improving writerpreneurship

Post Top Ad

Februari 27, 2016

Miss Your Moments

by , in
Miss Your Moments


Di tengah keribetan rekaman dan persiapan menjelang kelahiran album kalian yang kelima, beberapa kali kalian masih menyempatkan diri untuk tampil di televisi. Selain juga visit ke beberapa media untuk sekaligus memperkenalkan akan bakal hadirnya anak kelima kalian.
Sayangnya entah bagaimana empat kali kamu manggung di Televisi, empat kali pula penulis itu melewatkannya.
Padahal yang sesungguhnya dia kangen juga lihat lawakanmu di sela-sela aksimu menyanyi.
Waktu pagelaran musik dalam rangka valentine di TV A, eh dia ketiduran.
Pas esoknya lagi kamu ada di TV B, dia lebih ketiduran lagi karena mainnya malam bangets. Belakangan ini memang dia jarang terjaga sampai malam-malam kayak dulu. Sejak diet dan suka kelaparan kalau malam-malam harus melek:D
Yang ketiga kali ada di TV C, eh ndilalah listriknya mati, dus nggak bisa nonton kamu padahal dia sudah duduk manis standby di depan televisi.
Yang barusan ini dia gak sempat nonton kamu di TV D karena kebetulan barengan jadual dia harus mengisi sesi writerpreneuship di sebuah kampus. Pulang-pulang acaramu sudah selesai.
Yeach..kecewa sih, tapi gimana lagi, belum jodoh lagi:D
Trus trus...
Nggak tahu lah gimana lagi besoknya. Yang demikian inilah yang menarik dari kehidupan. Kita tak sungguh-sungguh tahu apa yang akan terjadi nanti dan terjadi besok, apalagi yang ada di masa depan.



Februari 26, 2016

No Compromises

by , in
No Compromises



Seringkali penulis itu mendapat notebook dari event-event, tapi ternyata nggak semua notebook bisa langsung memancing seseorang menuangkan sesuatu di dalamnya. Apa gerangan bedanya

Yang langsung penuh waktu itu adalah notebook dari UWRF, kertasnya empuk, desainnya unik dan bindingnya spiral jadi fleksibel, aura warna coklatnya adem

notebook dari waktu ada event di kotanya juga written out, ukuran sakunya bikin enak dibawa ke mana-mana, empuk kertasnya, nyerap pensil/pen


Yang dari sebuah market place online ini malah entah gimana langsung mancing bikin coret-coret tentang writerpreneurship dst, mungkin karena warna merahnya:D

Begitulah, bahkan sebuah akurasi, ketelitian pemilihan bahan, warna hingga bagaimana mengemasnya saja bisa berpengaruh pada bagaimana sebuah notebook akan berdampak bagi pemiliknya, apalah lagi sebuah karya. Sebuah buku atau sebuah lagu.

Karenanya kemarin dia tak jadi mengikuti kompetisi penyajian masakan sebab masukan dari pamannya begitu make sense baginya waktu itu. Buat apa ikutan kalau asal-asalan, malah jelek dan mempermalukan diri sendiri. Ah iya, benar juga.

Sama benarnya ketika beberapa fans mencolekmu via komen di instagram dan youtube. Mereka tahu kalian sedang berproses mengerjakan album kelima, dan karenanya berharap agar lagu-lagu kalian seperti dulu lagi, yang sangat berkarakter dan menampilkan vokal suaramu yang khas.

Meski beberapa lagu yang belakangan ini juga laris dan digemari, namun menurut mereka kurang meng-all out-kan apa yang sesungguhnya kalian miliki. 

They want the pearls. The golden ones.
Hal ini mengingatkan penulis itu pada salah satu pesan dari salah satu gurunya waktu itu. Jangan kompromi dalam masalah kualitas, sekali-kali jangan.




Februari 24, 2016

Sharing Tentang Writerpreneurship Berikutnya

by , in
Sharing Tentang Writerpreneurship Berikutnya
Februari 24, 2016

Hadiah Dari Penerbit Tiga Serangkai

by , in

Hadiah Dari Penerbit Tiga Serangkai

Februari 24, 2016

Kelas Writerpreneur, Berkarya Dan Berbisnis

by , in

Kelas Writerpreneur, Berkarya Dan Berbisnis

Februari 24, 2016

Diskusi Parenting Pengasuhan Ramah Anak

by , in

Diskusi Parenting Pengasuhan Ramah Anak

Februari 24, 2016

Socioteenpreneur Di Gramedia Pandanaran Semarang

by , in

Socioteenpreneur Di Gramedia Pandanaran Semarang

Februari 24, 2016

Socioteenpreneur Di Togamas Semarang

by , in

Socioteenpreneur Di Togamas Semarang

Februari 24, 2016

Bidadari surga pun cemburu di Togamas Semarang

by , in

Bidadari surga pun cemburu di Togamas Semarang

Februari 24, 2016

Diskusi publik kota kita di era Masyarakat Ekonomi Asean

by , in

Diskusi publik kota kita di era Masyarakat Ekonomi Asean

Februari 24, 2016

Muslimah Kudu Happy Ada Di Toko Buku Togamas

by , in

Buku Muslimah Kudu Happy juga ada di Togamas Semarang

Februari 24, 2016

Belajar Dari Kurasi

by , in
Belajar Dari Kurasi


Kamu pasti bangga, brother. Ahay, karena bahkan pecahan dan serpihan-serpihan pemikiran tentangmu pun mendapatkan apresiasi :D


Seru bangets bahwa selama permainan menulis surat cinta 30 hari itu membawa kita banyak belajar. Antara lain membiasakan disiplin menuliskan setiap harinya sesuatu yang sudah kita tentukan sendiri tema, karakter serta alurnya. Kemudian karena ada kurasi dari Kantor Pos Besar atas ribuan surat yang masuk, kita jadi tahu seperti apakah kiranya tulisan-tulisan  yang masuk kriteria dan lolos kurasi.

Alhamdulillah kemarin ini beberapa postingan tulisanku masuk dan tayang di Kantor Pos Besar.
Berikut daftarnya. Kita bisa membaca dan melihat serta meraba-raba apa kiranya yang menyebabkan tulisan-tulisan tersebut terpilih. (langsung klik untuk baca tulisan lengkapnya ya)


Kamu Datang Tepat Waktu

"All Is Fine"

"Bayangan Tak Selalu Sesuai Kenyataan"

"Keep The Garden in Our Heart"

"Tidak Masalah Apapun Namanya, Yang Penting Persaudaraannya"


Lumayan kan ya?:)

Insya Allah bagian-bagian terbaik ini juga akan hadir di Novel Man Behind The Microphone, kisah tentangmu yang semoga menginspirasi lebih banyak orang lagi :)






Februari 24, 2016

Never Saying Good Bye

by , in


Never Saying Good Bye


GOD!
It seems too fast!
Perasaan seperti baru kemarin ia, penulis itu, mengikuti   challenge game  nulis surat cinta ini demi bisa mendukung programnya nulis novel tentangmu, tapi tiba-tiba saja waktunya sudah mau habis, satu bulan hampir berakhir begitu saja. Dengan twist kemarin yang membuatnya agak down.

Sepertinya kamu masih belum bisa melepaskannya begitu cepat, karena usai kompetisi nulis surat ini berarti dia masih harus melanjutkan perjalanannya, berkutat dengan naskah tentangmu. Seakan memperpanjang masa kerinduan dan kegalauan, seolah enggan berpisah darinya begitu saja.

mampus deh dia!
akan selamanya terikat seperti ini selagi belum selesai juga proyeknya. Inilah sejatinya kutukan bagi penulis. Dia terkerangkeng oleh ide yang dicetuskannya sendiri, yang menuntut eksekusi dan penyelesaian.

Ahaha. mampus deh dia! Silakan saja kamu tertawa, Man Behind The Microphone, silakan tertawa!

*nangis di pojokan*



V

Post Top Ad