Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Proses Kreatif Penulisan Novel MBTM
Nggak kerasa sudah dapat 30% novel #ManBehindTheMicrophone #MBTM insyaAllah berarti awal Maret bisa rilis. Aamiin
Proses kreatif penulisan #MBTM tdk spt biasanya. Setelah bbrp kali bumpet, alhmdlh malah ada jalan keluar melalui #30HariMenulisSuratCinta
Dan nulisnya juga nggak langsung jebret banyak spt biasanya,tp dicicil via cuitan2 di twitter, stlhnya baru dicompile jd satu sub bab.
So nggak kerasa berat, nggak ngoyo banget dan malah berusaha ada topik khusus dlm tiap kali tayang. Coz scene is a mini novel, actually
Yg cukup menarik adl ternyata aku jd cukup sabar melakukannya, menjalani prosesnya, spt berkendara dg hy memperhatikan jalan di depannya yg terdekat,&bukannya terlalu melihat ke arah yg jauh,tak terjangkau dan malah khawatir,atau buru2/tergesa2 lari krn ingin lekas sampai.
Btw, masih ada 19 hari lagi lho yg hrs dilalui, semoga sampai dg selamat, lancar dan memuaskan ya. Aamiin. #MBTM #ManBehindTheMicrophone
Keterbatasan karakter di twitter menjdkn bbrp kata terpaksa disingkat2,jd pas editing mmg hrs teliti
Trus bagan storyboard yg waktu itu sdh aku bikin berdasarkan apa yg diajarkan mbak dee malah akhirnya gak jd dipakai krn ya berubah
Sebab material yg tadinya kuharap akan byk&komplit jd terbatas, trus titik berangkat dan akhirnya juga geser, so menyesuaikan aja.
Meski mencumbui dan mengakrabi alam adalah salah satu hobimu, tak ayal wisata seperti ini mengingatkanmu pada beberapa mantan pacarmu.
Mau tak mau rasa rindu memukul-mukul sanubarimu. Menimbulkan rasa nyeri antara kangen tak terperi dan teringat luka perpisahan yang menyayat hati.
Keteladanan band kalian pulalah yang ditiru oleh pasukan fans mu. Mereka jadi tergerak dan terdorong untuk saling membantu, automatically. Tak menunggu perintah, apalagi ancaman. Melakukan dengan senang hati seolah itu pekerjaannya sendiri. Tidak ada iren atau saling iri dst.
Pasti segera nyusul, boy! Jangan galau gitu! seloroh mereka, dan segera mendapatkan sambutan hangat darimu, Kapang!
Dan gelak tawa membahana, menghangatkan udara Raja Ampat. Tanpa berpelukan pun kamu tahu mereka para sahabatmu itu- turut merasakan pedihmu dan mendoakan yang terbaik untukmu. Sisi sentimental lelaki lembut sepertimu hampir saja mendorong bening mengalir dari matamu, namun kau tutup dengan tawa yang lebih menggelegar. Tak ada yang bisa membedakan mana air mata yang keluar sebab tertawa atau sebab kesedihan.
Proses kreatif penulisan Man Behind The Microphone bisa di baca dalam postingan ini
Fase kehidupan manusia dalam falsafah jawa
Berikut ini adalah fase kehidupan manusia dalam falsafah Jawa:
1. Maskumambang
Simbol fase ruh/kandungan di mana kita masih "mengapung" (kumambang) di alam ruh dan kemudian di dalam kandungan yang gelap.
2. Mijil
Mijil artinya keluar. Ini adalah fase bayi, dimana kita mulai mengenal kehidupan dunia. Kita belajar bertahan di alam baru.
3. Sinom
Sinom adalah masa muda, masa dimana kita tumbuh berkembang mengenal hal2 baru.
4. Kinanthi
Ini adalah masa pencarian jati diri, pencarian cita2 dan makna diri.
5. Asmaradhana
Fase paling dinamik dan ber-api2 dalam pencarian cinta dan teman hidup.
6. Gambuh
Fase dimulainya kehidupan keluarga dengan ikatan pernikahan suci (gambuh). Menyatukan visi dan cinta kasih
7. Dhandang Gula
Ini adalah fase puncak kesuksesan secara fisik dan materi (dhandang = bejana, gula). Namun selain kenikmatan (manisnya) hidup, semestinya diimbangi pula dengan kenikmatan rohani dan spiritual.
8. Durma
Fase dimana kehidupan harus lebih banyak didermakan untuk orang lain, bukan mencari kenikmatan hidup lagi (gula). Ini adalah fase bertindak sosial.
9. Pangkur
Ini adalah fase uzlah (pangkur-menghindar), fase menyepi, fase kontemplasi, mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup. Fase kontemplasi.
10. Megatruh
Ini fase penutup kehidupan dunia, dimana Ruh (Roh) meninggalkan badan (megat: memisahkan). Fase awal dari perjalanan menuju keabadian.
11. Pucung
Fase kembali kepada Allah, Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi. Diawali menjadi pocung (jenazah), ditanya seperti lagu pocung yang banyak berisi pertanyaan. Fase menuju kebahagiaan sejati, bertemu dengan Yang Mahasuci.
Semoga bermanfaat untuk refleksi diri.