improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label guru. Tampilkan semua postingan
Juni 12, 2020

Perempuan Yang Menghidupkan Hidup

by , in
Perempuan Yang Menghidupkan Hidup




Perempuan istimewa ini menghidupkan rumahnya untuk menghidupkan kehidupan, termasuk kehidupan sesudah kematian. Tentu saja atas pertolonganNya yang Maha Hidup dan Menghidupkan.


“Bekerja itu seperti menanam pohon. Berkorban itu adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya, “ ucapnya suatu ketika.


Mengingatkanku pada ungkapan yang pernah kubaca bahwa bekerja dan berkorban adalah tradisi kebangkitan dan kepemimpinan.


“Karena itu bekerjalah dengan menabur kebajikan di ladang hati manusia. Tanpa henti. Tulus. Ikhlas mengharapkan RidloNya saja,” sambungnya.


Ia meneruskan pondok pesantren dan madrasah yang dulu dirintis dan dibangun bersama almarhum suaminya. Didirikan dengan modal sendiri yang seadanya, di sebuah lahan yang hampir tidak dilirik orang pada umumnya. Karena dekat dengan perumahan kumuh dan kuburan orang cina (bong). Sebuah lingkungan yang pada mulanya tidak nyaman untuk ditinggali.


“Bismillah,” ucap beliau dengan mantap.


Lokasi itu memang sengaja dipilihnya. Jadi bukan semata karena harga tanahnya murah dan terjangkau oleh doku atau sakunya, namun juga pertimmbangan bahwa mereka akan membuat sebuah pusat kegiatan belajar mengajar. Sehingga masyarakat sekitar yang kebanyakan pengemis dan pemulung serta orang – orang miskin yang kurang bahkan tidak berpendidikan, akan memperoleh pencerahan. Agar putra putri generasi penerus yang tinggal di lingkungan tersebut menjadi generasi yang lebih baik. Subhanallah. Sebuah cita-cita yang sangat mulia yang bahkan berangkat dari keterbatasan dan kesederhanaan. Apa adanya.


“Modal nekat saja. Tawakkaltu ‘alallah” demikian beliau menjelaskan.
Subhanallah…..


Madrasah dengan beberapa guru yang dibayar dengan gaji yang tidak memadai semata untuk bentuk jariyah. Menyumbangkan ilmu yang semoga bermanfaat.


Sungguhpun tak ada manusia yang sempurna di muka bumi yang fana dan penuh kepalsuan ini, namun ada beberapa orang yang sungguh-sungguh memiliki banyak hal yang bisa ditauladani. Digugu dan ditiru. Para guru kehidupan. Beruntunglah aku dikelilingi banyak orang semacam ini. Di antaranya adalah bulik Istiqomah.


Entahlah. Semangat perjuangan itu memang dari sananya karena ayahnya – yang berarti kakekku- seorang pejuang kemerdekaan, ataukah memang dia merawat, menyiram dan menumbuhkembangkan bibit semangat perjuangan yang sudah ada dalam dirinya. Sehingga kemudian terinternalisasi sedemikian rupa sehingga tak ada langkahnya yang sia- sia dan tak diabdikannya bagi lingkungan terdekat maupun masyarakat yang lebih luas.


“Orang hidup itu harus punya cita-cita,“ ungkap beliau.


Tak henti-hentinya beliauterus menerus memompakan semangat kepada siapa saja yang di dekatnya.


Bahkan kehidupan pribadinya sendiri sebenarnya banyak mengundang iba. Karena beliau ditinggal suami yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dengan lima orang putra putri, tentu saja gaji seorang guru sekolah swasta tidaklah memadai. Tetapi beliau banyak mengorbankan waktu dan tenaganya bagi banyak orang.


“Makna hidup kita, sebagai individ , sebagai uma , bangsa terletak pada kerja keras dan pengorbanan dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan,” beliau menggarisbawahi perjuangan yang dicontohkannya.


Darul Aitam (panti asuhan) juga didirikannya. Banyak anak-anak tak berayah dan tak beribu yang tertolong dan terlindungi. Alhamdulillah setelah berlangsung dengan baik selama setahun, kemudian banyak juga yang turut memikirkan kelangsungannya.


Pengajian Alquran setiap ba’da maghrib yang melibatkan adik iparnya yang hafidzoh sebagai guru,, diikuti oleh puluhan anak. Mungkin sampai hampir seratus anak. Beliau sendiri mengajar Alquran untuk orang tua mereka.


“Sebaik-baik orang adalah yang mengajarkan Alqur’an,” ucap beliau..


Berbagai acara pengajian dan bakti social juga diselenggarakan. Tidak ada penghargaan dari siapapun tak menghadang langkah beliau untuk terus berjuang.


“Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran,” penjelasannya ini menggambarkan bagaimana energi beliau bertumbuh kembang.


Mengatur waktu antara bekerja sebagai guru yang idealis, ketua sebuah organisasi perempuan Islam sekabupaten, dan memiliki seabrek kesibukan di pesantren dan madrasahnya, memang sedikit banyak mengurangi porsi waktu dan perhatiannya bagi anak-anaknya.


Ada masa-masa anaknya rentan dan melakukan kenakalan. Tapi beliau kemudian mendisiplinkan dengan caranya. Dan tak henti-hentinya berdoa memohon pertolongan Allah.


“Karena tak ada yang dapat menolong kecuali Dia,” berpegang pada keyakinan inilah, beliau tak surut dari langkah-langkahnya dalam berjuang meskipun bisik-bisik kanan kiri mengenai kebelumberhasilannya sebagai ibu yang ideal.


Tapi kalau dipikir lagi, jika tak ada yang bersemangat seperti beliau, siapa yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan heroik tak bergaji, tak bersertifikat dan tak berpenghargaan..


Semangat dan daya juang yang tinggi inilah yang berusaha beliau tularkan padaku keponakannya dan banyak orang-orang terdekatnya.


“Bangsa bisa bangkit karena para pemimpin bisa memimpin,” sebuah pemikiran dari beliau yang mematahkan asumsi orang kebanyakan yang mengira tak ada lagi orang yang bisa menjadi pemimpin sejati, karena pasti ujung-ujungnya duit.


“Cuma mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang, terus menerus berkorban dengan cinta, yang akan bangkit dan memimpin,” sambung beliau.


Ya, diam diam. Ikhlas. Orang tuanya, seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat yang rupanya menitiskan ke putrinya ini.







Mei 08, 2016

Un-InSecure

by , in
Un-InSecure



Beberapa waktu lalu, aku tergelitik saat menemukan postingan salah seorang teman blogger di grup komunitas yang terdiri dari murid-murid pelatihan blogger-nya tiga blogger senior ibukota.

Salut banget ama mbak A ini, karena meskipun dia sudah yahud dari dulu, jauh sebelum ikut pelatihan yang ini, tapi ia justru bilang kalau pencapaian terbarunya kemarin sebab trigger dari 'guru' barunya ini. Wow! Antara tawadlu dan pinter nylondoh alias pinter mengambil hati gurunya dan pembaca yang lainnya:)

Ia sama sekali gak merasa insecure karena semua orang toh sudah paham kemampuannya sejak lama. Dan memang begitulah yang bisa kita baca di komen-komen atas postingannya tersebut. Banyak yang kemudian justru memberikan testimoni akan 'kehandalan' A ini sejak dulu.

Uhuy!
Joss kan? 
Pinter atuh. Patut dicontoh gayanya, grateful, remarkable.

remarkable by remark others. keren deh!
Januari 18, 2016

Guru Penulis, Kenapa Tidak?

by , in
Guru Penulis, Kenapa Tidak?


Seru sekali kemarin saat mengawali tahun baru, saya mendapatkan undangan untuk mengisi pelatihan Menulis Bagi Guru Paud SBB seJawa Tengah yang bertempat di Semarang.


Menulis menjadi tidak sekedar seksi sekarang, tetapi juga menjadi kebutuhan banyak profesi yang lain. Bukan sekedar untuk eksistensi diri namun juga sebagai upaya untuk mengasah dan menantang diri agar senantiasa belajar, berpikir dan mencipta karya yang bermanfaat.

Semangat dan antuasiasme mereka ini selayaknya kita sambut baik dan bersama sama bergerak menuju kebaikan dan perbaikan. 





Semoga yang saya bagikan sedikit kemarin bisa bermanfaat.  Mudah mudahan dan insya Allah dilanjut dengan workshop berikutnya di berbagai kota lainnya di seluruh Indonesia. Aamiin


November 17, 2015

Lomba Cara Kreatifku Mengajar

by , in
Lomba Cara Kreatifku Mengajar


DEADLINE 15 Desember 2015

Kalau ini sudah jelas lombanya diperuntukan untuk guru-guru diseluruh Indonesia. Penerbit Erlangga mengajak para guru untuk berani menulis, guru berani menginspirasi. Nah, bapak dan ibu guru diminta menuliskan pengalamannya dalam mengajar dan memberikan inspirasi kepada murid-muridnya.

TEMA CERPEN
Cara Kreatifku Mengajar

KATEGORI LOMBA
1. Kategori Guru TK/RA
2. Kategori Guru SD/MI
3. Kategori Guru SMP/MTs
4. Kategori Guru SMA dan sederajat

HADIAH
Rp2 Juta untuk 1 orang pemenang utama Kategori Guru TK/RA
Rp2 Juta untuk masing-masing pemenang (2 orang pemenang utama) Kategori Guru SD/MI
Rp2 Juta untuk 1 orang pemenang utama Kategori Guru SMP/MTs
Rp2 Juta untuk 1 orang pemenang utama Kategori Guru SMA dan sederajatnya

SYARAT
1. Warga Negara Indonesia dan berprofesi sebagai guru
2. Lomba ini gratisan jangan mau dimintai bayaran oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab
3. Jangan SARA, jangan juga ada unsur PORNO
4. Harus asli buatan sendiri ya, jangan plagiat
5. Jangan lupa lampirkan biodata, fotokopi KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi
6. Diketik di kertas A4 dengan huruf Arial 12, spasi 1 maksimal 10 halaman ya
7. Boleh kirim lebih dari satu karya

Syarat lengkapnya harus baca DISINI

CARA KIRIM
Kirim boleh ke email : erlanggamenginspirasi@gmail.com
atau
Cap pos ke : Departemen Marketing Nasional Penerbit Erlangga Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Pasar Rebo Jakarta 13740  

Post Top Ad