improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label calling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label calling. Tampilkan semua postingan
Juli 18, 2016

Ketika Bakat Ditemukan Selagi Muda

by , in

Ketika Bakat Ditemukan Selagi Muda




Keponakanku yang dulu masa kecilnya diasuh almarhum suamiku karena ayahnya banyak berlayar, kini telah tumbuh remaja dan berhasil ke berbagai negara utk presentasi berbagai hasil riset dan penemuannya. Beberapa kali ke Jepang, korea, Singapura, Malaysia, Thailand, dll. Hampir ke Paris kemarin tapi batal karena situasi tak kondusif (dekat waktunya dg peristiwa bom Paris)

Kesukaannya membaca buku-buku sains sejak kecil ternyata benar berpengaruh pada mindset dan passionnya di masa-masa berikutnya.
Semoga anak-anakku juga akan bertemu coach mereka, menemukan passion mereka dan bisa melejitkan potensi terbaik mereka. Bi idznillah wa bi syafaati Rasulillah.
And the most of all, semoga mereka (juga aku) bahagia dunia akhirat.
#passion #parenting #coach #kids #talent #vision #mindset #aim #sains #research #presentation #diaspora #goingabroad #instalike #instagood #like4like #hope #pray #ramadhan #waiting #happiness

 

 Siapa yang menyangka dia bisa bakal sukses memperoleh pencapaian seperti ini, mengingat saat dia duduk di bangku SMP sembari nyantri di pesantren milik neneknya sendiri aka mertuaku, justru dia sempat dikira menderita 'penyakit aneh'. 

 Ada yang menyangka bahwa dia 'ketemplokan' jin yang memang banyak di pesantren tersebut. Ada yang mengira bahwa ada kelainan dalam pikiran atau jiwanya. dan seterusnya dan sebagainya. 

 Dus, karena 'label gila' yang disangkakan padanya tersebut, yang membuatnya makin tertekan dan 'berbeda' dengan yang lainnya, kakak iparku alias orang tuanya menarik pulang keponakanku ini dari pesantren. Dan merawatnya dengan kasih sayang mereka, penerimaan yang tulus dan dukungan moril serta terus menerus mencarikan obat bagi 'jiwa dan pikirannya'. Alhamdulillah berkat kesabaran dan keyakinan mereka, keponakanku ini sembuh dan kembali 'normal'. 

 

Saat  bertahun-tahun kemudian dia ternyata memperoleh pencapaian ini, barulah kami kemudian menyadari bahwa dia memang 'berbeda'. Jadi apa yang dia lakukan, katakan, sampaikan saat di masa SMP itu sesungguhnya adalah bentuk kritis dan berbagai pemberontakannya terhadap apa-apa yang dia mungkin kurang setuju. Dia punya jalan pikiran yang jauh melompat dari yang lain, dan karenanya dianggap gila, aneh dan berbeda. 

Alhamdulillah, semua orang tidak melihat ke belakang dan menyalahkan siapapun. Namun dari rangkaian kejadian dan peristiwa tersebut, bolehlah kita mengambil ibroh dan pelajaran, bahwa sesuatu tidaklah selalu seperti apa yang kita sangkakan dengan 'kacamata kuda' kita. Selain juga bahwa pengasuhan dan gaya parenting tiap orang tidak selalu sama. Masing-masing khas sesuai dengan karakter anak dan kecenderungannya, serta banyak faktor lainnya yang akan sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan diri serta jiwa anak tersebut. 



April 04, 2016

Living For Alive (Tips Atasi Kejenuhan)

by , in
Living For Alive (Tips Atasi Kejenuhan)



Jenuh itu kadang datang. Karena ia merupakan keniscayaan yang terjadi pada kita sebagai manusia. Sebagaimana kesedihan di antara kebahagiaan, kesempitan di antara kesempatan, keraguan di antara keyakinan, dan seterusnya. Ia adalah bagian dari takdir yang konon tak terbantahkan (yaelaaah :D)

Kalau sedang merasa jenuh menulis, baik buku ataupun blog,  apa sih yang bisa kita lakukan untuk melawannya?


Kalau kita tahu bagaimana berharganya sesuatu, pasti kita tak akan menyia-nyiakannya. 
Kalau kita tahu betapa mulianya misi dan tugas yang sedang kita emban, pasti kita akan menyelesaikannya dengan segera dan sesempurna mungkin. 

Kuncinya adalah kesadaran akan panggilan (calling) bahwa postingan atau tulisan ini dibutuhkan pembaca. Akan lebih berguna jika kita bagikan dan bukannya kita simpan sendiri.


Untuk sementara, kadang kita perlu rehat sejenak dari rutinitas menulis dan ngeblog ini. Dengan melakukan aktifitas lainnya. Selain dalam rangka me-refresh atau menyegarkan kembali pikiran, tubuh dan energi kita, juga untuk men-charge kembali apa-apa yang bisa menjadi input dalam pikiran kita. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ‘writing is thinking’ (menulis adalah berpikir).  Dan mesin berpikir dalam otak kita hanya bisa bekerja jika dia tak cukup kering (drain), selalu ada pelumas dan input yang masuk sehingga nantinya ada yang bisa diproduksi dan dikeluarkan (output).

Dan lagi dengan aktifitas lainnya ini kita mendapatkan banyak pengalaman baru yang bisa kita bagikan dalam tulisan kita nantinya. Pengalaman-pengalaman sendiri maupun yang kita dengar dari orang lain sebab kita berinteraksi dengan mereka.

Pengalaman-pengalaman inspiratif tersebut jika diimbuhi dengan kontemplasi (perenungan) bisa menjadi bahan tulisan yang dahsyat dan semoga memberdayakan serta menggerakkan pembaca. Setelah sebelumnya tentu saja menggerakkan diri kita. Setidaknya untuk menulis postingan  baru. Lebih baik lagi jika itu menjadi bahan bakar bagi pengembangan diri kita menjadi yang lebih baik lagi.

Aktifitas lain yang bisa kita lakukan untuk penyegaran ini bisa berupa apa saja. Baik yang sering kita lakukan dalam keseharian seperti mencuci piring dan bercengkerama dengan anak-anak. Maupun kegiatan lain yang mengharuskan kita pergi keluar rumah, seperti mengajar atau bekerja lainnya.

Bisa juga kegiatan yang sama sekali keluar dari rutinitas seperti  kopdaran alias gathering dengan teman-teman. Baik sesama blogger dan penulis ataupun teman-teman yang bidangnya berbeda dengan kita. Yang seperti ini nih biasanya malah makin membawa banyak bahan tulisan yang bisa jadi banyak mengandung unsur kebaruan.

Nonton film,  jalan-jalan ke mall atau ke taman, olah raga, berkunjung ke tempat wisata ataupun rumah saudara dan kenalan, juga bisa menjadi jalan keluar.

Oh ya, mendengarkan musik, membaca buku-buku  juga menjadi ‘pintu keluar sementara’ yang akan membantu kita kembali segar dan bersemangat. Jalan-jalan ke museum, gallery ataupun me-refresh otak kita dengan menikmati gambar-gambar  seni juga akan menjadi pelumas yang baik. Sehingga mesin berpikir kita tidak mogok lagi, kembali bekerja dan kita siap beraksi kembali.


Jadi bagaimana nih? Kita kejar sunset nanti sore? Atau tunggu sunrise besok pagi? Selamat jalan-jalan dan menikmati kehidupan! ^_^



Oh ya, punya tips lain? Ayo bagi di sini ya:)
Oktober 26, 2015

Beda calling dan passion

by , in
Beda calling dan passion 

Sering kan dengar dua istilah ini?

Calling  dan Passion adalah dua kata yang sering tertukar. Orang lebih sering menyebut “pasion” daripada “calling”, karena pemahaman orang terhadap hidup lebih menggunakan kesuksesan, bukan kebahagiaan.


Tahu nggak sih Beda passion dengan calling?

-Passion adalah syarat untuk mencapai kesuksesan, sedangkan caling adalah syarat untuk mencapai kebahagiaan. Kalau sudah menemukan calling maka kita bisa menemukan kebahagiaan.

- Passion adalah berbicara mengenai apa yang kita sukai, sedangkan calling, bukan tentang apa yang kita sukai dan inginkan, tapi apa yang Tuhan inginkan dari diri kita.

Sedangkan Calling terdiri dari empat unsur:
1.Talent (bakat):  sesuatu yang bisa kita lakukan dengan mudah tanpa harus kita pelajari.
2.Passion. Passion adalah bagian dari calling (what you enjoy the most), apa yang kita suka.
3.Value (nilai): apa yang ingin kita perjuangkan dalam hidup ini.
4.Legacy: apa yang  ingin kita wariskan di dunia ini.

Tapi karena paradigma orang lebih banyak paradigma kesuksesan, maka “passion” lebih sering digunakan. Dengan paradigma itu, kebahagiaan dianggap sebagai akibat dari kesuksesan (penyebab bahagia adalah sukses), sehingga yang dipikirkan hanya kesuksesan.  Padahal bahagia itulah yang membuat kita sukses. Awalnya bahagia dulu, setelah itu baru nanti  akan menghasilkan kesuksesan dan kebahagiaan lainnya.


Untuk bisa membedakan antara passion dengan calling, kita harus tahu positioningnya. Kalau tidak kita akan bingung.  Calling adalah yang utama, alasan kenapa anda ada di dunia ini. Kita, manusia, dikirim ke dunia oleh Tuhan dengan sebuah maksud. Akan sia-sia kalau kita tidak menemukan maksud Tuhan itu. Maksud Tuhan itu bisa kita ketahui dari tanda-tanda yang Dia ciptakan.  
By Alvan p
Sumber :smart fm


Kalau kamu? Apa passion-mu? Apa Callingmu?

passion dian nafi di literasi, passion rizal armada di musik

Post Top Ad