Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Pemberdayaan Perempuan Dalam Upaya Mengurangi Kesenjangan
Ekonomi
Materi ini disampaikan oleh Ketua PKK Jogja pada workshop kementerian PPPA beberapa waktu lalu.
PEMBERDAYAAN:
Proses di mana masyarakat (perempuan dan laki-laki) ikut berinisiatif dan terlibat dalam memperbaiki diri sendiri menuju perubahan yang lebih baik dalam aspek sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.
Proses di mana masyarakat (perempuan dan laki-laki) ikut berinisiatif dan terlibat dalam memperbaiki diri sendiri menuju perubahan yang lebih baik dalam aspek sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan budaya.
MENGAPA?
REALITA
1.
Kemiskinan (Data BPS Maret 2017 27,7 juta atau
10,64% penduduk miskin di Indonesia
2.
Kemiskinan menyebabkan banyak perempuan belum
mampu menunjukkan potensi dan jati diri secara optimal (jumlah perempuan 66,11
%, laki-laki 65,36%)
3.
Dampak kemiskinan: berakibat kualitas hidup
perempuan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, berpengaruh pada
pembangunan bangsa
4.
Profesi tenaga perempuan di sektor informal
adalah 70% dari total tenaga perempan:
Negatifnya: disebabkan akses
untuk masuk sektor formal masih terbatas
Positifnya: Keleluasaan,
fleksibiltas sektor informal, maka dipilih perempuan.
5.
Terbatasnya anggaran pemerintah dan kemampuan
jangkauan pemerintah
6.
Belum sinerginya program dengan stakeholders
PROGRAM PEMERINTAH MELALUI KEMENTERIAN PPPA di bidang
ekonomi:
1.
Memastikan program pelatihan untuk semua pelaku
usaha
2.
Perempuan berhak mendapatkan akses pada lembaga
keuangan
3.
Sistem Permodalan untuk UKM dimudahkan
4.
Dukungan/alternatif dana, sarana untuk perempuan
inovatif
5.
Tersinerginya anggaran dan program kementerian
dan lembaga, pihak swasta dll
PERMASALAHAN PEREMPUAN DI BIDANG EKONOMI
1.
Faktor kemiskinan sehingga tidak mampu memenuhi
asek pendidikan, kesehatan
2.
Perempuan pada sektor usaha mikro sulit
mengakses modal
3.
Kurangnya aspek informasi pasar dan teknologi
4.
Kurangnya penataan kelembagaan, jaringan
5.
Kualitas SDM perempuan masih rendah
SOLUSI
1.
Pemerintah berjejaring dengan swasta, pengusaha,
lembaga dll
2.
Pelatihan SDM perempuan bidang kelembagaan,
manajemen, jejaring, pemasaran
3.
Menyesuaikan dengan kemajuan
4.
Kerja sama dengan lembaga keuangan, untuk
pelatihan, permodalan, literasi keuangan dll
5.
Hasil dan pendataan terukur dan berkelanjutan.
AKSI PEDULI MARGARIA GROUP
1.
Lapangan pekerjaan untuk 85% perempuan dari 722
karyawan
2.
Sistem bapak angkat, maju bersama usaha Margaria
group sebagai supplier/by order (muslim 229, batik 143, makloon 12)
3.
Kerja sama dengan pengusaha perempuan/UKM
perempuan sebagai sub dan makloon (dengan risiko minimal) dan pembinaan
kualitas produk
4.
Kesempatan bagi karyawan untuk menjadi sub/bos
kecil dan menjadi bagian dari Margaria (kredit alat kerja/mesin jahit dll)
5.
Di bidang jasa, kesempatan karir mejadi senior
trainer untuk pelatihan SDM baru
6.
Regulasi dan aturan ketenagakerjaan yang
meliputi hak perempuan, pelatihan, peningkatan karir. Lingkungan kerja aman
nyaman
7.
Kerja sama dengan sekolah
8.
Kerja sama dengan BLK, lapas memberi pelatihan
dll
9.
CSR pelatihan kewirausahaan, peningkatan
kemampuan manajerial SDM perempuan.
SIMPULAN:
1.
Dengan memberikan akses, kesempatan untuk
memampukan perempuan, secara otomatis sebagian persoalan pendidikan, kesehatan
teratasi
2.
Lapangan pekerjaan menjadikan perempuan trampil,
mandiri, mampu menjadi leader dan bagian dari perubahan bangsa
3.
Dengan menciptakan individu mandiri, maka akan
mampu melakukan perencanaan dan bertanggung jawab atas tindakan memenuhi
kebutuhan hidup
4.
Jika perempuan makin mampu dan mandiri, makan
akan mengurangi kemiskinan
5.
Secara otomatis mampu menggunakan haknya
meningkatkan harkat sosial dan partisipasi dalam proses kemajuan bangsa
Kepedulian pengusaha, tokoh, lembaga sangat dibutuhkan.
Semakin perempuan mandiri, kesejahteraan keluarga tercapai.