improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label uang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label uang. Tampilkan semua postingan
Februari 01, 2023

Hobi Yang Menghasilkan

by , in

 Hobi Yang Menghasilkan




Setelah dipikir-pikir, ternyata ada banyak hobi yang bisa menghasilkan uang. Ya walaupun kadang uang receh juga sih. Tapi kan tetap saja bentuknya uang ehe ehe he.

Apa saja tuh? 

JALAN-JALAN, MAKAN, NGOPI, NONTON FILM

Berkat hobi jalan-jalan ini, banyak orang termasuk diriku juga malah mendapatkan tambahan penghasilan. Karena  ada beberapa instansi dan institusi ataupun perusahaan yang butuh orang jalan-jalan seperti kita untuk berkunjung ke tempat mereka, menceritakan pengalaman kita pada lebih banyak orang agar mereka ikutan datang juga. Atau menggunakan jasa mereka untuk bisa traveling ke mana-mana. 

Nih contoh postingan pas jalan-jalan ke Palembang

Bahkan tulisan traveling menghasilkan uang juga, baik dalam bentuk postingan maupun saat dikompilasi jadi buku. 

MENULIS

Menulis buku, menulis blog, menulis post paid eh paid post, bahkan menulis caption aka copy writing di media sosial. Ada banyak sekali jalan untuk dapat uang, bahkan ngecuit di twitter hehe. 

Ini postingan yang cerita lebih detail tentang hobi nulis yang menghasilkan


MELAMUN

Ada banyak cerita pendek aka cerpen, novel yang tercipta karena kita juga berimajinasi. Melamun. Hehe. 

Dan ya ini alhamdulillah menghasilkan uang juga. 

Berikut postingan list novel-novel dan buku-buku cerpen dst yang pernah kutulis. 


SPEAKING

Hobi bicara, speaking, mengobrol ternyata juga menghasilkan lho. kalau teman-teman mau intip beberapa obrolan yang menghasilkan, bisa stalking di media sosial dengan tagar #DNevents alias event-event dan gigs dian nafi saat manggung, perform, talkshow, dan semacamnya. 

Nih dia list-nya: 


#DNEvents 2023

#DNevents 2022

#DNevents 2021

#DNevents 2020

#DNEvents 2019
#DNEvents 2018
#DNEvents 2017

#DNEvents 2016
#DNEvents 2015
#DNEvents 2014
#DNEvents 2013
#DNEvents 2011-2012


CODING, MAINAN WEB

Nah! Ini lain lagi nih, ternyata hobi mengutak atik web, blog dan coding mengantarku juga dapat penghasilan dari mendesain dan membangunkan web buat orang-orang  lain. Juga mengajarkan coding basic di kelas-kelas coding, termasuk di pesantren Assalam Solo beberapa waktu lalu. 


So. yuk terus tekuni hobimu sampai menghasilkan sesuatu!

Semangat!

Oktober 27, 2016

Ngeblog Supaya Dapat Duit

by , in
Ngeblog Supaya Dapat Duit





Nggak bisa dipungkiri ya kan?
Kalau kita belakangan ini jadi makin rajin nge-blog karena pengen dapat duitnya. Hayooo, ngaku ajaaaa. hehe. Aku pun. Jujur itu namanya. Ahay.

Ya meski duit nggak selalu berbentuk transferan. Bisa juga berbentuk barang, merchandise, voucher, tiket gratis, juga berbagai materi lainnya yang kalau diuangkan bisa berupa rupiah juga sebenarnya.

Alhamdulillah dari ngeblog, akhirnya suka dapat order placement postingan, juga job menulis review baik produk maupun tempat, serta undangan meliput berbagai event maupun launching produk. Lumayan ya kan. Daripada lu manyun, hehe.

Banyak-banyak bersyukur, insya Allah rejekinya akan ditambah. Gitu katanya. Aaamiin. Insya Allah.

Terus gimana caranya biar dapat duit dari blog dan apa saja langkah-langkahnya?
Sebagian teman-teman mungkin ada yang ingin tahu, atau ingin merefresh alias ngecharge semangat, nih dia beberapa di antaranya:

1. Menentukan topik dan target pembaca blog
2. Membuat sebuah blog
3. Membuat konten berkualitas
4. Mempromosikan blog
5. Menentukan metode monetisasi yang tepat
     

metode monetisasi di bawah ini adalah metode-metode yang sudah terbukti.
1. Pasang Iklan
Advertising Networks
Direct Advertising 
2. Paid Review
3. Jualan produk sendiri
Yaitu produk fisik dan produk digital.
untuk produk digital yang bisa dijual lewat blog biasanya produk-produk seperti:

  • Ebook (Buku Elektronik)
  • Video
  • Audio
  • Software
  • Theme Website
  • Plugin
  • Desain gambar
4. Jualan jasa sendiri
5. Mengikuti program afiliasi
6. Menyediakan program membership
7. Jualan blog

Nah, jadi semangat lagi kan? Ayo yuk semarakkan dunia persilatan blogger di Indonesia.
Selamat hari blogger nasional ya:)    

     

Juli 20, 2016

Yang Wajib Ada Dalam Tas

by , in
Yang Wajib Ada Dalam Tas




Uang. Tentu saja yang pertama kali wajib ada dalam tas adalah uang. Karena kalau nggak ada uang, bisa cotho. 

Kalau pas kehabisan bensin, pasti butuh uang. Kalau pas kebanan alias ban motor kempes atau bocor, pasti butuh uang. Parkir butuh uang, belanja apalagi. Ya kan?

Kartu ATM jadi pelengkap, karena siapa tahu butuh belanja banyak.

Terus kartu tanda penduduk, SIM C, SIM A, STNK juga wajib dibawa. Karena suka ada pemeriksaan mendadak di tikungan-tikungan.

Sun screen, beda, lipstik, maskara juga nggak alpa dibawa-bawa. Maklum kadang suka dandan sambil jalan, karena tadi pas berangkatnya lupa pakai bedak dan seterusnya. Ahaha...





Terus ada lagi yang harus keangkut dalam tas, yaitu buku bacaan dan kaca mata. Sambil menunggu klien, atau antrian misalnya, gunakan waktu dengan membaca buku.




Notes alias buku catatan juga senantiasa dibawa ke mana-mana. Maklum ngakunya kan penulis. Jangan sampai ketinggalan bawa juga bolpoin sebagai pasangannya notes. Seperti kamu yang pasangan aku, ya kan? *kedip-kedip* #eaaaaaa



 Powerbank, charger adalah list berikutnya yang musti ada. Ponsel (yang buat motret ini) ama Tab tentu saja yang juga harus ikut. Memangnya mau nge-charge apaan kalau yang di-charge nggak ada.



Perempuan apalagi yang senang mentas alias perform di panggung, nggak bisa melupakan aksesoris pelengkap untuk kostumnya. Jadi ikat pinggang, kalung, gelang, bross adalah item yang selalu kuselipkan di antara yang lainnya.  Ini beberapa aksesoris yang sempat difoto tadi. Yang lainnya masih banyak lagi, tapi di rumah satunya. Kapan-kapan kita bahas khusus tentang aksesoris ya. Eeeh...malah janji-janji.

Gitu dulu bocoranku kali ini tentang isi tas. Belum ada lagi surat nikah, karena masih menunggu-nunggu nih. #eaaaaaa
April 09, 2016

Ritual Mengundang Uang

by , in
Ritual Mengundang Uang

Kasak kusuk di sudut warung Mbah Karmi melibatkan empat pemuda tanggung menyita perhatian Ifan. Dua orang di antaranya ia sudah kenal beberapa bulan ini. Maklum sebagai pengangguran tak kentara, Ifan mulai menyukai warung mbah Karmi sebagai tempat kongkow sekaligus pelarian karena ada banyak pemuda dan juga pria sejenis dengannya. Suka bermimpi muluk-muluk tetapi kurang suka bekerja keras.
Malu? Ah kenapa malu? Kan sekarang bahkan menjadi tren bagaimana sedikit bekerja tapi banyak menghasilkan. Buku-buku tentan ini konon juga bertebaran di mana-mana, di toko buku tentu saja. Mengajarkan agar seseorang menjadi pemalas saja tetapi berpenghasilan. Tentu saja Ifan tidak membaca bukunya keseluruhan. Hanya baca judulnya tapi kan sudah cukup bisa ia membayangkan isinya. Malas kok diajarin sih. Sudah pinter banget. Malas mah gampang. Tapi bagaimana menghasikan..hmmm…empat pemuda ini sepertinya punya jawabnya. Lihat saja, matanya melebar dan mulutnya menganga semua. Seperti menemukan sesuatu yang hebih yang berkaitan dengan keuangan dan kemakmuran. Entah, mungkin Ifan sendiri yang terlalu pede menebak-nebak.

Eh, Ifan. Kenapa malu-malu gitu. Sini gabung saja”
Pranoto, cowok berambut gimbal yang mengaku sarjana peternakan itu menggerakkan tangannya, memanggil Ifan untuk mendekat. Ragu-ragu lelaki dua puluh dua tahun itu menyalami keempat lelaki lainnya yang sekarang berada di dekatnya.
Apa yang sedang dibahas? Pikirnya.
Mencurigakan.
Grandong 
Ifan terkejut setengah mati. Seram sekali nama itu. Seseorang yang duduk di tengahlah yang mengeluarkan suara berat dan dalam itu sambilmengulurkan tangan duluan. Wajahnya garang. Senyumnya nanggung. Ada luka di alis kanannya yang tebal. Ifan menerima uluran tangannya dengan sedikit senyum, kuatir berlebihan. Sambil menyebutkan namanya sendiri.
Nama aslinya Udin. Tapi semua orang memanggilnya dengan nama Grandong jelas Pranoto. Ibisa menangkap keterkejutan dan sedikit ketakutan di wajah Ifan.
Oh, hehe komentar Ifan pendek sambil menghela nafas.
Isegera mengalihkan pandangannya. Jatmiko yang duduk di sebelah kanan Udin atau Grandong sudah berkenalan dengan Ifan tiga bulan lalu. Meski tak akrab tetapi mereka berdua biasa saling bertegur sapa dan kadang mengobrol tentang musik atau burung. Bukan burung yang itu lho? Tapi yang benar-benar bisa berkicau.
Satunya lagi berkaca mata, kurus dan sayu menyambut uluran tangannya dengan gontai. Semoga bukan anak junkiesinsting Ifan menyelidik sambil harap - harap cemas.
Edi katanya singkat.
Ifan pun memperkenalkan diri sambil mengambil tempat duduk di dekat mereka. Memesan kopi dan mengambil cemilan.
Kamu mau ikutan nggak?” Tanya Jatmiko tiba-tiba membuat Ifan bengong karena memang tadi sama sekali tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
Ikut apaan?
Sudah pernah dengar ini belum, Fan?”
Pranoto dengan suara lirih setengah berbisik memaksa Ifan mempertajam pendengarannya. Jatmiko, Grandong dan Edi saling mengerling,membertanda satu sama lain, seperti meragukan sesuatu. Serahasia apakah yang akan kudengar, pikir Ifan.
Grandong baru saja dapat ilmu bagaimana mendapat uang dengan mudah. Biar Grandong yang menjelaskan. Silakan. Ifan bisa kita ajak. Kan kita butuh minimal lima orang
Ifan langsung duduk tegak. Informasi seperti ini yang selalu dicarinya.
Aku dapat informasi dari sumber terpercaya
Grandong membuka narasinya.
Ada jin atau makhluk halus yang suka memungut uang yang jatuh di jalan. Imenyimpannya. Dengan ritual tertentu, kita bisa meminta jin itu memberikan penemuan mereka kepada kita kata Grandong dengan nada serius.
Bulu kuduk Ifan perlahan meremang. Makhluk halus? Haduh!
Tapi apa itu bukan mencuri namanya? Kriminil? Mengambil yang bukan hak kita
Ifan menutupi ketakutannya dengan alibi lain.

Enggak dong. Kan jin itu menyerahkan sukarela kepada kita setelah kita melakukan ritual. Dan lagi dia mengambil sesuatu yang sudah jatuh di jalan. Bukan mencuri di lemari seperti tuyul sergah Grandong membela diri juga membeli jin yang entah siapa namanya dan bagaimana wajahnya.

Tapi ini jin lho, hati Ifan kecut sebenarnya, bagaimana kalau ia pingsan atau bahkan mati terkejut melihat jin itu nanti.
Bagaimana? Mau ikut nggak?  tanya Pranoto.
Ifan termangu-mangu. Belum menjawab.
Ini sudah Rabu sore. Kamis malam kita mau kumpul di rumah GrandongKalau kamu tidak mau ikut, kami terpaksa cari orang lain. Waktunya sudah mepet
Pranoto seperti memojokkan Ifan, memaksanya untuk segera mengambil keputusan.
Didorong oleh keingintahuannya yang tinggi, Ifan akhirnya mengangguk meski masih ragu-ragu. Seperti apa ritualnya? Apa benar menghasilkan uang?
Kita berlima akan memulai ritual ini jam dua belas malam. Duduk melingkar, telanjang, mengitari nampan berisi sesajen yang nanti kusiapkan Grandong melanjutkan petunjuknya.
Tanpa busana gitu? Hiiii….
Ifan bergidik. Keempat pemuda lainnya tertawa-tawa.
Telanjang dada, maksudku. Boleh pakai celana. Tapi kalau kamu mau udo blujut, bugil, juga nggak apa-apa
Goda Grandong membuat semua terbahak-bahak.
Sesajen? Kening Ifan berkerut-kerut.
Mata kita harus terpejam selama ritual itu. Setelah aku baca mantra-mantra yang sudah seminggu ini aku hafalkan, makhluk halus itu akan datang dan meletakkan uang hasil temuannya ke atas nampan di tengah area yang kita lingkari.
Mantra? Ini syirik pikir Ifan.
Isempat berpikir untuk mundur tapi jiwa petualangannya memanggil.
Ah, aku akan ikut dan membuktikan bahwa mereka salahDan aku bukannya ikut ritual syirik, aku hanya ingin ikut sedikit mencicipi pengalaman baruPikirnya mencoba mencari pembenaran atas keputusan yang diambilnya senja itu.

**

Bunyi ponsel yang melengking membangunkan lamunan Ifan di siang bolong itu. Badannya yang sedikit tambun bergerak mengambil ponsel bututnya di atas meja dalam kamarnya yang berantakan.

Jangan lupa nanti malam, Fan”
Pranoto yang menelponnya. Kamis yang akan menjadi sejarah dan legenda dalam jejak petualanganku, Ifan bersorak dalam hati.
Siap. Beres.”
Jawabnya mantap. Imerasa beruntung menjadi bagian dari sekelompok orang gila yang mau mencoba apa saja untuk mendapatkan uang.Mengalahkan ketakutan dan menembus batas.

Sudah, gih sana tidur. Ntar malam biar nggak ngantuk
Pranoto menyarankan sesuatu yang masuk akal. Benar, jangan sampai dia tertidur di tengah ritual nanti.
Oke!”
Mantap sekali dia menjawab.
Aku jemput kamu jam delapan bakda Isya
Pranoto mengingatkan sekali lagi sebelum mengakhiri percakapan mereka.
Ifan bersegera mengambil posisi berbaring di tempat tidur usai menutup telponnya.
Namun meski ia memaksakan diri, siang itu ia tak berhasil tidur. Ngeri membayangkan seperti apa makhluk halus yang akan datang itu.Bagaimana kalau ia lapar dan tidak makan sesajen tetapi malah mengambil korban salah satu dari mereka. Bagaimana kalau korbannya adalah Ifan. Cenatcenut sendiri ia memikirkan beberapa kemungkinan terburuk.

**

Rumah Grandong kecil saja. Sempit bahkan. Hanya ada satu ruang tamu sekaligus ruang makan tanpa meja kursi perabot. Satkamar tidur dan satu kamar mandi. Semuanya berdekatan posisinya. Tipe 21? Ya begitulah kira-kira. Dia tinggal sendiri sepertinya.
Berbagai aksesoris aneh memenuhi dinding-dinding rumah itu. Kebanyakan berwarna hitam, abu-abu dan merah darah yang menyeramkan. Adabeberapa tulisan seperti tulisan arab tapi Ifan ragu tak bisa membacanya dengan jelas. Mungkin itu yang disebut rajah. Sebuah tasbih besar dominanmenggantung di tengah dinding ruangan berseberangan dengan pintu masuk. Kelewang dan samurai tiruan pastinya bertengger di dinding lainnya.Gambar-gambar seram hampir mendominasi seluruh ruangan. Namun ada juga selembar kaligrafi terpajang di dinding. Gambar Kabah meski kecil. Adasetumpukan kitab di meja kecil di pojok ruangan.
Siapakah Grandong sesungguhnya? Pikir Ifan. Dukun? Pemuja setan? Tapi Pranoto tadi bilang Grandong ini dianggap agak kyai oleh teman-temannya. Kyai apa?
Ifan menyesal tak sempat mengenal lebih lama teman barunya ini terlebih dahulu sebelum dia memutuskan bergabung dengannya. Bagaimanakalau ada yang terbunuh malam ini? Bagaimana kalau sebenarnya Grandong membutuhkan dan ingin mengambil tumbal salah satu dari mereka?
Sudah makan semuanya kan? 
Tanya Grandong memecahkan hening yang tercipta di antara perasaan suram mencekam.
Sudah jawab Pranoto, Jatmiko dan Edi hampir bersamaan.
Ifan hanya mengangguk kecil. Apa Grandong sudah makan? Itak mau dimakan Grandong malam ini? Penampilannya menyeramkan. Baru malam ini Ifan memperhatikan bahwa ada gigi -gigi Grandong yang tampak lebih tajam dari gigi pada umumnya yang pernah ia lihat. Bibirnya terlalu merah untuk lelaki. Apakah ia minum darah? Apakah ia keturunan vampire?
Hiiii…..

**
Mereka berbasa - basi sebentar sambil mendengarkan kembali penjelasan Grandong. Tidak ada yang berani bergurau mala mini ternyata.Semuanya tampak tegang. Setidaknya begitulah perasaan Ifan.

Pukul dua belas malam kurang tujuh menit, semua bersiap di dekat nampan berisi sesaji di area lingkaran yang telah ditandai dengan kapur. Ifan bengong ketika keempat kawan lainnya dengan tenang membuka baju, bahkan celananya.
Celananya dilepas, Fan. Kan harus pakai celana dalam saja kata Pranoto.
 Duh. Beneran nih pake celana dalam doang?”
Ifan merasa keberatan sebenarnya. Ini tengah malam di rumah orangApakah Grandong ingin memastikan bahwa tak ada seorang pun di antara mereka yang membawa senjata? Ataukah dia semacam orang yang sakit jiwa dan hendak memperkosa?
Wah, Ifan semakin was was.
Fan?
Tegur Grandong dengan suara agak keras.   Beneran ya?
Gagap-gagap Ifan bertanya kembali. Ingimemastikan dan berharap ada sedikit keringanan untuknya.
Iya, beneran dong. Gimana sih. Bukannya sudah dibilangin kalau pake celana doang”
Jawab Pranoto yakin karena Grandong hanya diam melotot.
Ya iya sih. Tapi kupikir pakai celana tuh ya pakai celana ini. Bukan celana dalam”
Ifan tak ingat sama sekali tentang aturan yang ini. Tampaknya ia melewatkan keterangan Grandong atau Grandong lupa menerangkan ini padanya.
Yo wis lah. Sekarang sudah tahu kan. Cepetan lepas gih ujar Grandong sambil melirik jam dinding. Dia mulai tak sabar. Hampir jam dua belas malam.
Ifan tak punya pilihanDia terjebak dalam situasi ini. Tak bisa menghindar lagi.

**

Aduh. Dingin banget nih. Ini pasti gara-gara lubang atas dan bawah pintu yang terlalu lebar. Angin malam menerobos masuk dan Ifan yang duduk membelakangi pintu menjadi korban utamanya. Tapi untung juga dingin, jadi ia urung ngantuk. Karena menahan dingin, ia jadi tetap terjaga meski prosesi aneh ini mengharuskannya untuk merem, menutup mata.
Grandong yang memimpin upacara mulai mengeluarkan kemenyan, menyalakan dupa. Bau mistis segera menyebar ke seluruh ruangan. Bulu kuduk serasa berdiri atau memang benar-benar  berdiri. Mantra yang dibaca Grandong dengan irama naik turun juga bunyi-bunyian yang seram membawa seluruh penghuni ruangan dicengkram ketakutan dan kengerian. Sepertinya yang dikatakan Grandong bahwa ada makhluk halus yang turut hadir dalam upacara mereka ini akan segera datang.
Jantung semakin berdebar kencang ketika Grandong mulai melemahkan suaranya dan perlahan -lahan semakin rendah nada dan intonasinya. Lalu senyap. Sepi. Semua menunggu. Menunggu dalam diam. Dupa merasuk wangi anehnya ke dalam hidung. Asap mengabut di sekitar mereka. Bahkan menampar ringan wajah-wajah para pemuja duniawi tetapi mengaku spiritual ini.
Ada bau busuk tiba-tiba menerobos di antara wangi aneh kemenyan. Kengerian semakin terasa, horror. Mungkinkah ini artinya jin yang diharapkan datang itu sudah mulai memasuki arena?
Apakah upacara mereka ini akhirnya berhasil. Perasaan takut, ngeri dan juga harap-harap cemas menyelimuti mereka. Bau busuk itu semakinmerasuk.

Ifan curiga sedikit dengan bau busuk yang mencurigakan ini. Sepertinya bau ini sangat dikenalinya. Apa mungkin? Ah, masa sih? Oh. Sekarang ia mulai yakin. Ini….aduh!
Oh, pantesan. Tiba-tiba dirinya menyadari sesuatu. Makanya ia heran kenapa tadi setelah perutnya serasa kembung dan uh mules sekali, bahkan iakebat kebit menahan sakit perutnya, tiba-tiba ia merasa legaRupanya yang membuat perutnya mulas sudah keluar dengan bebasnya dan memenuhi ruangan ini.
Ada perasaan bersalah, tetapi melihat keempat kawannya kelihatannya begitu khusyu', ia tak ingin menggangguIa biarkan teman-temannya tetap menutup mata dalam posisi duduk melingkar. Diam-diam ia beringsut meninggalkan area lingkaran tersebut dan bergegas menuju kamar kecil. Ia sudah tak kuat lagi.
Selepas dari kamar mandi, ternyata teman-temannya masih bergeming. Karena perasaan bersalahnya, ia menaruh empat lembar lima ribuan ke atas nampan kayu di tengah - tengah lingkaran mereka berlima. Mengambil posisi duduk bersila kembali, Ifan melanjutkan tapanya.
Ufh, leganya. Ia berfikir sekarang aku tak berutang dengan siapapun karena telah mengeluarkan bau busuk dan membuat mereka tersiksa. Sudah kubayar.

**

Wah! Beneran! Aku tidak bohong, ris. Kami benar-benar berhasil. Setelah kami membuka mata, kami melihat ada uang dua puluh ribu di nampan bundar itu. Gila! Aku nggak nyangka, ternyata Grandong benar”
Berapi-api Ihsan menceritakan pengalaman tadi malamnya  kepada Aris. Mereka berdua tampak mojok di sudut warung. Kening Aris berkerut -kerut menyiratkan rasa antara percaya dan tidak kepada sahabatnya. Ia mungkin sedikit menyesal karena tidak mau diajak ke pertemuan semalam.
Sementara itu di balik pintu warung, Ifan tersenyum-senyum bahkan nyaris tertawa kecil.


April 02, 2016

Gaul Dan Up To Date

by , in
Gaul Dan Up To Date



Yang utama sekali kalau kita keluar rumah dalam kapasitas diri sebagai blogger, keuntungan yang kita  dapatkan adalah we get 'Have Fun'. Ini sih yang paling seru dan menarik. Kita punya 'me time' di sela-sela hari yang sibuk dengan kerjaan ataupun pekerjaan rumah tangga serta masalah-masalah lainnya.

Dan tanpa kita sadari, dengan sendirinya (of course kita juga punya upaya untuk mengoptimalkan diri) selain bergaul, bersosialisasi, otomatis terjadi juga tuh proses pengembangan diri. Lifting up. Tambah ilmu, tambah wawasan. Jadi mereka-reka gimana sih solusinya kalau kita menghadapi masalah ini itu di venue. Banyak mendengar mengasah daya serap dan soul of research kita. Banyak bertanya melatih komunikasi dan keberanian. Iya kan?

Eh tapinya kalau pergi keluar gitu kan ada biayanya ya? Dan kita meluangkan waktu lho. Time is money. Belum lagi kalau nanti capek, drain of energy, berarti kan harus panggil mbak pijet dong. Keluar duit dong. Gimana tuh? :D

Kalau pas hoki atau memang sudah janjian ama penyelenggaranya bahwa kita dapat fee tertentu, tentu tidak masalah. Misalnya saat ikut meliput program musik waktu itu dapat hampir se-jeti.

Lhah kalau tidak ada kontrak as buzzer gimana nih?

Dapat merchandise atau goody bag juga lumayan loh. Biasanya sih kaos, note book, sampel produk, voucher. Jumlahnya kalau diuangkan bisa ratusan ribu juga. Kayak yang waktu itu kita dapatkan di event susu D, di gadget O, di provider X, dll.

Nah, merchandise itu sebenarnya buat awalnya saja, alias 'pancatan' kalau orang Jawa bilang. Batu loncatan. Tapi selebihnya kita dapat jaringan  alias network kok. Antara lain ini nih:
- Brand alias yang punya hajat. So kita bisa kenal langsung. Beda kan kalau kita hanya kenal via medsos, fesbuk, twitter dan lainnya. From that acknowledgment, we can get opportunity  for the next better hiring occasion. Mungkin ada kesempatan kita jadi buzzer atau publisist dengan fee  lebih baik sesuai kesepakatan. Ataupun peluang lainnya yang kita bahkan tak pernah bayangkan sebelumnya.

- Link langsung untuk kerja sama pembelian produk dalam volume besar dan harga grosir. Ini bisa terjadi lho. Apalagi jika kita butuh outsourcing untuk layanan atau kerjaan di bidang lain. In example, as an architect and sometime project leader, we need some materials for product construction.

- Sesama blogger ataupun tamu lainnya. Mereka bisa menjadi potential client kita. Apakah kita mau jualan buku, jualan jasa desain maupun lainnya. Mereka masing-masing punya lingkaran network sendiri, yang akan menambah luas lingkaran network kita. Demikian juga sebaliknya. Kan sesama bloher saling mendukung :)

- EO alias Event Organizer. Brand tidak selalu mengadakan acaranya sendiri. Repot, tahu! Hehe. Jadi biasanya mereka pakai jasa EO. Nah kenalan juga ama EO-nya nih, biar kalau ada event berikutnya kita bisa dicolek. Apalagi jika ada next event with better reward. Siap pokoknya! :D

- Wartawan. Mereka juga punya banyak info loh. Jadi kenalan ama mereka juga. Sebab event-event pun sering mengundang awak media.

Jika saja kita tahu betapa mahalnya harga network ini, tentulah kita tak akan melewatkannya. Tetapi tentu saja harus punya kemampuan, ketrampilan juga seni untuk mendayagunakan network tersebut.


Ada banyak lagi manfaat kalau kita mau kupas dan gali lebih dalam. Misalnya kita jadi dandan dan memoles diri agar terlihat patut serta pantas tampil di publik, baik performance, gesture maupun kostum. Lalu mungkin ada kesempatan ketemu calon jodoh. (ahay:D) dan banyak lagi.
Desember 30, 2015

Oranye Mendatangkan Uang?

by , in

Oranye Mendatangkan Uang?

Inilah yang menjadi pertanyaan? Kenapa Orange? Atau Oranje?
Apa karena oranye adalah warna yang konon mengundang uang? Hahay :D

Atau oranje identik dengan negara Belanda yang terkenal juga akan inovasi serta kreatifitas dan inspirasinya?  (selain kenyataan bahwa mereka pernah menjajah negeri kita?)


But yang jelas oranye itu cerah, membawa pada suasana hati yang senang, bahagia, membawa kegembiraan, dan semoga juga keberuntungan.

Nih dia jepretan pemotretan sesi kedua di Jonas dengan menggunakan kaos kebanggaan KI- Oranje bok!



Dan ini hasil akhir polesan Jonas dalam satu frame yang cantik dan menggoda :D


Kajian warna feng shui
Warna memainkan peran yang sangat penting dalam feng shui. Warna  dapat mempengaruhi alam bawah sadar dan perilaku belanja. Secara ilmiah, warna diketahui dapat berefek pada mood dan emosi. Memilih warna yang tepat dapat meningkatkan keberuntungan uang ke dalam dompet. Begitu juga sebaliknya.
Hitam dan biru tua
Keduanya warna dari unsur Air dalam feng shui, melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Hitam punya kekuatan paling besar dalam mengabsorp energi matahari dan secara kuat menarik aliran uang. Menurut prinsip feng shui,  warna hitam paling kuat untuk meningkatkan keberuntungan uang. Hitam warna prestige dan kekayaan.
Merah
Warna unsur Api dalam feng shui, melambangkan booming sehingga baik untuk mendatangkan kekayaan, membawa uang ke dalam dompet. Tapi sebagian ahli feng shui mengingatkan, warna merah dapat mengobarkan unsur api, membuat Anda suka belanja, atau terlalu cepat membelanjakan uang.
Hijau, cokelat tua
Hijau dan cokelat tua warna unsur Kayu, melambangkan pertumbuhan, chi atau energi positif dari hidup dan dapat meningkatkan keuangan. Warna cokelat tua banyak digunakan untuk dompet. Pasar dompet kulit didominasi warna cokelat.  Menurut teori feng shui, warna cokelat tua dapat menarik kekayaan, meningkatkan kapasitas menabung dan mengumpulkan uang. Dompet warna cokelat tua membuat pemiliknya sangat hati-hati dalam membelanjakan uang,  bahkan kemungkinan takut kehilangan uang.
Para ahli warna menganggap hijau warna paling hoki untuk dompet. Hijau terkait dengan pertumbuhan, peremajaan, dan kelimpahan. Hijau merupakan campuran warna kuning dan biru yang mengaktifkan area berpikir dan kreatif dari otak sehingga mendorong pemakaian seluruh otak dalam proses membelanjakan dan menerima uang.
Dompet hijau sangat lucky atau hoki untuk orang yang bisnis karena meningkatkan ide dan kreativitas,
Kuning muda, oranye, cokelat muda, beige atau krem
Warna unsur Tanah. Warna-warna ini memberi stabilitas pada kekayaan, membantu menghemat atau menabung uang. Karena itu dompet warna ini pilihan terbaik bagi yang gemar belanja jika ingin menghemat uang. Juga baik untuk karier.
Putih, abu-abu, silver, gold, chrome, bronze
Warna unsur Logam. Warna-warna ini juga mempertahankan kekayaan, membuatnya stabil dan permanen. Dapat mengilhami pemikiran murni dan kekuatan. Warna gold melambangkan kemewahan dan kekayaan. Warna emas, warna metalik terkait dengan keberuntungan, cepat hoki, kemakmuran, dan positivitas.
Rose dan pink
Warna untuk perempuan, lebih cocok untuk yang lajang, karena meningkatkan keberuntungan cinta. Tapi kapasitas warna ini rendah untuk meningkatkan kekayaan. Hindari warna ini jika ingin menabung.
Biru
Warna biru termasuk unsur Air, dengan energi vital air yang kuat sehingga menguras aliran uang masuk dan tidak menahan apa pun. Lebih baik jangan beli dompet warna ini karena Anda bisa membelanjakan semua uang Anda seperti air jika sering menggunakannya. Sebagian ahli feng shui menganggap warna biru sangat negatif untuk kekayaan.
Setiap warna punya kekuatan tersendiri. Pilih warna sesuai tujuan yang ingin dicapai. Untuk menarik keberuntungan – fortune – atau kekayaan,  warna hitam paling kuat dalam meningkatkan keberuntungan uang. Sesudah mendapatkan keberuntungan dan kekayaan, pilih  warna yang punya kekuatan untuk mempertahankan, mengakumulasi dan meningkatkan pertumbuhannya.

Gitu katanya sih. Tapi semua tentu saja terjadi tetap atas ijin dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Post Top Ad