improving writerpreneurship

Post Top Ad

September 30, 2017

Ternyata Ubud Bisa Berasa Mekkah

by , in
Ternyata Ubud Bisa Berasa Mekkah




Waktu aku dan kedua anakku mau pergi ke Ubud untuk UWRF saja sebenarnya sudah mendapat pertanyaan dari Ibu dan adikku, kenapa kami  justru pergi ke Bali yang notabene akrab dengan kehinduannya di saat menjelang dan nantinya pada hari Raya Idul Adha? Bagaimana sholat ied-nya?  Bagaimana makanannya? Halalkah? Katanya di Bali banyak anjing berkeliaran, bagaimana nanti? Dan seterusnya.
Eh lha ndilalah kok pada malamnya hari kedua kami di Bali, datang kabar duka. Inna lillahi wa innaa ilaihi roojiuun. Seorang kyai karismatik,  Romo KH. Harir Muhammad Al Hafid meninggal dunia. Mendadak tanpa sakit sebelumnya. Aku bisa membayangkan betapa bersedihnya kota kecil kami kehilangan satu lagi kyai-nya. Karena kyai di Demak memang sudah tinggal sedikit kalau tidak bisa dibilang tidak ada lagi yang besar.  Allahummagfir lahu warham hu wa 'afihi wa fu'anhu. Kehilangan Kyai Harir sekarang rasanya seperti waktu aku dengar kabar Kyai Muyazzin wafat pas aku berada di Madinah beberapa tahun lalu. Kota kecil kami  tinggal punya beliau. Saat kyai wafat, mau tak mau di jaman seperti ini dengan kapasitas penerus yang tak mungkin sama dengan abahnya, kerjasama yang baik putra-putra dan menantu-menantu adalah niscaya. Mungkin memang eranya sinergi, kolaborasi, sehingga perlahan-lahan ketokohan dan sentralistik pada sosok tertentu dikondisikanNya hilang, dengan diangkatnya para Yai. That's just another point of view about current situation. Tentu saja tetap tak lepas rasa pedih kehilangan Yai yang kami  cintai dan hormati. Selain itu peristiwa ini menjadi pelajaran. Bahwa  kematian adalah niscaya. Tapi apa yang kita tinggalkan, seberapa persen labet/kontribusi kita untuk umat. Apalagi jika dibandingkan dengan apa yang Kyai telah lakukan dengan tulus. Jadi membayangkan kelangsungan pesantren BUQ Betengan sepeninggal beliau. Apakah haflah wisuda tahfidz di sana masih akan seramai dan semeriah sebelumnya.  Haflah ini sebenarnya mirip festival juga. Dan Demak sebenarnya juga punya festival lainnya. Yang sudah berjalan dari jaman Sunan Kalijaga, Grebeg Besar. PR nya adalah bagaimana membuat  festival dan haflah di Demak itu jadi berskala nasional dan bahkan internasional seperti UWRF yang saat ini kuhadiri dan menginspirasiku. Tapi tentu saja butuh effort sangat besar untuk perhelatan seistimewa ini.
**

Tak bisa kupungkiri, berjalan menyusuri Ubud dan menghadiri satu demi satu panel festival UWRF ini sesungguhnya hati  dan kebimbanganku bermain-main. Dan tahu-tahu sampailah pada hari  Arafah, membuatku teringat apa yang kualami saat berhaji beberapa tahun lalu, membayangkan pada hari ini pun berduyun-duyun jamaah haji menuju pengampunanNya yang teragung. Kenapa aku justru di pulau Dewata? Orang-orang di rumahku pun pasti padha khusyu berdoa dan meminta, kenapa aku justru jauh di tanah yang adzan saja tak terdengar?
Bagaimana dirimu di Ubud tapi hatimu di Arafah, tentu saja sebuah persoalan tersendiri. Tapi sesuai dengan tekad dan kemantapan hati kemarin, meski berada di Ubud namun tetap berusaha melakukan ibadah-ibadah yang disunnahkan pada hari Arafah. Antara lain dengan berpuasa sunnah, jadi aku tetap menyantap sahur dan menahan lapar haus.
Beberapa panelis mengisi sesi pagi hari Arafah itu dengan gayanya yang berkelas tetapi juga asyik. Deep story should across culture, demikian antara lain, bahwa cerita yang bagus dan dalam hendaknya melintasi berbagai budaya.  Dari Neka Art Museum, kami naik shuttle menuju Museum Puri Lukisan. Anak-anak kutitipkan pada Mrs Linda dan Puput lagi yang menghandle children programme pagi ini. Tema kali ini plastic attack. Bermain-main dengan limbah plastic, mengubahnya menjadi sebuah karya seni yang indah. Kutinggalkan mereka sampai tengah hari. Aku bergegas menuju venue utama lagi untuk mengikuti agendaku sendiri. Anak-anak enjoy bermain dengan guru-guru dan teman-teman baru mereka.  Saat aku menjemput mereka tengah hari, betapa sejuknya hatiku saat melihat hasil karya Fatimah. Dia membuat sebuah hati besar dari limbah plastic itu. Menuliskan I LOVE MOM dengan material yang sama tapi beda bahan dan warna. Aduuuh…rasanya mak treceeeep…sampai berkaca-kaca mataku. Hasan karena kangen dengan sahabat terbaiknya di sekolah, menuliskan nama Ahmad di bagan prakaryanya. LOVE FRIENDS. Membuat siluetnya bergandengan dengan temannya, dari material limbah plastic juga. Lalu bersama semua teman-teman, baik para siswa sekolah di Ubud maupun para peserta bule-bule, semuanya berfoto bersama. Cheese……
Lanjut. aku pergi ke Resto Indus untuk ikut sesi Best Selling Books. Ada seorang panelis yang menarik dari India. Karena dia kelihatan spiritual sekali. Lihat saja ungkapannya : You're not creator, just bridge. Ask The Creator to put that genious on your writing. Just recording what you 'see', katanya lagi. Tapi melihatnya tentu saja lebih dari sekedar melihat biasa. Bang Fuadi mengulangi lagi yang kemarin dia sempat sampaikan di Lost Youths. There is self discovery by writing novel about him self.
Yang juga mengesankan adalah sesi BIG PICTURE di Neka Art Museum. Menulislah sesuatu yang hidup dalam diri, yang kita cintai ceritanya. Karena hanya dengan begitu sebuah cerita akan hidup dan dapat divisualisasikan. Sementara itu anak-anak bermain dan berkreasi di Campuhan College. Judul acaranya Bag On Your Head-Green On Your Hand. Mengajak anak-anak untuk menggunakan satu tas kain untuk berbagai kepentingan. Sehingga lebih irit tas plastik. Karena sampah plastik bisa menyebabkan kerusakan bumi lebih cepat.
Dari venue utama, kami bergerak ke Museum Marketing untuk mengejar waktu. Karena pemutaran film Negeri 5 Menara dimulai jam empat sore. Alhamdulillah kami tidak ketinggalan. Bang Ahmad Fuadi yang mengenali kami sebagai three musketeers tersenyum bahagia.  Alhamdulillah setelah menonton film Negeri 5 Menara, kami berjumpa dan mengobrol dengan istri dan kakak iparnya bang Ahmad Fuadi. Mereka inilah yang sekaligus menjadi manajer, tim kreatif dan promonya bang Fuadi ke mana-mana. Setiap ada even, pemutaran film dan semacamnya, mereka yang menjadi tim suksesnya. Oh, jadi begitu antara lain rahasia sukses branding dan ekspansi bang Fuadi  ke mana-mana. Termasuk rencana penerbitan komik Negeri 5 Menara. Seru kan? Dari satu cerita menjadi banyak bentuk dalam berbagai media.  Jadi kita juga foto-foto dengan tim sukses ini.  Biar ketularan energi kreatif dan semangatnya.  Setelah sukses nangis-nangis saat nonton film Negeri 5 Menara, kami pulang ke Bungalow Kabera. Melepas lelah dan  anak-anak maem nasi goreng lezat masakan bu Ketut. Sedangkan aku harus menunggu maghrib untuk berbuka. Padahal tidak ada suara adzan yang bisa terdengar dari tempat kami. Walhasil aku harus memeriksa jadual maghrib via google dan melihat jam di hp. Baru setelah yakin kalau sudah memasuki waktu maghrib, aku menyantap bagianku. Wah, kalau puasa bisa seringan ini rasanya, padahal jalan kaki banyak banget dari venue ke venue, bisa cepat langsing nih. Bakda sholat maghrib berjamaah, kami membaca takbir bersama-sama karena ini malam hari Raya Idul Adha. Allahu akbar Allahu akbar. Laa ilaaha illallah huwallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Paginya aku bangun jam tiga dinihari seperti biasa. Tetapi hari ini istimewa karena hari ini hari Raya Idul Adha. Kubangunkan anak-anak untuk sholat subuh dan mandi serta bersiap pergi sholat Id. Setengah enam pagi kami dan teman-teman volunteer yang juga tinggal di Kabera sama-sama pergi ke Museum Puri Lukisan. Mas Ali, pegawai museum yang asli Banjar Kalimantan itu sudah menunggu kami di sana. Pagi-pagi benar kami berombongan naik boncengan motor sepanjang 12 km menuju Gianyar untuk sholat Idul Adha. Wuoaaaah…kebayang kan jauhnya masjid.  Alhamdulillah. Senang rasanya bisa melaksanakan ibadah istimewa di hari istimewa di tempat istimewa. Campakkan jauh-jauh kesombongan, begitu pesan khutbah Idul Adha di Gianyar.


Pulang dari sholat Ied, tetangga kami menyapa. Mrs Ana ini aslinya dari New Zealand, sudah beberapa kali ikut UWRF. Meskipun usianya sudah tua tapi masih asyik dan suka seseruan keliling dunia. Utamanya dia suka sekali berkunjung ke Indonesia. Bahkan beberapa minggu sebelum ke Ubud ini, dia melancong ke Semarang, Demak, Kudus, Jepara dan sekitarnya. Kalau lihat gayanya memakai kerudung gitu, aku jadi kepikiran jangan-jangan bu Ana ini tertarik menjadi muslimah. Yach, kalau usia makin  tua memang kedamaian yang dicari. Dan mungkin dia menemukannya dalam Islam, siapa tahu? Bersama Mrs Ana, kita merayakan Idul Adha pagi ini. Beliau banyak cerita perjalanannya. Dan anak-anakku serasa menemukan kembaran neneknya.
Alhamdulillah. Ubud, sawah, padi dan bersama orang-orang hebat yang humble, yang semakin berisi justru semakin menunduk. What's a great lesson, great week. Mayoritas diskusi panel sangat baik, terorganisir, chair alias moderator proaktif, panelis yang tampil pun komprehensif dan alur diskusi sejalan dengan tema. Tetapi beberapa sesi diskusi masih perlu perbaikan, baik dari segi tema maupun panelis yang berpartisipasi.
Hari terakhir di UWRF, dari Left Bank kami naik shuttle sampai pasar seni karena kendaraan gratis ini tidak sampai ke Hubud, destinasi kami selanjutnya. Dekat pasar seni, kami bergantian berpose di depan baliho UWRF yang super besar. Dan mungkin sepuluh tahun lagi, Hasan ataupun Fatimah diundang ke UWRF sebagai panelis? Siapa tahu? Yang jelas sepulang dari UWRF mereka berdua sangat produktif. Membuat banyak gambar dengan berbagai cerita. Mau tak mau saya bisa melihat bagaimana UWRF memantikkan kreatifitas dan keberanian mereka untuk berekspresi.

Dari Ubud kami ke Denpasar, mengunjungi teman, lalu bersamanya  mengunjungi kampong muslim dan pesantren di Bali. Termasuk Raudhatul huffadz yang terletak di Tabanan. Pak Kyai Nur pengasuh pesantren ini ternyata berasal dari Demak. Datang ke Tabanan tahun 1975. Dari majlis pengajian kecil yang hanya mengajar dua tiga orang yang tinggal di sekitar rumahnya, sekarang sudah menjadi pesantren dengan ratusan santri mukim. Bahkan memiliki MI, MTS dan MA dengan gedung masing-masing. Subhanallah. Ternyata beliau ini juga yang berinisiatif mengadakan ziarah wali pitu di Bali. Dengan tujuan agar para wisatawan muslim yang datang ke Bali tidak hanya berwisata pantai dan semacamnya, tetapi juga berdzikir. Pak Kyai Nur mengisahkan dulu ada utusan dari Sunan Kalijogo memang datang untuk mendakwahi para pelarian dari Majapahit yang tinggal di Bali. Tetapi sudah ada unen-unen, bahwa hanya orang yang berasal dari Demaklah yang akan sanggup tinggal lama dan bersama-sama para penduduk Bali ini. Bagaimana kebenaran legenda atau mitos ini, mungkin bisa dicari tahu lebih dalam. Tapi pak Kyai Nur, Alhamdulillah, sudah menjadi bukti nyata kegigihannya berdakwah dengan tetap bersanding bersama-sama pemeluk kepercayaan yang lain. Hanya saja menurut pak Nur, sejak adanya bom dan terorisme, kerukunan yang dulu tercipta baik, kini tidak sehangat dulu. Tetap saja ada kewaspadaan oleh aparat dan lainnya jika ada muslim yang bermaksud mendirikan majlis taklim atau bangunan ibadah yang baru di Bali. Jadi terorisme tidak saja merugikan mereka yang di luar Islam. Mereka bahkan juga merugikan Islam dan umat Islam itu sendiri.
Yang ajib, semua santri di sini tidak membayar alias gratis. Bahkan mereka juga disekolahkan. Jadi seperti  di Tarim Hadrom maut Yaman. Kemudian selulus Aliyah (setingkat SMA) para santri yang hafal Alquran mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas dan Kampus yang sudah ada kerjasama dengan pesantren.
Akhirnya apa yang kukhawatirkan tidak terjadi. Pertentangan antara Ubud dan Arafah yang mengganjal hatiku di awal-awal tidak sungguh-sungguh bisa dipertentangkan. Karena meskipun berada di Ubud, hati insya Allah bisa tetap menghadap Allah seperti di Arafah, dan di manapun tempat karena memang demikianlah seharusnya hati menghadap.
Dan ternyata perjalanan menuju dan selama UWRF ini juga mengajarkan anak-anak banyak hal selain memberi mereka liburan dan hiburan. Mereka juga belajar sabar, belajar dan mempraktekkan tayamum (sesuci dengan debu), sholat safar, sholat jama’ qoshor, bagaimana menggunakan GPS, bagaimana berinteraksi, bersosialisasi dan bertoleransi, belajar tentang apa itu najis mugholadoh dan bagaimana jika seandainya terkena najis itu, dan masih banyak lagi yang kami dapatkan. Sebagai perempuan single parent sejak kematian suami dalam kecelakaan lalu lintas enam tahun lalu, perjalanan ini juga menasbihkan bahwa kami tetap bisa seperti keluarga lain yang lengkap, yang bisa juga bepergian, belajar di tempat jauh dan melakukan keberanian-keberanian, bahwa situasi yang terjadi tidak menjadikan kami trauma terhadap bepergian, dan tidak membatasi kami dari cita-cita yang tinggi. Semoga Allah senantiasa memberikan pertolonganNya. Aamiin. 

Pulangnya kami naik pesawat dari Denpasar ke Jogja. Alhamdulillah kami dapat harga tiket pesawat yang terjangkau.  Anak-anak senang karena ini pengalaman mereka pertama kali naik pesawat. Dan kami mendapatkan energi yang luar biasa dari perjalanan ke Ubud dan Denpasar ini
September 25, 2017

Sahabat Terbaik Saat Mengejar Deadline

by , in
Sahabat Terbaik Saat Mengejar Deadline

IMG20170917161621



Bekerja sebagai ibu, menulis, mengajar, menghadiri undangan sharing kepenulisan maupun writerpreneurship, tentu saja membutuhkan ketrampilan mengelola waktu, energi dan juga emosi.

Dan energi bukan saja kita dapatkan suntikan charge-nya kembali setelah istirahat ataupun tidur, tetapi juga lewat Makanan dan minuman yang menemani kita. Baik dalam bentuk makanan utama saat minimal tiga kali sehari, pagi siang sore, tetapi juga makanan selingan di sela-selanya.

Adalah kopi yang seringkali menjadi sahabat utamaku. Kopi sachet belakangan menjadi pilihan cepat dan praktis sekaligus juga ringan di kantong. Dari semua merk, ragam rasa dan gaya inovasinya sudah pernah kucoba. Kayaknya sih. Hehe. Jadi tiap kali ada jenis baru ataupun merk anyar, jiwa petualangku selalu memanggil-manggil. Ayo beli ayo beli. Ayo coba ayo coba. Hahaha..


Ada satu yang jadi favoritku sejak lama. Mungkin karena kopi sachet itu yang pertama kali kukenal sehingga menjadi terasa akrab di lidah, atau memang itu yang paling enak dengan harga terjangkau. Tetapi kayaknya sih kopi sachet yang itu terbukti enaknya, karena beberapa kali aku menemukan semacam testimoni atau pengakuan para pecinta kopi di time line twitter. Bukan buzzer atau dalam rangka promo lho temuan postingan atau cuitan itu, tetapi memang kayak curhat colongan orang-orang. Kadang ada dalam satu thread obrolan banyak akun yang menegaskan bahwa kopi sachet yang itu memang ciamik rasanya.

Karena merasa cocok dengan rasa dan harganya inilah, seringkali aku membelinya sekaligus dalam jumlah banyak. Selain supaya nggak rempong karena harus bolak balik ke warung atau toko atau swalayan untuk membelinya, juga karena kalau membeli dalam jumlah banyak kan harganya berbeda. Ada selisihnya meskipun sedikit. Tapi kalau terus-terusan kan ya cukup signifikan. Hahaha. Dasar emak-emak nih!
Ada sih satu lagi kopi sachet yang disertai satu bungkus kecil berisi semacam granule gitu. Dan itu sebenarnya rasanya lebih mantap, lebih eksotis. Sayangnya harganya lebih mahal. Lha kalau diakumulasi banyak sachet, kan jadi banyak jumlahnya ya. So, aku kadang beli juga dalam satu renteng sachet sekaligus. Tetapi pemakaiannya selang seling dengan kopi sachet favoritku yang biasanya. Jadi kopi sachet favorit empat atau lima kali, baru diselingi kopi sachet eksotis itu.

Nah, seringnya kalau ngopi aja alias ngopi thok itu berasa ada yang kuraaang gitu. Iya nggak sih? Kayak kurang lengkap gitu deh. Apalagi kan kopi secangkir bisa cepat habis kalau tidak dibarengi sambil makan cemilan.

Cemilannya bisa apa saja sih. Kadang roti kering ataupun roti basah. Selain bikin kalori dan energi bertambah, sekaligus juga bisa menjadi ganjel mata supaya tidak mengantuk. Sehingga misi lembur pun berlangsung sukses.

Selain aneka macam roti sebagai cemilan, kripik adalah pilihan yang juga asyik. Dari keripik yang rasa gurih, asin, manis sampai pedas bahkan yang campur aduk rasanya, semuanya aku suka. Tapi kalau keripik dan makanan semacam itu, aku tidak begitu penasaran untuk mencoba semua merk dan varian jenis juga rasanya. Ya, seadanya saja atau sekenanya pas dapat.

Apalagi kalau pas dapat kiriman paket cemilan yang tidak harus membayar alias gratis. Bisa karena dapat oleh-oleh dari saudara. Atau buah tangan tetangga. Dan seringnya kiriman dari pabrik atau umkm maupun pihak lain yang bekerja sama dalam promosi produknya. Hehe. Tapi kalau pas nggak ada kiriman dari siapapun, ya beli laaaah makanan dan minuman itu... :D
September 22, 2017

Cemilan Sehat Tanpa Membuat Berat Badan Naik

by , in


Cemilan Sehat Tanpa Membuat Berat Badan Naik



Mengemil memang merupakan salah satu kegiatan yang cukup menyenangkan yang mana dalam hal ini banyak para masyarakat yang menggunakan waktu luangnya dengan melakukan kegiatan mengemil, misalnya saja pada saat menonton tv, sedang belajar, mendengarkan musik, mengobrol atau yang lainnya. Karena memang pada dasarnya mengemil adalah sebagian dari hobi yang cukuplah menyenangkan. Namun di balik hal menyenangkan tersebut ada sebagian dari orang yang merasa takut apabila berat badannya naik akibat banyak mengemil. Namun Anda tidak perlu takut berat badan Anda akan naik, karena sekarang ini telah hadir cemilan sehat  yang dapat Anda konsumsi tanpa membuat gemuk.

Gemuk merupakan suatu hal yang sangat ditakuti oleh sebagian orang, khususnya bagi para wanita yang menginginkan tubuh langsing, sehingga tidak jarang jika diantara para wanita yang mengubur keinginannya untuk mengemil karena takut berat badannya akan naik. Namun sayangnya hal yang menakutkan semacam itu tidak akan mungkin Anda temui apabila Anda memilih cemilan yang tepat untuk menemani segala aktifitas Anda.

Di pasaran, sekarang sudah banyak sekali jenis makanan yang dapat untuk Anda jadikan sebagai cemilan sehat yang tanpa membuat Anda merasa takut gemuk, asalkan, Anda mengkonsumsinya dengan cara yang tepat serta pada porsi yang tidak berlebihan juga. Banyak sekali tempat yang menjual cemilan tanpa membuat gemuk, jika Anda malas untuk mengelilingi toko cemilan yang ada di sekitar Anda, maka Anda pun dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan mengunjungi toko online yang ada di internet yang menyediakan makanan cemilan tanpa membuat jarum timbangan bergeser ke kanan.

Berikut ini adalah jenis makanan cemilan yang menyehatkan tanpa membuat Anda gemuk, yaitu sebagai berikut ini:

1. Konsumsi makanan akan kaya serat.
Anda dapat mengkonsumsi makanan berupa kacang polong, kacang-kacangan semacam edamame, oatmeal, gandum atau susu dengan kadar rendah lemak.

2. Daging.
Anda dapat mengkonsumsi daging unggas tanpa kulit, salad sayuran maupun ikan air tawar.

3. Kacang.
Kacang merupakan camilan yang menyehatkan tanpa membuat berat badan Anda naik, sehingga Anda dapat membiasakan diri untuk mengemil kacang jika dibandingkan dengan cemilan yang lainnya yang belum tentu menyehatkan namun membuat tubuh Anda gemuk.

Banyak sekali jenis cemilan yang enak namun membuat angka timbangan bertambah, dan hal semacam itulah yang membuat para wanita takut untuk mengkonsumsinya. Bahkan tidak jarang diantara para wanita masa kini yang menahan diri untuk menghindari segala jenis makanan atau cemilan yang dapat membuat tubuhnya gemuk. Padahal jika Anda mengetahui rahasia yang ada didalamnya, maka masih ada cara lain untuk mengemil tanpa harus menyiksa diri, yaitu dengan mengkonsumsi cemilan seperti yang ada di atas.

Perlu untuk Anda ketahui bahwa kegiatan mengemil pun juga tidak hanya sebatas mengemil saja, karena dalam hal mengemil Anda haruslah memilih makanan yang dapat membuat perut Anda kenyang juga, sehingga hal ini pun akan dapat mengurangi porsi makan Anda, dengan begitu jika Anda sudah selesai mengemil , maka Anda tidak akan memiliki nafsu makan yang tinggi.

Berbicara mengenai cemilan, tentu tidak akan terlepas dari berat badan, karena memang faktor utama penyebab badan gemuk adalah cemilan yang di konsumsinya setiap hari, namun perlu untuk Anda ketahui bahwa mengemil tidak akan membuat berat badan Anda naik asalkan Anda memilih camilan sehat yang tepat dan baik untuk Anda konsumsi.
Agustus 31, 2017

Empat Buku Baru Dian Nafi #DNBooks

by , in
Empat Buku Baru Dian Nafi #DNBooks

 Alhamdulillah wa syukurillah.

Empat buku baruku beredar di toko buku Gramedia hampir bersamaan nih.
Ada buku INSPIRASI DOSIS TINGGI
Kadang kita dapat pelajarannya dulu, baru dapat pengalamannya. Kadang dapat pengalamannya dulu, baru dapat pelajarannya.

Karena waktu yang terbatas, tidak semua pengalaman bisa kita peroleh sendiri. Kita bisa mendapatkan pelajarannya dari pengalaman orang lain, lewat kisah yang kita dengar sendiri dari orangnya langsung, atau lewat orang lainnya lagi, atau yg dikisahkan dan direkam dalam tulisan lewat novel,memoir,biografi dll

Ekstrak dari pengalaman&pelajaran kehidupan itu kadang bisa kita temukan dalam quote2 inspiratif orang2 terkenal&org2 hebat lainnya meski tdk terkenal

Kata2 punya kekuatan mendorong, menginspirasi, memprovokasi, memlethikkan pemikiran2 lbh lanjut, dan atau menggerakkan aksi/sikap/perilaku

Adlh hestek #onlysay #onlythough yg mrpkn pecahan2 pkrn DN terutama yg mlethik di hening dini hari jd bekal awal #upcomingbook #inspirasiiDN

Bicara ttg cinta,hidup,paradoks,mimpi, dll yg tak lepas dr kegelisahan2 & pencarian terus menerus atas jawaban pertanyaan2, juga insight ...yg diperoleh dr pengalaman sendiri ataupun berasal dr mrk yg tlah sukses dlm karir,bisnis,leadership,writing,travelling&kehidupan.

Semoga upaya yg sederhana ini bermanfaat, berkah dan menjadi jariyah. aamiin.

#inspirasiDN #motivationalbook

Kemudian profilku menjadi salah satu konten bersama 98 emak pebisnis lainnya di buku 99 Emak Pebisnis ini. Kullilhamdu lillah.

 Kemudian ada  Antologi Traveling yang kutulis bareng Claudia Kaunang dkk ini diterbitkan Gramedia.
101 Travel Tips & Stories Nusantara
Antologi naskah para pemenang lomba menulis travel tips & stories Gramedia.

101 Travel Tips & Stories adalah perpaduan “Travel Guidebook” dan “Travelogue”. Di dalamnya terdapat 101 artikel seputar tips dan trik traveling. This is an all-in travel book.

- Pemula di dunia perjalanan? Bab First Timer Guide dibuat khusus untuk Anda.
- Sering jalan-jalan dan mau tahu tips dan trik traveling supaya perjalanan berikutnya lebih baik? Silakan baca Bab Travel Better.
- Suka wisata kuliner dan belanja? Coba baca Bab Eat Cheaper dan Shop Smarter yang berisi banyak rekomendasi pilihan.
- Dan entah Anda traveler pemula atau ahli, belum pernah atau sudah terlalu sering jalan-jalan, Bab Stories & Sharing bisa menghibur serta memberikan inspirasi bahwa selalu ada cerita di balik setiap perjalanan.

Happy traveling, travelreaders! Don’t give up on your travel dream. Big, medium, small, or even tiny travel dream will come true and be yours one day. Just don’t give up. Traveling is Possible!



And Of Course buku yang proses kreatif penulisannya sungguh berdarah-darah dan berlinang air mata.

Ada masa di mana kita merasa sangat berantakan dan membayangkan seandainya semua ini bisa di-undo, dibatalkan. Atau seandainya saja hidup kita bisa di-reset, diulang lagi. Sehingga yang berantakan itu jadi rapi, we scratch from zero. Kita mulai lagi dari nol. Mungkin nggak ya?

Kalau mungkin, gimana caranya?

Nah, buku ini berbicara tentang hal tersebut. Bagaimana cara menata ulang kehidupan kita yang amburadul menjadi lebih baik. Baik sebagai pribadi maupun bagian dari semesta yang lebih luas.

Pernahkah kita berpikir untuk menata ulang hidup ini? Jarang sekali orang-orang melakukan ini. Bukan tanpa alasan untuk melakukan hal ini.

Terkadang kita membiarkan hidup kita tidak terprogram dan mengatas namakan mengikuti takdir tanpa ada target dan tujuan berarti. Atau fokus pada hal-hal tertentu yang dirasa lebih penting sehingga mengabaikan hal-hal lain yang sebenarnya membuat hidup lebih berantakan.
Misalnya keuangan, terkadang beberapa orang tidak memikirkan hari depannya. Terlalu fokus mencari tabungan masa depan, mengabaikan kebahagiaan dan kepentingan pribadi yang lainnya, sehingga menyebabkan depresi. Adapula yang pada masa mudanya terlalu santai, berpikir “masih ada hari esok” hingga tak berbuat apa-apa untuk dirinya, tentu sikap seperti ini akan merusak pribadinya bahkan lingkungan sekitarnya. Dan ketika ada keperluan mendesak dia pontang-panting kesana-kemari, hal ini juga bisa memicu depresi.
Atau ada yang biasa hidup glamour bahkan terkadang lebih besar pasak dari tiang alias lebih besar pengeluaran dari pendapatan, apakah bisa nyaman dan tenang dengan keadaan ini. Mulai saat ini mari berpikir untuk hidup ini, agar kelak tak menyesal.
Apakah kita perlu menata ulang hidup atau setidaknya membenahi diri?
Yuk! Selamat menjalankan hidup yang lebih berguna dan berarti.

Selamat membeli dan membaca buku #HowToResetYourLife by Dian Nafi terbitan Grasindo Publisher
Agustus 23, 2017

Kelas Pengenalan Pembuatan Aplikasi Android

by , in
Kelas Pengenalan Pembuatan Aplikasi Android


 Nah! Ada yang menarik nih Jumat keempat kali ini.
Ada kelas pelatihan pembuatan aplikasi android. Seru kan?
Karena apps memang sedang hits dan tren banget di era gadget dan digital ini.


Seperti biasa, tempatnya di Perpusda Lantai 2
(Depan Terminal) Demak

Jam 14.00-15.00 WIB
Pertemuan kali ini pengenalannya dulu. Dan akan dilanjut dengan kelas-kelas pendalamannya. 

So, jangan sampai ketinggalan ya. Dan  mulai sekarang, bisa nih merancang-rancang apa yang kira-kira akan kamu buat dan ciptakan serta aktualisasikan dalam bentuk aplikasi android.


Silakan isi form pendaftarannya ya.
bit.ly/appshasfa


**
Berikut pilihan event dan kelas  berikutnya di Hasfa Camp:
KELAS MENULIS NOVEL bit.ly/novelhasfa   26-27Agustus 2017
KELAS MENULIS BUKU bit.ly/bukuhasfa 2-3 September 2017
KELAS BLOGGERPRENEUR bit.ly/bloghasfacamp 9-10 September 2017
KELAS MENULIS CERITA ANAK bit.ly/cernakhasfacamp 16-17 September 2017
KELAS START UP bit.ly/startuphasfacamp 23-24 September 2017
MAU KELAS ONLINE-nya saja? Biar bisa belajar dari jarak jauh?
Daftarkan diri segera ke Hasfa Camp!
form pendaftaran kelas nulis Hasfa Camp http://bit.ly/hasfacamp
form pendaftaran relawan taman baca Hasfa Camp http://bit.ly/tamanbacahasfa
**
Butuh mengundang nara sumber dan kerja sama lainnya
silakan wa/sms 085701591957 atau email hasfagroup@gmail.com


**
Butuh space, meja dan layanan internet untuk start-up mu?   
Butuh teman dan mentor untuk networking dan brainstorming?
Yuk gabung ke Hasfa Coworking Space
SMS/WA 085701591957

Follow also our sosial media account:
FB page : https://www.facebook.com/HasfaCreative
Twitter: https://twitter.com/hasfa_camp
Blog: http://hasfacreative.blogspot.co.id/
Web: http://www.hasfa.co.id/
Agustus 22, 2017

From Blog To Book

by , in
From Blog To Book





Alhamdulillah, akhirnya kelas yang direncanakan kelar juga.
Jumat kedua bulan Agustus ini sesuai janji saat kelas sebelumnya, tema yang diangkat adalah "From Blog To Book".


Jadi ada dua pendekatan.
Kita merancang bakal outline bukunya dulu, lalu postingan blog menyesuaikan. Sehingga kita seperti menyicil penulisan buku dengan menitipkan cicilannya di blog.

Pendekatan kedua, kita membuat buku berdasar postingan-postingan blog yang sudah kita punyai selama ini. Dicari benang merahnya dan ditulis ulang dengan flow yang lebih baik untuk menjadi sebuah buku.


 Hal-hal lebih detail dan langkah-langkahnya tentu saja juga dibahas dalam kelas ini. 


Pilihan kelas berikutnya:

KELAS MENULIS NOVEL bit.ly/novelhasfa   26-27Agustus 2017
KELAS MENULIS BUKU bit.ly/bukuhasfa 2-3 September 2017
KELAS BLOGGERPRENEUR bit.ly/bloghasfacamp 9-10 September 2017
KELAS MENULIS CERITA ANAK bit.ly/cernakhasfacamp 16-17 September 2017
KELAS START UP bit.ly/startuphasfacamp 23-24 September 2017
MAU KELAS ONLINE-nya saja? Biar bisa belajar dari jarak jauh?
Daftarkan diri segera ke Hasfa Camp!
form pendaftaran kelas nulis Hasfa Camp http://bit.ly/hasfacamp
form pendaftaran relawan taman baca Hasfa Camp http://bit.ly/tamanbacahasfa
**
Butuh mengundang nara sumber dan kerja sama lainnya
silakan wa/sms 085701591957 atau email hasfagroup@gmail.com


**
Butuh space, meja dan layanan internet untuk start-up mu?   
Butuh teman dan mentor untuk networking dan brainstorming?
Yuk gabung ke Hasfa Coworking Space
SMS/WA 085701591957

Follow also our sosial media account:
FB page : https://www.facebook.com/HasfaCreative
Twitter: https://twitter.com/hasfa_camp
Blog: http://hasfacreative.blogspot.co.id/
Web: http://www.hasfa.co.id/
Agustus 20, 2017

Ngemil Baca Novel Pulang by Tere Liye

by , in
Ngemil Baca Novel Pulang by Tere Liye




Ada yg sudah baca novel pulang-nya Tere Liye?

Salah satu quote yg paling berkesan dr novel pulang-nya tere liye adl 'mrk yg kesetiaannya pd prinsip, bukan orang atau kelompok, akan diikuti oleh kesetiaan2 yg lainnya'


membandingkan gaya tulisan novel tere liye jaman nulis 'daun yg jatuh' ama 'pulang' mmg jauh bgt.Klo ada yg curiga di-ghost writer-i ya......ngga maido sih. Kepikiran siapa mmgnya yg jd ghost writer nya? Btw konon sdh diklarifikasi oleh tere liye sendiri ia tdk py ghost writer

Usaha tere liye menyajikan adegan2 action di novel pulang kyknya msh kalah set dg penceritaan gaya eka kurniawan di novel 'spt dendam dst'
Yg menarik dr novel2 tere liye blkgn ini adl byk mengungkap konspirasi di negeri ini. Novel Pulang membukakan mata ttg adanya shadow economy

Sdh kebayang dr judulnya sih kalau si babi hutan ini akan pulang/taubat. So kejutannya saat agam terdampar di halaman rumah tuan Ahmad ya..mmg bagian yg ditunggu2. Hehe gmn sih kalau kejutan itu jd bagian yg ditunggu2? Jadinya ya antara terkejut dan tdk terkejut. But seneng la

Suasana camp nya keluarga Tong bikin penasaran, manakah lokasi yg sesungguhnya di Jakarta. Sebagiannya mengingatknku pd novel erni alajai
Erni pernah menceritakan kekejaman para jagal ini waktu mrk bikin kerusuhan di Ambon & sekitarnya. Kurasa gerombolan yg diceritakan erni....dan tere liye, juga yg diceritakan zaky yamani ttg mafia narkoba, geng penjahat di negeri ini kemungkinan sama oknumnya. Who are they?
 
Jd ingat sarvatraesa sempat cerita ttg gerombolan ini juga. Mafia ini nyata. Mrk mengobrak abrik negeri ini. &novelis dg berani memberii....sedikit bocoran ttg mrk. Sepertinya kalau penjahat ini bisa dibersihkan atau mrk taubat, aamiin, negeri ini mgkn akan lbh baik. Aamiin


Most of all, novel Pulang-nya Tere Liye ini menarik, menghibur, menambah wawasan, menggugah penasaran, menajamkan jiwa kritis dalam diri kita, and... I am enlightened.

Good job, Tere Liye!




Agustus 14, 2017

Menulis: Di Antara Yang Profan Dan Non Profan

by , in
Menulis: Di Antara Yang Profan Dan Non Profan






Bbrp waktu lalu sempat terlibat obrolan yg simpulan sementaranya adl klo sdg sibuk gawe fisik/materi,cenderung gak mudah nulis(perenungan)

Jd nulis butuh going to cave/gua/spiritual ambience. Kyknya iya juga.Meski kutemui juga bbrp org yg bisa balance keduanya. Bisnis&nulis jago

Tp lalu jd ingat, entah ini kepercayaan atau fakta, bhw menyampurkan yg profan dan non kayaknya hampir2 tak bisa.Mrk ada di dua alam yg beda


Kalaulah hrs milih,mungkin berpegang pd titahNya. Prioritaskan ukhrowi, otomatis dunia terangkut.Mslhnya it's not easy to lift the intention

Bhw pernah py keyakinan klo menulis bs jd jalan tasawuf, tp dlm praktiknya msh cemas juga akan hal2 keduniawian. Manusiawi dan ya receh 

Mgkn mrk yg nulis&bismisnya jalan bareng tuh switch nya cepat. Jd klik tombol nulis, lgs kontemplasi. Klik tombol bisnis, lgs mikir strategi

ketdktajaman tlsn mgkn krn takut terluka&melukai. Ketdkdalamannya krn takut hanyut.Ketdkjujurannya krn takut tersingkap. Atau ya alasan aja

Mungkin butuh kesadaran & pengakuan akan ketidakberdayaan kita agar kemudian Dia iba & memberikan kekuatan & pertolongan.


Post Top Ad