improving writerpreneurship

Post Top Ad

UNTUK BERGAYA DI FOTO

UNTUK BERGAYA DI FOTO



Seringkali kita tahunya para perempuan yang hobi banget koleksi segala macam aksesoris di samping juga fashion. Sudah punya jilbab dan pashmina yang warna hijau saja misalnya, masih beli  lagi pashmina dengan warna hijau dengan gradasi lain. Sudah punya bross banyak, masih juga beli bross lain karena modelnya lebih baru dan cocok untuk kostum lain dan seterusnya dan sebagainya.

Tapi ternyata yang punya hobi belanja aksesoris dan kelengkapan fashion bukan Cuma para perempuan saja lho. Ada teman-temanku yang cowok juga yang punya hobi belanja kayak begitu. Beberapa orang pria bahkan melakukannya dengan  insidentil dan bukannya terencana  dengan matang.

Contohnya nih, sahabatku yang satu ini yang kupikir pola pikir dan gaya hidupnya masih sederhana kayak dulu jaman sekolah dan kuliah. Eh pas kita tinggal untuk suatu acara, dan dia terpaksa tidak bisa gabung karena beda komunitas dan beda pergaulan gitu, ternyata dia malah jalan sendiri ke mall. Dan tahu apa yang dia bawa pulang?

“Eh apaan nih ada kotak segede gini?” tanya kami terheran-heran melihat barang belanjaan yang dia dapat hanya dalam satu setengah jam tidak bersama kami tadi.

“Oh tadi aku beli jam tangan. Nih!” jawabnya santai sambil menunjukkan sebuah jam yang ciamik banget di pergelangan tangannya. Yang itu artinya kotak gedhe tadi sudah kosong, karena isinya sudah berpindah tempat.

Oh my God!

“Lhoh, tadi katanya ke mall mau cari buah-buahan?”

“Iya, memang. Tuh aku beli apel dan pisang buat kita semua.”

“Lhah bukannya kamu sudah punya jam tangan di rumah?”  tebak kami. Karena dia kan kelihatan kalau di foto-foto fesbuk atau instagramnya tampak selalu memakai jam tangan.

“Iya, ada beberapa. Tadi ketinggalan di rumah.  Jadi aku beli saja tadi,” sahutnya santai.


OMG!

Kami jadi ternganga dan  terbengong-bengong melihat aksinya yang terlihat spontan dan mengejutkan.  Bayangkan, belanja ratusan ribu rupiah begitu saja tanpa terencana dan seperti kalau kita beli es krim gitu saja gayanya. Enteng.

“Terus kenapa gitu memangnya kalau nggak bawa jam tangan? Kan ada penunjuk jam di ponsel?” kejar teman yang lainnya.

“Yach, kalau difoto kurang mantap, bro. Beda kalau pakai jam tangan. Tampak gaya, stylish,” jawabnya sambil cengengesan.

Wah, kejutan nih anak. Memang ya, kalau orang sudah berduit dan uangnya berlebih-lebih gitu, jadi gampang saja beli beli. Padahal bukan kebutuhan primer, sekunder dan bahkan tersier lagi.  Asal pingin aja, ada uangnya, ya beli lah. Tanpa ba bi bu, cang cing cung. Kami memperhatikan model jam expedition yang melingkar manis di dekat pergelangan tangannya. 

Dan mengalirlah kemudian cerita dan curhatan seputar belanja di antara kami, sembari menunggu datangnya pesanan makanan malam itu. Rupa-rupanya kebiasaan belanja teman-teman ini termasuk beli model jam expedition juga sudah mulai merambah dan bahkan ada juga yang bergeser ke pembelian online. MatahariMall menjadi salah satu yang suka dikunjungi teman-teman jika sedang berburu barang-barang. Termasuk temanku yang dulu sederhana dan nerimo tapi sekarang berubah agak borju (bukan burjo ya) dan hobi belanja jam tangan itu juga suka berseluncur ke toko-toko online termasuk MatahariMall.com.

Sembari makan malam bersama, tak  lupa kami ber-wefie ria, juga minta difotokan oleh pramusaji restoran agar kami semua tampil manis dan utuh di kamera. Teman cowok  yang barusan belanja jam tangan tadi tak lupa memamerkan aksesoris barunya. Cekrek. Uploaaaad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad