improving writerpreneurship

Post Top Ad

Januari 14, 2016

Wisata Mangrove Di Kota Demak

by , in
Wisata Mangrove Di Kota Demak


Siapa sangka ternyata di Demak ada wisata mangrove-nya juga!
Duh, ternyata jalan-jalan ke sana sini, ke mana-mana tapi malah lupa dan nggak sempat jalan-jalan di sekitar tempat kita tinggal :D

Wisata Mangrove ini termasuk dari sepuluh tempat yang kudu dikunjungi di Demak nih. Letaknya di Wonosari Sayung (berada di pertengahan antara Semarang dan Demak) Persisnya dari jalan Raya Semarang-Demak Km. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak belok saja  ke arah kiri. Kemudian susuri sungai sepanjang hampir tiga kilometer ke arah laut. Sampai deh :D
Mangrove
Supaya nggak kena pasang, sebaiknya datang pagi sekitar jam enam. Kalau sampai terjadi pasang,  kapal atau perahu tidak bisa menyusuri kawasan hutan mangrove dengan maksimal. Sehingga pemandangan indah di sana tak bisa kita nikmati sampai puol. Gitchu. 
Terus, kalau kesiangan pulang trip naik perahu atau kapalnya, bisa-bisa perahu kandas sebab air surut. Walaupun sebenarnya kalaupun kepepet misalnya,  para pemandu yang mengemudikan perahu atau kapal tetap bisa sih mencarikan jalan agar bisa kembali ke daratan. Biasanya melewati perairan yang biasa digunakan nelayan untuk memancing. 
Mangrove
 Sewa perahu atau boat-nya berkisar antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,-
Atau bisa juga hanya dengan berjalan-jalan di sepanjang setapak dan jembatan. Cuma parkir motornya lumayan jauh sih. Jalur motor ke hutan mangrove hanya berupa jalan setapak yang dibeton selebar satu meter, dan kanan kirinya langsung laut.  So,  naik motornya musti  pelan-pelan supaya tidak nyemplung masuk ke laut. 
Ada banyak sekali burung-burung bangau dan  blekok sawah yang putih tampak beterbangan di kawasan wisata ini. Seru deh pasti! Sensasional! Aih, seandainya burung itu  bisa buat souvenir lho:D
Mangrove
Selain pesona hutan mangrove dan burung putihnya, kita juga bisa melihat langsung  ikan blodog yang unik karena kadang melompat seperti kodok. Baleopthalmus boddarti ini merupakan salah satu penghuni tetap habitat mangrove.
Mangrove
Jangan lupa untuk ziarah juga ke makam  ulama besar bernama Syeikh Mudzakir di tengah laut dekat kawasan mangrove Morosari ini. Beliau pejuang kemerdekaan dan ulama besar di jamannya, sekitar 1900-1960-an.   Hutan Mangrove  di Desa Tambaksari  ini hanya menyisakan lima  keluarga yang masih keturunan Syekh Mudzakir. Karena  pada tahun 1998 Desa Tambaksari terkikis abrasi air laut yang menyebabkan  80 lebih keluarga harus pindah.

Yuk wisata mangrove ke Demak! ^_^
#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Januari 14, 2016

Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

by , in
Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

Memang Abraham Maslow sudah paling bener deh. Memang kebutuhan pokok kita ya pakan alias pangan, sandang, papan. 
So yang sekarang-sekarang hits juga tempat-tempat makan juga fashion alias OOTD. Iya nggak sih? 
Tiap kita berkunjung ke mana pun juga pasti yang ditanyakan adalah apa makanan khas nya nih? Mana tempat makan paling uhuy? Hehe. 


Nah, kalau teman-teman jalan-jalan ke Demak, jangan khawatir ya. Di sini juga sudah ada banyak tempat makan kok, yang yach lumayan representatif :
Berikut ini beberapa alternatif kuliner dan tempat-tempat yang menyediakannya.
Rumah Makan Rahayu yang berada dekat kawasan alun-alun ini mungkin merupakan tempat legendaris dan paling terkenal. Masakan andalannya tentu saja garang asem khas Demak. Tempatnya yang strategis, tempat parkirnya yang lumayan luas serta masakannya yang lezat menyebabkan RM Rahayu sering menjadi acuan pertama kalau ada yang menanyakan tempat makan di Demak.
Tempat Makan di Demak
Termasuk yang lumayan besar dan lahir sejak lama sebenarnya adalah Rumah Makan Agung yang ada di jalan utama, persis  setelah gerbang kota Wali. Tapi sekarang sayangnya sudah beralih fungsi jadi minimarket. Hiks. RM Agung says goodbye :(
Tempat Makan di Demak
Selain garang asem, ada pecel lele yang menjadi kuliner andalan khas Kota Wali, meskipun di kota-kota lain masakan ini juga banyak tersedia.  Warung makan Jajar yang juga berada di jalan utama kota Wali menyediakan beraneka ragam masakan Jawa yang lezat dan harganya terjangkau.
Tempat Makan di Demak
Oh ya, jangan lupakan bakso balungan sebagai kuliner yang terkenal di kota Wali. Sebagian warung bakso maupun soto ini ada di dalam arena pujasera dekat taman parkir Masjid Agung, sebagian lagi tersebar di beberapa tempat. Seperti bakso kumis dan warung Wijaya Kusuma dekat pom bensin kota,  serta bakso Sanggar terkenal dengan kelezatannya yang ada dekat gerbang kota Demak.
Tempat Makan di Demak
Salah satu restauran yang jenis masakannya komplit, dari yang khas Jawa, sea-food alias makanan dari hasil olahan ikan laut, sampai dengan yang modern-modern, ada persis di depan terminal kota Demak. Sarwo Eco, meski harga masakannya lumayan tinggi menurut ukuran kota kecil ini, tetapi selalu ramai dikunjungi.
Tempat Makan di Demak
Seperti juga kota-kota lain, selalu ada tempat makan yang menyajikan makanan cepat saji seperti fried chicken, burger dan semacamnya. Ada beberapa restoran yang ada di pusat kota, seperti Sultan Fried Chicken depan Rumah Sakit Umum Demak, Falia Resto depan BRI, dan  Quick Chicken dekat pom bensin kota.
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan masakan ayam tapi tidak dalam bentuk kremesan, bisa coba ayam bakar salju. Konon, resepnya diimpor langsung dari bumi Parahyangan. Warungnya terletak dua ratus meter-an dari RM Agung.
Tempat Makan di Demak
Nah, kalau menginginkan steak memang agak susah nih di sini. Tetapi ada juga tempat makan yang menyediakannya. Letaknya agak jauh dari pusat kota, mlipir sedikit ke jalan lingkar alias ring road, kita akan ketemu restoran Mewah. Ternyata Mewah itu akronim dari kata Mepet Sawah, karena letaknya memang ada di tepi sawah. Tapi justru pemandangannya segar dan menyejukkan.
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan kudapan di tengah perjalanan, sesuatu yang tidak berkuah dan aman dibawa, kita tinggal pilih saja berbagai aneka roti yang dijual di deretan toko roti di jalan utama kota Wali ini.
Tempat Makan di Demak

Yang suka makan ikan sambil mancing, bisa juga ke beberapa pemancingan di Demak lho.

Ayo ke Demak dan makan-makaaaan ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Gebyuran Di Niagara

by , in
Gebyuran Di Niagara


Jangan salah ya. Ini bukan Niagara yang di sana  itu lho. Ini kolam renang Niagara  di kota Demak.  :D

Letak kolam renang Niagara ini dekat dengan  pusat kota, butuh  lima menit saja untuk mencapai lokasi kolam renang yang berada di tepi jalan Bayangkara Lama.  Bisa diakses dari jalan Bayangkara Lama,  bisa dicapai dari Jalan Kyai Jebat. 

Anak-anak selain suka wisata alam juga hobby banget lama-lama gebyuran di sini. Ada dua jenis kolam sih,  yang lebih dalam untuk remaja dan dewasa. Sedangkan anak-anak bisa bermain air dan berenang di kolam yang nggak dalam.
dua jenis kolam
dua jenis kolam
Paling suka anak-anak tuh luncuran. mereka lari-lari naik ke gazebo yang berjejer di tengah-tengah kolam. trus seluncuran deh, byur!

luncuran
Seluncuran yang ada di kolam dewasa tentu saja lebih panjang  sebab tower dan  gazebonya lebih tinggi dibandingkan dengan  yang ada di kolam anak-anak. Setelah agak besar sekarang, anak-anak suka nyobain juga seluncuran dari situ. 
Aku kalau pas nggak ikut nyebur, duduk-duduk aja di  gazebo bareng  para penunggu  lainnya. Ngobrol, ngamatin anak-anak yang bersenang-senang, atau kadang meneruskan baca buku yang sedang bikin gandrung. 
Niagara Demak
Ada lumayan banyak tempat untuk berteduh di sini lah.  Tidak seluruhnya  berupa saung dengan atap joglo, ada juga yang  hanya  berupa semacam bentuk halte.
Niagara Demak
selalu penuh di hari libur
Meja bundar dengan payung  dan kursi-kursi yang mengelilinginya? Ada juga lah.  Karena letaknya  berdekatan dengan kolam, kita jadi bisa ikut merasakan  segarnya cipratan air kolam.

Niagara Demak
Kalau mau yang lebih teduh lagi dan agak jauh dari kolam, kita bisa menikmati makan dan minum di kafe yang ada di  bangunan sebelah barat kolam.
Niagara Demak
kafe, tampak dari kejauhan
Kami  menghabiskan waktu usai kelelahan dan kelaparan setelah seharian berenang  di kafe ini. Harga makanan dan minumannya terjangkau, meskipun macam alias pilihannya memang tidak begitu banyak.


Yuk gebyuran di Niagara 


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Tilik Museum Masjid Agung Demak

by , in
Tilik Museum Masjid Agung Demak


Buat yang sudah pernah mengunjungi Museum Masjid Agung Demak di masa dulu, mungkin bisa melihat bahwa isi dari museum baru ini sama sebenarnya. Ada  prasasti, miniatur masjid, beberapa gentong dan bedug kuno, serta beberapa serat. Tambahannya adalah beberapa  benda besar yang dulu tidak bisa masuk ke ruangan museum yang  sempit, sekarang bisa ditaruh dalam ruangan baru. Ada  serpihan soko tatal karena besar dan panjang yang dulunya diletakkan terbujur di seberang selatan museum mini ini, dipagari besi tanpa pengaman kaca dan semacamnya sehingga  berhubungan langsung dengan udara luar dan  terancam semakin rusak. Kini lebih aman dan terawat. 
Museum Masjid Agung Demak
Sayangnya  secara arsitektural, letak dan bentuk museum baru ini  sesungguhnya kurang sesuai. Mengurangi ruang pandang bagi Masjid Agung sebagai bangunan utama. Desainnya pun tidak spektakular, kurang selaras dengan masjidnya.

Sudah kadung berdiri, mau diapain?:D
Bw, berikut beberapa arefak dan peninggalan Wali Songo serta kerajaan Demak yang ada dalam museum MAD ini.

Masjid Agung Demak
Bagian yang sudah rapuh dari empat soko guru diamankan di dalam museum ini. Kita juga bisa melihat serpihan soko tatal yang sebagian juga sudah diangkut ke sini. Meskipun jika kita naik ke bagian dalam atas masjid, soko tatal asli masih bisa kita lihat dari atas.
Peta Masjid Agung Demak
Peta kompleks Masjid Agung Demak berikut kompleks makam dengan nama-namanya ada di dalam museum. Bersebelahan dengan bagan silsilah Wali Songo dan silsilah Sultan Fatah.
Masjid Agung Demak
Kalau di museum lama dulu ada satu miniatur. Kini ada  dua miniature Masjid Agung Demak. Miniatur baru ini menyerupai bentuk masjid dalam kondisi yang lebih baru.
Koleksi Masjid Agung Demak
Mau tahu seperti apa perkembangan fisik masjid dan lingkungannya, kita bisa melihat satu sisi dinding museum bagian barat. Ada  gambar dan foto-foto Masjid Agung Demak dari masa ke masa, sejak awal didirikan hingga mengalami beberapa kali renovasi sampai dengan saat ini.
Gentong Kong Demak
Jangan terkejut kalau menemukan sekelompok orang yang bergerombol  di sisi timur, dekat pagar masuk makam. banyak orang  antri untuk bisa meminum air dari dalam gentong yang diyakini bisa mendatangkan berkah atau semacamnya. (Wallahu a’lam bishshowab) Konon gentong ini   berasal dari Cina, asal putri Campa, ibundanya Sultan Fatah.
Batu Besar di Masjid Agung Demak
Selain gentong, ada juga batu-batu besar  dengan cekungan di atasnya. Bentuk-bentuk serupa bisa kita temui berjajar di kolam antara masjid dan museum, yang dulu digunakan sebagai tempat wudhu.
Museum Masjid Agung DemakAda juga dipajang serat-serat peninggalan Wali Songo dan Sultan Fatah dan mushaf Alquran tulisan tangan yang ukurannya lumayan besar. 

Yuk Tilik Museum Masjid Agung Demak

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

by , in
Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

Travelling sudah menjadi life style dan gaya  hidup baru yang terus menjamur dari hari ke hari. Nggak ada salahnya ya kan kalau saya mempromosikan kota kecil saya untuk dikunjungi lebih banyak lagi traveller dari seluruh dunia. Ahay...

Nah, ini dia Sepuluh Tempat Yang Kudu Dikunjungi Di Demak

1. Masjid Agung Demak
Ini yang paling utama dan paling wajib kudu didatangi.
Rasakan energi di dalamnya. Nikmati kesyahduan saat ruku dan  bersujud di dalamnya. Amati dan kagumi arsitektur vernakularnya juga  soko tatal yang ajib, detail di  tiang majapahit di terasnya, detail pintu bledheg, detail di piring campanya, dst.

Jangan lupa berziarah ke makam-makam Sultan di kawasan Masjid Agung ini. Serap pelajaran dan teladani kepahlawanan, semangat syiar dan kebijaksanaan dakwah para ulama pendahulu ini.


2. Museum Masjid Agung Demak
Di bangunan ini segala peninggalan dan artefak yang tersisa dari kerajaan Islam pertama di tanah Jawa ini disimpan, dirawat untuk dinapaktilasi dan diambil pelajaran sejarah serta diserap  inspirasinya.

3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang menyebarkan ajaran Islam Rahmatan Lil alamiin  dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Beliau menyisipkannya melalui seni dan  budaya seperti tembang-tembang Jawa dan wayang. Makamnya berada sekitar empat kilometer dari masjid Agung Demak, di daerah Kadilangu.
4. Wisata Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang, bahkan penduduk pribumi Demak sekalipun, yang belum mengetahui adanya wisata ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Burung-burung bangau putih menjadi pemandangan indah selain juga sunset alias matahari terbenam yang menggetarkan hati di setiap senjanya.
mangrove demak
5. Tradisi Syawalan Di Pantai Moro
Seminggu  sesudah hari raya Idul Fitri, orang-orang dari banyak daerah berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan sedekah laut dan juga perlombaan perahu dayung. Tradisi ini disebut sebagai tradisi Syawalan, ada juga yang menyebutnya sebagai Lomban.
moro demak
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga memiliki kekayaan lokal yang berasal dan terinspirasi khasanah kearifan lokal. Berbagai motif batik yang mengambil stilasi dari berbagai hasil alam daerah dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak ini diproduksi sendiri oleh putra daerah. Wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan batik ini dari bahan mentah hingga jadinya, sekaligus bisa berbelanja di sana.
batik demak
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak bisa didapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun wisatawan bisa juga mendatangi langsung sentra kerajinan untuk bisa melihat dari dekat proses pembuatannya. Dan tentu saja melihat lebih banyak lagi pilihan untuk bisa dibeli.
sentra kerajinan demak
8. Sentra Kerajinan Rebana
Rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi dan kebanggaan  Demak, selain tembang dan wayang. Di sentra kerajinan  ini kita jadi mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Nama, fungsi dan juga filosofinya. Hasil produksi ini ternyata juga dikirim ke seluruh pelosok Indonesia, termasuk Kalimantan dan Papua.
rebana
9. Wisata Agro Jambu dan Belimbing
Mungkin banyak orang sudah mafhum jika belimbing merupakan kuliner khas Demak, sebab Sunan Kalijogo pun mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Di daerah Betokan, wisata agro buah belimbing dan buah jambu citra ini kemudian dikembangkan.
wisata belimbing
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Haji atau bulan Dzulhijjah. Di malam sebelum hari Idul Adha, tanggal 9 Dzulhijjah, arak-arakan tumpeng songo digiring dari pendopo  kabupaten menuju masjid Agung Demak. Usai rangkaian acara pengajian dan sebagainya, para pengunjung turut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Pada keesokan harinya, tanggal 10 Dzulhijjah usai sholat Idul Adha, puncak acara grebeg besar berlangsung. Para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung menuju makam Kadilangu untuk melakukan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.


Yuk mari wisata ke Demak ^_^


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 13, 2016

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

by , in

Pemancingan Bule Yang Tak Ada Bule-nya

Seneng banget begitu tahu ada tempat makan baru lagi di kota kecilku. Serasa isyarat bahwa kota makin maju dan banyak yang harus dicobai, dirasai dan dijelajahi. Ahay. 

Pemancingan Bule Wonosari namanya. Bisa dijadikan destinasi tambahan lho kalau  berkunjung dan keliling kota Demak untuk menikmati beberapa destinasi ataupun momen–momennya yang berharga.
Dekat kok. Cuma butuh sepuluh sampai  lima belas menit perjalanan dari pusat kota Demak. Pemancingan Bule ini berada satu jalur dengan pemancingan Brubus. Dari tepi jalan, kita bisa melihat plang papan nama pemancingan.
Pemancingan di Demak
Karena tempatnya yang lebih menjorok ke daerah yang lebih dalam, jadinya pemancingan Bule ini cenderung lebih tenang.  Segala keriuhan, berisik dan polusi kota seolah teredamlah di sini. 
Asyik aja waktu lihat ada lukisan grafiti di bagian dinding-dinding bangunan paling depan. Dengan warna-warni yang cerah seolah membangkitkan mood bahagia kita. 
Pemancingan di Demak
Ada ada area makan dengan kursi-kursi ukiran jepara dengan meja makan, mungkin untuk pertemuan yang bersifat lebih resmi atau mereka yang enggan melepas sepatu jika harus lesehan.
Di bagian dalam ada  saung-saung yang berdiri di atas kolam-kolam ikan. Ada dua  saung utama di area tengah ini.  Yang paling panjang membujur barat timur. Sedangkan saung satunya lagi membujur utara selatan.
Pemancingan di Demak

Pemancingan di Demak
Segar sekali mata saat menabrak pemandangan  kebun jambu yang lebat di sisi barat kawasan pemancingan.  Langit biru dan air kolam yang menghijau oleh bayangan pohon jambu seolah bertemu di ujung cakrawala.
Pemancingan di Demak
Dekat area makan utama yang bersisian dengan kolam ikan sisi barat ini terdapat area makan yang membentuk aisle alias lorong. Cocok buat mojok dan pacaran tuh. *tapi nggak punya pacar piye?:D
Pemancingan di Demak
Anak-anak pasti senang sekali diajak ke sini karena pemancingan Bule juga menyediakan ayunan di arena play ground di sisi selatan kawasan.
Pemancingan di Demak
Kawasan pemancingan sangat sejuk dan teduh karena  dinaungi oleh pohon-pohon jambu dan belimbing yang merupakan vegetasi khas Demak Kota Wali.
Pemancingan di Demak
Di area makan sisi selatan, berjajar meja-meja pendek dengan area yang semi terbuka, sehingga pemandangan kolam dan kebun jambu bisa dinikmati dengan leluasa.
Pemancingan di Demak
Pemancingan di Demak
Ada juga area makan yang bisa diperuntukkan untuk pertemuan-pertemuan dengan satu bagian dinding barat seolah sebagai  focal point-nya. Letaknya paling barat kawasan. Kapasitasnya untuk lebih banyak orang dalam satu ruangan.
Pemancingan di Demak
Sayangnya nggak ada bule-nya tuh Pemancingan Bule. Ih. Yang ada bulik :D

Yuk ke Demak ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 13, 2016

Napak Tilas Dan Teladani Sunan Kalijaga

by , in
Napak Tilas Dan Teladani Sunan Kalijaga

Langit cerah, angin berhembus lembut menyambut kedatangan anak-anak peserta pesantren kilat yang datang ziarah ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Setiap liburan memang pesantren kami menyelenggarakan pesantren kilat untuk anak-anak sekolah. Di penghujung sanlat yang berlangsung seminggu itu ditutup dengan ziarah dan rihlah.

Makam Sunan Kalijaga selalu ramai dikunjungi peziarah, apalagi kalau pas musim liburan.  Sunan Kalijaga  lahir sekitar tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia merupakan putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Salah satu dari Wali Songo ini terkenal karena keunikannya.  Selain pernah mempunyai pengalaman kelam sebagai begal, meskipun harta rampasan dan curiannya diberikan pada  wong cilik dan orang tak mampu, beliau juga pernah berjaga alias bertapa di kali (sungai) menuruti titah gurunya. Tidak bergerak sedikitpun sampai akhirnya sang guru yang tadinya pergi meninggalkannya itu kembali. Dan menemukan Raden Sahid dalam keadaan berjanggut, berjenggot, gondrong dan berlumut.
Sunan Kalijaga
Selain itu Sunan Kalijogo juga sangat kreatif serta menghadirkan gebrakan-gebrakan dalam mengemban tugasnya sebagai pendakwah. Beliau memasukkan ajaran-ajaran islam lewat tembang-tembang Jawa dan juga mempopulerkan lagu Lir Ilir. Karena ada versi yang menyebutkan beliau sebagai penggubah lagu tersebut, namun ada versi lain yang menyatakan lagu itu sesungguhnya digubah oleh gurunya yaitu Sunan Bonang sedangkan Sunan Kalijogo yang mempopulerkan. Demikian antara lain caranya untuk menarik perhatian dan simpati dari masyarakat. Bahkan Sunan Kalijogo menginisiasi adanya wayang kulit yang dalam lakonnya banyak memuat filosofi dan ajaran Islam yang luhur.
Tak ayal Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang sangat merakyat. Tak hanya wong cilik yang gemar mendengar wejangan beliau, namun kaum bangsawan dan cendekiawan pun simpati pada beliau. Cara beliau mensyiarkan agama Islam yang disesuaikan dengan keadaan dan zaman menunjukkan sikap tolerannya. Namun begitu Sunan Kalijaga juga dikenal sangat kritis.

Peninggalannya secara fisik yang terkenal antara lain soko tatal, jimat kalimasada dan baju antakusuma. Juga serat-serat antara lain Suluk Wijil dan Suluk Linglung. Beberapa benda pusaka ini dijamas alias dicuci setahun sekali saat  Grebeg Besar.

kalijogo
Dekat area makam, terdapat masjid yang konon dibangun Sunan Kalijaga pada suatu malam dan selesai malam itu juga, sebelum dilaksanakan shalat Subuh berjamaah pada tahun 1479 M. Wallahu ’alam bishshowab. Menurut prasasti yang tersimpan di sana, masjid ini mengalami renovasi pertama kali pada 1564 M oleh Pangeran Wijil.

Selesai ziarah, anak-anak  memanjakan mata mereja untuk menikmati pernak pernik di sepanjang lajur dari areal taman parkir sampai ke areal makam, di mana berjajar kios-kios menjual berbagai baju muslim dengan aksesorisnya juga bermacam-macam cendera mata.

Terdapat juga rumah petilasan serta peninggalan yang kini dihuni oleh keturunan dan kerabat beliau. Terdapat pula madrasah yang berada di sisi selatan musholla. Di musholla itu setahun sekali kami mengadakan haul simbah canggah dari garis ayah ada yang punya keterkaitan dengan keluarga keturunan sini. Wallahu a'lam bishshowab. 


Yuk ke Demak ^_^


#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Post Top Ad