improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label persaingan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label persaingan. Tampilkan semua postingan
September 11, 2022

Threez: Pelarian, Penyatuan Dan Persaingan

by , in

Threez: Pelarian, Penyatuan Dan Persaingan



komunitas Rumah Dunia di Serang serta wadah Qoryah Thoyyibah di Salatiga yang menjadi pemicuku saat itu untuk menulis novel ini.


Semangat, gerakan dan keistiqomahan mereka dalam membangun sebuah institusi literasi serta mendukung pendidikan serta pencerdasan bangsa dan masyarakat sungguh menggugah hati.

Berdasarkan imajinasi dan tentunya karang mengarang kemudian lahirlah komunitas dan wadah Threez ini dalam novel berjudul sama.

Proses penulisannya sendiri memakan waktu kira-kira tiga bulan. Dan setelah usai dituliskan beberapa tahun lalu, baru tahun inilah akhirnya dia memperoleh wadah untuk mbrojol. Alhamdulillah.

Novel ini sekaligus bismillah saya hadirkan di Hari Literasi Ini, 8 September. Semoga mendapat tempat di hati teman-teman dan para pembaca. Aamiin.


Berikut sinopsisnya:

Zulkifli dan Zara tadinya bersahabat di dunia maya. Zara menerima persahabatan dengan senang hati karena Zulkifli mirip Wiwit (Wit), cowok yang dulu sempat memikat hati Zara tetapi ternyata sudah memiliki kekasih. Namun ketika Zulkifli dan Zara semakin dekat, sebuah even bedah buku mempertemukan Zara dengan Zainal, dosen Zulkifli di kampus. Persahabatan mereka (Three-Z) semakin erat dan komunitas yang mereka bentuk semakin berkembang seperti pohon lebat (trees) yang menaungi dan menyejukkan. Apalagi di tengah perjalanan mereka, mereka mendapat tambahan pendukung. Dalam sebuah pertunjukan musik peduli sosial yang diikuti berbagai band, Wit ternyata juga turut mengisi acara dengan band-nya. Wit (lelaki yang mirip Zulkifli) bergabung dengan komunitas mereka. Sebuah insiden buruk menyebabkan Zara shock. Dan mengambil keputusan untuk menjadikan Zainal sebagai pendamping. Kebersamaan Zara dan Zainal ternyata menyebabkan Zulkifli sangat terluka. Dia pergi begitu saja tanpa pamit. Dan tidak terlacak jejaknya. Kehilangan Zulkifli ternyata melukakan Zara. Dan kelukaan Zara meluruhkan Zainal.

Bagaimana keberlangsungan komunitas Threez?

Teman-teman bisa juga mendapatkan novel Threez via kanal-kanal sebagai berikut:

Tokopedia
https://www.tokopedia.com/guepedia/threez?n=1
Bukalapak
https://www.bukalapak.com/p/buku/novel/2ymu9v-jual-buku-threez
Elevenia
http://www.elevenia.co.id/prd-threez-15602494
Jualo.com
https://www.jualo.com/dki-jakarta/kota-jakarta-timur/buku-novel-dan-komik/threez-novel-remaja
Olx.com
http://olx.co.id/iklan/threez-novel-remaja-IDjrrlG.html
Dinomarket.com
http://www.dinomarket.com/PASARDINO/95652117/Jual-Threez/
Popazop.com
http://www.popazop.com/merchant/products/preview/threez
Hargabukuonline.com
http://hargabukuonline.com/details.php?id=856
Guepedia.com
http://store.guepedia.com/product/5891/
Kaskus.co.id
http://fjb.kaskus.co.id/buy/625/?ref=fjblanding&med=wtb_button
Fjb.net
http://forumjualbeli.net/newthread.php?do=postthread&f=5
Mei 15, 2016

Keep Going On

by , in
Keep Going On



Menarik sekali melihat dunia perbloggingan dan perbloggeran.  Penuh tantangan, kadang juga intrik dan pergulatan sepanjang masa antara ego, duniawi, spirit ukhrawi dan keabadian yang hakiki serta banyak persoalan lainnya.

Sebagai contoh adalah yang baru-baru ini bisa kita rasakan. Bahwa meskipun para blogger perempuan di Semarang sudah membuat komunitas tersendiri agar bisa  independen dari akar asalnya yang berpusat dari Bandung waktu itu maupun pendahulunya komunitas blogger untuk para emak, yang artinya komunitas baru inilah yang bisa dianggap sebagai 'penguasa baru' di dunia blog Semarang, tetapi komunitas awal yang menginspirasi ini tidak menyerah dan mundur begitu saja. Mereka tetap maju, keep going on, menjelajah semarang. Ahay. Nggak apa-apa juga sih. Toh  sebuah wadah untuk blogger cewek disusul sesudahnya oleh wadah pelatihan blog yang digagas oleh kolaborasi beberapa blogger hits Jakarta, juga ikut merambah Semarang.

Apa artinya?

Bisa jadi banyak toko baru, komunitas baru, pemain baru, tapi jangan sampai membuat pemain lama keder dan mundur karena merasa tidak enak hati, enggan dan semacamnya.

Dan yang kemarin terlihat, semuanya berjalan aman dan baik-baik saja. Bahkan para perintis senior yang juga ikut turun  gunung untuk membersamai pembicara hari itu juga tak kentara ada persaingan satu sama lain.

Sebenarnya semua bisa berjalan semua, bareng-bareng tanpa saling bergesekan, asal percaya bahwa rejeki dariNya tak mungkin tertukar. Iya kan ya?

Jadi makin un-insecure, dan memberi insight bahwa bagaimanapun keadaan kita, berapa lamapun kita pernah main dan berada di tempat itu sebelumnya dari yang lainnya, tetap saja bergerak. Jangan sungkan seolah tak mau digantikan atau diregenerasi. Bukan seperti itu. Karena sejatinya masing-masing kita ini sedang terus berada  dalam proses pembelajaran untuk semakin baik dalam track yang sudah kita tempuhi dan perjuangkan selama ini. Amiin. Insya Allah



Mei 08, 2016

Un-InSecure

by , in
Un-InSecure



Beberapa waktu lalu, aku tergelitik saat menemukan postingan salah seorang teman blogger di grup komunitas yang terdiri dari murid-murid pelatihan blogger-nya tiga blogger senior ibukota.

Salut banget ama mbak A ini, karena meskipun dia sudah yahud dari dulu, jauh sebelum ikut pelatihan yang ini, tapi ia justru bilang kalau pencapaian terbarunya kemarin sebab trigger dari 'guru' barunya ini. Wow! Antara tawadlu dan pinter nylondoh alias pinter mengambil hati gurunya dan pembaca yang lainnya:)

Ia sama sekali gak merasa insecure karena semua orang toh sudah paham kemampuannya sejak lama. Dan memang begitulah yang bisa kita baca di komen-komen atas postingannya tersebut. Banyak yang kemudian justru memberikan testimoni akan 'kehandalan' A ini sejak dulu.

Uhuy!
Joss kan? 
Pinter atuh. Patut dicontoh gayanya, grateful, remarkable.

remarkable by remark others. keren deh!

Post Top Ad