improving writerpreneurship

Post Top Ad

Januari 13, 2016

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

by , in

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

Seneng banget begitu tahu ada tempat makan baru lagi di kota kecilku. Serasa isyarat bahwa kota makin maju dan banyak yang harus dicobai, dirasai dan dijelajahi. Ahay. 

Pemancingan Bule Wonosari namanya. Bisa dijadikan destinasi tambahan lho kalau  berkunjung dan keliling kota Demak untuk menikmati beberapa destinasi ataupun momen–momennya yang berharga.
Dekat kok. Cuma butuh sepuluh sampai  lima belas menit perjalanan dari pusat kota Demak. Pemancingan Bule ini berada satu jalur dengan pemancingan Brubus. Dari tepi jalan, kita bisa melihat plang papan nama pemancingan.
Pemancingan di Demak
Karena tempatnya yang lebih menjorok ke daerah yang lebih dalam, jadinya pemancingan Bule ini cenderung lebih tenang.  Segala keriuhan, berisik dan polusi kota seolah teredamlah di sini. 
Asyik aja waktu lihat ada lukisan grafiti di bagian dinding-dinding bangunan paling depan. Dengan warna-warni yang cerah seolah membangkitkan mood bahagia kita. 
Pemancingan di Demak
Ada ada area makan dengan kursi-kursi ukiran jepara dengan meja makan, mungkin untuk pertemuan yang bersifat lebih resmi atau mereka yang enggan melepas sepatu jika harus lesehan.
Di bagian dalam ada  saung-saung yang berdiri di atas kolam-kolam ikan. Ada dua  saung utama di area tengah ini.  Yang paling panjang membujur barat timur. Sedangkan saung satunya lagi membujur utara selatan.
Pemancingan di Demak

Pemancingan di Demak
Segar sekali mata saat menabrak pemandangan  kebun jambu yang lebat di sisi barat kawasan pemancingan.  Langit biru dan air kolam yang menghijau oleh bayangan pohon jambu seolah bertemu di ujung cakrawala.
Pemancingan di Demak
Dekat area makan utama yang bersisian dengan kolam ikan sisi barat ini terdapat area makan yang membentuk aisle alias lorong. Cocok buat mojok dan pacaran tuh. *tapi nggak punya pacar piye?:D
Pemancingan di Demak
Anak-anak pasti senang sekali diajak ke sini karena pemancingan Bule juga menyediakan ayunan di arena play ground di sisi selatan kawasan.
Pemancingan di Demak
Kawasan pemancingan sangat sejuk dan teduh karena  dinaungi oleh pohon-pohon jambu dan belimbing yang merupakan vegetasi khas Demak Kota Wali.
Pemancingan di Demak
Di area makan sisi selatan, berjajar meja-meja pendek dengan area yang semi terbuka, sehingga pemandangan kolam dan kebun jambu bisa dinikmati dengan leluasa.
Pemancingan di Demak
Pemancingan di Demak
Ada juga area makan yang bisa diperuntukkan untuk pertemuan-pertemuan dengan satu bagian dinding barat seolah sebagai  focal point-nya. Letaknya paling barat kawasan. Kapasitasnya untuk lebih banyak orang dalam satu ruangan.
Pemancingan di Demak
Sayangnya nggak ada bule-nya tuh Pemancingan Bule. Ih. Yang ada bulik :D

Yuk ke Demak ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 13, 2016

Napak Tilas Dan Teladani Sunan Kalijaga

by , in
Napak Tilas Dan Teladani Sunan Kalijaga

Langit cerah, angin berhembus lembut menyambut kedatangan anak-anak peserta pesantren kilat yang datang ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Setiap liburan memang pesantren kami menyelenggarakan pesantren kilat untuk anak-anak sekolah. Di penghujung sanlat yang berlangsung seminggu itu ditutup dengan ziarah dan rihlah.

Makam Sunan Kalijaga selalu ramai dikunjungi peziarah, apalagi kalau pas musim liburan.  Sunan Kalijaga  lahir sekitar tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia merupakan putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Salah satu dari Wali Songo ini terkenal karena keunikannya.  Selain pernah mempunyai pengalaman kelam sebagai begal, meskipun harta rampasan dan curiannya diberikan pada  wong cilik dan orang tak mampu, beliau juga pernah berjaga alias bertapa di kali (sungai) menuruti titah gurunya. Tidak bergerak sedikitpun sampai akhirnya sang guru yang tadinya pergi meninggalkannya itu kembali. Dan menemukan Raden Sahid dalam keadaan berjanggut, berjenggot, gondrong dan berlumut.
Sunan Kalijaga
Selain itu Sunan Kalijogo juga sangat kreatif serta menghadirkan gebrakan-gebrakan dalam mengemban tugasnya sebagai pendakwah. Beliau memasukkan ajaran-ajaran islam lewat tembang-tembang Jawa dan juga mempopulerkan lagu Lir Ilir. Karena ada versi yang menyebutkan beliau sebagai penggubah lagu tersebut, namun ada versi lain yang menyatakan lagu itu sesungguhnya digubah oleh gurunya yaitu Sunan Bonang sedangkan Sunan Kalijogo yang mempopulerkan. Demikian antara lain caranya untuk menarik perhatian dan simpati dari masyarakat. Bahkan Sunan Kalijogo menginisiasi adanya wayang kulit yang dalam lakonnya banyak memuat filosofi dan ajaran Islam yang luhur.
Tak ayal Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang sangat merakyat. Tak hanya wong cilik yang gemar mendengar wejangan beliau, namun kaum bangsawan dan cendekiawan pun simpati pada beliau. Cara beliau mensyiarkan agama Islam yang disesuaikan dengan keadaan dan zaman menunjukkan sikap tolerannya. Namun begitu Sunan Kalijaga juga dikenal sangat kritis.

Peninggalannya secara fisik yang terkenal antara lain soko tatal, jimat kalimasada dan baju antakusuma. Juga serat-serat antara lain Suluk Wijil dan Suluk Linglung. Beberapa benda pusaka ini dijamas alias dicuci setahun sekali saat  Grebeg Besar.

kalijogo
Dekat area makam, terdapat masjid yang konon dibangun Sunan Kalijaga pada suatu malam dan selesai malam itu juga, sebelum dilaksanakan shalat Subuh berjamaah pada tahun 1479 M. Wallahu ’alam bishshowab. Menurut prasasti yang tersimpan di sana, masjid ini mengalami renovasi pertama kali pada 1564 M oleh Pangeran Wijil.

Selesai ziarah, anak-anak  memanjakan mata mereja untuk menikmati pernak pernik di sepanjang lajur dari areal taman parkir sampai ke areal makam, di mana berjajar kios-kios menjual berbagai baju muslim dengan aksesorisnya juga bermacam-macam cendera mata.

Terdapat juga rumah petilasan serta peninggalan yang kini dihuni oleh keturunan dan kerabat beliau. Terdapat pula madrasah yang berada di sisi selatan musholla. Di musholla itu setahun sekali kami mengadakan haul simbah canggah dari garis ayah ada yang punya keterkaitan dengan keluarga keturunan sini. Wallahu a'lam bishshowab. 


Yuk ke Demak ^_^


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 13, 2016

habrur cisak

by , in
habrur cisak

dia memutarku terlalu kuat.salah arah lagi.

dasarnya aku sudah agak aus. terlalu lama digunakan, terlalu tua.

klek!

ting!

aku terbelah jadi dua. sebagian diriku ada di lubang itu. sebagiannya lagi jatuh ke lantai.

dia ketakutan dan meninggalkan aku begitu saja.

blaik, pikirnya
olala, pikirku..


beberapa saat kemudian nyonya rumah menyadari apa yang telah terjadi lalu...
"bikin stress aja. hari sabtu minggu aku mau istirahat. kenapa malah ada masalah seperti ini," dia
teriak - teriak marah.
"gak ada yang ngaku lagi. "
sejurus kemudian nyonya itu heboh mencari cadanganku.
"ini dia. untung aku masih menyimpannya"

nyonya mengeluarkan sebagian diriku dari lubang itu dan memasukkan cadanganku.
klek!
pintu terbuka, alhamdulillah.


serupa itu kiranya jika haji mabrur yang adalah kunci sorga.
jikalah ia tak menjaga agar kunci itu tetap baik dan ada di tangannya.
bagaimanakah pintunya akan dapat dibuka.


*just a thought


Januari 12, 2016

Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali

by , in
Aneka Kreasi Souvenir Kota Wali




Siapa  yang pernah nonton film Walisongo di televisi?
Pernah perhatikan bagaimana para sunan dan wali itu memutar-mutar tasbih mereka terus menerus? 
Aku nggak ingat pasti apakah memang ada  tokoh Sunan di film itu yang membawa tasbih raksasa. Tapi di toko dan kios-kios kawasan  wisata relijius  Masjid Agung Demak menjual tasbih raksasa ini lho. 

Kenapa coba ukurannya harus super besar seperti itu?  ahaha...itu sebenarnya masih tanda tanya juga. 
Supaya syetannya lebih takut mungkin? :D

Selain tasbih raksasa yang bisa kita beli dan jadikan oleh-oleh, ada juga souvenir berupa cangklongan cerutu dari kayu, tongkat kayu (yang mungkin terinspirasi dari film-film tentang WaliSongo), sandal kayu alias bakiak baik yang polos ataupun permukaannya bergerigi (berfungsi juga sebagai sandal pijat)
Pun tersedia gantungan kunci maupun gantungan mobil dengan sablonan gambar masjid agung demak, bros-bros, dompet maupun tas dari yang kecil sampai besar, dari bahan kain, kulit sampai manik, juga bisa menjadi alternatif oleh-oleh.
Berbagai macam tas pun lengkap di sini. Tas cangklong dengan sablonan gambar masjid  yang polosan juga banyak tersedia, membuat orang yang tadinya tidak kepikiran untuk punya tas tersebut, jadi tiba-tiba merasa membutuhkannya untuk membawa barang-barang kecil,  sehingga akhirnya berpindah tanganlah tas tersebut dari kios ke tangan pembeli.
Yang bau-bau semacam oleh-oleh ala-ala Masjidil Haram dan masjid Nabawi ada  juga tuh, siwak, parfum juga wewangian lain menjadi benda-benda kecil yang juga menggoda untuk dibawa pulang. Selain ringan harganya, juga masih bisa kita gunakan terus untuk jangka waktu yang lama.
kalau ingin oleh-olehnya bisa  ditempel di dinding dan dipandang setiap saat sebagai bukti pernah ke masjid demak, ada hiasan dinding bergambar masjid agung, atau sembilan wali atau kaligrafi kayu bisa menjadi pilihan.
Yang suka dan butuh baju ganti? Ada nih kaos-kaos bergambar masjid agung demak, gambar wali-wali juga mendominasi barang-barang di kios-kios ini. Selain juga ada daster-daster (biasanya dari Kudus, Solo dan Pekalongan) dan busana muslim/muslimah anak-anak.
Yang suka camilan, ada nih jenang, rengginang, rangin, intip,  karo, krupuk puli, merupakan oleh-oleh yang bisa dikudapi sambil jalan pulang balik ke rumah masing-masing.
Kalau mau agak-agak nyeni dan lebih awet, beli aja rekal alias tatakan mushaf Alquran dari bahan kayu juga bisa menjadi pilihan cendera mata. Ukurannya bervariasi, dari kecil sampai besar. Kualitas kayu dan kerumitan ukiran menjadi pembeda yang menentukan mahal atau murahnya souvenir ini.
Yang suka baca bisa beli buku, kitab dan bahkan primbon juga ada di sini. Cocok juga sebagai oleh-oleh bagi seorang kutu buku.
Dan satu lagi nih, yang terbaru dan mungkin belum banyak yang belum tahu bahkan juga mungkin belum banyak yang menjualnya, ada batik khas Demak. Motifnya tentu saja apalagi kalau bukan buah belimbing, berikut dengan sulur-sulur dedaunannya. Eh ada juga motif ikan  dan simbol yang ada di  pintu bledeg Masjid Agung Demak lho. 
Januari 12, 2016

Contact

by , in
Contact




Saya suka menari.
Saya suka menyanyi.
Saya suka jalan-jalan.
Saya suka pesta.
Saya suka brainstorming
Saya suka coba-coba penampilan
Saya suka baca
Saya suka belajar dan berbagi
Saya suka bahagia.


mau ajak saya menari, menyanyi, jalan-jalan, pesta, brainstorming, coba-coba penampilan, baca, belajar, berbagi dan bahagia?
Bisa hubungi saya via

email: kbcahaya@gmail.com
phone: 085701591957
fb : ummihasfa
twitter: @ummihasfa
instagram: diannafi

Yuk mariiiii ^_^

Januari 12, 2016

Katalog DN

by , in
Katalog DN

Langsung klik judul bukunya untuk link infonya lebih lanjut :)


  1. Mayasmara
  2. Dualapan
  3. Bumi Tiga Matahari
  4. Lelaki Pertama
  5. Segitiga
  6. Lelaki Kutunggu Lelakumu
  7. LUV Untuk Cinta Yang  Selalu Menunggu
  8. Ayah Lelaki Itu Mengkhianatiku 
  9. Sarvatraesa 
  10. Miss Backpacker Naik Haji 
  11. Xali 
  12. Just In Love 
  13. Lelaki Pertama
  14. Mesir Suatu Waktu
  15. GUS
  16. Matahari Mata Hati
Kumpulan Cerpen
  1. Twinlight
  2. 22 Hari Bercerita
  3. Tugu
  4. Bunga Rampai Seringkuh
  5. Frog Rings
  6. Gado-Gado Poligami
  7. Antologi Orange
  8. Cerita Cinta Kota
  9. Love Never Fails 
  10. Journey To The Light
  11. Syair-syair Hening 
  12. Dunia Maya 

  • -
  1. Titik Balik
  2. Crazy Moments
  3. Lagu Opick Inspirasiku
  4. Bicaralah Perempuan
  5. Lovely Lebaran Serendipity
  6. Wujudkan Mimpimu
  7. Para Guru Kehidupan
  8. Selaksa Makna Ramadan
  9. For The Love of Mom
  10. Storycake For Ramadan
  11. Undimensioned
  12. Bilakah Tuhan Jatuh Cinta
  13. Pondok Comblang
  14. Setan 911
  15. Balita Hebat
  16. Masa Kecil Tak Terlupa
  17. Detik Demi Detik
  18. Berjalan Menembus Batas
  19. Storycake For Mompreneur
  20. Storycake Keajaiban Rejeki
  21. Karena Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu
  22. Hot Chocolate For Broken Heart
  23. Storycake Nikmatnya Bersyukur 
  24. 101 Perempuan Berkisah
  25. Hebohnya Emak-Emak


Buku-buku tsb tersedia di Toko Buku Gramedia, Togamas, Tisera, Gunung Agung, Karisma, dll. 
Bisa juga dibeli online 



Cara Pembelian online:


silakan pesan via sms/wa 081328767574, 

atau email ke: diannafihasfa@gmail.com. 
atau inbox fb ummi hasfa 
atau DM twitter @ummihasfa. 
Sertakan nama, alamat lengkap , kode pos, no telpon, judul buku pesanan apa saja. Setelah itu kami akan mengirimkan rincian harga yang harus Anda transfer ke rekening kami. terima kasih
Januari 12, 2016

Get Some Fresh Air At Ngrembel

by , in
Get Some Fresh Air At Ngrembel

Kendaraan kami akhirnya berhenti di tepi jalan antara Manyaran dan Gunung Pati setelah melewati jalan panjang dan lumayan  berliku-liku juga naik-naik.  Kami serombongan pun tiba di area seluas kurang lebih tiga hektar yang adem ini karena memang berada di area dataran tinggi. Suasananya masih sangat alami, ada banyak sekali pepohonan dan kami lihat ada beberapa  sungai asli ataupun parit dan kolam buatan.
Ngrembel Asri
Mata memandang tak bosan-bosan menikmati  kawasan yang hijau dan ditata dengan  menarik ehingga  tidak menjemukan. Ada bagian-bagian yang membawa kita merasakan suasana-suasana yang mungkin sudah jarang kita temukan di tempat lain. Ada lorong-lorong dan aisle yang dibentuk oleh rimbun pepohonan.
 jembatan gantung
Tempat ini juga memberikan berbagai pengalaman asyik. Misal untuk mencapai area lain, selain tersedia tangga demi menyiasati lahan yang berbeda peil, dibuatkan pula jembatan gantung sebagai alternatif. Tentu saja kami memilih lewat jalan ini.  Bukan saja lebih dekat dan lebih cepat, tetapi juga kita bisa merasakan sensasi berjalan di atas ketinggian sambil bisa memanjakan mata menikmati pemandangan yang hijau dan asri, dan menghirup udara segar yang bebas polusi.
Ngrembel Asri
Anak-anak tertawa-tawa saat main perosotan, mereka juga sangat menikmati bermain ayunan di play ground-nya. Tempat yang luas dan jumlah ayunan yang banyak, membuat mereka leluasa mengayun tinggi-tinggi dan lama-lama karena tidak harus sungkan sebab banyak anak lain yang antri.
Ngrembel Asri
Ada  banyak sekali fasilitas  lainya yang disediakan untuk outbound. Anak-anak pun  bisa bergantian mengalami ketegangan melewati titian. Baik titian balok kayu yang menggunakan pengaman kanan kiri, ataupun titian yang hanya berupa satu tali saja!
Ngrembel Asri
Arena titian maupun jaring-jaring juga terowongan perut ular ada di areal taman pasir.  Jadi selagi menunggu giliran main, karena bergantian dengan pengunjung lainnya, anak-anak bisa leluasa bermain di sana, membangun istana pasir dan semacamnya.

hello ngrembel flying fox
Fasilitas outbound lainnya adalah flying fox yang ada di atas kolam! Bisa bayangin kan kalau jatuh di tengah perjalanan saat sedang bergelantungan mengayun dari ketinggian menuju darat. Tapi kami nggak sempat mencoba flying fox ini. Hiks. Kapan-kapan lagi musti ke sana nih. 
hello ngrembel racing2
Kami memilih mencoba permainan lainnya. Kebetulan dekat dengan area flying fox,  ada arena ATV. So anak-anak pun menikmati racing alias balap menggunakan ATV. Seru banget!
hello ngrembel taman dino
Terdapat pula Taman Dino yang menyajikan banyak patung dinosaurus di berbagai sudutnya. Kita tahu hewan purba dengan segala macam spesiesnya ini memang cukup menarik minat dan perhatian anak-anak.
hello ngrembel kolam
Selepas puas main perosotan dan ayunan juga aneka permainan outbound lainnya, mereka pun terjun ke dalam kolam renang. Ada beberapa pilihan kedalaman, sehingga anak-anak bisa cukup aman bermain air dan berenang di kolam yang sesuai untuk mereka.
hello ngrembel saung
Usai lelah dan kelaparan, kita tinggal menunggu di salah satu saung-saung yang tersedia untuk siap menyantap makanan lezat olahan Ngrembel.
hello ngrembel sung
Kebetulan saat kami berkunjung ke sana, sedang ada meeting di beberapa saung yang ada. Memang, untuk acara-acara dengan kapasitas peserta yang banyak juga disediakan aula semi outdoor juga lho. Tentunya semakin banyak pesanan makanan dan minuman, semakin besar pula diskon atau bonusnya. Hmmmm...memang pinter nih yang punya tempat :D 
hello ngrembel ikan
Serunya kita disediakan juga pemandangan kolam yang membuat kita taak perlu bosan selagi menunggu. Karena kita bisa menikmati ikan yang berenang-renang di kolam dekat area makan. Kita juga bisa memancingnya sendiri di sini lho.

hello ngrembel toilet
Banyaknya toilet dan peletakan serta penataannya yang baik, mendukung  Ngrembel menjadi salah satu kawasan wisata yang recommended.
YUK AH!
Get some fresh air at Ngrembel!
Januari 12, 2016

Napak Tilas Laksmana Cheng Ho Di Sam Po Khong

by , in
Napak Tilas Laksmana Cheng Ho

Lama tinggal di Semarang, empat tahun semasa kuliah  dan enam tahun selama bersuamikan orang Semarang, tapi malah baru sempat ke kuil Sam Po Khong setelah masa itu berlalu. Aneh ya. Hehe. Setelah berada di kota lain eh malah baru kepikiran untuk melancong ke sana. 
dian nafi at Sam Po Khong
Anak-anak berlarian ke sana kemari karena saking senangnya. Bangunan  eksotis dengan detail yang ciamik, serba merah menyala dengan wangi dupa dan juga teduh pepohonan di beberapa sudutnya membuat kami kerasan.
Anak-anak juga  menaiki beberapa patung yang ada di dekat gerbang masuknya dan have fun :D


Ada sebuah patung tinggi besar yang menggambarkan sosok Laksamana Zheng Ho (kupikir dulu Cheng Ho, ternyata ada versi penulisan lain Zheng Ho) Sosok kebesaran serta keperkasaan Laksman Cheng Ho pasti tidak asing di pendengaran publik bahkan tak ada yang meragukannya, Akan tetapi siapa sebenarnya sosok yang turut membesarkan negeri Tiongkok ini mungkin belum banyak yang mengetahui.
hello zheng ho
Beberapa waktu kemudian   saya  memperoleh gambaran sejarah dan pengaruh Laksamana Zheng Ho yang lebih detail saat menghadiri  undangan seminar Ekspedisinya  Dan Islam Nusantara di hotel Amantis Demak. 

Rupanya Islam jadi massif justru karena datangnya orang-orang Cina. Karena orang-orang Cina belajar dari bagaimana Islam (dari Arab) disebarkan di Cina sendiri.  Misalnya, idiom-idiom Arab diganti dalam bahasa/istilah China. Sehingga di Nusantara ini pula diaplikasikan cara penyebaran yang sama, dengan akulturasi. Zheng Ho turut menyebarkan ajaran Islam tidak dengan kekerasan, melainkan dengan pendekatan budaya dan akhlak.  Pertemuan budaya inilah yang disebut Islam Nusantara, yaitu Islam yang tidak menghapuskan tradisi dan tidak memberangus budaya. Islam Nusantara melebur dengan budaya yang sesuai syariat.
hello undangan

Beruntung dari seminar yang menghadirkan dua guru besar dari Nanjing University Republik Rakyat China, Fan Jinmin dan Xia Weizhong, semua menjadi lebih terang benderang.
Cheng Ho (Zheng He) lahir tahun 1381 dari keluarga muslim yang taat dan bermarga Ma. Ia keturunan Arab yang tumbuh di sebuah keluarga muslim yang taat beribadah.  Pada masa itu, Nanjing merupakan kota dengan populasi muslim yang besar. Leluhur Cheng Ho pernah menjabat sebagai pejabat. Ketika usianya baru belasan, Cheng Ho ikut perang melawan Mongolia di masa Dinasti Ming. Cheng terlihat gagah perkasa dan membawa kemenangan hingga akhirnya Kaisar C heng Le mengelarkan penghargaan dan bergantilah nama menjadi Cheng Ho. Keperkasaan Cheng Ho rupanya telah memikat sang Kaisar sehingga Cheng Ho diberi kepercayaan untuk sebuah ekspedisi berlayar keliling dunia.
hello narasumber
Cheng Ho mengawali perjalanannya dari Nanjing, ibukota Cina 609 tahun lalu. Ia memimpin 27 ribu orang dalam ratusan kapal. Banyak anggota ekspedisi Cheng Ho merupakan muslim. Tujuh kali ekspedisi sekitar 50.000 kilometer jauhnya hingga Samudera Hindia, Laut Merah, Arab, bagian timur Afrika, Somalia, Kenya. Selama periode 1405-1433, bertugas menjelaskan pada dunia tentang perubahan kekuasaan di Tiongkok. Mereka juga membawa misi diplomasi dan membuka hubungan baru Cina dan negara lain. Selain itu ada beragam alasan: menunjukan kekuatan Dinasti Ming, perdagangan, pertukaran budaya, kerjasama antar negara, membuat persekutuan Islam, untuk melawan Mongolia, dan usaha membasmi perompak  di perairan Tiongkok. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho selama 28 tahun dari tahun 1405-1433 ke Nusantara dan 33 negara lainnya menjadi lambang perdamaian dan persahabatan lintas dunia. Ada versi yang menyatakan bahwa ekspedisi juga dalam rangka mencari seorang kaisar yang kabur pada masa Dinasti Ming. Meski misinya berkaitan dengan unjuk kekuatan militer, tetapi Cheng Ho tak pernah menjajah daerah lain. Dalam muhibah yang dilakukannya, Cheng Ho melakukan pertukaran kebudayaan. Ia membawa tumbuh-tumbuhan, binatang, serta obat-obatan. Di setiap daerah, dia berusaha belajar dan memahami budaya setempat.
Sumbangan terpenting dari ekspedisi Cheng Ho adalah pada sejarah maritim dunia. Di mana saat abad ke 15 terjadi penemuan peta, semua jalur ekspedisi barat setelah Cheng Ho jadi lembaran baru maritim. Meski pada Dinasti Han sudah dimulai, namun masih perlu teknik navigasi dan kemampuan yang lebih tinggi. Dan Zheng Ho memperbarui serta mengembangkannya menjadi lebih baik.
Dalam tiap perjalanannya, ekspedisi ini selalu mampir ke Nusantara. Ekspedisi pertama Zheng Ho ke Palembang dengan membawa pasukan lebih dari lima ribu personil. Pasukan ini merupakan pasukan pertahanan, bukan peperangan karena Zheng Ho tidak menjajah atau melakukan perampasan daerah. Konon ada versi yang menyatakan  saat hendak singgah di Pelabuhan Palembang, Sumatera Selatan, Zheng Ho nyaris dirampok penguasa setempat bernama Liang Tao Ming yang merupakan seorang Muslim garis keras yang selalu merampok setiap kapal milik pelaut non-Muslim. Namun, sebelum aksi itu dilakukan, Zheng Ho menangkapnya terlebih dulu.
Profesor Xia Weizhong menjelaskan bukti arkeolog dari ekspedisi Zheng Ho. Di Indonesia terdapat bangunan Sam Po Kong di Semarang. Di  Tiongkok sendiri khususnya di Nanjing yang punya tujuh puluh ribu muslim, ada masjid megah, Masjid Jingjue. Di Tiongkok juga ditemukan makam-makam orang-orang yang mendukung ekspedisi Zheng Ho, seperti makam Hang Bao, makam Yam Qing, makam Luozhi, juga arkeolog lainnya seperti di Pagoda Porselen Barat.
hello sam po kong
Sejarah ekspedisi Zheng Ho ke berbagai negara termasuk Indonesia pada abad ke-15 diperkuat dengan penemuan baru arkeologi di Nanjing, Tiongkok, dalam satu dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir di Nanjing ditemukan sisa reruntuhan lokasi pembuatan kapal serta makam kasim yang diduga merupakan bekas peninggalan kapal Zheng Ho. Di batu nisan makam kasim Hong Bao ditemukan pula kupon pembelian tanah di Semarang.
hello zheng ho
Kedatangan ekspedisi Zheng Ho ke Nusantara ternyata membawa pengaruh terhadap corak Islam yang berkembang di Indonesia. Laksamana Zheng Ho turut menyebarkan Islam di Nusantara dengan semangat damai dengan menjalin kerukunan dengan umat lain.

Post Top Ad