Pamanku mendengar dari habib Lutfi: kenapa kebanyakan umat di wilayah kidul seperti boyolali, solo, klaten, jogja dst cenderung gampang radikal dibanding daerah pesisir/utara?
kita tahu semasa 1965, boyolali, klaten, solo dan sekitarnya banyak yang basis pki. lalu masa kemarin2-kemarin ini banyak basis kelompok islam #radikal dan semacamnya.
menurutnya karena kalau di pesisir, ng-islam justru ngoyot/mengakar dalam tubuh masyarakat sebab inklusi lewat asilimilatif. adaptif terhadap tradisi-tradisi yang sudah ada.
orang-orang jadi ngumpul karena yasinan, mitung dino, matang puluh, nyewu, haul dst. persaudaraan kuat. dan nggak gampang terpengaruh yang lain karena punya tokoh panutan, wali, kyai dst
sementara di wilayah kidul memang kurang ya (salahkan wali/sunannya tuh knapa waktu itu gak expansi ke sana juga:D) sehingga 'ngoyot'nya beda
ibu sendiri di masa mudanya saat tinggal di Solo pernah beberapa kali mengikuti kajian-kajian yang ibu rasakan sendiri kok beda dengan bekal yang didapat dari kakek
tahun-tahun itu masa pertama kalinya ust baasyir cs datang ke Indonesia. kakek peringatkn ibu untuk back to nahdhiyyah saja. alhmd she's saved by the bell
sebab itulah ketika masa SMA saya ikut rohis dan kajian-kajian, ibu sempat wanti-wanti juga untuk hati-hati. saya tetap aktif, ambil yang positif karena however gerakannya bagus.
tak bisa kita pungkiri sebab haroki inilah akhirnya UU jilbab waktu itu goal. banyak sekali kebaikan-kebaikan produktif. kampus marak kegiatan islami dst
hanya saja beberapa orang yang mungkin merasa telat ng-islamnya terus jadi berlebih-lebihan. seperti shock culture. memaknai kaffah dan tercelup shibghoh sebagai harus ekstrim.
kalau yang bekal pondasi ilmu islamnya sudah ada, bisa screening. kalau yang tadinya blank atau cuma pyunya sedikit akhirnya terima apa saja yg didoktrinkn
saya yang harusnya screening aja sempat hampir kena. waktu itu datang ke pengajian karena diajak kawan. saya terpukau, terkesima dan simpatik pada narsumnya
pulang dari ngaji, bagi-bagi cerita dengan paman-paman dan nenek dengan antusias. they're smiling while looking at my naive: kamu tahu nggak siapa sebenarnya narsumnya tadi?
ust baasyir itu konon begini begini, mereka ceritakan petanya. aku ternganga, nggak mungkin seseorang yang se-alim dan selembut itu adalah subversif.
Aku taat untuk tak lagi datang ke situ. Kali ini I'm saved by the bell. Beberapa waktu kemudian ust baasyir ditangkap lagi. Baru ibu cerita pengalaman dulu
jadi ya memang agak abu-abu kalau menyikapi teman-teman yang kelihatannya perjuangannya 'gigih' ini. untuk prestasi dan pencapaian-pencapaian dalam dakwah progresif, memang jempol
tapi ide2 yang hendak merusak/menjatuhkan NKRI, jelas kita tak sependapat. so kampanye #IslamNusantara ini memang penting. hubbul wathon minal iman
namun serta merta menjadikan mereka sebagai musuh adalah sikap yang tak bijak. kita semua ini bersaudara, harusnya saling mendukung, menolong, mengisi, sinergi.
orang-orang luar sana jelas takut kalau kita bersatu, kuat. Karenanya dengan segala cara berusaha memecah belah. Melihat segala celah dijadikan pemicu konflik
kecuali ya.....kecuali ternyata permukaannya saja suka 'gelut'/bertengkar. karena buat mengelabui aja. yg sebenarnya sih rukun dan tetap sinergi. hehe
balik ke kidul vs pesisir, mungkin karena orang pesisir sudah cukup panas sebab daerahnya, jadi gak mau lebih panas lagi, so batal deh jadi radikalnya:D
Now we know
#IslamNusantara bukan mazhab atau aliran, tapi tipologi, khashais. Islam yang santun, berbudaya, ramah, toleran, berakhlaq dan berperadaban. amiin
Amalan Bulan Rajab
AMALAN DI BULAN RAJAB "
1.Doa dibaca pagi dan sore bulan Rajab (70x)
ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
2.Doa dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab(70x) :
اَسْـتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
3.-Dibaca 10 hari yang pertama bulan Rajab(100x) :
سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ-
Dibaca 10 hari yang kedua bulan Rajab(100x) :
سُـبْحَانَ الله ِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ
Dibaca 10 hari yang ketiga bulan Rajab(100x) :
سُـبْحَان الله الرَّؤُوْفِ
4.Membaca “Sayyidul Istighfar”
(3x pagidan sore) :
اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت
5.Doa ketika masuk bulan Rajab :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ.
InsyaAllah Tgl 1 rajab bertepatan hari sabtu esok atau (9 April 2016) mudah2an kita bisa mengamalkannya,, aamiin...
Ada dua majalah dinding yang kukerjakan bersama teman-teman semasa kami duduk di bangku sekolah menengah atas. Yang satu adalah mading untuk Rohis (Rohanis Islam). Satunya lagi mading OSIS. Aku jadi pimred keduanya. .
Dan yang terburuk dari pengalaman menangani mading adalah aku pernah Ditembak Gegara Menulis Cerpen Di Mading Sekolah.
Begini critanya:
![]() |
gambar sumber dari internet |

Pada dasarnya kami sekeluarga suka makan apa saja. Dari yang tradisional sampai yang modern. Yang eksotis sampai yang aneh-aneh. Adikku yang dokter juga suka sekali bereksperimen. Seperti waktu itu kami jadi memasak bareng Pizza ala resepnya. Dengan dia sebagai master chef nya tentu saja.
Tapi kalau ditanya apa resep masakan andalan keluarga? Ehm.....kata anak sulungku sih mestinya gado-gado. Ealah, gado-gado? Itu kan masakan sederhana banget ya. Tapi kalau dipikir-pikir memang meski gado-gado, bisa berbeda-beda banget lho rasanya antara chef satu dengan yang lainnya. Ibuku terutama yang jago masak, semua masakan asal beliau yang masak pasti enak rasanya.
Oh ya, anak sulungku mengingatkan kalau budhe juga jago masak gado-gado. Asal tahu saja budhe ini juga jago banget masak. Apapun masakannya mesti habis dilahap kami semua.
Berikut resep gado-gadonya:
Bahan utama dalam membuat resep gado-gado:
- Minyak goreng, secukupnya untuk menggoreng
- Tahu cina sebanyak 150 gram , goreng dulu kemudian iris tipis
- Tempe kualitas bagus , 150 gram. goreng kemudian iris tipis.
- kol kualitas baik , 150 gram , bersihkan tulang daun kemudian seduh menggunakan air panas.
- 150 gram taoge, buang akarnya, dan seduh menggunakan air panas
- Air bersih guna merebus.
- Kacang panjang 150 gram , bersihkan , potong ukuran 2 cm kemudian rebus.
- daun selada keriting 150 gram juga , potong ukuran 2 cm
- telur ayam rebus 3 butir , kupas kulitnya , potong 2 bagian.
- timun 1 buah, iris tipis miring.
- tomat 1 buah. gunakan tomat yang merah. iris 8 bagian
Bahan membuat saus kacang:
- 2 sendok makan minyak sayur
- bawang putih 5 siung , haluskan.
- cabai merah 3 buah haluskan
- daun jeruk purut 5 lembar
- 250 gram kacang tanah, sangrai, buang kulitnya, dan haluskan
- 500 ml santan dari ½ butir kelapa parut
- gula merah 50 gram , sisir halus
- 3 sendok makan air asam jawa
- 1 sendok teh garam
Cara membuat gado-gado dengan saus kacang yang lezat:
- Langkah pertama untuk membuat resep gado-gado, siapkan semua bahan bahan yang dibutuhkan seperti bahan di atas.
- Setelah bahan siap, kemudian goreng tahu dengan minyak yang banyak sampai kulit tahu garing. Kemudian angkat dan tiriskan. Lalu sisihkan.
- Dengan minyak yang sama, anda bisa menggoreng tempe sampai kulit tempe berubah kecokelatan. Jika matang angkat, tiriskan, dan sisihkan.
- Saat sayuran sudah dimasak, tiriskan dan susun di atas piring besar. Susu sayuran seperti selada, mentimun, telur, dan tomat.
- Cara membuat saus kacang: panaskan minyak untuk menumis, kemudian tumis bawang putih, cabai, dan daun jeruk hingga harum.
- Setelah harum, masukkan kacang tanah yang sudah dihaluskan dan santan, aduk aduk hingga mendidih. Lalu masukkan gula merah, air asam jawa, dan garam. Masak sampai gula merah larut. Cicipi dan setelah enak angkat.
- Siram kan saus kacang pada sayuran yang sudah di tata di atas piring dengan taburan bawang goreng.
Sehat dek, alhamdulillah.
Apa apa dek...apa yang bisa tak bantu.
Dua puluh juta? Banyak sekali. Untuk apa dek?
Mmm..mau dikembalikan kapan ya?
Gitu ya. Ini mbak ada sih 20juta. Rencana untuk beli sesuatu. Tapi kalau dua bulan sudah kembali ya gak apa-apa, pakai dulu aja.
Ini nanti mbak dapat bagian dek?
Ya kan uangnya untuk usaha, jadi kan ada untungnya tuh. Naa..kalau mbak enggak kasih
pinjem kan ya gak bisa jalan usahamu itu, iya kan?
*tersenyum penuh arti*
Besarannya bisa kita bicarakan.
Lha, gitu kan enak. Kamu terbantu, mbak juga dapat manfaat.
Iyaa..gak masalah. Sama aja lah itu. Cuman beda istilah doang.
Maksudnya??
tetap wajib mengembalikan uang 20juta itu. Tapi jika akadnya kerjasama, maka kalau usaha
saya lancar, mbak akan dapat bagian laba. Namun sebaliknya, jika usaha tidak lancar atau
merugi maka mbak juga turut menanggung resiko. Bisa berupa kerugian materi→uangnya
tidak bisa saya kembalikan, atau rugi waktu→ kembali tapi lama.
utuh, dapat bunga pula.
bulan. Jadi kalau dia pinjam 10juta selama dua bulan, maka dua bulan kemudian uangku
kembali 10juta+400ribu.
mbak tetap ada hasil berupa pahala.
Amiiin..
Transaksi seperti ini tergolong transaksi RIBAWI.
1. Tidak ada kepastian harga, karena menggunakan sistem bunga. Misal dalam contoh diatas, bunga 1% perbulan. Jadi ketika dicicilnya disiplin memang ketemunya untungnya adalah Rp. 1.200.000,-. Tapi coba kalau ternyata terjadi keterlambatan pembayaran, misal ternyata anda baru bisa melunasi setelah 15 bulan, maka anda terkena bunganya menjadi 15% alias labanya bertambah menjadi Rp. 1.500.000,-.
1. Sudah terjadi akad yang jelas, harga yang jelas dan pasti. Misal pada contoh sudah disepakati harga Rp. 11.200.000,- untuk diangsur selama 12 bulan.
Kayaknya memang belum pernah liburan yang mewah deh kalau aku dan anak-anak nih. Hahaha. Jadi ya selama ini memang liburan murah meriah yang aku dan anak-anakku baru bisa lakukan.
Jadi ini yang kami lakukan jika mau menghabiskan waktu dua minggu hingga tiga minggu liburan pada waktu-waktu lalu. Kami memanfaatkan sponsor waktu berangkatnya, kemudian perpanjangan hari liburannya kami lakukan dengan berkunjung dari pintu ke pintu.
Misal nih, waktu kami kelilingan beberapa kota di Jawa Timur. Selain berbekal sangu sponsor dari penerbit karena perjalanan ini sekaligus untuk riset novel, kami juga berkunjung dari satu pesantren ke pesantren lain untuk silaturahim. Kan intinya liburan itu silaturahim kan ya?
Kebetulan karena keluarga kami keluarga pesantren juga, jadi ada 'tali kekeluargaan' dengan keluarga pesantren lain. Kalau ngendhikane bu nyai Langitan, 'al arwahu junuudun mujannadah'. Bahwa jiwa-jiwa yang mempunyai kecenderungan yang sama akan berkumpul, bertemu dan langsung akrab, meskipun tidak punya pertalian darah.
Pergi ke Ubud Bali dengan anak-anak juga dapat sponsor alias golden ticket dari panitianya. Selanjutnya hari-hari sesudah festival, kami lanjutkan sendiri perjalanan liburan kami dengan mengunjungi sahabat waktu sekolah menengah dulu.
Waktu di Jakarta dan sekitarnya pada akhir tahun kemarin pun kami lakukan hal yang sama. Berangkatnya sekaligus memenuhi undangan kondangan manten dari saudara. Menginap di hotel sudah jadi tanggungan yang punya hajat. Tentu saja sekaligus makannya tuh. Hehe. Nah, selepas dua hari kami mengikuti acara wedding itu, kami melanjutkan perjalanan ke rumah saudara yang lain. Juga ke rumah sahabat serta kenalan. Karena memang pas masa liburan dan mereka juga ada agenda jalan-jalan ke tempat wisata, jadi kita turut keangkut deh :D
Oh ya, lumayan sering juga ke Jakarta nih. Kayaknya musti berkali-kali liburan deh untuk bisa mengunjungi semua tempat asyik di Jakarta. Malah sepertinya nggak bakalan habis-habis, karena pasti nambah lagi orang-orang membangun destinasi. Ya kan? :D
Kalau berlibur ke Semarang, wah malah semakin banyak saudara yang bisa dikunjungi tuh. Dan efeknya kami jadi diajak mengunjungi tempat-tempat wisata yang belum pernah kami kunjungi.
Seru kan? Murah, meriah dan bermanfaat :))
Kalau kamu?
Yang utama sekali kalau kita keluar rumah dalam kapasitas diri sebagai blogger, keuntungan yang kita dapatkan adalah we get 'Have Fun'. Ini sih yang paling seru dan menarik. Kita punya 'me time' di sela-sela hari yang sibuk dengan kerjaan ataupun pekerjaan rumah tangga serta masalah-masalah lainnya.
Dan tanpa kita sadari, dengan sendirinya (of course kita juga punya upaya untuk mengoptimalkan diri) selain bergaul, bersosialisasi, otomatis terjadi juga tuh proses pengembangan diri. Lifting up. Tambah ilmu, tambah wawasan. Jadi mereka-reka gimana sih solusinya kalau kita menghadapi masalah ini itu di venue. Banyak mendengar mengasah daya serap dan soul of research kita. Banyak bertanya melatih komunikasi dan keberanian. Iya kan?
Eh tapinya kalau pergi keluar gitu kan ada biayanya ya? Dan kita meluangkan waktu lho. Time is money. Belum lagi kalau nanti capek, drain of energy, berarti kan harus panggil mbak pijet dong. Keluar duit dong. Gimana tuh? :D
Kalau pas hoki atau memang sudah janjian ama penyelenggaranya bahwa kita dapat fee tertentu, tentu tidak masalah. Misalnya saat ikut meliput program musik waktu itu dapat hampir se-jeti.
Lhah kalau tidak ada kontrak as buzzer gimana nih?
Dapat merchandise atau goody bag juga lumayan loh. Biasanya sih kaos, note book, sampel produk, voucher. Jumlahnya kalau diuangkan bisa ratusan ribu juga. Kayak yang waktu itu kita dapatkan di event susu D, di gadget O, di provider X, dll.
Nah, merchandise itu sebenarnya buat awalnya saja, alias 'pancatan' kalau orang Jawa bilang. Batu loncatan. Tapi selebihnya kita dapat jaringan alias network kok. Antara lain ini nih:
- Brand alias yang punya hajat. So kita bisa kenal langsung. Beda kan kalau kita hanya kenal via medsos, fesbuk, twitter dan lainnya. From that acknowledgment, we can get opportunity for the next better hiring occasion. Mungkin ada kesempatan kita jadi buzzer atau publisist dengan fee lebih baik sesuai kesepakatan. Ataupun peluang lainnya yang kita bahkan tak pernah bayangkan sebelumnya.
- Link langsung untuk kerja sama pembelian produk dalam volume besar dan harga grosir. Ini bisa terjadi lho. Apalagi jika kita butuh outsourcing untuk layanan atau kerjaan di bidang lain. In example, as an architect and sometime project leader, we need some materials for product construction.
- Sesama blogger ataupun tamu lainnya. Mereka bisa menjadi potential client kita. Apakah kita mau jualan buku, jualan jasa desain maupun lainnya. Mereka masing-masing punya lingkaran network sendiri, yang akan menambah luas lingkaran network kita. Demikian juga sebaliknya. Kan sesama bloher saling mendukung :)
- EO alias Event Organizer. Brand tidak selalu mengadakan acaranya sendiri. Repot, tahu! Hehe. Jadi biasanya mereka pakai jasa EO. Nah kenalan juga ama EO-nya nih, biar kalau ada event berikutnya kita bisa dicolek. Apalagi jika ada next event with better reward. Siap pokoknya! :D
- Wartawan. Mereka juga punya banyak info loh. Jadi kenalan ama mereka juga. Sebab event-event pun sering mengundang awak media.
Jika saja kita tahu betapa mahalnya harga network ini, tentulah kita tak akan melewatkannya. Tetapi tentu saja harus punya kemampuan, ketrampilan juga seni untuk mendayagunakan network tersebut.
Ada banyak lagi manfaat kalau kita mau kupas dan gali lebih dalam. Misalnya kita jadi dandan dan memoles diri agar terlihat patut serta pantas tampil di publik, baik performance, gesture maupun kostum. Lalu mungkin ada kesempatan ketemu calon jodoh. (ahay:D) dan banyak lagi.
Kita Sering Cemas Dan Dibatasi Bayang-Bayang. Betul nggak? Tak jarang kita juga tidak melakukan sesuatu karena menghindari marah dan pandangan-pandangan yang menghina.
Apa aja tuh contoh bayang-bayang, batasan-batasan dan semacamnya yang kadang bikin kita malah kebonsai, padam sebelum nyala. Akhirnya potensi yang kita sesungguhnya miliki jadi tidak berkembang dengan optimal.
Ini beberapa di antaranya
(disclaimer: ini mungkin hanya terjadi di beberapa keluarga tertentu, sedangkan di sebagian keluarga lain hal tersebut bukanlah masalah)
1. Jangan jualan matengan
Alias jualan warungan dianggap kurang mriyayeni. Padahal lihat saja sekarang justru yang menghebat, sukses, kaya raya dan mengentaskan kemiskinan serta menanggung hajat hidup orang banyak justru para pengusaha restoran.
2. Musik itu loghow, sia-sia. Bahkan ada yang bilang haram.
Akibatnya energi kreatifitas kurang, mengerjakan segala sesuatu tidak pakai seni. Adanya mungkin marah-marah dan hanya berbau teknis.
Yang sebenarnya ya tergantung musiknya. kalau kayak punya Zayn atau Habib Syeikh atau Hadad Alwi kan ya malah bisa menambah ketakwaan kita pada Allah dan kecintaan pada Rasulullah.
3. Seni kuwi opo?
Masih berkaitan dengan poin yang sebelumnya, jadi bermacam seni seperti tari, melukis dan sebagainya dianggap bisa membawa kita ke jurang kehinaan, bisa menyerempet ke jalan syetan dan seterusnya.
Memang benar ada kasus-kasus demikian seperti mentor alias seniman senior yang mengelabui dan berbuat asusila dengan mentee-nya dan semacamnya. Tapi itu kan kasuistik.
Menghindari seni membuat hidup garing. Padahal kalau seni dipakai dengan baik, kan ada tuh seni membaca Alquran alias qoriah, meski ini buat sebagian yang lain masih dipandang kurang baik utamanya bagi perempuan. Sebab suara perempuan kan aurat. Iya sih, yach yang perempuan diperdengarkan untuk dirinya sendiri saja dan muhrimya.
4. Perempuan nggak usah terlalu hebat, nanti tidak ada pria yang berani mendekati.
Yach, biar pria yang hebat sajalah yang mendekat. Ya kan? Gitu aja kok repot?:p
5. Yang penting itu ukhrowi.
Yups, betul banget. Tapi jangan sampai melupakan duniawinya juga. Musti jalan semuanya biar seimbang dan kaffah alias sempurna.
Bayangkan kalau Zaha Hadid masih mengikuti aturan kolot bahwa perempuan itu konco wingking dan semacamnya, Dia tak mungkin akan menjadi arsitek hebat yang menjadi kebanggaan dunia. Allahummaghfir lahaa warhamhaa wa aafihaa wa'fu anhaa.
Apalagi ya batasan-batasan yang semestinya tidak kita telan mentah-mentah?