improving writerpreneurship

Post Top Ad

Napak Tilas Laksmana Cheng Ho Di Sam Po Khong

Napak Tilas Laksmana Cheng Ho

Lama tinggal di Semarang, empat tahun semasa kuliah  dan enam tahun selama bersuamikan orang Semarang, tapi malah baru sempat ke kuil Sam Po Khong setelah masa itu berlalu. Aneh ya. Hehe. Setelah berada di kota lain eh malah baru kepikiran untuk melancong ke sana. 
dian nafi at Sam Po Khong
Anak-anak berlarian ke sana kemari karena saking senangnya. Bangunan  eksotis dengan detail yang ciamik, serba merah menyala dengan wangi dupa dan juga teduh pepohonan di beberapa sudutnya membuat kami kerasan.
Anak-anak juga  menaiki beberapa patung yang ada di dekat gerbang masuknya dan have fun :D


Ada sebuah patung tinggi besar yang menggambarkan sosok Laksamana Zheng Ho (kupikir dulu Cheng Ho, ternyata ada versi penulisan lain Zheng Ho) Sosok kebesaran serta keperkasaan Laksman Cheng Ho pasti tidak asing di pendengaran publik bahkan tak ada yang meragukannya, Akan tetapi siapa sebenarnya sosok yang turut membesarkan negeri Tiongkok ini mungkin belum banyak yang mengetahui.
hello zheng ho
Beberapa waktu kemudian   saya  memperoleh gambaran sejarah dan pengaruh Laksamana Zheng Ho yang lebih detail saat menghadiri  undangan seminar Ekspedisinya  Dan Islam Nusantara di hotel Amantis Demak. 

Rupanya Islam jadi massif justru karena datangnya orang-orang Cina. Karena orang-orang Cina belajar dari bagaimana Islam (dari Arab) disebarkan di Cina sendiri.  Misalnya, idiom-idiom Arab diganti dalam bahasa/istilah China. Sehingga di Nusantara ini pula diaplikasikan cara penyebaran yang sama, dengan akulturasi. Zheng Ho turut menyebarkan ajaran Islam tidak dengan kekerasan, melainkan dengan pendekatan budaya dan akhlak.  Pertemuan budaya inilah yang disebut Islam Nusantara, yaitu Islam yang tidak menghapuskan tradisi dan tidak memberangus budaya. Islam Nusantara melebur dengan budaya yang sesuai syariat.
hello undangan

Beruntung dari seminar yang menghadirkan dua guru besar dari Nanjing University Republik Rakyat China, Fan Jinmin dan Xia Weizhong, semua menjadi lebih terang benderang.
Cheng Ho (Zheng He) lahir tahun 1381 dari keluarga muslim yang taat dan bermarga Ma. Ia keturunan Arab yang tumbuh di sebuah keluarga muslim yang taat beribadah.  Pada masa itu, Nanjing merupakan kota dengan populasi muslim yang besar. Leluhur Cheng Ho pernah menjabat sebagai pejabat. Ketika usianya baru belasan, Cheng Ho ikut perang melawan Mongolia di masa Dinasti Ming. Cheng terlihat gagah perkasa dan membawa kemenangan hingga akhirnya Kaisar C heng Le mengelarkan penghargaan dan bergantilah nama menjadi Cheng Ho. Keperkasaan Cheng Ho rupanya telah memikat sang Kaisar sehingga Cheng Ho diberi kepercayaan untuk sebuah ekspedisi berlayar keliling dunia.
hello narasumber
Cheng Ho mengawali perjalanannya dari Nanjing, ibukota Cina 609 tahun lalu. Ia memimpin 27 ribu orang dalam ratusan kapal. Banyak anggota ekspedisi Cheng Ho merupakan muslim. Tujuh kali ekspedisi sekitar 50.000 kilometer jauhnya hingga Samudera Hindia, Laut Merah, Arab, bagian timur Afrika, Somalia, Kenya. Selama periode 1405-1433, bertugas menjelaskan pada dunia tentang perubahan kekuasaan di Tiongkok. Mereka juga membawa misi diplomasi dan membuka hubungan baru Cina dan negara lain. Selain itu ada beragam alasan: menunjukan kekuatan Dinasti Ming, perdagangan, pertukaran budaya, kerjasama antar negara, membuat persekutuan Islam, untuk melawan Mongolia, dan usaha membasmi perompak  di perairan Tiongkok. Ekspedisi Laksamana Cheng Ho selama 28 tahun dari tahun 1405-1433 ke Nusantara dan 33 negara lainnya menjadi lambang perdamaian dan persahabatan lintas dunia. Ada versi yang menyatakan bahwa ekspedisi juga dalam rangka mencari seorang kaisar yang kabur pada masa Dinasti Ming. Meski misinya berkaitan dengan unjuk kekuatan militer, tetapi Cheng Ho tak pernah menjajah daerah lain. Dalam muhibah yang dilakukannya, Cheng Ho melakukan pertukaran kebudayaan. Ia membawa tumbuh-tumbuhan, binatang, serta obat-obatan. Di setiap daerah, dia berusaha belajar dan memahami budaya setempat.
Sumbangan terpenting dari ekspedisi Cheng Ho adalah pada sejarah maritim dunia. Di mana saat abad ke 15 terjadi penemuan peta, semua jalur ekspedisi barat setelah Cheng Ho jadi lembaran baru maritim. Meski pada Dinasti Han sudah dimulai, namun masih perlu teknik navigasi dan kemampuan yang lebih tinggi. Dan Zheng Ho memperbarui serta mengembangkannya menjadi lebih baik.
Dalam tiap perjalanannya, ekspedisi ini selalu mampir ke Nusantara. Ekspedisi pertama Zheng Ho ke Palembang dengan membawa pasukan lebih dari lima ribu personil. Pasukan ini merupakan pasukan pertahanan, bukan peperangan karena Zheng Ho tidak menjajah atau melakukan perampasan daerah. Konon ada versi yang menyatakan  saat hendak singgah di Pelabuhan Palembang, Sumatera Selatan, Zheng Ho nyaris dirampok penguasa setempat bernama Liang Tao Ming yang merupakan seorang Muslim garis keras yang selalu merampok setiap kapal milik pelaut non-Muslim. Namun, sebelum aksi itu dilakukan, Zheng Ho menangkapnya terlebih dulu.
Profesor Xia Weizhong menjelaskan bukti arkeolog dari ekspedisi Zheng Ho. Di Indonesia terdapat bangunan Sam Po Kong di Semarang. Di  Tiongkok sendiri khususnya di Nanjing yang punya tujuh puluh ribu muslim, ada masjid megah, Masjid Jingjue. Di Tiongkok juga ditemukan makam-makam orang-orang yang mendukung ekspedisi Zheng Ho, seperti makam Hang Bao, makam Yam Qing, makam Luozhi, juga arkeolog lainnya seperti di Pagoda Porselen Barat.
hello sam po kong
Sejarah ekspedisi Zheng Ho ke berbagai negara termasuk Indonesia pada abad ke-15 diperkuat dengan penemuan baru arkeologi di Nanjing, Tiongkok, dalam satu dekade terakhir. Dalam beberapa tahun terakhir di Nanjing ditemukan sisa reruntuhan lokasi pembuatan kapal serta makam kasim yang diduga merupakan bekas peninggalan kapal Zheng Ho. Di batu nisan makam kasim Hong Bao ditemukan pula kupon pembelian tanah di Semarang.
hello zheng ho
Kedatangan ekspedisi Zheng Ho ke Nusantara ternyata membawa pengaruh terhadap corak Islam yang berkembang di Indonesia. Laksamana Zheng Ho turut menyebarkan Islam di Nusantara dengan semangat damai dengan menjalin kerukunan dengan umat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad