Bersamaan launch kongres sungai Indonesia II diestafetkan dr pak @ganjarpranowo ke @pakdekarwo1950 kmrn,kami FGD ttg air di wisma perdamaian gubernuran jawa tengah di semarang.
wakil2 perempuan dr daerah yg byk sungai,demak,Blora,Wonosobo, Salatiga,magelang dll FGD pemetaan permasalahan air&dampaknya bg perempuan.
FGD di wisma perdamaian juga diselenggarakan o/ kongres sungai indonesia,jd semacam event satelit ya:) @ganjarpranowo @pakdekarwo1950
akses perempuan terhadap air semakin kecil
karena proses privatisasi dan politisasi air dan pengelolaan pembangunan yang
bias gender. Sementara itu air sebagai hal esensial dalam hidup, menguasai
hajat hidup, menjadi kebutuhan pokok yang pada akhirnya menjadi beban bagi
perempuan.
pemberdayaan
perempuan yang dilakukan harus dimulai dari kesadaran dulu, kesetaraan dan
tanggung jawab untuk mengambil keputusan. Untuk itu bagi perempuan perlu
a. dimulai
dari belajar pengembangan diri, kepercayaan dan keberanian.
b. dimulai
dari yang sudah ada termasuk potensi social, budaya, Ã kebanyakan mulai dari baru dan tidak
sesuai dengan konteknya.
c.
Didampingi dg program yang sustainable,
MDS telah
melakukan berbagai kegiatan pengolahan air sehat à sehingga perlu diajarkan kepada
ibu-ibu untuk menjual air sehat, langsung minum, juga diajarkan bagaimana untuk
mencari air tanah.
Rekomendasi
kegiatan : pentingnya penguasaan isu ttg lingkungan utamanya air dan persoalan
riil yang dihadapi perempuan. Sehingga harus ada penilaian atas potensi
perempuan yang kontekstual, terutama terkait dengan air.
Ada bbrp alternatif solusi dr hasil FGD yg mudah2an akan segera menemukan jalannya utk action. Di antaranya mgkn akan olah air minum sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar