improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label arsitektur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arsitektur. Tampilkan semua postingan
Mei 20, 2024

Promosi Kelas Online Riset Arsitektur

by , in
Promosi Kelas Online Riset Arsitektur



Judul Kelas
"Riset Arsitektur: Dari Konsep Hingga Implementasi"

Deskripsi Kelas
Apakah Anda seorang arsitek, mahasiswa arsitektur, atau profesional yang ingin memperdalam pemahaman tentang riset dalam arsitektur? Kelas ini dirancang untuk Anda! Kami menawarkan panduan komprehensif dari konsep dasar hingga implementasi praktis dalam dunia riset arsitektur.

Apa yang Akan Anda Pelajari?
Pengantar Riset Arsitektur:

Definisi dan pentingnya riset dalam arsitektur.
Metode dan pendekatan riset yang relevan.
Pengembangan Konsep:

Cara mengembangkan ide riset yang inovatif.
Studi kasus dari proyek arsitektur terkenal.
Metodologi Penelitian:

Teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data dan interpretasi hasil.
Implementasi Hasil Riset:

Mengintegrasikan hasil riset ke dalam desain arsitektur.
Contoh penerapan nyata dalam proyek arsitektur.
Studi Kasus dan Proyek:

Analisis mendalam dari proyek riset arsitektur.
Workshop dan latihan praktis.
Mengapa Memilih Kelas Ini?
Pengajar Berpengalaman: Diajarkan oleh profesional dan akademisi bidang arsitektur.
Materi Berkualitas: Kurikulum yang komprehensif dan up-to-date 
Fleksibilitas: Belajar kapan saja dan di mana saja dengan akses online penuh.

Cara Mendaftar: Klik link ini: 

Kunjungi situs web kami di www.hasfa.co.id.

Hubungi Kami
Email: creativehasfa@gmail.com
Telepon: +62 81328767574
Media Sosial: Ikuti kami di Instagram @diannafi, Facebook @diannafiDN, dan LinkedIn @nafidian
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengembangkan keterampilan riset Anda dan berkontribusi pada proyek arsitektur yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Daftar sekarang dan jadilah bagian dari komunitas riset arsitektur yang dinamis!
April 15, 2022

Ide dan Tips untuk Kafepreneur

by , in

Ide dan Tips Kafepreneur


Ide dan Tips ini bisa untuk Kafepreneur yang lain juga lho




Meja dibuat dengan alas  bundaran yang dibuat dari buis beton atau bata yang ditata melingkar aja. Daun mejanya pakai kayu. 


Variasikan hiasan di dinding kafe sehingga ada dinamika dan perubahan suasana di setiap bagian/path nya.



Tidak harus selalu tanaman asli, ternyata menggunakan tanaman plastik juga bisa untuk tambahan. Gak harus disiram hehe.


Caping begini dicantolin ternyata juga ciamik y. Kayaknya sederhana aja, tapi sebenarnya penataan yang bagus itu memperhatikan proporsi dan komposisi yang pas.


Nah, quote quote menggelitik yang ditulis pada board hitam dan ditempel di dinding begini juga jadi kesukaan para pengusaha kafe.

Coba bikin quote mu sendiri yang khas. Bisa jadi benchmark kafemu lho.


Memanfaatkan ban bekas, pemilik kafe ini memgubahnua menjadi meja yang artistik. Cukup dibalut dengan kepangan yang tampilannya seperti rotan, padahal itu enceng gondok.


Paduan warna coklat kayu, merah bata, merah genteng juga elemen lunak seperti tanaman membuat kafe terasa asri, alami.

Pilihan jenis tanaman yang pas juga menambah artistik kafe dan memanjakan visual pengunjung.



Rak kayu ini memamfaatkam almari bekas di rumah yang tidak terpakai. Bisa untuk menaruh buku-buku yang bisa dibaca para pengunjung.


Kran wudlu berikut tiangnya ini ditutupi dengan bambu sehingga tampilannya serasi dengan bangunan lain dan keseluruhan kawasan.


Bekas alat buat ngluku sawah ini dimanfaatkan untuk tiang lampu taman. Antik kan!


Nah ini menu dan harganya yang mungkin juga bisa jadi sumber inspirasi




Agustus 29, 2020

Penulisan Riset Arsitektur Bali dan Toba

by , in
Penulisan Riset Arsitektur Bali dan Toba





baca juga perjalanan mengenal arsitektur indonesia sebelumnya:
arsitektur rumah kampung adat GuruSina
arsitektur kampung adat di jawa bagian barat
yori antar: arsitektur nusantara
prof joseph: arsitektur mengkini dan menanti
arsitektur Lasem Lasem 2 Lasem 3 Lasem 4
arsitektur masjid agung demak

riset arsitektur baluwarti kraton cirebon
Cultural Landscape Lanskap Budaya dalam Arsitektur
Metode Penelitian Fenomenologi Arsitektur




Bangunan hunian-hunian bali ada yg berbentuk beberapa unit, ada juga yang satu unit.

Gambar

Gambar
Gambar
Banyak varian bentuk juga penamaannya
Fungsi
Jumlah saka
mata angin
bentuk
ornamen

Gambar

Ada ragam hias tempat Setiap peristiwa beda2 Ada harum bunga, asap dll Panca indera menikmati, diulang2 dlm peristiwa ritual yg regular Tersimpan dlm memori Menimbulkan kerinduan, klangen Setiap keluar, ada penyambutannya Sudah kangen, disambut juga
Gambar


Gambar

Peristiwa Ritual Sakral (PRS)

Gambar

Gambar

Ada teritori
Gambar

Gambar
Gambar

Gambar



GambarSelain teritori yg kita kenal, ada Teritori yg bergerak yaitu Mandala Mamargi



Gambar

Dari Bali kita ke Toba ya Balige pintu utama ke sungai asahan Teritori bangunan danau toba Ada 2 bentuk berbeda Krn ada yg masuk dr yunani dan india. Biarpun bertetangga, rona arsitekturnya berbeda
Gambar

Gambar

Pelingkup teritori Bangunan jabu- sopo

Gambar
Gambar

Gambar
Gambar

Kayu tiang dan teritori parjabu

Gambar



Secara vertikal Teritori penyimpanan
Gambar
kori2 di Jawa juga mirip dengan yang di Bali, apakah ada persamaan makna antar yang di Bali dengan yang sama di Jawa?

Gerbang dari kata "garba". Lebih cenderung ke "indung'. Jadi kata gerbang lebih pada makna keluar. Barangkali identik dengan pemesuan "Indung" juga sangat "feminin" perempuan, Ibu, berkembang biak

teritori pria ada diluar ketika malam dan wanita di lantai 2 untuk keamanan . apakah ada ruang irisan antara teritori pria dan wanita mayat/tengkorak yg telah diangkat tadi, lalu kuburannya tersebut scr teritori bgm? apakah berpindah milik (digunakan oleh orang lain?)









Januari 04, 2020

Manfaat Kemampuan Fotografi Bagi Penulis

by , in
 Manfaat Kemampuan Fotografi Bagi Penulis
Banyak orang bertanya kenapa aku yang lulusan arsitektur Universitas Diponegoro bisa terjun ke dunia penulisan, bahkan menulis fiksi cerpen, novel, memoir, kisah inspiratif, puisi, buku-buku motivasi pengembangan diri dan lainnya.
Waktu itu aku juga heran sendiri. Apa kaitannya ya antara arsitektur dan sastra serta kepenulisan. Sampai kemudian aku mendengar penjelasan dari beberapa guru fan mentor, bahwa memang pada dasarnya hal-hal prinsipil dalam arsitektur juga dipakai dalam kepenulisan. Seperti perencanaan alias planning, perancangan  alias desain, komposisi, proporsi, balance dan tentu saja fungsional serta estetis keindahan.
Salah satu guru menulisku juga mengatakan, yang sebenarnya ada banyak hal atau bidang lain yang harus kita kuasai demi mendukung kerja otak, pikiran dan perasaan kita sebagai penulis.
Orang-orang yang pandai memasak, alias bisa meramu dan memadupadankan berbagai bahan masakan serta bumbunya menjadi sebuah hidangan yang lezat juga menarik, cenderung memiliki kemampuan inttinsik dalam dirinya dalam memadukan berbagai unsur dalam kepenulisan lalu meramunya menjadi sebuah tulisan yang sedap.
Begitu juga seorang penulis yang memiliki kemampuan fotografi, ia akan cenderung lebih canggih dalam melihat segala sesuatu. Fia pandai mengambil titik di mana oa seharusnya berdiri dan melihat permasalahan atau peristiwa itu, sehingga memiliki sudut pandang perspektif yang lebih unik.

Seorang fotografer yang canggih bisa dengan secara otomatis dan cepat juga secara alam bawah sadar dalam menangkap sebuah momen. Momentum. Yang bagi kebanyakan mata biasa, dia akan melewatkan hal krusial tersebut. Dalam hal ini pulalah kemampuan tersebut berguna  bagi penulis.
Kemampuan menampilkan detail, fokus, menjaga komposisi, balance, proporsi, dan keindahan lainnya dalam fotografi mengasah kepekaan seorang penulis. Sehingga saat menulis, ia akan mempunyai keindahan dan kejelian mengeksplor sesuatu, menampilkannya dengan cara terbaik yang bisa menghanyutkan dan menyihir pembaca.
Kita tahu bahwa pekerjaan rumah paling  erat bagi penulis adalah how to deliver and convey the message after catching them from this universe.

(Foto dari berbagai sumber)

Setuju nggak nih dengan pendapat ini?
Yuk belajar fotografi juga.
Desember 29, 2019

Rencana Penulisan Buku Arsitektur

by , in
Rencana Penulisan Buku Arsitektur


Gambar
Insya Allah ada 16 kontributor ahli yang terdiri para dosen, doktor, profesor yang akan menulis bersama bunga rampai arsitektur ini.

Berikut salah satu tulisannya.

Lawang Yang Hilang
Oleh Dian Nafi

Ada yang hilang siang itu saat kami datang.
Ia iconic. Menjadi menarik karena warna merahnya yang dominan, bentuk kepala naga melintang dengan gigi-gigi menakutkan bagi anak-anak yang memperhatikannya, setidaknya aku waktu kecil dulu. Cerukan, tonjolan, lengkungan yang terbentuk oleh ukiran, paduan sulur-sulur stilisasi tumbuhan ala jawa dan nusantara yang kaya, bokor jambangan ala gujarat india dan hindu budha, mahkota ala majapahit, kepala naga ala china.
Bersama-sama dengan ciri khas atap tajug tumpang tiga sebagai adaptasi meru hindu, piring campa, gentong khong cina, tiang majapahit, lawang bledheg menjadi simbol inkulturasi. Suatu upaya strategi walisongo dan Raden Fatah dalam memadupadankan berbagai unsur di sekitarnya, menyatukan berbagai perbedaan. Wujud adaptasi dan toleransi. Spiritnya mungkin bisa ditiru arsitek mana saja untuk tujuan serupa. Entah itu apa bentuk dan interpretasinya.
Saat aku akhirnya bisa melihat lagi versi asli lawang bledhegnya di museum Masjid Agung Demak, tiba-tiba justru melintas dalam kepalaku Quran surat Ali imran ayat 133-136 yang menerangkan sifat orang-orang yang bertakwa. Bagi mereka yang segera bertobat, menyesali dosa, balasannya adalah terampuni dan masuk surga. PINTU itu, pintu bledheg itu, pintu menuju sorga.

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (١٣٥)أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Terjemah Surat Ali Imran Ayat 133-136:
133. Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit[1], dan orang-orang yang menahan amarahnya[2] dan mema'afkan (kesalahan) orang lain[3]. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan[4].
135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri[5], segera mengingat Allah[6], lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya[7], dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
136. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.
Mahkota itu gambaran dari orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit. Kepala naga atau apapun makhluk bergigi runcing itu adalah gambaran dari orang-orang yang menahan amarahnya. Jambangan adalah gambaran dari mema'afkan (kesalahan) orang lain. Dan sulur-sulur dedaunan itu gambaran dari orang-orang yang berbuat kebaikan, orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya.
Adakah interpretasi ini mengada-ada? Mungkin iya. Tapi itulah yang terlintas dalam benakku saat raga dan rasaku bersinggungan dengan raga dan rasa pintu bledheg itu. Wallahu a’lam bishshowab.
Ornamen dan detail, bagaimanapun, adalah salah satu komponen pembentuk arsitektur yang signifikan. Seperti halnya dalam cerita. Kita mendapatkan kedalaman, nuansa, tone, warna, aura, ambience, kesan tertentu. Pintu bledheg ini dengan segala ornamen dan detailnya adalah bagian dari Masterpiece.
Kenapa bukan kaligrafi? Bukankah ini masjid? Inilah kekuatan kurator dan kreatornya. Sunan Kalijogo diamini Wali Songo dan Raden Fatah, orang-orang di balik masterpiece ini tentu saja geng kuratornya. Kreatornya, Ki Ageng Selo. Tapi ini versi rekaanku tentu saja. Sedangkan versi lainnya ada banyak sekali.
Cerita rakyat Lawang Bledeg mengisahkan pemberontakan yang dilakukan oleh Ki Ageng Selo kepada Sultan Trenggana, sebab sebagai keturunan asli Prabu Brawijaya walaupun tidak diakui, Ki Ageng Selo merasa berhak atas tahta Demak. Sunan Kalijaga tidak menggunakan kekerasan untuk melawan Ki Ageng Selo, melainkan menggunakan jalur diplomasi. Sunan Kalijaga mengatakan bahwa esok yang akan menjadi raja Demak bukanlah Ki Ageng, melainkan keturunannya maupun orang yang sangat dekat dengannya, jika Sunan Kalijaga berbohong, maka keturunannya akan hidup sengsara. Ki Ageng Selo pun takluk dan diampuni oleh Sultan Trenggana. Lalu Ki Ageng Selo membuat pintu bledheg dengan cara menangkap petir kemudian dibuatnya sebuah pintu dan dipersembahkan sebagai permintaan maaf.
Versi lainnya, dalam tradisi lisan di beberapa daerah di Jawa Tengah, Ki Ageng Selo merupakan tokoh yang terkenal bisa menangkap petir. Diceritakan, suatu hari Ki Ageng Selo sedang mencangkul di sawah. Langit mendung lalu turun hujan dan tiba-tiba petir menyambarnya. Namun, dengan kesaktiannya, dia berhasil menangkap petir itu. Petir tersebut berwujud naga. Ki Ageng Selo mengikatnya ke sebuah pohon Gandrik.
Ketika dibawa kepada Sultan Demak, naga tersebut berubah menjadi seorang kakek. Kakek itu kemudian dikerangkeng oleh Sultan dan menjadi tontonan di alun-alun. Kemudian datanglah seorang nenek mendekat, lalu menyiram air dari sebuah kendhi ke arah kakek tersebut. Tiba-tiba, terdengar suara petir menggelegar dan kakek nenek tersebut menghilang.
Dari kisah tersebut berkembang mitos kalimat, “Gandrik, aku iki putune Ki Ageng Selo” yang artinya, “Gandrik, saya ini cucunya Ki Ageng Selo.” Kalimat itu, bagi sebagian penduduk daerah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu misalnya, dipercaya dapat menghindarkan mereka dari sambaran petir ketika hujan datang. Sigit Prawoto, dosen Antropologi Sosial dan Etnologi Universitas Brawijaya, dalam bukunya Hegemoni Wacana Politik menyebut, “pernyataan klaim kekeluargaan ini mengandung keyakinan kultural bahwa seseorang yang berasal dari keturunan orang yang memiliki kualitas (kasekten) tertentu akan mewarisi kualitas tersebut.”
Kisah Ki Ageng Selo menangkap petir diabadikan dalam ukiran pada Lawang Bledheg atau pintu petir di Masjid Agung Demak. Ukiran pada daun pintu itu memperlihatkan motif tumbuh-tumbuhan, suluran (lung), jambangan, mahkota mirip stupa, tumpal, camara, dan dua kepala naga yang menyemburkan api.
Menurut Soetardi dalam Pepali Ki Ageng Selo, Ki Ageng Selo merupakan keturunan Brawijaya, raja terakhir Majapahit, dari istrinya yang paling muda yang berasal dari Wandan atau Bandan atau Pulau Banda Neira.
Dalam kitab Babad Tanah Jawi disebutkan, Ki Ageng Selo adalah keturunan Raja Majapahit, Brawijaya V. Pernikahan Brawijaya V dengan Putri Wandan Kuning melahirkan Bondan Kejawen atau Lembu Peteng. Lembu Peteng yang menikah dengan Dewi Nawangsih, putri Ki Ageng Tarub, menurunkan Ki Ageng Getas Pendawa. Dari Ki Ageng Getas Pendawa lahirlah Bogus Sogom alias Syekh Abdurrahman alias Ki Ageng Selo.
Hidup di masa kekuasaan Sultan Trenggana, awal abad ke-16,  Ki Ageng Selo pernah ditolak menjadi anggota Prajurit Tamtama Pasukan Penggempur Kerajaan Demak. Sebab dalam ujian mengalahkan banteng, dia memalingkan kepala saat melihat darah yang menyembur dari kepala banteng setelah pukulannya kena mata sang musuh. Karena memalingkan kepalanya itu, dia dipandang tidak tahan melihat darah, dan karena itu tidak memenuhi syarat.
Penolakan itu membuat Ki Ageng Selo berkeinginan mendirikan kerajaan sendiri. Bila cita-cita ini tidak dapat tercapai olehnya sendiri, maka dia mengharapkan keturunannyalah yang akan mencapainya.
Ki Ageng Selo kemudian pergi ke sebuah desa di sebelah timur Tawangharjo, Kabupaten Purwodadi. Dia hidup sebagai petani dan memperdalam ilmu agama, filsafat serta ilmu untuk memperluas pengaruh kepada rakyat.
Riwayat Ki Ageng Selo juga menyebut kalau beliau mempunyai putra bernama Ki Ageng Enis, yang selanjutnya mempunyai putra bernama Ki Ageng Pamanahan. Cucu Ki Ageng Selo ini menikah dengan putri sulung Kiai Ageng Wanasaba, dan dianugerahi putera bernama Mas Ngabehi Loring Pasar atau Sultan Sutawijaya. Keinginan Ki Ageng Selo  mendirikan kerajaan sendiri terwujud oleh cicitnya ini. Sutawijaya merupakan pendiri Kerajaan Mataram kedua atau Kesultanan Mataram yang memerintah sebagai raja pertama pada 1587-1601 M.
Sebelumnya, Ki Ageng Enis juga sempat berguru pada Sunan Kalijaga—satu angkatan dengan muridnya yang termasyhur yakni Jaka Tingkir. Ki Ageng Enis lalu diminta bertempat tinggal di Dusun Lawiyan guna mengajarkan agama Islam. Maka dari itu, putra terakhir Ki Ageng Selo ini akhirnya lebih dikenal sebagai Ki Ageng Lawiyan.
Itulah salah satu cerita yang membuktikan betapa berpengaruhnya keturunan Ki Ageng Selo dalam persebaran Islam di Pulau Jawa. Garis keturunan Ki Ageng Selo diakui sebagai cikal bakal yang menurunkan raja atau pimpinan. Bukan hanya raja di Kesultanan Demak, Pajang, Mataram, Yogyakarta, atau Surakarta, namun konon katanya, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga jadi salah seorang keturunan Ki Ageng Selo. Banyaknya keturunan Ki Ageng Selo yang menjadi orang besar, membuktikan bahwa tirakat yang beliau lakukan demi anak dan cucunya menjelma berkah bagi semesta alam.
Ki Ageng Selo menanamkan pengaruh kepada masyarakat lewat syair yang ditulis sebagai Pepali. Pepali ini kemudian diwariskan kepada keturunannya sebagai kitab yang berisikan didikan kesusilaan, kebatinan dan keagamaan.
Aja sira ngagungkeun akal. Wong akal ilang baguse. (Jangan kamu menyombongkan akalmu. Orang berakal hilang bagusnya.) Itu adalah salah satu ajarannya.
Semasa hidup, beliau dikenal memiliki kemampuan menabuh
alat musik ganjur yang bisa menarik penduduk—dan di saat momen itulah Ki Ageng
Selo melakukan dakwah Islamnya. Selain itu, Ki Ageng Selo juga mendirikan
madrasah untuk mendidik masyarakat agar paham dan taat terhadap ajaran Islam.
Muridnya datang dari berbagai daerah dan macam-macam kalangan. Salah satunya Mas
Karebet—yang kelak menjadi Raja Pajang, Sultan Hadiwijaya.
Filsafat hidup yang diajarkan Ki Ageng Selo merupakan perpaduan dari unsur-unsur keagamaan Islam dan Hindu. Pengaruh yang disebarkan sang filsuf ini mampu manjadikan desanya bernama Selo. Selow. Slow. Situs makam Ki Ageng Selo yang terletak di belakang Masjid Ageng Selo kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah masih ramai dikunjungi peziarah.
Ukiran bergambar naga yang berada di pintu Bledeg merupakan perwujudan petir yang pernah dipersembahkan Ki Ageng Solo kepada Kerajaan Demak pada zaman Sultan Trenggono. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa kesaktian Ki Ageng Selo menangkap petir hanyalah kiasan alias metafora.
Versi lainnya mengatakan bahwa pintu bledheg itu menyimpan rajah agar Demak tidak mudah diserang. Versi lainnya lagi menyampaikan pintu bledheg menjadi daya tarik yang sengaja disebarkan kepada rakyat/masyarakat kala itu, agar mereka pergi ke masjid Agung demi bisa melihat pintu ini. Ada pula versi yang mengisahkan bahwa pintu ini simbol bahwa saat masuk ke dalam masjid agung Demak, orang-orang harus melepaskan kebanggaan mahkotanya, menahan emosi amarahnya, kekayaannya (yang biasanya disimpan dalam bokor jambangan) tak lagi ada artinya.
Mau tahu versi lainnya lagi? Ada yang bilang Sultan Trenggono agak salah strategi, karena justru menyuruh Ki Ageng Selo yang menangkap petir. Sehingga justru keturunan ki Ageng Selo-lah yang kemudian menjadi raja-raja yang berjaya di tanah Jawa.

What's next
Batik lawang bledheg dengan segala keindahan kreasinya, baik pilihan dan muasal ornamen, perpaduan juga gradasi warna merah hijau emasnya, legenda dan mitos yang membersamainya, serta tentu saja beribu interpretasinya ini sangat potensial menjadi ciri khas demak.yang bisa dibawa ke kancah internasional.
Nilai-nilai adaptif, inkulturasi, akulturasi, enkulturasi, toleransi dari lawang bledheg semestinya menjadi inspirasi terus menerus demi menjaga kebhinekaan di nusantara, bahkan menyatukan perbedaan dan keragaman di seluruh dunia dan alam semesta.
Ingat film Gundala (2019) garapan sutradara Joko Anwar yang tayang di bioskop beberapa waktu lalu? Penciptaan Gundala oleh komikus Harya Suraminata disebut-sebut terinspirasi oleh Ki Ageng Selo, tokoh legenda yang diceritakan bisa menangkap petir. Nama Gundala sendiri berasal dari kata "gundolo" yang artinya petir. Dan menakjubkan, bahwa film Gundala akhirnya diputar juga di kancah festival internasional. So proud! Ki Ageng Selo memang maestro. Dan pintu bledheg memanglah masterpiece.
Aku tak pernah bisa membayangkan seperti apakah masjid agung Demak tanpa lawang bledeg. Tapi siang itu benar terasa ada yang hilang saat lawang bledhegku tertutup backdrop acara sosialisasi pilkada di serambi masjid yang akan berlangsung malamnya. Semoga bukan perlambang bahwa yang profan menutupi yang sakral. Alangkah eloknya jika lawang bledheg justru tetap ditampilkan saat ada acara-acara di serambi. Ia adalah ciri khas sekaligus sumber inspirasi. Ialah pintu sorga.




September 03, 2016

Sayembara Desain Arsitektur Nasional 2016

by , in

Sayembara Desain Arsitektur Nasional 2016




 Sudah tahu info ini belum?

Sayembara ini diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia atau dikenal dengan Kemenpar. Adapun hadiah dalam lomba tersebut totalnya adalah 1 Miliar.

Hadiah 1 Miliar akan diberikan oleh para pemenang lomba dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kali ini, adapun untuk tema yang disediakan sebagaimana didapat dari travel.detik.com adalah "Rumah Tradisional"

Dalam Rumah Tradisional itu terdapat 10 destinasi prioritas, diantaranya yakni:

  • Danau Toba
  • Tanjung Kelayang Belitung
  • Tanjung Lesung Banten
  • Kepulauan Seribu
  • Borobudur
  • Bromo Tengger Semeru
  • Mandalika Lombok
  • Labuan Bajo
  • Wakatobi
  • Morotai
Deadline Sayembara Desain Arsitektur 2016 dari Kemenpar, Hadiah 1 Miliar ini sampai dengan tanggal 20 September 2016, untuk pengumuman pemenangnya pada tanggal 27 September 2016 yang hadianya akan diserahkan langsung oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia.

Syarat dan Ketetuan Lomba adalah sebagai berikut:
  • Satu peserta hanya boleh mengirimkan satu karyanya
  • Ketentuan Dewan Juri tidak dapat di ganggat 
  • Hasial karya akan di publikasikan secara luas, akan tetapi untuk pencipta desain tetap menjadi sumber anda bagi yang menang dalam lomba ini
  • Tidak boleh melebihi deadline pendaftaran, yakni pada tanggal 20 September 2016
  • Peserta lomba harus bebas dari plagiat, atau bisa dikatakan hasil yang karyanya bukan karya orang lain
  • Persayaratan selengkapnya bisa dilihat dalam websaite resmi Sayembara Desain Arsitektur 2016 dari Kemenpar, Hadiah 1 Miliar di www.arsitekturnusantara.propanraya.com adapun untuk fanspage facebooknya bisa dilihat https://web.facebook.com/Propan-Sayembara-Desain-Arsitektur-Nusantara-980060885356206/
Sayembara Desain Arsitektur 2016 dari Kemenpar, Hadiah 1 Miliar ini diharapkan dapat berjalan dengan maksimal hal ini dikerenakan Indonesia kan menjadi poros pariwisata dunia.

Yuk ikutan!

Post Top Ad