improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Perempuan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perempuan. Tampilkan semua postingan
Juli 05, 2020

IGLive PerempuanMembaca Dian Nafi

by , in
IGLive PerempuanMembaca Dian Nafi

Baca juga  tentang refleksi event Webinar Writerpreneurship di era new normal bersama Gramedia Academy.

Alhamdulillah tadi sore gelaran event ngobrol bareng perempuan membaca atau ngobral #9 berlangsung lancar. Meskipun ada sedikit yang mengganggu, karena entah kenapa suaraku menggaung menggema, sehingga keluar dua kali. Hohoho.


Panitia menghubungi aku seminggu sebelumnya. Mereka mengirim pesan dan menelpon untuk  minta kesediaanku mengisi instagram IG live hari Sabtu depannya. Sebelum-sebelumnya di ngobral ada Kalis Mardiasih, Khilmi Anis penulis Suhita yang fenomenal itu, bu Doktor Evy Gozali, juga pak Hairus Salim leadernya LKIS. 

Aku ketiban sampur ngobrolin produktif menulis. Ngobrol berlangsung satu jam dari jam 2 siang sampai jam 3 sore.

Untungnya sebelum sesi, aku sudah trial duluan. jadi tahu kalau pakai smartfren tuh suara terdengar, tapi video nggak muncul alias gambar kita nggak gerak. Akhirnya aku ganti pakai telkomsel. Dan alhamdulillah lancar. 

Ada beberapa pertanyaan dari para pemirsa IG live, seputaran tips produktif juga masalah-masalah kepenulisan dan penerbitan. 

Semoga jawaban-jawabanku memuaskan ya. hehe..

Sampai jumpa di event berikutnya. Insya Allah.

*untuk mengundang: wa.me/6285701591957
Juni 12, 2020

Perempuan Yang Menghidupkan Hidup

by , in
Perempuan Yang Menghidupkan Hidup




Perempuan istimewa ini menghidupkan rumahnya untuk menghidupkan kehidupan, termasuk kehidupan sesudah kematian. Tentu saja atas pertolonganNya yang Maha Hidup dan Menghidupkan.


“Bekerja itu seperti menanam pohon. Berkorban itu adalah pupuk yang mempercepat pertumbuhannya, “ ucapnya suatu ketika.


Mengingatkanku pada ungkapan yang pernah kubaca bahwa bekerja dan berkorban adalah tradisi kebangkitan dan kepemimpinan.


“Karena itu bekerjalah dengan menabur kebajikan di ladang hati manusia. Tanpa henti. Tulus. Ikhlas mengharapkan RidloNya saja,” sambungnya.


Ia meneruskan pondok pesantren dan madrasah yang dulu dirintis dan dibangun bersama almarhum suaminya. Didirikan dengan modal sendiri yang seadanya, di sebuah lahan yang hampir tidak dilirik orang pada umumnya. Karena dekat dengan perumahan kumuh dan kuburan orang cina (bong). Sebuah lingkungan yang pada mulanya tidak nyaman untuk ditinggali.


“Bismillah,” ucap beliau dengan mantap.


Lokasi itu memang sengaja dipilihnya. Jadi bukan semata karena harga tanahnya murah dan terjangkau oleh doku atau sakunya, namun juga pertimmbangan bahwa mereka akan membuat sebuah pusat kegiatan belajar mengajar. Sehingga masyarakat sekitar yang kebanyakan pengemis dan pemulung serta orang – orang miskin yang kurang bahkan tidak berpendidikan, akan memperoleh pencerahan. Agar putra putri generasi penerus yang tinggal di lingkungan tersebut menjadi generasi yang lebih baik. Subhanallah. Sebuah cita-cita yang sangat mulia yang bahkan berangkat dari keterbatasan dan kesederhanaan. Apa adanya.


“Modal nekat saja. Tawakkaltu ‘alallah” demikian beliau menjelaskan.
Subhanallah…..


Madrasah dengan beberapa guru yang dibayar dengan gaji yang tidak memadai semata untuk bentuk jariyah. Menyumbangkan ilmu yang semoga bermanfaat.


Sungguhpun tak ada manusia yang sempurna di muka bumi yang fana dan penuh kepalsuan ini, namun ada beberapa orang yang sungguh-sungguh memiliki banyak hal yang bisa ditauladani. Digugu dan ditiru. Para guru kehidupan. Beruntunglah aku dikelilingi banyak orang semacam ini. Di antaranya adalah bulik Istiqomah.


Entahlah. Semangat perjuangan itu memang dari sananya karena ayahnya – yang berarti kakekku- seorang pejuang kemerdekaan, ataukah memang dia merawat, menyiram dan menumbuhkembangkan bibit semangat perjuangan yang sudah ada dalam dirinya. Sehingga kemudian terinternalisasi sedemikian rupa sehingga tak ada langkahnya yang sia- sia dan tak diabdikannya bagi lingkungan terdekat maupun masyarakat yang lebih luas.


“Orang hidup itu harus punya cita-cita,“ ungkap beliau.


Tak henti-hentinya beliauterus menerus memompakan semangat kepada siapa saja yang di dekatnya.


Bahkan kehidupan pribadinya sendiri sebenarnya banyak mengundang iba. Karena beliau ditinggal suami yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas. Dengan lima orang putra putri, tentu saja gaji seorang guru sekolah swasta tidaklah memadai. Tetapi beliau banyak mengorbankan waktu dan tenaganya bagi banyak orang.


“Makna hidup kita, sebagai individ , sebagai uma , bangsa terletak pada kerja keras dan pengorbanan dalam menebar kebajikan bagi kemanusiaan,” beliau menggarisbawahi perjuangan yang dicontohkannya.


Darul Aitam (panti asuhan) juga didirikannya. Banyak anak-anak tak berayah dan tak beribu yang tertolong dan terlindungi. Alhamdulillah setelah berlangsung dengan baik selama setahun, kemudian banyak juga yang turut memikirkan kelangsungannya.


Pengajian Alquran setiap ba’da maghrib yang melibatkan adik iparnya yang hafidzoh sebagai guru,, diikuti oleh puluhan anak. Mungkin sampai hampir seratus anak. Beliau sendiri mengajar Alquran untuk orang tua mereka.


“Sebaik-baik orang adalah yang mengajarkan Alqur’an,” ucap beliau..


Berbagai acara pengajian dan bakti social juga diselenggarakan. Tidak ada penghargaan dari siapapun tak menghadang langkah beliau untuk terus berjuang.


“Bekerja adalah simbol keberdayaan dan kekuatan. Berkorban adalah simbol cinta dan kejujuran,” penjelasannya ini menggambarkan bagaimana energi beliau bertumbuh kembang.


Mengatur waktu antara bekerja sebagai guru yang idealis, ketua sebuah organisasi perempuan Islam sekabupaten, dan memiliki seabrek kesibukan di pesantren dan madrasahnya, memang sedikit banyak mengurangi porsi waktu dan perhatiannya bagi anak-anaknya.


Ada masa-masa anaknya rentan dan melakukan kenakalan. Tapi beliau kemudian mendisiplinkan dengan caranya. Dan tak henti-hentinya berdoa memohon pertolongan Allah.


“Karena tak ada yang dapat menolong kecuali Dia,” berpegang pada keyakinan inilah, beliau tak surut dari langkah-langkahnya dalam berjuang meskipun bisik-bisik kanan kiri mengenai kebelumberhasilannya sebagai ibu yang ideal.


Tapi kalau dipikir lagi, jika tak ada yang bersemangat seperti beliau, siapa yang akan melakukan pekerjaan-pekerjaan heroik tak bergaji, tak bersertifikat dan tak berpenghargaan..


Semangat dan daya juang yang tinggi inilah yang berusaha beliau tularkan padaku keponakannya dan banyak orang-orang terdekatnya.


“Bangsa bisa bangkit karena para pemimpin bisa memimpin,” sebuah pemikiran dari beliau yang mematahkan asumsi orang kebanyakan yang mengira tak ada lagi orang yang bisa menjadi pemimpin sejati, karena pasti ujung-ujungnya duit.


“Cuma mereka yang mau bekerja dalam diam yang panjang, terus menerus berkorban dengan cinta, yang akan bangkit dan memimpin,” sambung beliau.


Ya, diam diam. Ikhlas. Orang tuanya, seorang pejuang kemerdekaan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat yang rupanya menitiskan ke putrinya ini.







Februari 08, 2019

Women Will By Google

by , in
Women Will By Google






Google punya inisiatif program bareng beberapa pihak lain untuk mengadakan acara Women Will.



Tahun 2017 aku sempat ikutan acaranya yang pertama di hotel Crown jalan Pemuda Semarang.




















Ini videonya 



Daaan ini liputannya http://www.dian-nafi.com/2017/07/crowd-of-women-will-conference-at-crown.html


Tahun 2018 kemarin, aku nggak sempat hadir di acara yang sama karena berbarengan ada acara lain. Padahal waktu itu salah satu pembicaranya Anne Avantie.




Nah, tahun 2019 ini ternyata Women Will diadakan lagi. Tapi tidak dalam format seminar dengan ratusan audience seperti sebelumnya, namun upgrading menjadi kelas-kelas dengan peserta terbatas.



Alhamdulillah aku terpilih menjadi salah satu narsum fasilitator dalam kelas-kelasnya nanti. Sepuluh orang fasilitator ini dipilih dari 120 an  pendaftar.

Bagi teman-teman yang ingin ikutan kelasnya, bisa langsung cap cus daftar ke link ini nih

http://bit.ly/willsmg1



Kelas akan dilaksanakan tiap Sabtu & Minggu
mulai pukul 08:30 - 13:00
di Impala Space Kota Lama


*Fasilitas:
>Networking
>Snack
>Sertifikat (bagi yg sudah ikut 4 kelas)

Yuk buruan daftar!
Saling sharing dan membangun networking.
Supaya bisa jadi womenpreneur yang tangguh. 
Siapa tahu ntar kita juga bisa sampai Google San Fransisco juga. Aamiin. 

**

Nih intip ulasan women will dari web-nya https://www.womenwill.com

Womenwill adalah inisiatif Google untuk menciptakan peluang ekonomi bagi Wanita di seluruh dunia, sehingga mereka dapat berkembang dan berhasil.

Melalui pelatihan digital, acara pertemuan langsung, advokasi, dan kemitraan bisnis, Womenwill ingin memberikan berbagai manfaat bagi wanita dengan mengakses internet, termasuk pengembangan kemampuan pribadi, pengembangan bisnis, budaya tempat kerja yang lebih baik, dan masa depan yang lebih cerah bagi profesional wanita.


Untuk membantu menjembatani kesenjangan kontribusi secara global, Womenwill menyediakan program pelatihan keterampilan digital secara online maupun offline, fitur produk yang mendukung bisnis yang dipimpin oleh wanita, dan peluang bagi wanita untuk mendapatkan inspirasi dan saling terhubung dengan pengusaha wanita lainnya.

Secara global, kami menawarkan peluang kepada pengusaha wanita untuk mempelajari cara meningkatkan ketajaman bisnis dan keterampilan digital mereka. Peluang yang kami tawarkan meliputi acara langsung dan pelatihan bisnis dan karir secara online dari Grow with Google, serta tutorial bisnis dan pemasaran digital melalui aplikasi Primer.

Untuk lebih memperluas jangkauan pelatihan, kami berpartner dengan Google Business Groups (GBG). GBG adalah grup independen yang dipimpin komunitas atas prakarsa pemilik usaha untuk membagikan pengetahuan tentang teknologi internet guna meraih kesuksesan bisnis lokal.

Kami juga ingin mendukung bisnis yang dipimpin oleh wanita melalui 2 dari produk inti Google, yaitu Penelusuran dan Maps. Pada tahun 2018, kami meluncurkan opsi “dipimpin wanita” di Google Bisnisku yang dapat ditambahkan oleh pimpinan usaha wanita ke listingan mereka untuk menunjukkan bahwa bisnis tersebut dengan bangga dimiliki, dipimpin, atau didirikan oleh wanita.

Hingga kini kami telah membantu 110.000 wanita di 28 negara untuk meningkatkan keterampilan digital mereka melalui program Kewirausahaan Womenwill kami.


Desember 27, 2018

Sharing Bloggerpreneurship di Kelas Digital Coding Mum

by , in
Sharing Bloggerpreneurship di Kelas Digital Coding Mum


Alhamdulillah bertempat di Semarang Digital Kreatif Coworking Space miliknya Pemerintah Kota Semarang, aku aka hybridwriterpreneur berkesempatan untuk sharing tentang blogger preneurship di kelas digitalnya Coding Mum.

Kelas ini terselenggara setelah terbentuknya komunitas Coding Mum Semarang yang berisi alumni para peserta workshop Coding Mum yang diselenggarakan Badan Ekonomi Kreatif selama dua minggu di April lalu.

Seru banget karena semua peserta antusias dan seperti biasa kalau ada hubungannya dengan pemasukan alias finansial, tentu saja semua orang akan gegap gempita mempelajarinya. Yeay!!


Sampai jumpa di kelas-kelas berikutnya ya.
Desember 07, 2017

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

by , in


 Pemberdayaan Ekonomi Perempuan



Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Mengurangi Kesenjangan Ekonomi
Materi ini disampaikan oleh  Ketua PKK Jogja pada workshop kementerian PPPA beberapa waktu lalu.

PEMBERDAYAAN:
Proses di mana masyarakat (perempuan dan laki-laki) ikut berinisiatif dan terlibat dalam memperbaiki diri sendiri menuju perubahan yang lebih baik dalam aspek sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.
MENGAPA?
REALITA
1.       Kemiskinan (Data BPS Maret 2017 27,7 juta atau 10,64% penduduk miskin di Indonesia
2.       Kemiskinan menyebabkan banyak perempuan belum mampu menunjukkan potensi dan jati diri secara optimal (jumlah perempuan 66,11 %, laki-laki 65,36%)
3.       Dampak kemiskinan: berakibat kualitas hidup perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, berpengaruh pada pembangunan bangsa
4.       Profesi tenaga perempuan di sektor informal adalah 70% dari total tenaga perempan:
Negatifnya: disebabkan akses untuk masuk sektor formal masih terbatas
Positifnya: Keleluasaan, fleksibiltas sektor informal, maka dipilih perempuan.
5.       Terbatasnya anggaran pemerintah dan kemampuan jangkauan pemerintah
6.       Belum sinerginya program dengan stakeholders
PROGRAM PEMERINTAH MELALUI KEMENTERIAN PPPA di bidang ekonomi:
1.       Memastikan program pelatihan untuk semua pelaku usaha
2.       Perempuan berhak mendapatkan akses pada lembaga keuangan
3.       Sistem Permodalan untuk UKM dimudahkan
4.       Dukungan/alternatif dana, sarana untuk perempuan inovatif
5.       Tersinerginya anggaran dan program kementerian dan lembaga, pihak swasta dll

PERMASALAHAN PEREMPUAN DI BIDANG EKONOMI
1.       Faktor kemiskinan sehingga tidak mampu memenuhi asek pendidikan, kesehatan
2.       Perempuan pada sektor usaha mikro sulit mengakses modal
3.       Kurangnya aspek informasi pasar dan teknologi
4.       Kurangnya penataan kelembagaan, jaringan
5.       Kualitas SDM perempuan masih rendah
SOLUSI
1.       Pemerintah berjejaring dengan swasta, pengusaha, lembaga dll
2.       Pelatihan SDM perempuan bidang kelembagaan, manajemen, jejaring, pemasaran
3.       Menyesuaikan dengan kemajuan
4.       Kerja sama dengan lembaga keuangan, untuk pelatihan, permodalan, literasi keuangan dll
5.       Hasil dan pendataan terukur dan berkelanjutan.

AKSI PEDULI MARGARIA GROUP
1.       Lapangan pekerjaan untuk 85% perempuan dari 722 karyawan
2.       Sistem bapak angkat, maju bersama usaha Margaria group sebagai supplier/by order (muslim 229, batik 143, makloon 12)
3.       Kerja sama dengan pengusaha perempuan/UKM perempuan sebagai sub dan makloon (dengan risiko minimal) dan pembinaan kualitas produk
4.       Kesempatan bagi karyawan untuk menjadi sub/bos kecil dan menjadi bagian dari Margaria (kredit alat kerja/mesin jahit dll)
5.       Di bidang jasa, kesempatan karir mejadi senior trainer untuk pelatihan SDM baru
6.       Regulasi dan aturan ketenagakerjaan yang meliputi hak perempuan, pelatihan, peningkatan karir. Lingkungan kerja aman nyaman
7.       Kerja sama dengan sekolah
8.       Kerja sama dengan BLK, lapas memberi pelatihan dll
9.       CSR pelatihan kewirausahaan, peningkatan kemampuan manajerial SDM perempuan.

SIMPULAN:
1.       Dengan memberikan akses, kesempatan untuk memampukan perempuan, secara otomatis sebagian persoalan pendidikan, kesehatan teratasi
2.       Lapangan pekerjaan menjadikan perempuan trampil, mandiri, mampu menjadi leader dan bagian dari perubahan bangsa
3.       Dengan menciptakan individu mandiri, maka akan mampu melakukan perencanaan dan bertanggung jawab atas tindakan memenuhi kebutuhan hidup
4.       Jika perempuan makin mampu dan mandiri, makan akan mengurangi kemiskinan
5.       Secara otomatis mampu menggunakan haknya meningkatkan harkat sosial dan partisipasi dalam proses kemajuan bangsa
Kepedulian pengusaha, tokoh, lembaga sangat dibutuhkan. Semakin perempuan mandiri, kesejahteraan keluarga tercapai.




**
Untuk  kerjasama  review, liputan, event, narsum dll
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
Line: diannafi57


Desember 05, 2017

Pencegahan Kekerasan Dan Human Traffiking

by , in
Pencegahan Kekerasan Dan  Human Traffiking






Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak Serta Human Traffiking


Kegiatan Pencegahan Yang Dapat Dilakukan
Sosialisasi tentang BAHAYA KtP, KtA dan Traffiking
-          Penyampaian materi dari nara sumber
-          Ada moderator
-          Sasaran peserta, misalnya 30 orang


Diskusi/FGD dengan komunitas baik di kecamatan/desa
-          Fasilitator
-          Peserta 20-25 orang
-          Kelompok yang lebih kecil
-          Materi disampaikan fasilitator, tapi lebih pada proses menggali pengetahuan dari peserta dengan metode-metode yang menyenangkan. 


Pembuatan Media KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) ex: Film, Video, Poster, Leaflet, Spanduk dll.
-          Pembuatan film tentang pencegahan trafiking
-          Bedah film sebagai bahan diskusi, ex: ketika telinga tak mendengar, tppo lrc-kjham
-          Buat pamflet dll
-          Sasaran: masyarakat, aparat,
-          kerja sama dengan dinas pendidikan bila sasarannya sekolah



Memanfaatkan momen penting perempuan, ex: hari kartini, hari perempuan internasional, hari ibu, kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan
-          diskusi publik
-          konferensi pers
-          membuat press release
-          diskusi dengan komunitas
-          sosialisasi baik pada remaja atau mahasiswa


**
Untuk  kerjasama  review, liputan, event, narsum dll
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
Line: diannafi57














 

Post Top Ad