improving writerpreneurship

Post Top Ad

April 12, 2016

Dialog Lintas Iman Dan Prototype Kota Toleransi

by , in
Dialog Lintas Iman Dan Prototype Kota Toleransi


Already at venue #DialogLintasIman dg PBNU dlm rangka rekam jejak agama di nusantara #EkspedisiIslamNusantara pic.twitter.com/7jxNAlVfK2

Kalender nusantara hampir punah,pdhl itu bagian dr tradisi. Hrs kita hidupkan&diajarkan kembali. Juga utk promosi ke dunia #JejakIN

Harapannya stlh #dialoglintasiman juga ada sinergi antar umat beragama dlm byk hal. Krn agama bukan hy ttg peribadatan #JejakIslamNusantara

Klo tdk ada campur tangan org2 yg mmg ingin memecah belah,mgkn kita msh serukun&sekarib dulu.Ingat bgt dulu karibku keturunan tionghoa&hindu

Dan terjalinnya persahabatan terjadi begitu saja, tdk direkayasa.Dulu sblm kenal gap antara nu&muhammadiyah juga kita bisa akrab dg siapa sj

Jd aneh klo melihat skrg sedemikian ribetnya 'perseteruan' jd meluas sedemikian rupa. Bhkn antar NU sendiri,ada garis lurus,lucu,bengkok dst

Kenapa ada #DialogLintasIman pdhl Dmk aman? Demak sbg prototype kota damai hrs diperlihatkan utk dijadikan contoh&diteladani bg kota2 lain.




Radik=akar,fundamental.Semua agama punya akar.Tp apakah hrs mjd isme? #DialogLintasIman #JejakIslamNusantara ~imam pituduh @eislamnusantara

Kita hrs mengcounter bhw tdk benar sejarah yg mengatakn bhw kerajaan islam demak dulu dilalui dg transformasi kekerasan #JejakIslamNusantara

Menara=dr manarun ala majusi. Mesjid dg kubah=dr tradisi kristen. Atap tiga=dr tradisi hindu.Adaptasi ini upaya inklusi #JejakIslamNusantara

Kekuatan islam tengah ini yg dibutuhkan dunia. Nilai2nya ini akan kita impor utk negeri2 luar yg membutuhkan bgm sih semestinya berislam

Dg mendagri, sdg menyusun bgm index kota toleran. Sbg tools menjaga perdamaian dlm upaya menjaga keutuhan NKRI #DialogLintasIman

Hasil dokumentasi ekspedisi #JejakIslamNusantara akan diterjemahkan dlm 4 bahasa utk bisa menginspirasi seluruh dunia.Amin @eislamnusantara

*Upali sutta, mahjma nikaya* Budha berkata:sy terima kamu (upali) sbg siswaku,tp hrs tetap hormati bekas agamamu&mantan guru besarmu #DLI

Dasarnya bukan atas rasa suka atau tdk suka, tp toleransi adl kewajiban bagi pemeluk Budha.Tiap org punya kesamaan hak. Jd layani sesama

Brahmajata sutta,digha nikaya:Sikap yg mementingkn diri&merasa plg benar adl org yg tak py sft toleransi.Jgn benci org meski ia mencela kita

Teladan raja asoka:dg menghargai agama org lain,seseorg membantu agamanya utk tumbuh&bantu agama lain utk melakukn kebaikn #DialogLintasIman

3 entitas penting.Agama=pokok,ushul. Keberagamaan=tafsir,respon thd agama. Krn msg2 tafsir beda maka muncullah Keragaman #DialogLintasIman

Rasul dulu juga utus ekspedisi tugas intelejen banu khuraidoh. (Yahudi di mesir) hadits: Jgn sekali2 sholat asar sblm sampai khuraidah.

Krn yg penting kan bergegas,jd mrk segera menyusul kelompok pertama. Rasul bilang dua2nya benar dan kelompok kedua ini cerdas. #DLI #JIN

Bicara islam Nusantara tak bisa lepas dr walisongo. Di demak hy ada dua wali,tp presidium rapatnya di demak,mk 9 wali pasti ke Demak. #JIN

1.Ukhuwah islamiyah dibgn atas nama agama. 2.ukhuwah wathoniyah,sebangsa setanah air. 3.ukhuwah basariyah:sesama manusia #DialogLintasIman

Kapal mafimarmara misi perdamaian utk bantu saudara2 di gaza. Knapa org2 non mau bantu?krn sama2 manusia itulah mengikat persaudaraan #DLI

Ada 4 pilar di NU:Tasamuh/toleran, Tawasuth/sikap tengah,lurus,adil. Tawazun:seimbang,tdk ekstrim kanan/kiri. amar ma'ruf nahi munkar #DLI

Walisongo terkenal dg kearifan lokal. Dpn masjid agung dmk dulu ada jogangan,ada lobang berisi air. Klo mau lht wayang,hrs masuk ke sana

Akulturasi&asimilasi dilakukan walisongo di semua daerah. Wayang,dawah bilhal,via dagang,politik,tembang,pesantren, dst #JejakIslamNusantara










April 12, 2016

Banjir Diskon di Hari Belanja Online Nasional

by , in


Banjir Diskon di Hari Belanja Online Nasional



Melakukan transaksi menggunakan internet saat ini sudah merupakan hal yang sangat biasa sekali. Bahkan sejaktahun 2012 ada hari belanja online yang akan diperingati setiap tahunnya. Tentunya perayaan ini tidak akan terasa lengkap apabila tidak dilengkapi dengan pesta diskon yang diikuti oleh banyak toko dan juga banyak barang yang dijual online. Semua toko yang berbasis online pasti memiliki penawaran tersendiri yang berhubungan dengan hari nasional ini.

Ada beberapa diskon yang memang sudah biasa diberikan pada hari besar bagi banyak toko online ini. Mereka sengaja memberikan diskon ini juga karena bertepatan dengan menjelang akhir tahun dimana akan ada banyak sekali diskon dan juga penghabisan barang yang harus segera dihabiskan. Hal ini merupakan salah satu yang paling mudah untuk dilakukan. Bagi para pembeli pastinya ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan sekali karena dengan belanja melalui internet ditambah dengan diskon ini pasti akan sangat memberikan keuntungan yang sangat berlebih.Berikut ini adalah beberapa barang yang biasa di diskon antara lain:

·         Pakaian,
·         Sepatu,
·         Barang elektronik,
·         Peralatan rumah tangga,
·         Voucher.

Jika kebanyakan orang masih belum tertarik dengan belanja online maka sudah seharusnya mereka mengetahui apa sebenarnya keuntungan dari belanja ini. Berikut ini adalah keuntungan yang akan kita dapatkan antara lain:

1.       Menghemat biaya pergi ke mall, jika biasa kita berbelanja di mall akan menghabiskan ongkos pergi juga maka ini tidak karena biasa toko menyediakan gratis pengiriman.
2.       Menghemat pengeluaran, karena setelah berbelanja biasanya kita akan keluar lagi untuk makan atau sekedar pergi.
3.       Menghemat waktu dan tenaga, kini kita hanya perlu mengakses toko melalui ponsel atau gadget kita yang sudah pasti canggih dan memiliki aplikasi toko online ini.
4.       Mudah, karena cara yang digunakan untuk melakukan transaksi ini bisa dibilang sangat mudah dan proses yang cepat.

Semua orang saat ini sudah sangat paham sekali dengan tren yang berkembang di masyarakat ini. Bahkan pemerintah pun turut mendukung program ini karena ini akan menekan angka pembangunan mall baru yang sebenarnya cukup memakan banyak lahan. Pemerintah juga mendukung karena masyarakat bisa lebih efisien pada saat berbelanja karena bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah.


Hal ini merupakan salah satu hal yang banyak sekali dilakukan oleh beberapa orang yang belum pernah melakukan membeli online percayalah ini merupakan sebuah hal yang menyenangkan. Jika kita belum pernah mencoba ini adalah saatnya dimana sedang ada banyak sekali promo dan juga diskon yang diberikan oleh beberapa toko online pada saat belanja online. Harga yang diberikan sangat rendah dan sangat  menguntungkan pembeli pastinya. Info bisnis menarik  untuk informasi lebih lanjut.
April 11, 2016

Seminar Kebangsaan Untuk Memperkokoh NKRI

by , in
Seminar Kebangsaan Untuk Memperkokoh NKRI



Pagi itu aku dan ratusan kader Fatayat lainnya hadir memenuhi ballroom Hotel Pandanaran Semarang. Seminar Kebangsaan ini digelar sehubungan dengan makin maraknya radikalisasi dan terorisme atas nama agama, sehingga NU (Nahdlatul Ulama) gencar berkampanye dan melakukan  berbagai rangkaian kegiatan untuk deradikalisasi. Antara lain  Ekspedisi Islam Nusantara yang keliling ke 40 kota kabupaten di Indonesia, berbagai program yang mengenalkan lebih jauh tentang Islam Nusantara, dan Dialog Lintas Iman yang kemarin aku  ikuti. 


Tema Seminar Kebangsaan kali ini adalah Penguatan kader Fatayat NU dalam rangka menangkal radikalisme berbasis agama.

Sayangnya, tertulis kalau Undangan jam 8, tapi acara baru mau mulai jam 10 lebih. Hahay. Yang sebenarnya budaya jam karet sama berbahayanya dengan radikalisme. Ya kan?:D

Sayangnya lagi, mbak ketua yang kami cintai dan banggakan serta kagumi mengatakan sesuatu yang membuatku sedikit masygul, Aku juga eks KAMMI lho,si mbak nih jangan suka ikutan labelling gitu dong. Nggak betul alumni KAMMI jd HTI. Hadeuh. Hehe, ngedumel sambil ngecuit :D

Yg bikin ribet sbnrnya mgkn krn masing2 berpikir,bertindak&mempengaruhi golongan/kelompoknya msg2 berdasarkan prasangka2.Mustinya slg dengar.


Kyk yg dulu sempat breaking my heart adl pas aku ketemu lagi dg teman yg dulu sama2 di Rohis kampus.Pandangan mata&sikapnya beda. Why?

Kutebak2 kyknya krn aku balik ke pesantren(jd mantu yai)&entah apa yg didogmakan pdnya(+kelompok) seolah kami jd berseberangan. Duh, sedih.

Tp aku tetap positive thinking,kami bertemu lagi bbrp kali pd kesempatn2 berikutnya&ia mgkn melihat bhw aku tdk 'membhykan',ia berubah lunak

But...tdk jd seakrab dulu. Spt masih ada dinding tinggi. Kurasa ada yg salah dg input yg ia terima(dr kelompoknya). Lalu hari ini aku dgr...

Hal yg mirip dilakukan (pimpinan)kelompoknya dilakukan oleh (pimpinan)kelompok yg sdg aku ikuti. It shouldn't happen. We all need to talk...

each other. Musuh kita di luar sana. Berhentilah saling berhadap2an atau saling berprasangka tanpa dasar. Tujuan kita mungkin sama lho


Tapi si mbak ketua menyampaikan poin-poin bagus untuk kami tindak lanjuti.
Point to be explored -penanaman ideologi yg benar d keluarga&masy -jd jembatan d smua isu masy&neg -memanggungkan Fatayat


Faktor penyebab : -bgm agama ditafsirkan -bgm hasil penafsiran itu disikapi ~ Abu Hafsin

Solusi -mengembangkan ajaran Islam inklusif-transformatif -kembangkan sikap mental berkeseimbgn -revitalisasi Pancasila sbg etika publik bgs

Tdk berkeseimbangan identik dg tdk indah. Padukan semangat/emosi berkeagamaan dg semangat mencari ilmu, spy tdk emosian.

Yuk Belajar dr sejarah. Kelemahan khawarij krn tdk bs menyeimbangkan emosi keagamaan & ilmunya.

Carilah ahlidzkr(cerdas emosional, intelektual,spiritual) tanya ulama, jk mmg tdk dibesarkan dlm lingkungan yg kurang agamis&tdk py ilmunya

listening: half, understanding: quarter, telling: double

Pilar berbangsa&bernegara Pilar utama:Proklamasi 4 pilar -Pancasila -UUD negara RI 1945 -NKRI -bhinneka tunggal Ika

Kalau kata ustadz Yusuf Mansyur:
Jgn ampe kita sbg bangsa ga percaya bhw partai demi partai akan semakin baik ke dan di masa2 yg akan dtg.

Jgn apatis jg thd partai. Justru bersiap2lah menjadi anak2 bangsa yg siap mewarnai partai dg kebaikan2&kepositifan.

Jika gelombang positif ini menyeluruh, insyaaAllah kepositifan ini akan kita dptkan. Jgn ampe sebaliknya.

Baca cuitan Ustadz YM, aku jadi kepikiran:
Jika semua move ini, PKB&NU, PKS&IM, dst adl utk dapatkan kursi. Ya udahlah dibagi dg cara yg baik,saling bantu&isi,sinergi utk kebaikan bgs

Faktor ekonomi,ketdkpuasan thd sistem politik bs mjd pemicu radikalis. Solusi lihat penyebabnya.Bisa ke pribadi atau ke sistemnya~abu hafsin

Org yg mau dideradikalisasi hrs dikeluarkan dulu dr kelompok radikalnya. Agar tdk bolak-balik. Berikan pemahaman yg seimbang~ Abu Hafsin

Terapi ekonomi,agama,sosial dll hrs dilakukn sama2.Krn org2 awam atau stgh radikal dipenjara,mlh belajar dg yg lbh senior radikal di penjara

Astaghfirullahaladzim adzim wa atubu ilaih abdin dholimin laa yamliku linafsihi dhorr walaa naf'an walaa mautan walaa hayatan walaa nusyuron



Alhmdulillahilladzi lam yattakhidz waladan wa lam yakun lahuu syarikun fil mulki wa lam yakun lahuu waliyyun minadhulli wakabbirhu takbiron

Maka mari kita berdoa sebagai ikhtiar langit juga agar upaya deradikalisasi ini sukses. Aamiin


Mengutip Putu Wijaya:
Bila solidaritas kelompok kian militan rasa kebangsaan akan melemah. Para pemimpin harus ingat mereka abdi rakyat bukan pahlawan kelompok.

So, Kita harus sama-sama punya tujuan dan fokus yang lebih besar dan mulia daripada hanya kepentingan kelompok saja. *please*







April 11, 2016

Inovasi Philips Untuk Masa Depan Pencahayaan

by , in

Inovasi Philips Untuk Masa Depan Pencahayaan







Siang itu saya memenuhi undangan dari Philips dalam rangkaian road shownya bertajuk Masa Depan Pencahayaan. Tidak sengaja saya menyambar kerudung bernuansa ungu saat mau berangkat. Eh tahunya berjodoh lho. Nuansa warna yang dipilih Philips dalam event kali ini juga ungu. Uhuy :D
(Baru kemudian nyadar kalau event-event berikutnya di tempat lain oleh brand lain juga memakai nuansa ungu. Oh,  ternyata memang baru tren  ungu ya. Mungkin kelihatan elegan dan eye cacthing)


Saat memasuki venue, mata langsung dimanjakan dengan gaya penataan booth yang apik.  Jadi semua ditata seperti kita memasuki sebuah miniatur kota. Ada gerbang di depan, jalan-jalan dengan lampu jalan yang tinggi. Bangku-bangku serta taman yang kelihatan chic dan urban banget. Ada city landmark Tugu Muda. Aiiih, aku jadi serasa  dibawa balik ke kampus arsitekturku karena diajak menikmati kota dengan sudut-sudutnya. 

Dan yang seru  lagi, kita bisa memasuki interior rumah betulan lengkap dengan ruang-ruangnya yang telah didesain apik berikut pencahayaannya oleh Philips. Wow, seru!

Kami memasuki ruang demi ruang dan menikmati ambience-nya yang istimewa. Very special. Memang terasa bahwa pencahayaan yang keren itulah yang menjadikan ruangan-ruangan ini terasa keren dan nyaman. Berkesan. I'm impressed.


Di living room-nya, kita bisa menyaksikan bagaimana teknologi Philips ini memanjakan kita. Pencahayaan dalam ruang duduk rupanya bisa berubah-ubah, mengikuti perubahan nuansa warna yang tampil di layar televisi. Philips menggunakan android yang dihadapkan pada layar televisi. Kemudian aplikasi Philips Hue menggunakan warna yang ditangkap itu untuk mengontrol pencahayaan ruangan.  Keren kan?!

Di ruang makan, ada smart switch.  Kalau pas kita mau terang, tinggal pijit tombol terang. Kalau pas mau nuansa romantis-an, tinggal pijit tombol temaram. Dan nggak perlu ganti lampu. 

Yang edan lagi nih, di ruang tidurnya ada lampu yang bisa berganti warna sebanyak 4000  warna! Can you believe it? Aku ternganga-nganga!




Lepas dari jalan-jalan menikmati interior rumah, kami mengikuti talkshow Masa Depan Pencahayaan dan KotaTerang Philips LED. Semarang merupakan kota pertama yang  dipilih  untuk mengawali serangkaian program Kota Terang Philips LED 2016. 

Bapak Aris Dwi Nugroho, Sales Manager VAP Colour Kinetics  menggarisbawahi akan teknologi yang membuat semua hal menjadi mungkin.  Termasuk dalam pencahayaan yang tadinya hanya mengenal LED. Dengan adanya perkembangan teknologi internet,  lighting kini bisa dikendalikan juga dengan gadget. Bahkan dari tempat yang jauh.


Beliau juga menampilkan betapa di banyak negara, area publik dan landmark kota bisa menjadi branding untuk kota itu sendiri. Karenanya Philips kini mendandani kota Semarang dengan lighting systems seperti city touch. Semuanya bisa dikontrol dan dimonitor dengan dashboard pengendali karena asset terhubung langsung dengan koneksi internet. 

Program tlah menyinari landmark2 kota sejak 2012. Total 19 icpn kebanggaan di 9 kota

hemat energi, ramah lingkungan, nyaman di mata. Dg perkembgn teknologi,skrg sdh bisa terkoneksi dg internet

World wide trend= living on apps. City branding> illuminated design. Lighting kini dipakai utk pemaknaan suatu kota


Nara sumber berikutnya,  Indah Suzanti adalah Product Manager Consumer Luminaire Philips lighting Indonesia. Beliau menerangkan bagaimana produk-produk inovatif  Philips Lighting telah banyak meningkatkan kualitas hidup. 

Pencahayaan yg baik bisa meningkatkan kualitas hidup kita


Muhammad Rafiq, Product Manager Professional Luminaire & System Philips Lighting Indonesia menceritakan bagaimana keunggulan dari inovasi-inovasi terbaru Philips Lighting. 

Klo cari hape.nungsep pake misscall. Skrg kalau cari kunci atau barang nungsep juga bisa lho, gunakan lighting tech.Wah seru!:D

Even more practical, more personal, more surprising. Kita bisa atur pencahayaan pakai hape. Matikan lampu dr luar rumah dll


Ada juga hue light story,lampunya bisa berubah2,bentuk suasana saat kita dongeng.Enhance our everyday life. Hue:Turn on living

Dulu hrs pakai wirid biar rumah tetap kelihatan ada penghuninya ketika kita pergi jauh&lama. Skrg bisa pake lighting tech Hue:)

Rupanya di area samping venue, ada  beberapa stand yang menyajikan beberapa game dan aktifitas lain. Ada lomba mewarnai untuk anak-anak. Ada  sepeda yang dihubungkan dengan lampu. Makin kencang kita menggenjot pedal sepeda, maka makin banyak lampu yang menyala. Sama cara mainnya, ada games sasak tinju yang juga menarik banyak orang untuk mencoba. 

Seru!












April 10, 2016

Tips Liburan Di Rumah

by , in

Tips Liburan Di Rumah


Yang aku suka dari rumah baruku adalah suasananya seperti homestay yang aku dan anak-anakku tempati selama seminggu  di Ubud Bali waktu itu. Jadi meski bukan hari libur, sebenarnya aura yang tercipta di rumah kami adalah 'everyday is holiday' Asyik tho?!:D

Hanya saja kalau pas hari libur memang waktu yang tersedia menjadi lebih panjang alias lebih lama. (Walaupun kalau dipakai untuk mengejar deadline-deadline jadi terasa kurang banyak. hiks. Kok bisa ya? Aneh tho)

Biasanya kami melarikan diri dari rumah tiap hari Minggu dan hari libur lainnya untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru serta refreshing. Entah itu berkunjung ke rumah saudara, teman,  kenalan, pergi ke pameran buku atau pameran lainnya, jalan-jalan ke supermarket atau tempat-tempat wisata yang belum pernah kami kunjungi, menghadiri event-event atau kopdaran dengan teman-temanku dan anak-anak mereka. Dan sebagainya.

Tapi ada kalanya juga liburan terpaksa harus dinikmati di dalam rumah. (menikmati kok terpaksa, hihi, piye jal?:D) Karena mungkin sedang ingin irit karena kantong cekak, atau badan lagi meriang dan kecapekan dst.


Gimana caranya supaya liburan di rumah tetap berkesan dan tidak membosankan?

BERKEMAH (DI SEKITAR RUMAH)
Waktu anak-anakku minta dibelikan tenda yang kami temui saat dalam perjalanan, segera saja aku iyakan. Meski terpaksa membujuk mereka agar mau dibelikan yang kecil saja. Dengan alasan selain lebih murah, juga biar tidak menuh-menuhin ruangan kalau harus dipasang di dalam rumah.

Ternyata keputusan kami membeli tenda ini benar. (Dapat nilai seratus! Tepuk tangan! :D)

Mereka menikmati sekali saat-saat kami mendirikan tenda ini bersama-sama. Seharian itu mereka seseruan berkemah di dalam rumah. Sembari main peran (role play) Bahkan sampai berhari-hari tenda tidak dirubuhkan. Hehe.
(Benar-benar baru kurubuhkan dan kulipat lagi saat aku bebersih dan menemukan ada ular kecil di bawah tenda. Hiiii sereeeeem... jadi ceritanya karena musim penghujan, mungkin ular itu jalan-jalan dari luar rumah dan menemukan tempat hangat di bawah tenda. Sampai  saat ini tenda belum didirikan lagi. Anak-anakku sudah bosan :D)

MASAK-MASAKAN
Nah! Ini yang paling disukai anak-anak. Jadi kami membeli bahan-bahan yang sedikit berbeda dari menu sehari-hari, lalu kami bereksperimen membuat menu ala-ala kami.

Sesudahnya tentu saja makan-makan dengan gaya ala-ala restoran. Uhuy:D

Meski dapur jadi tampak berantakan sebab anak-anak sesuka hati aja dalam action-nya sebagai chef. Tapi memang ini tantangannya. Bagaimana kita sembari masak musti cerewet mengajarkan kerapian dan semacamnya.  Hehehe.


UNDANG TEMAN-TEMAN KE RUMAH
Bikin pesta, ya kan?
Walaupun pestanya mungkin sederhana. Misal dengan rujakan. Ahaha. Murah meriah lho itu. Wong modalnya jambu, belimbing, ketimun, bengkoang, pepaya, kedondong, terus sambal yang pedas. Udah. Itu aja. Tapi  serunya banget tuh, apalagi kalau kepedesan :D


PUNYA SESUATU YANG BARU (ala-ala Game The Sims)
Teman-temannya anak-anakku senang sekali datang ke rumah terutama kalau perpustakaan rumah kami ada buku-buku baru. Atau ada mainan-mainan baru. So, anak-anak sekampung pasti datang berduyun-duyun. Hanya saja kita musti jaga supaya mereka tidak berebut dan berantem karena nggak mau gantian baca atau gantian main.
Hihihi, jatuhnya malah jadi baby sitter anak-anak sekampung :D

NOBAR
Nonton film bareng juga jadi hal yang bisa kita lakukan di rumah untuk menikmati hari libur. Pinjam CD atau bongkar koleksi CD lama yang bagus. Gelar karpet ala-ala lihat layar tancap. Putar filmnya di laptop atau layar PC atau televisi atau bahkan dinding  rumah supaya lebih seru lagi. Matikan lampu supaya kesannya di dalam ruangan bioskop. Ihiir.


Apalagi ya?
Banyak deh kayaknya kalau mau dibuka satu persatu apa saja yang bisa dikerjakan untuk menghabiskan liburan di rumah.  Bersih-bersih rumah bareng-bareng, atau cuma ngobrol-ngobrol aja dari hati ke hati dengan anak-anak (dan pasangan kalau punya. aku sih belum lagi:D)

Karena dari ngobrol itu akan menambah kedekatan hati. Yang efeknya sangat baik bagi jiwa kita serta keberlangsungan harmoni keluarga. Bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan mental anak-anak kita juga. Habis ngobrol-ngobrol gitu, sampai ngantuk dan akhirnya tidur semua. Tahu-tahu sore...aaaarggh, hari libur sampai di penghujung.




April 09, 2016

Malam Berdarah-darah

by , in

Malam Berdarah-darah

Astaghfirullah. Astaghfirullah.
Allah Allah..
Aku tak henti hentinya  merapal lafal lafal thoyyibah. Pandanganku kabur, tampak samar suamiku yang berdiri di sebelah bed tempatku berbaring lemah.
“Sakit, nok?”, tanya kak Aris dengan suara yang bergetar.
Kupaksakan sedikit mataku untuk melihatnya lebih jelas. Astaghfirullah.
Kulihat sebagian bagian depan dan lengan bajunya terdapat percikan darah.
“Mas……….”, lemah suaraku dan bergetar bersama degup jantungku yang tak teratur serta perih terasa di sekujur tubuh dan juga wajahku. Kak Aris meraih kepalaku dan mendekatkan tubuhnya merapat kepadaku, tetapi hampir urung ketika menyadari percikan darah di bajunya akan mengenaiku. Karena aku toh sudah berdarah -darah juga, ia melanjutkan pelukannya. Dan tangis kami membuncah di malam yang terasa menggigit menyeramkan.

“Katanya sih orangtua pintar yang disebut sebut Tante Irin bisa membaca masa depan kita”, mama menyiapkan beberapa bungkus gula pasir dan teh, memasukkannya ke dalam kardus sedang.
Aku dan kak Aris saling berpandangan. Agak janggal mendengar keterangan ibu. Hmmm….apakah ini legal, apakah ini syar'I, apakah ini benar? Begitu yang bergulat dalam pikiranku. Mungkin kak Aris sepaham denganku dalam hal ini.
“Tante Irin sukses sekarang. Bisnisnya lancar dan mbah orang tua pintar ini yang memberitahukan jalan kesuksesan tantemu”, mama melanjutkan ceritanya.
“Kalian kan kayaknya belum ketemu jalur rel karir dan usahanya. Daripada ngalor ngidul, tidak ada salahnya kita tanyakan hal ini sama mbah orang tua pintar itu”, mama terus membujukku dan Kak Aris. Kami akhirnya menurut mama dan malam itu bersama beberapa saudara lain yang memiliki tujuan serupa berkendara mobil menuju rumah orangtua pintar itu di luar kota, 25km  dari kota kami.
Duar!
Segalanya gelap gulita. Erang kesakitan lirih kudengar bersahutan dengan teriakan  orang-orang.
“Astaghfirullah. Astaghfirullah. Allah. Allah. Allahu Akbar”, rintihku.
Beberapa tubuh telah berjatuhan di sekitar diriku yang juga terjerembab dengan wajahku menatap jalan raya yang kasar. Uh! Sakit dan perih. Kurasakan dan terlihat samara ada beberapa pasang tangan yang memindahkanku dari jalan ke sebuah pick up terbuka. Kak Aris yang sudah duduk di pojoknya meraih dan mendekap aku. Dingin angin tengah malam menusuk tubuh bersama aroma darah dan kengerian di depan mataku. Astaghfirullah. Seram,nyeri, perih, dingin, takut dan semua rasa tak nyaman mencengkramku dan mungkin semua yang masih terjaga di sini.
Kulihat pamanku terbujur kaku di dekatku.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun”, desis Kak Aris. Ia semakin erat memelukku yang kebingungan. Cuma kami berdua yang sadar dari delapan orang penumpang mobil itu. Dan sepertinya pamanku sudah tak bernyawa lagi. Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun.
Aku terus termangu di kamar tempat aku dipindahkan dari ruang ICU sekitar sejam yang lalu. Aku sendiri.
“Aku mau menengok yang lain dulu”, kata kak Aris berpamitan setelah menemaniku beberapa saat. Hanya dia seorang yang masih kuat berdiri dan berjalan kiranya.
“Rawat saudara lainnya yang lebih parah, kak. Aku tidak apa-apa”, kataku berusaha tegar. Ia menggenggam erat tanganku sebelum meninggalkan aku sendirian di kamar itu. Sendirian tapi tak sendiri.
Aku mulai meraba - raba bagaimana dan mengapa ini terjadi.
“Ya Rabb. Ya Allah. Ampuni kami”, lirih aku berbisik dalam hati. Kiranya Dia menyelamatkan kami dari jalan yang mungkin bisa menjerumuskan kami.
“Mungkin orangtua pintar itu memang diberi anugrah dan kelebihan oleh Allah”, jelas ustadz yang sering mengisi pengajian di masjid dekat rumah kami.
“Namun orang yang datang untuk meminta saran dari orang tua pintar itu bisa saja salah niat dan itikad. Bisa-bisa tauhidnya yang bergeser karena keyakinannya tidak kepada Allah, tetapi meyakini orang tua pintar itu.”, sambungnya.
Kami duduk melingkar di bawah pohon rindang yang ada di pojok pelataran rumah sakit. Berenam, aku,kak Aris, ustadz Irfan, dan tiga santri yang ditugaskan menunggui kami selama dirawat di sini.  Paman sudah dimakamkan kemarin tanpa kehadiran tante yang sengaja tidak diberitahu kejadian ini karena kondisi tante yang masih parah. Hanya kak Aris yang bisa hadir di pemakaman itu diantara kami bertujuh yang masih hidup.
“Saya juga berpikir demikian, ustadz”, kataku pelan sambil menahan perih di wajahku. Sebenarnya aku masih belum pulih tapi memilih untuk bergabung dengan mereka di luar karena jenuh dalam kamar.
“Semisal kemudian kami yang datang kemarin itu sukses dan berhasil dalam karir dan bisnis serta lainnya. Bisa jadi kekaguman terhadap terawangan orangtua pintar itu bisa meracuni akidah dan tauhid kami”, aku melanjutkan buah pikiran semalamanku
di malam berdarah itu, saat di kamar sendirian dan mencium aroma kematian dalam rombongan kami.
Malam berdarah darah itu memang menyeramkan secara fisik dan auranya, namun kesadaran akan hikmah di balik kecelakaan itu tak dapat kuungkap dengan kata manapun. Tuhan jatuh cinta padaku, pada kami. Jadi Dia menyelamatkan kami dari bahaya dan kecelakaan yang lebih besar dibanding kecelakaan mobil kami yang ditabrak mobil container besar dari arah belakang.
“Alhamdulillah”, ucap kak Aris.
Syukur yang berpadu bersama kesakitan dan kengerian yang kami alami.
Betapa berharganya pelajaran ini. Engkau tunjukkan kuasaMu dan pelajaran bagi kami akan ketauhidan. Kan ku genggam hidayah ini erat-erat selamanya, bisik hatiku.

April 09, 2016

Hawnah Pi

by , in
Hawnah PI

Keempat anak muda itu telah selesai mendirikan dua tenda mereka. Bersebelahan di bawah pohon-pohon rindang di tengah hutan. Tadinya mereka kira tak akan kemalaman dan sampai di ujung hutan sebelum senja. Tetapi perkiraan bisa meleset. Daripada memaksakan diri untuk menembus gelapnya malam dan ganasnya hutan yang tak mereka kenali, Nero mengusulkan agar mereka tinggal. Untuk sementara. Dan yang lain sepakat dengannya.
Malam merangkak cepat. Nero, Mayana, Laras dan Sarva duduk berdekatan di depan api unggun. Dari kejauhan terdengar lolongan entah anjing atau serigala yang bersahutan. Membuat bulu kuduk berdiri.
Mayana mengangkat wajahnya dan menatap langit. Laras mengikuti aksi sahabatnya. Purnama yang semestinya terang tertutupi awan, menjadikan gelap hutan makin pekat. Semakin merindingkan bulu kuduk. Tidak ada satupun dari mereka yang bergelagat hendak mengistirahatkan diri di dalam tenda.

“Kita mau gini terus sampai pagi?” Laras membuka suara.

“Kamu aja yang tidur di tenda. Aku mending duduk bareng cowok-cowok ini di sini. Ngeri tahu!” Mayana menyahut setengah berbisik. Wajahnya pias. Ketakutan.

“Duh aku nggak tahan dinginnya,” Laras beringsut dari duduknya. berdiri dan melangkah menuju tendanya.
Tapi baru dua tapak kakinya melangkah, suara Nero melengking membelah malam.

“Awas!”

Membuat semua terkejut dan spontan menoleh pada arah telunjuknya. Menyusul Nero yang mulutnya menganga, ketiga sahabatnya tak kuasa berkata-kata.

“Hawhna pi…” desis Sarva.

Di balik bayangan dedaunan deretan pohon seperti jemari yang menari, tersembul sesuatu itu. Sebuah kepala saja. Sebuah sosok yang tak berbadan. Rambut panjangnya membuat kepala itu semakin tampak mengerikan.
Laras mundur cepat. Nero dengan cepat pula menangkap punggungnya dan menundukkan tubuh sahabatnya itu demi melihat sosok kepala tak bertubuh melayang ke arah mereka.
Mayana hampir saja terkena tapi dia beruntung karena Sarva sempat mendorong tubuhnya. Hingga jatuh tersungkur mencium tanah. Sakit. Tapi itu lebih baik daripada..

“Aaarggh..” jeritan Sarva menyayat hati.
“Oh my God! Oh my God!” suara Mayana tercekat di tenggorokan.

Kepala tanpa tubuh yang melayang cepat itu berhasil menggigit leher Sarva.  Lelaki yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang kedua puluh empat beberapa hari lalu itu berteriak-teriak. Tangannya berusaha mencekal kepala tanpa tubuh itu. Melakukan perlawanan dengan sisa tenaganya. Namun dia jelas kewalahan. Usahanya tampaknya akan sia-sia. Gigi-gigi kepala itu makin amblas ke dalam urat-urat leher Sarva.
Dua pasang mata memandanginya iba. Nero sempat ragu untuk maju memberikan pertolongan. Tapi dia sempat melihat dan menyambar sebatang kayu di antara onggokan dalam api unggun.
Tangannya mengayun hendak menombak Hawnah pi keparat itu. Hantu kepala ini adalah makhluk jadi-jadian. Orang-orang Ayutthaya memiliki ilmu hitam yang menciptakannya.

“Aaaah!!!!!”

Teriakan Mayana dan Laras berbarengan ayunan tombak kayunya Nero membuat Hawnah pi itu melepaskan gigitannya. Sarva tampak sekarat. Lelaki naas itu melotot matanya seakan telah mendekati masa sekarat. Darah segarnya mengalir dari leher yang terkena gigitan. Hawnah pi melayang terbang kembali ke pepohonan setelah memuaskan dahaganya. Mayana mundur ketakutan. Ngeri melihat mulut dan gigi Hawnah pi merah oleh darah segar.
Nero melemparkan tombak kayunya kea rah Hawnah pi tapi tidak kena. Laras yang ingat mereka punya lembing sebagai peralatan mencari ikan di sungai, segera berlari mengambil lembing-lembing itu. Menyerahkannya pada Nero yang menerima satu lembing tanpa menatapnya. Perhatiannya sepenuhnya tertuju pada Hawnah Pi yang melotot galak.
Setelah tak berhasil dengan tombak kayunya, Nero mengerahkan kekuatannya lebih besar lagi kali ini. Ketakutannya kalah oleh hasrat membalaskan dendam bagi Sarva yang terkapar tak berdaya.

“Rasakan ini!” teriaknya seperti siraman bensin yang dia tumpahkan untuk membakar apinya sendiri, selagi tangannya melempar lembing pertama.

Tampak hawnah pi melotot dengan matanya yang mengerikan. Dia sama sekali bergeming. Tapi lembing itu tak mengenainya sama sekali. Nero buru-buru mengacungkan tangan pada Laras yang langsung paham, dan menyerahkan lembing kedua.

“Mati kau!” seru Nero kalap.

Hawnah pi bergerak menghindar. Dia menyeringai. Sesaat kemudian kepala tanpa tubuh itu melayang hendak menyambar Nero. Mayana berteriak ketakutan tapi sempat mendorong tubuh Nero sehingga lelaki itu bisa berkelit dan terhindar dari gigitan Hawnah pi. Dia sempat bergulingan di tanah. Hampir saja pundaknyakena. Tapi kemudian dia sadar dan memanfaatkan kesempatan dekat kepala tanpa badan itu dengan melemparkan lembing berikutnya. Saat hawnah pi melintas dekat sekali dengan kepalanya tadi ada hawa panas aneh yang menyambarnya. 

“Hati-hati, Nero!” teriakan Mayana justru membuat hawnah pi itu menyadari serangan yang dilakukan musuhnya.

Kepala tanpa tubuh itu  berhasil menghindar lagi kali ini. Bahkan dia berhasil menukik ke bawah dan sempat menggigit lengan Nero. Sebelum akhirnya kembali melayang terbang ke pepohonan.

“Aaarrgggh!!!” jeritan dan lengkingan Nero yang panjang membelah senyap hutan dan pekatnya malam.

“Sialan! Hawnah pi sialan!” Mayana dan Laras turut mengumpat dan marah pada makhluk jadi-jadian itu.

Teriakan Nero dan keributan dua gadis remaja itu akhirnya juga membangunkan Sarva yang sempat sekarat. Lelaki yang punya daya tahan tubuh luar biasa tersebut menyeret tubuhnya mendekat ke arah Nero yang masih memegangi lengannya yang tergigit.

“Awwh!” jeritnya kesakitan saat kepala Sarva justru terantuk lengan Nero ketika dia berhasil mendekat.

“Sorry. Kamu harus menghabisinya, Nero,” bisik Sarva, “ atau dia akan menghabisi kita semua sekarang.”

“Aku tahu, aku tahu!’ bentak Nero kesal.

Bukannya dia sudah mencobanya berkali-kali. Sarva saja yang tidak melihatnya karena dia sibuk pingsan atau entah berjalan-jalan ke mana ruhnya tadi.

“Kamu harus pakai mantra tertentu selain mengenai bagian kepalanya yang paling mematikan,” Sarva memberi petunjuk.

Membuat Nero sedikit kesal, tapi tak mungkin juga menyerah dan membiarkan Sarva menghadapi sendiri hawnah pi kejam itu. Dia tak mau sekejam musuh mereka.

“Berikan padaku mantranya!” Nero meminta Sarva melakukan sesuatu.

Sahabatnya sejak kecil itu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah patung kecil. Mulut Sarva komat kamit mengucap mantra. Lalu dia menggosok lembing yang masih tertinggal dengan patung itu.

“Apa? Aku tak dengar,” Nero berusaha keras mencerna kalimat-kalimat mantra itu tapi tak berhasil.

Dia hanya menangkap sepotong-sepotong. Dia kira dengan memberi isyarat pada Sarva, mantra itu akan bisa ditirukannya. Tapi suara Sarva terlalu lirih. Mungkin dia terlalu lemas. Dari belakang mereka,  Mayana dan Laras juga melantunkan doa-doa dan surat-surat pendek yang mereka bisa.

“Lemparkan sekarang, Nero! Lempar yang keras!” Sarva sudah menyerahkan lembing itu kembali pada Nero.

Semua berdebar menunggu perburuannya kali ini. Sarva makin kencang mengucapkan mantranya sehingga seolah seisi hutan turut bergetar mendengarnya.

“Oh yes!” sekuat tenaga Nero melemparkan lembingnya.

Dan lembing itu melesat kea rah hawnah pi. Tepat! Ujungnya menancap pada jidatnya. Begitu lembing menancap, mendadak terdengar ledakan dahsyat yang diiringi dengan percikan api. Semua bertiarap menyelamatkan diri dari bahaya apapun yang bisa terjadi.

“Minggir!” teriak Sarva.

Dia yang tak puas dan masih  takut kalau-kalau hawnah pi itu hidup lagi, menyambar satu lembing yang tadi sempat lusut. Dirinya mengucap mantra sekali lagi dan doa-doa sembari melemparkannya.

“Semua berlari! Cepat!” teriaknya lagi memberi aba-aba.

Semuanya tak terkecuali dirinya lari tunggang langgang meninggalkan arena api unggun dan tenda-tenda mereka. Meski sebenarnya hawnah pi itu akhirnya hancur meledak.

Kepala tanpa tubuh itu terburai. Kepingan-kepingannya jatuh ke tanah. Mengerikan.

“Cukup! Aku capek,” Mayana jatuh tersungkur.

Laras tiarap di sisinya. Sarva yang berlari menyeret badannya turut berhenti.

“Kita nggak mungkin lari lagi. Kita butuh tenda dan perlengkapan yang kita tinggal di sana,” telunjuk Mayana mengarah pada tempat mengerikan yang baru saja mereka tinggalkan.

“Kita pasti akan kembali ke sana, May. Kita akan ambil lagi barang-barang kita,” sergah Nero sembari mengatur napas.

Untuk sesaat keempat manusia itu bertiarap tak berdaya. Suara hutan telah kembali seperti sedia kala. Tapi hawa menakutkan dan mengerikan itu masih mengambang di udara.

“Aku yang akan mengambilnya sendiri,” usul Nero.

Semua kepala terkejut dan mendongak padanya.

“Sarva tak akan cukup kuat. Dia terluka parah. Aku tak akan tega membiarkan kalian melihat hawnah pi yang hancur itu,” sambung Nero.

Pijaran api yang berasal dari ledakan kepala tanpa tubuh tadi sekarang perlahan telah reda. Bahkan liukan api unggun mereka turut mengecil pancarannya.

“Hati-hati,” bisik Mayana dan pesan Laras hampir bersamaan.

“Kalian tunggu sini ya. Aku akan cepat kembali,” Nero berlari dengan kaki-kaki panjangnya menerjang rerumputan dan tetumbuhan perdu.

Ketiga sahabatnya seolah menahan napas dengan tak sabar menunggu. Sarva terperanjat saat melihat sesuatu terjatuh dari saku Nero ketika sahabatnya itu berlari. Patung kecil itu.

“Aaargggh!!!!” jeritan Nero membahana.

Hanya sekejap. Lalu sunyi.
“Apa yang terjadi?” Sarva, Mayana dan Laras saling berpandangan.

Dari arah jeritan Nero, serombongan hawnah pi yang lain melayang berkejaran menuju ke arah mereka.

Post Top Ad