk terus bersemangat meski aku seakan berada di dalam menara gading dan rumah salju. Karena kebekuan komunikasi terutama antara aku dan ibu.

“Keren. Kok bisa sih arsitek jadi penulis”, demikian komentar saudara dan teman-temanku. Meski sebagian teman dekat tak heran karena mereka mungkin telah melihat kiprahku dalam kepenulisan ketika memenangkan beberapa lomba menulis serta menjadi redaksi mading maupun bulletin di sekolah dan di kampus.

Dan Alhamdulillah, keberanian –keberanianku muncul kembali setelah sebelumnya stagnan karena merasa beku di tengah kungkungan dan pingitan ibu. Lucu, bukan? Seharusnya janda seperti aku lebih bebas bergerak dan merdeka, tetapi malah dipingit melebihi masa-masa kegadisanku dulu. Ya, sudahlah.  Aku mengambil hikmahnya saja dari semua ini, pada akhirnya, setelah melalui pemberontakan-pemberontakan kecil dalam pikiran dan hatiku.
Untungnya dunia maya membebaskan kita bergerak ke mana saja, berhubungan dengan siapa saja dan akhirnya meluaskan apa saja. Termasuk pertemuanku dengan partner menulisku. Kami menulis novel Mayasmara bersama. Sebuah novel kebaruan karena konsepnya tak biasa, unik dan berbeda baik dari sudut konsep, ide cerita dan penceritaan. Menulis novel ini banyak menggali kemampuan menulisku.
“Kamu harus menjadi sesuatu. Untuk anak-anakmu”, pacu partner menulisku. Sahabat mayaku inilah yang terus menerus menghembuskan udara keberanian.
“Kamu punya potensi. Kamu punya visi. Dan kamu punya tugas. Ayo kamu bisa”, begitu terus dia mencecar telingaku dengan lecutan-lecutan. Seorang sahabat dengan ketulusan memang bisa membangkitkan tidur kita, menciptakan mimpi-mimpi baru dan membuat kita terjaga. Lalu meniti tangga kesuksesan dengan dukungan tanpa syarat.
Sehingga setelah istikhoroh, aku mengambil loncatan yang tak pernah kukira sebelumnya meski jauh di masa lalu impian ini pernah ada dalam memoriku.
“Hwooooaaaaaa……aku terjun bebas……”
Tulisku ke inbox nya di hari pertama aku mempublish novel kami.
Aku menerbitkan novelku sendiri. Langkah berani yang diambil seorang ibu muda dengan dua anak yang masih suka merajuk. Semua dikerjakan dari balik laptop di dalam kamar. Senang sekali rasanya akhirnya create something tanpa harus meninggalkan anak-anakku. 
Mereka juga  mulai turut menikmati peran baruku ini. Si sulung membuat gambar di kertas-kertas kemudian melipat dan menstaplesnya menjadi sebuah buku. Anak keduaku yang perempuan kadang-kadang bermain peran seolah-olah dia penulis terkenal.
“Mau ditanda tangani?”, tanyanya padaku seolah aku penggemar buku-bukunya. Haha..
Bagian yang paling membahagiakan adalah mereka bersenang-senang dan bahagia bersamaku. Aku menikmati berkah ini.

Dan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, kemudian seperti aliran sungai yang menyibakkan payau-payau di permukaannya, beberapa penulis lain mengajukan naskah untuk diterbitkan. Membantu mereka memulai langkah tak hanya membungakan harapan akan kemajuan dari penerbitan yang kurintis tapi juga seperti suatu panggilan jiwaku untuk membuat mereka bertambah semangat di jalan kepenulisan yang kini kutempuh.
Tapi lagi-lagi keterbatasan mobilitas menjadi kendala dalam menyelesaikan tugas-tugas baruku di bidang penerbitan. Aku akhirnya pontang-panting mencari cara bagaimana mencetak buku dengan harga yang terjangkau dan dapat kukerjakan dengan segala keterbatasanku.
Allah maha pemurah dan maha penyayang menunjukkan jalan padaku untuk kembali bertemu dengan mereka yang dulu ‘menjerumuskan’ aku ke dunia kepenulisan ini. Alhamdulillah mereka banyak membantuku, sehingga aku cukup bekerja di depan laptopku saja. Silaturahim, persaudaraan dan kepercayaan juga kerjasama senyata-nyatanya menjadi jalan yang ditunjukkanNya bagiku untuk terus berjalan menembus batas itu.
Tak ada yang tak mungkin. Tak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Meski tentu saja melalui berbagai ikhtiar-ikhtiar dhohir, batin dan juga tawakkal kepadaNya. Sejak dari awal melangkah, selama proses dan perjalanan sampai kadang tiba di titik jenuh.
“Bangunan yang kau kini bangun pun suatu ketika akan runtuh, Fi”, sahabatku mengingatkan. Benar juga pesannya, karena memang tak ada yang abadi di dunia.
“Jadi berbuatlah yang terbaik dimanapun dan apapun yang kau kerjakan”, tuturnya penuh kebijakan. Dia adalah salah satu orang yang selain sahabat baik juga guru bagiku.

Langkah kecil yang dimulai dengan kecintaan dan harapan tampaknya harus dilanjutkan. Meski tidak kecil resiko dan tidak sedikit kendala yang dilalui, juga peranku yang harus berbagi dengan kepengurusan PAUD dan momong anak-anak, bajaku harus terus diasah dan diasah.

“Nanti dimarahin boss-nya umi?”, pertanyaan anakku yang sering muncul jika aku terpaksa meninggalkan mereka untuk sebuah tugas di kantorku dulu, kini tak lagi kurisaukan.
“Tidak, nak. Kita bisa menjadi boss diri kita sendiri”, dalam hati kubisikkan itu padanya. Lebih dari semua itu, kami bahagia.

Ternyata kemampuan selalu seiring dengan tanggung jawabnya. Demikian kakek Peter Parker dalam film Spiderman berpesan, dalam kekuatan yang besar juga terdapat tanggung jawa yang besar. Benar saja, aku tidak bisa lepas begitu saja dari peran dan statusku sebagai arsitek. Teman-teman dan juga kolega masih menghubungiku untuk minta didesainkan rumah tinggal ataupun bangunan lainnya.
Dengan banyaknya beban pekerjaan dan fikiran serta minimnya waktu, aku kembali terkungkung keterbatasan dan mungkin bisa saja memilih excuse, beralasan. Tetapi dosen manajemenku di kampus arsitektur dulu, dosen yang sangat kukagumi, berpesan untuk tidak menolak rejeki. Pastikan bisa mengerjakan segala tugas apapun.

Bagaimana caranya?
Outsourcing. 
Kuterima berbagai order desain itu dan lagi-lagi Allah dengan segala kuasa dan kasihsayangNya, mempertemukan aku dengan arsitek yuniorku. Pertemuan yang telah diatur olehNya.
Teman lamaku membawa temannya ke rumah karena ingin dibuatkan otobiografinya. Temannya temanku ini ternyata mempunyai seorang keponakan perempuan yang juga anak arsitek UNDIP. Obrolan singkat dan terkesan lewat ini terekam dengan baik. Sehingga ketika aku membutuhkan bantuan, kuhubungi temannya temanku untuk menanyakan nomer telpon keponakannya itu. Alhamdulillah, kami cocok dan akhirnya bekerja sama.
Nyata senyata-nyatanya, silaturahim membawa kita berjalan menembus batas. Sebagaimana juga silaturahim dan networking ini yang akhirnya bisa membawa novelku ke beberapa Negara di belahan dunia ini. Selain menyebar di seluruh Indonesia, novel itu juga terbang ke Makkah, Mesir, England dan Hongkong.
Subhanallah. Cita-citaku yang lain adalah travelling ke beberapa Negara dan kalau bisa berkeliling dunia. Dan novel karyaku telah memulai perjalanannya terlebih dahulu. Semoga Allah mengabulkan cita-citaku. Aamiin.
Dia yang mengabulkan semua cita-cita. Dia yang mendengar segala keinginan. Syukur dan puji kepadaNya yang telah memperjalankanku ke Haromain, tanah suci Makkah dan Madinah untuk melaksanakan haji dan umroh beberapa tahun lalu. Dan bahkan dari perjalanan itu, beberapa ide cerita mengalir dalam naskah novel dan cerpen-cerpenku. Dia yang Maha Kaya, yang Maha Memampukan. Sampai kadang terlintas dalam benakku, It’s too good to be true, ini terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Tetapi demikianlah Dia berkehendak, sehingga menjadikan kita semakin tertunduk malu di hadapanNya.
Betapa banyak karuniaNya meski seringkali kita lupa berterimakasih dan lebih banyak mengeluh daripada mengingat. Semua karunia ini yang sedang kukerjakan dalam keterbatasan mobilitasku, menulis dan mengelola penerbitan, mengelola PAUD, memulai lagi konsultan arsitektur, merintis usaha property di kota kecilku, sepatutnya disyukuri dan disyukuri. Bukan gurita, jika semua ini inginnya kukerjakan. Tetapi karena tidak ingin menyia-nyiakan potensi dan kesempatan yang Dia berikan. Semoga semuanya menjadi ajang pembelajaran bagiku untuk bisa menjadi sebesar-besarnya kemanfaatan bagi sesama. Aamiin.

“Bekerja di mana sekarang?”, seorang guruku masa SMA bertanya ketika suatu ketika kami bertemu di suatu tempat. Alhamdulillah beliau masih mengenaliku, secara mungkin karena aku pelajar dan lulusan terbaik di SMA masa itu.
“Di rumah, bu”, jawabku sambil tersenyum.
Beliau terdiam. Entahlah apa yang beliau pikirkan. Mungkin masygul karena mendengar seorang murid terbaiknya hanya di rumah saja.
Demikian juga jawabku jika ada yang bertanya dengan pertanyaan yang sama. Lha memang kenyataannya aku belajar di rumah. Jika tidak dikejar dengan pertanyaan berikutnya, aku biasanya juga tidak menjelaskan panjang lebar. Hehe…
Ternyata di rumahpun, dengan segala keterbatasan, kita bisa menembus segala batas. Dengan ijinNya, dengan karuniaNya. Alhamdulillah.
Untuk bisa terus menulis, aku harus banyak membaca. Apa saja. Termasuk majalah. Karenanya senang dan ikut bahagia akan adanya Novaversary ini. 







Mei 15, 2016

Keep Going On

by , in
Keep Going On



Menarik sekali melihat dunia perbloggingan dan perbloggeran.  Penuh tantangan, kadang juga intrik dan pergulatan sepanjang masa antara ego, duniawi, spirit ukhrawi dan keabadian yang hakiki serta banyak persoalan lainnya.

Sebagai contoh adalah yang baru-baru ini bisa kita rasakan. Bahwa meskipun para blogger perempuan di Semarang sudah membuat komunitas tersendiri agar bisa  independen dari akar asalnya yang berpusat dari Bandung waktu itu maupun pendahulunya komunitas blogger untuk para emak, yang artinya komunitas baru inilah yang bisa dianggap sebagai 'penguasa baru' di dunia blog Semarang, tetapi komunitas awal yang menginspirasi ini tidak menyerah dan mundur begitu saja. Mereka tetap maju, keep going on, menjelajah semarang. Ahay. Nggak apa-apa juga sih. Toh  sebuah wadah untuk blogger cewek disusul sesudahnya oleh wadah pelatihan blog yang digagas oleh kolaborasi beberapa blogger hits Jakarta, juga ikut merambah Semarang.

Apa artinya?

Bisa jadi banyak toko baru, komunitas baru, pemain baru, tapi jangan sampai membuat pemain lama keder dan mundur karena merasa tidak enak hati, enggan dan semacamnya.

Dan yang kemarin terlihat, semuanya berjalan aman dan baik-baik saja. Bahkan para perintis senior yang juga ikut turun  gunung untuk membersamai pembicara hari itu juga tak kentara ada persaingan satu sama lain.

Sebenarnya semua bisa berjalan semua, bareng-bareng tanpa saling bergesekan, asal percaya bahwa rejeki dariNya tak mungkin tertukar. Iya kan ya?

Jadi makin un-insecure, dan memberi insight bahwa bagaimanapun keadaan kita, berapa lamapun kita pernah main dan berada di tempat itu sebelumnya dari yang lainnya, tetap saja bergerak. Jangan sungkan seolah tak mau digantikan atau diregenerasi. Bukan seperti itu. Karena sejatinya masing-masing kita ini sedang terus berada  dalam proses pembelajaran untuk semakin baik dalam track yang sudah kita tempuhi dan perjuangkan selama ini. Amiin. Insya Allah



Post Top Ad