Pagi itu aku dan ratusan kader Fatayat lainnya hadir memenuhi ballroom Hotel Pandanaran Semarang. Seminar Kebangsaan ini digelar sehubungan dengan makin maraknya radikalisasi dan terorisme atas nama agama, sehingga NU (Nahdlatul Ulama) gencar berkampanye dan melakukan berbagai rangkaian kegiatan untuk deradikalisasi. Antara lain Ekspedisi Islam Nusantara yang keliling ke 40 kota kabupaten di Indonesia, berbagai program yang mengenalkan lebih jauh tentang Islam Nusantara, dan Dialog Lintas Iman yang kemarin aku ikuti.
Tema Seminar Kebangsaan kali ini adalah Penguatan kader Fatayat NU dalam rangka menangkal radikalisme berbasis agama.
Sayangnya, tertulis kalau Undangan jam 8, tapi acara baru mau mulai jam 10 lebih. Hahay. Yang sebenarnya budaya jam karet sama berbahayanya dengan radikalisme. Ya kan?:D
Sayangnya lagi, mbak ketua yang kami cintai dan banggakan serta kagumi mengatakan sesuatu yang membuatku sedikit masygul, Aku juga eks KAMMI lho,si mbak nih jangan suka ikutan labelling gitu dong. Nggak betul alumni KAMMI jd HTI. Hadeuh. Hehe, ngedumel sambil ngecuit :D
Yg bikin ribet sbnrnya mgkn krn masing2 berpikir,bertindak&mempengaruhi golongan/kelompoknya msg2 berdasarkan prasangka2.Mustinya slg dengar.
Kyk yg dulu sempat breaking my heart adl pas aku ketemu lagi dg teman yg dulu sama2 di Rohis kampus.Pandangan mata&sikapnya beda. Why?
Kutebak2 kyknya krn aku balik ke pesantren(jd mantu yai)&entah apa yg didogmakan pdnya(+kelompok) seolah kami jd berseberangan. Duh, sedih.
Tp aku tetap positive thinking,kami bertemu lagi bbrp kali pd kesempatn2 berikutnya&ia mgkn melihat bhw aku tdk 'membhykan',ia berubah lunak
But...tdk jd seakrab dulu. Spt masih ada dinding tinggi. Kurasa ada yg salah dg input yg ia terima(dr kelompoknya). Lalu hari ini aku dgr...
Hal yg mirip dilakukan (pimpinan)kelompoknya dilakukan oleh (pimpinan)kelompok yg sdg aku ikuti. It shouldn't happen. We all need to talk...
each other. Musuh kita di luar sana. Berhentilah saling berhadap2an atau saling berprasangka tanpa dasar. Tujuan kita mungkin sama lho
Tapi si mbak ketua menyampaikan poin-poin bagus untuk kami tindak lanjuti.
Point to be explored
-penanaman ideologi yg benar d keluarga&masy
-jd jembatan d smua isu masy&neg
-memanggungkan Fatayat
Faktor penyebab #radikalisme:
-bgm agama ditafsirkan
-bgm hasil penafsiran itu disikapi
~ Abu Hafsin
Solusi
-mengembangkan ajaran Islam inklusif-transformatif
-kembangkan sikap mental berkeseimbgn
-revitalisasi Pancasila sbg etika publik bgs
Tdk berkeseimbangan identik dg tdk indah. Padukan semangat/emosi berkeagamaan dg semangat mencari ilmu, spy tdk emosian.
Yuk Belajar dr sejarah. Kelemahan khawarij krn tdk bs menyeimbangkan emosi keagamaan & ilmunya.
Carilah ahlidzkr(cerdas emosional, intelektual,spiritual) tanya ulama, jk mmg tdk dibesarkan dlm lingkungan yg kurang agamis&tdk py ilmunya
listening: half, understanding: quarter, telling: double
Pilar berbangsa&bernegara
Pilar utama:Proklamasi
4 pilar
-Pancasila
-UUD negara RI 1945
-NKRI
-bhinneka tunggal Ika
Kalau kata ustadz Yusuf Mansyur:
Jgn ampe kita sbg bangsa ga percaya bhw partai demi partai akan semakin baik ke dan di masa2 yg akan dtg.
Jgn apatis jg thd partai. Justru bersiap2lah menjadi anak2 bangsa yg siap mewarnai partai dg kebaikan2&kepositifan.
Jika gelombang positif ini menyeluruh, insyaaAllah kepositifan ini akan kita dptkan. Jgn ampe sebaliknya.
Baca cuitan Ustadz YM, aku jadi kepikiran:
Jika semua move ini, PKB&NU, PKS&IM, dst adl utk dapatkan kursi. Ya udahlah dibagi dg cara yg baik,saling bantu&isi,sinergi utk kebaikan bgs
Faktor ekonomi,ketdkpuasan thd sistem politik bs mjd pemicu radikalis. Solusi lihat penyebabnya.Bisa ke pribadi atau ke sistemnya~abu hafsin
Org yg mau dideradikalisasi hrs dikeluarkan dulu dr kelompok radikalnya. Agar tdk bolak-balik. Berikan pemahaman yg seimbang~ Abu Hafsin
Terapi ekonomi,agama,sosial dll hrs dilakukn sama2.Krn org2 awam atau stgh radikal dipenjara,mlh belajar dg yg lbh senior radikal di penjara
Astaghfirullahaladzim adzim wa atubu ilaih abdin dholimin laa yamliku linafsihi dhorr walaa naf'an walaa mautan walaa hayatan walaa nusyuron
Alhmdulillahilladzi lam yattakhidz waladan wa lam yakun lahuu syarikun fil mulki wa lam yakun lahuu waliyyun minadhulli wakabbirhu takbiron
Maka mari kita berdoa sebagai ikhtiar langit juga agar upaya deradikalisasi ini sukses. Aamiin
Mengutip Putu Wijaya:
Bila solidaritas kelompok kian militan rasa kebangsaan akan melemah. Para pemimpin harus ingat mereka abdi rakyat bukan pahlawan kelompok.
So, Kita harus sama-sama punya tujuan dan fokus yang lebih besar dan mulia daripada hanya kepentingan kelompok saja. *please*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar