improving writerpreneurship

Post Top Ad

Januari 15, 2016

RE-Charge Energi Ke Kota Wali

by , in

RE-Charge Energi Ke Kota Wali


Lemas?  Tak bertenaga? Like Zombie? Berjalan tapi seolah tak hidup? Butuh charge ulang kehidupan?
Yuk datang ke kota wali, Demak, dan dapatkan energi baru dalam kehidupan kita ^_^

Berikut beberapa momen di kota Demak yang bisa kita manfaatkan :)
  1. Syuro-nan
Peringatan tahun baru Muharram  di Demak juga dirayakan sebagaimana di banyak tempat lain. Festival Muharam biasanya berlangsung seminggu. Puncak acaranya adalah kirab atau arak-arakan yang diikuti semua komponen dan perwakilan warga, sekolah, organisasi, lembaga juga komunitas di Demak.
suronan
  1. Maulid-an.   12 Maulid  hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW ini memang dirayakan di mana-mana. Gaung perayaannya sudah terdengar dari sejak tanggal 1 Maulid. Berupa pembacaan burdah mauled, dziba, sholawat yang diiringi dengan rebana serta marawis. Puncaknya pada tanggal 12 Maulid, pengajian digelar sampai tengah malam. Di Demak, Festival Maulid juga diramaikan dengan banyak lomba yang melibatkan anak, remaja hingga dewasa.
hadrah maulid
  1. Ruwah-an (Haul Akbar Demak)
Pasti nggak asing kan dengan istilah Nyadran? Memang mnjelang bulan Ramadlan, di banyak  tempat lain dikenal tradisi tilik kubur atau nyadran. Kegiatan di bulan ruwah ini bertujuan mengirim doa pada keluarga yang sudah wafat. Di Demak pun diselenggarakan doa bersama ini. Dulu diadakan di kampung masing-masing saja, dengan tumpeng dan makanan yang dibuat bersama seluruh warga. Sejak beberapa tahun  terakhir diselenggarakan dalam bentuk Haul  Akbar di alun-alun depan masjid agung Demak. Biasanya panggung besar berisi para habaib, kyai dan tetua didekor indah berada di sisi utara. Mereka memimpin para jamaah yang duduk lesehan memenuhi alun-alun,melantunkan ayat-ayat suci dan sholawat.
haul akbar ruwahan
  1. Dugderan
Cukup banyak terselenggara juga sih di beberapa kota lain, ya, dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya megengan, dugderan dll. Menyambut datangnya bulan Ramadlan, di sekitaran masjid Agung Demak pun ada event ini. Banyak penjual dan pedagang tiban memenuhi pinggir jalan dan juga alun-alun. Para warga dari dekat maupun jauh berduyun-duyun datang bersama keluarga menyerbu jualan ini. Semua ceria dan menikmati sore. Mungkin sebuah representasi bagaimana berbahagia dan bersuka menyambut bulan Puasa.
dugderan1
  1. Likuran
Galau? Jomblo? Butuh  Jodoh? Banyak yang nangis-nangis di event ini meminta padaNya agar dikabulkan hajatnya. Event ini disebut likuran karena berlangsung di  tanggal selikur(21), rolikur(22), telulikur dan seterusnya sampai songolikur(29) Ramadan.  Utamanya pada  tanggal ganjil, banyak orang datang ke  Masjid Agung Demak untuk sholat tasbih dan sholat hajat berjamaah pada jam 1 malam demi menyongsong Lailatul Qodar. Malam yang lebih mulia dari seribu malam.
likuran
  1. Syawal-an
Nih  yang asyik-asyik, santai di pantai. Berpusat di pantai Moro Demak, sedekah laut dan perlombaan perahu dayung menjadi tontonan  yang menarik. Banyak warga dari berbagai daerah pun datang untuk menikmati. Sebagai simbol  puncak perayaan setelah puasa sunnah seminggu di bulan  Syawal.
syawalan2
  1. Besaran
Hayo, siapa yang belum pernah ke Grebeg Besar Demak?
Event ini berlangsung dalam bulan Dzulhijjah berupa pasar malam (yang juga ramai pada siang harinya). Berpuncak pada tanggal 9  Dzulhijjah dengan arak-arakan tumpeng songo. Dan pada  10 Dzulhijjah berupa kirab prajurit patang puluhan  yang mengiringi para penggedhe menuju Kadilangu untuk penjamasan pusaka peninggalan kerajaan Demak.
grebeg
  1. Jum’at Kliwon-an
Entah kenapa Kliwon  sering dihubungkan dengan sesuatu yang magis. Demikian juga di Demak ini. Pada malam Jumat Kliwonan, masjid Agung dan alun-alun Demak lebih ramai daripada malam-malam lainnya. Banyak orang datang dari berbagai penjuru bahkan luar kota. Ada yang meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih di malam tersebut. Sehingga mereka beramai-ramai ziarah dan memanjatkan doa kepadaNya.
jumat kliwon
  1. Selapanan (Minggu Awal)
Setiap hari Minggu di setiap awal bulan hijriyah, takmir masjid Agung Demak  menyelenggarakan pengajian Minggu Awal . Berduyun-duyun orang-orang datang dari berbagai tempat. Seluruh pelosok desa di kota Demak. Sebagian juga dari kota yang berdekatan.
Pengajiannya diisi guru-guru senior di kota Wali ini. Termasuk paman saya:D
Yang dibahas biasanya seputaran amalan ibadah juga hal-hal terkait permasalahan yang dialami umat sehari-hari.  Mungkin karena dekat dengan kehidupan merekalah pengajian yang telah berlangsung dan menjadi tradisi puluhan tahun ini terus diminati. Terutama tentu saja oleh orang-orang yang berusia paruh baya ke atas.
minggu awal
  1. Haul Raden Fatah
Selain pengajian akbar di hari H-nya, juga diadakan serangkaian  acara yang berlangsung selama seminggu. Ada Haflah Simakan Alquran sampai beberapa kali khataman, Khitanan Tabarukan, Ziarah, dan Kirab budaya. Bahkan juga pernah diselenggarakan Festival Mahrajan Wali Jawi bertepatan dengan acara Haul.

Mari  nge-charge ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Batik? Demak Juga Punya

by , in
Batik? Demak Juga Punya 

Ada dua sentra produksi batik di kota kecil ini. Salah satunya ada di jalan lingkar kota Demak.  Satunya lagi di dekat perkebunan jambu dan belimbing, kampung Betokan. Rupanya dua buah khas Demak ini  menjadi sumber inspirasi dari motif batik Demak ini. Aku berkesempatan  menyaksikan langsung proses produksi batik Demak lho.
Batik Demak Sekar Jagad
Prosesnya diawali dengan pencelupan kain menggunakan  warna dasar. Sebagian  masih menggunakan bahan pewarna alami seperti dedaunan, tapi ada juga yang menggunakan pewarna sintetis.
Setelah dikeringkan, kemudian dibuatlah motif batik-an di atas kain tersebut menggunakan lilin. Ada tiga cara pembuatannya, yakni dengan cara men-cap dengan cetakan, dengan cara menyablon dan dengan canting alias yang kita kenal sebagai batik tulis.
Batik Demak Sekar Jagad
Selanjutnya dikeringkan kembali, dan dicuci untuk membersihkan bekas lilin cetakannya. Lalu dicelup menggunakan warna lain. Jumlah warna dalam kain menunjukkan berapa kali proses pencelupan, yang artinya juga berbeda dalam harga kain batik jadinya.
Batik Demak Sekar Jagad
Untuk kain batik dengan satu warna, rata-rata per meter Rp. 60.000,- Untuk yang dua warna, rata-rata per meter Rp. 70.000,- rata-rata per meter Rp. 80.000,-
Batik Demak Sekar Jagad
Jumlah warna, jenis kain batik ini yang  menentukan harganya. Ada gallery-nya yang tidak saja memajang berbagai macam kain batik dengan berbagai motif dan ukuran, tetapi juga menampilkan batik yang sudah digubah menjadi baju, kemeja, celana, gaun, cardigan, tas dll.
Batik Demak Sekar Jagad
Batik Demak dulunya konon terkenal dengan batik sisiknya. Sudah ada sejak   tahun 1920-an, dengan sentra usaha terbesar yang terletak di Kecamatan Wedung. Namun karena tidak ada yang meneruskan dan mengembangkan, akhirnya usaha ini mati. Kenapa sisik, karena Demak berada di daerah pesisir pantura (pantai utara Jawa)
Batik Demak Sekar Jagad
Setelah mati suri sekian lama, alhamdulillah akhirnya batik Demak pun  dirintis lagi sekitar tahun 2006.
Batik Demak Sekar Jagad
Perhatikan motif-motif  batik ini. Mereka mengambil inspirasi dari hasil alam Demak sendiri,  jambu,  belimbing,  mangrove, semangka tegalan, ikan dst.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif lainnya  menggunakan stilasi ornamen yang terdapat di Masjid Agung Demak (MAD), seperti  gambar bledeg (petir) yang ada di pintu bledeg.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif bulus yang ada di pengimaman Masjid Agung Demak. Motif yang terinspirasi soko tatal  Masjid  Agung maupun motif erinspirasi tiang Majapahit pemberian Raja Brawijaya pada Raden Fatah yang ada  di teras MAD.
Batik Demak Sekar Jagad
Keren kan?  Karena sejarah dan kekayaan alam yang menjadi ciri khas Demak ini pun tertuang dalam batik-batiknya.  So colourful, memadukan motif klasik dengan motif batik kontemporer. 
Batik Demak Sekar Jagad


Ada satu motif batik yang memadukan semua motif tersebut, dan inilah yang disebut sebagai Batik Sekar Jagad. Mau berburu Sekar Jagad ini? Yuk ke Demak!

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Wisata Mangrove Di Kota Demak

by , in
Wisata Mangrove Di Kota Demak


Siapa sangka ternyata di Demak ada wisata mangrove-nya juga!
Duh, ternyata jalan-jalan ke sana sini, ke mana-mana tapi malah lupa dan nggak sempat jalan-jalan di sekitar tempat kita tinggal :D

Wisata Mangrove ini termasuk dari sepuluh tempat yang kudu dikunjungi di Demak nih. Letaknya di Wonosari Sayung (berada di pertengahan antara Semarang dan Demak) Persisnya dari jalan Raya Semarang-Demak Km. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak belok saja  ke arah kiri. Kemudian susuri sungai sepanjang hampir tiga kilometer ke arah laut. Sampai deh :D
Mangrove
Supaya nggak kena pasang, sebaiknya datang pagi sekitar jam enam. Kalau sampai terjadi pasang,  kapal atau perahu tidak bisa menyusuri kawasan hutan mangrove dengan maksimal. Sehingga pemandangan indah di sana tak bisa kita nikmati sampai puol. Gitchu. 
Terus, kalau kesiangan pulang trip naik perahu atau kapalnya, bisa-bisa perahu kandas sebab air surut. Walaupun sebenarnya kalaupun kepepet misalnya,  para pemandu yang mengemudikan perahu atau kapal tetap bisa sih mencarikan jalan agar bisa kembali ke daratan. Biasanya melewati perairan yang biasa digunakan nelayan untuk memancing. 
Mangrove
 Sewa perahu atau boat-nya berkisar antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,-
Atau bisa juga hanya dengan berjalan-jalan di sepanjang setapak dan jembatan. Cuma parkir motornya lumayan jauh sih. Jalur motor ke hutan mangrove hanya berupa jalan setapak yang dibeton selebar satu meter, dan kanan kirinya langsung laut.  So,  naik motornya musti  pelan-pelan supaya tidak nyemplung masuk ke laut. 
Ada banyak sekali burung-burung bangau dan  blekok sawah yang putih tampak beterbangan di kawasan wisata ini. Seru deh pasti! Sensasional! Aih, seandainya burung itu  bisa buat souvenir lho:D
Mangrove
Selain pesona hutan mangrove dan burung putihnya, kita juga bisa melihat langsung  ikan blodog yang unik karena kadang melompat seperti kodok. Baleopthalmus boddarti ini merupakan salah satu penghuni tetap habitat mangrove.
Mangrove
Jangan lupa untuk ziarah juga ke makam  ulama besar bernama Syeikh Mudzakir di tengah laut dekat kawasan mangrove Morosari ini. Beliau pejuang kemerdekaan dan ulama besar di jamannya, sekitar 1900-1960-an.   Hutan Mangrove  di Desa Tambaksari  ini hanya menyisakan lima  keluarga yang masih keturunan Syekh Mudzakir. Karena  pada tahun 1998 Desa Tambaksari terkikis abrasi air laut yang menyebabkan  80 lebih keluarga harus pindah.

Yuk wisata mangrove ke Demak! ^_^
#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Januari 14, 2016

Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

by , in
Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

Memang Abraham Maslow sudah paling bener deh. Memang kebutuhan pokok kita ya pakan alias pangan, sandang, papan. 
So yang sekarang-sekarang hits juga tempat-tempat makan juga fashion alias OOTD. Iya nggak sih? 
Tiap kita berkunjung ke mana pun juga pasti yang ditanyakan adalah apa makanan khas nya nih? Mana tempat makan paling uhuy? Hehe. 


Nah, kalau teman-teman jalan-jalan ke Demak, jangan khawatir ya. Di sini juga sudah ada banyak tempat makan kok, yang yach lumayan representatif :
Berikut ini beberapa alternatif kuliner dan tempat-tempat yang menyediakannya.
Rumah Makan Rahayu yang berada dekat kawasan alun-alun ini mungkin merupakan tempat legendaris dan paling terkenal. Masakan andalannya tentu saja garang asem khas Demak. Tempatnya yang strategis, tempat parkirnya yang lumayan luas serta masakannya yang lezat menyebabkan RM Rahayu sering menjadi acuan pertama kalau ada yang menanyakan tempat makan di Demak.
Tempat Makan di Demak
Termasuk yang lumayan besar dan lahir sejak lama sebenarnya adalah Rumah Makan Agung yang ada di jalan utama, persis  setelah gerbang kota Wali. Tapi sekarang sayangnya sudah beralih fungsi jadi minimarket. Hiks. RM Agung says goodbye :(
Tempat Makan di Demak
Selain garang asem, ada pecel lele yang menjadi kuliner andalan khas Kota Wali, meskipun di kota-kota lain masakan ini juga banyak tersedia.  Warung makan Jajar yang juga berada di jalan utama kota Wali menyediakan beraneka ragam masakan Jawa yang lezat dan harganya terjangkau.
Tempat Makan di Demak
Oh ya, jangan lupakan bakso balungan sebagai kuliner yang terkenal di kota Wali. Sebagian warung bakso maupun soto ini ada di dalam arena pujasera dekat taman parkir Masjid Agung, sebagian lagi tersebar di beberapa tempat. Seperti bakso kumis dan warung Wijaya Kusuma dekat pom bensin kota,  serta bakso Sanggar terkenal dengan kelezatannya yang ada dekat gerbang kota Demak.
Tempat Makan di Demak
Salah satu restauran yang jenis masakannya komplit, dari yang khas Jawa, sea-food alias makanan dari hasil olahan ikan laut, sampai dengan yang modern-modern, ada persis di depan terminal kota Demak. Sarwo Eco, meski harga masakannya lumayan tinggi menurut ukuran kota kecil ini, tetapi selalu ramai dikunjungi.
Tempat Makan di Demak
Seperti juga kota-kota lain, selalu ada tempat makan yang menyajikan makanan cepat saji seperti fried chicken, burger dan semacamnya. Ada beberapa restoran yang ada di pusat kota, seperti Sultan Fried Chicken depan Rumah Sakit Umum Demak, Falia Resto depan BRI, dan  Quick Chicken dekat pom bensin kota.
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan masakan ayam tapi tidak dalam bentuk kremesan, bisa coba ayam bakar salju. Konon, resepnya diimpor langsung dari bumi Parahyangan. Warungnya terletak dua ratus meter-an dari RM Agung.
Tempat Makan di Demak
Nah, kalau menginginkan steak memang agak susah nih di sini. Tetapi ada juga tempat makan yang menyediakannya. Letaknya agak jauh dari pusat kota, mlipir sedikit ke jalan lingkar alias ring road, kita akan ketemu restoran Mewah. Ternyata Mewah itu akronim dari kata Mepet Sawah, karena letaknya memang ada di tepi sawah. Tapi justru pemandangannya segar dan menyejukkan.
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan kudapan di tengah perjalanan, sesuatu yang tidak berkuah dan aman dibawa, kita tinggal pilih saja berbagai aneka roti yang dijual di deretan toko roti di jalan utama kota Wali ini.
Tempat Makan di Demak

Yang suka makan ikan sambil mancing, bisa juga ke beberapa pemancingan di Demak lho.

Ayo ke Demak dan makan-makaaaan ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Gebyuran Di Niagara

by , in
Gebyuran Di Niagara


Jangan salah ya. Ini bukan Niagara yang di sana  itu lho. Ini kolam renang Niagara  di kota Demak.  :D

Letak kolam renang Niagara ini dekat dengan  pusat kota, butuh  lima menit saja untuk mencapai lokasi kolam renang yang berada di tepi jalan Bayangkara Lama.  Bisa diakses dari jalan Bayangkara Lama,  bisa dicapai dari Jalan Kyai Jebat. 

Anak-anak selain suka wisata alam juga hobby banget lama-lama gebyuran di sini. Ada dua jenis kolam sih,  yang lebih dalam untuk remaja dan dewasa. Sedangkan anak-anak bisa bermain air dan berenang di kolam yang nggak dalam.
dua jenis kolam
dua jenis kolam
Paling suka anak-anak tuh luncuran. mereka lari-lari naik ke gazebo yang berjejer di tengah-tengah kolam. trus seluncuran deh, byur!

luncuran
Seluncuran yang ada di kolam dewasa tentu saja lebih panjang  sebab tower dan  gazebonya lebih tinggi dibandingkan dengan  yang ada di kolam anak-anak. Setelah agak besar sekarang, anak-anak suka nyobain juga seluncuran dari situ. 
Aku kalau pas nggak ikut nyebur, duduk-duduk aja di  gazebo bareng  para penunggu  lainnya. Ngobrol, ngamatin anak-anak yang bersenang-senang, atau kadang meneruskan baca buku yang sedang bikin gandrung. 
Niagara Demak
Ada lumayan banyak tempat untuk berteduh di sini lah.  Tidak seluruhnya  berupa saung dengan atap joglo, ada juga yang  hanya  berupa semacam bentuk halte.
Niagara Demak
selalu penuh di hari libur
Meja bundar dengan payung  dan kursi-kursi yang mengelilinginya? Ada juga lah.  Karena letaknya  berdekatan dengan kolam, kita jadi bisa ikut merasakan  segarnya cipratan air kolam.

Niagara Demak
Kalau mau yang lebih teduh lagi dan agak jauh dari kolam, kita bisa menikmati makan dan minum di kafe yang ada di  bangunan sebelah barat kolam.
Niagara Demak
kafe, tampak dari kejauhan
Kami  menghabiskan waktu usai kelelahan dan kelaparan setelah seharian berenang  di kafe ini. Harga makanan dan minumannya terjangkau, meskipun macam alias pilihannya memang tidak begitu banyak.


Yuk gebyuran di Niagara 


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Tilik Museum Masjid Agung Demak

by , in
Tilik Museum Masjid Agung Demak


Buat yang sudah pernah mengunjungi Museum Masjid Agung Demak di masa dulu, mungkin bisa melihat bahwa isi dari museum baru ini sama sebenarnya. Ada  prasasti, miniatur masjid, beberapa gentong dan bedug kuno, serta beberapa serat. Tambahannya adalah beberapa  benda besar yang dulu tidak bisa masuk ke ruangan museum yang  sempit, sekarang bisa ditaruh dalam ruangan baru. Ada  serpihan soko tatal karena besar dan panjang yang dulunya diletakkan terbujur di seberang selatan museum mini ini, dipagari besi tanpa pengaman kaca dan semacamnya sehingga  berhubungan langsung dengan udara luar dan  terancam semakin rusak. Kini lebih aman dan terawat. 
Museum Masjid Agung Demak
Sayangnya  secara arsitektural, letak dan bentuk museum baru ini  sesungguhnya kurang sesuai. Mengurangi ruang pandang bagi Masjid Agung sebagai bangunan utama. Desainnya pun tidak spektakular, kurang selaras dengan masjidnya.

Sudah kadung berdiri, mau diapain?:D
Bw, berikut beberapa arefak dan peninggalan Wali Songo serta kerajaan Demak yang ada dalam museum MAD ini.

Masjid Agung Demak
Bagian yang sudah rapuh dari empat soko guru diamankan di dalam museum ini. Kita juga bisa melihat serpihan soko tatal yang sebagian juga sudah diangkut ke sini. Meskipun jika kita naik ke bagian dalam atas masjid, soko tatal asli masih bisa kita lihat dari atas.
Peta Masjid Agung Demak
Peta kompleks Masjid Agung Demak berikut kompleks makam dengan nama-namanya ada di dalam museum. Bersebelahan dengan bagan silsilah Wali Songo dan silsilah Sultan Fatah.
Masjid Agung Demak
Kalau di museum lama dulu ada satu miniatur. Kini ada  dua miniature Masjid Agung Demak. Miniatur baru ini menyerupai bentuk masjid dalam kondisi yang lebih baru.
Koleksi Masjid Agung Demak
Mau tahu seperti apa perkembangan fisik masjid dan lingkungannya, kita bisa melihat satu sisi dinding museum bagian barat. Ada  gambar dan foto-foto Masjid Agung Demak dari masa ke masa, sejak awal didirikan hingga mengalami beberapa kali renovasi sampai dengan saat ini.
Gentong Kong Demak
Jangan terkejut kalau menemukan sekelompok orang yang bergerombol  di sisi timur, dekat pagar masuk makam. banyak orang  antri untuk bisa meminum air dari dalam gentong yang diyakini bisa mendatangkan berkah atau semacamnya. (Wallahu a’lam bishshowab) Konon gentong ini   berasal dari Cina, asal putri Campa, ibundanya Sultan Fatah.
Batu Besar di Masjid Agung Demak
Selain gentong, ada juga batu-batu besar  dengan cekungan di atasnya. Bentuk-bentuk serupa bisa kita temui berjajar di kolam antara masjid dan museum, yang dulu digunakan sebagai tempat wudhu.
Museum Masjid Agung DemakAda juga dipajang serat-serat peninggalan Wali Songo dan Sultan Fatah dan mushaf Alquran tulisan tangan yang ukurannya lumayan besar. 

Yuk Tilik Museum Masjid Agung Demak

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

by , in
Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

Travelling sudah menjadi life style dan gaya  hidup baru yang terus menjamur dari hari ke hari. Nggak ada salahnya ya kan kalau saya mempromosikan kota kecil saya untuk dikunjungi lebih banyak lagi traveller dari seluruh dunia. Ahay...

Nah, ini dia Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

1. Masjid Agung Demak
Ini yang paling utama dan paling wajib kudu didatangi.
Rasakan energi di dalamnya. Nikmati kesyahduan saat ruku dan  bersujud di dalamnya. Amati dan kagumi arsitektur vernakularnya juga  soko tatal yang ajib, detail di  tiang majapahit di terasnya, detail pintu bledheg, detail di piring campanya, dst.

Jangan lupa berziarah ke makam-makam Sultan di kawasan Masjid Agung ini. Serap pelajaran dan teladani kepahlawanan, semangat syiar dan kebijaksanaan dakwah para ulama pendahulu ini.


2. Museum Masjid Agung Demak
Di bangunan ini segala peninggalan dan artefak yang tersisa dari kerajaan Islam pertama di tanah Jawa ini disimpan, dirawat untuk dinapaktilasi dan diambil pelajaran sejarah serta diserap  inspirasinya.

3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam Rahmatan Lil alamiin  dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Beliau menyisipkannya melalui seni dan  budaya seperti tembang-tembang Jawa dan wayang. Makamnya berada sekitar empat kilometer dari masjid Agung Demak, di daerah Kadilangu.
4. Wisata Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang, bahkan penduduk pribumi Demak sekalipun, yang belum mengetahui adanya wisata ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Burung-burung bangau putih menjadi pemandangan indah selain juga sunset alias matahari terbenam yang menggetarkan hati di setiap senjanya.
mangrove demak
5. Tradisi Syawalan Di Pantai Moro
Seminggu  sesudah hari raya Idul Fitri, orang-orang dari banyak daerah berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan sedekah laut dan juga perlombaan perahu dayung. Tradisi ini disebut sebagai tradisi Syawalan, ada juga yang menyebutnya sebagai Lomban.
moro demak
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga memiliki kekayaan lokal yang berasal dan terinspirasi khasanah kearifan lokal. Berbagai motif batik yang mengambil stilasi dari berbagai hasil alam daerah dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak ini diproduksi sendiri oleh putra daerah. Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan batik ini dari bahan mentah hingga jadinya, sekaligus bisa berbelanja di sana.
batik demak
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak bisa didapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun wisatawan bisa juga mendatangi langsung sentra kerajinan untuk bisa melihat dari dekat proses pembuatannya. Dan tentu saja melihat lebih banyak lagi pilihan untuk bisa dibeli.
sentra kerajinan demak
8. Sentra Kerajinan Rebana
Rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi dan kebanggaan  Demak, selain tembang dan wayang. Di sentra kerajinan  ini kita jadi mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Nama, fungsi dan juga filosofinya. Hasil produksi ini ternyata juga dikirim ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk Kalimantan dan Papua.
rebana
9. Wisata Agro Jambu dan Belimbing
Mungkin banyak orang sudah mafhum jika belimbing merupakan kuliner khas Demak, sebab Sunan Kalijogo pun mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Di daerah Betokan, wisata agro buah belimbing dan buah jambu citra ini kemudian dikembangkan.
wisata belimbing
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Haji atau bulan Dzulhijjah. Di malam sebelum hari Idul Adha, tanggal 9 Dzulhijjah, arak-arakan tumpeng songo digiring dari pendopo  kabupaten menuju masjid Agung Demak. Usai rangkaian acara pengajian dan sebagainya, para pengunjung turut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Pada keesokan harinya, tanggal 10 Dzulhijjah usai sholat Idul Adha, puncak acara grebeg besar berlangsung. Para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung menuju makam Kadilangu untuk melakukan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.


Yuk mari wisata ke Demak ^_^


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Post Top Ad