improving writerpreneurship

Post Top Ad

Januari 18, 2016

Bukunya Murah, Ongkirnya Mahal

by , in
Bukunya Murah, Ongkirnya Mahal



Seneng bangets waktu tahu kalau ada obral buku-buku dari penerbit karena itu artinya kesempatan buat membeli buku-buku lama yang ingin kita miliki tapi waktu itu eman-eman sebab harganya mahal, juga kesempatan mengoleksi buku karya penulis yang kita belum miliki.

Dus, bersegeralah jari-jari ini memilih-milih judul-judul buku dari ratusan buku yang diposting dalam sebuah web toko buku online. Asyik nih, harganya murah-murah bangets. Bisa buat baca-baca, investasi penting buat penulis.

Hatapi, ternyata walaupun satu bukunya sepuluh ribu-an, lha kok setelah ngumpul banyak pilihan, jumlah totalnya jadi ratusan ribu? Blaik nih.

Soalnya kadung kepincut, jadi proses pembelian dilanjutkan. Masih worth it lah, kan per bukunya murah-murah banget, ya kan?


Sayangnya, pas mau melakukan aksi terakhir yang dibutuhkan dalam pembelian, barulah tampak bahwa ongkos kirimnya mahal bingits. 110 ribu booook....

walagh. lha ini nggak jadi ngirit nih. sama aja atuh.

langsung bahu turun, semangat mengendur. untuk sementara waktu keinginan  yang tadi menggebu-gebu terpaksa ditunda dulu demi melihat ongkir yang mahal banget.

Sekarang sedang cari tobuk online yang juga sedang gebyar obral buku, tapi semoga ongkirnya lebih ringan. Ahaha.... *dasar*






Januari 17, 2016

Bersenang-senang Di Taman Buah Mekarsari

by , in
Bersenang-senang Di Taman Buah Mekarsari


Senang banget akhir tahun kemarin kami sekeluarga sempat menghabiskan waktu bersama di Taman Buah Mekarsari di Cileungsi Bogor. Kami berangkat berombongan dari Bekasi jam tujuh pagi usai sarapan bersama. Bahkan bakda subuh itu ada beberapa sepupu yang sempat renang juga di taman belakang. Lagi. Karena kemarin pagi dan sore juga sudah renang sebenarnya. Jadi  ceritanya mumpung ada kolam renang gratis. Ahaha...






Sempat nyasar-nyasar lho pas mau ke lokasinya. Maklum tadinya gegayaan  mau lewat jalan tikus atau jalur cepat. Tapi tahunya malah tersesat ke jalan-jalan buntu dan perumahan-perumahan baru yang tidak jelas mana jalan keluarnya. Alamaaaak. 


Tapi alhamdulillah setelah memutuskan balik kanan dan lewat jalan yang biasanya ditempuh banyak orang, akhirnya kami sampai juga ke Taman Buah Mekarsari. 

Beuh, sempat terjadi insiden ada yang ketinggalan sendal sebab pas tadi naik kendaraannya sembari main game alias fokus ke gadget, sehingga tidak sadar kalau belum pakai sandal. Hadeeeeuuuh..


Untung ada saudara lain yang bawa sandal cadangan sehingga kakinya terselamatkan dari panasnya Bumi Cileungsi yang sama panasnya dengan bumi Indonesia manapun. 




Rombongan kami, sekitar dua puluh orang lebih, segera antri di loket untuk beli karcis dan dapat gelang masuk. Yang artinya bisa naik apa saja yang ada tandanya gratis buat tiket all in. 

Namun tetap harus beli tiket lagi kalau mau main di arena permainan lain. Jadi ya gitu deh, di arena bom bom car, ATV, naik kuda, kereta gantung, balap mobil, dan lain-lain, harus rogoh kocek lagi. Tapi demi menyenangkan anak-anak dan sepupu-sepupu yang sedang liburan, apalah arti rupiah :D







Setelah puas berkeliling naik odong-odong alias kereta milik Taman Buah mengitari seluruh kawasan ini, kami menyempatkan diri ke kebun durian dan menikmati hasil kebunnya. Sudah beli banyak pada trip pertama sih, tapi langsung habis diserbu pasukan. Jadi terpaksa beli banyak lagi di trip kedua..... ....dan segera habis diserbu lagi :p




Oh ya, kami sempat berfoto bersama di  bawah patung Bu Tien Soeharto yang adalah (katanya) pemrakarsa  dibangunnya Kebun Buah  Mekarsari ini. 


Sayang, belum sempat menikmati arena outbound-nya karena keburu panas...dan capek :D

Januari 15, 2016

Living Legend Around Us

by , in

Living Legend Around Us


Sebuah undangan untuk menghadiri ulang tahun seorang penulis legendaris datang beberapa hari lalu. Senang rasanya mengetahui bahwa beliau tetap bersemangat di usianya yang telah senja. Dan juga haru menyeruak bahwa saya diberiNya kesempatan untuk bertemu langsung, belajar dan menyerap energi dari para living legend ini.

Pertemuan dengan Pak Ahmad Tohari di Jogja beberapa tahun lalu masih begitu lekat dengan saya. Seorang Nahdliyyin tulen, yang bijak, berwawasan luas dan lembah manah, rendah hati, bersahaja. Putra-putranya sukses semua. Dan beliau menitipkan pesan khusus pada saya berkenaan dengan penciptaan/kreasi dan menulis buku/novel. Matur suwun sanget.


Ibu NH Dini meski dalam novel-novelnya tampak garang, sangar, galak, tegas dan  'kejam', namun sesungguhnya ramah dan hangat juga baik hati. Kedisiplinan dan kegigihannya itu masih tampak hingga kini.


Pak Sapardi Djoko Damono kelihatan  sekali kalau sudah sepuh dan agak lelah ya. Namun semangatnya juga patut mendapatkan acungan jempol. Kebeningannya bagaimanapun telah menginspirasi seorang Dewi Lestari melahirkan karya-karyanya yang juga bening.

Ada lagi penulis legendaris yang saya ingin temui, antara lain pak Taufik Ismail juga mas Rano Riantiarno dan mas Remy Silado. Waktu itu sempat sekilas berada dekat sekali posisinya dengan  mas Remy Silado saat mau penutupan Asean Literary Festival. Beliau datang bersama keluarganya. Tapi saya keburu hendak ke stasiun Gambir karena khawatir ketinggalan kereta. Jadi belum sempat menyapa  dan berbincang dengan beliau.




dian nafi dan pak sapardi djoko damono




Januari 15, 2016

RE-Charge Energi Ke Kota Wali

by , in

RE-Charge Energi Ke Kota Wali


Lemas?  Tak bertenaga? Like Zombie? Berjalan tapi seolah tak hidup? Butuh charge ulang kehidupan?
Yuk datang ke kota wali, Demak, dan dapatkan energi baru dalam kehidupan kita ^_^

Berikut beberapa momen di kota Demak yang bisa kita manfaatkan :)
  1. Syuro-nan
Peringatan tahun baru Muharram  di Demak juga dirayakan sebagaimana di banyak tempat lain. Festival Muharam biasanya berlangsung seminggu. Puncak acaranya adalah kirab atau arak-arakan yang diikuti semua komponen dan perwakilan warga, sekolah, organisasi, lembaga juga komunitas di Demak.
suronan
  1. Maulid-an.   12 Maulid  hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW ini memang dirayakan di mana-mana. Gaung perayaannya sudah terdengar dari sejak tanggal 1 Maulid. Berupa pembacaan burdah mauled, dziba, sholawat yang diiringi dengan rebana serta marawis. Puncaknya pada tanggal 12 Maulid, pengajian digelar sampai tengah malam. Di Demak, Festival Maulid juga diramaikan dengan banyak lomba yang melibatkan anak, remaja hingga dewasa.
hadrah maulid
  1. Ruwah-an (Haul Akbar Demak)
Pasti nggak asing kan dengan istilah Nyadran? Memang mnjelang bulan Ramadlan, di banyak  tempat lain dikenal tradisi tilik kubur atau nyadran. Kegiatan di bulan ruwah ini bertujuan mengirim doa pada keluarga yang sudah wafat. Di Demak pun diselenggarakan doa bersama ini. Dulu diadakan di kampung masing-masing saja, dengan tumpeng dan makanan yang dibuat bersama seluruh warga. Sejak beberapa tahun  terakhir diselenggarakan dalam bentuk Haul  Akbar di alun-alun depan masjid agung Demak. Biasanya panggung besar berisi para habaib, kyai dan tetua didekor indah berada di sisi utara. Mereka memimpin para jamaah yang duduk lesehan memenuhi alun-alun,melantunkan ayat-ayat suci dan sholawat.
haul akbar ruwahan
  1. Dugderan
Cukup banyak terselenggara juga sih di beberapa kota lain, ya, dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya megengan, dugderan dll. Menyambut datangnya bulan Ramadlan, di sekitaran masjid Agung Demak pun ada event ini. Banyak penjual dan pedagang tiban memenuhi pinggir jalan dan juga alun-alun. Para warga dari dekat maupun jauh berduyun-duyun datang bersama keluarga menyerbu jualan ini. Semua ceria dan menikmati sore. Mungkin sebuah representasi bagaimana berbahagia dan bersuka menyambut bulan Puasa.
dugderan1
  1. Likuran
Galau? Jomblo? Butuh  Jodoh? Banyak yang nangis-nangis di event ini meminta padaNya agar dikabulkan hajatnya. Event ini disebut likuran karena berlangsung di  tanggal selikur(21), rolikur(22), telulikur dan seterusnya sampai songolikur(29) Ramadan.  Utamanya pada  tanggal ganjil, banyak orang datang ke  Masjid Agung Demak untuk sholat tasbih dan sholat hajat berjamaah pada jam 1 malam demi menyongsong Lailatul Qodar. Malam yang lebih mulia dari seribu malam.
likuran
  1. Syawal-an
Nih  yang asyik-asyik, santai di pantai. Berpusat di pantai Moro Demak, sedekah laut dan perlombaan perahu dayung menjadi tontonan  yang menarik. Banyak warga dari berbagai daerah pun datang untuk menikmati. Sebagai simbol  puncak perayaan setelah puasa sunnah seminggu di bulan  Syawal.
syawalan2
  1. Besaran
Hayo, siapa yang belum pernah ke Grebeg Besar Demak?
Event ini berlangsung dalam bulan Dzulhijjah berupa pasar malam (yang juga ramai pada siang harinya). Berpuncak pada tanggal 9  Dzulhijjah dengan arak-arakan tumpeng songo. Dan pada  10 Dzulhijjah berupa kirab prajurit patang puluhan  yang mengiringi para penggedhe menuju Kadilangu untuk penjamasan pusaka peninggalan kerajaan Demak.
grebeg
  1. Jum’at Kliwon-an
Entah kenapa Kliwon  sering dihubungkan dengan sesuatu yang magis. Demikian juga di Demak ini. Pada malam Jumat Kliwonan, masjid Agung dan alun-alun Demak lebih ramai daripada malam-malam lainnya. Banyak orang datang dari berbagai penjuru bahkan luar kota. Ada yang meyakini bahwa ada sesuatu yang lebih di malam tersebut. Sehingga mereka beramai-ramai ziarah dan memanjatkan doa kepadaNya.
jumat kliwon
  1. Selapanan (Minggu Awal)
Setiap hari Minggu di setiap awal bulan hijriyah, takmir masjid Agung Demak  menyelenggarakan pengajian Minggu Awal . Berduyun-duyun orang-orang datang dari berbagai tempat. Seluruh pelosok desa di kota Demak. Sebagian juga dari kota yang berdekatan.
Pengajiannya diisi guru-guru senior di kota Wali ini. Termasuk paman saya:D
Yang dibahas biasanya seputaran amalan ibadah juga hal-hal terkait permasalahan yang dialami umat sehari-hari.  Mungkin karena dekat dengan kehidupan merekalah pengajian yang telah berlangsung dan menjadi tradisi puluhan tahun ini terus diminati. Terutama tentu saja oleh orang-orang yang berusia paruh baya ke atas.
minggu awal
  1. Haul Raden Fatah
Selain pengajian akbar di hari H-nya, juga diadakan serangkaian  acara yang berlangsung selama seminggu. Ada Haflah Simakan Alquran sampai beberapa kali khataman, Khitanan Tabarukan, Ziarah, dan Kirab budaya. Bahkan juga pernah diselenggarakan Festival Mahrajan Wali Jawi bertepatan dengan acara Haul.

Mari  nge-charge ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Batik? Demak Juga Punya

by , in
Batik? Demak Juga Punya 

Ada dua sentra produksi batik di kota kecil ini. Salah satunya ada di jalan lingkar kota Demak.  Satunya lagi di dekat perkebunan jambu dan belimbing, kampung Betokan. Rupanya dua buah khas Demak ini  menjadi sumber inspirasi dari motif batik Demak ini. Aku berkesempatan  menyaksikan langsung proses produksi batik Demak lho.
Batik Demak Sekar Jagad
Prosesnya diawali dengan pencelupan kain menggunakan  warna dasar. Sebagian  masih menggunakan bahan pewarna alami seperti dedaunan, tapi ada juga yang menggunakan pewarna sintetis.
Setelah dikeringkan, kemudian dibuatlah motif batik-an di atas kain tersebut menggunakan lilin. Ada tiga cara pembuatannya, yakni dengan cara men-cap dengan cetakan, dengan cara menyablon dan dengan canting alias yang kita kenal sebagai batik tulis.
Batik Demak Sekar Jagad
Selanjutnya dikeringkan kembali, dan dicuci untuk membersihkan bekas lilin cetakannya. Lalu dicelup menggunakan warna lain. Jumlah warna dalam kain menunjukkan berapa kali proses pencelupan, yang artinya juga berbeda dalam harga kain batik jadinya.
Batik Demak Sekar Jagad
Untuk kain batik dengan satu warna, rata-rata per meter Rp. 60.000,- Untuk yang dua warna, rata-rata per meter Rp. 70.000,- rata-rata per meter Rp. 80.000,-
Batik Demak Sekar Jagad
Jumlah warna, jenis kain batik ini yang  menentukan harganya. Ada gallery-nya yang tidak saja memajang berbagai macam kain batik dengan berbagai motif dan ukuran, tetapi juga menampilkan batik yang sudah digubah menjadi baju, kemeja, celana, gaun, cardigan, tas dll.
Batik Demak Sekar Jagad
Batik Demak dulunya konon terkenal dengan batik sisiknya. Sudah ada sejak   tahun 1920-an, dengan sentra usaha terbesar yang terletak di Kecamatan Wedung. Namun karena tidak ada yang meneruskan dan mengembangkan, akhirnya usaha ini mati. Kenapa sisik, karena Demak berada di daerah pesisir pantura (pantai utara Jawa)
Batik Demak Sekar Jagad
Setelah mati suri sekian lama, alhamdulillah akhirnya batik Demak pun  dirintis lagi sekitar tahun 2006.
Batik Demak Sekar Jagad
Perhatikan motif-motif  batik ini. Mereka mengambil inspirasi dari hasil alam Demak sendiri,  jambu,  belimbing,  mangrove, semangka tegalan, ikan dst.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif lainnya  menggunakan stilasi ornamen yang terdapat di Masjid Agung Demak (MAD), seperti  gambar bledeg (petir) yang ada di pintu bledeg.
Batik Demak Sekar Jagad
Motif bulus yang ada di pengimaman Masjid Agung Demak. Motif yang terinspirasi soko tatal  Masjid  Agung maupun motif erinspirasi tiang Majapahit pemberian Raja Brawijaya pada Raden Fatah yang ada  di teras MAD.
Batik Demak Sekar Jagad
Keren kan?  Karena sejarah dan kekayaan alam yang menjadi ciri khas Demak ini pun tertuang dalam batik-batiknya.  So colourful, memadukan motif klasik dengan motif batik kontemporer. 
Batik Demak Sekar Jagad


Ada satu motif batik yang memadukan semua motif tersebut, dan inilah yang disebut sebagai Batik Sekar Jagad. Mau berburu Sekar Jagad ini? Yuk ke Demak!

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak
Januari 14, 2016

Wisata Mangrove Di Kota Demak

by , in
Wisata Mangrove Di Kota Demak


Siapa sangka ternyata di Demak ada wisata mangrove-nya juga!
Duh, ternyata jalan-jalan ke sana sini, ke mana-mana tapi malah lupa dan nggak sempat jalan-jalan di sekitar tempat kita tinggal :D

Wisata Mangrove ini termasuk dari sepuluh tempat yang kudu dikunjungi di Demak nih. Letaknya di Wonosari Sayung (berada di pertengahan antara Semarang dan Demak) Persisnya dari jalan Raya Semarang-Demak Km. 9 pada jembatan Sayung dari arah Semarang menuju Demak belok saja  ke arah kiri. Kemudian susuri sungai sepanjang hampir tiga kilometer ke arah laut. Sampai deh :D
Mangrove
Supaya nggak kena pasang, sebaiknya datang pagi sekitar jam enam. Kalau sampai terjadi pasang,  kapal atau perahu tidak bisa menyusuri kawasan hutan mangrove dengan maksimal. Sehingga pemandangan indah di sana tak bisa kita nikmati sampai puol. Gitchu. 
Terus, kalau kesiangan pulang trip naik perahu atau kapalnya, bisa-bisa perahu kandas sebab air surut. Walaupun sebenarnya kalaupun kepepet misalnya,  para pemandu yang mengemudikan perahu atau kapal tetap bisa sih mencarikan jalan agar bisa kembali ke daratan. Biasanya melewati perairan yang biasa digunakan nelayan untuk memancing. 
Mangrove
 Sewa perahu atau boat-nya berkisar antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,-
Atau bisa juga hanya dengan berjalan-jalan di sepanjang setapak dan jembatan. Cuma parkir motornya lumayan jauh sih. Jalur motor ke hutan mangrove hanya berupa jalan setapak yang dibeton selebar satu meter, dan kanan kirinya langsung laut.  So,  naik motornya musti  pelan-pelan supaya tidak nyemplung masuk ke laut. 
Ada banyak sekali burung-burung bangau dan  blekok sawah yang putih tampak beterbangan di kawasan wisata ini. Seru deh pasti! Sensasional! Aih, seandainya burung itu  bisa buat souvenir lho:D
Mangrove
Selain pesona hutan mangrove dan burung putihnya, kita juga bisa melihat langsung  ikan blodog yang unik karena kadang melompat seperti kodok. Baleopthalmus boddarti ini merupakan salah satu penghuni tetap habitat mangrove.
Mangrove
Jangan lupa untuk ziarah juga ke makam  ulama besar bernama Syeikh Mudzakir di tengah laut dekat kawasan mangrove Morosari ini. Beliau pejuang kemerdekaan dan ulama besar di jamannya, sekitar 1900-1960-an.   Hutan Mangrove  di Desa Tambaksari  ini hanya menyisakan lima  keluarga yang masih keturunan Syekh Mudzakir. Karena  pada tahun 1998 Desa Tambaksari terkikis abrasi air laut yang menyebabkan  80 lebih keluarga harus pindah.

Yuk wisata mangrove ke Demak! ^_^
#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Januari 14, 2016

Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

by , in
Wisata Kuliner Di Demak Kota Wali

Memang Abraham Maslow sudah paling bener deh. Memang kebutuhan pokok kita ya pakan alias pangan, sandang, papan. 
So yang sekarang-sekarang hits juga tempat-tempat makan juga fashion alias OOTD. Iya nggak sih? 
Tiap kita berkunjung ke mana pun juga pasti yang ditanyakan adalah apa makanan khas nya nih? Mana tempat makan paling uhuy? Hehe. 


Nah, kalau teman-teman jalan-jalan ke Demak, jangan khawatir ya. Di sini juga sudah ada banyak tempat makan kok, yang yach lumayan representatif :
Berikut ini beberapa alternatif kuliner dan tempat-tempat yang menyediakannya.
Rumah Makan Rahayu yang berada dekat kawasan alun-alun ini mungkin merupakan tempat legendaris dan paling terkenal. Masakan andalannya tentu saja garang asem khas Demak. Tempatnya yang strategis, tempat parkirnya yang lumayan luas serta masakannya yang lezat menyebabkan RM Rahayu sering menjadi acuan pertama kalau ada yang menanyakan tempat makan di Demak.
Tempat Makan di Demak
Termasuk yang lumayan besar dan lahir sejak lama sebenarnya adalah Rumah Makan Agung yang ada di jalan utama, persis  setelah gerbang kota Wali. Tapi sekarang sayangnya sudah beralih fungsi jadi minimarket. Hiks. RM Agung says goodbye :(
Tempat Makan di Demak
Selain garang asem, ada pecel lele yang menjadi kuliner andalan khas Kota Wali, meskipun di kota-kota lain masakan ini juga banyak tersedia.  Warung makan Jajar yang juga berada di jalan utama kota Wali menyediakan beraneka ragam masakan Jawa yang lezat dan harganya terjangkau.
Tempat Makan di Demak
Oh ya, jangan lupakan bakso balungan sebagai kuliner yang terkenal di kota Wali. Sebagian warung bakso maupun soto ini ada di dalam arena pujasera dekat taman parkir Masjid Agung, sebagian lagi tersebar di beberapa tempat. Seperti bakso kumis dan warung Wijaya Kusuma dekat pom bensin kota,  serta bakso Sanggar terkenal dengan kelezatannya yang ada dekat gerbang kota Demak.
Tempat Makan di Demak
Salah satu restauran yang jenis masakannya komplit, dari yang khas Jawa, sea-food alias makanan dari hasil olahan ikan laut, sampai dengan yang modern-modern, ada persis di depan terminal kota Demak. Sarwo Eco, meski harga masakannya lumayan tinggi menurut ukuran kota kecil ini, tetapi selalu ramai dikunjungi.
Tempat Makan di Demak
Seperti juga kota-kota lain, selalu ada tempat makan yang menyajikan makanan cepat saji seperti fried chicken, burger dan semacamnya. Ada beberapa restoran yang ada di pusat kota, seperti Sultan Fried Chicken depan Rumah Sakit Umum Demak, Falia Resto depan BRI, dan  Quick Chicken dekat pom bensin kota.
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan masakan ayam tapi tidak dalam bentuk kremesan, bisa coba ayam bakar salju. Konon, resepnya diimpor langsung dari bumi Parahyangan. Warungnya terletak dua ratus meter-an dari RM Agung.
Tempat Makan di Demak
Nah, kalau menginginkan steak memang agak susah nih di sini. Tetapi ada juga tempat makan yang menyediakannya. Letaknya agak jauh dari pusat kota, mlipir sedikit ke jalan lingkar alias ring road, kita akan ketemu restoran Mewah. Ternyata Mewah itu akronim dari kata Mepet Sawah, karena letaknya memang ada di tepi sawah. Tapi justru pemandangannya segar dan menyejukkan.
Tempat Makan di Demak
Jika menginginkan kudapan di tengah perjalanan, sesuatu yang tidak berkuah dan aman dibawa, kita tinggal pilih saja berbagai aneka roti yang dijual di deretan toko roti di jalan utama kota Wali ini.
Tempat Makan di Demak

Yang suka makan ikan sambil mancing, bisa juga ke beberapa pemancingan di Demak lho.

Ayo ke Demak dan makan-makaaaan ^_^

#DutaWisataDemak
#BrandAmbassadorDemak

Post Top Ad