improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
Juni 27, 2024

Kuasai Seni Menulis Paper dengan Kursus Terbaru di Udemy!

by , in

 


Kuasai Seni Menulis Paper dengan Kursus Terbaru di Udemy!

Apakah Anda seorang mahasiswa, peneliti, atau profesional yang sering dihadapkan dengan tugas menulis paper akademis? Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan menulis Anda dan menghasilkan paper yang berkualitas tinggi? Kursus "Menulis Paper" di Udemy adalah jawabannya!

Mengapa Anda Harus Mengikuti Kursus Ini?

  • Pemahaman Mendalam: Pelajari langkah demi langkah proses penulisan paper, mulai dari pemilihan topik hingga penyusunan kesimpulan yang kuat.
  • Dibimbing Ahli: Kursus ini dipandu oleh instruktur berpengalaman yang akan membagikan tips dan trik praktis untuk menulis dengan efektif dan efisien.
  • Fleksibilitas Waktu: Belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan jadwal Anda. Akses materi kursus seumur hidup!
  • Materi Lengkap: Dapatkan panduan lengkap tentang struktur paper, gaya penulisan akademis, dan cara menghindari plagiarisme.
  • Studi Kasus Nyata: Analisis contoh-contoh paper yang berhasil diterbitkan untuk memahami apa yang membuat sebuah paper menonjol.

Apa yang Akan Anda Dapatkan?

  • Video Pembelajaran Berkualitas: Lebih dari X jam konten video berkualitas tinggi yang mudah diikuti.
  • Sumber Daya Tambahan: Unduh template, panduan, dan checklist yang akan membantu Anda dalam proses penulisan.
  • Akses ke Komunitas: Bergabung dengan forum diskusi eksklusif untuk bertukar ide dan mendapatkan feedback dari sesama peserta dan instruktur.
  • Sertifikat Penyelesaian: Dapatkan sertifikat resmi dari Udemy setelah menyelesaikan kursus, yang dapat menambah nilai pada CV Anda.

Bonus Eksklusif!

Daftar sekarang dan dapatkan diskon 50% dengan kode promo WRITE50. Tawaran ini terbatas hanya untuk 100 pendaftar pertama!

Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan menulis Anda dan mencapai kesuksesan akademis maupun profesional. Daftar sekarang dan mulai perjalanan Anda menuju penulisan paper yang luar biasa!

Klik di sini untuk mendaftar sekarang!

November 28, 2022

Bazaar 100 UMKM dan Pentas Seni Budaya di Lapangan Bangsri Jepara

by , in
Februari 17, 2021

Talkshow di Radio Suara Kota Wali Demak RSKW

by , in

 Talkshow di Radio Suara Kota Wali Demak RSKW




Alhamdulillah pada hari Ahad awal Februari 2021 lalu, aku mendapatkan undangan untuk mengisi talkshow kepenulisan di radio kebanggaan Demak. Radio Suara Kota Wali Demak RSKW. 


Bersama host-hostnya yang ramah dan baik hati, kami berbincang tentang seluk-beluk kepenulisan, buku, penerbitan, literasi, seni  budaya dan film. Berlangsung satu jam dari pukul sepuluh sampai sebelas pagi, tahu-tahu waktunya habis. hehe. 

Tentu saja ada musik-musik yang diputar di sela-sela perbincangan seru yang mengandung unsur-unsur curhatan colongan juga. Hahahaa

Thanks for having me ya:)





Februari 22, 2019

Artpreneur Mempertemukan Seni Sastra dan Sketsa

by , in
Artpreneur Mempertemukan Seni Sastra dan Sketsa



Minggu lalu sebuah gelaran Sketsastra sukses diselenggarakan di Tekodeko Kota Lama Semarang. Senang sekali menjadi bagian dari 22 penulis dan 22 sketser yang berkontribusi dalam event ini. 

 Adalah buku antologi yang kutulis bareng 21 teman lainnya dari berbagai profesi: aku sendiri arsitek dan penulis serta blogger, lalu ada dosen, psikolog, konsultan, desainer, penyiar, tour travel agent, tour leader, dll. Kami sama-sama single fighter sehingga lahirlah buku Aku Memilih Bahagia ini.

Mbak Heti mempertemukan buku ini dengan para sketser perempuan, 22 juga jumlahnya. Dan jadilah sketsa-sketsa yang terinspirasi atas 22 tulisan di buku itu.

Alhamdulillah pameran sketsastra berlangsung 16-20 Februari 2019 lalu di kota lama Semarang. Beberapa sketsa pun laku, diganti dengan harga yang pantas.

 Pada pembukaannya, hadir juga ibu Ati Kresna, perupa Senior di Semarang. Beliau menyampaikan speech sebagai wakil dari para perupa.
Bu Sulis menjadi wakil dari para sastrawan aka penulis.



Ini dia sketsa atas tulisanku di buku itu. Dibuat oleh Teni, sketser asal Bandung. 


Ternyata seru ya, kerja sama lintas seni gitu. Antara teks tulisan dan gambar sketsa. 


 Buku-buku Hasfa Publishing pun ikut mejeng di arena pameran Sketsastra, dan alhamdulillah laku dibeli para pengunjungnya.

 Malam pembukaan diisi dengan pembacaan sinopsis 22 tulisan diiringi pembuatan sketsa oleh para sketser yang hadir. Kemudian dilanjutkan talkshow pembahasan buku dan sketsa oleh para pakarnya.


Surprise, karena tahu-tahu ada mbak alias putri Demak yang ternyata juga berkunjung ke pameran. Thanks for coming!

Juni 29, 2016

Taufiq Ismail, Chrisye dan Ramadhan

by , in
Taufiq Ismail,  Chrisye dan Ramadhan




Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi (1949-2007) di majalah sastra HORISON:
Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, “Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?” Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah.
Kaset lagu itu dikirimkannya, berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius.
Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul. Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, “Chris, maaf ya, macet. Sori.” Saya akan kembalikan pita rekaman itu.
Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A’udzubillahiminasy syaithonirrojim. “Alyauma nakhtimu ’alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun” saya berhenti. Maknanya, “Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan.” Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!
Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata.
Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon, “Chris, alhamdulillah selesai.” Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul inspirasi lirik tersebut.
Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.

Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye–Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye:
Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi. Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya.
“Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65…” kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya.
Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri!
Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya.
Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari!
Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.
Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak.
Mengenai menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.
***
Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut. “Kenapa Bang, kurang?” Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya.
Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. “Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun ’kan?”
Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.
***
Pada subuh hari Jum’at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin. #
Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye
Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita
Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba
Rabbana…
Tangan kami…
Kaki kami…
Mulut kami…
Mata hati kami…
Luruskanlah…
Kukuhkanlah…
Di jalan cahaya….
sempurna
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
Semoga Bermanfaat.
❤
April 02, 2016

Gaul Dan Up To Date

by , in
Gaul Dan Up To Date



Yang utama sekali kalau kita keluar rumah dalam kapasitas diri sebagai blogger, keuntungan yang kita  dapatkan adalah we get 'Have Fun'. Ini sih yang paling seru dan menarik. Kita punya 'me time' di sela-sela hari yang sibuk dengan kerjaan ataupun pekerjaan rumah tangga serta masalah-masalah lainnya.

Dan tanpa kita sadari, dengan sendirinya (of course kita juga punya upaya untuk mengoptimalkan diri) selain bergaul, bersosialisasi, otomatis terjadi juga tuh proses pengembangan diri. Lifting up. Tambah ilmu, tambah wawasan. Jadi mereka-reka gimana sih solusinya kalau kita menghadapi masalah ini itu di venue. Banyak mendengar mengasah daya serap dan soul of research kita. Banyak bertanya melatih komunikasi dan keberanian. Iya kan?

Eh tapinya kalau pergi keluar gitu kan ada biayanya ya? Dan kita meluangkan waktu lho. Time is money. Belum lagi kalau nanti capek, drain of energy, berarti kan harus panggil mbak pijet dong. Keluar duit dong. Gimana tuh? :D

Kalau pas hoki atau memang sudah janjian ama penyelenggaranya bahwa kita dapat fee tertentu, tentu tidak masalah. Misalnya saat ikut meliput program musik waktu itu dapat hampir se-jeti.

Lhah kalau tidak ada kontrak as buzzer gimana nih?

Dapat merchandise atau goody bag juga lumayan loh. Biasanya sih kaos, note book, sampel produk, voucher. Jumlahnya kalau diuangkan bisa ratusan ribu juga. Kayak yang waktu itu kita dapatkan di event susu D, di gadget O, di provider X, dll.

Nah, merchandise itu sebenarnya buat awalnya saja, alias 'pancatan' kalau orang Jawa bilang. Batu loncatan. Tapi selebihnya kita dapat jaringan  alias network kok. Antara lain ini nih:
- Brand alias yang punya hajat. So kita bisa kenal langsung. Beda kan kalau kita hanya kenal via medsos, fesbuk, twitter dan lainnya. From that acknowledgment, we can get opportunity  for the next better hiring occasion. Mungkin ada kesempatan kita jadi buzzer atau publisist dengan fee  lebih baik sesuai kesepakatan. Ataupun peluang lainnya yang kita bahkan tak pernah bayangkan sebelumnya.

- Link langsung untuk kerja sama pembelian produk dalam volume besar dan harga grosir. Ini bisa terjadi lho. Apalagi jika kita butuh outsourcing untuk layanan atau kerjaan di bidang lain. In example, as an architect and sometime project leader, we need some materials for product construction.

- Sesama blogger ataupun tamu lainnya. Mereka bisa menjadi potential client kita. Apakah kita mau jualan buku, jualan jasa desain maupun lainnya. Mereka masing-masing punya lingkaran network sendiri, yang akan menambah luas lingkaran network kita. Demikian juga sebaliknya. Kan sesama bloher saling mendukung :)

- EO alias Event Organizer. Brand tidak selalu mengadakan acaranya sendiri. Repot, tahu! Hehe. Jadi biasanya mereka pakai jasa EO. Nah kenalan juga ama EO-nya nih, biar kalau ada event berikutnya kita bisa dicolek. Apalagi jika ada next event with better reward. Siap pokoknya! :D

- Wartawan. Mereka juga punya banyak info loh. Jadi kenalan ama mereka juga. Sebab event-event pun sering mengundang awak media.

Jika saja kita tahu betapa mahalnya harga network ini, tentulah kita tak akan melewatkannya. Tetapi tentu saja harus punya kemampuan, ketrampilan juga seni untuk mendayagunakan network tersebut.


Ada banyak lagi manfaat kalau kita mau kupas dan gali lebih dalam. Misalnya kita jadi dandan dan memoles diri agar terlihat patut serta pantas tampil di publik, baik performance, gesture maupun kostum. Lalu mungkin ada kesempatan ketemu calon jodoh. (ahay:D) dan banyak lagi.

Post Top Ad