improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hati. Tampilkan semua postingan
Agustus 11, 2016

Photo Quote Novel Matahari Mata Hati

by , in
Photo Quote Novel Matahari Mata Hati


Ini dia beberapa photo quote novel Matahari Mata Hati yang dikirimkan teman-teman. Bisa buat inspirasi buat teman-teman yang mau kirim buat Kuis Photo Quote novel Mengejar Mukti.

Selamat berkreasi ya :)


























Alhamdulillah sebagai wujud syukur atas lahirnya novel Mengejar Mukti by Dian Nafi terbitan Bentang Pustaka diselenggarakan ‪#‎GiveAway‬

Simak baik-baik caranya ya...

Ketentuannya sebagai berikut :

1. Like FB page Mengejar Mukti dan https://www.facebook.com/DeeNafi/

2. Upload photo quote kreasimu berdasarkan quote atau kutipan dari novel Mengejar Mukti di akun fesbuk-mu.

(quote-quotenya bisa kamu intip di fb page,  atau https://www.goodreads.com/work/quotes/51549965atau twitter: @kejarmukti atau tentu saja kamu baca langsung novelnya. Bisa didapatkan di sini > https://play.google.com/store/books/details?id=2D3JDAAAQBAJ)

3. Tag Fb page https://www.facebook.com/DeeNafi/ dan https://www.facebook.com/mengejarmukti/ juga teman-temanmu.

4. Photo quote kreasimu ditunggu paling lambat tanggal 21 Agustus 2016.

5. Akan ada 3 pengirim photo quote terpilih yang masing-masing mendapatkan hadiah paket buku bernilai Rp. 250 ribu.

Selamat berkreasi ya:)


ini blurp/sinopsis  novel Mengejar Mukti:
Mukti resah karena kakaknya, Ayu, tak kunjung menikah. Ada saja yang membuatnya gagal mendapatkan calon suami. Karena itu, Ayu melontarkan pertanyaan yang bombastis. Jangan-jangan mereka masih keturunan sunan? Konon, keturunan sunan memang dapat ujian hidup yang lebih berat dan berliku.

Awalnya Mukti tak menggubris hal itu sampai dia mengalami sendiri nasib sialnya. Larasati, gadis pujaannya ternyata lebih memilih putra seorang kiai. Mukti merasa terbanting. Ia jadi berpikir seandainya benar keturunan wali, tentu harga dirinya akan naik di mata Larasati dan yang lainnya.

Demi mengejar sebuah mukti atau kemuliaan, akhirnya seorang Mukti pun pergi mencari tahu lebih jauh silsilah keluarganya. Ia berharap status kehormatan itu memang milik keluarganya. Dari kota ke kota, dari makam ke makam, hari-harinya dipenuhi pengalaman yang tak terbayangkan sebelumnya.
Juli 17, 2016

Omongan Orang Patah Hati

by , in
Omongan Orang Patah Hati



Allah nggak mau diduakan, jelas. Sini kupatahkan hatimu biar gak duain Aku, kataNya.

Cinta cuma bikin oon.

Workaholic itu sdh paling bener dan paling aman, dibanding jatuh cinta dan punya ide nikah lagi.

Nggak usah nunggu patah hati, ekspektasi kecil yang nggak sesuai kenyataan aja udah bikin seharian rasanya nggak enak kok.

patah hati itu sederhana banget. ada yang punya hati, dan ada yang matahin.

Semua cuma fase. Sedih, bahagia, rindu, patah hati, jatuh cinta. Tunggu sejenak dan temukan rasa yang lebih nyaman untukmu.

Patah hati adalah salah satu cara tuk menemukan cinta sejati.

Biar patah hati ku biarkan lah, aku pergi demi hidup mu. Biar hancur harapan ku lepaskanlah semuanya aku pergi demi bahagia mu.

Menggigil adalah bagian dari patah hati.


 Dihadapi atau tdk dihadapi,patah hati tetaplah patah hati.Jk itu membuat hdp org lain lbh lega,aman,terkendali&tdk pusing, knapa tdk hdpi sj


Yg kita namakan patah hati mungkin olehNya disebut sbg pencerahan. Yg kita kira musibah, mungkin maksudNya justru penyelamatan.

Dihayati atau tdk dihayati, patah hati tetaplah patah hati.Just feel it to make some magic words&soulful sentences come through our fingers

Jd penulis sdh plg pas.Nulis curhatan bisa ngeles sdg nulis draft.Sdg kasmaran bisa ngeles sdg berimajinasi. nangis2 ngeles blg sdg penghytn

Selalu akan ada pelangi sesudah badai. Kenapa kita harus khawatir akan badai? Kenapa tak melaluinya dg tabah saja?

If it can bother us, jk sesuatu sampai membuat kita marah,risau,kacau,itu mungkin yg disebut cinta.Sesuatu yg sampai membuat kita luka

tuhan bersama para hambanya yang patah hati. berdoalah dengan harapan baik. 

Ketika kau berusaha mendapatkan cintamu, siap-siaplah patah hati. Ketika kau berusaha agar tak patah hati, di situlah kau menemukan cintamu.

Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana.

Ketika kamu patah hati, jangan menyerah. Cinta sejati itu ada. Kamu hanya harus temukan dia yang setia dan bertahan padanya.










Ternyata bukan patah hati, cuma PMS.

Februari 16, 2016

Pasukan Dari Cinta Buta Ke Cinta Beneran

by , in


Pasukan Dari Cinta Buta Ke Cinta Beneran




Saking sayangnya fans padamu, mereka juga memahami resahmu dan berusaha membobolkan akun-akun fb gadungan para personel band-mu. Walaupun akhirnya kamu menyerah fb-an sejak September 2010, dan memilih nge-twit aja. Lalu lelah dan sekarang lebih suka IG-an aja. Meski ya sesekali posting di fb page pada hari-hari besar, dan sesekali ngecuit di twitter walaupun amat sangat jarang sekali.
Mereka juga antusias saat tahu kalau kisah perjalanan kehidupanmu sedang dinovelkan. Beberapa orang menduga-duga akan seperti apa isinya. Mungkin mengarah ke religi, realita hidup, percintaan, motivasi,  juga cerita penuh inspirasi. Atau juga  soal sisi-sisi kehidupan kamu, kehidupan dan kisah jatuh bangun mencapai kesuksesan, atau inspirasi-inspirasi  yang kamu buat lewat karya ciptaan maupun kreasi lain. 

Yang pasti mereka berharap banyak nantinya bisa membaca tulisan inspiratif  yang hebat dari novel ini. Mereka menantikannya dan siap bakal bantu promosikan setelah benar-benar sudah jadi.
Beberapa orang mengirim kisah mereka yang terinspirasi olehmu, siapa tahu bisa menjadi bagian dari materi yang dibutuhkan.
Salah seorangnya adalah coordinator salah satu provinsi di Jawa. Awal mulanya dia menyukai band kalian dan utamanya kamu sebagai vokalis sejak 2007, awal band ini lahir.
Meskipun sebelumnya Armada sudah cukup tenar sewaktu masih memakai nama Kertas Band, namun pada waktu itu dia belum terlalu fanatik. Setelah keluar album pertama Balas Dendam,  dia mulai suka dan ngefans, Mulanya iseng-iseng. Dari dengerin lagu-lagu dari handphone temen kok bagus-bagus, dan suaranya tidak asing.  Ternyata band  yang lagunya sejak saat itu sering dia dengarkan Gagal Bercinta, Bukan Dewa, Gentayangan itu pelantun dan pengiringnya band yang sama dengan lagu Kekasih Yang Tak Dianggap  juga tembang Selamat Tinggal Kekasih Terbaik.
Sejak saat itu dia sering googling tentang siapa sih kalian dan bagaimana latar belakangnya. Ternyata setelah membaca banyak artikel tentang perjuangan kalian untuk mencapai kepopuleran tidak mudah dan penuh cobaan, apalagi kisah tentang royalti dan kecurangan label lama. Akhirnya setelah bertemu dan masuk management baru dan recording di major label cukup besar, makin lama kalian makin tenar apalagi setelah  menelurkan album “Hal Terbesar” dengan  Hits single “Buka Hatimu” se-olah seperti lagu kebangkitan kalian. Semua pasti suka lagu ini.
Meskipun saat awal-awal terasa aneh, seperti pernah dia dengar. Dan benar saja, ternyata itu lagu gubahan yang dulu pernah melintas dalam hidupnya. Sebenarnya tidak masalah sih karena lagu itu song and writers-nya Si Ganteng Tapi Galak yang sebelumnya menjadi gitaris pentolan band lain, wajar saja bila diclaim dan band tersebut tidak boleh memakainya. Namun tak sedikit juga yang mengkritik di dunia maya.

Dia ingat album Hal Terbesar adalah CD Original pertama yang dia beli, itu pun di dia harus nitip temen agar kirim dari Jakarta. Perlahan dia semakin mengenal band-mu dan sisi-sisi lain kehidupan para personilnya.
Yang dia tahu kalian supel dan dekat dengan  penggemarnya. Dan perbedaannya dari band-band semasa itu adalah kalian aktif banget di media social. Dari 2007 mereka pakai friendster, lalu facebook, twitter, dan kini sudah banyak lagi media yang mereka pakai untuk berkomunikasi dengan penggemarnya.  Hal yang jarang terjadi pada saat itu kalian berkomunikasi, memberi info, bahkan masih ingat ada posting mengumumkan pergantian/ peralihan nama band  juga melalui medsos, semacam  sosialisasi  dan semua pertanyaan dijawab.
Mulai tahun 2009-2010 job kalian makin banyak, dan akhirnya pada 2010 kalian ada job di kotanya. Sekitar akhir Februari 2010 perform pertama di sana, mungkin masih terlalu biasa, karena berbagi panggung dengan bintang tamu lain. Tapi cukup  menambah kecintaannya  pada kalian, karena sudah melihat aksi panggung kalian
pertama kali, live sendirian sampai larut. 

Lalu mereka datang lagi tepatnya 29 Mei 2010. Event salah satu rokok dan sebagai gueststar utama. Saat itu dia tidak nonton sendirian. Sewaktu itu, dia sudah mengumpulkan beberapa teman sesama pencinta band kalian. Akhirnya pada hari itu mereka sepakat membentuk sebuah keluarga kecil yang mensupport band kalian.  Sejak itulah makin banyak job kalian ke kotanya.
Kemudian sekitar bulan Oktober 2010,  dia  memutuskan cari kerja/ melamar di Jakarta
Sesuai pendidikannya yang hanya STM bangunan.  Nah, ini yang ajib, kenapa  Jakarta yaa biar bisa sering ketemu dan melihat langsung band  kalian, terutama Onair TV.
Sejak itu, dia sering menyaksikan langsung kalian, bahkan sebulan bisa 5-8 kali ikut onair/offair.

Kegilaan fanatisme ini membuat dia sering ijin kerja, bahkan pengeluaran pun banyak.
Namun kepuasan, kebahagiaan dan apapun itu bagi seorang fans adalah segalanya,
Dibandingkan dengan kerugian waktu dan biasa. Dan mungkin seperti yang tervisualkan di  Video klip “Cinta Itu Buta”, kalau sudah  mengidolai apapun usaha akan dilakukan agar tercapai.  Video klip yang juga mengajak atau konsepnya melibatkan  pasukan fans sebagai peran pendukungnya.
Dia  pun tidak tau apa yang membuat mereka  begitu suka. Meskipun banyak orang yang  berkata lagu-lagu kalian sederhana. Dia juga tak mengerti mengapa mereka ikut bernyanyi,  ketika lantunan karyanya singgah di telinga. Dia pun tak kuasa menggerakkan badan ikuti tempo ketika hentakan musiknya seolah menggoda.
You are his biggest idol. Bahkan lebih dari sekedar idola.
Dari seorang yang biasa saja, bahkan terkesan pendiam, berkat band kalian, sekarang  dia menjadi pribadi yang lebih supel, banyak teman, jadi banyak yang kenal dan dihargai. Dia  seperti menjadi orang yang menurutnya cukup famous di kalangan pasukan fans.

Sejak awal 2010 dia memang selalu posting posting jadwal manggung kalian, baik di fanspage, tulisan di blog, maupun broadcast. Secara rutin dia juga bertanya ke management, kru, roadman dan  kecintaannya seolah menjadi berguna bagi sesama.
Menulis atau repost artikel artikel tentang kalian,  posting jadwal keseharian kalian show di mana. Share apapun, mengajarkan bagaimana cara yang baik, cara yang pantas dalam mensupport idola.
Bahkan sering upload video onair/offair band  kalian baik di facebook maupun channel youtube, ya  mungkin hampir 2000an video band kalian yang  pernah dia unggah, mungkin yang paling banyak daripada fans lainnya.
Lanjut lagi pada awal januari 2011 ketika melihat  jadwal kalian ada dua tanggal ke kotanya yaitu Minggu 9 Januari pernikahan Si Ganteng Tapi Manyun di Ambarawa, dan 16 Januari di Pusat Kota untuk Launching sebuah Koran, segera saja dengan segala kenekatan dia  langsung membeli empat tiket kereta pulang pergi untuk dua acara itu.
Tak peduli bakal dimarahi bos, atau keluarga. 

9 Januari bersama teman-teman dia datang ke Ambarawa, dan berbincang-bincang  dengan kalian, bahwa mereka  sudah membentuk fanbase di ibu kota provinsi dan berharap tanggal 16-nya bisa diresmikan.
Tibalah tanggal 16 januari mereka menanti kalian perform. Saat itulah dia  bertemu banyak anggota pasukan fans yang belum pernah bertemu sebelumnya.

Matanya tertuju pada satu perempuan yang cantik, cantik menurut kriteria pandangannya  tentu saja. Setelah berbagai hasil yang didapat dari komunitas, kenapa tidak, mencari kebahagiaan lain dari komunitas.
Yach, mungkin dia jatuh hati pada pandang pertama.

Saat kembali ke Jakarta dia terus memikirkannya. Mereka pun  semakin dekat, sepertinya gadis itu ada rasa yang sama. Di fikirannya terus berputar segala cara bagaimana agar mereka  bisa dekat. Jika dia terus di sini sedang gadis itu di sana. Lalu hal gila yang dia lakukan pada akhir Januari. Dia putuskan untuk resign pekerjaan / putus kontrak kerja. Supaya bisa pulang, cari kerja di kota sendiri hanya untuk lebih dekat dengan doi yang telah jadi kekasih. Dan mengembangkan pasukan fans  di kotanya sendiri. 

Perlahan dia bantu-bantu  juga bikin pasukan fans  di provinsinya,  dan terus membantu support band kalian  dalam hal apapun.   Dan kalian pun menghargai mereka  sebagai loyalis, ada reward-reward  tertentu yang membanggakan.

Dari kalian dia mendapatkan banyak hal, kebanggaan, kesenangan, banyak teman,
banyak yang kenal, cinta, kekasih, teman-teman konyol sehari-hari, apapun.
Bahkan termasuk rezeki tambahan empat  tahun belakangan, hasil dari jual merchandise kaos, jacket, dll
Senang sekali bisa mengenal kalian, keluarga kalian, kru perang kalian,  sesekali senang bisa bantu-bantu kalau  dimintai tolong kalian. Walaupun tidak bisa selalu ketemu, paling juga waktu ngeLive di daerah dekat tempat tinggalnya atau ultah tahunan,, bahagia rasanya  punya idola seperti kalian.

Walaupun paling bolak-balik kota sendiri ke Jakarta cuma buat foto bareng, potongin tumpeng,  bawain kue, becandaan, ngejam gitaran bareng. Ahhh itu momen-momen membahagiakan baginya bersama kalian.
Baginya kalian itu idola yang tidak kayak artis.   Kalau  lagi bareng fans-fansnya  supel, gak sombong, gak jaim, beda dengan  band-band  yang selevel mungkin ungu, noah,
Setia, fm, seventeen, dll masih terlihat kesan kayak gitu.  (*eh nggak apa-apa nih nyebut merk:D)

Kalian care banget dengan pasukan fans. Walaupun capek tetep nanggepin, ke basecamp ditemuin,  diajak foto tetep mau, beda bangetlah pokoknya.
Yaa entah perasaannya aja, atau mungkin karena sudah kenal.




Januari 11, 2016

SEJENAK

by , in
SEJENAK

kubiarkan diriku
sejenak melayang
ketika cintamu kembali menyapa

kubiarkan diriku
sejenak tersenyum
ketika matamu mencuri pandang

kubiarkan hatiku
sejenak mengembang
ketika sapamu menyentuh kedalamannya

kubiarkan hatiku
sejenak mengharu biru...memerah jambu..
ketika perhatianmu
hampir saja mencuri kembali hatiku

tapi tak kubiarkan
aku jatuh dalam pusaran cintamu

jika ada yang terluka karenanya


Januari 11, 2016

PECAHLAH

by , in
PECAHLAH


karang
pecahlah
batu
hancurlah
hati
runtuhlah
airmata
menitiklah
jiwa
tunduklah
raga
khusyu'lah
amarah

reda



Desember 11, 2015

Kubuka Seribu Pintu Hatiku Di Lawang Sewu

by , in
Kubuka Seribu Pintu Hatiku Di Lawang Sewu

It's a nice privilege,  tepat beberapa saat sebelum aku pergi ke lawang sewu ndilalah aku buka dan baca Majalah desain yang jadi paket goody bag saat Reuni arsitektur undip beberapa waktu lalu.


Dan di sana dijelaskan tentang lawang sewu ini, dari Aspek sejarah dan tentu saja arsitektur nya. 

So ketika akhirnya kaki menginjak pelataran kawasan lawang sewu sehingga menapaki semua bagian ruang nya, sudah ada bekal untuk mengamati bangunan bersejarah ini.


Tak ayal lagi, memang pantas lawang sewu ini menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang dibanggakan.  Setiap detail dan perancangannya menjadikan lawang sewu tidak saja monumental sebagai land mark  tetapi juga punya karakter yang tak kita temukan di bangunan lain.  Oleh karena antisipasinya terhadap tapak dan konsepnya yang kuat.


Saat itu arsitek yang mendapat kepercayaan untuk membuat desain adalah Ir P de Rieau. Ada beberapa cetak biru bangunan itu, antara lain A 387 Ned. Ind. Spooweg Maatschappij yang dibuat Februari 1902, A 388 E Idem Lengtedoorsnede bulan September 1902, dan A 541 NISM Semarang Voorgevel Langevlenel yang dibuat tahun 1903. Ketiga cetak biru tersebut dibuat di Amsterdam. Namun sampai Sloet Van Den Beele meninggal, pembangunan gedung itu belum dimulai. Pemerintah Belanda kemudian menunjuk Prof Jacob K Klinkhamer di Delft dan BJ Oudang untuk membangun gedung NIS di Semarang dengan mengacu arsitektur gaya Belanda. 

TAHUN DIBANGUN : 

Th. 1863-1877 (yang terbangun hanya sebagian saja dan belum resmi digunakan). Th. 1908-1913 (pembangunan secara intensif). Resmi digunakan 1 Juli 1907. 

FUNGSI BANGUNAN : 

Semula Lawang Sewu milik NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij (NIS), yang merupakan cikal bakal perkeretaapian di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka Lawang Sewu dipakai sebagai kantor perkeretaapian milik Indonesia, yaitu Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Lalu pada tahun 1949 Lawang Sewu digunakan sebagai kantor administrasi oleh KODAM IV DIPONEGORO. Pada tahun 1994 Lawang Sewu disewa oleh PT. Binangun Artha Perkasa (BAP) dan Perumka DAOP IV Semarang dalam perjanjian Memorandum of Understanding. Setelah itu Lawang Sewu kemudian ditempati oleh Departemen Perhubungan selama sekitar 2 tahun. Dan oleh karena Pajak Bumi dan Bangunan yang sangat besar, Lawang Sewu dijual ke pihak swasta. 

LATAR BELAKANG SEJARAH : 

Kota Semarang merupakan salah satu kota bekas peninggalan zaman kolonial. Terbukti masih terdapat sejumlah bangunan kolonial yang tersisa. Bangunan tersebut ada yang berada di daerah utara kota Semarang, yaitu kawasan Kota Lama, ada juga yang berada di tengah-tengah kota, salah satunya Lawang Sewu. Dimana dalam perkembangan bentuk bangunannya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan bentuk-bentuk bangunan Eropa pada masa lalu, meskipun dalam penerapan gayanya tidak sesempurna di Eropa serta waktu terbangunnya selang beberapa tahun. Nama Lawang Sewu memang tak asing lagi bagi warga Kota Semarang. Bangunan bersejarah tersebut merupakan salah satu “ tetenger “ Kota Semarang yang sangat menonjol pada daerah Tugu Muda dan berperan dalam membentuk citra lingkungan setempat. Dijuluki Lawang Sewu ( pintu seribu ) karena memiliki begitu banyak pintu serta busur-busur yang mengesankan rongga. Juga merupakan salah satu saksi bisu dari sejarah Kota Semarang yang masih berdiri sampai sekarang ini. Namun Lawang Sewu tak hanya terkait dengan peristiwa heroic pertempuran Lima Hari, lebih dari itu bangunan unik tersebut tak bisa lepas dari sejarah perkeretaapian di Indonesia. Menurut rangkuman sejarah yang disusun oleh PT KA, semula Lawang Sewu milik NV Nederlandsch Indische Spoorweg Mastshappij ( NIS ), yang merupakan cikal bakal perkeretaapian di Indonesia. Saat itu ibu kota negeri jajahan ini memang berada di Jakarta. Namun perkembangan kereta api dimulai di Semarang. Jalur pertama yang dilayani saat itu adalah Semarang-Yogyakarta. Pembangunan jalur itu dimulai 17 Juni 1864, ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Sloet Van Den Beele. Tiga tahun kemudian, yaitu 19 Juli 1868 kereta api yang mengangkut penumpang umum sudah menjalani jalur sejauh 25 km dari Semarang ke Tanggung. Dengan beroperasinya jalur tersebut, NIS membutuhkan kantor untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan administratif. Lokasi yang dipilih kemudian adalah di ujung jalan Bojong ( kini jalan Pemuda ). Lokasi itu merupakan perempatan Jalan Pandanaran, Jalan Dr Soetomo dan Jalan Siliwangi ( kini jalan Soegijapranata ). Saat itu arsitek yang mendapat kepercayaan untuk membuat desain adalah Ir P de Rieau. Ada beberapa cetak biru bangunan itu, antara lain A 387 Ned. Ind. Spooweg Maatschappij yang dibuat Februari 1902, A 388 E Idem Lengtedoorsnede bulan September 1902, dan A 541 NISM Semarang Voorgevel Langevlenel yang dibuat tahun 1903. Ketiga cetak biru tersebut dibuat di Amsterdam. Namun sampai Sloet Van de Beele meninggal, pembangunan gedung itu belum dimulai. Pemerintah Belanda kemudian menunjuk Prof Jacob K Klinkhamer di Delft dan Bj Oudang untuk membangun Gedung NIS yang mengacu arsitektur gaya Belanda. Lokasi yang dipilih adalah lahan seluas 18.232 m² di ujung Jalan Bojong berdekatan dengan Jalan Pandanaran dan Jalan Dr Soetomo. Tampaknya posisi itu kemudian mengilhami dua arsitektur dari Belanda tersebut untuk membuat gedung bersayap, terdiri atas gedung induk , sayap kiri, dan sayap kanan. Lawang sewu resmi digunakan pada tanggal 1 Juli 1907. 

KONSEP PERANCANGAN : 

Lawang Sewu, satu diantara sedikit bangunan yang mempunyai integritas arsitektur yang kuat perpaduan antara pengaruh luar ( indische ) dengan keunikan lokal yang kental dan tanggap terhadap iklim maupun lingkungan sekitar yang masih tersisa. Dari segi tampilan bangunannya gedung Lawang Sewu menganut gaya Romanesque Revival dengan ciri yang dominan yaitu memiliki elemen-elemen arsitektural yang berbentuk lengkung sederhana dan dirancang dengan pendekatan iklim setempat. Penyelesaian bangunan sudut dengan adanya dua fasade serta penggunaan menara pada gedung Lawang Sewu sedikit banyak diilhami oleh bentuk bangunan sudut kota-kota Eropa zaman abad pertengahan yang masih berkembang sampai saat ini. Secara umum gedung Lawang Sewu tidak memiliki simbol yang penting namun bila ditinjau dari skala kota atau wilayah keberadaan gedung yang terletak di tengah-tengah Kota Semarang ini, keberadaannya sangat berarti bagi pembentukan citra lingkungan dan mampu tampil sebagai “landmark” bagi Kota Semarang. Keseluruhan gedung ini merupakan karya yang sangat indah sehingga dijuluki “ Mutiara dari Semarang “. 

LANSEKAP & TATA BANGUNAN : 

Kompleks gedung Lawang Sewu terdiri atas dua massa bangunan utama. Yang di sebelah barat berbentuk “I” dengan pertemuan kakinya menghadap Tugu Muda, dan di sebelah timur merupakan massa linier membujur dari barat ke timur. Semua bangunan pada Lawang Sewu berlantai dua. Gedung Lawang Sewu terletak pada tanah relatif datar dengan view utama bundaran Simpang Lima pada sisi luarnya dan lapangan upacara di bagian dalamnya. Mengingat keberadaannya yang terletak di tengah Kota Semarang maka faktor kebisingan, debu dan polusi yang diakibatkan oleh aktivitas jalan raya sangat potensial mengganggu. Penggunaan vegetasi-vegetasi yang ada berfungsi untuk mereduksi beberapa gangguan tersebut. Dari pola tata massa yang ada dapat dilihat bahwa orientasi terhadap ruang luar diarahkan ke lapangan di bagian dalam site. Hal ini ditandai dengan dimensi yang diberikan pada lapangan memiliki porsi yang jauh lebih besar daripada ruang luar di bagian depan. Mengingat keberadaan dari gedung Lawang Sewu yang dahulu difungsikan sebagai kantor maka aktivitas pada ruang luar bukan merupakan sesuatu yang dominan dimana ruang luar tampaknya hanya difungsikan sebagai lapangan upacara terbukti dengan masih adanya tiang bendera yang masih kokoh. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, bahwa dalam proses perancangannya arsitek gedung Lawang Sewu mengadakan pendekatan terhadap iklim setempat, baik dari pemakaian bahan maupun juga rancang bangun yang kontekstual terhadap lingkungan. Hingga sampai saat ini pun kehadirannya masih relevan dan layak untuk daerah yang memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Akibat dari musim hujan tersebut maka bentuk atap yang digunakan adalah atap perisai dengan sudut kemiringan atap 45 ° sehingga air hujan dengan cepat jatuh kebawah. Penggunaan tritisan (over stack) terlihat pula pada gedung ini untuk menghindari percikan air masuk ke ruangan. Begitu juga di bagian bawah (kaki) terjadi peninggian peil lantai dari peil tanah dasar setinggi 50 cm. Sehingga banjir dapat terhindar disamping halamannya yang dibiarkan alami tanpa perkerasan sehingga air hujan dapat meresap dengan cepat kedalam tanah. Jalur pedestrian pada ruang luar gedung ini tampak kurang dominan. Hal ini disebabkan ruang-ruang yang ada telah dihubungkan melalui koridor-koridor yang ada yang juga berfungsi sebagai teras pada bagian dalam atau sisi dalam gedung ini. INTERIOR & TATA RUANG DALAM : • Pada daerah pintu masuk diapit oleh dua menara yang pada bagian atasnya membentuk “topola” persegi delapan berbentuk kubah. Bukaan pada pintu masuk merupakan pintu berdaun ganda dengan panel tebal dan kedap yang terbuat dari kayu. 

Di atas pintu terdapat bukaan untuk boventlicht. Jendela dengan ambang atas berbentuk lengkung dan ambang bawahnya tidak disanggah. Tipe jendela yang digunakan adalah jendela ganda dengan krepyak dengan ukuran skala yang demikian tinggi ± 3 meter dengan ukuran lebar ± 2,5 meter yang berfungsi untuk memaksimalkan udara yang masuk ke dalam ruangan. Selain itu ukuran seperti ini juga dapat memberi kesan megah dan monumental. 
• Untuk lantai bangunan dilapisi marmer cokelat dan hitam, serta keramik putih kusam berukuran 30 x 30cm baik pada ruangan dalam maupun selasar dengan lebar selasar 1,5 meter yang menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. 
• Pola sirkulasi di dalam ruangan adalah sirkulasi linier serta hubungan antar ruang adalah langsung yaitu dihubungkan dengan pintu-pintu berdimensi lebar. Sedangkan pola sirkulasi antara ruang satu dengan ruang lain dihubungkan dengan pintu berukuran sedang dengan tinggi 2 meter dan lebar 1 meter dengan penataan ruang berpola grid. 
• Besaran ruang yang ada pada bangunan Lawang Sewu berkisar antara 12m² sampai 30 m². Ruang-ruang tersebut berfungsi sebagai ruang kantor dan ruang pertemuan, sedangkan pada bangunan sebelah kiri pada lantai bawah terdapat sebuah ruangan dengan lebar ruang 6 x 10 meter yang dilengkapi pintu pada ujung sebelah barat yang menghubungkan dengan ruang lain dan basement. 
• Di bagian tengah ruangan (lobby) terdapat tangga naik menuju lantai dua dengan ukuran lebar tangga 6 meter yang terbuat dari beton dan dilapisi tegel warna abu-abu. Pada bagian bordes terdapat jendela kaca patri berukuran 2 x 3 meter yang dihiasi dengan hiasan bunga-bungaan berwarna hijau, kuning dan merah. 
• Sedangkan untuk elemen ruang seperti perabotan sangat jarang dijumpai mengingat gedung ini sudah lama tidak digunakan.

SISTEM STRUKTUR :

• PONDASI : Pondasi yang digunakan pada gedung ini adalah pondasi setempat yang terbuat dari beton yang ditanam sedalam 125 cm dari muka tanah asli. Sedangkan di sekeliling bangunan diberi pondasi batu kali. Di bawah pondasi diberi lantai kerja setebal 50 cm. Pondasi beton yang digunakan diprediksikan masih belum menggunakan tulangan karena dimensi lantai kerja yang digunakan hampir di seluruh luasan bangunan relatif sangat tebal. Tetapi bila dilihat dari konstruksi kuda-kuda yang digunakan pada gedung ini sudah diterapkan bahan dari baja. 
• KOLOM : Dilihat dari dimensi kolom yang digunakan pada gedung ini yang relatif tebal, maka dapat diprediksikan masih belum menggunakan tulangan melainkan hanya terbuat dari batu bata yang disusun dalam sistem pasangan dua bata dengan ukuran 60x80 cm. 
• BALOK : Menggunakan baja profil tipe “I” yang dipasang melintang, sedangkan pada arah memanjang terdapat pula balok yang terbuat dari kayu. 
• DINDING : Ada 2 jenis dinding yang digunakan yaitu dinding pemikul dan dinding masif. Pada dinding bagian luar yang berhubungan langsung dengan beban kuda-kuda dimensinya lebih besar daripada dinding yang ada di bagian dalam yang hanya berfungsi sebagai dinding pemisah antar ruangan. 
• KUDA- KUDA : Kuda-kuda yang digunakan terbagi menjadi 2 jenis yaitu kuda-kuda baja dan kuda-kuda kayu. Secara garis besar gedung ini terbagi atas dua bentuk massa bangunan yaitu massa bangunan yang berbentuk “L” dan massa bangunan yang berbentuk “I”. Pada massa bangunan yang berbentuk “L” sudah menggunakan kuda-kuda dari baja. Sedangkan pada massa bangunan yang berbentuk ‘I” masih menggunakan kuda-kuda dari kayu model kuda-kuda gantung, tipe kuda-kuda Belanda. Atap yang digunakan adalah limasan dengan majemuk yang ditutup dengan genteng, dengan sudut kemiringan atap kurang lebih 45º. 

SISTEM UTILITAS :

• AIR BERSIH : Air bersih diperoleh / diambil dari sumur besar di luar site yang langsung di pompa menuju tandon yang berada di atas bangunan menara kembar kemudian baru disalurkan ke seluruh bangunan (sistem down feet). 
• AIR KOTOR : Air kotor langsung disalurkan keselokan yang ada di sekitar site sehingga tidak menggunakan tempat penampungan atau bak kontrol dimana air tersebut dialirkan melalui pipa yang ditanam di dalam tanah. 
• AIR HUJAN : Saluran air hujan dari atap di tampung pada talang terbuka dengan ukuran lebar ± 40 cm kemudian disalurkan melalui pipa tertutup ke bawah tanah yang berada di basement yang kemudian air tersebut dipergunakan kembali setelah diproses. Sedangkan pada tiap-tiap lantai di bagian selasar diberikan aliran-aliran dari beton untuk menampung air hujan yang kemudian dibuang ke bawah tanah melalui selokan terbuka dari beton dengan ukuran lebar 40 cm. Untuk drainase air hujan pada bagian ruang luar umumnya menggunakan peresapan setempat walaupun ada juga selokan-selokan kecil terbuka yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengalirkan air hujan yang jatuh dari atap melalui talang yang ada. Salah satu hal yang menarik dari gedung ini ialah adanya saluran penangkal banjir yang dapat terlihat dengan jelas. 
• MEKANIKAL : Instalasi listrik diperoleh dari PLN yang disalurkan melalui gardu induk kemudian selanjutnya disalurkan ke masing-masing massa bangunan. Jaringan kabel dibiarkan kelihatan atau tidak ditanam ke dalam tembok melainkan di tempel di balok dan kolom bangunan. FISIKA BANGUNAN Pada musim kemarau pada daerah yang beriklim tropis, panas matahari kadang berlebihan sehingga menimbulkan hawa panas pada suatu ruangan. Bukaan-bukaan pada gedung Lawang Sewu dibuat cukup lebar dikarenakan ruangan-ruangan yang ada di dalamnya cukup luas. Sistem pencahayaan yang digunakan pada gedung ini terdapat 2 macam, yaitu pencahayaan alami dari jendela-jendela dan boventlicht yang terdapat pada setiap ruangan sedangkan yang kedua adalah pencahayaan buatan yaitu instalasi listrik dari PLN. Pemanfaatan pencahayaan alami pada gedung ini sangat maksimal terbukti dengan banyaknya terdapat bukaan-bukaan (pintu, jendela, dan ventilasi) yang berukuran luas. Sedangkan untuk pencahayaan buatan digunakan lampu bohlam dan lampu neon dengan warna cahaya lampu putih sesuai dengan warna bangunan yang hampir semua berwarna putih untuk mengesankan formal sebagai bangunan perkantoran dan juga merupakan ciri khas bangunan arsitektur Belanda. Dalam hal pengaturan sirkulasi udara, sangat diperhatikan kondisi iklim setempat yaitu iklim tropis yang diwujudkan melalui penerapan prinsip ventilasi silang dan peninggian langit-langit. Pada beberapa tempat pada bubungan bangunan ini terdapat menara kecil yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus berfungsi sebagai estetika yang dapat menambah kesan keanggunan dari bangunan ini

Post Top Ad