improving writerpreneurship

Post Top Ad

Juli 12, 2020

Zoominar Leiden FieldNote: Penelitian Sastra

by , in
Zoominar Leiden FieldNote: Penelitian Sastra


Baca juga:
Zoominar Riset Etnografi
Menulis Riset dengan Metoda Etnografi


Zoominar Penelitian sastra Studi s3 leiden, topik disertasi infrastruktur sastra di sumbar Aspek/elemen/faktor/institusi yg mendukung sastra di sumbar Penerbitan, komunitas,lembaga, toko buku Pdktn sosiologi sastra Mekanisme pelarangan karya sastra di ind Lanjutan riset sblmnya

Riset thd anomali, ada yg mestinya dilarang tp bisa lolos sensor. Menyasar penulis,penerbit, badan sensor, gmn bisa lolos sensor Mengkombinasikan dg bidang lain, dlm penelitian sastra. Misal sosiologi, psikologi,dll Peluang2 riset etnografi utk sastra utk bs diajukan u/ funding
Sastra2 daerah hrs diketahui ekosistem/medan wilayah kajian Redefinisi etnografi: empirik Analisis data scr holistik Data alamiah, mengalami gejala scr empirik sehari2 Instrumen Induktif berdsr data di lpgn Sejak 66 novel terbit 70an ttg pembunuhan masal 65 Tdk byk yg nulis

Sblm terbit sbg buku, diterbitkan berkala via koran. Test ombak Gmn cara membuka jalan utk interview narsum2? Via email yg didpt dr dewan kebudayaan Ada narsum yg tdk biasa dg teknologi, didatangi Utk hbgi penerbit, Lembaga sensor/kejaksaan agung: dikenalkan via kolega
Cerita2 dr berbagai narsum bisa berbeda2 krn perspektif, emosionil. Krn byk dinamika. Apalagi berkaitan dg pencapaian, mslh2. Peneliti hrs bisa memilah, mengklaim, mendudukkan seobyektif mungkin
Jk narsum sdh dikenal dg baik, gmn cara memilah yg subyektif Pahami dinamika yg tdk muncul, lakukan interpretasi, penetrasi Tenaga yg pendek, bisa diakomodir dg meneliti hal2 yg lokal Krn indonesia luas, berbeda2 dukungan di msg2 daerah hrs scr arif bijak utk pahami mslh seni
Bisa juga justru mengambil manfaat dr subyektifitas, krn berpeluang byk dlm melakukan riset Tantangan dan cara dealing Berkenaan dg konsen, etika penelitian. Consent is a bit overrated Narsum cenderung jaga jarak Kesampingkan sdkt ttg etik
Bandung sbg pivot Narsum2 lain tersebar di byk tempat Perjalanan melelahkan, jadwal padat, hrs dinamis pindah2 Dr bekasi hrs ke banyumas, hampir tdk ketemu narsum, krn mobil ditabrak, ada insiden aneh (kok jd serem) Tjd sering banget. Wew
Yg paling pnting adl infrastruktur Karya sastra pernah menjamur dan dibaca setiap org pd suatu masa Kuncinya sokongan negara yg kuat thd infrastruktur sastra Jgn melulu fokus nulis sastra yg kanon. Karya2 periferil, populer perlu diberi perhatian besar Egaliter kesusastraan
FLP pernah mengisi kekosongn Gramedia sdh pernah bikin terobosan dg teenlitnya Penuhi hasrat kebutuhan pembaca Tobuk dalam pasar,terminal Bukti teman2 di daerah2 butuh Karya populer jd batu loncatan utk menarik minat baca Komunitas sastra mendedikasikan diri,meski blm byk dkgn

Ada gak konflik politik sosial dlm penggalian data? Sastra py kemerdekaan lbh luas Krn py kecenderungan ttt, pengaruh pd yg diteliti. Selera, pdgn2 tertentu Scr ideal, peneliti tdk hrs dipengaruhi kepentingan2 tertentu

Berusaha obyektif dan bebas nilai Ada yg dijuluki penulis rakyat, karyanya dinikmati oleh byk pembaca. Dokumen sosial yg mencatat byk kelokalan daerahnya Riset2 thd tema khusus daerah, didukung residensi komite buku Utk memahami lbh jauh, jd jwbn,penghargaan kebudayaan2
Persoalan yg perlu dituntaskan bgm mengapresiasi Karya2 yg sdh ditulis dg cukup baik Salah satunya dg melakukan riset2 thdnya Mengangkat nilai2 di sekitar penulis, pandangan dunia penulis yg dipengaruhi dunia sekitarnya, refleksi thdnya

Kajian menarik ttg UU minangkabau 20. Dipakai, py urutan pewarisan pengetahuan, perlu penelitian historis, etnografi Masih adakah yg berlaku, hrs dillihat di lpgn Byk peluang industri kreatif bs diangkat Batik iluminasi naskah manuskrip Alat musik promosi kebudayaan Indonesiana

Another study: Literatur kuliner sunda, sdh inheren dlm kebudayaan sunda, tp dlm sastra jarang Krn namanya terkait dg keterbukaan seksual Masy sundanya cenderung merdeka, tampak dr kulinernya
Utk mencari tahu apakah novel narsum itu otobiografi, periset bertanya pd saudara kembar penulis. penulis menyangkal pdhl saudara kembarnya bilang itu real Respon: merangkul 2 info yg berbeda. Analisis2 apakah krn ada trauma dst Terkait bias, berusaha inklusif Cek dan ricek

Strategi dpt info sahih, tdk bs lgs konfrontasi Perlu narsum lain utk mendukung atau lainnya Info bisa beda bhkn oleh org2 yg terlibat peristiwa yg sama Hargai, posisikan sesuai konteks Jaga jarak Kemukakan argumen Kelebihan peneliti,menyisir, mlipir
Pak ahmad tohari pakai strategi mlipir, tdk mau nyinggung Sbnrnya sdh analisis teks dulu sblm riset. Tp begitu diubah kajiannya (krn proposal ditolak), maka justru memgambil jarak dr analisis teks Celah yg disediakan adl proses kreatif

Analisis sastra sdh jenuh Kebaruan dr celah proses kreatif Riset yg sdh ada:Larangan buku, tp melihat censorship dr luar, cenderung hitam putih Kompleksitas pelarangan terbilang baru. Novelty nya di kompikasi Bukan perkara oposiai biner korban pelaku Berkelindan dlm prosesnya

Kebaruan: melihat scr komprehensif, keterkaitan satu sama lain antara tobuk, penerbit, penulis,lembaga bhs dll Bgm bekerja dan saling kontribusi Meski simpulannya ada temporarility, ada pengulangan2 Lembaga kebudayaan tergantung pemerintah. Bisa naik,turun Tobuk juga turun naik

Juli 10, 2020

What most scary things of writing?

by , in

Menulis, Penulis, Catatan, Pena

What most scary things of writing?

Apa yang paling menakutkan dalam proses kita menulis?



HARUS JUJUR The obligation to tell the truth, being honest and vulnerable so we can reveal the core of the core.

Keharusan mengatakan kebenaran, menyampaikan sesuatu dengan jujur, apa adanya sehingga kita bisa mengungkap inti dari yang inti.

Saat kita menolak bicara jujur,mencegah diri sendiri dari menyampaikan yg sebenar-benarnya apa yg kita alami dan kita rasakan,maka tak akan lahir tulisan jernih.

Meskipun ada, mungkin hanya permukaan yang dangkal dan penuh kepalsuan, atau bertopeng dengan framing tertentu yang membuat diri sendiri bergidik


Baca juga tentang 15 Cara untuk Memperkuat Keberanian Penulis.



KHAWATIR DISADUR


Pernah merasa insecure? jangan-jangan benih ide yang kita yang kita cuitkan tahu-tahu diambil dan dikembangkan orang lain? Atau bahkan sudah mengalaminya? Aku sering.

Rasanya kayak ketikung gitu. Apalagi kalau yang mengambil dan mengeksekusi adalah orang yang terkenal, lalu jadi booming, jadi duit. hehehe...

Namun perlu kita sadari juga:

Kekhawatiran kalau-kalau ada orang-orang lain mencuplik ide-ide kita (yang sejatinya berasal dariNya) yang kita tebar saat ngecuit (lalu ia mengembangkan dan menjadi lebih sukses) tak sebanding dengan terbenamnya ide-ide itu di kepala saja sebab sembunyi. Just speak out and spread the ideas. Make them useful for the people and world.
Meski sebenih dzarrah pun, Allah sudah janjikan pahalanya.
Apa kita nggak yakin? Tinggal meluruskan niat saja, lillahi ta'ala. Jariyah jariyah. Anggap saja sebagai jariyah ide, yang ketika kita sudah meninggal dunia pun, pahalanya insya Allah tetap mengalir pada kita. Aamiin.
Toh kita pun kadang terinspirasi cuitan orang-orang lain.
Andai orang lain berterima kasih, terima. Andai tidak, tetap berikan kasih.

**
ini salah satu bentuk tulisan yang hadir dari kejujuran dan apa adanya yang dirasa hari ini.

NGGAK PAKAI MASKER
Hari ini bareng 50 an saudara dr berbagai tempat yg jauh. Aku gak pakai masker sama sekali,peluk,cipika cipiki(ibu justru masih ketat pakai masker)di saat WHO umumkan virus covid tahan di udara 8 jam, dan penularan bisa lewat udara. Bukan krn tdk lagi peduli pandemi, kurasa, tapi ..mgkn lbh krn momennya persis stlh mengalami turbulance kmrn. So aku agak2 'trancendence'? Menyerahkn diri sepenuhnya pd kuasa takdir,membebaskn diri dr sgala kecemasan2 yg mungkin.
Simbol memerdekakan diri sepenuhnya stlh brtahun2 berada dlm bayangan menunggu harap yg tak pastiKalau kmrn2 aku suka mengingatkan anakku utk hati2, selalu pakai masker dst (sampai2 dia bilang aku over) tadi aku sendiri gak peduli. Stlhnya,kupikir2 tadi itu menyedihkan sekali sbnrnya. Kyk sdh siap mati aja(atau mmg pengin mati?) Tapi juga deliberating,semacam pembebasan diri

Mungkin kayak gitu kali ya yg dirasakan org2 nekat di luar sana (kita melihatnya begitu) They deliberate somethings,somehow,somewhy Smoga semua keluarga yg hadir haul hari ini sehat semua, meski langgar protokol covid kabeh:D *Tapi skrg asline awakku rodho nggreges2 ik
Bandingkan dg protesku bbrp hari lalu ttg rencana haul

keluarga besar ini ngotot tetap ngadain haul simbah spt biasanya, ngumpul byk orang. koyok gak percoyo wae yen doa buat ortu tetap akan sampai meski nggak ngumpul. dikasih pandemi covid, kan yo sakjane malah ngirit bbrp juta :D *semua akan muhammadiyah pd waktunya:D

Then suddenly sikapku sendiri berubah. Coz of that turbulence. Iya, patah hati bisa mengubah orang sedrastis itu. Iya, cinta kdg bikin orang tak lagi memperturutkan logika

**

NGGAK KUMANAN DOA KHATAMAN
Bisa jd kita seharian duduk nyimak alquran(tertegun menyadari betapa hebatnya bacaan agung itu, krn dg mendengarkannya saja hati tersirami dan mendapat obat yg ia butuhkan) tapi ternyata kita tak berkesempatan memperoleh gong momentum besarnya saat khataman sebab tiba2 hrs pergi
Ada byk pertanyaan dan kemungkinan atas ketdkoptimalan achievement ini - tdk hdrnya saat khataman,tdk lalu meng-cancel yg sblm2nya ia peroleh (saat sima'an)kan? - ultimate achievement/optimum prize(momentum doa khataman) belum lagi pantas utknya? - apakah mrk yg dtg justru pas...
..doa khataman lbh beruntung (dpt momentum besarnya) dibanding mrk yg simaan saja tp gak menangi/dapat doa khataman? - momentum optima ultima prize hy Dia berikan pd siapapun yg Dia mau beri - kealpaan/ketdkhadiran saat doa khataman, tdk berkorelasi dg asumsi apapun spt di atas?


**
Itu tadi 2 contohnya.
Andai saja memperturutkan ego karena malu memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan seperti itu, lalu kita tidak menangkap dan mengambil hikmahnya, justru kita yang rugi sih. IMO


**

Kalau kamu, apa yang paling menakutkan bagimu dalam proses menulis?
Juli 09, 2020

1 on 1 Call Counselling

by , in
1 on 1 Call Counselling



1 on 1 call konselling gratis ama konselor2 luar nih bisa sekalian jd ajang latihan conversation. Seru kalau konselornya vibe nya sama. Cuma kalau konselornya cowok lebih milih cancel aja, biar ganti konselor cewek


Layanan 1x gratis konselling ini biasanya lead buat direct org2 utk ikut konseling lanjutannya yg berbayar. Kayak preview, teaser buat ngasih lihat their expertise in that field.Tp yg gratisan 1x aja juga lumayan buat brainstorming, menggugah,gali ide2&bravety to leap of faith


Seringnya mrk kasih lihat secara cepat silabus pelatihannya utk membuat kita tertarik. Sangat detail, minute to minute bahkan. Berikut post service dan juga garansinya. Tapi ya gitu, mahal banget. But worthy. Mba dewi lestari tuh yg kutahu ambil kelas nulis berbayar dr luar.

Cari aja pakai kata kunci bidang yg kamu minati. Apakah ttg enterpreneurship, coaching, digital marketing, writing dll. Soalnya kan beda2 ya. Nanti bikin janji dulu utk 1 on 1 call konsellingnya.

Ini salah satu contoh benefit dari 1 on 1 call counselling yang pernah aku lakukan. She gives me bravety and eliminate my fears.
Waktu 1 on 1 call dg oola saat konsultasi ttg coaching, kan ditanya apa yg sekiranya menghalangi. kubilang aku sdkt ragu krn backgroundku arsitektur dan nulis, bukan psikiater atau psikolog, kok nge-coach life reset. 



Trus dia bilang, gak masalah. Make boundaries aja, apa2 yg bisa kubantu utk org2 reset their life. Sebagaimana pernah kualami dan bbrp teman/kenalan yg pernah kubantu. She said, kamu yg bikin silabusnya, arahnya, caranya. Mmg akan berbeda dg cara yg psikiater/psikolog lakukan, krn mmg beda.

kalau ada yang mau 1 on 1 call counselling juga tentang writing, writerpreneurship, bisa kontak ke wa.me/085701591957
Juli 08, 2020

Talkshow Kiat Menulis Novel Duet

by , in



Talkshow Kiat Menulis Novel Duet


Alhamdulillah mini talk show Selasa pagi berlangsung lancar. Live instagram hampir satu jam  ya. Sempat deg-degan khawatir kalau sisa kuota data internet nggak cukup buat live IG, karena tinggal sedikit, eh ternyata sampai selesai acara, masih sisa lho. kayaknya sih untuk satu jam live instagram butuhnya sekitar 300 - 400 MB. 


baca juga #DNevents yang terdahulu: 
Perempuan Membaca ngobrol bareng Dian Nafi: tema Produktif Menulis

refleksi event Webinar Writerpreneurship di era new normal bersama Gramedia Academy.


Di mini talk show kali ini ngobrolin tentang  menulis novel duet.
1. Berapa kali menulis novel duet? 
Terhitung dari pertama kali nulis yang serius untuk komersil ya, tahun  2009, sampai sekarang baru nulis novel duetnya lima kali.
Judul novelnya? 
Luv 
Mesir suatu waktu 

2. Kenapa memilih mengerjakannya berdua ngga sendiri aja? 

Karena berbagai alasan 
Mayasmara, karena aku lagi belajar, dan butuh guidance. waktu itu pertama kalinya nulis panjang, jadi biar lebih mudah dikerjakan bareng-bareng. Itu saja butuh delapan bulan pengerjaannya. 


Segitiga: Ada cerita di setiap sudutnya:  karena aku sama Nessa sama-sama geram dengan ilegal logging dan permainan lsm denģan pejabat 

Lelaki kutunggu lelakumu, karena aku sama mbak Endang sama-sama punya pandagan eh ternyata ada laki-laki yang  bikin gemas tapi juga njengkelin karena naksir tapi  nggak berani nembung. 

Luv, karena mau coba cara bertutur lain, yang kurasa bisa kudapatkan jika nulis bareng mbak Julie Nava


Mesir Suatu Waktu, buat welcoming ke adikku yang baru saja balik dari kuliah di Al Azhar Mesir. Kurasa dia pasti punya banyak cerita. Tapi kalau disuruh nulis sendiri pasti malas, jadi aku bantuin. Hehehe.


3. Lebih mudah mana menggarap novel berdua atau sendiri? 
Apa kelebihan dan kekurangannya?

Sama saja sih. tapi kalau nulis berdua, berarti nulisnya dikit aja kan separuh-an ngerjainnya ya. 

Kelebihannya kalau berdua, bisa bagi tugas. Irit waktu, energi juga pikiran.
kekurangannya, tidak punya kuasa penuh atas jalan cerita ataupun pesan-pesan yang ingin kita selipkan. harus kompromi.
dan untuk membuatnya nge-blend, musti ngalah juga. jadi kita biarkan salah satu saja yang refining dan kasih finishing touch biar gampang nge-blendnya.  

4. Bagaimana pembagian tugas saat membuat novel berdua?
Saat pe-writing, sepakati premis, sinopsis, outline, pengkarakteran, jalan cerita dll. Setelah itu langsung siapa yang ngerjain bab mana saja. 

lebih gampang kalau masing-masing mengerjakan karakter yang berbeda, sehingga kan tidak masalah jika gaya tuturnya berbeda. 

5. Bagaimana cara memilih pasangan duet novel? 
cari yang punya vibe, frekuensi sama dan selaras dengan kita. Mudah dan enak tek tokannya. Dan tentu sepakat tentang cerita yang mau dibuat, serta punya komitmen untuk menyelesaikan sampai selesai. 

6. Gimana seandainya memiliki style bercerita yang beda
Biasanya aku menyesuaikan
pak agus tuh bahasanya sastra di mayasmara
nessa nge-pop banget di segitiga
mbak endang puitis di lelaki
mbak julie metro di luv
rabiah adawiyah khas pesantren dan azhary di mesir suatu waktu

aku tinggal ngikutin gaya mereka. soalnya kan aku gemini. hahaha
#eaaaaa

**

Upcoming event#DNevents: 
Webinar Arsitektur Masjid Agung Demak bareng para penulis arsitektur






Juli 05, 2020

IGLive PerempuanMembaca Dian Nafi

by , in
IGLive PerempuanMembaca Dian Nafi

Baca juga  tentang refleksi event Webinar Writerpreneurship di era new normal bersama Gramedia Academy.

Alhamdulillah tadi sore gelaran event ngobrol bareng perempuan membaca atau ngobral #9 berlangsung lancar. Meskipun ada sedikit yang mengganggu, karena entah kenapa suaraku menggaung menggema, sehingga keluar dua kali. Hohoho.


Panitia menghubungi aku seminggu sebelumnya. Mereka mengirim pesan dan menelpon untuk  minta kesediaanku mengisi instagram IG live hari Sabtu depannya. Sebelum-sebelumnya di ngobral ada Kalis Mardiasih, Khilmi Anis penulis Suhita yang fenomenal itu, bu Doktor Evy Gozali, juga pak Hairus Salim leadernya LKIS. 

Aku ketiban sampur ngobrolin produktif menulis. Ngobrol berlangsung satu jam dari jam 2 siang sampai jam 3 sore.

Untungnya sebelum sesi, aku sudah trial duluan. jadi tahu kalau pakai smartfren tuh suara terdengar, tapi video nggak muncul alias gambar kita nggak gerak. Akhirnya aku ganti pakai telkomsel. Dan alhamdulillah lancar. 

Ada beberapa pertanyaan dari para pemirsa IG live, seputaran tips produktif juga masalah-masalah kepenulisan dan penerbitan. 

Semoga jawaban-jawabanku memuaskan ya. hehe..

Sampai jumpa di event berikutnya. Insya Allah.

*untuk mengundang: wa.me/6285701591957
Juni 22, 2020

Kiat Produktif Efektif Menulis

by , in





Kiat Produktif Efektif Menulis

Tips-tips ini  pernah aku bagikan saat sharing di grup fesbuk salah satu komunitas kepenulisan beberapa waktu lalu. Kita angkut ke postingan blog ini supaya makin banyak yang membaca dan mudah-mudahan terinspirasi ya.

1. Banyak Baca
Yang penting dan harus kita lakukan setiap harinya adalah membaca. Karena seperti sumur, kalau dikeruk terus bisa asat. Jadi harus bisa kulakan dan nyumber terus dengan cara mencarinya dari banyak sumber. 
Bacaannya bisa yang terkait dengan topik yang sedang kita tuliskan atau sama sekali lain. Tidak terbatas pada bidang yang kita geluti saja, tapi justru harus luas. Broaden our knowledge biar dapat banyak insight, wawasan sehingga memperkaya dan memperdalam tulisan kita. 

2. Golden Time

Yuk  kenali dengan baik golden time. Yakni waktu-waktu  di mana kita bisa lancar banget menulis. Masing-masing orang  berbeda-beda ya. Kalau aku biasanya jam-jam dini hari setelah bangun tidur dan sholat tahajud, sampai menjelang waktu sholat subuh. 

3. Kuasai
supaya nggak macet, kuasai dulu apa yang mau ditulis. kalau mentok di jalan dan itu memang harus dikerjakan (karena pesanan/order), ambil rehat. tulis yang lain dulu, misal blog atau tulisan-tulisan pendek untuk lomba, atau arisan blog misalnya dst.

4. Brainstorming
brainstorming dengan teman/sahabat/guru sangat berguna. karena dia bisa memberikan alternatif-alternatif plot, sequence-sequence, adegan-adegan, latar belakang/alasan/logika dll

5. Jadwal
buat jadual/schedule apa-apa yang sedang kita kerjakan. tempel di dinding, buat di file dll. tetapkan deadline alias DL kita sendiri, dengan selisih dari DL yang semestinya. jadi kita punya target menyelesaikan tiga atau lima hari lebih cepat dari yang seharusnya.  Jadi nggak mungkin ketinggalan atau lewat deadline yang bisa berakhir dengan penyesalan. 

6. Segera Kerjakan
Jika memungkinkan, saat membaca pengumuman lomba, segera tulis/kerjakan. Jangan tunda-tunda lagi. Meskipun saat itu mungkin baru outline atau draft kasarnya dulu. 

7. Game
Seperti bermain game, yang selalu ingin naik level, demikian pula dalam nulis. jadi makin semangat nambah koleksi tulisan, koleksi buku, sembari berupaya meningkatkan kualitas. karena kualitas itu yang terpenting.

Bisa juga shifting alias naik kelas. Kalau tadinya nulis kisah macam soup chicken stories, lalu nulis cerpen, terus nulis novel.  Kalau tadinya nulis artikel, esai, mungkin bisa shifting nulis paper penelitian. Ahahay.

8. Target
Miliki target . misal karena harus bayar X seharga Y, atau mau jalan-jalan dengan biaya Z. nah jadi kita kejar tuh. supaya dapat segitu duit, harus nulis berapa tulisan/buku dalam jangka waktu berapa. Dst

9. Ibadah
Menulis itu ibadah. jadi harus rajin dan semangat dong

10. Coba
Berani mencoba. semua kan proses. semakin sering dan banyak nulis, lama-lama  akan terasah. asal terus banyak baca, revisi, re-write dll. para profesional itu berangkatnya dulu juga dari amatir

11. Disiplin
Disiplin terhadap janji dan schedule yang sudah dibuat sendiri. jika selesai tepat waktu, kasih hadiah untuk diri sendiri. kalau lewat, hukum diri sendiri:D

12. One by One
Kerjakan satu per satu, step by step, one by one. karena kalau overwhelmed, bisa blunder. maunya mengerjakan semua bareng-bareng, ntar malah nggak ada yang rampung.


13. Notebook

Miliki buku khusus. satu untuk bank ide premis/logline. satu untuk plot/outline/rencana pengembangan ide. satu untuk catatan2 revisi dari editor dll. satu untuk bank data dialog atau scene/adegan menarik yang kita temukan, lihat atau dengar ceritanya. yang mungkin belum bisa dimasukkan ke dalam  cerita atau buku yang sedang kita tulis, tapi siapa tahu bisa berguna. 


Nih, aku punya notebook warna merah seperti punya mbak Dewi Lestari, yang kuning seperti milik Austin Kleon. Ada juga yang hitam, abu-abu dan biru. 



14. Aktif
 org yg paling sibuk adl yg paling produktif. py kegiatan/aktifitas/gawe di luar nulis akan menjadi katalis dan bensin buat produktif nulis.

15. Stay healthy

Jaga kesehatan. krn kalau sakit, nggak bisa nulis

16. Keep Writing

Pokoknya nulis terus, apapun yang terjadi.

17. Spot

Cari spot/ tempat menulis yang nyaman. Juga pakai kostum yang nyaman juga ya.

Selamat menulis!

UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 





Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Juni 21, 2020

Writerpreneur Book Series: Menulis Memoir

by , in
 Writerpreneur Book Series: Menulis Memoir


Berawal dari proyek menulis biografi yang aku terima tengah tahun 2020 yang penuh cerita ini, akhirnya aku membaca ulang beberapa buku biografi yang kumiliki. Ada dua ransel besar! Belum lagi buku-buku memoir dan buku-buku soup chicken stories. 


Dus, aku juga banyak belajar lagi tentang teknik, metode, strategi, tips, trik menulis biografi dan  juga memoir. Akhirnya aku upload juga hasil belajarku ke dalam bentuk postingan di beberapa blogku.

Baik yang hasfa.co.id hybridwriterpreneur.com dian-nafi.com writravelicious.com dan demagz.web.id

Lalu dari beberapa postingan itu, kuangkut ke dalam bentuk buku. Jadi mempraktikkan salah satu tips writerpreneurship nih. From blog to book. 


Dari dua alternatif cover, teman-teman memilih cover payung karena terlihat lebih menarik dan apik. 


Teman-teman bisa mulai PO (pre-order) alias pesan buku Tips Menulis Memoir ya.
Caranya: Tulis nama/alamat/jumlah dan judul buku yang dipesan. Kirim ke wa.me/6285701591957

UPCOMING EVENT

Oh ya, insya Allah juga akan ada workshop atau kelas webinar Writerpreneurship di Era New Normal 29 Juni 2020 nanti. 




Selamat menikmati perjalanan menulismu!
Juni 13, 2020

Menulis Riset dengan Metoda Etnografi

by , in
Menulis Riset dengan Metoda Etnografi



BACA juga tentang Metode Etnografi di Zoominar sebelumnya


Tema riset: kejaksaan pasca reformasi 2 model penelitian hukum: yuridis empiris, yuridis normatif analisa UU dan turun lapangan utk lihat implikasi etnografi utk mengetahui apa yg ada di praktik lapangan, observasi bgm jaksa melakukan tugas2nya

Tema:dinamika legal practice di pasuruan
turun ke masyarakat, lihat, dengarkan dst tadinya bawean, tapi diubah krn bawean terlalu remote, agar bisa relate dg kbykn daerah lain di Indonesia Tema: hubungan KUHP dan pidana adat gayo aceh awalnya ttg peran ulama dlm politik

kekerasan seksual, KDRT dll yg membuat institusi hukum, mahkamah syariah terhubung. byk berhbgn dg aktifis praktik nikah siri area penelitian 1 kecamatan strategi mendekati masy, dg org yg sdh dekat dg masy NGO, KUA via kasie bimas menag pendekatan informal sangat membantu

Subyektif etnografi Mengangkat pengalaman seseorg yg berhbgn dg hukum Mendtgi pihak ketiga, hakim, jaksa, aktifis, polisi, tokoh2, masy umum, apa yg mrk pahami ttg kasus tsb Mrk py otonom Memberi pandangan2 seksualitas Pasif tp ambil insight dr diskusi2 Menemukan obyektif riset

Bagaimana membawa narasi kecil yang sangat local, menjadi isu yang mendunia dan menarik. bgm cara menahan diri untuk membuat narrasi his/herstory bukan my story. agar tdk off side memaksakan perspektif subjektif

bagaimana mendapatkan data-data atau cerita-cerita yang sensitive di kejaksaan. Apakah perlu ada consent dari ybs untuk ditulis di riset kita? bagaimana mengatasi sifat defensif aparat penegak hukum. apalagi informasi dalam penegakan hukum bersifat rahasia.

bagaimana mengatasi rezim validitas data a la Indonesia. khususnya memuat informasi yang sifatnya sensitif sementara karakteristik ilmu hukum yang preskriptif.

Pendekatan antropologi hukum sangat dipengaruhi oleh struktur, kultur dan substansi harus saling berhubungan. Dengan demikian menarik untuk dikaji, kita sering terjebak ketika substansi perundangan-undangan dibahas maka dianggap orang lain sebagai penelitian yuridis normative.

Padahal jelas berkaitan hukum yang bergerak merupakan ranah penelitian yuridis empirik. Pertanyaan bagaimana kita sebagai peneliti antropologi hukum memperkuat kedalamnya sehingga nampak kuat itu penelitian empirik?

Kasus pelecehan seksual, perselingkuhan, misalnya, itu sangat dianggap tabu untuk diungkap karena kultur masyarakat. Bagaimana pemateri menggali data2 yang seperti itu. Ada dlm kelompok masyarakat tertentu "perselingkuhan yg disepakati" , bagaimana itu?

1) bagaimana penelitian etnografi ini mengakomodir isu privacy bagi subyek penelitian dan data yang didapat, sebagaimana diatur dalam hukum eropa? 2) Bagaimana kemudian pengolahan data dari penelitian entnografi? dan bagaimana dengan analisisnya?

kalau dari hasil penelitian yang telah dilakukan, seberapa besar / efektif / tepat sih sebenarnya pendekatan etnografi untuk memberikan kontribusi dalam solusi dalam pembaharuan hukum di Indonesia, dibanding dengan menggunakan pendekatan yang lain?
untuk fieldwork, apakah memungkinkan dua metode sekaligus Etnografi dengan misalnya content analysis untuk pertanyaan penelitian yang berbeda?

Smua yg dihubungi tahu posisi peneliti (concent) Minta ijin ceritanya akan ditulis, tapi nama disamarkan Pahami kebiasaan2, nilai2 pd komunitas tsb. Pakai pendekatan2 yg tepat. Bhkn sampai meminjami uang pd mrk demi kedekatan Saat interview dg org biasa, tdk pakai recorder

Riset etnografi bisa dilakukan utk konteks sejarah masa kini Verifikasi temuan2 Dulu kejaksaan pernah jaya Knapa skrg begini? Legal institusional culture, bgm sistem militer dan pengaruhnya pd kejaksaan, sistem gaji dst Diskresi pimpinan thd mutasi bawahan,berpengaruh pd perkara

sampai kapan kita berhenti mengumpulkan data di lapangan, saat kita sudah dapat menjawab permasalahan. selain itu saat data yg kita dapatkan berulang atau berpola

Banyak penelitian etnografi dalam sosio legal yang dilakukan dengan pendekatan eksplanatif. Permasalahannya, terkadang yang dialami adalah rumusan masalah dalam proposal dapat berubah sama sekali ketika peneliti berada di lapangan.

Apakah perubahan rumusan masalah tersebut diperkenankan? Ataukah penelitian etnografi dalam social legal bisa dilakukan dengan pendekatan eksploratif.

Semakin banyak metode yg dipakai, semakin bagus. Mempertajam analisa. Terkonfirmasi satu dg yg lainnya. Ada proses dinamis Ex: Bagi para legal, sangat haram mempublikasikan kasus yg diadvokasi, dan rangkaian evidence stlhnya

Another view: metode sesuai kebutuhan saja. Praktikal
Membangun konteks Sumber data yg dicari Apakah metode itu menjawab pertanyaan penelitian kita

2 jenis pertanyaan Practical Theoritical/abstraksi Luaskan agar temuan lbh global Bisa mengubah jalan penelitian

Bagaimana model catatan lapangan dan strategis menulisnya? Bagaimana membawa isu yang sangat lokal bisa didialog-kan dengan isu global Temuan disertasi: bagaimana me-linkmatch temuan terhadap wider world, ikut dalam perdebatan level global
kalo pertanyaan penelitiannya lebar bagaimana cara membuat riset terfokus

apakah studi sejarah dari catatan etnografi masa lalu dapat digunakan dalam studi etnografi hari ini dimana dimungkinkan adanya perubahan/evolusi dari kondisi masyarakat yg menjadi penelitian?

Gambar
Penelitian adl proses terus menerus Shg mungkin byk perubahan, baik konsep, analisa dll, bhkn rumusan masalah Refleksi harian Hasil wawancara Besok butuh apa Kalau ngobrol di luar interview, malah keluar semua rahasia2. Tdk artifisial

apakah catatan lapangan dalam penelitian etnografi perlu dipilah berdasar domain dan taksonomi datanya? Apakah ada kiat khusus membuat fieldnote lapangan agar tetap dapat diingat oleh peneliti?


Membawa pd perdebatan global Theoritical ini yg jd tantangan Ex: Bgm peran jaksa di masa post otoratorian ini Ex: Bgm lobbying merumuskan rapat2 PBB

bagaimana kiat para peneliti menyajikan issu yg diteliti secara unik, sehingga menarik dinikmati pembaca global? Lund (2014), Of what is is this a case?

tdk ada yg baru yg kita cari adalah hubungan2 yg penting bukan kesimpulannya, tapi apa pertanyaannya ex; kalau di sulawesi, jika kehormatan dilukai, secara hukum adat boleh membunuh


data empirik dicek lagi terus menerus, diskusikan dg byk kasus, dg isu yg sama, bgm relasi sosial yg beda, membenturkan data2 empiris dg teori yg ada shg ada dialog dan melahirkan teori baru

Post Top Ad